You are on page 1of 2

Penatalaksanaan

Dalam 60% kasus akan sembuh dalam 5 hari tanpa diterapi.

1. Antibiotik topikal merupakan terapi yang paling sering digunakan karena

proses penyembuhannya yang cepat dan dapat mencegah adanya reinfeksi dan

penularan. Tidak ada data pasti yang menunjukkan antibiotic mana yang

paling efektif. Unguentum dan gels dapat memberikan konsentrasi yang lebih

tinggi dan masa kerja yang lebih lama namun terbatas pada penggunaan siang

hari karena dapat mengaburkan penglihatan. Jenis-jenis antibiotic yang sering

digunakan adalah:
Kloramfenikol, aminoglikosida (gentamisin dan neomisin), quinolon

(ciprofloxacin, ofloxacin, levofloxacin, lomefloxacin, gatifloxacin dan

moxifloxacin), polimiksin B, fusidic acid dan basitrasin.


Pada infeksi gonokokus dan meningokokus harus diterapi dengan

quinolone, gentamisin, kloramfenikol atau basitrasin setiap 1 sampai 2

jam.
2. Antibiotik sistemik dibutuhkan dalam beberapa keadaan seperti;
Infeksi gonokokus dapat diterapi dengan golongan sefalosporin generasi

tiga seperti seftriakson; quinolone dan beberapa dari golongan makrolida

dapat digunakan sebagai alternative.


Infeksi H. influenzae sering terjadi pada anak-anakdan dapat diterapi

dengan pemberian oral amoksisilin dengan asam klavulanat.


Konjungtivitis meningokokal juga sering terjadi pada anak-anak dan harus

segera dilakukan pemberian benzylpenisilin, seftriakson atau sefotaksim

atau ciprofloksasin secara oral.


3. Steroid topikal dapat mengurangi risiko terbentuknya jaringan parut pada

konjungtivitis membranosa dan pseudomembranosa walaupun belum terdapat

bukti yang secara pasti menyatakan hal tersebut.

Komplikasi

Blefaritis marginal menahun sering menyertai konjungtivitis

stafilokokus kecuali pada pasien sangat muda. Parut konjungtiva

dapat terjadi pada konjungtivitis pseudomembranosa dan pada

kasus tertentu yang diikuti keratitis, ulserasi kornea, dan

perforasi. Perforasi dapat mengakibatkan endoftalmitis dan

panoftalmitis sehingga dapat terjadi kebutaan total.

Ulserasi kornea marginal dapat terjadi pada infeksi N

gonorroeae, N konchii, N meningitides, H aegyptus, S

gonorrhoeae berdifusi melalui kornea masuk camera anterior,

dapat timbul iritis toksik.

Prognosis

Prognosis penderita konjungtivitis baik karena sebagian besar kasus dapat

sembuh apabila penanganan non farmakologi dan farmakologi antibiotiknya tepat,

namun komplikasi juga dapat terjadi apabila tidak ditangani dengan baik. Perlu

diperhatikan juga pencegahan agar tidak menular kepada orang

lain mengingat angka penularannya cukup tinggi.

You might also like