You are on page 1of 8

Tangguh Satria Pamungkas

22116301

DIGITAL IMAGE PROCESSING


(PENGOLAHAN CITRA DIGITAL)

A. PENGERTIAN

Digital Image Processing atau Pengolahan citra digital


merupakan proses yang bertujuan untuk memanipulasi dan
menganalisis citra dengan bantuan komputer. Fungsi pengolahan
citra digital dapat dikelompokkan dalam dua jenis kegiatan:

1. Memperbaiki kualitas dan bentuk suatu gambar,


sehingga dapat lebih mudah diinterpretasi dan diproses
lebih lanjut.

Citra yang didapat saat akuisisi dapat mengalami berbagai


macam gangguan/noise yang dapat membuat proses interpretasi
terganggu, selain itu bentuk data pada citra juga tidak selalu
diinginkan seperti yang baru didapatkan langsung dari alat
akuisisi, sehingga seringkali harus dilakukan operasi-operasi
tertentu pada pengolahan citra sebelum dilakukan proses
interpretasi. Proses pre-interpretasi ini dilakukan terjadi hal-hal
sebagai berikut :

A. Perbaikan atau memodifikasi citra dilakukan untuk


meningkatkan kualitas penampakan elemen-elemen pada
citra/menonjolkan beberapa aspek informasi yang terkandung
dalam citra (image enhancement). Berikut merupakan elemen-
elemen citra digital yang umumnya di proses :

1. Kecerahan (Brightness). Brightness merupakan


intensitas cahaya yang dipancarkan piksel dari citra
yang dapat ditangkap oleh sistem penglihatan. Kecerahan
pada sebuah titik (piksel) di dalam citra merupakan
intensitas rata-rata dari suatu area yang melingkupinya.
2. Kontras (Contrast). Kontras menyatakan sebaran terang
dan gelap dalam sebuah citra. Pada citra yang baik,
komposisi gelap dan terang tersebar secara merata.
3. Kontur (Contour). Kontur adalah keadaan yang
ditimbulkan oleh perubahan intensitas pada piksel-piksel
yang bertetangga. Karena adanya perubahan intensitas
inilah mata mampu mendeteksi tepi-tepi objek di dalam
citra.
Tangguh Satria Pamungkas
22116301

4. Warna. Warna sebagai persepsi yang ditangkap sistem


visual terhadap panjang gelombang cahaya yang
dipantulkan oleh objek.
5. Bentuk (Shape). Shape adalah properti intrinsik dari
objek 3 dimensi, dengan pengertian bahwa bentuk
merupakan properti intrinsik utama untuk sistem visual
manusia.
6. Tekstur (Texture). Texture dicirikan sebagai distribusi
spasial dari derajat keabuan di dalam sekumpulan piksel-
piksel yang bertetangga. Tekstur adalah sifat-sifat atau
karakteristik yang dimiliki oleh suatu daerah yang cukup
besar, sehingga secara alami sifat-sifat tadi dapat berulang
dalam daerah tersebut. Tekstur adalah keteraturan pola-
pola tertentu yang terbentuk dari susunan piksel-piksel
dalam citra digital. Informasi tekstur dapat digunakan
untuk membedakan sifat-sifat permukaan suatu benda
dalam citra yang berhubungan dengan kasar dan halus,
juga sifat-sifat spesifik dari kekasaran dan kehalusan
permukaan tadi, yang sama sekali terlepas dari warna
permukaan tersebut.

B. Adanya cacat pada citra sehingga perlu


dihilangkan/diminimumkan (image restoration). contoh :
penghilangan kesamaran (debluring) >> citra tampak kabur
karena pengaturan fokus lensa tidak tepat / kamera goyang,
penghilangan noise.

C. Elemen dalam citra perlu dikelompokkan, dicocokan atau


diukur (image segmentation). Operasi ini berkaitan erat dengan
pengenalan pola.

D. Diperlukannya ekstraksi ciri-ciri tertentu yang dimiliki citra


untuk membantu dalam pengidentifikasian objek (image
analysis). Proses segementasi kadangkala diperlukan untuk
melokalisasi objek yang diinginkan dari sekelilingnya. Contoh :
pendeteksian tepi objek.

E Sebagian citra perlu digabung dengan bagian citra yang lain


(image reconstruction). contoh : beberapa foto rontgen
digunakan untuk membentuk ulang gambar organ tubuh.

F. Citra perlu dimampatkan (image compression) contoh : suatu


file citra berbentuk BMP berukuran 258 KB dimampatkan dengan
metode JPEG menjadi berukuran 49 KB.
Tangguh Satria Pamungkas
22116301

G. Menyembunyikan data rahasia (berupa teks/citra) pada citra


sehingga keberadaan data rahasia tersebut tidak diketahui orang
(steganografi & watermarking).

2. Mengolah informasi yang terdapat pada suatu gambar


untuk keperluan interpretasi pengenalan objek tertentu.

Bidang aplikasi kedua ini sangat erat hubungannya dengan


ilmu pengetahuan pola (pattern recognition) yang umumnya
bertujuan mengenali suatu objek dengan cara mengekstrak
informasi penting yang terdapat pada suatu citra. Bila
pengenalan pola dihubungkan dengan pengolahan citra,
diharapkan akan terbentuk suatu sistem yang dapat memproses
citra masukan sehingga citra tersebut dapat dikenali polanya.
Proses ini disebut pengenalan citra atau image recognition.
Proses pengenalan citra ini sering diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Pengolahan citra dan pengenalan pola menjadi bagian dari
proses pengenalan citra. Kedua aplikasi ini akan saling
melengkapi untuk mendapatkan ciri khas dari suatu citra yang
hendak dikenali.
Secara umum tahapan pengolahan citra digital meliputi
akusisi citra, peningkatan kualitas citra, segmentasi citra,
representasi dan uraian, pengenalan dan interpretasi.

1. Akusisi citra

Pengambilan data dapat dilakukan dengan menggunakan


berbagai media seperti kamera analog, kamera digital,
handycamp, scanner, optical reader dan sebagainya. Citra yang
dihasilkan belum tentu data digital, sehingga perlu didigitalisasi.

2. Peningkatan kualitas citra

Pada tahap ini dikenal dengan pre-processing dimana dalam


meningkatkan kualitas citra dapat meningkatkan kemungkinan
dalam keberhasilan pada tahap pengolahan citra digital
berikutnya.

3. Segmentasi citra

Segmentasi bertujuan untuk memilih dan mengisolasikan


(memisahkan) suatu objek dari keseluruhan citra. Segmentasi
terdiri dari downsampling, penapisan dan deteksi tepian. Tahap
Tangguh Satria Pamungkas
22116301

downsampling merupakan proses untuk menurunkan jumlah


piksel dan menghilangkan sebagian informasi dari citra. Dengan
resolusi citra yang tetap, downsampling menghasilkan ukuran
citra yang lebih kecil. Tahap segmentasi selanjutnya adalah
penapisan dengan filter median, hal ini dilakukan untuk
menghilangkan derau yang biasanya muncul pada frekuensi
tinggi pada spektrum citra. Pada penapisan dengan filter median,
gray level citra pada setiap piksel digantikan dengan nilai median
dari gray level pada piksel yang terdapat pada window filter.
Tahap yang terakhir pada proses segmentasi yaitu deteksi
tepian. Pendekatan algoritma Canny dilakukan berdasarkan
konvolusi fungsi citra dengan operator Gaussian dan turunan-
turunannya. Pendeteksi tepi ini dirancang untuk
merepresentasikan sebuah tepian yang ideal, dengan ketebalan
yang diinginkan. Secara umum, proses segmentasi sangat
penting dan secara langsung
akan menentukan keakurasian sistem dalam proses identifikasi
iris mata.

4. Representasi dan Uraian

Representasi mengacu pada data konversi dari hasil segmentasi


ke bentuk yang lebih sesuai untuk proses pengolahan pada
komputer. Keputusan pertama yang harus sudah dihasilkan pada
tahap ini adalah data yang akan diproses dalam batasan-batasan
atau daerah yang lengkap. Batas representasi digunakan ketika
penekanannya pada karakteristik bentuk luar, dan area
representasi digunakan ketika penekanannya pada karakteristik
dalam, sebagai contoh tekstur. Setelah data telah
direpresentasikan ke bentuk tipe yang lebih sesuai, tahap
selanjutnya adalah menguraikan data.

5. Pengenalan dan Interpretasi

Pengenalan pola tidak hanya bertujuan untuk mendapatkan citra


dengan suatu kualitas tertentu, tetapi juga untuk
mengklasifikasikan bermacam-macam citra. Dari sejumlah citra
diolah sehingga citra dengan ciri yang sama akan dikelompokkan
pada suatu kelompok tertentu. Interpretasi meliputi penekanan
dalam mengartikan objek yang dikenali.

2. TEKNIK-TEKNIK PENGOLAHAN CITRA DIGITAL


Tangguh Satria Pamungkas
22116301

Secara umum, teknik pengolahan citra digital dibagi menjadi tiga


tingkat pengolahan, yakni sebagai berikut:

1. Pengolahan Tingkat Rendah (Low-Level Processing).


Pengolahan ini merupakan operasional-operasional dasar
dalam pengolahan citra, seperti pengurangan noise (noise
reduction), perbaikan citra (image enhancement) dan
restorasi citra (image restoration).
2. Pengolahan Tingkat Menengah (Mid-Level
Processing). Pengolahan ini meliputi segmentasi pada
citra, deskripsi objek, dan klasifikasi objek secara terpisah.
3. Pengolahan Tingkat Tinggi (High-Level Processing).
Pengolahan ini meliputi analisis Citra.

Dari ketiga tahap pengolahan citra digital di atas, dapat


dinyatakan suatu gambaran mengenai teknik-teknik pengolahan
citra digital dan macam-macamnya, antara lain sebagai berikut
(Basuki, 2005:11):

1. Image enhancement, berupa proses perbaikan citra


dengan meningkatkan kualitas citra, baik kontras maupun
kecerahan.

Gambar 1.ilustrasi Image enhancement

2. Image restoration, yaitu proses memperbaiki model


citra,biasanya berhubungan dengan bentuk citra yang
sesuai.
Tangguh Satria Pamungkas
22116301

Gambar2. Ilustrasi Image restoration

3. Color image processing, yaitu suatu proses yang


melibatkan citra berwarna, baik berupa image
enhancement, image restoration, atau yang lainnya.

Gambar 3. Ilustrasi Color image processing

4. Wavelet dan multiresolution processing, merupakan


suatu proses yang menyatakan citra dalam beberapa
resolusi.

Gambar 4. Ilustrasi Wavelet dan multiresolution processing

5. Image compression, merupakan proses yang digunakan


untuk mengubah ukuran data pada citra.
Tangguh Satria Pamungkas
22116301

Gambar 5. Ilustrasi Image compression


6. Morphological processing, yaitu proses untuk
memperoleh informasi yang menyatakan deskripsi dari
suatu bentuk pada citra.

Gambar 6. Ilustrasi Morphological processing

7. Segmentation, merupakan proses untuk membedakan


atau memisahkan objek-objek yang ada dalam suatu citra,
seperti memisahkan objek dengan latar belakangnya.

Gambar 7. Ilustrasi Segmentation

8. Object recognition, yaitu suatu proses yang dilakukan


untuk mengenali objek-objek apa saja yang ada dalam
suatu citra.
Tangguh Satria Pamungkas
22116301

Gambar 8. IlustrasiObject recognition

C. REFERENSI

https://jaming89.wordpress.com/2010/09/28/pengolahan-
citra-digital/
http://www.temukanpengertian.com/2013/08/pengertian-
pengolahan-citra-digital.html
http://www.kajianpustaka.com/2016/04/pengolahan-citra-
digital.html
http://jihanfaruqbamukrah.blogspot.co.id/2010/05/pengerti
an-pengolahan-citra-image.html
http://dendieisme.blogspot.co.id/2011/03/konsep-digital-
image-processing.html

You might also like