You are on page 1of 12

JAKSA PENGACARA NEGARA DAN ADVOKAT

DALAM ENTITAS ADVOKASI HUKUM


(State Attorney And Advocate In Legal Advocacy Entity)
Burhanuddin
Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara
Jl. Sultan Hasanudin No. 1, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Email : estebe_bur @ yahoo.co.id

(Diterima tanggal 14 Januari 2013 direvisi tanggal 11 Februari 2013, disetujui tanggal 26 Februari 2013)

Abstrak
Dalam rangka revitalisasi peranan Kejaksaan di bidang perdata dan tata usaha negara (DATUN) sebagai salah satu
tindak lanjut dari program Reformasi Birokrasi Kejaksaan, diperlukan adanya komitmen dan kerja keras bersama-
sama seluruh jajaran di lingkungan Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (JAMDATUN)
untuk mengimplementasikan teori, konsep atau kebijakan pimpinan secara konsisten dan konsekuen. Salah satu
kebijakan yang mendasar dan sangat penting untuk disikapi dan diperhatikan adalah penguatan SDM Jaksa
Pengacara Negara (JPN) yang berkompeten (berintegritas, berpengetahuan dan mempunyai keterampilan), dan
mengkondisikan seorang Jaksa Pengacara Negara (JPN) yang mau (willing) dan mampu (able) melaksanakan
tugas, fungsi dan wewenangnya secara profesional dan proporsional. Bahwa penguatan SDM Jaksa Pengacara
Negara (JPN) tersebut harus dilakukan secara menyeluruh dalam kerangka sistem pengelolaan SDM yang bersifat
strategis, integrated, interrelated dan unity. Langkah-langkah penguatan terhadap kemampuan seorang Jaksa
Pengacara Negara (JPN) tersebut adalah disamping dilatarbelakangi fakta bahwa SDM merupakan faktor strategis
dalam kegiatan organisasi dan faktor penentu keberhasilan/kegagalan organisasi (dalam hal ini satuan kerja
JAMDATUN), juga agar supaya seorang JPN bisa berkompetensi secara positif (fair competition) dengan profesi
advokat yang sama-sama berprofesi memberi jasa hukum, konsultasi hukum, bantuan hukum, menjalankan kuasa,
mewakili, mendampingi, membela dan melakukan tindakan hukum lain untuk kepentingan klien di dalam maupun
di luar pengadilan; walaupun dengan segmen pemberi kuasa yang berbeda.
Kata Kunci : jaksa pengacara negara, profesional dan proporsional, advokasi hukum.

Abstract
In order to revitalize the role of prosecutors in the field of civil and administrative matters (Datun), as one of the
continuing program of bureaucracy Reforms, needs commitment and hard work of all staffs of the Deputy Attorney
General for Civil and Administrative Matters Division (Jamdatun) to implement its leaders theory, concepts or
policies consistently and consequently. One of the important basic policies is to strengthen competency, integrity,
knowledge, and skill of the State Attorney (Jaksa Pengacara Negara/JPN), and to conditioning them of willing and
be able to carry out their duties, functions and responsibilities in a professional and proportional way. This aim
should be perform within the framework of overall human resource (HR) management systems that are strategic,
integrated, interrelated and unity. The purpose to strengthen the ability of the State Attorney (JPN) is based on
the fact that HR is a strategic factor in organizational activities and as determinants factor for the success or
failure of an organization (Jamdatun). Furthermore, it is also need to prepare the JPN to compete fairly to another
professional lawyers with the same responsibilities such as to provide legal services, to give legal advice and legal
aid, as proxy, to represent, to assist, to defend and to perform other legal actions on behalf of their clients in and
out of court; The difference between JPN and Lawyers/Advocate lies on the client, whereas the JPN only allows to
defend someone if he is a state official or to represent the state agencies.
Keywords: state attorney, professional and proportional, legal advocacy.

Jaksa Pengacara Negara dan Advokat dalam Entitas Advokasi Hukum - Burhanuddin 87
I. PENDAHULUAN kinerjanya, merupakan langkah awal dalam
penciptaan aset SDM strategis. Namun langkah
Adalah keniscayaan sumber daya manusia awal tersebut tergantung pada proses organisasi
(SDM) merupakan faktor sentral dalam suatu untuk mencetak SDM yang kompeten dan
organisasi. Apapun bentuk dan tujuannya, kemampuan organisasi untuk merekrut individu-
organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk individu terbaik.
kepentingan manusia yang dalam pelaksanaan
misinya dikelola dan diurus oleh manusia. Jadi, JAM DATUN menjadikan isu penguatan
manusia merupakan faktor strategis dalam SDM sebagai salah satu komponen guna
semua kegiatan organisasi dan faktor penentu revitalisasi peranan kejaksaan di bidang perdata
keberhasilan/kegagalan organisasi. Mengatur dan dan tata usaha negara (DATUN). Sudah banyak
mengurus SDM berdasarkan visi perusahaan agar teori atau konsep atau kebijakan dalam rangka
tujuan organisasi dapat dicapai secara optimum penguatan SDM. Saya berpendapat bahwa
adalah sesuatu yang tidak mudah. saat ini yang dibutuhkan adalah komitmen
dan kerja keras kita bersama-sama untuk
Keunggulan mutu bersaing suatu mengimplementasikan teori atau konsep atau
organisasi sangat ditentukan oleh mutu SDM- kebijakan secara konsisten dan konsekuen.
nya. Penanganan SDM harus dilakukan Bagaimana mengkondisikan JPN agar mau
secara menyeluruh dalam kerangka sistem (willing) dan mampu (able) melaksanakan tugas,
pengelolaan SDM yang bersifat strategis, fungsi dan wewenangnya secara proporsional dan
integrated, interrelated dan unity. Organisasi professional ?
sangat membutuhkan SDM yang kompeten,
memiliki kompetensi tertentu yang dibutuhkan
untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan II. PEMBAHASAN
pekerjaannya. Foulkes (1975) memprediksi
bahwa peran SDM dari waktu ke waktu akan A. Peningkatan Kemauan Jaksa Dan
semakin strategis dengan ucapan berikut: Kemampuan Jaksa Pengacara Negara

For many years it has been said that capital Berikut ini adalah beberapa fenomena terkait
is the bottleneck for a developing industry. I alasan mengapa masih banyak jumlah Jaksa
dont think this any longer holds true. I think its yang belum mau (willing) dan mampu (able)
the work force and the companys inability to menjadi JPN:
recruit and maintain a good work force that does 1. Setiap pegawai Kejaksaan pada
constitute the bottleneck for production. I umumnya ingin menjadi Penuntut Umum
think this will hold true even more in the future.1 yang merupakan tugas utama Kejaksaan.
Tidak heran jika sekarang untuk SDM yang Dibanding dengan fungsi Kejaksaan
handal digunakan terminologi human capital yang lain (seperti pidana dan intelijen),
yang semakin santer sering kita dengar. fungsi DATUN lebih dinamis dan reaktif
terhadap perkembangan kemasyarakatan,
Sejalan dengan fenomena tersebut, pimpinan seperti: llmu pengetahuan dan teknologi,
kejaksaan dalam berbagai kesempatan dari waktu demokratisasi, hak asasi manusia dan
ke waktu selalu menaruh perhatian serius terhadap lingkungan hidup; masyarakat yang
SDM. Terakhir melalui Rapat Kerja Kejaksaan RI hyperregulated (hyperegulated society);
Tahun 2011 isu SDM kembali menjadi concern. dunia tanpa batas (borderless) dengan isu
Untuk itu organisasi dituntut untuk melakukan perdagangan bebas yang mengharuskan
pengembangan berkesinambungan terhadap kita memiliki kompetisi dalam kerjasama
kuantitas dan kualitas pengetahuan SDM melalui (competition in cooperation); dan
pelatihan atau merangsang SDM-nya agar terbentuknya hukum dunia (world law).
learning by doing dalam sebuah semangat yang
termaktub dalam learning organization. 2. Disiplin ilmu DATUN sangat luas dan
dinamis terutama yang menyangkut
Membangun kemampuan SDM yang didasari hukum ekonomi atau bisnis. Keadaan
oleh keinginan institusi untuk mempertahankan ini tentunya memerlukan minat dan
kemampuan intelektual yang diatas rata-
1
Dessler, Gary (2000): Human Resource Management, International Edition,
8th Ed. Prentice Hall, Inc., Upper Saddle River, New Jersey rata disamping keniscayaan belajar terus

88 Jurnal Bina Adhyaksa Vol. 3 No. 2 Maret 2013


menerus sebagaimana motto DATUN perdata. Dengan diluruskannya paradigma,
learning by doing, doing by learning. diharapkan mampu meningkatkan keinginan
(willing) Jaksa menjadi JPN.
3. Menjadi JPN yang profesional
dibutuhkan proses/waktu yang panjang, Dalam konteks kemampuan (able),
sehingga JPN berada di institusi bidang maka yang dimaksud disini adalah
DATUN untuk waktu yang lama, profesionalisme. Profesionalisme berasal
sementara Jaksa di bidang lain dalam dari kata professional yang mempunyai
waktu singkat lebih berkesempatan untuk makna yaitu berhubungan dengan profesi
mutasi atau promosi. dan memerlukan kepandaian khusus untuk
menjalankannya, (KBBI, 1994). Sedangkan
4. Disamping itu, DATUN dianggap bidang
profesionalisme adalah tingkah laku, keahlian
kering yang hanya mengedepankan
atau kualitas dari seseorang yang professional
pelayanan (service oriented) dan JPN
(Longman, 1987). Profesionalisme adalah
umumnya bertindak berdasarkan Surat
sebutan yang mengacu kepada sikap mental
Kuasa, artinya posisi JPN berada di
dalam bentuk komitmen dari para anggota
bawah pemberi kuasa dan ketika beracara
suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan
kedudukannya sejajar dengan pihak
dan meningkatkan kualitas profesionalnya.
lawan (pendekatan fungsi). Berbeda
dengan posisi JPU yang bertindak Profesionalitas (baca: Kompetensi) bisa
melaksanakan sebagian kekuasaan meliputi aspek pengetahuan, keterampilan,
negara (pendekatan kekuasaan), dimana sikap dan perilaku karyawan. Dalam arti
JPU bisa memanggil, memeriksa, luas, kompetensi akan terkait dengan
menangkap dan menahan. Kondisi ini strategi organisasi. Pengertian kompetensi
semakin membuat JPN kurang menarik juga dapat dipadukan dengan soft skill,
khususnya bagi para Jaksa yang berusia hard skill, social skill dan mental skill. Soft
muda dibandingkan menjadi JPU. skill menunjukkan intuisi, kepekaan SDM,
hard skill mencerminkan pengetahuan
Secara sederhana dapat disimpulkan
dan keterampilan fisik SDM, social skill
bahwa DATUN kurang memiliki pesona
menunjukkan keterampilan dan hubungan
dibandingkan dengan bidang teknis lainnya,
sosial SDM, sementara mental skill
seperti PIDUM, PIDSUS dan INTEL.
menunjukkan mental SDM.
Bagi Jaksa yang bertugas di DATUN lebih
banyak pengorbanannya ketimbang Seorang Jaksa yang memiliki
penghasilannya. profesionalisme yang tinggi akan tercermin
dalam sikap mental serta komitmennya
Paradigma ini perlu diluruskan, karena
terhadap perwujudan dan peningkatan
sesungguhnya tugas di DATUN mengemban
kualitas profesional melalui berbagai cara
misi nyata mengamankan kekayaan negara
dan strategi. Ia akan selalu mengembangkan
dan menegakkan kewibawaan pemerintah
dirinya sesuai dengan tuntutan perkembangan
baik untuk lingkungan internal Kejaksaan
jaman sehingga keberadaannya senantiasa
dalam arti sempit maupun untuk negara/
memberikan makna profesional.
pemerintah/BUMN/BUMD dalam arti luas.
Misalnya, ketika kewenangan Kejaksaan Sehubungan dengan itu beberapa hal
dalam hal pengawasan peredaran barang yang patut diperhatikan:
cetakan dipersoalkan, maka Jaksa Pengacara
1. Pada umumnya SDM JAM DATUN
Negara-lah yang menghadapinya, demikian
yang ada sekarang ini terdiri dari JPN
juga dalam hal penyidik menemukan dan
yang berasal dari JPU yang berlatar
berpendapat bahwa satu atau lebih unsur
belakang pendidikan hukum pidana
tindak pidana korupsi tidak terdapat cukup
serta berwawasan hukum pidana pula.
bukti, sedangkan secara nyata telah ada
Disamping itu, kurikulum PPJ pun
kerugian keuangan negara, maka penyidik
kurang memperhatikan keseimbangan
segera menyerahkan berkas perkara
antara kompetensi JPN dengan JPU
hasil penyidikan tersebut kepada Jaksa
sehingga output PPJ lebih kepada
Pengacara Negara untuk dilakukan gugatan
pembentukan JPU ketimbang JPN.

Jaksa Pengacara Negara dan Advokat dalam Entitas Advokasi Hukum - Burhanuddin 89
2. Eksistensi JAM DATUN ternyata Poin-poin tersebut diatas merupakan
memerlukan SDM yang terdiri dari Jaksa human capital (modal dasar) SDM yang
dengan sikap mental sebagai Pengacara terdiri dari integrity (integritas), knowledge
Negara dan mempunyai latar belakang (pengetahuan) dan skill (ketrampilan).
pendidikan serta wawasan hukum perdata
dan tata usaha negara; B. Keberadaan JPN dan ADVOKAT dalam
3. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut Entitas Advokasi Hukum
perlu memanfaatkan potensi Jaksa yang 1. Keberadaan Jaksa Pengacara Negara
ada secara optimal dengan upaya-upaya,
Selain melaksanakan kekuasaan
antara lain sebagai berikut:
negara di bidang penuntutan, Kejaksaan
a. Sikap mental: ruang lingkup JPN juga melaksanakan tugas, fungsi dan
terbatas pada apa yang tersurat dan wewenang di bidang DATUN. Tugas
tersirat dalam SKK dengan status Kejaksaan di bidang perdata telah ada
sebagai pihak yang kedudukannya sejak tahun 1922, yaitu berdasarkan pada
sama dengan pihak lawan. JPN tidak ketentuan yang diatur dalam Staatsblad
menampilkan jabatan strukturalnya, Nomor 522 Tahun 1922. Kemudian tugas
melainkan berpikir, bersikap dan tersebut lebih dimantapkan kedudukan
bertindak sesuai dengan praktek dan dan peranannya dalam undang-undang
kode etik Pengacara yang diterima Kejaksaan Republik Indonesia terakhir
secara umum; oleh Undang-undang Kejaksaan Nomor
16 Tahun 2004 Pasal 30 (2) Di bidang
b. Meningkatkan potensi: minat baca perdata dan tata usaha negara, kejaksaan
dan belajar/in-house training/ dengan kuasa khusus dapat bertindak
dinamika kelompok/diskusi/seminar baik di dalam maupun di luar pengadilan
dan sebagainya, termasuk dan untuk dan atas nama negara atau
tidak terbatas pengetahuan bahasa pemerintah.
utamanya bahasa Inggris dan dasar-
dasar komputer utamanya windows Di bidang perdata dan tata usaha
office ; negara, Kejaksaan mempunyai
kewenangan untuk dan atas nama negara
c. Memantapkan pemahaman akan atau pemerintah sebagai penggugat atau
tugas dan fungsi DATUN: setiap tergugat yang dalam pelaksanaannya
Jaksa harus memiliki pemahaman tidak hanya memberikan pertimbangan
yang sama dan mantap, tentang atau membela kepentingan negara atau
tugas, fungsi dan wewenang DATUN pemerintah, tetapi juga membela dan
sejajar dengan tugas, fungsi dan melindungi kepentingan rakyat. Alasan
wewenang Kejaksaan lainnya (bukan pokok yang menyebabkan Kejaksaan
sekunder), sehingga setiap Jaksa diberi peran dalam bidang hukum perdata
yakin dan bangga dalam mengemban dan tata usaha negara adalah karena
tugas & fungsi DATUN. kondisi objektif memang memerlukan
d. Selain itu yang tidak kalah pentingnya adanya peran kejaksaan di kedua bidang
adalah kearifan dalam melaksanakan hukum tersebut dengan kata lain karena
tugas, fungsi dan wewenang yang peran tersebut memang bermanfaat baik
harus selalu mewarnai sikap JPN bagi negara maupun bagi masyarakat.
disamping sikap mengedepankan Oleh karena itu, jajaran DATUN
pada tugas pelayanan dan bukan perlu senantiasa mengaktualisasikan
wewenang. manfaat dari peran Kejaksaan di
e. Terakhir tetapi yang utama adalah bidang hukum perdata dan tata usaha
integritas dan dedikasi yang negara dengan cara berusaha untuk
cakupannya adalah kejujuran, moral, membuktikan bahwa manfaat tersebut
dan budi pekerti dimana tidak selalu bukan hanya bersifat teoritis, tetapi nyata
menilai pekerjaan berbasis materi dan benar-benar dirasakan serta diakui
(uang). oleh negara maupun oleh masyarakat.

90 Jurnal Bina Adhyaksa Vol. 3 No. 2 Maret 2013


Secara teori, jajaran DATUN diperlukan e. Jajaran DATUN Kejaksaan dapat
karena banyaknya ketentuan undang- memberikan bantuan hukum kepada
undang yang berhubungan dengan peran Instansi Pemerintah, BUMN atau
Kejaksaan di dalam bidang hukum BUMD tanpa memungut lawyer
perdata dan hukum tata usaha negara. fee. Dalam melaksanakan tugas dan
Contohnya adalah : fungsi penyelenggaraan negara dan
pemberian pelayanan umum ada
a. Ketentuan di dalam undang-undang
kemungkinan Instansi Pemerintah/
Perseroan Terbatas yang menyatakan
BUMN/ BUMD terlibat di dalam
bahwa demi kepentingan umum
perkara hukum perdata atau hukum
Kejaksaan dapat mengajukan
tata usaha Negara, baik karena
permohonan kepada Pengadilan agar
digugat oleh seseorang atau suatu
sebuah PT dibubarkan;
badan hukum, maupun karena merasa
b. Ketentuan dalam undang-undang perlu untuk mengajukan gugatan
Kepailitan yang menyatakan bahwa terhadap seseorang atau suatu badan
Kejaksaan dapat mengajukan hukum.
permohonan pailit demi kepentingan
f. Jajaran DATUN Kejaksaan
umum;
mempraktekkan pola kerja yang
c. Ketentuan pasal 468 KUH Perdata kompetitif.
yang menyatakan bahwa Kejaksaan
Sebagaimana diuraikan di atas,
dapat mengajukan permohonan
pemberian bantuan hukum
kepada Pengadilan agar seseorang
oleh Kejaksaan kepada Instansi
yang meninggalkan domisilinya
Pemerintah/BUMN/BUMD bukan
tanpa menunjuk Kuasa untuk
merupakan tugas/fungsi yang
mengurus harta bendanya serta
bersifat monopolistik. karena
utang-piutangnya dinyatakan
Instansi Pemerintah/BUMN/BUMD
dianggap telah meninggal dunia
diberi hak untuk meminta bantuan
Wewenang ini dapat dimanfaatkan
hukum kepada pihak lain, seperti
untuk menagih piutang negara
kepada Kantor Pengacara Swasta
kepada seorang debitur yang
atau kepada Biro Hukumnya sendiri.
menghilang karena tidak pernah
Dengan demikian. jajaran DATUN
diketahui dimana domisilinya.
Kejaksaan harus berkompetisi dengan
Dengan ditetapkan bahwa orang
pemberi jasa bantuan hukum lainnya.
tersebut dianggap telah meninggal
Oleh karena itu jajaran DATUN
dunia, sesuai dengan ketentuan
Kejaksaan terus menunjukkan kinerja
pasal 1100 KUH Perdata utang orang
primanya untuk membuktikan bahwa
tersebut dianggap diwariskan kepada
pemberian bantuan hukum oleh
para ahli warisnya, sehingga Negara
Kejaksaan dalam penanganan perkara
RI sebagai kreditur dari orang hilang
perdata atau perkara tata usaha
yang dianggap meninggal dunia
negara adalah pemberian bantuan
tersebut dapat mengajukan tagihan
hukum yang memiliki kualitas yang
terhadap para ahli warisnya.
paling baik.
d. Ketentuan di dalam S. 1870 - 64
g. Dalam keadaan tertentu demi
yang menyatakan bahwa Kejaksaan
kepentingan umum negara perlu
dapat mengajukan permohonan
melakukan tindakan-tindakan tertentu
kepada Pengadilan agar sebuah badan
di bidang hukum perdata
hukum yang melakukan pelanggaran
terhadap statutanya dinyatakan bubar. Hak-hak perdata pada dasarnya
Di dalam praktek, manfaat peran merupakan hak perorangan.
Kejaksaan dalam bidang hukum Sekalipun demikian, adakalanya
perdata dan tata usaha negara adalah: Negara/Pemerintah perlu melakukan
tindakan-tindakan tertentu di dalam

Jaksa Pengacara Negara dan Advokat dalam Entitas Advokasi Hukum - Burhanuddin 91
bidang hukum perdata. Sebagai tenaga Jaksa yang ditugaskan sebagai
contoh, pengajuan permohonan agar Eksekutor Putusan Pidana. Sekalipun
seseorang yang hilang dianggap demikian, SEMA No. 4 Tahun 1988
meninggal dunia (afwezigheid) menentukan bahwa jika penyitaan
sangat diperlukan di dalam praktek. asset Terpidana tindak pidana korupsi
Tanpa adanya ketentuan hukum dalam rangka eksekusi putusan hakim
mengenai hal ini, seseorang yang pidana ternyata tidak mencukupi
mempunyai kewajiban hukum yang jumlah pembayaran uang pengganti
berat dan merasa tidak mampu yang ditentukan, Kejaksaan dapat
untuk melaksanakannya dapat menyelesaikan masalah ini dengan
menghindarkan diri dari kewajiban mengajukan gugat perdata.
tersebut dengan cara melarikan diri
Disamping itu Pasal 32, 33 dan
atau menghilangkan diri.
34 UU No. 31 Tahun 1999 tentang
Orang hilang adalah orang yang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
meninggalkan alamatnya semula pun menunjukkan manfaat peran
tanpa diketahui alamat barunya dan DATUN Kejaksaan dalam meningkatkan
tanpa menunjuk orang lain untuk efektivitas penegakan hukum pidana
mengurus kepentingan-kepentingan sebagai instrumen untuk memberantas
perdatanya. Jika hal ini terjadi, baik tindak pidana korupsi. Di dalam
Kejaksaan maupun semua pihak pasal-pasal ini ditentukan bahwa jlka
yang berkepentingan, seperti para penyidikan/penuntutan terhadap tindak
kreditur terhadap orang tersebut pidana korupsi tidak dapat dilanjutkan,
dapat mengajukan permohonan agar mungkin karena tidak dipenuhinya semua
Pengadilan menunjuk seseorang unsur tindak pidana korupsi. atau karena
atau Balai Harta Peninggalan Tersangka/Terdakwa meninggal dunia,
untuk mengurus semua asset dan maka apabila kerugian negara benar-
kepentingan si orang hilang tersebut. benar ada, perkara ini dapat diserahkan
(Vide pasal 463 KUH Perdata). kepada Jaksa Pengacara Negara untuk
diselesaikan melalui proses pengajuan
h. Peran Kejaksaan dalam bidang
gugatan perdata.
hukum perdata dan tata usaha
negara dapat dimanfaatkan untuk
2. Keberadaan Advokat2
meningkatkan efektivitas penegakan
hukum pidana. Dalam praktek hukum di Indonesia,
istilah Advokat sering dipadankan dengan
Salah satu peranan strategis
istilah Pengacara, Penasehat Hukum &
Kejaksaan dalam menjawab
Konsultan Hukum. Istilah-istilah tersebut
tantangan dewasa ini adalah tugas
mempunyai perbedaan pengertian yang
sebagai JPN sebagaimana yang
cukup bermakna, walaupun dalam bahasa
diamanatkan oleh undang-undang.
Inggris semua istilah-istilah tersebut
Salah satu upaya mengembalikan
secara umum disebut sebagai lawyer atau
kerugian Negara dalam tindak pidana
ahli hukum. Jikalau dahulu lawyer adalah
korupsi dapat dilakukan dengan
profesi yang didambakan tetapi sekarang
mengoptimalkan peran JPN.
lawyer adalah profesi yang digambarkan
Surat Edaran Mahkamah Agung dalam drama yang dibuat oleh william
(SEMA) No. 4 Tahun 1988 shakespeare dengan judul lets kill
menentukan bahwa dalam penagihan all the lawyers. Ada penelitian yang
pelunasan pembayaran pidana uang menyatakan semakin besar rasio antara
pengganti (ex pasal 34c UU No. jumlah advokat dan jumlah penduduk,
3 Tahun 1971 atau sekarang ex semakin rendah tingkat pertumbuhan
pasal 18 ayat 1 UU No. 31 Tahun ekonomi (Ronald Mallen, 1989:37).
1999 jo UU No. 20 Tahun 2001),
Kejaksaan dapat menggunakan 2
Sejarah Hukum Advokat Indonesia, http://www.blogster.com/khaerulhtan-
jung/sejarah-hukum-advokat-indonesia, tanggal 15 Februari 2012.

92 Jurnal Bina Adhyaksa Vol. 3 No. 2 Maret 2013


Perbedaan pengertian antara peran dapat menjunjung tinggi idealisme dari
yang diberikan oleh lawyer yang profesi itu sendiri. Hal itu bisa karena
memakai istilah advokat, pengacara dan faktor di luar dirinya yang begitu kuat,
penasehat hukum yang dalam bahasa tetapi terkadang juga karena kurangnya
Inggris disebut trial lawyer atau secara penghayatan advokat yang bersangkutan
spesifik di Amerika dikenal dengan terhadap esensi profesinya.
istilah attorney at law serta di Inggris
No one can serve two masters,
dikenal istilah barrister, dan peran yang
tidak seorangpun dapat melayani dua
diberikan oleh lawyer yang menggunakan
tuan sekaligus. Prinsip ini berlaku untuk
istilah konsultan hukum yang di Amerika
advokat sehingga muncullah seperangkat
dikenal dengan istilah counselor at law
aturan main dan etika bagi advokat
atau di Inggris dikenal dengan istilah
yang dalam menjalankan tugasnya,
solicitor.3
mempunyai konflik kepentingan (conflict
Kata advokat itu sendiri berasal dari of interest). Intinya advokat dilarang
bahasa latin advocare, yang berarti to memiliki konflik kepentingan. Hal ini
defend, to call to ones aid, to vouch or to berkaitan dengan komitmen loyalitas,
warrant. Sedangkan dalam bahasa Inggris hubungan kepercayaan, dan kerahasiaan
Advocate, berarti to speak in favor of or klien baik yang pernah ditangani maupun
defend by argument, to support, indicate yang sedang ditangani.
or recommend publicly. Sedangkan
Advokat Indonesia memiliki kode
menurut Undang-Undang Republik
etik yang diatur dan mempunyai sumpah
Indonesia Nomor 18 Tahun 2003 Tentang
advokat sebagaimana diatur dalam UU
Advokat Pasal 1 angka 1 menerangkan
Advokat. Pasal 10 ayat (1) kode etik
bahwa advokat adalah orang yang
advokat/penasehat hukum : setiap
berprofesi memberi jasa hukum, baik di
orang yang menjalankan pekerjaannya
dalam maupun di luar pengadilan yang
sebagai advokat/penasehat hukumbaik
memenuhi persyaratan berdasarkan
sebagai profesinya ataupun tidak, yang
undan-undang ini. Jasa Hukum adalah
bertindak sebagai kuasa hukummewakili
jasa yang diberikan Advokat berupa
kepentingan pemerintah, non pemerintah
memberikan konsultasi hukum, bantuan
atau perorangan, baik tanpa ataupun
hukum, menjalankan kuasa, mewakili,
dengan pemberian izin secara insidental
mendampingi, membela, dan melakukan
berpraktek di muka pengadilan oleh
tindakan hukum lain untuk kepentingan
pengadilan setempat, wajib tunduk
hukum klien.
dan mematuhi kode etik dan ketentuan
Profesi advokat sesungguhnya sarat tentang dewan kehormatan advokat/
dengan idealisme. Sejak profesi ini penasehat hukum indonesia ini.
dikenal secara universal sekitar 2000
tahun lalu, ia sudah dijuluki sebagai Advokat Pada Masa Pra Kemerdekaan
officium nobile artinya profesi yang Besarnya pengaruh kolonial terhadap
mulia dan terhormat. Profesi advokat itu perkembangan profesi advokat terkait
mulia, karena ia mengabdikan dirinya erat dengan perbedaan tradisi hukum
kepada kepentingan masyarakat dan anglo-saxon (common law) dan tradisi
bukan kepada dirinya sendiri, serta ia hukum eropa kontinental (civil law).
berkewajiban untuk turut menegakkan Misalnya bagi Inggris dan Amerika
hak-hak asasi manusia. Profesi Advokat dengan tradisi hukum common law
adalah bagian dari catur wangsa memandang besarnya jumlah advokat
penegakan hukum disamping Hakim, di tanah jajahan sebagai suatu kebaikan,
Jaksa dan Polisi sehingga disebut sedangkan bagi Perancis, Belanda, dan
sebagai officer of the court. Namun, Belgia yang bertradisi hukum Eropa
seringkali dalam kenyataan, orang-orang Kontinental (civil law) justru sebaliknya,
yang menggeluti profesi advokat tidak (Daniel S. Lev, 1990).
3
Yudha Pandu, 2004.

Jaksa Pengacara Negara dan Advokat dalam Entitas Advokasi Hukum - Burhanuddin 93
Dapat dikemukan berbagai melakukan sesuatu kejahatan yang
pengaturan profesi advokat pada masa dapat dihukum dengan hukuman mati,
pra kemerdekaan tersebut adalah sebagai maka magistraat hendak menanyakan
berikut: kepadanya, maukah ia dibantu di
a. Staatblad Tahun 1847 Nomor 23 dan pengadilanoleh seorang penasehat
Staatblad Tahun 1848 Nomor 57 hukum. Dan Pasal 254 menentukan
tentang Reglement op de rechtelijk bahwa dalam persidangan tiap-tiap
organisatie en het beleid de justitie orang yang dituduh berhak dibantu
in Indonesie atau dikenal dengan RO, oleh pembela untuk mempertahankan
pada Pasal 185 s/d 192 mengatur dirinya.
tentang advocatenen procureurs g. Staatblad Tahun 1944 Nomor 44
yaitu penasehat hukum yang bergelar tentang Het Herziene Inlandsch
sarjana hukum. Reglement atau RIB (Reglemen
b. Staatblad Tahun 1847 Nomor Indonesia yang diperbaharui),
40 tentang Reglement op de menurut Pasal 123 dimungkinkan
Rechtsvordering (RV), dalam kepada pihak yang berperkara untuk
peradilan khusus golongan Eropa diwakili oleh orang lain.
(Raad van Justitie) ditentukan Berbagai ketentuan hukum diatas
bahwa para pihak harus diwakili oleh mendasari profesi advokat pada
seorang advokat atau procureur. masa pra kemerdekaan, meski masih
c. Penetapan Raja tanggal 4 Mei 1926 mengutamakan advokat Belanda. Akan
Nomor 251 jo. 486 tentang Peraturan tetapi berbagai pengaturan itu sedikitnya
Cara Melakukan Menjalankan telah mendasari perkembangan advokat
Hukuman Bersyarat, pada Bab I Indonesia pada masa selanjutnya.
Bagian II Pasal 3 ayat 3 ditentukan Advokat Sejak Masa Kemerdekaan
bahwa orang yang dihukum dan
orang yang wajib memberikan Perkembangan pengaturan profesi
bantuan hukum kepadanya sebelum advokat di Indonesia dilanjutkan pada
permulaan pemeriksaan. masa pendudukan Jepang. Pemerintah
kolonial Jepang tidak melakukan
d. Staatblad Tahun 1926 nomor 487 perubahan yang berarti mengenai profesi
tentang Pengawasan Orang yang ini. Hal ini terbukti pada UU Nomor
Memberikan Bantuan Hukum, 1 Tahun 1946 tentang Pemberlakuan
ditentukan bahwa pengawasan Wetboek van strafrecht voor Nederlands
terhadap orang-orang yang Indie tetapi digunakan istilah KUH
memberikan bantuan hukum atau Pidana. UU ini memuat pengaturan
orang yang dikuasakan untuk tentang kedudukan advokat dan procureur
menunjuk lembaga dan orang yang dan orang-orang yang memberikan
boleh diperintah memberi bantuan. bantuan hukum.
e. Staatblad Tahun 1927 Nomor 496
Dalam pembangunan hukum di
tentang Regeling van de bijstaan en
Indonesia, tidak mengatur secara khusus
vertegenwoordiging van partijen in
profesi advokat sebagaimana profesi
burgerlijke zaken voor de landraden,
hukum lainnya, padahal profesi ini
mengatur tentang penasehat hukum
sebagai salah satu unsur penegak hukum.
yang disebut zaakwaarnemers atau
Akibatnya menimbulkan berbagai
pada masa tersebut dikenal dengan
keprihatinan dan kesimpangsiuran
pokrol.
menyangkut profesi tersebut. Seirama
f. Staatblad Tahun 1941 Nomor dengan merosotnya wibawa hukum
44 tentang Herziene Inlandsch (authority of law) dan supremasi hukum
Reglement (HIR), dalam Pasal (supremacy of law), maka profesi hukum
83 h ayat 6 ditentukan bahwa ini juga terbawa arus kemerosotan.
jika seseorang dituduh bersalah

94 Jurnal Bina Adhyaksa Vol. 3 No. 2 Maret 2013


Meskipun demikian secara implisit, Bahkan sebenarnya Pasal 38
terdapat beberapa ketentuan yang UU Nomor 14 Tahun 1970[3], telah
mengisyaratkan pengakuan terhadap mengisyaratkan perlunya pengaturan
profesi ini, antara lain sebagai berikut : profesi advokat dalam UU tersendiri.
a. UU Nomor 20 Tahun 1947 tentang Namun hal itupun tidak menjadi
Peradilan Ulangan untuk Jawa perhatian pemerintah hingga akhirnya
dan Madura, dalam Pasal 7 ayat 1 tuntutan pengaturan tersebut semakin
menyebutkan bahwa peminta atau besar di kalangan organisasi advokat.
wakil dalam arti orang yang diberi Setelah 33 tahun, barulah perjuangan itu
kuasa untuk itu yaitu pembela atau berhasil melalui UU Nomor 18 Tahun
penasehat hukum. 2003 tentang Advokat.
b. UU Nomor 1 Tahun 1950 tentang 3. Keberadaan JPN Terhadap
Mahkamah Agung dalam Pasal 42 Keberadaan Advokat.
memberikan istilah pemberi bantuan
hukum dengan kata PEMBELA. Pasal 123 ayat (2) HIR dan Pasal
147 ayat (2) RBG menyebutkan bahwa
c. UU Drt. Nomor 1 Tahun 1951 yang bertindak sebagai Kuasa atau
tentang Tindakan Sementara Wakil Negara atau Pemerintah adalah:
Penyelenggaraan Kekuasaan dan (1) Pengacara Negara yang diangkat
Acara Pengadilan sipil, memuat pemerintah atau (2) Jaksa atau (3) orang/
ketentuan tentang bantuan hukum pihak tertentu atau pejabat-pejabat yang
bagi tersangka atapun terdakwa. diangkat dan ditunjuk pemerintah.
d. UU Nomor 19 Tahun 1964 tentang
Dari ketentuan tersebut, dapat
Pokok Kekuasaan Kehakiman yang
ditarik suatu pengertian bahwa apabila
kemudian diganti dengan UU Nomor
dalam pelaksanaan tugas dan fungsi
14 Tahun 1970, menyatakan bahwa
penyelenggraan Negara dan pemberian
setiap orang yang tersangkut perkara
pelayanan umum, ada kemungkinan
berhak memperoleh bantuan hukum.
institusi Negara/pemerintah/BUMN/
e. UU Nomor 13 Tahun 1965 tentang BUMD terlibat dalam perkara hukum
Mahkamah Agung, diganti dengan perdata atau hukum tata usaha Negara,
UU Nomor 14 Tahun 1985, pada baik karena digugat oleh seseorang atau
Pasal 54 bahwa penasehat hukum suatu badan hukum, maupun karena
adalah mereka yang melakukan merasa perlu untuk mengajukan gugatan
kegiatan memberikan nasehat hukum terhadap seseorang atau suatu badan
yang berhubungan suatu proses di hukum, maka aturan hukum memberikan
muka pengadilan. kesempatan kepada institusi Negara/
f. UU Nomor 1 Tahun 1981 tentang pemerintah/BUMN/BUMD yang terlibat
KUHAP, dalam Pasal 54 s/d 57 dan dalam perkara perdata atau tata usaha
69 s/d 74 mengatur hak-hak tersangka Negara untuk memilih alternatif:
atau terdakwa untuk mendapatkan a. Menunjuk personil di lingkungan
penasehat hukum dan tata cara institusi Negara/pemerintah/BUMN/
penasehat hukum berhubungan BUMD (seperti pegawai yang
dengan tersangka dan terdakwa. ditugaskan pada biro hukum);
g. UU Nomor 2 Tahun 1986 tentang b. Memberi kuasa khusus kepada
Peradilan Umum, mengakui Kantor Advokat/Pengacara Swasta;
keberadaan penasehat hukum dalam
memberi bantuan hukum kepada c. Memberi kuasa khusus kepada
tersangka atau terdakwa. Kejaksaan;
h. Surat Edaran dan Surat Keputusan d. Tim yang terdiri dari gabungan ketiga
Bersama Mahkamah Agung dan diatas.
Menteri Kehakiman, dan sebagainya.

Jaksa Pengacara Negara dan Advokat dalam Entitas Advokasi Hukum - Burhanuddin 95
Persoalannya sekarang adalah, Raihlah perhatian Klien dan membuat
bagaimana Kejaksaan/JPN memiliki presentasi yang akan melibatkan
kinerja yang berkwalitas (high emosi Klien sesuai dengan tugas,
performance) yang diketahui, diakui dan fungsi dan wewenang. Presentasi
dimanfaatkan oleh pengguna (strategic harus menjanjikan satu dari dua
marketing). hal : Janjikan untuk menyelesaikan
problem Klien, atau janjikan untuk
Problematika Belum Optimalnya
membawa Klien pada kepuasan
Pemanfaatan JPN:
dan kenyamanan. Contoh : Dokter
a. Belum semua lembaga/instansi gigi kosmetik akan memfokuskan
Pemerintah mengenal peranan presentasi mereka pada bagaimana
Kejaksaan sebagai Pengacara bagusnya senyum kita jika gigi
Negara; kita rapi dan putih seperti permata.
b. Adanya kekhawatiran lembaga/ Bagaimana hal itu akan meningkatkan
instansi pemerintah untuk percaya diri kita.
menyerahkan SKK kepada
Berpikirlah tentang target market
Kejaksaan, karena dikhawatirkan
anda, apa yang ada di benak Klien ?
akan membuka kelemahan lembaga/
Apakah mereka akan lebih condong
instansi bersangkutan, dan akan
untuk bertindak agar mereka
dipergunakan untuk menjerat mereka
mendapatkan kesenangan ? Atau agar
di bidang pidana;
masalah hukum Klien sedang hadapi
c. Lembaga/instansi Pemerintah dapat hilang ?
mempunyai Biro Hukum tersendiri.
Namun demikian, dalam hal proses b. Beri Keyakinan Klien Tentang Apa
litigasi terutama menghadapi kasus Yang Klien Lakukan Sekarang
berdampak luas (regional dan Untuk menjaga agar Klien tetap
nasional) dan proses pembuktiannya memberikan perhatian penuh pada
sulit barulah lembaga/instansi strategy marketing tools anda, Klien
pemerintah meminta bantuan perlu diyakinkan :
Kejkasaan;
1) Apakah Klien telah mendapatkan
d. Adanya kekhawatiran para
jasa dan produk terbaik untuk
organisasi Pengacara Swasta yang
kepercayaan yang telah Klien
merasa disaingi dan direbut lahan
berikan selama ini ?
kepengacaraannya.
2) Apakah Klien telah bertindak
Strategi Marketing (Marketing
cukup ?
Strategy) yang baik dan cerdas tidak
hanya berdasarkan teori ilmu marketing 3) Apakah Klien telah melakukan
(penjualan) murni. Cara pemasaran yang terbaik yang Klien bisa ?
atau strategi marketing bagi setiap c. Bangunlah Keyakinan Klien
organisasi dan individu marketer relatif Terhadap JPN
berbeda satu sama lainnya. Jenis barang/
jasa yang dijual juga ikut menentukan Setelah JPN mengguncangkan
strategi marketing yang dirancang untuk keyakinan Klien terhadap apa yang
merebut hati konsumen (pengguna) dan Klien lakukan sekarang, JPN perlu
menguasai pangsa pasar yang luas. menumbuhkan keyakinan Klien
terhadap JPN.
Berikut ini adalah beberapa tips
yang dapat digunakan agar Kejaksaan 1) JPN harus membuktikan bahwa
memperoleh kepercayaan dalam JPN punya solusi terhadap
pemberian Surat Kuasa Khusus (SKK)4: masalah Klien.
a. Raih Perhatian Klien 2) JPN harus meyakinkan bahwa
JPN memang cakap di bidang
4
Disaripatikan dari berbagai sumber

96 Jurnal Bina Adhyaksa Vol. 3 No. 2 Maret 2013


DATUN, dan mempunyai kepercayaan dan kenyamanan.
kualifikasi untuk memecahkan Kita harus menghadapinya dengan
masalah Klien. menjelaskan mengapa wajar bagi
3) Perlihatkan bahwa produk JPN Klien untuk percaya dan nyaman
dapat Klien andalkan untuk kepada JPN.
memberikan apa yang JPN f. Gunakan Testimonial Atas Produk
janjikan. Anda
4) Buktikan bahwa produk JPN Apa yang orang lain katakan tentang
dapat memenuhi janji. Mulailah JPN, mempunyai nilai yang jauh
dengan menjelaskan: lebih tinggi daripada apa yang
Bagaimana produk JPN JPN katakan tentang JPN sendiri.
berbeda dengan Pengacara Pastikan testimonial obyektif tersebut
Swasta lainnya. berkaitan dengan masalah yang Klien
hadapi dan bagaimana Klien meraih
Apakah JPN punya
benefit dari jasa JPN. Semakin
dokumentasi tentang kinerja
banyak testimonial yang JPN dapat,
(track record)
semakin baik.
Apakah JPNpunya persentasi
kepuasan Klien yang tinggi ? g. Bonus Win-Win (saling
menguntungkan)
Apakah JPN punya pengakuan
professional dari rekan-rekan Klien akan memperoleh keuntungan
kerja JPN di bidang DATUN dengan mendapat value yang
(brevet/sertifikasi) ? biasanya tidak mereka dapat,
sedangkan JPN mendapat keuntungan
d. Buatlah Klien Kagum Karena
dengan meningkatnya kepercayaan
Pelayanan JPN
baik melalui MoU maupun SKK.
JPN mungkin yang terbaik di bidang JPN harus fokus mengenai value
DATUN, atau mempunyai produk yang Klien dapat untuk kepercayaan
unggulan. Tetapi bila Klien tidak yang mereka berikan. Jika Klien
dapat menghubungi bila memerlukan, mendapatkan value yang lebih
apakah JPN masih mempunyai value besar dari kepercayaan yang telah
yang tinggi ? diberikan, maka JPN memperbesar
kemungkinan terjadinya peningkatan
Berikut ini adalah beberapa contoh
MoU dan SKK.
yang baik untuk JPN tawarkan:
1) Hotline 24 jam untuk menjawab
Persoalan selanjutnya adalah, apakah
pertanyaan yang umum.
dengan keberadaan Undang-Udang Nomor
2) Apakah JPN melayani panggilan? 18 Tahun 2003 tentang Advokat, maka segala
3) Apakah JPN melayani pelayanan urusan yang berkaitan dengan pemberian
individual (one to one service)? bantuan hukum menjadi monopoli Advokat
4) Jam pelayanan anda apakah mengingat Pasal 31 menyatakan: Setiap
nyaman bagi Klien ? orang yang dengan sengaja menjalankan
pekerjaan profesi Advokat dan bertindak
Intinya, memberikan pelayanan yang seolah-olah sebagai Advokat, tetapi bukan
lebih daripada yang umum dilakukan, Advokat sebagaimana diatur dalam Undang-
akan memberikan keuntungan yang Undang ini, dipidana dengan pidana penjara
besar bagi JPN pada akhirnya. paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling
e. Hadapi dan Atasi Penolakkan Klien banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta
Di dalam bisnis apapun, selalu akan rupiah)?
ada penolakkan untuk menggunakan Bagaimana dengan JPN yang memiliki
jasa JPN. Penolakkan yang fungsi yang sama dengan Advokat, yaitu
paling umum biasanya mengenai memberikan jasa hukum (mewakili

Jaksa Pengacara Negara dan Advokat dalam Entitas Advokasi Hukum - Burhanuddin 97
kepentingan hukum klien baik di dalam profesi tersebut hendaknya bisa berkompetisi
maupun di luar pengadilan?. secara positif (fair competition), sebab advocat
dan Jaksa Pengacara Negara sudah merupakan
Jawabannya: adagium lex specialis
bagian dari manfestasi pelaksanaan kekuasaan
derogate lex generalis, maka Undang-Udang
yudikatif dalam sistem peradilan Indonesia.
Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat
(aturan yang bersifat umum) dikesampingkan
oleh Undang-Undang Nomor 16 Tahun
2004 tentang Kejaksaan jo Undang-Undang
Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 DAFTAR PUSTAKA
Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Dessler, Gary, : Human Resource Management,
(aturan yang bersifat khusus). New Jersey: International Edition, 8th Ed.
Prentice Hall, Inc., Upper Saddle River, 2000
Ketentuan tersebut menjadikan adanya
perbedaan antara JPN dengan Advokat, Disaripatikan dari berbagai sumber lontar.ui.ac.
yaitu: id/file?file=digital/20234166-T28922-
Peranan%20kejaksaan.
a. persyaratan: JPN adalah Pegawai Negeri
Sipil, sedangkan Advokat adalah tidak Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Pustaka
berstatus sebagai Pegawai Negeri Sinar Harapan, 1994.
Sipil bahkan apabila Advokat diangkat Lev, S Daniel, Hukum dan Politik di Indonesia;
menjadi pejabat negara, maka tidak Jakarta: Pustaka Pelajar, 1990.
diperkenankan melaksanakan tugas
profesi Advokat selama memangku Longmann. Dictionary of Contemporary English.
jabatan tersebut; Eng1and: Longman Group UK Limited, New
Edition, 1987
b. subjek hukum pengguna : JPN adalah
terbatas kepada Negara/pemerintah/ Longmann, Supreme Court Justice Otto Kaus
BUMN/BUMD, sedangkan Advokat See Mallen & Smith, Legal Malpractice, ,
tidak terbatas kepada siapapun. Dengan California : The Misguiding, 1989.
demikian, JPN tidak tunduk kepada Sejarah Hukum Advokat Indonesia, http://www.
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 blogster.com/khaerulhtanjung/sejarah-
tentang Advokat. Akan tetapi bukan hukum-advokat-Indonesia, tanggal 15
berarti JPN tidak dibatasi oleh rambu- Februari 2012. Surat Edaran Mahkamah
rambu, malah rambu-rambunya lebih Agung (SEMA) Nomor 4 Tahun 1988.
variatif dan lebih tegas, antara lain
seperti Kode Etik Jaksa, Jenjang Karir Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 18
dan Peraturan Disiplin PNS. Tahun 2003 Tentang Advokat.
__________, Undang-undang Nomor 16 Tahun
2004 Tentang Kejaksaan R.I.
III. P E N U T U P
__________, Undang-undang Surat Edaran
Undang-undang Nomor 18 tahun 2003 Mahkamah Agung (SEMA) Nomor 4 Tahun
tentang advokat Pasal 1 huruf a dan undang- 1988
undang Kejaksaan Nomor 16 tahun 2004
pasal 30 ayat (2) secara subtansi merumuskan
bahwa advokat Jaksa Pengacara Negara sebagai
berprofesi memberi jasa hukum, konsultasi
hukum, bantuan hukum, menjalankan kuasa,
mewakili, mendampingi, membela dan melakukan
tindakan hukum lain untuk kepentingan klien baik
di dalam maupun di luar pengadilan. Meskipun
segmen pemberi kuasanya berbeda,namun kedua

98 Jurnal Bina Adhyaksa Vol. 3 No. 2 Maret 2013

You might also like