Professional Documents
Culture Documents
(Diterima tanggal 14 Januari 2013 direvisi tanggal 11 Februari 2013, disetujui tanggal 26 Februari 2013)
Abstrak
Dalam rangka revitalisasi peranan Kejaksaan di bidang perdata dan tata usaha negara (DATUN) sebagai salah satu
tindak lanjut dari program Reformasi Birokrasi Kejaksaan, diperlukan adanya komitmen dan kerja keras bersama-
sama seluruh jajaran di lingkungan Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (JAMDATUN)
untuk mengimplementasikan teori, konsep atau kebijakan pimpinan secara konsisten dan konsekuen. Salah satu
kebijakan yang mendasar dan sangat penting untuk disikapi dan diperhatikan adalah penguatan SDM Jaksa
Pengacara Negara (JPN) yang berkompeten (berintegritas, berpengetahuan dan mempunyai keterampilan), dan
mengkondisikan seorang Jaksa Pengacara Negara (JPN) yang mau (willing) dan mampu (able) melaksanakan
tugas, fungsi dan wewenangnya secara profesional dan proporsional. Bahwa penguatan SDM Jaksa Pengacara
Negara (JPN) tersebut harus dilakukan secara menyeluruh dalam kerangka sistem pengelolaan SDM yang bersifat
strategis, integrated, interrelated dan unity. Langkah-langkah penguatan terhadap kemampuan seorang Jaksa
Pengacara Negara (JPN) tersebut adalah disamping dilatarbelakangi fakta bahwa SDM merupakan faktor strategis
dalam kegiatan organisasi dan faktor penentu keberhasilan/kegagalan organisasi (dalam hal ini satuan kerja
JAMDATUN), juga agar supaya seorang JPN bisa berkompetensi secara positif (fair competition) dengan profesi
advokat yang sama-sama berprofesi memberi jasa hukum, konsultasi hukum, bantuan hukum, menjalankan kuasa,
mewakili, mendampingi, membela dan melakukan tindakan hukum lain untuk kepentingan klien di dalam maupun
di luar pengadilan; walaupun dengan segmen pemberi kuasa yang berbeda.
Kata Kunci : jaksa pengacara negara, profesional dan proporsional, advokasi hukum.
Abstract
In order to revitalize the role of prosecutors in the field of civil and administrative matters (Datun), as one of the
continuing program of bureaucracy Reforms, needs commitment and hard work of all staffs of the Deputy Attorney
General for Civil and Administrative Matters Division (Jamdatun) to implement its leaders theory, concepts or
policies consistently and consequently. One of the important basic policies is to strengthen competency, integrity,
knowledge, and skill of the State Attorney (Jaksa Pengacara Negara/JPN), and to conditioning them of willing and
be able to carry out their duties, functions and responsibilities in a professional and proportional way. This aim
should be perform within the framework of overall human resource (HR) management systems that are strategic,
integrated, interrelated and unity. The purpose to strengthen the ability of the State Attorney (JPN) is based on
the fact that HR is a strategic factor in organizational activities and as determinants factor for the success or
failure of an organization (Jamdatun). Furthermore, it is also need to prepare the JPN to compete fairly to another
professional lawyers with the same responsibilities such as to provide legal services, to give legal advice and legal
aid, as proxy, to represent, to assist, to defend and to perform other legal actions on behalf of their clients in and
out of court; The difference between JPN and Lawyers/Advocate lies on the client, whereas the JPN only allows to
defend someone if he is a state official or to represent the state agencies.
Keywords: state attorney, professional and proportional, legal advocacy.
Jaksa Pengacara Negara dan Advokat dalam Entitas Advokasi Hukum - Burhanuddin 87
I. PENDAHULUAN kinerjanya, merupakan langkah awal dalam
penciptaan aset SDM strategis. Namun langkah
Adalah keniscayaan sumber daya manusia awal tersebut tergantung pada proses organisasi
(SDM) merupakan faktor sentral dalam suatu untuk mencetak SDM yang kompeten dan
organisasi. Apapun bentuk dan tujuannya, kemampuan organisasi untuk merekrut individu-
organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk individu terbaik.
kepentingan manusia yang dalam pelaksanaan
misinya dikelola dan diurus oleh manusia. Jadi, JAM DATUN menjadikan isu penguatan
manusia merupakan faktor strategis dalam SDM sebagai salah satu komponen guna
semua kegiatan organisasi dan faktor penentu revitalisasi peranan kejaksaan di bidang perdata
keberhasilan/kegagalan organisasi. Mengatur dan dan tata usaha negara (DATUN). Sudah banyak
mengurus SDM berdasarkan visi perusahaan agar teori atau konsep atau kebijakan dalam rangka
tujuan organisasi dapat dicapai secara optimum penguatan SDM. Saya berpendapat bahwa
adalah sesuatu yang tidak mudah. saat ini yang dibutuhkan adalah komitmen
dan kerja keras kita bersama-sama untuk
Keunggulan mutu bersaing suatu mengimplementasikan teori atau konsep atau
organisasi sangat ditentukan oleh mutu SDM- kebijakan secara konsisten dan konsekuen.
nya. Penanganan SDM harus dilakukan Bagaimana mengkondisikan JPN agar mau
secara menyeluruh dalam kerangka sistem (willing) dan mampu (able) melaksanakan tugas,
pengelolaan SDM yang bersifat strategis, fungsi dan wewenangnya secara proporsional dan
integrated, interrelated dan unity. Organisasi professional ?
sangat membutuhkan SDM yang kompeten,
memiliki kompetensi tertentu yang dibutuhkan
untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan II. PEMBAHASAN
pekerjaannya. Foulkes (1975) memprediksi
bahwa peran SDM dari waktu ke waktu akan A. Peningkatan Kemauan Jaksa Dan
semakin strategis dengan ucapan berikut: Kemampuan Jaksa Pengacara Negara
For many years it has been said that capital Berikut ini adalah beberapa fenomena terkait
is the bottleneck for a developing industry. I alasan mengapa masih banyak jumlah Jaksa
dont think this any longer holds true. I think its yang belum mau (willing) dan mampu (able)
the work force and the companys inability to menjadi JPN:
recruit and maintain a good work force that does 1. Setiap pegawai Kejaksaan pada
constitute the bottleneck for production. I umumnya ingin menjadi Penuntut Umum
think this will hold true even more in the future.1 yang merupakan tugas utama Kejaksaan.
Tidak heran jika sekarang untuk SDM yang Dibanding dengan fungsi Kejaksaan
handal digunakan terminologi human capital yang lain (seperti pidana dan intelijen),
yang semakin santer sering kita dengar. fungsi DATUN lebih dinamis dan reaktif
terhadap perkembangan kemasyarakatan,
Sejalan dengan fenomena tersebut, pimpinan seperti: llmu pengetahuan dan teknologi,
kejaksaan dalam berbagai kesempatan dari waktu demokratisasi, hak asasi manusia dan
ke waktu selalu menaruh perhatian serius terhadap lingkungan hidup; masyarakat yang
SDM. Terakhir melalui Rapat Kerja Kejaksaan RI hyperregulated (hyperegulated society);
Tahun 2011 isu SDM kembali menjadi concern. dunia tanpa batas (borderless) dengan isu
Untuk itu organisasi dituntut untuk melakukan perdagangan bebas yang mengharuskan
pengembangan berkesinambungan terhadap kita memiliki kompetisi dalam kerjasama
kuantitas dan kualitas pengetahuan SDM melalui (competition in cooperation); dan
pelatihan atau merangsang SDM-nya agar terbentuknya hukum dunia (world law).
learning by doing dalam sebuah semangat yang
termaktub dalam learning organization. 2. Disiplin ilmu DATUN sangat luas dan
dinamis terutama yang menyangkut
Membangun kemampuan SDM yang didasari hukum ekonomi atau bisnis. Keadaan
oleh keinginan institusi untuk mempertahankan ini tentunya memerlukan minat dan
kemampuan intelektual yang diatas rata-
1
Dessler, Gary (2000): Human Resource Management, International Edition,
8th Ed. Prentice Hall, Inc., Upper Saddle River, New Jersey rata disamping keniscayaan belajar terus
Jaksa Pengacara Negara dan Advokat dalam Entitas Advokasi Hukum - Burhanuddin 89
2. Eksistensi JAM DATUN ternyata Poin-poin tersebut diatas merupakan
memerlukan SDM yang terdiri dari Jaksa human capital (modal dasar) SDM yang
dengan sikap mental sebagai Pengacara terdiri dari integrity (integritas), knowledge
Negara dan mempunyai latar belakang (pengetahuan) dan skill (ketrampilan).
pendidikan serta wawasan hukum perdata
dan tata usaha negara; B. Keberadaan JPN dan ADVOKAT dalam
3. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut Entitas Advokasi Hukum
perlu memanfaatkan potensi Jaksa yang 1. Keberadaan Jaksa Pengacara Negara
ada secara optimal dengan upaya-upaya,
Selain melaksanakan kekuasaan
antara lain sebagai berikut:
negara di bidang penuntutan, Kejaksaan
a. Sikap mental: ruang lingkup JPN juga melaksanakan tugas, fungsi dan
terbatas pada apa yang tersurat dan wewenang di bidang DATUN. Tugas
tersirat dalam SKK dengan status Kejaksaan di bidang perdata telah ada
sebagai pihak yang kedudukannya sejak tahun 1922, yaitu berdasarkan pada
sama dengan pihak lawan. JPN tidak ketentuan yang diatur dalam Staatsblad
menampilkan jabatan strukturalnya, Nomor 522 Tahun 1922. Kemudian tugas
melainkan berpikir, bersikap dan tersebut lebih dimantapkan kedudukan
bertindak sesuai dengan praktek dan dan peranannya dalam undang-undang
kode etik Pengacara yang diterima Kejaksaan Republik Indonesia terakhir
secara umum; oleh Undang-undang Kejaksaan Nomor
16 Tahun 2004 Pasal 30 (2) Di bidang
b. Meningkatkan potensi: minat baca perdata dan tata usaha negara, kejaksaan
dan belajar/in-house training/ dengan kuasa khusus dapat bertindak
dinamika kelompok/diskusi/seminar baik di dalam maupun di luar pengadilan
dan sebagainya, termasuk dan untuk dan atas nama negara atau
tidak terbatas pengetahuan bahasa pemerintah.
utamanya bahasa Inggris dan dasar-
dasar komputer utamanya windows Di bidang perdata dan tata usaha
office ; negara, Kejaksaan mempunyai
kewenangan untuk dan atas nama negara
c. Memantapkan pemahaman akan atau pemerintah sebagai penggugat atau
tugas dan fungsi DATUN: setiap tergugat yang dalam pelaksanaannya
Jaksa harus memiliki pemahaman tidak hanya memberikan pertimbangan
yang sama dan mantap, tentang atau membela kepentingan negara atau
tugas, fungsi dan wewenang DATUN pemerintah, tetapi juga membela dan
sejajar dengan tugas, fungsi dan melindungi kepentingan rakyat. Alasan
wewenang Kejaksaan lainnya (bukan pokok yang menyebabkan Kejaksaan
sekunder), sehingga setiap Jaksa diberi peran dalam bidang hukum perdata
yakin dan bangga dalam mengemban dan tata usaha negara adalah karena
tugas & fungsi DATUN. kondisi objektif memang memerlukan
d. Selain itu yang tidak kalah pentingnya adanya peran kejaksaan di kedua bidang
adalah kearifan dalam melaksanakan hukum tersebut dengan kata lain karena
tugas, fungsi dan wewenang yang peran tersebut memang bermanfaat baik
harus selalu mewarnai sikap JPN bagi negara maupun bagi masyarakat.
disamping sikap mengedepankan Oleh karena itu, jajaran DATUN
pada tugas pelayanan dan bukan perlu senantiasa mengaktualisasikan
wewenang. manfaat dari peran Kejaksaan di
e. Terakhir tetapi yang utama adalah bidang hukum perdata dan tata usaha
integritas dan dedikasi yang negara dengan cara berusaha untuk
cakupannya adalah kejujuran, moral, membuktikan bahwa manfaat tersebut
dan budi pekerti dimana tidak selalu bukan hanya bersifat teoritis, tetapi nyata
menilai pekerjaan berbasis materi dan benar-benar dirasakan serta diakui
(uang). oleh negara maupun oleh masyarakat.
Jaksa Pengacara Negara dan Advokat dalam Entitas Advokasi Hukum - Burhanuddin 91
bidang hukum perdata. Sebagai tenaga Jaksa yang ditugaskan sebagai
contoh, pengajuan permohonan agar Eksekutor Putusan Pidana. Sekalipun
seseorang yang hilang dianggap demikian, SEMA No. 4 Tahun 1988
meninggal dunia (afwezigheid) menentukan bahwa jika penyitaan
sangat diperlukan di dalam praktek. asset Terpidana tindak pidana korupsi
Tanpa adanya ketentuan hukum dalam rangka eksekusi putusan hakim
mengenai hal ini, seseorang yang pidana ternyata tidak mencukupi
mempunyai kewajiban hukum yang jumlah pembayaran uang pengganti
berat dan merasa tidak mampu yang ditentukan, Kejaksaan dapat
untuk melaksanakannya dapat menyelesaikan masalah ini dengan
menghindarkan diri dari kewajiban mengajukan gugat perdata.
tersebut dengan cara melarikan diri
Disamping itu Pasal 32, 33 dan
atau menghilangkan diri.
34 UU No. 31 Tahun 1999 tentang
Orang hilang adalah orang yang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
meninggalkan alamatnya semula pun menunjukkan manfaat peran
tanpa diketahui alamat barunya dan DATUN Kejaksaan dalam meningkatkan
tanpa menunjuk orang lain untuk efektivitas penegakan hukum pidana
mengurus kepentingan-kepentingan sebagai instrumen untuk memberantas
perdatanya. Jika hal ini terjadi, baik tindak pidana korupsi. Di dalam
Kejaksaan maupun semua pihak pasal-pasal ini ditentukan bahwa jlka
yang berkepentingan, seperti para penyidikan/penuntutan terhadap tindak
kreditur terhadap orang tersebut pidana korupsi tidak dapat dilanjutkan,
dapat mengajukan permohonan agar mungkin karena tidak dipenuhinya semua
Pengadilan menunjuk seseorang unsur tindak pidana korupsi. atau karena
atau Balai Harta Peninggalan Tersangka/Terdakwa meninggal dunia,
untuk mengurus semua asset dan maka apabila kerugian negara benar-
kepentingan si orang hilang tersebut. benar ada, perkara ini dapat diserahkan
(Vide pasal 463 KUH Perdata). kepada Jaksa Pengacara Negara untuk
diselesaikan melalui proses pengajuan
h. Peran Kejaksaan dalam bidang
gugatan perdata.
hukum perdata dan tata usaha
negara dapat dimanfaatkan untuk
2. Keberadaan Advokat2
meningkatkan efektivitas penegakan
hukum pidana. Dalam praktek hukum di Indonesia,
istilah Advokat sering dipadankan dengan
Salah satu peranan strategis
istilah Pengacara, Penasehat Hukum &
Kejaksaan dalam menjawab
Konsultan Hukum. Istilah-istilah tersebut
tantangan dewasa ini adalah tugas
mempunyai perbedaan pengertian yang
sebagai JPN sebagaimana yang
cukup bermakna, walaupun dalam bahasa
diamanatkan oleh undang-undang.
Inggris semua istilah-istilah tersebut
Salah satu upaya mengembalikan
secara umum disebut sebagai lawyer atau
kerugian Negara dalam tindak pidana
ahli hukum. Jikalau dahulu lawyer adalah
korupsi dapat dilakukan dengan
profesi yang didambakan tetapi sekarang
mengoptimalkan peran JPN.
lawyer adalah profesi yang digambarkan
Surat Edaran Mahkamah Agung dalam drama yang dibuat oleh william
(SEMA) No. 4 Tahun 1988 shakespeare dengan judul lets kill
menentukan bahwa dalam penagihan all the lawyers. Ada penelitian yang
pelunasan pembayaran pidana uang menyatakan semakin besar rasio antara
pengganti (ex pasal 34c UU No. jumlah advokat dan jumlah penduduk,
3 Tahun 1971 atau sekarang ex semakin rendah tingkat pertumbuhan
pasal 18 ayat 1 UU No. 31 Tahun ekonomi (Ronald Mallen, 1989:37).
1999 jo UU No. 20 Tahun 2001),
Kejaksaan dapat menggunakan 2
Sejarah Hukum Advokat Indonesia, http://www.blogster.com/khaerulhtan-
jung/sejarah-hukum-advokat-indonesia, tanggal 15 Februari 2012.
Jaksa Pengacara Negara dan Advokat dalam Entitas Advokasi Hukum - Burhanuddin 93
Dapat dikemukan berbagai melakukan sesuatu kejahatan yang
pengaturan profesi advokat pada masa dapat dihukum dengan hukuman mati,
pra kemerdekaan tersebut adalah sebagai maka magistraat hendak menanyakan
berikut: kepadanya, maukah ia dibantu di
a. Staatblad Tahun 1847 Nomor 23 dan pengadilanoleh seorang penasehat
Staatblad Tahun 1848 Nomor 57 hukum. Dan Pasal 254 menentukan
tentang Reglement op de rechtelijk bahwa dalam persidangan tiap-tiap
organisatie en het beleid de justitie orang yang dituduh berhak dibantu
in Indonesie atau dikenal dengan RO, oleh pembela untuk mempertahankan
pada Pasal 185 s/d 192 mengatur dirinya.
tentang advocatenen procureurs g. Staatblad Tahun 1944 Nomor 44
yaitu penasehat hukum yang bergelar tentang Het Herziene Inlandsch
sarjana hukum. Reglement atau RIB (Reglemen
b. Staatblad Tahun 1847 Nomor Indonesia yang diperbaharui),
40 tentang Reglement op de menurut Pasal 123 dimungkinkan
Rechtsvordering (RV), dalam kepada pihak yang berperkara untuk
peradilan khusus golongan Eropa diwakili oleh orang lain.
(Raad van Justitie) ditentukan Berbagai ketentuan hukum diatas
bahwa para pihak harus diwakili oleh mendasari profesi advokat pada
seorang advokat atau procureur. masa pra kemerdekaan, meski masih
c. Penetapan Raja tanggal 4 Mei 1926 mengutamakan advokat Belanda. Akan
Nomor 251 jo. 486 tentang Peraturan tetapi berbagai pengaturan itu sedikitnya
Cara Melakukan Menjalankan telah mendasari perkembangan advokat
Hukuman Bersyarat, pada Bab I Indonesia pada masa selanjutnya.
Bagian II Pasal 3 ayat 3 ditentukan Advokat Sejak Masa Kemerdekaan
bahwa orang yang dihukum dan
orang yang wajib memberikan Perkembangan pengaturan profesi
bantuan hukum kepadanya sebelum advokat di Indonesia dilanjutkan pada
permulaan pemeriksaan. masa pendudukan Jepang. Pemerintah
kolonial Jepang tidak melakukan
d. Staatblad Tahun 1926 nomor 487 perubahan yang berarti mengenai profesi
tentang Pengawasan Orang yang ini. Hal ini terbukti pada UU Nomor
Memberikan Bantuan Hukum, 1 Tahun 1946 tentang Pemberlakuan
ditentukan bahwa pengawasan Wetboek van strafrecht voor Nederlands
terhadap orang-orang yang Indie tetapi digunakan istilah KUH
memberikan bantuan hukum atau Pidana. UU ini memuat pengaturan
orang yang dikuasakan untuk tentang kedudukan advokat dan procureur
menunjuk lembaga dan orang yang dan orang-orang yang memberikan
boleh diperintah memberi bantuan. bantuan hukum.
e. Staatblad Tahun 1927 Nomor 496
Dalam pembangunan hukum di
tentang Regeling van de bijstaan en
Indonesia, tidak mengatur secara khusus
vertegenwoordiging van partijen in
profesi advokat sebagaimana profesi
burgerlijke zaken voor de landraden,
hukum lainnya, padahal profesi ini
mengatur tentang penasehat hukum
sebagai salah satu unsur penegak hukum.
yang disebut zaakwaarnemers atau
Akibatnya menimbulkan berbagai
pada masa tersebut dikenal dengan
keprihatinan dan kesimpangsiuran
pokrol.
menyangkut profesi tersebut. Seirama
f. Staatblad Tahun 1941 Nomor dengan merosotnya wibawa hukum
44 tentang Herziene Inlandsch (authority of law) dan supremasi hukum
Reglement (HIR), dalam Pasal (supremacy of law), maka profesi hukum
83 h ayat 6 ditentukan bahwa ini juga terbawa arus kemerosotan.
jika seseorang dituduh bersalah
Jaksa Pengacara Negara dan Advokat dalam Entitas Advokasi Hukum - Burhanuddin 95
Persoalannya sekarang adalah, Raihlah perhatian Klien dan membuat
bagaimana Kejaksaan/JPN memiliki presentasi yang akan melibatkan
kinerja yang berkwalitas (high emosi Klien sesuai dengan tugas,
performance) yang diketahui, diakui dan fungsi dan wewenang. Presentasi
dimanfaatkan oleh pengguna (strategic harus menjanjikan satu dari dua
marketing). hal : Janjikan untuk menyelesaikan
problem Klien, atau janjikan untuk
Problematika Belum Optimalnya
membawa Klien pada kepuasan
Pemanfaatan JPN:
dan kenyamanan. Contoh : Dokter
a. Belum semua lembaga/instansi gigi kosmetik akan memfokuskan
Pemerintah mengenal peranan presentasi mereka pada bagaimana
Kejaksaan sebagai Pengacara bagusnya senyum kita jika gigi
Negara; kita rapi dan putih seperti permata.
b. Adanya kekhawatiran lembaga/ Bagaimana hal itu akan meningkatkan
instansi pemerintah untuk percaya diri kita.
menyerahkan SKK kepada
Berpikirlah tentang target market
Kejaksaan, karena dikhawatirkan
anda, apa yang ada di benak Klien ?
akan membuka kelemahan lembaga/
Apakah mereka akan lebih condong
instansi bersangkutan, dan akan
untuk bertindak agar mereka
dipergunakan untuk menjerat mereka
mendapatkan kesenangan ? Atau agar
di bidang pidana;
masalah hukum Klien sedang hadapi
c. Lembaga/instansi Pemerintah dapat hilang ?
mempunyai Biro Hukum tersendiri.
Namun demikian, dalam hal proses b. Beri Keyakinan Klien Tentang Apa
litigasi terutama menghadapi kasus Yang Klien Lakukan Sekarang
berdampak luas (regional dan Untuk menjaga agar Klien tetap
nasional) dan proses pembuktiannya memberikan perhatian penuh pada
sulit barulah lembaga/instansi strategy marketing tools anda, Klien
pemerintah meminta bantuan perlu diyakinkan :
Kejkasaan;
1) Apakah Klien telah mendapatkan
d. Adanya kekhawatiran para
jasa dan produk terbaik untuk
organisasi Pengacara Swasta yang
kepercayaan yang telah Klien
merasa disaingi dan direbut lahan
berikan selama ini ?
kepengacaraannya.
2) Apakah Klien telah bertindak
Strategi Marketing (Marketing
cukup ?
Strategy) yang baik dan cerdas tidak
hanya berdasarkan teori ilmu marketing 3) Apakah Klien telah melakukan
(penjualan) murni. Cara pemasaran yang terbaik yang Klien bisa ?
atau strategi marketing bagi setiap c. Bangunlah Keyakinan Klien
organisasi dan individu marketer relatif Terhadap JPN
berbeda satu sama lainnya. Jenis barang/
jasa yang dijual juga ikut menentukan Setelah JPN mengguncangkan
strategi marketing yang dirancang untuk keyakinan Klien terhadap apa yang
merebut hati konsumen (pengguna) dan Klien lakukan sekarang, JPN perlu
menguasai pangsa pasar yang luas. menumbuhkan keyakinan Klien
terhadap JPN.
Berikut ini adalah beberapa tips
yang dapat digunakan agar Kejaksaan 1) JPN harus membuktikan bahwa
memperoleh kepercayaan dalam JPN punya solusi terhadap
pemberian Surat Kuasa Khusus (SKK)4: masalah Klien.
a. Raih Perhatian Klien 2) JPN harus meyakinkan bahwa
JPN memang cakap di bidang
4
Disaripatikan dari berbagai sumber
Jaksa Pengacara Negara dan Advokat dalam Entitas Advokasi Hukum - Burhanuddin 97
kepentingan hukum klien baik di dalam profesi tersebut hendaknya bisa berkompetisi
maupun di luar pengadilan?. secara positif (fair competition), sebab advocat
dan Jaksa Pengacara Negara sudah merupakan
Jawabannya: adagium lex specialis
bagian dari manfestasi pelaksanaan kekuasaan
derogate lex generalis, maka Undang-Udang
yudikatif dalam sistem peradilan Indonesia.
Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat
(aturan yang bersifat umum) dikesampingkan
oleh Undang-Undang Nomor 16 Tahun
2004 tentang Kejaksaan jo Undang-Undang
Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 DAFTAR PUSTAKA
Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Dessler, Gary, : Human Resource Management,
(aturan yang bersifat khusus). New Jersey: International Edition, 8th Ed.
Prentice Hall, Inc., Upper Saddle River, 2000
Ketentuan tersebut menjadikan adanya
perbedaan antara JPN dengan Advokat, Disaripatikan dari berbagai sumber lontar.ui.ac.
yaitu: id/file?file=digital/20234166-T28922-
Peranan%20kejaksaan.
a. persyaratan: JPN adalah Pegawai Negeri
Sipil, sedangkan Advokat adalah tidak Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Pustaka
berstatus sebagai Pegawai Negeri Sinar Harapan, 1994.
Sipil bahkan apabila Advokat diangkat Lev, S Daniel, Hukum dan Politik di Indonesia;
menjadi pejabat negara, maka tidak Jakarta: Pustaka Pelajar, 1990.
diperkenankan melaksanakan tugas
profesi Advokat selama memangku Longmann. Dictionary of Contemporary English.
jabatan tersebut; Eng1and: Longman Group UK Limited, New
Edition, 1987
b. subjek hukum pengguna : JPN adalah
terbatas kepada Negara/pemerintah/ Longmann, Supreme Court Justice Otto Kaus
BUMN/BUMD, sedangkan Advokat See Mallen & Smith, Legal Malpractice, ,
tidak terbatas kepada siapapun. Dengan California : The Misguiding, 1989.
demikian, JPN tidak tunduk kepada Sejarah Hukum Advokat Indonesia, http://www.
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 blogster.com/khaerulhtanjung/sejarah-
tentang Advokat. Akan tetapi bukan hukum-advokat-Indonesia, tanggal 15
berarti JPN tidak dibatasi oleh rambu- Februari 2012. Surat Edaran Mahkamah
rambu, malah rambu-rambunya lebih Agung (SEMA) Nomor 4 Tahun 1988.
variatif dan lebih tegas, antara lain
seperti Kode Etik Jaksa, Jenjang Karir Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 18
dan Peraturan Disiplin PNS. Tahun 2003 Tentang Advokat.
__________, Undang-undang Nomor 16 Tahun
2004 Tentang Kejaksaan R.I.
III. P E N U T U P
__________, Undang-undang Surat Edaran
Undang-undang Nomor 18 tahun 2003 Mahkamah Agung (SEMA) Nomor 4 Tahun
tentang advokat Pasal 1 huruf a dan undang- 1988
undang Kejaksaan Nomor 16 tahun 2004
pasal 30 ayat (2) secara subtansi merumuskan
bahwa advokat Jaksa Pengacara Negara sebagai
berprofesi memberi jasa hukum, konsultasi
hukum, bantuan hukum, menjalankan kuasa,
mewakili, mendampingi, membela dan melakukan
tindakan hukum lain untuk kepentingan klien baik
di dalam maupun di luar pengadilan. Meskipun
segmen pemberi kuasanya berbeda,namun kedua