You are on page 1of 4

EARTHPROBE METHOD: BERHADAPAN DENGAN TANTANGAN EXPLORASI

EMAS MENGGUNAKAN METODE INDUCED POLARIZATION (IP) HIGH


RESOLUTION PADA PERMUKAAN DAN LUBANG BOR.
PEMBUKAAN

Eksplorasi geofisika khususnya mineral emas masih cukup menantang, ini disebabkan metode yang
digunakan terutama Induced polarization atau IP masih memiliki kendala diantaranya ukuran target,
resolusi horizontal dan kedalaman target. Faktor-faktor tersebut membuat data target eksplorasi
emas pada metode IP cenderung memiliki rentang skala yang cukup besar sehingga terkadang
membuat hambatan-hambatan dan kekeliruan saat interpretasi bahkan saat proses eksploitasi, yang
cenderung mudah untuk salah lokasi saat penggeboran. Untuk itu, penggunaan metode geofisika
terutama IP memerlukan pengembangan lebih lanjut untuk membuat data menjadi lebih akurat dan
resolusi yang semakin tinggi.

Dewasa ini, Universitas toronto, dengan pembiayaan oleh CAMIRO, telah mengembangkan metode
geoteknical resistivity untuk diterapkan pada dunia tambang. Dinamakan Geoserves resistivity system
disebut juga EarthProbe DCIP system. Metode ini membuat geofisikawan dapat mengatur skala survey
terhadap feature-feature geologi yang berhubungan dengan eksplorasi emas. Secara umum, metode
ini digunakan dengan merapatkan jarak elektroda dan kemampuan untuk mengoprasikan instrumen
pada permukaan yang berbeda-beda dan dengan kongfigurasi yang berbeda-beda pula, sehingga
kenampakan batuan host yang mengindikasikan mineralisasi mineral tertentu terutama emas dapat
dicirikan. Demonstrasi metode ini dilakukan di Ontario,Kanada, menggunakan kongfigurasi elektroda
yang diletakan pada permukaan dan sumur bor untuk mendapatkan penanjaman resolusi anomali,
korelasi resistivitas dan chargebilitas untuk mencirikan mineralisasi mineral pada zona sulfida, litologi
batuan induk dan identifikasi target lubang bor.

EARTHPROBE TEKNOLOGI

Secara umum, metode EarthProbe Induced Polarization, merupakan metode IP secara umum, namun
letak elektoda yang digunakan berada pada permukaan tanah dan pada lobang bor. Kongfigurasi yang
digunakan dapat digunakan 3 macam, yaitu kongfigurasi elektroda permukaan-permukaan, elektroda
permukaan-lobangbor dan elektroda lobangbor-lobangbor.

Pada akuisisi data di ontario,kanada ini. Elektroda dipermukaan di letakan dengan spasi 4.4m. panjang
bentangan mencapai 630m (144 elektroda). Sedangkan pada lubangbor, digunakan 24 elektroda
dengan jarak antar elektroda 4m atau 16m. Dengan kedalaman lubang bor antara 172m atau 400m.
Data yang didapat pada satu lubang bor merupakan data arus dan potensial elektroda yang sama
dengan kongfigurasi Sclumberger. Kongfigurasi juga dapat dilakukan pada 2 lubang bor (kongfigurasi
lubangbor-lubangbor) sehingga dapat didapatkan nilai resistivitas diantara 2 lubang bor yang lebih
tepat. Kongfirasinya seperti gambar berikut :
CONTOH KASUS LAPANGAN

Penggunaan metode Earthprobe Induced polarization ini telah digunakan sejak 2010 pada beberapa
permukaan dan lubang bor untuk menentukan profil emas kanada, terutama letak pengendapan urat
emasnya. Survey ini dilakukan di kirkland lake, dryden dan sudbury, ontario Kanada.

Didapatkan hasil pengukuran resistivitas dan chargebilitas sebagai berikut :


Dari gambar terlihat zona yang memiliki resistivitas dengan nilai tertentu dan chargebilitas dengan
nilai tertentu, nilai nilai tersebut digunakan untuk identifikasi zona yang mengalami mineralisasi
terutama emas dan yang tidak mengalami mineralisasi. Selain itu, nilai penentu mineralisasi atau tidak
dapat ditentukan sebagai berikut :

Resistivitas lebih besar dari 7.900 W.m (3.9 logr W.m) biasanya mencerminkan zona non-
mineralisasi
Resistivitas kurang dari 5.000 W.m (3.7 log logr W.m) mungkin mencerminkan zona
mineralisasi
Nilai chargeability kurang dari 30 mV / V mencerminkan zona non-mineralisasi
Nilai chargeability lebih besar dari 50 mV / V biasanya mencerminkan zona mineralisasi.
Keterdapatan nilai yang Overlap antara resistivitas dan chargeabilitas antara mineral tersebut
dan zona non-mineralisasi menunjukkan bahwa terjadinya emas dapat dikendalikan oleh
beberapa faktor , misalnya tiap batuan memiliki nilai IP yang khas.
Untuk mempermudah proses interpretasi, litologi wilayah ini dibedakan menjadi 3 kelompok utama
sesuai umur dan formasinya, diantaranya : (biotit-muscovite-schist (BMS), metasediments (MSEd),
dan muskovit-serisit-sekis (MSS)). Setelah itu Resistivitas dan chargeability data-lubang dikumpulkan
dari profil vertikal berkorelasi terhadap tiga satuan batuan utama tersebut untuk kemudian diplot
dalam kurva histogrammatic resistivitas dan chargebilitas tiap satuan kelompok batuan, sebagai
berikut:

Interpretasi keterdapatan emas dilakukan dengan mengkorelasi zona mineral dengan zona non-
mineral di litologi, dimana zona mineralisasi didefinisikan sebagai memiliki ketebalan lebih besar dari
1 m dengan emas konsentrasi yang lebih besar dari 0,5 ppm. Sehingga dapat diketahui wilayah mana
dengan kedalam berapa yang cukup ekonomis untuk dilakukan proses penambangan emas.

INTERPRETASI AKHIR

Dari data data yang didapatkan diatas, dilakukan proses inversi pada data resistivitas untuk
menentukan zona prospektif mineral emas, dengan mempertimbangkan rasio zona mineralisasi-zona
non mineralisasi, nilai resitivitas dan chargebilitas dan litologi batuan induk, maka didapatkan hasil
letak mineral prospektif juga kedalamnnya pada masing masing daerah (di kirkland lake, dryden dan
sudbury) sebagai berikut :

Vertical distance (m)

KESIMPULAN

Dalam aplikasinya, metode yang dikembangkan EarthProbe ini dapat memberikan hasil yang
memudahkan Geologist dalam Interpretasi penentukan lokasi tepat dari suatu target tambang
terutama emas, dibandingkan metode konvensional

You might also like