Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Mengamplas adalah aktivitas kerja yang dilakukan dengan tenaga dan keahlian dari
manusia di meja kerja. Teknik mengamplas adalah teknik dasar yang harus dikuasai
oleh seseorang dalam mengerjakan benda kerja pada tahap finishing di dalam dunia
teknik pemesinan. Kegiatan mengamplas lebih dititik beratkan pada tahap finishing
benda kerja yang dilakukan bisa dengan mesin amplas atau pun dengan amplas manual
menggunakan tangan. Pekerjaan mengamplas meliputi berbagai jenis kontruksi
geometris yang sesuai dengan perintah kerja. Persyaratan kualitas terletak kepada
pemahaman seseorang dalam praktek mengamplas dan pelaksanaannya di tempat kerja
yang meliputi tingkat ketrampilan dasar penguasaan alat tangan, tingkat kesulitan
produk yang dibuat, dan tingkat kepresisian hasil kerja. mengamplas tidak hanya
menitik beratkan pada pencapaian hasil kerja, tetapi juga pada prosesnya. Dimana pada
proses tersebut lebih menitik beratkan pada etos kerja yang meliputi ketekunan,
disiplin, ketahanan, serta teknik sebagai dasar sebelum melanjutkan ke pengerjaan yang
menggunakan mesin.
A. Maksud dan Tujuan Maksud
Mempelajari proses pengerjaan amplas kayu melalui penghalusan permukaan benda
kerja .
Atas dasar itu semua diharapkan mahasiswa dan mahasiswi dapat melakukan proses
proses praktikum dengan tekun, terampil dan dapat berjalan dengan baik.
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, tujuan, dan sistematika penulisan.
BAB IV PENUTUP
Berisi kesimpulan untuk keperluan penerapan.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
Finishing Sander
Mesin amplas finishing kualitas pada aspek-aspek yang esensial. adalah mesin
amplas untuk penghalusan finishing yang ringan, dan dibagian atas tersedia pegangan
yang membuat nyaman dalam penggunaaanya. Sangat membantu membuat finishing
yang sempurna bagi penggemar woodworking maupun tukang-tukang kayu profesional.
Belt Sander
Belt sander adalah mesin amplas dengan kecepatan tinggi untuk pengerjaan kayu,
terutama untuk bidang yang besar. Belt sander menggunakan kertas amplas khusus yang
berbentuk seperti sabuk. Karena agresif dan kecepatannya yang tinggi, belt sander dapat
mengamplas sesuatu lebih cepat dibanding mesin amplas lainnya.
Amplas besi adalah amplas yang digunakan untuk meratakan dan menghaluskan
sebuah benda kerja berupa besi atau logam, atau kerak-kerak besi.
2. Pada amplas besi terdapat nomor, nomor tersebut berkisar dari angka 1 sampai 300,
yang menandakan tingkat kehalusan dan kekasaran dari amplas tersebut. Cara membacanya
angka 1 merupakan amplas kasar, dan amplas 300 merupakan amplas super halus, Jadi makin
besar nomor yang terdapat pada amplas maka tingkat kekasaran amplas tersebut makin halus.
3. Namun realitas yang terjadi dilapangan, jenis angka yang beredar biasanya dimulai
dari angka 100 sampai 1000, akan sangat jarang sebuah tokoh mensuply stock ampals dengan
tingkat kehalusan secara berurutan, biasanya sebuah toko bangunan atau toko cat yang
mempunyai stock amplas dengan kelipatan 100, 200, 300, 400, 600, 800, 1000, 1500. Ini
merupakan contoh ukuran amplas yang dijual dipasaran.
4. Kenapa ukuran amplas berbeda, karena partikel yang digunakan berbeda, sesuai
dengan kegunaan amplas tersebut. jenis-jenis amplas yang tepat agar penggunaannya tidak
malah merusak komponen kendaraan
Amplas Kayu
Amplas kayu adalah suatu jenis amplas yang digunakan meratakan atau menghaluskan
benda kerja dalam bentuk kayu. Jenis amplas kayu tidak jauh beda dengan amplas besi atau
logam, hanya terletak pada penggunaannya. Karena yang berhubung ini mata kuliah teori dan
cat, maka jenis amplas yang dibahas adalah yang berhubungan mata kuliah ini.
Amplas Kering
Amplas kering adalah suatu jenis amplas yang digunakan untuk meratan atau
menghaluskan benda kerja atau panel tampa cairan.
Amplas Basah
Amplas basah adalah suatu jenis amplas yang digunakan untuk meratakan atau
menghaluskan benda kerja dengan menggunakan air atau spertus secara bersamaan. Kedua
amplas ini masing-masing memiliki keuntungan dan kekurangannya tersendiri.
Kedua jenis amplas ini mempunyai keunggulan dan kekurangannya masing-masing, yaitu
Suara berisik
Tekan kertas amplas secukupnya kemudian gerakkan pada permukaan. Untuk permukaan
yang rata, gunakan landasan yang rata pula
9
Berdasarkan bentuk, material serta kekasarannya, amplas diklasifikasi menjadi beberapa item
yaitu :
Amplas kertas biasanya berfungsi untuk menggosok besi atau untuk menghilangkan
karat di besi.Dalam penggunaannya amplas kertas biasanya dibasahi dengan air sehingga
kadang-kadang disebut juga sebagai amplas air.Amplas kain biasanya digunakan untuk
mengamplas tembok atau kayu.Dalam penggunaannya amplas kain tidak perlu dibasahi
dengan air karena bagian kasarnya mudah rontok.
Sedangkan amplas roll atau gulungan biasanya bisa digunakan untuk menggosok
berbagai macam bahan termasuk besi,tembok,kayu dan lai sebagainya.Ampas gulungan juga
tidak mudah rontok sehingga jika digunakan untuk menggosok bahan dari besi bisa dibasahi
dengan air seperti halnya amplas kertas.Namun jika digunakan untuk menggosok tembok
maupun bahan dari kayu biasanya tidak perlu dibasahi. Karena memiliki banyak kegunaan
maka amplas gulungan disebut juga sebagai amplas serbaguna.
JURNAL PRAKTUIKUM
4. Benda kerja
3. Pasang mata bor pada mesin bor tangan sesuaii diameter yang diinginkan pada lubang lalu
kencangkan t
6. Jepit benda kerja pada chuck mesin bubut kayu dan kepala lepas ditempelkan/ditusuk kan
kepada benda kerja.
8. Sayat benda kerja menggunakan padaht sesuai dengan ukuran yang sudah ditentukan
9. Setelah benda terbentuk lepaskan benda kerja lalu bersihkan mesin bubut hingga bersih
dari serbuk kayu nya.
12
13
3.5 Kesimpulan
JAWABAN PERTANYAAN
4.1 Pertanyaan
1. Gambarkan skema mesin bor kayu,dan tuliskan bagian-bagian mesin bor kayu !
14
15
4.2 Jawaban
Drill head pada mesin bor berfungsi menopang mekanisme penggerak pisau
Pengunci saklar berfungsi untuk menahan saklar agar tetap dalam kondisi on sehingga
spindel tidak akan berhenti berputar
Chuck drill berfungsi untuk rumah mata bor atau sebagai tempat untuk menaruh mata
bor
16
Cara kerja mesin bor adalah suatu alat untuk membuat lubang, memper besar lubang
dan proses membuat champer dalam cara kerja nya motor berputar pada poros nya dan
disambungkan ke spindel yang berbarengan dengan mata bor ,kemudian mata bor
disentuhkan ke benda kerja untuk melakukan proses penyayatan.
a Twist Bits
Jenis mata bor yang paling banyak digunakan dan cukup universal fungsinya. Bisa
digunakan menggunakan mesin bor tangan atau mesin bor duduk baik secara horisontal
maupun vertikal. Mata bor ini bisa untuk membuat lubang pada bahan kayu, plastik atau
logam. Biasanya tersedia dalam ukuran 4 - 12 mm. Lebih baik buat sebuah titik pusat
menggunakan paku atau sekrup untuk arahan mata bor ini ketika anda menggunakan
mesin bor tangan.
Dirancang untuk membuat lubang pada tembok, beton atau batu. Digunakan dengan
mesin bor pada setelan martil (gerakan bir bergetar seperti ketukan martil) dan pada
ujung mata bor terdapat logam keras sebagai pemotong. Biasanya tersedia dalam 4-
15mm dan mata bor lebih panjang daripada twist bits (300 - 400mm).
c. Spur Bits
Dikenal sebagai mata bor kayu dengan ujung mata bor runcing pada bagian tengahnya
dan pisau pengiris pada bagian kelilingnya. Ujung runcing di tengah berfungsi untuk
17
18
menjaga agar mata bor tetap lurus sehingga lubang yang dihasilkan presisi dan dengan
yang sama. Ukuran yang tersedia sekitar 6-15mm.
d. Countesink Bits
Mata bor ini bersudut 90 pada ujungnya dan berfungsi untuk membuat lubang 45
terhadap permukaan kayu. Biasanya dipakai pada saat membuat lubang untuk kepala
sekrup agar permukaan sama rata dengan kayu. Mata bor ini bisa berdiri sendiri dan ada
juga yang terpasang langsung dengan mata bor utama untuk membuat lubang sekrup.
e. Foster Bit
Yaitu mata bor yang berfungsi untuk membuat lubang engsel sendok. Paling baik
apabila dioperasikan dengan mesin bor duduk yang lebih stabil. Karena apabila
menggunakan mesin bor tangan akan sulit untuk mengendalikan kestabilan posisi mata
bor dan lubang yang dihasilkan kurang berkualitas. Diameter yang tersedia mengikuti
standar diameter engselsendok, dari 15, atau 35 mm.
19
Lebih tepat mungkin kita sebut gergaji lubang karena bentuk mata bornya yang seperti
gergaji dengan diameter yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Berdiameter antara
25 - 60mm.
Berikut akan dijelaskan jenis-jenis yang digunakan berdasarkan media yang akan dibor.
c. Mulai Dari Yang Kecil.
Untuk mendapatkan hasil bor yang presisi, gunakan mata bor dari ukuran terkecil,
kemudian ganti ke diameter lebih besar, dan seterusnya sampai ke diameter
lubang yang diinginkan. Dengan cara ini hasil pengeboran akan menjadi lebih rapi
dan halus.
KESIMPULAN
21
22
DAFTAR PUSTAKA
2. http://www.supplierbahanbangunan.com/blog/mesin-bor-tangan-beda-material-beda-
mata-bornyaTanggal 16-12-2015 (20:17)
4. http://anedudung.blogspot.co.id/2015/04/gambar-untuk-jenis-jenis-mesin-
bor.htmlTanggal 16-12-2015 (20:20)
5. https://rivayth3blackh3art.wordpress.com/2011/10/19/tugas-kerja-mesin-mesin-
bor/Tanggal 16-12-2015 (20:20)
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan rahma-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan laporan ini. Tanpa pertolongan-NYA mungkin penyusun ini tidak akan
sanggup terselesaikan dengan baik.
Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada asisten yang telah membimbing
dalam pelaksanaan Praktikum Kerja Bangku, dan rekan kelompok yang telah membantu
menyusun laporan lengkap ini. saya berharap semoga laporan ini dapat di terima, juga saya
berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
3.5 Kesimpulan....................................................................................................................20
4.1 Pertanyaan......................................................................................................................21
4.2 Jawaban..........................................................................................................................22
BAB V KESIMPULAN..........................................................................................................28
5.1 Kesimpulan....................................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................29