You are on page 1of 1

Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Emosional Anak

1. Individual
a. Genetik, terutama pada gangguan spektrum autistik, sindrom Tourette, enuresis
nokturnal faktor genetik juga mempengaruhi perangai
b. Gender kebanyakan pada pria karena banyak anak lelaki dengan gangguan tingkah
laku (Pria : Wanita 4:1)
c. Disabilitas belajar meningkat pada individu dan saudara kandung
d. Kesulitan belajar spesifik
e. Penyakit dan disabilitas fisik menggandakan risiko gangguan psikiatrik anak bila otak
tidak terkena secara langsung (bila demikian resikonya meningkat 5x)
2. Keluarga
a. Kualitas hubungan lebih penting ketimbang struktur keluarga
b. Pola keluarga yang kacau balau meningkatkan resiko
c. Keluarga besar meningkatkan risiko gangguan tingkah laku
d. Perceraian dan bentuk keluarga baru cekcok keluarga (tidak selalu berkurang setelah
bercerai) semua meningkatkan resiko terutama anak lelaki
e. Adanya penyakit dalam keluarga
f. Sistem keluarga disfungsional
3. Dyadic (pasangan)
a. Gangguan pediatrik orang tua risiko terbesar dengan kondisi kronik dan berulang.
Mungkin disebabkan oleh perselisihan. Depresi nifas dapat merusak kelekatan.
b. Kriminalitas orang tua risiko gangguan meningkat 2-3 x pada anak
c. Pola asuh orang tua kurang pengawasan, kurangnya pemeliharaan, perilaku suportif
dengan hukuman yang berlebihan dan/atau pola asuh yang inkonsisten, meningkatkan
risiko.
d. Masalah pertautan (attachment)
4. Kebudayaan
Persepsi terhadap penderitaan dan cacat ditentukan oleh harapan kebudayan setempat
5. Sekolah dan lingkungannya
a. Daerah pusat kota terkait dengan peningkatan angka kejadian gangguan
b. Beberapa sekolah terkait dengan peningkatan angka kejadian

Sumber : Puri, Basant. 2011. Buku Ajar Psikiatri Edisi 2. EGC. Jakarta. Hal 299-328

You might also like