Professional Documents
Culture Documents
KEJANG DEMAM
Nama: Akhmad
NIM: 03011013
RS TNI AL Mintohardjo
I. IDENTITAS
PASIEN
Nama : An. Aisyah Aprilia Suku Bangsa : Betawi
Umur : 3 6/12 Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan :-
Alamat : Jl Palmerah Selatan No. 37Jak-Pus
IBU
Nama : Ny. N Agama : Islam
Umur : 27 tahun Pendidikan : SLTA
Suku bangsa : Jawa Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hubungan dengan orang tua : anak kandung
2
Status Pasien Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RSAL MTH
II. ANAMNESIS
Alloanamnesis dengan kedua orang tua pasien , pada 29 Desember 2016 pukul 17.00
WIB
KELUHAN UTAMA
Kejang sejak 5 jam SMRS
KELUHAN TAMBAHAN
Demam, nafsu makan turun, batuk, pilek.
Pasien sebelumnya belum pernah mengalami penyakit seperti ini.pasien juga belum
pernah dirawat dirumah sakit sebelumnya. Pasien tidak memiliki riwayat alergi maupun asma.
3
Status Pasien Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RSAL MTH
KELAHIRAN
Tempat Kelahiran Puskesmas
RIWAYAT PERKEMBANGAN
Pertumbuhan gigi pertama : 6 bulan
Psikomotor
Tengkurap :3 bulan
Duduk : 6 bulan
Berdiri : 11 bulan
Berjalan : 12 bulan
Bicara : 8 bulan
Perkembangan pubertas :-
Gangguan Perkembangan : tidak ada
Kesan Perkembangan :
4
Status Pasien Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RSAL MTH
RIWAYAT IMUNISASI
VAKSIN DASAR (umur) ULANGAN (umur)
BCG 1 bulan - - - - -
DPT/ DT 2 bulan 4 bulan 6 bulan - - -
Polio 0 bulan 2 bulan 4 bulan 2 tahun - -
Campak 9 bulan - - - - -
Hepatitis B 0 bulan 1 bulan 6 bulan - - -
MMR - - - - - -
TIPA - - - - - -
Kesan : Imunisasi dasar pasien sudah lengkap. Imunisasi ulangan tidak dilakukan karena tidak
mengerti.
RIWAYAT MAKANAN
BUAH/
Umur (Bulan) ASI/ PASI BUBUR SUSU NASI TIM
BISKUIT
02 ASI - - -
24 ASI - - -
46 ASI - - -
68 ASI+PASI V V V
8-10 ASI+PASI V V V
10-12 ASI+PASI V V V
Kesan :
Pasien mendapat ASI eksklusif, minum ASI hingga usia 2 tahun
5
Status Pasien Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RSAL MTH
RIWAYAT KELUARGA
Corak Produksi
Tgl Lahir Mati
Sex Hidup Lahir Mati Abortus Keterangan
(Umur) (sebab)
3,5 tahun Hidup - - - Sakit
DATA KELUARGA
AYAH/ WALI IBU/ WALI
Perkawinan ke- 1 1
Umur saat menikah 27 tahun 22 tahun
Kosanguinitas Tidak ada Tidak ada
Keadaan kesehatan/
Sehat Sehat
penyakit bila ada
6
Status Pasien Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RSAL MTH
DATA PERUMAHAN
Kepemilikan rumah: Tinggal di rumah pribadi
Keadaan rumah:
Rumah berukuran 90m2 2 lantai dengan 3 kamar tidur, ruang tamu, 1 kamar mandi, dan dapur.
Sirkulasi udara di dalam rumah baik, cahaya matahari dapat masuk ke dalam rumah melalui
jendela yang dibuka tiap pagi. Untuk kebutuhan air sehari-hari memakai air sumur pompa.
Jarak septic tank ke sumur air > 10 meter. Saluran pembuangan air didepan rumah pasien baik
serta tidak berbau maupun tersumbat. Rumah dibersihkan tiap hari.
Keadaan lingkungan:
Rumah berada di perumahan padat penduduk. Aliran got tidak tersumbat dan tidak berbau,
tempat pembuangan dekat dari rumah. Tidak banyak motor yang lalu lalang di depan
lingkungan rumah
Kesan: Kondisi rumah baik teretak di lingkungan padat penduduk, lingkungan dan sanitasi
tempat tinggal sekitar baik.
7
Status Pasien Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RSAL MTH
Status Gizi : menurut kurva NCHS tinggi badan dibandingkan berat badan
BB/U: 13/15 x 100% = 86%
TB/U: 95/97 x 100% = 98%
BB/TB: 13/14 x 100% = 92%
o Kesan gizi: Gizi cukup
PEMERIKSAAN SISTEMATIS
KEPALA
Bentuk dan ukuran : Normocephali
Rambut dan kulit kepala : Warna hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut
Mata: Oedem palpebra -/-, injeksi konjungtiva -/-, pupil bulat isokor diameter 2,5 mm, Refleks
cahaya langsung +/+ Refleks cahaya tidak langsung +/+
Telinga : Normotia, liang telinga lapang, membran timpani intak,
Hidung : Normosepti, sekret (-) hiperemis (-)
Bibir : Kering, merah, tidak terdapat cyanosis
Mulut : Mukosa tidak hiperemis
8
Status Pasien Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RSAL MTH
LEHER :
Pembesaran KGB pada tidak ditemukan
Pembesaran kelenjar tyroid tidak ditemukan
THORAKS
Dinding thoraks
I : Bentuk datar, simetris kanan dan kiri dalam keadaan statis dan dinamis
PARU
I : Pergerakan dada simetris kanan dan kiri, tidak ada bagian yang tertinggal, tidak ada retraksi
P : Vocal fremitus sama kuat di kedua lapang paru
P: Sonor di seluruh lapang paru
Batas paru kanan-hepar : Linea midclavikularis dextra setinggi ICS V
Batas paru kiri-gaster: Linea axilaris anterior sinistra setinggi ICS VII
A: Suara nafas vesikuler, wheezing -/-, ronkhi -/-
JANTUNG
I : Ictus cordis terlihat pada linea midclavicularis sinistra setinggi ICS V
P : Ictus cordis teraba pada linea midclavicularis sinistra setinggi ICS V
P : Batas kanan jantung pada linea parasternalis dextra setinggi ICS III, IV, V
Batas kiri jantung pada linea midclavicularis sinistra setinggi ICS V
Batas atas jantung pada linea parasternalis sinistra setinggi ICS II
A: Bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
ABDOMEN
I : bentuk datar, simetris
A : Bising usus (+) normal
P : supel,nyeri tekan epigastrium (-), turgor kulit baik, hepar & lien tidak teraba
9
Status Pasien Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RSAL MTH
ANUS
Tidak ada kelainan
GENITAL
Jenis kelamin perempuan, tidak diperiksa
ANGGOTA GERAK
Akral hangat, tidak terdapat oedem pada keempat ekstremitas
KULIT
Tidak terdapat efluoresensi yang bermakna
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Refleks fisiologis : Biceps +/+ , Triceps +/+ , Patella +/+ , Achilles +/+
Refleks patologis : Babinsky -/- , Chaddok -/- , Tanda rangsang meningeal (-)
Hitung jenis
Basophil :0
Eosinofil :1
10
Status Pasien Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RSAL MTH
Neutrophil batang :2
Neutrophil segmen : 74
Limfosit : 16
Monosit :7
Air seni
Tidak dilakukan
Tinja
Tidak dilakukan
Lain-lain
Tidak dilakukan
V. RINGKASAN
Pasien An. Aisyah Aprilia perempuan usia 3 tahun 6 bulan datang ke RSAL Mintohardjo
dengan keluhan kejang sejak 5 jam SMRS. Kejang hanya terjadi 1x, dengan durasi + 10 menit dan
disertai kelojotan seluruh badan. Saat kejang mata pasien mendelik kearah atas. Kejang didahului oleh
demam. Demam dialami sejak 1 hari SMRS. Demam muncul tinggi mendadak dan diserati penurunan
nafsu makan pasien. Pasien mengeluh batuk tidak berdahak sejak 1 hari SMRS.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu 37,6oC pada pemeriksaan tenggorok tonsil T2-T2
hiperemis disertai faring yang hiperemis. Pada pemeriksaan reflex patologis didapatkan hasil yang
negative dan tidak didapatkan defisit neurologis.
11
Status Pasien Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RSAL MTH
Non Medikamentosa :
Edukasi cara penanganan kejang
Edukasi keluarga jika suatu saat anak demam untuk segera diobati
12
Status Pasien Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RSAL MTH
LEMBAR FOLLOW-UP
Tanggal
S O A P
Perawatan
KU: CM, sakit sedang Kejang demam IVFD RL 10 tpm
TD: 100/70 RR: 28x sederhana
Nadi: 120x/menit S: 36,7 oC Ceftriakson 1x 1 g IV
Tonsilofaringitis
Demam saat malam hari
Senin (38,1oC), kejang (-), Paracetamol 125 mg 3x1
Tonsil hiperemis T2-T2
30/12/2016 mual (-), nafsu makan
Valium 1 mg
membaik, batuk (+) Faring hiperemis
Valium 3 mg IV Kalau
kejang kembali berulang
KU: CM, sakit ringan Kejang demam IVFD RL 10 tpm
TD: 100/60 RR: 20 sederhana
Nadi: 114 x/menit S: 36,3 oC Ceftriakson 1x 1 g IV
Tonsilofaringitis
Paracetamol 125 mg 3x1
Tonsil tidak hiperemis
Demam (-), kejang (-) nafsu Valium 1 mg
Selasa
makan membaik, batuk Faring tidak hiperemis
20/12/2016
berkurang Valium 3 mg IV Kalau
kejang kembali berulang
BLPL
13
Status Pasien Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RSAL MTH
ANALISA KASUS
Pasien An. Aisyah Aprilia perempuan usia 3 tahun 6 bulan datang ke RSAL Mintohardjo
dengan keluhan kejang sejak 5 jam SMRS. Kejang hanya terjadi 1x, dengan durasi + 10 menit
dan disertai kelojotan seluruh badan. Saat kejang mata pasien mendelik kearah atas. Kejang
didahului oleh demam. Demam dialami sejak 1 hari SMRS. Demam muncul tinggi mendadak
dan diserati penurunan nafsu makan pasien. Pasien mengeluh batuk tidak berdahak sejak 1 hari
SMRS.
Dari hasil alo anamnesis pada ibu pasien, didapatkan karakteristik kejang yang sesuai dengan
definisi kejang demam, yaitu kejang yang terjadi akibat kenaikan suhu tubuh walaupun tidak ada
pengukuran suhu pada saat kejang, dimana kejang tanpa adanya infeksi SSP atau gangguan elektrolit
pada anak tanpa riwayat kejang tanpa demam sebelumnya., umumnya berusia 6 bulan 5 tahun.
Sedangkan diagnosis kejang demam sederhana pada pasien ini sesuai dengan definisi kejang demam
sederhana, yaitu kejang dengan durasi lama < 15 menit, tidak berulang dalam 24 jam, tidak ada deficit
neurologis.
Dari hasil alo anamnesis, ibu pasien menyangkal keluhan muntah maupun deficit neurologis, dan
juga tidak ditemukan adanya tanda2 gangguan keseimbangan elektrolit. Adanya kemungkinan gangguan
SSP dan gangguan elektolit masih harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan laboratorium dan penunjang
lainnya.
Pada pasien dengan kejang demam, kita perlu mencari etiologi demam. Pada pasien ini
didapatkan keluhan spesifik yang mengarah ke suatu fokus infeksi, dimana didapatkan keluhan batuk
pada anamnesis dan pada pemeriksaan fisik didapatkan pada tenggorok yaitu, T2-T2 hiperemis dan
hiperemis faring.
14