You are on page 1of 13

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PERAWATAN

AKTUATOR
Dosen Pembimbing : Ir. Gatot Subiyanto, M.T

Kelompok / Kelas : 2 / 2C - D3 Teknik Kimia


Nama : 1. Arief Arisyarvi NIM. 151411069
2. Arisya Julviana NIM. 151411070
3. Dhiya Tsuraya Salsabil NIM. 151411072

Tanggal Praktikum : 27 Februari 2017


Tanggal Pengumpulan Laporan : 06 Maret 2017

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
TAHUN 2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Proses fisika dan kimia dalam peralatan industri dikendalikan oleh
peralatan pengendali. Definisi untuk elemen pengendali akhir aktuator adalah
suatu transduser yang berfungsi menerjemahkan sinyal pengendali dalam
satuan level/energi/daya dan sebagianna dari sinyal pneumatik kedalam aksi
mekanik (mechanical action) atau tindakan koreksi melalui pengaturan
variabel pengendali / variabel termanipulasi dalam suatu proses. Elemen
pengendali akhir terdiri dari dua bagian, yaitu actuator dan elemen regulasi.
Jadi aktuator adalah bagian dari unit pengendali.

1.2 Tujuan Percobaan


1. Mengetahui cara kerja aktuator, baik aktuator pneumatik, hidrolik,
mekanik dan elektrik
2. Mengetahui fungsi bagian bagian dari komponen aktuator
3. Megetahui bagain bagian yang mudah rusak/aus dari aktuator
4. Dapat membongkar dan memsang kembali dengan benar bagian bagian
dari komponen aktuator seperti semua
5. Dapat menggambar dengan benar gambar potongan/irisan/penampang
aktuator sesuai strandar ISO

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Aktuator (penggerak)


Aktuator (penggerak) berfungsi mengubah sinyal kendali menjadi
pengaturan fisik untuk pengendalian variabel proses.

Berdasarkan gerakan elemen output (jenis penggerak aktuator) dalam


industri proses diklasifikasikan menjadi tiga jenis aktuator, yaitu:

1. Aktuator pneumatik
2. Aktuator hidrolik
3. Aktuator elektrik

Sifat masing masing penggerak ditampilkan pada tabel 2.1 sedangkan


2.2 menampilkan elemen regulasi dan penggeraknya.

Tabel 2.1 Sifat beberapa jenis penggerak


No Penggerak Sifat
Murah, sederhana, cepat, histeresis kecil dan torsi
1 Pneumatik
kecil
2 Elektrik Lambat dan torsi besar
3 Hidrolik Mahal, torsi besar dan cepat

Tabel 2.2 Beberapa elemen regulasi san oenggeraknya


No Elemen Regulasi Penggerak
1 valve Pneumatik, elektrik dan hidrolik
2 Pemanas listrik SCR dan tristor
3 Pompa Motor dan inventer
4 Perpindahan Pneumatik, elektrik dan hidrolik

2.2 Katup Pengendali (Control Valve)

Control valve merupakan unit kendali akhir yang paling banyak dipakai
di industri kimia. Piranti ini terdiri atas penggerak, biasanya pneumatik dan
valve. Meskipun dalam beberapa aplikasi kadang kadang memakai
penggerak jenis elektrik, baik motor listrik (motorized valve) maupun
selenoida (selenoide valve). Disini bukaan valve diatur oleh penggerak.
Fungsi control valve adalah mengatur laju alir. Prinsip kerja control
valve adalah bertindak sebagai penyempitan variabel (variabel restriction)
dalam perpipaan proses. Dengan mengubaj bukaan akan mengubah hambatan,
sehingga laju alir berubah.

Sinyal kendali 4-10 mA yang berasal dari pengendali elektronik


memerlukan sebuah transduser yang mengubah sinyal arus ke tekanan udara
(I/P) yaitu mengbah sebuah transduer yang mengbah sinyal arus ke tekanan
udara 20-25 psig (140-170 KPa) menjadi sinyal tekanan udara (pneumatik) 3-
15 psig (20-100KPa).

2.3 Jenis Aksi Control Valve

Berdasarkan aksi oleh adanya perubahan tekanan udara, control valve


dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

Air-to-open (AO) atau disebut fail-close (FC);dan


Air-to-close (AC) atau disebut fail-open (FO)

Sesuai namanya, air-to-open berarti valve akan membuka jika mendapat


tekanan udara atau dengan kata lain, bila terjadi kegagalan (fail) pasokan
udara hingga tekanan jatuh ke minimum, valve akan menutup sebaliknya air-
to-close berarti valve akan menutup jika mendapat tekanan udara atau dengan
kata lain, bila terjadi kegagalan (fail) pasokan udara hingga teknana jatuh ke
minimum, valve akan membuka.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Susunan Alat yang Dipergunakan


Gambar 3.1 Susunan pneumatik control valve

3.2 Alat Bantu yang diperlukan


1. Kunci pipa, kunci pas dan kunci shock
2. Bahan pelumas, oli dan stempet
3. Bahan cairan pembersih, minyak tanah atau solar
4. Amplas dan sikat

3.3 Prosedur Kerja


3.3.1 Membongkar aktuator
Membuka baut pada piring
Meletakan baut, plat pegas
plat penutup dipragnma
dan seterusnya secara
aktuator dengan kunci
berurutan agar tidak salah
pas/shock (cara membuka
urutannya diatas kain/kertas
baut harus bersilangan)

Membersihkan komponen - Membuka baut yang


komponen yang menghubungkan body katup
kotor/berkarat dengan dengan bagian diatasnya, agar
minyak/amplas, ganti/catat semua bagian aktuator dapat
bila ada komponen yang rusak terlihat

Membuat gambar
potongan/irisan sari aktuator
dengan standar ISO

3.3.2 Memasang kembali aktuator

Memasang kembali baut yang Memasang kembali baut pada


menghubungkan body katup piring plat penutup diapragma
dengan bagian diatasnya aktuator
3.3.3 Membersihkan alat-alat yang digunakan dan dikembalikan ke
tempat semula dengan rapi

3.4 Keselamatan Kerja


1. Menggunakan jas lab agar pakain tidak kotor
2. Menggunakan sepatu tertutup untuk melindungi diri dari kejatuhan
peralatan atau cipratan minyak
3. Menggunakan sarung tangan pada saat membongkar dan memasang
kembali aktuator dan saat membersihkan komponen aktuator

3.5 Data Pengamatan

3.5.1 Data cara kerja aktuator dan komponen-komponennya

Cara kerja dari aktuator yaitu dengan menggunakan lengan


mekanis yang biasanya digerakkan oleh motor listrik yang dikendalikan
oleh media pengontrol otomatis yang terprogram. Prinsip dari alat ini yaitu
dengan memberikan udara bertekanan pada satu sisi permukaan piston
(arah maju) , sedangkan sisi yang lain (arah mundur) terbuka ke atmosfir,
maka gaya diberikan pada sisi permukaan piston tersebut sehingga batang
piston akan terdorong keluar sampai mencapai posisi maksimum dan
berhenti.
Sedangkan cara kerja dari komponen komponen di dalam aktuator
adalah sebagai berikut:
1
2

3 4

Nama Komponen Cara Kerja


Udara Instrumen Udara masuk
Diafragma Tekanan dari udara yang
masuk, diatur dan
disesuaikan
Stem Membuka dan menutup sesuai
dengan tekanan udara yang
diberikan
Yoke
Bonnet
Body
3.5.2 Fungsak3.5.2 Fungsi aktuator dan komponen-komponennya
Fungsi aktuator adalah untuk menggerakkan atau mengontrol
sebuah mekanisme atau sistem, sedangkan fungsi dari komponen
komponen di dalam aktuator adalah sebagai berikut:

Nama Fungsi Gambar


Komponen
Diafragma Untuk memulai,
mengatur, dan
menghentikan
aliran fluida

Pegas Untuk
memberikan
tekanan naik
turun pada
aliran masuk

Penyambung
bagian atas dan
bawah, sebagai
output aktuator

Stem Sebagai
jalannya aliran,
membuka dan
menutup
Body Sebagai alur
masuk dan
keluarnya aliran

3.5.3 Komponen-komponen yang mudah rusak


1. Diafragma
2. Stem
3.5.4 Gambar potongan/irisan dari alat secara keseluruhan dengan
standar ISO

BAB IV
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

4.1 Pembahasan

Aktuator merupakan perangkat mekanis yang mengontrol aliran cairan dan


tekanan dalam suatu sistem atau proses. Sebuah aliran fluida dalam sistem kontrol
katup atau proses dan tekanan melakukan salah satu fungsi berikut :
- Berhenti dan memulai aliran fluida
- Memvariasikan (throttling) jumlah aliran fluida
- Mengendalikan arah aliran fluida
- Mengatur sistem hilir atau tekanan proses
- Menghilangkan komponen atau pipa atas tekanan
Prinsip kerja aktuator yaitu memberikan udara bertekanan pada satu sisi
permukaan piston (arah maju) , sedangkan sisi yang lain (arah mundur) terbuka ke
atmosfir, maka gaya diberikan pada sisi permukaan piston tersebut sehingga
batang piston akan terdorong keluar sampai mencapai posisi maksimum dan
berhenti. Gerakan silinder kembali masuk, diberikan oleh gaya pada sisi
permukaan batang piston (arah mundur) dan sisi permukaan piston (arah maju)
udaranya terbuka ke atmosfir. Sedangkan control valve, yaitu menyempitkan
variabel dalam perpipaan proses dengan mengubah bukaan sehingga laju alir
berubah.
Bagian tubuh aktuator, biasa disebut shell, adalah batas tekanan utama
katup. Shell berfungsi sebagai elemen utama dari perakitan katup karena
merupakan kerangka yang memegang segala sesuatunya. Tubuh, batas tekanan
pertama katup, menahan beban tekanan fluida dari sistem perpipaan. Bagian ini
menerima inlet dan outlet pipa melalui ulir, penguncian, atau dilas sendi.
Pada praktikum ini, dilakukan pengendalian dan pengecekan aktuator.
Pengendalian yang dilakukan adalah, mengecek dan merawat komponen-
komponen serta memperbaiki komponen yang rusak dalam aktuator. Aktuator
dibongkar dari bagian atas dari diafragma, stem, yoke, bonnet hingga body di
bagian bawah. Setiap komponen yang dibongkar, dibersihkan dengan
menggunakan lap. Pada komponen yang rawan berkarat diberikan pelumas hingga
ke baut-baut aktuator pneumatik. Pembersihan dan perawatan diutamakan pada
bagian yang terpenting dan mudah rusak. Aktuator yang telah dilakukan
perawatan, kemudian dipasang kembali dari body, hingga penutup diafragma
tempat udara instrumen.

4.2 Kesimpulan
Pada praktikum ini, didapatkan kesimpulan yaitu :
1. Prinsip kerja aktuator yaitu memberikan udara bertekanan pada satu sisi
permukaan piston (arah maju) , sedangkan sisi yang lain (arah mundur) terbuka ke
atmosfir, maka gaya diberikan pada sisi permukaan piston tersebut sehingga
batang piston akan terdorong keluar sampai mencapai posisi maksimum dan
berhenti.
2. Bagian utama dari aktuator dari atas ke bawah adalah Udara Instrumen,
diafragma, stem, yoke, bonnet, dan body
3. Perawatan pada aktuator terdiri dari pengecekan komponen-komponen,
pembersihan masing-masing komponen, serta memperbaiki komponen yang rusak
atau aus.
4. Bagian yang mudah rusak pada bagian stem dan penyambungnya yang
merupakan bagian output membuka dan menutupnya saluran udara. Bila rusak
harus dilakukan perawatan berupa pelumasan dan penggantian baut yang aus
sehingga output yang dihasilka tidaklah menurun.

DAFTAR PUSTAKA

Subiyanto, Gatot. Aktuator Modul Praktikum Teknik Perawatan. Teknik Kimia.


Politeknik Negeri Bandung

Doe-HDBK. Valves Function and Basic Parts.


[http://160.75.46.2/staff/sogut/den322/Notes/Valves.pdf].[6 Maret 2017]
Heriyanto, 2006.Modul Katup Pengedali Diklat Kuliah, hal 1-5, Teknik Kimia.
Politeknik Negeri Bandung

Nippon Bearing.Actuator.[ https://www.nbcorporation.com/download/pdf/NB-


175E_Actuator.pdf].[6 Maret 2017]

Nur, Hanna dkk.2012.Laporan Praktikum Aktuator dan Valve.Bandung.Politeknik


Negeri Bandung.

Perry, R.H.,Chilton, C, H., 1982 Chemical Engineers Handbook, 5th ed, p.p.22-
82, 22-89, McGraw-Hill Book Co, New York

You might also like