You are on page 1of 46

Benua Amerika Adalah Negeri Muslim yang Dimurtadkan, Ini Fakta Sejarahnya

Redaksi Salam-Online Selasa, 25 Muharram 1436 H / 18 November 2014 08:33

SALAM-ONLINE: Benu
a Amerika yang kita kenal saat ini ternyata memiliki hubungan sejarah yang sangat kuat dengan
Islam. Nampak sekali dari banyaknya jejak-jejak peninggalan yang tersisa dan masih bisa kita
saksikan sampai detik ini, yang paling banyak adalah jejak tentang nama-nama wilayah yang
sangat identik dengan Islam. Amerika sudah mengenal Islam, jauh sebelum para perompak dari
Eropa datang. Islam sudah menjadi kultur budaya di Amerika hingga akhirnya punah dan
dimurtadkan oleh para misionaris kristen asal Eropa.

Jika Anda mengunjungi Washington DC, datanglah ke Perpustakaan Kongres (Library of


Congress). Lantas, mintalah arsip perjanjian pemerintah Amerika Serikat dengan suku Cherokee,
salah satu suku Indian, tahun 1787. Di sana akan ditemukan tanda tangan Kepala Suku Cherokee
saat itu, bernama Abdel Khak dan Muhammad Ibnu Abdullah.
Isi perjanjian itu antara
lain adalah hak suku Cherokee untuk melangsungkan keberadaannya dalam perdagangan,
perkapalan, dan bentuk pemerintahan suku cherokee yang saat itu berdasarkan hukum Islam.
Lebih lanjut, akan ditemukan kebiasaan berpakaian suku Cherokee yang menutup aurat,
sedangkan kaum laki-lakinya memakai turban (surban) dan terusan hingga sebatas lutut.

Cara berpakaian ini dapat ditemukan dalam foto atau lukisan suku cherokee yang diambil
gambarnya sebelum tahun 1832. Kepala suku terakhir Cherokee sebelum akhirnya benar-benar
punah dari daratan Amerika adalah seorang Muslim bernama Ramadan Ibnu Wati.

Ramadhan Ibnu Wati

Berbicara tentang suku Cherokee, tidak bisa lepas dari Sequoyah. Ia adalah orang asli suku
cherokee yang berpendidikan dan menghidupkan kembali Syllabary, suku mereka pada 1821.
Syllabary adalah semacam aksara. Jika kita sekarang mengenal abjad A sampai Z, maka suku
Cherokee memiliki aksara sendiri.
Yang membuatnya sangat luar biasa adalah, aksara yang dihidupkan kembali oleh Sequoyah ini
mirip sekali dengan aksara Arab. Bahkan, beberapa tulisan masyarakat cherokee abad ke-7 yang
ditemukan terpahat pada bebatuan di Nevada sangat mirip dengan kata Muhammad dalam
bahasa Arab.

Bukti dalam sumber-sumber Barat:

Profesor Barry Fell (Baca: Biografi Sejarah dari Wikipedia), pensiunan dosen dari Harvard
University dan juga anggota dari American Academy of Science dan Seni, Royal Society,
epigrafi Society dan Masyarakat Penemuan Ilmiah dan Purbakala, bersikeras tentang kedatangan
Islam di Amerika pada tahun 650-an, 2 prediksi pendapat ini pada kaligrafi Cufic adalah
peradaban yang ditemukan di berbagai penggalian di seluruh Amerika. Jika kata-kata Profesor
Fell memiliki nilai kebenaran, maka umat Islam telah tiba di Amerika selama era Khalifah
Utsman, atau setidaknya di masa Ali, khalifah keempat.

Bukti kedua yang ditawarkan oleh Profesor Fell adalah bahwa tulisan In the Name of Allah
(gambar 1). Demikian juga, batu bantalan tulisan Muhammad adalah Nabi Allah (gambar 2)
adalah berkaitan dengan era yang sama. Seperti terlihat dengan perbandingan dua gambar,
prasasti tidak dalam gaya modern Arab, sebaliknya mereka berada dalam gaya Cufic, relevan
dengan abad ketujuh.

Gambar 1

Orang-orang Arab, sesuai dengan temuan Profesor Fell, menetap di Nevada selama abad ketujuh
dan kedelapan. Keberadaan awal dari sebuah sekolah, yang diajarkan Islam dan ilmu
pengetahuan, khususnya navigasi, telah terungkap setelah penyelidikan arkeologi yang dilakukan
oleh Profesor Heizer dan Baumhoff of California Universitas sekitar WA 25 di situs Nevada.
Penggalian di Nevada telah menemukan tulisan di naskhi Arab dan gaya Cufic yang tertulis di
batu yang membawa informasi tentang sekolah ini (gambar 3).

Pada abad kedua belas, Athapcan Tribe, terdiri dari Apache asli dan Navajos, menyerbu wilayah
yang dihuni oleh orang-orang Arab. Pribumi yang buta huruf terpesona dengan sekolah-sekolah
yang didirikan oleh orang-orang Arab, dan, mungkin dengan bantuan tawanan, berusaha meniru
subyek yang sama, mengubah bentuk geometris menjadi binatang mitos, yang dilakukan selama
berabad-abad.

Gambar 5 adalah tulisan Cufic ditemukan pada tahun 1951 di White Mountains, dekat dengan
kota Benton di perbatasan Nevada. Kata-kata Setan maha mayan, yaitu Iblis adalah sumber dari
segala kebohongan, telah ditulis dalam gaya Cufic khas abad ketujuh.

Gambar 2

Sekali lagi, sebuah prasasti batu milik pasca-650 CE, bantalan huruf Cufic H-M-I-D, kata
Hamid (gambar 6). Tulisan Arab lain yang ditemukan di bebatuan Atlata di Valley of Fire di
Nevada.

Seorang Penulis Jurnal Amerika, saat bepergian dari Malden ke Cambridge di negara bagian
Massachusetts pada tahun 1787, menulis, Pendeta Thaddeus Mason Harris melihat beberapa koin
ditemukan oleh pekerja selama pembangunan jalan. Para pekerja, tidak mempedulikan koin
tersebut. Akibatnya, Harris memutuskan untuk mengirim uang tersebut ke perpustakaan Harvard
College untuk pemeriksaan (gambar 7). Penelitian menghasilkan bahwa ini sebenarnya adalah
Samarqand Dirham dari abad kedelapan dan kesembilan. Seperti dapat dilihat pada gambar, koin
nyata menampilkan prasasti La ilaha illa-Allah Muhammadun Rasulullah (Tidak ada Tuhan
selain Allah, dan Muhammad adalah Rasul-Nya) dan Bismillah (dengan nama Allah).

Gambar 3
Gambar 8 menunjukkan sepotong batu ditemukan di sebuah gua di wilayah Corinto di El
Salvador. Bantalan prasasti Malaka Haji Malaya ini telah diidentifikasi sebagai prasasti abad
ketiga belas yang menunjukkan kedatangan Muslim di Amerika Selatan, yang mungkin datang
dari suatu tempat di daerah Indonesia.

Secara umum, suku-suku Indian di Amerika juga percaya adanya Tuhan yang menguasai alam
semesta. Tuhan itu tidak teraba oleh panca indera. Mereka juga meyakini, tugas utama manusia
yang diciptakan Tuhan adalah untuk memuja dan menyembah-Nya. Seperti penuturan seorang
Kepala Suku Ohiyesa: In the life of the Indian, there was only inevitable duty-the duty of
prayer-the daily recognition of the Unseen and the Eternal. Bukankah Al-Quran juga
memberitakan bahwa tujuan penciptaan manusia dan jin semata-mata untuk beribadah pada
Allah.

Subhanallah Bagaimana bisa Kepala suku Indian Cheeroke itu Muslim? Sejarahnya panjang.

PENEMU BENUA AMERIKA PERTAMA ITU ADALAH LAKSAMANA CHENG HO


(SEORANG MUSLIM DARI CINA), BUKAN COLOMBUS

Gambar 4

Semangat orang-orang Islam dari Cina saat itu untuk mengenal lebih jauh planet (tentunya saat
itu nama planet belum terdengar) tempat tinggalnya, selain untuk melebarkan pengaruh, mencari
jalur perdagangan baru dan tentu saja memperluas dakwah Islam, mendorong beberapa
pemberani di antara mereka untuk melintasi area yang masih dianggap gelap dalam peta-peta
mereka saat itu.

Beberapa nama tetap begitu kesohor sampai saat ini bahkan hampir semua orang pernah
mendengarnya, sebut saja Tjeng Ho dan Ibnu Batutta, namun beberapa lagi hampir-hampir tidak
terdengar dan hanya tercatat pada buku-buku akademis.

Para ahli geografi dan intelektual dari kalangan Muslim yang mencatat perjalanan ke benua
Amerika itu adalah Abul-Hassan Ali Ibn Al Hussain Al Masudi (meninggal tahun 957), Al Idrisi
(meninggal tahun 1166), Chihab Addin Abul Abbas Ahmad bin Fadhl Al Umari (1300 1384)
dan Ibn Battuta (meninggal tahun 1369).

Menurut catatan ahli sejarah dan ahli geografi muslim Al Masudi (871 957), Khashkhash Ibn
Saeed Ibn Aswad seorang navigator muslim dari Cordoba di Andalusia, telah sampai ke benua
Amerika pada tahun 889 Masehi. Dalam bukunya, Muruj Adh-dhahab wa Maadin al-Jawhar
(The Meadows of Gold and Quarries of Jewels), Al Masudi melaporkan bahwa semasa
pemerintahan Khalifah Spanyol Abdullah Ibn Muhammad (888 912), Khashkhash Ibn Saeed
Ibn Aswad berlayar dari Delba (Palos) pada tahun 889, menyeberangi Lautan Atlantik, hingga
mencapai wilayah yang belum dikenal yang disebutnya Ard Majhoola, dan kemudian kembali
dengan membawa berbagai harta yang menakjubkan.

Gambar 5

Sesudah itu banyak pelayaran yang dilakukan untuk mengunjungi daratan di seberang Lautan
Atlantik, yang gelap dan berkabut itu. Al Masudi juga menulis buku Akhbar Az Zaman yang
memuat bahan-bahan sejarah dari pengembaraan para pedagang ke Afrika dan Asia.

Dr. Youssef Mroueh juga menulis bahwa selama pemerintahan Khalifah Abdul Rahman III
(tahun 929-961) dari dinasti Umayah, tercatat adanya orang-orang Islam dari Afrika yang
berlayar juga dari pelabuhan Delba (Palos) di Spanyol ke barat menuju ke lautan lepas yang
gelap dan berkabut, Lautan Atlantik. Mereka berhasil kembali dengan membawa barang-barang
bernilai yang diperolehnya dari tanah yang asing.

Beliau juga menuliskan menurut catatan ahli sejarah Abu Bakr Ibn Umar Al-Gutiyya bahwa pada
masa pemerintahan Khalifah Spanyol, Hisham II (976-1009), seorang navigator dari Granada
bernama Ibn Farrukh tercatat meninggalkan pelabuhan Kadesh pada Februari tahun 999
melintasi Lautan Atlantik dan mendarat di Gando (Kepulaun Canary).
Gambar 6

Ibn Farrukh berkunjung kepada Raja Guanariga dan kemudian melanjutkan ke barat hingga
melihat dua pulau dan menamakannya Capraria dan Pluitana. Ibn Farrukh kembali ke Spanyol
pada Mei 999.

Gambar 7

Perlayaran melintasi Lautan Atlantik dari Maroko dicatat juga oleh penjelajah laut Shaikh Zayn-
eddin Ali bin Fadhel Al-Mazandarani. Kapalnya berlepas dari Tarfay di Maroko pada zaman
Sultan Abu-Yacoub Sidi Youssef (1286 1307), raja keenam dalam dinasti Marinid. Kapalnya
mendarat di pulau Green di Laut Karibia pada tahun 1291. Menurut Dr. Morueh, catatan
perjalanan ini banyak dijadikan referensi oleh ilmuwan Islam.

Gambar 8

Sultan-sultan dari kerajaan Mali di Afrika barat yang beribukota di Timbuktu, ternyata juga
melakukan perjalanan sendiri hingga ke benua Amerika. Sejarawan Chihab Addin Abul-Abbas
Ahmad bin Fadhl Al Umari (1300 1384) memerinci eksplorasi geografi ini dengan seksama.
Timbuktu yang kini dilupakan orang, dahulunya merupakan pusat peradaban, perpustakaan dan
keilmuan yang maju di Afrika. Ekspedisi perjalanan darat dan laut banyak dilakukan orang
menuju Timbuktu atau berawal dari Timbuktu.

Sultan yang tercatat melanglang buana hingga ke benua baru saat itu adalah Sultan Abu Bakari I
(1285 1312), saudara dari Sultan Mansa Kankan Musa (1312 1337), yang telah melakukan
dua kali ekspedisi melintas Lautan Atlantik hingga ke Amerika dan bahkan menyusuri sungai
Mississippi.
Sequoyah atau yang Dikenal dengan George Gist

Sultan Abu Bakari I melakukan eksplorasi di Amerika tengah dan utara dengan menyusuri sungai
Mississippi antara tahun 1309-1312. Para eksplorer ini berbahasa Arab. Dua abad kemudian,
penemuan benua Amerika diabadikan dalam peta berwarna Piri Reisi yang dibuat tahun 1513,
dan dipersembahkan kepada raja Ottoman Sultan Selim I tahun 1517. Peta ini menunjukkan
belahan bumi bagian barat, Amerika selatan dan bahkan benua Antartika, dengan penggambaran
pesisiran Brasil secara cukup akurat.

Dua abad kemudian, penemuan benua Amerika diabadikan di dalam peta berwarna Piri Reisi
yang dibuat pada tahun 1513, dan dipersembahkan kepada raja Ottoman Sultan Selim I tahun
1517.

Peta ini menunjukkan letak belahan bumi bagian barat, Amerika Selatan dan bahkan benua
Antartika, dengan penggambaran pesisiran Brasil secara cukup akurat.

Voyages_of_Zheng_He_1405-33

Columbus sendiri mengetahui bahwa orang-orang Carib (Karibia) adalah pengikut Nabi
Muhammad. Dia paham bahwa orang-orang Islam telah berada di sana, terutama orang-orang
dari Pantai Barat Afrika. Mereka mendiami Karibia, Amerika Utara dan Selatan. Namun tidak
seperti Columbus yang ingin menguasai dan memperbudak rakyat Amerika, orang-Orang Islam
datang untuk berdagang dan bahkan menikahi orang-orang pribumi.

Sultan Abdul Hamid II Ottoman

Lebih lanjut Columbus mengakui pada 21 Oktober 1492, 70 tahun dalam pelayarannya antara
Gibara dan Pantai Kuba melihat sebuah masjid (berdiri di atas bukit dengan indahnya menurut
sumber tulisan lain). Sampai saat ini sisa-sisa reruntuhan masjid telah ditemukan di Kuba,
Mexico, Texas dan Nevada.

Namun, tidak seperti Columbus yang ingin menguasai dan memperbudak, bahkan membantai
rakyat Amerika asli (baca: Kebohongan Amerika tentang Christopher Columbus), Orang-Orang
Islam datang untuk berdagang dan bahkan beberapa di antaranya menikahi orang-orang pribumi.

Dan tahukah Anda? Bahwa 2 orang nahkoda kapal yang dipimpin oleh Columbus, kapten kapal
Pinta dan Nina adalah orang-orang Islam, yaitu dua bersaudara Martin Alonso Pinzon dan
Vicente Yanex Pinzon yang masih keluarga dari Sultan Maroko Abuzayan Muhammad III
(1362). (THACHER, JOHN BOYD: Christopher Columbus, New York 1950).
Banishing the Indians

piri reis map

Sekitar 70 tahun sebelum Columbus menancapkan benderanya di tanah Amerika, Laksamana


Cheng Ho sudah terlebih dahulu datang ke sana. Para peserta seminar yang diutus oleh Royal
Geographical Society di London sangat kaget karena penemuan seorang kru kapal selam dan
uraian sejarawan bernama Gavin Menzies. Dia juga seorang mantan perwira Angkatan Laut
Kerajaan Inggris (baca: Biography Gavin Menzies).

Menzies yang tampil dengan penuh keyakinan, menjelaskan teorinya tentang pelayaran terkenal
dari pelaut mashur asal Cina, Laksamana Cheng Ho. Bersama bukti-bukti yang ditemuinya dari
catatan sejarah, dia lantas membuat kesimpulan bahawa pelaut serta pengembara ulung dari
Dinasti Ming itu adalah penemu awal benua Amerika, dan bukannya Columbus.

Bahkan menurutnya, Cheng Ho mengalahkan Columbus dengan jarak (perbedaan) waktu


sekitar 70 tahun. Apa yang dikemukakan Menzies tentu membuat semua orang tertipu karena
masyarakat dunia selama ini mengetahui bahawa Columbus-lah penemu benua Amerika pada
sekitar abad ke-15. Penjelasan Menzies ini dikuatkan dengan sejumlah bukti sejarah.

Perbandingan kapal layar Colombus dengan Laksamana Cheng Ho


Menzies menunjukkan sebuah peta sebelum Columbus memulai ekspedisinya, lengkap dengan
gambar benua Amerika serta sebuah peta astronomi milik Cheng Ho yang disandarkan sebagai
bahan bukti. Menzies sangat yakin setelah ia meneliti ketepatan dan kesahihan bahan-bahan
bersejarah tersebut. (dp/Daulahislam/heboh.co)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada dasarnya masyarakat Amerika adalah masyarakat yang menganut agama, dan Islam
menjadi salah satu agama yang paling berdampingan dengan Kristen dan Yahudi. Dalam
beberapa tahun terakhir agama yang satu ini melaju ke permukaan dengan pesat dan menjadi
fenomena paling menarik untuk dicermati, terutama banyak masyarakat yang terkejut dengan
fakta-fakta yang menunjukkan bahwa Islam dapat berkembang dengan baik di Amerika.1

Penduduk Muslim sendiri meningkat secara mengesankan. Namun, serangkaian peristiwa telah
menciptakan atmosfer yang menyebabkan Islam menjadi sasaran kritik dan dimusuhi. Revolusi
Iran 1979, serbuan Israel ke Lebanon, Pengeboman terhadap Libya, kontroversi di sekitar
publikasi novel Salman Rusdie, Ayat-ayat Setan, dan yang paling akhir meletusnya bom di World
Trade Center (WTC), mendorong munculnya kritik tajam, terhadap Islam di media-media
maupun kehidupan publik AS.

Dalam makalah ini akan diuraikan tentang awal mula Islam masuk ke Amerika Serikat kemudian
perkembangannya sampai sekarang.

Tahun 1990-an agaknya menjadi dekade terakhir di mana Islam dipandang sebagai tradisi
beragama yang menempati posisi sebagai pelengkap penderita, setelah lebih dari seribu tahun
Barat memperlakukan Islam sebagai the others (pihak lain).

Dengan melihat angka pertumbuhannya, pada tahun 2015 Islam akan menjadi agama terbesar
kedua di Amerika sesudah Kristen. Menurut perkiraan Gedung Putih dan Departemen Dalam
Negeri Amerika Serikat saat ini diperkirakan sekitar enam sampai tujuh juta muslim tinggal di
Amerika, dan memiliki lebih dari 1209 mesjid. Dua pertiganya adalah muslim imigran dan
keturunannya, sementara sepertiga dari jumlah itu adalah muslim pribumi (kebanyakan adalah
orang-orang Afroamerika). Angka yang tepat mengenai jumlah muslim di negara ini cenderung
kurang dapat dipercaya karena para imigran dan mereka yang melakukan konversi kadang tidak
harus mengumumkan identitas mereka atau mendaftar. Karenanya sulit untuk memastikan
jumlahnya.
Sebagai gambaran tentang perkembangan agama ini, sebuah penelitian yang dilakukan oleh
organisasi Islam terkemuka pada tahun 2001 sebelum peristiwa 11 September dalam laporannya
yang berjudul The Mosque in America: A National Potrait menyimpulkan bahwa Islam adalah
agama yang sangat cepat penyebarannya di Amerika. Selama tujuh tahun terakhir terjadi
pertumbuhan masjid hingga 25 %. Sekitar 30 % anggota jamaah masjid merupakan konversi
dari agama lain.

Faktor utama yang memungkinkan penyebaran Islam di Amerika Serikat adalah Amandemen
Pertama Konstitusi yang membebaskan warga negaranya untuk memeluk/tidak memeluk suatu
agama tertentu, dan mengekspresikan ajaran agamanya, sama sekali tanpa campur tangan
pemerintah. Sebagai negara sekular, pemerintah AS tidak mencampuri urusan agama warganya.
Sebagai contoh, tiap centre bebas mendatangkan imam dari negara lain, misalnya dari Mesir.
Imam yang dikirim tersebut dianggap sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan warga negara
yang harus dilindungi.

Kehadiran imam tersebut diperlakukan sebagai tenaga kerja yang diperlukan jasanya untuk
kepentingan warga negaranya. Faktor lain yang bisa disebutkan adalah berpalingnya interest
orang Barat dari kehidupan materialis ke kehidupan spiritual. Dalam hal ini mistisisme Islam
memegang peranan penting bagi dawah Islam. Walaupun pada awalnya warga Barat yang
berkonversi ke Islam ini hanya tertarik dengan nilai spiritual Islam dan kurang tertarik untuk
mengamalkan syariah, namun ketertarikan mereka pada Islam disambut oleh para aktivis
dawah sehingga banyak juga di antara mereka yang menjadi muslim yang baik.

Sementara itu di Eropa -- karena alasan yang kurang lebih sama-- muslim pun kian menjadi
faktor signifikan dalam struktur demografis, dan merupakan fenomena penting yang ikut
diperhitungkan dalam kehidupan sosial budaya, ekonomi dan politik negara-negara Barat.

Tulisan ini hendak memberi gambaran tentang kaum muslim yang tinggal di Amerika Serikat
dan Inggris yang saya anggap mewakili negara Eropa, demi untuk membatasi pembicaraan.

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah diatas dapat kita tarik rumusan masalahnya Bagaimana sejarah
masuknya islam di Amerika, factor-faktor pendukung, dan siapa-siapa saja tokoh yang berada di
balik sejarah ,asuknya islam di amerika?

1.3. Manfaat Penulisan


Manfaat dari penulisan makalah ini adalah Untuk mengetahui bagaimana sejarah masuknya
islam di Amerika Serika.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Masuknya Islam Ke Amerika Serikat

Para pengamat kemunculan Islam di Amerika Utara kebanyakan memandang bahwa kedatangan
pertama yang sesungguhnnya orang-orang muslim di Amerika Serikat terjadi pada pertengahan
dan akhir abad ke-19. Dan memang pada saat itulah para imigran muslim yang pertama terutama
dari Timur Tengah mulai datang ke Amerika Utara dengan maksud untuk memperoleh
peruntungan besar ataupun kecil kemudian kembali ke tanah airnya.

Sebagian kini para akademisi berpendapat bahwa selama hampir dua abad sebelum perjalanan
Christopher Columbus di tahun 1492 M, orang-orang muslim telah melakukan pelayaran dari
Spanyol dan sebagian pesisir barat laut Afrika ke Amerika Utara dan Selatan dan sebagian
bahkan ikut menjadi awak Columbus. Para penjelajah itu konon telah menembus sebagian besar
wilayah Amerika Selatan dan Utara, bergaul dan sebagian menikah dengan orang asli Amerika. 2

Bukti-bukti yang mendukung pernyataan ini diantara benda-benda peninggalan sejarah (artefak),
tulisan-tulisan dan laporan kisah-kisah para saksi mata. Namun, masih agak meragukan sehingga
teori semacam ini masih berupa dugaan-dugaan belaka.

Tahun 1492 memiliki arti bersejarah tak hanya karena perjalanan Columbus. Melainkan karena
tahun tersebut menandakan berakhirnya secara resmi kehadiran Islam di semenanjung Iberia
yang kini dikenal sebagai Spanyol dan Portugal. Setelah menikmati pemerintahan yang gemilang
pada abad ke-9 dan ke-10 di Kordoba, dan menguasai kabilah-kabilah di Afrika Utara pada abad-
abad berikutnya, kaum Muslim melihat kejayaan mereka semakin merosot. Pada tahun 1474 M
pasangan suami istri Fernando dari Aregon dan Isabela dari Sevilla berhasil menyatukan dua
kerajaan yang terpisah. Mereka dikenal sebagai raja dan ratu Katolik berkat jasa-jasa mereka
menyatukan kembali seluruh Spanyol di bawah agama Kristen. Mereka merampas wilayah
kekuasaan terakhir kaum muslim di Granada pada tahun 1492. semenjak berakhirnya abad ke-15
orang-orang muslim (sering disebut orang Moor) di semenanjung Iberia dipaksa memilih satu
diantara pilihan yang tak menguntungkan yakni berpindah ke agama Kristen, imigrasi atau
hukuman mati. Orang yang memilih pilihan pertama tetap menjalankan agama mereka secara
diam-diam dan tetap mengadakan pertemuan rahasia umat Islam selama berabad-abad. Sebagian
lainnya mencoba memberontak secara terang-terangan dan akibatnya mereka diusir dari
negerinya yang sebelumnya merupakan satu dari sedikit contoh keharmonisan budaya Islam dan
Kristen.3

Semakin banyak bukti bermunculan yang menunjukan bahwa sebagian orang-orang Moor yang
dipakwa pergi tersebut berhasil menuju kepulauan Karibia dan bahkan sebagian lainnya berhasil
mencapai bagian selatan Negara Amerika Serikat masa kini. Para akademisi dari berbagai
disiplin ilmu terus berupaya membuktikan teori-teori tersebut yang dipandang oleh muslim AS
sebagai bukti bahwa bahwa Islam berperan dalam sejarah awal AS. Kemungkinan adanya
hubungan dengan budaya Spanyol yang semacam itu terutama menarik hati AS keturunan
Amerika Latin yang tertarik dengan ajaran Islam.

Hampir pasti bahwa Muslim yang menyeberangi Atlantik dan juga Pasifik jauh sebelum
Columbus mencapai dunia baru. Namun kunjungan ini sama sekali tidak meningglkan bekas
yang yang tidak hilang-hilang. Yang paling terkenal dari mereka ini adalah Jenderal Estevanio de
Azemor yang nama muslimya tidak diketahui. Muslim. Dia dapat mencapai wilayah New
Mexico dan Arizona. Naumn muslim pertama ini tidak dapat memelihara Islam dalam kalangan
keturunannya. Selama periode yang sama seorang pangeran Mesir dengan nama Nasir al-Din
bergabung dengan Suku Mohawk di daerah yang membentuk negara bagian New York sekarang.
Dia menduduki kedudukan yang sangat tinggi dalam suku ini.4

Kaum muslim di Amerika Serikat terdiri dari para imigran yang dari keturunan Afrika (Afro-
Amerika), penduduk Eropa yang masuk Islam, dan para pendatang sementara (mahasiswa,
diplomat dan lainnya). Komposisi asal-usul mereka adalah: Afrika(42 %); Asia Selatan (India,
Pakistan, Bangladesh (24,4 %));Turki (2,4%); Asia Tenggara (2%); Kulit Putih Amerika (1,6 %);
dan lain-lain (6,4 %) termasuk sekitar 5.000 muslim keturunan Spanyol (Hispanik).

Sebagian besar mereka, sekitar 70 %, tinggal di sepuluh Negara bagian: California, New York,
Illinois, New Jersey, Indiana, Michigan, Virginia, Texas, Ohio, dan Maryland.5

Para imigran muslim datang ke Amerika Serikat dengan alasan-alasan yang beragam.
Gelombang Pertama, imigrasi kaum muslim ke Negara ini berlangsung pada sekitar tahun 1875,
dari wilayah yang saat itu dikenal sebagai Greater Syria (suriah Besar [kini mencakup Suriah
sendiri, Libanon, Yordania dan palestina]). Merweka pada umumnya miskin keterampilan dan
tidak cukup terdidik, serta sebagian besar petani yang berharap bisa sukses secara financial di
amerika serikat untuk pada suatu saat kembali ke tanah air. Tetapi, karena kesempatankerja
terbatas, mereka terpaksa bekerja sebagai buruh di pabrik, pelabuhan, dan lainnya.sebagian
menetap di wilayah Midwest. Pengelaan mereka menarik minat rekan-rekan mereka yang lain.
Arus migrasi ini terus berlangsung sampai pada akhir Perang Dunia I.

Gelombang Kedua, menyusul pada tahun 1920-an untuk kemudian terhenti karena Perang Dunia
II. Hukum-hukum imigrasi pada periode ini agak membatasi. Hanya orang yang berkulit hitam
atau Kaukasia saja yang boleh masuk ke Amerika Serikat. Orang Arab dianggap tidak termasuk
ke dalam dua kategori itu

Gelombang Ketiga, antara pertengahan tahun 1940-an da pertengahan 1960-an berlangsung


bersamaan dengan terjadinya berbagai perubahan penting di luar Amerika Serikat. Kaum muslim
yang masuk AS dalam kategori ini lebih terdidik. Sebagian besar mereka hijrah karena
penindasan politik. Kontingen terbesarnya adalah orang Palestina yang terusir dengan
didirikannya Israel (1948), orang Mesir yang merasa dirugikan oleh kebijakan nasionalisasi
Presiden Gamal Abdul Nasser dan orang Islam Eropa Timur yang mencoba melarikan diri dari
akibat perang Dunia II dan pemerintahan Komunis. Pada saat yang sama, terutama pada tahun
1960-an berbagai perubahan berlangsung dalam kebijakan keimigrasian AS. Pasar kerja makin
meluas dan Negara ini membutuhkan kaum imigran yang potensial untuk mengisi pos-pos itu. Di
sini batasan-batasan etnis atau ras diperlonggar.

Gelombang Keempat, berlangsung sekitar tahun 1967 dan masih berlangsung sampai sekarang.
Mereka umumnya sangat terdididk dan fasih berbahasa Inggris. Imigrasi mereka terjasdi dengan
berbagai alasan seperti untuk peningkatan kemampuan profresional dan menghindari penindasan
Pemerintah. Mereka juga ada yang berniat untuk menetap atau mendakwahkan Islam di Negara
ini.

2.2. Perkembangan Agama Islam Di Amerika Serikat

Perkembangan Islam di AS mulai menampakkan peningkatan kesadaran keislaman untuk


memantapkan landasan sosial serta menyediakan pengajaran bagi anak-anak mereka. Sejumlah
komunitas mulai memandang penting untuk membangun Mesjid dan Pusat Islam sebagai
pengembangan organisasi dan institusi Islam.

Organisasi Islam itu diantaranya:6

1. Pada tahun 1952 lebih dari dua puluh Mesjid membentuk Federasi Perhimpunan Islam
(Federation of Islamic Association, FIA) di AS dan Kanada. Pada puncaknya lima puluh mesjid
menjadi bagian dari FIA.

2. Perhimpunan Mahasiswa Muslim di AS dan Kanada (MSA) didirikan pada tahun


1963.Organisasi ini didirikan untuk memberikan pelayanan kepada ratusan ribu mahasiswa
muslim yang datang dari berbagai Negara dan belajar di kampus-kampus di AS.

3. Perhimpunan Dokter Muslim (The Islamic Medical Association) dibentuk oleh alumni
MSA pada tahun 1967 sebagai wahana bagai professional muslim di bidang kesehatan untuk
saling bertemu dan saling tukar pikiran. Organisasi serupa , Perhimpunan Ilmuwan dan Insinyur
Muslim (The Association of Muslim Scientiss and Engineers), didirikan pada tahun 1969 dengan
tujuan untuk mempromosikan penelitian ilmiah yang didasarkan pada prinsip-prinsip Islam.
Terdapat pula Perhimpunan Ilmuwan sosial Muslim (The association of Muslim Social Scientist)
yang dibentuk pada tahun 1972 sebagai organisasi yang bersifat professional, akademik
kependidikan dan kebudayaan untuk mempromosikan pemikiran Islam. Perhimpunan-
perhimpunan ini mensponsori jurnal-jurnal tahunan dan konferensi-konferensi.

4. Pada tahun 1978, DEwan masjid AS didirikan oleh wakil-wakil liga dunia Muslim dengan
keanggotaan 20 masjid.

5. Masyarakat Muslim Amerika Utara (The Islamic Society of North America, ISNA)
merupakan organisasi induk yang didirikan pada tahun 1982 oleh dewan alumni MSA yang
menetap di Amerika Utara.

Kelompok-kelompok keagamaaan yang berkembang di AS diantara:

1. Muslim Syiah

Meskipun mayoritas Muslim yang datang ke AS adalah penganut sunni, terdapat pula komunitas
syiah yang cukup besar. Komunits ini mulai memperoleh pengakuan sebagai bagian tersendiri
dari muslim dan dapat teridentifikasi dari masjid-masjidnya besarnya yang terletak di New York,
Detroit, Washington, Los Angeles, dan Chicago.

Mayoritas pendatang Syiah adalah berasal dari kelompok Itsna Asyariyah dan Ismailiyyah.

2. Muslim Amerika Keturunan Afrika

Dengan dihitung secara kasar, sepertiga Muslim yang ada di Benua Amerika adalah orang-orang
Amerika keturunan Afrika yang sudah bergabung dengan arus utama Islam atau salah satu
gerakan sectarian yang secara langsung teridentifikasi secara longgar.

Islam sebagai fenomena yang khas Amerika pertama kali menarik perhatian public AS dengan
munculnya Nation of Islam.

Kaum muslim AS keturunan Afrika maupun kaum imigran untuk masa yang lama tetap
merupakan komunitas terpisah di AS walaupun terdapat upaya yang kian meningkat utuk
menjalin kerjasama, dialog dan dan melakukan beberapa peribadatan serta kegiatan sosial
bersama.

3. Muslim Kulit Putih

Diantara orang kulit putih pertama yang masuk Islam adalah Alexander Russel (w. 1916), Konsul
AS di Filipina.

Mayoritas kulit putih yang masuk Islam adalah perempuan yang mempunyai suami muslim dan
memutuskan untuk menjadikan Islam sebagai keyakinan mereka. Dalam beberapa kasus,
perempuan masuk Islam sebelum menemukan pasangan nikah atas dasar keyakinannya bahwa
perempuan memperoleh penghargaan yang lebih tinggi dibandingkan di masyarakat Amerika
pada umumnya.

Sejumlah orang AS, yang merasa asing dengan tradisi agama mereka sendiri atau dalam
lingkungan lembaga keagamaan mereka atau dengan norma-norma yang berkembang dalam
kebudayaan AS, memandang Islam sebagai alternatif.

4. Gerakan Sektarian

Gerakan Ahmadiyah, sebuah kelompok dakwah indo-Pakistan yang untuk beberapa tahun telah
aktif menerjemahkan al-Quran dalam beberapa bahasa-bahasa utama dunia, mulai mengirimkan
dai-daI nya ke AS dengan maksud mengajak Barat agar memeluk Islam menurut versi mereka.

Pusat kegiatan mereka baik Qadiyan (bermarkas di Washington DC) maupun Lahore (bermarkas
di di California) telah mendirikan sejumlah Masjid di AS.

Terdapat pula komunitas kecil Druze di AS, yang mayoritas anggotanya adalah orang-orang asli
Lebanon dan beberapa individu dari Suriah, Palestina dan Yordania. Kelompok Islam lain yang
ditemukan di AS adalah agama Bahai, kelompok Five Percenter, Jamaah Ansaru Allah,
Robbani Yashua dan masih terdapat yang lainnya.

5. Gerakan Sufi

Di antara aliran sufi yang paling berpengaruh ialah Qadiriyah yang menyatu dalam tarekat bawa
Muhaiyaddeen, bertempat di Philadelpia. Tarekat ini mempunyai lebih dari 2000 muallaf,
terutama berasal dari kelas menengah dan menengah atas.

Kelompok muallaf Sufi terdapat pula di wilayah Negara bagianm New York, California, Texas,
Michigan, dan New Mexico. Beberapa imigran banyak yang melestarikan tarekat-tarekat sufi
yang berasal dari negeri asal mereka seperti kaum Bektasiyah, Syadziliyah, Isyraqiyah, dan
Naqsabandiyah.

Masalah-masalah keislaman yang dihadapi oleh Muslim AS dewasa ini diantaranya:7

1. Berlanjut dan meningkatnya prasangka di Amerika Utara terhadap Islam, Muslim dan
orang Arab.

2. Masalah Asimilasi dengan masyarakat AS, terus menjadi tema abadi bagi setiap gelombang
imigran maupun bagi setiap setiap generasi Muslim di AS.

3. Sistem jaminan social di AS. Misalnya pertanyaan berkaitan dengan kewajiban membayar
zakat. Fakta bahwa Islam tidak mengizinkan pengenaan bunga atas pinjaman menimbulkan
persoalan tersendiri bagi muslim dalam menggunakan perbankan AS.
4. Sejumlah masalah khusus dihadapi muslim AS, diantaranya kebutuhan akan kepemimpinan
agama yang terlatih, kesempatan melaksanakan kewajiban agama seperti shalat dan puasadan
masalah yang terkait dengan interaksi sosial.

2.3. Demografi muslim di amerika

a. Jumlah Kebangsaan dan Etnis

Sulit menentukan jumlah pasti Muslim di AS. Konstitusi AS memisahkan antara gereja dengan
negara yang tercermin dalam undang-undang Amerika, sehingga formulir Biro Sensus AS tidak
memuat pertanyaan tentang agama pada orang yang dicatat di dalamnya. Dinas imigrasi juga
tidak mengumpulkan informasi tentang agama para imigran. Banyak masjid di AS tidak
memiliki kebijakan keanggotaan resmi, dan mereka jarang mencatat secara akurat jumlah jamaah
yang datang. Hasil akhirnya adalah tidak adanya data yang akurat mengenai jumlah Muslim di
AS.[14] Menurut sumber yang sama, imigran Asia Tengah-bagian Selatan menempati urutan
teratas (33%) dalam jumlah besar komunitas Muslim AS, yang kedua adalah keturunan Afro
Amerika (30%), Arab (25%), Afrika (3%), lain-lain 5%, serta Eropa dan Asia Tenggara (masing-
masing 2%). Sedangkan menurut Central Intelligence Agency (CIA) Amerika dalam situsnya,
jumlah Muslim di AS adalah 1% dari 301.139.947 (perkiraan Juli 2007) penduduk AS, jumlah
ini sama dengan jumlah umat Yahudi di AS.

Persentase pengunjung Masjid di AS menurut CAIR

Menurut Lembaga Survey Pew pada tahun 2007, dua pertiga Muslim di AS adalah keturunan
asing. Di antara mereka telah bermigrasi ke AS sejak tahun 1990. Sedangkan sepertiga dari
Muslim AS adalah penduduk asli yang beralih ke Islam, dan keturunan Afro Amerika. Pada
tahun 2005, menurut New York Times, lebih banyak lagi orang dari negara-negara Muslim yang
menjadi penduduk AS - hampir 96.000 - setiap tahun dibanding dua dekade sebelumnya.

Sedangkan menurut Council on American-Islamic Relations (CAIR)[18], jemaah masjid Sunni


yang diperuntukkan bagi umum di AS berasal dari latar belakang bangsa yang berbeda: Asia
Selatan (33%), Afro Amerika (30%), Arab (25%), Eropa (2,1%), Amerika kulit putih (1,6%),
Asia Tenggara (1,3%), Karibia (1,2%), Turki Amerika (1,1%), Iran Amerika (0,7%), dan
Hispanik/Latin (0,6%).

b. Organisasi Islam di Amerika

Kelompok yang paling besar adalah American Society of Muslims (ASM atau
Masyarakat Muslim Amerika), pengganti Nation of Islam, yang lebih dikenal sebagai Black
Muslim. Kelompok ini dipimpin oleh Warith Deen Mohammed. Tidak begitu jelas berapa
Muslim Amerika yang mengikuti kelompok ini. Kepercayaan kelompok ini juga berbeda dengan
kepercayaan Islam pada umumnya, mereka tidak mengenali Muhammad adalah Rasul Allah
yang terakhir.

Kelompok terbesar kedua adalah Islamic Society of North America (ISNA atau
Masyarakat Islam Amerika Utara). ISNA adalah suatu asosiasi organisasi-organisasi Muslim dan
perorangan untuk mempresentasikan Islam. Kelompok ini dibuat oleh imigran, beberapa etnis
Kaukasia dan sekelompok kecil Afro Amerika yang masuk Islam. Jumlah anggotanya baru-baru
ini mungkin telah melampaui ASM. Konvensi tahunan ISNA mungkin adalah pertemuan Muslim
paling besar di AS.[23] Organisasi ini telah dikritik karena menyebarkan ajaran Wahabi dan
karena memiliki hubungan dengan terorisme.[24][25]

Kelompok terbesar ketiga adalah Islamic Circle of North America (ICNA atau
Lingkaran Islam Amerika Utara). ICNA adalah kelompok Islam yang tidak memandang
kesukuan, terbuka bagi semua, dan mandiri. Kelompok ini dibentuk oleh imigran, Amerika kult
putih, dan Afro Amerika yang masuk Islam. Kelompok ini sedang tumbuh, dan juga bisa lebih
besar dari ASM disaat sekarang. Divisi mudanya adalah Young Muslims atau Muslim Muda.[26]

Islamic Supreme Council of America (ISCA atau Dewan Tertinggi Muslim Amerika)
mewakili banyak Muslim AS. Tujuannya adalah menyediakan solusi-solusi bagi Muslim
Amerika, yang berlandaskan hukum Islam. ISCA bekerja keras untuk mengintegrasikan ajaran
Islam dalam memecahkan isu-isu zaman demi memelihara keyakinan Islam di tengah
masyarakat yang sekuler.[27]

Islamic Assembly of North America (IANA Himpunan Islam Amerika Utara), adalah
suatu organisasi Muslim terkemuka di AS. Menurut situs mereka, di antara sasaran IANA adalah
"mengkoordinir dan mempersatukan usaha-usaha dari dakwah yang berbeda, mengorientasikan
organisasi (Islam) di Amerika Utara atau mengarahkan umat Muslim untuk bertahan pada
metodologi Islam". Untuk mencapai sasarannya, IANA menggunakan sejumlah alat, metode,
konvensi, rapat anggota, lembaga, institusi, akademi berorientasi dakwah, dan lain-lain.[28]

Muslim Students' Association (MSA atau Asosiasi Pelajar-pelajar Muslim), adalah


suatu kelompok yang diperuntukkan bagi pelajar Islam di perguruan tinggi Kanada dan Amerika
Serikat. MSA juga sering dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan, seperti
pengumpulan dana untuk tunawisma selama Ramadhan.[29]

Islamic Information Center (IIC atau Pusat Informasi Islam) adalah organisasi yang
dibentuk untuk memberi informasi kepada publik, sebagian besar melalui media, seputar Islam
dan umat Muslim.[30]
2.4. Profil Muslim AS Kontemporer

Berbicara tentang umat Islam AS pada masa kontemporer ini berarti berbicara tentang tiga
kelompok berikut. Pertama, penduduk asli (indigenous) yang lahir dan dibesarkan di AS,
bernenek moyang Eropa-Amerika atau Kaukasia, yaitu orang-orang bule (pale face) yang
berpindah agama atau memeluk Islam. Meskipun demikian orang Afro-Amerika pun sering
dimasukkan ke dalam indigenous ini. Kedua, orang muslim imigran yang berasal dari sekitar
enam puluh negara yang telah membentuk lebih dari seratus sub-kelompok/ komunitas. Ketiga,
orang-orang yang menetap sementara di AS, baik sebagai diplomat, mahasiswa, pengusaha, atau
yang mempunyai urusan lain yang disebut sojourners.

Dari kalangan indigenous pertama yang menganut Islam tercatat Referend Norman, seorang
misionaris gereja Methodist di Turki. Ia memeluk Islam pada 1870. Pada dekade berikutnya
adalah seorang Afro-Amerika, Muhammad Alexander Russel Webb, yang masuk Islam ketika
bertugas sebagai konsul Jendral AS di Philipina (1887).

Ia adalah pelopor utama yang mendirikan organisasi Islam pertama di negeri ini (1893),
menerbitkan Moslem World sebagai sarana dakwahnya dan memberikan kuliah-kuliah tentang
Islam di berbagai kota di AS. Menjelang wafatnya (1916) Webb pernah berbicara dengan
banyak pemikir agama dan sosial AS yang terkemuka, seperti Mark Twain. Ia pun mendirikan
sekitar enam cabang Moslem Brotherhood (bukan Ikhwanul Muslimin-nya Hasan Al-Banna) dan
American Islamic Propaganda di berbagai kota bagian Pantai Timur AS (East Coast). Walaupun
organisasi yang didirikan Webb ini mati prematur, namun tak dapat diragukan lagi bahwa
anggotanya sangat berpengaruh terhadap perkembangan Islam di kemudian hari.

Sebelum kematian Webb, Islam telah mulai bangkit sebagai fenomena agama dan nasionalitas di
kalangan Afro-Amerika. Gerakan Islam yang paling penting saat ini adalah Moorish-American
Science Temple, yang diresmikan tahun 1913 di Newark, New Jersey. Pendirinya adalah Noble
Dew Ali. Gerakan ini dilanjutkan oleh Elijah Muhammad (terlahir dengan nama Elijah Poole)
yang mengklaim bahwa ajarannya diperoleh dari seorang yang misterius, yakni Imam Mahdi
Farad Muhammad. Ia menggunakan konsep Kristen tentang Tuhan dan inkarnasi, yang akhirnya
menisbatkannya menjadi pemimpin kharismatik dan nabi dari komunitas Nation of Islam
(NoI) yang memperkenalkan dogma orang putih sama dengan setan.

Seorang black-american lain yang tertarik ke dalam Islam berkat NoI adalah Malcolm X, yang
juga merekrut mualaf baru dalam jumlah yang signifikan. Namun ibadah hajinya ke Mekkah
yang memberi pengalaman ukhuwwah islamiyyah baru membuat ia memutuskan hubungannya
dengan NoI, dan berdawah dengan persepsi baru yang dinamainya the true Islam (Islam
sejati). Termasuk putra Elijah Muhammad, Warith Deen Muhammad, menjadi muridnya.

2.5. Pengaruh Islam di Benua Amerika


Sekali-kali cobalah Anda membuka peta Amerika. Telitilah nama tempat yang ada di Negeri
Paman Sam itu. Sebagai umat Islam, pastilah Anda akan dibuat terkejut. Apa pasal? Ternyata
begitu banyak nama tempat dan kota yang menggunakan kata-kata yang berakar dan berasal dari
bahasa umat Islam, yakni bahasa Arab.

Tak percaya? Cobalah wilayah Los Angeles. Di daerah itu ternyata terdapat nama-nama kawasan
yang berasal dari pengaruh umat Islam. Sebut saja, ada kawasan bernama Alhambra. Bukankah
Alhambra adalah nama istana yang dibangun peradaban Islam di Cordoba?

Selain itu juga ada nama teluk yang dinamai El Morro serta Alamitos. Tak cuma itu, ada pula
nama tempat seperti; Andalusia, Attilla, Alla, Aladdin, Albany, Alcazar, Alameda, Alomar,
Almansor, Almar, Alva, Amber, Azure, dan La Habra.

Setelah itu, mari kita bergeser ke bagian tengah Amerika. Mulai dari selatan hingga Illinois juga
terdapat nama-nama kota yang bernuansa Islami seperti; Albany, Andalusia, Attalla, Lebanon,
dan Tullahoma. Malah, di negara bagian Washington terdapat nama kota Salem.

Pengaruh Islam lainnya pada penamaan tempat atau wilayah di Amerika juga sangat kental terasa
pada penamaan Karibia (berasal dari bahasa Arab). Di kawasan Amerika Tengah, misalnya,
terdapat nama wilayah Jamaika dan Kuba. Muncul pertanyaan, apakah nama Kuba itu berawal
dan berakar dari kata Quba masjid pertama yang dibangun Rasulullah adalah Masjid Quba.
Negara Kuba beribu kota La Habana (Havana).

Di benua Amerika pun terdapat sederet nama pula yang berakar dari bahasa Peradaban Islam
seperti pulau Grenada, Barbados, Bahama, serta Nassau. Di kawasan Amerika Selatan terdapat
nama kota-kota Cordoba (di Argentina), Alcantara (di Brazil), Bahia (di Brazil dan Argentina).
Ada pula nama pegunungan Absarooka yang terletak di pantai barat.

Menurut Dr A Zahoor, nama negara bagian seperti Alabama berasal dari kata Allah bamya.
Sedangkan Arkansas berasal dari kata Arkan-Sah. Sedangkan Tennesse dari kata Tanasuh. Selain
itu, ada pula nama tempat di Amerika yang menggunakan nama-nama kota suci Islam, seperti
Mecca di Indiana, Medina di Idaho, Medina di New York, Medina dan Hazen di North Dakota,
Medina di Ohio, Medina di Tennessee, serta Medina di Texas. Begitulah peradaban Islam turut
mewarnai di benua Amerika.

2.6. Fakta Eksistensi Islam di Amerika

Tahun 999 M: Sejarawan Muslim Abu Bakar Ibnu Umar Al-Guttiya mengisahkan pada masa
kekuasaan Khalifah Muslm Spanyol bernama Hisham II (976 M -1009 M), seorang navigator
Muslim bernama Ibnu Farrukh telah berlayar dari Kadesh pada bulan Februari 999 M menuju
Atlantik. Dia berlabuh di Gando atau Kepulauan Canary Raya. Ibnu Farrukh mengunjungi Raja
Guanariga. Sang penjelajah Muslim itu memberi nama dua pulau yakni Capraria dan Pluitana.
Ibnu Farrukh kembali ke Spanyol pada Mei 999 M.

Tahun 1178 M: Sebuah dokumen Cina yang bernama Dokumen Sung mencatat perjalanan pelaut
Muslim ke sebuah wilayah bernama Mu-Lan-Pi (Amerika). Tahun 1310 M: Abu Bakari seorang
raja Muslim dari Kerajaan Mali melakukan serangkaian perjalanan ke negara baru. Tahun 1312
M: Seorang Muslim dari Afrika (Mandiga) tiba di Teluk Meksiko untuk mengeksplorasi Amerika
menggunakan Sungai Mississipi sebagai jalur utama perjalanannya.

Tahun 1530 M: Budak dari Afrika tiba di Amerika. Selama masa perbudakan lebih dari 10 juta
orang Afrika dijual ke Amerika. Kebanyakan budak itu berasal dari Fulas, Fula Jallon, Fula Toro,
dan Massiona kawasan Asia Barat. 30 persen dari jumlah budak dari Afrika itu beragama
Islam.

Tahun 1539 M: Estevanico of Azamor, seorang Muslim dari Maroko, mendarat di tanah Florida.
Tak kurang dari dua negara bagian yakni Arizona dan New Mexico berutang pada Muslim dari
Maroko ini. Tahun 1732 M: Ayyub bin Sulaiman Jallon, seorang budak Muslim di Maryland,
dibebaskan oleh James Oglethorpe, pendiri Georgia. Tahun 1790 M: Bangsa Moor dari Spanyol
dilaporkan sudah tinggal di South Carolina dan Florida.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Muslim di AS mengalami dinamika yang signifikan dari mulai awal masuk sampai sekarang. Di
Amerika setidaknya terdapat tiga kelompok penganut Islam yaitu; pertama, Muslim keturunan
Afrika, Muslim Kulit putih warga Amerika Asli) dan kaum Imigran dari berbagai bangsa.

Meskipun banyak kritik tajam terhadap Islam dalam kehidupan public AS terutama paska
ledakan bom World Trade Center (WTC), tetapi jumlah institusi Islam di Amerika meningkat
menjadi lebih dari 2.300buah, dan 1.300 diantaranya berupa masjid dan pusat Islam.8
Amerika merupakan negara demokrasi liberal sekaligus sekuler atau menganut prinsip
pemisahan antara agama dan negara (sparation of church and state) namun sangat luas memberi
kebebasan beragama bagi rakyatnya. Semula agama Islam dianggap agama para imigran Timur-
Tengah atau Pakistan yang bertempat tinggal di beberapa kota. Kemudian semakin berkembang
sehingga muncul suatu kekuatan Islam yang disebut Black Moslem. Black Nmoslem didirikan
oleh Elijah Muhamad di Chicago. Sesuai dengan namanya Black Moslem mendapat banyak
pengikut terutama dari orang-orang yang berkulit hitam. Black Moslem didukung oleh orang-
orang berkulit hitam dan berjuang menuntut persamaan hak. Elijah Muhamad dalam
organisasinya mengambil prinsip-prinsip ajaran agama Islam yang tidak membedakan warna
kulit.

Selama dalam pimpinannya perkembangan agama Islam semakin luas. Hal itu terbukti dengan
banyaknya tokoh-tokoh yang masuk Islam, seperti Malcom seorang tokoh nasional Negro
Amerika sebagai orator ulung dan Casius Clay bekas juara tinju kelas berat. Malcom setelah
masuk Islam namanya diganti Al-Haji Malik Al-Sabah. Sedang Casius Clay berganti nama
menjadi Muhamad Ali. Elijah berdakwah melalui media masa dengan menerbitkan majalah
Muhammad Speak pada tahun 1960. ia mengajarkan bahwa tuhan itu ada pada diri pribadi
wallace fard. Muhammad dan dirinya sebagai nabi Black Moslem. Ia meninggal tanggal 25
februari dan digantikan putranya yang bernama wallace Muhammad atau Warisudin Muhammad.
Selama dalam kepemimpinan Warisudin, agama Islam bertambah maju tidak hanya dipeluk oleh
kalangan orang-orang yang berkulit hitam, namun berkembang dalam kalangan masyarakat
nasional Amerika. Ajaran yang disampaikannya ialah agama Islam bukan hanya untuk orang-
orang berkulit hitam saja, tetapi untuk seluruh manusia apapun warna kulitnya. Ia juga
mengadakan pembaruan dan meluruskan ajaran-ajaran yang kurang tepat, diantaranya

3.2. Saran

"Melalui Tulisan makalah ini, diharapkan dapat memberikan bimbingan kepada generasi muda
Muslim Amerika untuk menambah pengayaan Amerika."
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada dasarnya masyarakat Amerika adalah masyarakat yang menganut agama, dan Islam
menjadi salah satu agama yang paling berdampingan dengan Kristen dan Yahudi. Dalam
beberapa tahun terakhir agama yang satu ini melaju ke permukaan dengan pesat dan menjadi
fenomena paling menarik untuk dicermati, terutama banyak masyarakat yang terkejut dengan
fakta-fakta yang menunjukkan bahwa Islam dapat berkembang dengan baik di Amerika.1

Penduduk Muslim sendiri meningkat secara mengesankan. Namun, serangkaian peristiwa telah
menciptakan atmosfer yang menyebabkan Islam menjadi sasaran kritik dan dimusuhi. Revolusi
Iran 1979, serbuan Israel ke Lebanon, Pengeboman terhadap Libya, kontroversi di sekitar
publikasi novel Salman Rusdie, Ayat-ayat Setan, dan yang paling akhir meletusnya bom di World
Trade Center (WTC), mendorong munculnya kritik tajam, terhadap Islam di media-media
maupun kehidupan publik AS.

Dalam makalah ini akan diuraikan tentang awal mula Islam masuk ke Amerika Serikat kemudian
perkembangannya sampai sekarang.

Tahun 1990-an agaknya menjadi dekade terakhir di mana Islam dipandang sebagai tradisi
beragama yang menempati posisi sebagai pelengkap penderita, setelah lebih dari seribu tahun
Barat memperlakukan Islam sebagai the others (pihak lain).

Dengan melihat angka pertumbuhannya, pada tahun 2015 Islam akan menjadi agama terbesar
kedua di Amerika sesudah Kristen. Menurut perkiraan Gedung Putih dan Departemen Dalam
Negeri Amerika Serikat saat ini diperkirakan sekitar enam sampai tujuh juta muslim tinggal di
Amerika, dan memiliki lebih dari 1209 mesjid. Dua pertiganya adalah muslim imigran dan
keturunannya, sementara sepertiga dari jumlah itu adalah muslim pribumi (kebanyakan adalah
orang-orang Afroamerika). Angka yang tepat mengenai jumlah muslim di negara ini cenderung
kurang dapat dipercaya karena para imigran dan mereka yang melakukan konversi kadang tidak
harus mengumumkan identitas mereka atau mendaftar. Karenanya sulit untuk memastikan
jumlahnya.

Sebagai gambaran tentang perkembangan agama ini, sebuah penelitian yang dilakukan oleh
organisasi Islam terkemuka pada tahun 2001 sebelum peristiwa 11 September dalam laporannya
yang berjudul The Mosque in America: A National Potrait menyimpulkan bahwa Islam adalah
agama yang sangat cepat penyebarannya di Amerika. Selama tujuh tahun terakhir terjadi
pertumbuhan masjid hingga 25 %. Sekitar 30 % anggota jamaah masjid merupakan konversi
dari agama lain.
Faktor utama yang memungkinkan penyebaran Islam di Amerika Serikat adalah Amandemen
Pertama Konstitusi yang membebaskan warga negaranya untuk memeluk/tidak memeluk suatu
agama tertentu, dan mengekspresikan ajaran agamanya, sama sekali tanpa campur tangan
pemerintah. Sebagai negara sekular, pemerintah AS tidak mencampuri urusan agama warganya.
Sebagai contoh, tiap centre bebas mendatangkan imam dari negara lain, misalnya dari Mesir.
Imam yang dikirim tersebut dianggap sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan warga negara
yang harus dilindungi.

Kehadiran imam tersebut diperlakukan sebagai tenaga kerja yang diperlukan jasanya untuk
kepentingan warga negaranya. Faktor lain yang bisa disebutkan adalah berpalingnya interest
orang Barat dari kehidupan materialis ke kehidupan spiritual. Dalam hal ini mistisisme Islam
memegang peranan penting bagi dawah Islam. Walaupun pada awalnya warga Barat yang
berkonversi ke Islam ini hanya tertarik dengan nilai spiritual Islam dan kurang tertarik untuk
mengamalkan syariah, namun ketertarikan mereka pada Islam disambut oleh para aktivis
dawah sehingga banyak juga di antara mereka yang menjadi muslim yang baik.

Sementara itu di Eropa -- karena alasan yang kurang lebih sama-- muslim pun kian menjadi
faktor signifikan dalam struktur demografis, dan merupakan fenomena penting yang ikut
diperhitungkan dalam kehidupan sosial budaya, ekonomi dan politik negara-negara Barat.

Tulisan ini hendak memberi gambaran tentang kaum muslim yang tinggal di Amerika Serikat
dan Inggris yang saya anggap mewakili negara Eropa, demi untuk membatasi pembicaraan.

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah diatas dapat kita tarik rumusan masalahnya Bagaimana sejarah
masuknya islam di Amerika, factor-faktor pendukung, dan siapa-siapa saja tokoh yang berada di
balik sejarah ,asuknya islam di amerika?

1.3. Manfaat Penulisan

Manfaat dari penulisan makalah ini adalah Untuk mengetahui bagaimana sejarah masuknya
islam di Amerika Serika.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Masuknya Islam Ke Amerika Serikat

Para pengamat kemunculan Islam di Amerika Utara kebanyakan memandang bahwa kedatangan
pertama yang sesungguhnnya orang-orang muslim di Amerika Serikat terjadi pada pertengahan
dan akhir abad ke-19. Dan memang pada saat itulah para imigran muslim yang pertama terutama
dari Timur Tengah mulai datang ke Amerika Utara dengan maksud untuk memperoleh
peruntungan besar ataupun kecil kemudian kembali ke tanah airnya.

Sebagian kini para akademisi berpendapat bahwa selama hampir dua abad sebelum perjalanan
Christopher Columbus di tahun 1492 M, orang-orang muslim telah melakukan pelayaran dari
Spanyol dan sebagian pesisir barat laut Afrika ke Amerika Utara dan Selatan dan sebagian
bahkan ikut menjadi awak Columbus. Para penjelajah itu konon telah menembus sebagian besar
wilayah Amerika Selatan dan Utara, bergaul dan sebagian menikah dengan orang asli Amerika. 2

Bukti-bukti yang mendukung pernyataan ini diantara benda-benda peninggalan sejarah (artefak),
tulisan-tulisan dan laporan kisah-kisah para saksi mata. Namun, masih agak meragukan sehingga
teori semacam ini masih berupa dugaan-dugaan belaka.

Tahun 1492 memiliki arti bersejarah tak hanya karena perjalanan Columbus. Melainkan karena
tahun tersebut menandakan berakhirnya secara resmi kehadiran Islam di semenanjung Iberia
yang kini dikenal sebagai Spanyol dan Portugal. Setelah menikmati pemerintahan yang gemilang
pada abad ke-9 dan ke-10 di Kordoba, dan menguasai kabilah-kabilah di Afrika Utara pada abad-
abad berikutnya, kaum Muslim melihat kejayaan mereka semakin merosot. Pada tahun 1474 M
pasangan suami istri Fernando dari Aregon dan Isabela dari Sevilla berhasil menyatukan dua
kerajaan yang terpisah. Mereka dikenal sebagai raja dan ratu Katolik berkat jasa-jasa mereka
menyatukan kembali seluruh Spanyol di bawah agama Kristen. Mereka merampas wilayah
kekuasaan terakhir kaum muslim di Granada pada tahun 1492. semenjak berakhirnya abad ke-15
orang-orang muslim (sering disebut orang Moor) di semenanjung Iberia dipaksa memilih satu
diantara pilihan yang tak menguntungkan yakni berpindah ke agama Kristen, imigrasi atau
hukuman mati. Orang yang memilih pilihan pertama tetap menjalankan agama mereka secara
diam-diam dan tetap mengadakan pertemuan rahasia umat Islam selama berabad-abad. Sebagian
lainnya mencoba memberontak secara terang-terangan dan akibatnya mereka diusir dari
negerinya yang sebelumnya merupakan satu dari sedikit contoh keharmonisan budaya Islam dan
Kristen.3

Semakin banyak bukti bermunculan yang menunjukan bahwa sebagian orang-orang Moor yang
dipakwa pergi tersebut berhasil menuju kepulauan Karibia dan bahkan sebagian lainnya berhasil
mencapai bagian selatan Negara Amerika Serikat masa kini. Para akademisi dari berbagai
disiplin ilmu terus berupaya membuktikan teori-teori tersebut yang dipandang oleh muslim AS
sebagai bukti bahwa bahwa Islam berperan dalam sejarah awal AS. Kemungkinan adanya
hubungan dengan budaya Spanyol yang semacam itu terutama menarik hati AS keturunan
Amerika Latin yang tertarik dengan ajaran Islam.

Hampir pasti bahwa Muslim yang menyeberangi Atlantik dan juga Pasifik jauh sebelum
Columbus mencapai dunia baru. Namun kunjungan ini sama sekali tidak meningglkan bekas
yang yang tidak hilang-hilang. Yang paling terkenal dari mereka ini adalah Jenderal Estevanio de
Azemor yang nama muslimya tidak diketahui. Muslim. Dia dapat mencapai wilayah New
Mexico dan Arizona. Naumn muslim pertama ini tidak dapat memelihara Islam dalam kalangan
keturunannya. Selama periode yang sama seorang pangeran Mesir dengan nama Nasir al-Din
bergabung dengan Suku Mohawk di daerah yang membentuk negara bagian New York sekarang.
Dia menduduki kedudukan yang sangat tinggi dalam suku ini.4

Kaum muslim di Amerika Serikat terdiri dari para imigran yang dari keturunan Afrika (Afro-
Amerika), penduduk Eropa yang masuk Islam, dan para pendatang sementara (mahasiswa,
diplomat dan lainnya). Komposisi asal-usul mereka adalah: Afrika(42 %); Asia Selatan (India,
Pakistan, Bangladesh (24,4 %));Turki (2,4%); Asia Tenggara (2%); Kulit Putih Amerika (1,6 %);
dan lain-lain (6,4 %) termasuk sekitar 5.000 muslim keturunan Spanyol (Hispanik).

Sebagian besar mereka, sekitar 70 %, tinggal di sepuluh Negara bagian: California, New York,
Illinois, New Jersey, Indiana, Michigan, Virginia, Texas, Ohio, dan Maryland.5

Para imigran muslim datang ke Amerika Serikat dengan alasan-alasan yang beragam.
Gelombang Pertama, imigrasi kaum muslim ke Negara ini berlangsung pada sekitar tahun 1875,
dari wilayah yang saat itu dikenal sebagai Greater Syria (suriah Besar [kini mencakup Suriah
sendiri, Libanon, Yordania dan palestina]). Merweka pada umumnya miskin keterampilan dan
tidak cukup terdidik, serta sebagian besar petani yang berharap bisa sukses secara financial di
amerika serikat untuk pada suatu saat kembali ke tanah air. Tetapi, karena kesempatankerja
terbatas, mereka terpaksa bekerja sebagai buruh di pabrik, pelabuhan, dan lainnya.sebagian
menetap di wilayah Midwest. Pengelaan mereka menarik minat rekan-rekan mereka yang lain.
Arus migrasi ini terus berlangsung sampai pada akhir Perang Dunia I.

Gelombang Kedua, menyusul pada tahun 1920-an untuk kemudian terhenti karena Perang Dunia
II. Hukum-hukum imigrasi pada periode ini agak membatasi. Hanya orang yang berkulit hitam
atau Kaukasia saja yang boleh masuk ke Amerika Serikat. Orang Arab dianggap tidak termasuk
ke dalam dua kategori itu

Gelombang Ketiga, antara pertengahan tahun 1940-an da pertengahan 1960-an berlangsung


bersamaan dengan terjadinya berbagai perubahan penting di luar Amerika Serikat. Kaum muslim
yang masuk AS dalam kategori ini lebih terdidik. Sebagian besar mereka hijrah karena
penindasan politik. Kontingen terbesarnya adalah orang Palestina yang terusir dengan
didirikannya Israel (1948), orang Mesir yang merasa dirugikan oleh kebijakan nasionalisasi
Presiden Gamal Abdul Nasser dan orang Islam Eropa Timur yang mencoba melarikan diri dari
akibat perang Dunia II dan pemerintahan Komunis. Pada saat yang sama, terutama pada tahun
1960-an berbagai perubahan berlangsung dalam kebijakan keimigrasian AS. Pasar kerja makin
meluas dan Negara ini membutuhkan kaum imigran yang potensial untuk mengisi pos-pos itu. Di
sini batasan-batasan etnis atau ras diperlonggar.

Gelombang Keempat, berlangsung sekitar tahun 1967 dan masih berlangsung sampai sekarang.
Mereka umumnya sangat terdididk dan fasih berbahasa Inggris. Imigrasi mereka terjasdi dengan
berbagai alasan seperti untuk peningkatan kemampuan profresional dan menghindari penindasan
Pemerintah. Mereka juga ada yang berniat untuk menetap atau mendakwahkan Islam di Negara
ini.

2.2. Perkembangan Agama Islam Di Amerika Serikat

Perkembangan Islam di AS mulai menampakkan peningkatan kesadaran keislaman untuk


memantapkan landasan sosial serta menyediakan pengajaran bagi anak-anak mereka. Sejumlah
komunitas mulai memandang penting untuk membangun Mesjid dan Pusat Islam sebagai
pengembangan organisasi dan institusi Islam.

Organisasi Islam itu diantaranya:6

1. Pada tahun 1952 lebih dari dua puluh Mesjid membentuk Federasi Perhimpunan Islam
(Federation of Islamic Association, FIA) di AS dan Kanada. Pada puncaknya lima puluh mesjid
menjadi bagian dari FIA.

2. Perhimpunan Mahasiswa Muslim di AS dan Kanada (MSA) didirikan pada tahun


1963.Organisasi ini didirikan untuk memberikan pelayanan kepada ratusan ribu mahasiswa
muslim yang datang dari berbagai Negara dan belajar di kampus-kampus di AS.

3. Perhimpunan Dokter Muslim (The Islamic Medical Association) dibentuk oleh alumni
MSA pada tahun 1967 sebagai wahana bagai professional muslim di bidang kesehatan untuk
saling bertemu dan saling tukar pikiran. Organisasi serupa , Perhimpunan Ilmuwan dan Insinyur
Muslim (The Association of Muslim Scientiss and Engineers), didirikan pada tahun 1969 dengan
tujuan untuk mempromosikan penelitian ilmiah yang didasarkan pada prinsip-prinsip Islam.
Terdapat pula Perhimpunan Ilmuwan sosial Muslim (The association of Muslim Social Scientist)
yang dibentuk pada tahun 1972 sebagai organisasi yang bersifat professional, akademik
kependidikan dan kebudayaan untuk mempromosikan pemikiran Islam. Perhimpunan-
perhimpunan ini mensponsori jurnal-jurnal tahunan dan konferensi-konferensi.

4. Pada tahun 1978, DEwan masjid AS didirikan oleh wakil-wakil liga dunia Muslim dengan
keanggotaan 20 masjid.
5. Masyarakat Muslim Amerika Utara (The Islamic Society of North America, ISNA)
merupakan organisasi induk yang didirikan pada tahun 1982 oleh dewan alumni MSA yang
menetap di Amerika Utara.

Kelompok-kelompok keagamaaan yang berkembang di AS diantara:

1. Muslim Syiah

Meskipun mayoritas Muslim yang datang ke AS adalah penganut sunni, terdapat pula komunitas
syiah yang cukup besar. Komunits ini mulai memperoleh pengakuan sebagai bagian tersendiri
dari muslim dan dapat teridentifikasi dari masjid-masjidnya besarnya yang terletak di New York,
Detroit, Washington, Los Angeles, dan Chicago.

Mayoritas pendatang Syiah adalah berasal dari kelompok Itsna Asyariyah dan Ismailiyyah.

2. Muslim Amerika Keturunan Afrika

Dengan dihitung secara kasar, sepertiga Muslim yang ada di Benua Amerika adalah orang-orang
Amerika keturunan Afrika yang sudah bergabung dengan arus utama Islam atau salah satu
gerakan sectarian yang secara langsung teridentifikasi secara longgar.

Islam sebagai fenomena yang khas Amerika pertama kali menarik perhatian public AS dengan
munculnya Nation of Islam.

Kaum muslim AS keturunan Afrika maupun kaum imigran untuk masa yang lama tetap
merupakan komunitas terpisah di AS walaupun terdapat upaya yang kian meningkat utuk
menjalin kerjasama, dialog dan dan melakukan beberapa peribadatan serta kegiatan sosial
bersama.

3. Muslim Kulit Putih

Diantara orang kulit putih pertama yang masuk Islam adalah Alexander Russel (w. 1916), Konsul
AS di Filipina.

Mayoritas kulit putih yang masuk Islam adalah perempuan yang mempunyai suami muslim dan
memutuskan untuk menjadikan Islam sebagai keyakinan mereka. Dalam beberapa kasus,
perempuan masuk Islam sebelum menemukan pasangan nikah atas dasar keyakinannya bahwa
perempuan memperoleh penghargaan yang lebih tinggi dibandingkan di masyarakat Amerika
pada umumnya.

Sejumlah orang AS, yang merasa asing dengan tradisi agama mereka sendiri atau dalam
lingkungan lembaga keagamaan mereka atau dengan norma-norma yang berkembang dalam
kebudayaan AS, memandang Islam sebagai alternatif.

4. Gerakan Sektarian
Gerakan Ahmadiyah, sebuah kelompok dakwah indo-Pakistan yang untuk beberapa tahun telah
aktif menerjemahkan al-Quran dalam beberapa bahasa-bahasa utama dunia, mulai mengirimkan
dai-daI nya ke AS dengan maksud mengajak Barat agar memeluk Islam menurut versi mereka.

Pusat kegiatan mereka baik Qadiyan (bermarkas di Washington DC) maupun Lahore (bermarkas
di di California) telah mendirikan sejumlah Masjid di AS.

Terdapat pula komunitas kecil Druze di AS, yang mayoritas anggotanya adalah orang-orang asli
Lebanon dan beberapa individu dari Suriah, Palestina dan Yordania. Kelompok Islam lain yang
ditemukan di AS adalah agama Bahai, kelompok Five Percenter, Jamaah Ansaru Allah,
Robbani Yashua dan masih terdapat yang lainnya.

5. Gerakan Sufi

Di antara aliran sufi yang paling berpengaruh ialah Qadiriyah yang menyatu dalam tarekat bawa
Muhaiyaddeen, bertempat di Philadelpia. Tarekat ini mempunyai lebih dari 2000 muallaf,
terutama berasal dari kelas menengah dan menengah atas.

Kelompok muallaf Sufi terdapat pula di wilayah Negara bagianm New York, California, Texas,
Michigan, dan New Mexico. Beberapa imigran banyak yang melestarikan tarekat-tarekat sufi
yang berasal dari negeri asal mereka seperti kaum Bektasiyah, Syadziliyah, Isyraqiyah, dan
Naqsabandiyah.

Masalah-masalah keislaman yang dihadapi oleh Muslim AS dewasa ini diantaranya:7

1. Berlanjut dan meningkatnya prasangka di Amerika Utara terhadap Islam, Muslim dan
orang Arab.

2. Masalah Asimilasi dengan masyarakat AS, terus menjadi tema abadi bagi setiap gelombang
imigran maupun bagi setiap setiap generasi Muslim di AS.

3. Sistem jaminan social di AS. Misalnya pertanyaan berkaitan dengan kewajiban membayar
zakat. Fakta bahwa Islam tidak mengizinkan pengenaan bunga atas pinjaman menimbulkan
persoalan tersendiri bagi muslim dalam menggunakan perbankan AS.

4. Sejumlah masalah khusus dihadapi muslim AS, diantaranya kebutuhan akan kepemimpinan
agama yang terlatih, kesempatan melaksanakan kewajiban agama seperti shalat dan puasadan
masalah yang terkait dengan interaksi sosial.

2.3. Demografi muslim di amerika


a. Jumlah Kebangsaan dan Etnis

Sulit menentukan jumlah pasti Muslim di AS. Konstitusi AS memisahkan antara gereja dengan
negara yang tercermin dalam undang-undang Amerika, sehingga formulir Biro Sensus AS tidak
memuat pertanyaan tentang agama pada orang yang dicatat di dalamnya. Dinas imigrasi juga
tidak mengumpulkan informasi tentang agama para imigran. Banyak masjid di AS tidak
memiliki kebijakan keanggotaan resmi, dan mereka jarang mencatat secara akurat jumlah jamaah
yang datang. Hasil akhirnya adalah tidak adanya data yang akurat mengenai jumlah Muslim di
AS.[14] Menurut sumber yang sama, imigran Asia Tengah-bagian Selatan menempati urutan
teratas (33%) dalam jumlah besar komunitas Muslim AS, yang kedua adalah keturunan Afro
Amerika (30%), Arab (25%), Afrika (3%), lain-lain 5%, serta Eropa dan Asia Tenggara (masing-
masing 2%). Sedangkan menurut Central Intelligence Agency (CIA) Amerika dalam situsnya,
jumlah Muslim di AS adalah 1% dari 301.139.947 (perkiraan Juli 2007) penduduk AS, jumlah
ini sama dengan jumlah umat Yahudi di AS.

Persentase pengunjung Masjid di AS menurut CAIR

Menurut Lembaga Survey Pew pada tahun 2007, dua pertiga Muslim di AS adalah keturunan
asing. Di antara mereka telah bermigrasi ke AS sejak tahun 1990. Sedangkan sepertiga dari
Muslim AS adalah penduduk asli yang beralih ke Islam, dan keturunan Afro Amerika. Pada
tahun 2005, menurut New York Times, lebih banyak lagi orang dari negara-negara Muslim yang
menjadi penduduk AS - hampir 96.000 - setiap tahun dibanding dua dekade sebelumnya.

Sedangkan menurut Council on American-Islamic Relations (CAIR)[18], jemaah masjid Sunni


yang diperuntukkan bagi umum di AS berasal dari latar belakang bangsa yang berbeda: Asia
Selatan (33%), Afro Amerika (30%), Arab (25%), Eropa (2,1%), Amerika kulit putih (1,6%),
Asia Tenggara (1,3%), Karibia (1,2%), Turki Amerika (1,1%), Iran Amerika (0,7%), dan
Hispanik/Latin (0,6%).

b. Organisasi Islam di Amerika

Kelompok yang paling besar adalah American Society of Muslims (ASM atau
Masyarakat Muslim Amerika), pengganti Nation of Islam, yang lebih dikenal sebagai Black
Muslim. Kelompok ini dipimpin oleh Warith Deen Mohammed. Tidak begitu jelas berapa
Muslim Amerika yang mengikuti kelompok ini. Kepercayaan kelompok ini juga berbeda dengan
kepercayaan Islam pada umumnya, mereka tidak mengenali Muhammad adalah Rasul Allah
yang terakhir.

Kelompok terbesar kedua adalah Islamic Society of North America (ISNA atau
Masyarakat Islam Amerika Utara). ISNA adalah suatu asosiasi organisasi-organisasi Muslim dan
perorangan untuk mempresentasikan Islam. Kelompok ini dibuat oleh imigran, beberapa etnis
Kaukasia dan sekelompok kecil Afro Amerika yang masuk Islam. Jumlah anggotanya baru-baru
ini mungkin telah melampaui ASM. Konvensi tahunan ISNA mungkin adalah pertemuan Muslim
paling besar di AS.[23] Organisasi ini telah dikritik karena menyebarkan ajaran Wahabi dan
karena memiliki hubungan dengan terorisme.[24][25]

Kelompok terbesar ketiga adalah Islamic Circle of North America (ICNA atau
Lingkaran Islam Amerika Utara). ICNA adalah kelompok Islam yang tidak memandang
kesukuan, terbuka bagi semua, dan mandiri. Kelompok ini dibentuk oleh imigran, Amerika kult
putih, dan Afro Amerika yang masuk Islam. Kelompok ini sedang tumbuh, dan juga bisa lebih
besar dari ASM disaat sekarang. Divisi mudanya adalah Young Muslims atau Muslim Muda.[26]

Islamic Supreme Council of America (ISCA atau Dewan Tertinggi Muslim Amerika)
mewakili banyak Muslim AS. Tujuannya adalah menyediakan solusi-solusi bagi Muslim
Amerika, yang berlandaskan hukum Islam. ISCA bekerja keras untuk mengintegrasikan ajaran
Islam dalam memecahkan isu-isu zaman demi memelihara keyakinan Islam di tengah
masyarakat yang sekuler.[27]

Islamic Assembly of North America (IANA Himpunan Islam Amerika Utara), adalah
suatu organisasi Muslim terkemuka di AS. Menurut situs mereka, di antara sasaran IANA adalah
"mengkoordinir dan mempersatukan usaha-usaha dari dakwah yang berbeda, mengorientasikan
organisasi (Islam) di Amerika Utara atau mengarahkan umat Muslim untuk bertahan pada
metodologi Islam". Untuk mencapai sasarannya, IANA menggunakan sejumlah alat, metode,
konvensi, rapat anggota, lembaga, institusi, akademi berorientasi dakwah, dan lain-lain.[28]

Muslim Students' Association (MSA atau Asosiasi Pelajar-pelajar Muslim), adalah


suatu kelompok yang diperuntukkan bagi pelajar Islam di perguruan tinggi Kanada dan Amerika
Serikat. MSA juga sering dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan, seperti
pengumpulan dana untuk tunawisma selama Ramadhan.[29]

Islamic Information Center (IIC atau Pusat Informasi Islam) adalah organisasi yang
dibentuk untuk memberi informasi kepada publik, sebagian besar melalui media, seputar Islam
dan umat Muslim.[30]

2.4. Profil Muslim AS Kontemporer

Berbicara tentang umat Islam AS pada masa kontemporer ini berarti berbicara tentang tiga
kelompok berikut. Pertama, penduduk asli (indigenous) yang lahir dan dibesarkan di AS,
bernenek moyang Eropa-Amerika atau Kaukasia, yaitu orang-orang bule (pale face) yang
berpindah agama atau memeluk Islam. Meskipun demikian orang Afro-Amerika pun sering
dimasukkan ke dalam indigenous ini. Kedua, orang muslim imigran yang berasal dari sekitar
enam puluh negara yang telah membentuk lebih dari seratus sub-kelompok/ komunitas. Ketiga,
orang-orang yang menetap sementara di AS, baik sebagai diplomat, mahasiswa, pengusaha, atau
yang mempunyai urusan lain yang disebut sojourners.
Dari kalangan indigenous pertama yang menganut Islam tercatat Referend Norman, seorang
misionaris gereja Methodist di Turki. Ia memeluk Islam pada 1870. Pada dekade berikutnya
adalah seorang Afro-Amerika, Muhammad Alexander Russel Webb, yang masuk Islam ketika
bertugas sebagai konsul Jendral AS di Philipina (1887).

Ia adalah pelopor utama yang mendirikan organisasi Islam pertama di negeri ini (1893),
menerbitkan Moslem World sebagai sarana dakwahnya dan memberikan kuliah-kuliah tentang
Islam di berbagai kota di AS. Menjelang wafatnya (1916) Webb pernah berbicara dengan
banyak pemikir agama dan sosial AS yang terkemuka, seperti Mark Twain. Ia pun mendirikan
sekitar enam cabang Moslem Brotherhood (bukan Ikhwanul Muslimin-nya Hasan Al-Banna) dan
American Islamic Propaganda di berbagai kota bagian Pantai Timur AS (East Coast). Walaupun
organisasi yang didirikan Webb ini mati prematur, namun tak dapat diragukan lagi bahwa
anggotanya sangat berpengaruh terhadap perkembangan Islam di kemudian hari.

Sebelum kematian Webb, Islam telah mulai bangkit sebagai fenomena agama dan nasionalitas di
kalangan Afro-Amerika. Gerakan Islam yang paling penting saat ini adalah Moorish-American
Science Temple, yang diresmikan tahun 1913 di Newark, New Jersey. Pendirinya adalah Noble
Dew Ali. Gerakan ini dilanjutkan oleh Elijah Muhammad (terlahir dengan nama Elijah Poole)
yang mengklaim bahwa ajarannya diperoleh dari seorang yang misterius, yakni Imam Mahdi
Farad Muhammad. Ia menggunakan konsep Kristen tentang Tuhan dan inkarnasi, yang akhirnya
menisbatkannya menjadi pemimpin kharismatik dan nabi dari komunitas Nation of Islam
(NoI) yang memperkenalkan dogma orang putih sama dengan setan.

Seorang black-american lain yang tertarik ke dalam Islam berkat NoI adalah Malcolm X, yang
juga merekrut mualaf baru dalam jumlah yang signifikan. Namun ibadah hajinya ke Mekkah
yang memberi pengalaman ukhuwwah islamiyyah baru membuat ia memutuskan hubungannya
dengan NoI, dan berdawah dengan persepsi baru yang dinamainya the true Islam (Islam
sejati). Termasuk putra Elijah Muhammad, Warith Deen Muhammad, menjadi muridnya.

2.5. Pengaruh Islam di Benua Amerika

Sekali-kali cobalah Anda membuka peta Amerika. Telitilah nama tempat yang ada di Negeri
Paman Sam itu. Sebagai umat Islam, pastilah Anda akan dibuat terkejut. Apa pasal? Ternyata
begitu banyak nama tempat dan kota yang menggunakan kata-kata yang berakar dan berasal dari
bahasa umat Islam, yakni bahasa Arab.

Tak percaya? Cobalah wilayah Los Angeles. Di daerah itu ternyata terdapat nama-nama kawasan
yang berasal dari pengaruh umat Islam. Sebut saja, ada kawasan bernama Alhambra. Bukankah
Alhambra adalah nama istana yang dibangun peradaban Islam di Cordoba?

Selain itu juga ada nama teluk yang dinamai El Morro serta Alamitos. Tak cuma itu, ada pula
nama tempat seperti; Andalusia, Attilla, Alla, Aladdin, Albany, Alcazar, Alameda, Alomar,
Almansor, Almar, Alva, Amber, Azure, dan La Habra.
Setelah itu, mari kita bergeser ke bagian tengah Amerika. Mulai dari selatan hingga Illinois juga
terdapat nama-nama kota yang bernuansa Islami seperti; Albany, Andalusia, Attalla, Lebanon,
dan Tullahoma. Malah, di negara bagian Washington terdapat nama kota Salem.

Pengaruh Islam lainnya pada penamaan tempat atau wilayah di Amerika juga sangat kental terasa
pada penamaan Karibia (berasal dari bahasa Arab). Di kawasan Amerika Tengah, misalnya,
terdapat nama wilayah Jamaika dan Kuba. Muncul pertanyaan, apakah nama Kuba itu berawal
dan berakar dari kata Quba masjid pertama yang dibangun Rasulullah adalah Masjid Quba.
Negara Kuba beribu kota La Habana (Havana).

Di benua Amerika pun terdapat sederet nama pula yang berakar dari bahasa Peradaban Islam
seperti pulau Grenada, Barbados, Bahama, serta Nassau. Di kawasan Amerika Selatan terdapat
nama kota-kota Cordoba (di Argentina), Alcantara (di Brazil), Bahia (di Brazil dan Argentina).
Ada pula nama pegunungan Absarooka yang terletak di pantai barat.

Menurut Dr A Zahoor, nama negara bagian seperti Alabama berasal dari kata Allah bamya.
Sedangkan Arkansas berasal dari kata Arkan-Sah. Sedangkan Tennesse dari kata Tanasuh. Selain
itu, ada pula nama tempat di Amerika yang menggunakan nama-nama kota suci Islam, seperti
Mecca di Indiana, Medina di Idaho, Medina di New York, Medina dan Hazen di North Dakota,
Medina di Ohio, Medina di Tennessee, serta Medina di Texas. Begitulah peradaban Islam turut
mewarnai di benua Amerika.

2.6. Fakta Eksistensi Islam di Amerika

Tahun 999 M: Sejarawan Muslim Abu Bakar Ibnu Umar Al-Guttiya mengisahkan pada masa
kekuasaan Khalifah Muslm Spanyol bernama Hisham II (976 M -1009 M), seorang navigator
Muslim bernama Ibnu Farrukh telah berlayar dari Kadesh pada bulan Februari 999 M menuju
Atlantik. Dia berlabuh di Gando atau Kepulauan Canary Raya. Ibnu Farrukh mengunjungi Raja
Guanariga. Sang penjelajah Muslim itu memberi nama dua pulau yakni Capraria dan Pluitana.
Ibnu Farrukh kembali ke Spanyol pada Mei 999 M.

Tahun 1178 M: Sebuah dokumen Cina yang bernama Dokumen Sung mencatat perjalanan pelaut
Muslim ke sebuah wilayah bernama Mu-Lan-Pi (Amerika). Tahun 1310 M: Abu Bakari seorang
raja Muslim dari Kerajaan Mali melakukan serangkaian perjalanan ke negara baru. Tahun 1312
M: Seorang Muslim dari Afrika (Mandiga) tiba di Teluk Meksiko untuk mengeksplorasi Amerika
menggunakan Sungai Mississipi sebagai jalur utama perjalanannya.

Tahun 1530 M: Budak dari Afrika tiba di Amerika. Selama masa perbudakan lebih dari 10 juta
orang Afrika dijual ke Amerika. Kebanyakan budak itu berasal dari Fulas, Fula Jallon, Fula Toro,
dan Massiona kawasan Asia Barat. 30 persen dari jumlah budak dari Afrika itu beragama
Islam.
Tahun 1539 M: Estevanico of Azamor, seorang Muslim dari Maroko, mendarat di tanah Florida.
Tak kurang dari dua negara bagian yakni Arizona dan New Mexico berutang pada Muslim dari
Maroko ini. Tahun 1732 M: Ayyub bin Sulaiman Jallon, seorang budak Muslim di Maryland,
dibebaskan oleh James Oglethorpe, pendiri Georgia. Tahun 1790 M: Bangsa Moor dari Spanyol
dilaporkan sudah tinggal di South Carolina dan Florida.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Muslim di AS mengalami dinamika yang signifikan dari mulai awal masuk sampai sekarang. Di
Amerika setidaknya terdapat tiga kelompok penganut Islam yaitu; pertama, Muslim keturunan
Afrika, Muslim Kulit putih warga Amerika Asli) dan kaum Imigran dari berbagai bangsa.

Meskipun banyak kritik tajam terhadap Islam dalam kehidupan public AS terutama paska
ledakan bom World Trade Center (WTC), tetapi jumlah institusi Islam di Amerika meningkat
menjadi lebih dari 2.300buah, dan 1.300 diantaranya berupa masjid dan pusat Islam.8

Amerika merupakan negara demokrasi liberal sekaligus sekuler atau menganut prinsip
pemisahan antara agama dan negara (sparation of church and state) namun sangat luas memberi
kebebasan beragama bagi rakyatnya. Semula agama Islam dianggap agama para imigran Timur-
Tengah atau Pakistan yang bertempat tinggal di beberapa kota. Kemudian semakin berkembang
sehingga muncul suatu kekuatan Islam yang disebut Black Moslem. Black Nmoslem didirikan
oleh Elijah Muhamad di Chicago. Sesuai dengan namanya Black Moslem mendapat banyak
pengikut terutama dari orang-orang yang berkulit hitam. Black Moslem didukung oleh orang-
orang berkulit hitam dan berjuang menuntut persamaan hak. Elijah Muhamad dalam
organisasinya mengambil prinsip-prinsip ajaran agama Islam yang tidak membedakan warna
kulit.
Selama dalam pimpinannya perkembangan agama Islam semakin luas. Hal itu terbukti dengan
banyaknya tokoh-tokoh yang masuk Islam, seperti Malcom seorang tokoh nasional Negro
Amerika sebagai orator ulung dan Casius Clay bekas juara tinju kelas berat. Malcom setelah
masuk Islam namanya diganti Al-Haji Malik Al-Sabah. Sedang Casius Clay berganti nama
menjadi Muhamad Ali. Elijah berdakwah melalui media masa dengan menerbitkan majalah
Muhammad Speak pada tahun 1960. ia mengajarkan bahwa tuhan itu ada pada diri pribadi
wallace fard. Muhammad dan dirinya sebagai nabi Black Moslem. Ia meninggal tanggal 25
februari dan digantikan putranya yang bernama wallace Muhammad atau Warisudin Muhammad.
Selama dalam kepemimpinan Warisudin, agama Islam bertambah maju tidak hanya dipeluk oleh
kalangan orang-orang yang berkulit hitam, namun berkembang dalam kalangan masyarakat
nasional Amerika. Ajaran yang disampaikannya ialah agama Islam bukan hanya untuk orang-
orang berkulit hitam saja, tetapi untuk seluruh manusia apapun warna kulitnya. Ia juga
mengadakan pembaruan dan meluruskan ajaran-ajaran yang kurang tepat, diantaranya

3.2. Saran

"Melalui Tulisan makalah ini, diharapkan dapat memberikan bimbingan kepada generasi muda
Muslim Amerika untuk menambah pengayaan Amerika."
Beranda Artikel Sejarah Bahan Ajar Koleksi Buku Buku E-Book Selasa, 09 Juni 2015 Sejarah
Masuknya Islam di Benua Amerika Merri Natalia S / SP Christopher Columbus menyebut
Amerika sebagai 'The New World' ketika pertama kali menginjakkan kakinya di benua itu pada
21 Oktober 1492. Namun, bagi umat Islam di Era keemasan, Amerika bukanlah sebuah 'Dunia
Baru'. Sebab, 603 tahun sebelum penjelajah Spanyol itu menemukan benua itu, para penjelajah
Muslim dari Afrika Barat telah membangun peradaban di Amerika. Klaim sejarah Barat yang
menyatakan Columbus sebagai penemu benua Amerika akhirnya terpatahkan. Sederet sejarawan
menemukan fakta bahwa para penjelajah Muslim telah menginjakkan kaki dan menyebarkan
Islam di benua itu lebih dari setengah milenium sebelum Columbus. ''Tak perlu diragukan lagi,
secara historis kaum Muslimin telah memberi pengaruh dalam evolusi masyarakat Amerika
beberapa abad sebelum Christopher Columbus menemukannya,'' tutur Fareed H Numan dalam
American Muslim History A Chronological Observation. Sejarah mencatat Muslim dari Afrika
telah menjalin hubungan dengan penduduk asli benua Amerika, jauh sebelum Columbus tiba.
Sejarawan Ivan Van Sertima dalam karyanya They Came Before Columbus membuktikan adanya
kontak antara Muslim Afrika dengan orang Amerika asli. Dalam karyanya yang lain, African
Presence in Early America, Van Sertima, menemukan fakta bahwa para pedagang Muslim dari
Arab juga sangat aktif berniaga dengan masyarakat yang tinggal di Amerika. Van Sertima juga
menuturkan, saat menginjakkan kaki di benua Amerika, Columbus pun mengungkapkan
kekagumannya kepada orang Karibian yang sudah beragama Islam. "Columbus juga tahun
bahwa Muslim dari pantai Barat Afrika telah tinggal lebih dulu di Karibia, Amerika Tengah,
Selatan, dan Utara," papar Van Sertima. Umat Islam yang awalnya berdagang telah membangun
komunitas di wilayah itu dengan menikahi penduduk asli. Menurut Van Sertima, Columbus pun
mengaku melihat sebuah masjid saat berlayar melalui Gibara di Pantai Kuba. Selain itu,
penjelajah berkebangsaan Spanyol itu juga telah menyaksikan bangunan masjid berdiri megah di
Kuba, Meksiko, Texas, serta Nevada. Itulah bukti nyata bahwa Islam telah menyemai
peradabannya di benua Amerika jauh sebelum Barat tiba. Fakta lainnya tentang kehadiran Islam
di Amerika jauh sebelum Columbus datang juga diungkapkan Dr Barry Fell, seorang arkeolog
dan ahli bahasa dari Universitas Harvard. Dalam karyanya berjudul Saga America, Fell
menyebutkan bahwa umat Islam tak hanya tiba sebelum Columbus di Amerika. Namun, umat
Islam juga telah membangun sebuah peradaban di benua itu. Arkeolog dan ahli bahasa itu juga
menemukan teks, diagram, serta peta yang dipahat di batu yang digunakan untuk kepentingan
sekolah. Temuan itu bertarikh antara tahun 700 hingga 800 M. Teks serta diagram itu berisi mata
pelajaran matematika, sejarah, geografi, astronomi, dan navigasi laut. Bahasa pengajaran yang
ditemukan itu menggunakan tulisan Arab Kufi dari Afrika Utara. Sejarawan seni berkebangsaan
Jerman, Alexander Von Wuthenau, juga menemukan bukti dan fakta keberadaan Islam di
Amerika pada tahun 800 M hingga 900 M. Wuthenau menemukan ukiran kepala yang
menggambarkan seperti bangsa Moor. Itu berarti, Islam telah bersemi di Amerika sekitar separuh
milenium sebelum Columbus lahir. Dia juga menemukan ukiran serupa bertarik 900 M hingga
1500 M. Artifak yang ditemukan itu mirip foto orang tua yang biasa ditemui di Mesir. Tahun 999
M: Sejarawan Muslim Abu Bakar Ibnu Umar Al-Guttiya mengisahkan pada masa kekuasaan
Khalifah Muslm Spanyol bernama Hisham II (976 M -1009 M), seorang navigator Muslim
bernama Ibnu Farrukh telah berlayar dari Kadesh pada bulan Februari 999 M menuju Atlantik.
Dia berlabuh di Gando atau Kepulauan Canary Raya. Ibnu Farrukh mengunjungi Raja
Guanariga. Sang penjelajah Muslim itu memberi nama dua pulau yakni Capraria dan Pluitana.
Ibnu Farrukh kembali ke Spanyol pada Mei 999 M. Tahun 1178 M: Sebuah dokumen Cina yang
bernama Dokumen Sung mencatat perjalanan pelaut Muslim ke sebuah wilayah bernama Mu-
Lan-Pi (Amerika). Tahun 1310 M: Abu Bakari seorang raja Muslim dari Kerajaan Mali
melakukan serangkaian perjalanan ke negara baru. Tahun 1312 M: Seorang Muslim dari Afrika
(Mandiga) tiba di Teluk Meksiko untuk mengeksplorasi Amerika menggunakan Sungai
Mississipi sebagai jalur utama perjalanannya. Tahun 1530 M: Budak dari Afrika tiba di
Amerika. Selama masa perbudakan lebih dari 10 juta orang Afrika dijual ke Amerika.
Kebanyakan budak itu berasal dari Fulas, Fula Jallon, Fula Toro, dan Massiona - kawasan Asia
Barat. 30 persen dari jumlah budak dari Afrika itu beragama Islam. Tahun 1539 M: Estevanico of
Azamor, seorang Muslim dari Maroko, mendarat di tanah Florida. Tak kurang dari dua negara
bagian yakni Arizona dan New Mexico berutang pada Muslim dari Maroko ini. Tahun 1732 M:
Ayyub bin Sulaiman Jallon, seorang budak Muslim di Maryland, dibebaskan oleh James
Oglethorpe, pendiri Georgia. Tahun 1790 M: Bangsa Moor dari Spanyol dilaporkan sudah
tinggal di South Carolina dan Florida. Pendidikan Islam di Amerika Serikat 1. Sejarah Singkat
Dimulai dengan dibukanya jalur sutra dan berkembangnya keinginan bangsa berkuasa di Eropa
untuk mencari daerah baru dan memperluas wilayah jajahan, munculah nama penjelajah terkenal
seperti Ibnu Batuta, Marco Polo, Zheng He (Cheng Ho), Columbus yang mengitari dunia luas
ini. Dari fakta diatas, Dr Barry Fell seorang ahli bahasa dari Harvard University mengungkapkan
ternyata Islam telah berkembang di amerika sebelum nama benua Amerika untuk pertama kali
disebutkan. Dirinya mendapatkan adanya sekolah sekolah Islam di Valley of Fire, Allan Spring
Logomorismo dan Indiana sekitar tahun tahun 700-800 masehi. Kemudian pada tahun 1178
masehi, sebuah dokumen Cina bernama Sung mencatat perjalanan pelaut Muslim ke sebuah
wilayah bernama Amerika atau dalam bahasa Cina pada dokumen tersebut disebut Mu-Lan-Pi.
Kemudian pendapat ini juga disetujui oleh Gavin Menzies, seorang bekas pelaut yang
mengemukakan hasil penelusurannya bahwa dirinya telah menemukan bekas peninggalan
seorang laksamana muslim bernama Cheng Ho di Amerika pada tahun 1421, 71 tahun lebih awal
dari kedatangan Columbus di Benua itu. Setelah sebuah penemuan benua baru yang
kontroversial oleh columbus pada tanggal 21 Oktober 1492 , perdagangan budak mulai marak
terjadi di Amerika dan dunia barat lain. Tahun 1530 masehi, para budak budak dari Afrika Barat
pertama datang ke Amerika. Selama masa perbudakan yang berlangsung hingga 300 tahun itu,
sekitar 10 juta orang Afrika dijual ke Amerika, dan sekitar 30% adalah beragama Muslim dan
merekalah yang menjadi cikal bakal kaum Muslim yang sekarang berada di Amerika. Kemudian
pada tahun 1732 masehi, Ayyub bin Sulaiman Jalloh, seorang budak Muslim di Marylan
dibebaskan oleh pendiri Georgia (kota kelahiran Martin Luther King) bernama James
Oglethorpe. Perkembangan Islam di Amerika Serikat sekarang mengalami kemajuan pesat.
Berbagai kawasan muslim kini tumbuh sedikitnya di sepuluh negara bagian AS, seperti di
California, New York, Illinois, New Jersey, Indiana, Michigan, Virginia, Texas, Ohio, dan
Maryland.Jumlah Muslim di AS saat ini sudah mengalahkan Episkopalian, Lutheran,
Presbyterian, United Church of Christ, dan agama lainnya. 2. Sejarah Kegiatan Pendidikan
Amerika Serikat Pada awal perkembangannya persekolahan di Amerika telah dimulai sejak
zaman penjajahan. Persekolahan ketika itu bersifat elitis dan berorientasi pada agama.
Masyarakat yang berada pada lapisan sosial-ekonomi bawah hanya boleh mengenyam
pendidikan di "sekolah ibu", yaitu suatu sekolah yang mengajarkan membaca, menulis,
berhitung, dan agama. Sedangkan masyarakat pada lapisan sosial-ekonomi atas dipersiapkan
untuk menjadi pemimpin gereja, pemimpin masyarakat, ataupun pemimpin negara melalui
sekolah latin dan colleges. Pada masa itu anak wanita tidak mempunyai kebebasan untuk
bersekolah, suatu bentuk nyata diskriminasi gender yang terjadi di banyak negara yang sedang
terjajah (Dimyati, 1988). Rakyat Amerika berhasil memperoleh kemerdekaannya dan
membentuk negara Amerika Serikat pada 4 Juli 1776. Iklim kemerdekaan ini berdampak pada
perubahan pola pendidikan di Amerika. Pendidikan yang bersifat elitis diubah. Pada masa ini
muncullah gerakan Public School yang bersifat terbuka untuk semua anak kulit putih baik pria
maupun wanita. Public School dibentuk dan dirancang untuk membentuk kompetensi dan
keterampilan dasar warga negara. Upaya pengembangan Public School telah menimbulkan pro
dan kontra dalam masyarakat. Sebagian masyarakat setuju dengan campur tangan dan intervensi
pemerintah dalam pengembangan Public School, namun sebagian lagi menolaknya. Kelompok
masyarakat yang kontra tersebut berpendapat bahwa campur tangan pemerintah justru akan
menghambat perkembangan Public School itu sendiri. Kegiatan pendidikan di Amerika tidak
terhenti sampai disini saja. Sejarah panjang mewarnai kegiatan pendidikan di negeri Paman Sam
tersebut. Tiga periode reformasi pendidikan berikut ini akan mengisi catatan panjang sejarah
pendidikan Amerika. Ketiga periode reformasi pendidikan tersebut adalah gerakan sekolah
umum pada tengah abad 19, alam progressive pada awal abad 20, dan gerakan fermentaso
generasi terakhir. Setiap periode selalu mempertanyakan dan mengubah pola-pola pendidikan
yang telah ada. Pada abad 19 Public School tersebar luas di seluruh Amerika, namun ironisnya
tenaga pendidik dan fasilitas-fasilitas penunjang pendidikan ketika itu sangat minim. Dalam
perkembangan selanjutnya, terjadilah reformasi di bidang pendidikan yang berhasil
memunculkan gerakan yang bisa mempersatukan kelompok-kelompok sosial yang berbeda
keinginannya. Keberhasilan gerakan tersebut mendukung perkembangan Public School. Pada
tengah abad 19 ini Public School dirancang untuk memberikan pendidikan dasar umum sehingga
lulusannya diharapkan mampu berpartisipasi dalam kehidupan politik dan dapat memasuki dunia
kerja. Pada zaman progressive terjadi sentralisasi pengawasan dan elaborasi dalam sistem
pendidikan Common School. Para ahli pendidikan menggunakan kekuatan negara untuk
memperkuat posisi, misalnya untuk memperoleh sertifikasi, dana, standarisasi fasilitas dan
kurikulum. Pada masa ini muncul pemikiran bahwa Common School tidak hanya membekali
siswanya dengan pendidikan dasar di bidang 3 R (reading, writing, aritmathic) dan pendidikan
moral saja, tetapi juga diharapkan mampu menyiapkan siswa secara langsung agar dapat
melakukan peranan dalam hidup bermasyarakat, sehingga disini sekolah merupakan suatu
lembaga yang menjadi pintu gerbang untuk mengarahkan siswa ke arah dunia kerja. Gerakan
fermentaso generasi terakhir dalam sejarah pendidikan Amerika diawali pada 1958 sampai
tengah tahun 1970-an. Pada masa ini terjadi reformasi di bidang pendidikan yang berciri lebih
menekankan fungsi daripada tujuan pendidikan. Sentralisasi kebijakan pemerintah dalam bidang
pendidikan semakin bertambah sebagai akibat dari reformasi pendidikan tersebut. Dalam
perkembangan selanjutnya, organisasi-organisasi guru tumbuh, makin berpengaruh, dan
memperoleh kekuatan politik. Hal itu menyebabkan guru bersatu untuk menuntut perbaikan
ekonomi dan sosial. Pada awal tahun 1980-an peminat public school merosot. Ketika itu public
school menghadapi suatu krisis kepercayaan umum dan moral profesional yang rendah.
Masyarakat menghendaki terjadinya perubahan-perubahan pada public school, namun para
pengambil keputusan seringkali kurang memahami public education itu sendiri, sehingga mereka
tidak dapat menentukan prioritas untuk memperbaiki lembaga ini (public school). Reformasi
datang dan pergi silih berganti, tetapi pemecahan rasional yang dilakukan tidak menggarap
masalah yang sebenarnya (Dimyati, 1988). 3. Sistem Dan Kebijakan Pendidikan Sistem
pendidikan di Amerika bukanlah merupakan suatu sistem yang dikuasai dan dikelola oleh
pemerintah federal dan juga tidak oleh pemerintah negara bagian secara langsung. Pelaksanaan
dan pengaturan sistem pendidikan di negara adidaya ini dijalankan oleh Unified School District
(USD). Anggaran belanja USD dibiayai oleh PBB, dana anggaran belanja dari pemerintah negara
bagian dan dana dari pemerintah federal. Sekolah yang berada di bawah pengelolaan USD harus
memenuhi standar minimum mutu sekolah. Setiap sekolah akan mendapatkan evaluasi berkala
dari negara bagian. Biasanya USD mengelola SD, SMP, SMA, dengan pendidikan SD 6th., SMP
2th., dan SMA 4th. Anak-anak diwajibkan untuk sekolah dari usia 6/7th. Diakumulasikan
menjadi 18th. Mulai usia 6/7th., anak-anak Amerika dapat mengikuti sekolah dasar selama 5/6th.
Kemudian masuk ke SMP selama 2/3th, dan SMA selama 3/4th. Setelah menyelesaikan SMA,
para siswa dapat bisa meneruskan belajar ke Universitas. Belajar di Sekolah tinggi bertujuan
untuk meraih gelar B.A. sebagai pendidikan tingkat sarjana strata 1. jenjang setelahnya dikenal
dengan pasca sarjana. Pendidikan tinggi dapat ditempuh di berbagai lembaga, Universitas
Negeri, Swasta, Sekolah tinggi 2th., Sekloah Tinggi Komunitas, Sekolah Keahlian, institut
teknologi, institut teknik dan sekolah yang terkait dengan gereja. Sebelum memasuki dunia
Universitas, seorang calon mahasiswa harus mempersiapkan diri semenjak di SMA dengan
persiapan yang terarah dan terpadu. Kunci keberhasilan dalam memasuki Universitas terletak
pada kedisiplinan dan kegigihannya menguasai mata pelajaran. Di Universitas Negeri, mereka
bisa mendapat gelar sarjana muda, sarjana, dan doktoral dengan waktu belajar 4-1-3th., kecuali
untuk program dokter umum yang membutuhkan waktu 4 tahun lagi. Universitas yang ada di
Amerika Serikat diantaranya adalah Boston University, University of Chicago, dan UCLA.
UCLA adalah Universitas terbesar di California dan terpopuler di Amerika Serikat. Universitas
riset publik ini merupakan kampus utama yang menawarkan lebih dari 300 program sarjana dan
pasca sarjana. Untuk masuk di Universitas ini seorang siswa harus mempersiapkan dirinya mulai
dari kelas 9 (Shopomor) hingga kelas 12 dengan GPA 4 pada setiap tahunnya.biasanya siswa
yang sudah duduk di kelas 11 sudah harus memasukka lamarannya ke Universitas ini. Akan
tetapi, yang mempunyai GPA 4 hingga kelas 11, maka akan mendapat tawaran dari berbagai
Universitas terkemuka dengan disertai beasiswa, mulai kecil hingga beasiswa penuh. Jenjang
berikutnya adalah pendidikan pasca sarjana untuk meraih gelar magister. Gelar M.B.A.
merupakan gelar yang amat populer yang ditempuh selama 2 tahun, tetapi ada juga gelar
magister yang ditempuh selama 1 tahun. Gelar ini dipandang sebagai batu loncatan untuk menuju
jenjang doktoral (Ph.D.). Tetapi ada sebagian mahasiswa yang bisa mempersiapkan secara
lansung bagi pendidikan doktoral, bahkan tanpa memperoleh jenjang magister hanya dibutuhkan
waktu selama tiga tahun. 4. Sekolah Islam Di Amerika, studi-studi Islam pada umumnya
memang menekankan pada studi sejarah Islam,bahasa-bahasa Islam selain bahasa arab, sastra
dan ilmu-ilmu sosial,berada dipusat studi Timur Tengah atau Timur dekat. Di UCLA studi Islam
dibagi kepada komponen-komponen. Pertama, mengenai doktrin agama Islam, termasuk sejarah
pemikiran Islam. Kedua, bahasa arab termasuk teks-teks klasik mengenai sejarah, hukum dan
lain-lain. Ketiga, bahasa-bahasa non arab yang muslim, sperti Turki, Urdu, Persia, dan
sebagainya. Sebagai bahasa yang dianggap telah ikut melahirkan kebudayaan Islam. Keempat,
ilmu-ilmu sosial, sejarah, bahasa arab, sosiologi dan semacamnya. Selain itu, ada kewajiban
menguasai secara pasif satu atau dua bahasa eropa. Para Umat Muslim di Amerika yang
jumlahnya semakin bertambah juga membutuhkan pendidikan. Meskipun sekolah Islam telah
ada di Amerika sejak tahun 1930an, jumlahnya masih di bawah 60 pada tahun 1990an, namun
lambat laun sekolah sekolah islam di Amerika telah banyak tumbuh berdampingan dengan
sekolah lain. Mereka membangaun sekolah-sekolah muslim yang dahulu hanya merupakan
tempat perkumpulan sesama umat muslim lain, atau bahkan hanya sebuah masjid. Sekarang di
negeri Paman Sam itu sudah berdiri sekitar 1.209 masjid. Lebih dari 20 persen masjid Amerika
memiliki sekolah penuh waktu. Sedangkan sekolah-sekolah Islam kini sudah lebih dari 250
sekolah Islam, tiga perguruan tinggi, 400 lembaga, sekitar 200.000 usaha dan lebih dari 200
penerbitan, jurnal dan surat kabar mingguan. Di AS ada kantor dinas pendidikan yang disebut
American Association of School Administrator (AASA). Kantor ini melakukan lobby untuk
menggoalkan kebijakan yang diinginkan. Masyarakat diberitahu issu yang dimunculkan agar
dapat menelepon pihak penentu kebijakan. Karena banyak yang memunculkan issu dimaksud,
bisa jadi pihak pengambil kebijakan memenuhi keinginannya. Lobby kepada orang-orang
tertentu ternyata lebih baik ketimbang dengan cara pengambilan keputusan secara voting.
Nampaknya sangat berbeda dengan kondisi di Indonesia, karena masyarakat cukup
"mewakilkan" orang di DPR yang sering tidak memenuhi harapan yang memberi mandat
perwakilan. Menurut www.suaramedia.com, salah satu sekolah Islam yang terkenal di Amerika
adalah Sekolah Noor-Ul-Iman di kampus Brunswick Selatan. Kemudian dibagian New Jersey
terdapat sekolah bernama Society of Central New Jersey, yang memiliki sekolah parokial penuh
waktu yang meliputi taman kanak-kanak hingga sekolah dasar. Di daerah daerah new Jersey
sendiri terdapat 17 sekolah Islam yang telah bekerja penuh waktu layaknya sekolah sekolah di
amerika pada umunya. Kemudian sekolah Islam juga tengah giat giatnya membangun kawasan
pendidikan Muslim di daerah Ibukota Negara seperti Washington D.C. Untuk mengetahui
tentang pendidikan Islam di Washinton D.C. , kita dapat melongok ke sebuah sekolah di negara
bagian Maryland yang tak jauh dari Virginia dan Washington D.C. Sekolah tersebut adalah Al-
Huda School Darus Salam berlokasi di 5301 Edgelwood Road, College Park, Maryland, 20740.
Kepala sekolah, Dr. Khalid Obeid, dan anggota Syura, Sayeed Jaweed menjelaskan tentang misi,
proyek, dan pendanaan. Sedangkan wakil kepala sekolah, Jose Acevedo menjelaskan tentang
kurikulum, dan pengembangan kurikulum. Sekolah Al-Huda sendiri didirikan tahun 1995 dengan
maksud untuk memberikan pendidikan kepada anak didik agar ajaran Islam yang dipeluk tidak
musnah ditelan situasi. Pelajaran akhlak sangat ditekankan, guna mengantisipasi kebrutalan anak
remaja seperti terjadi di AS dalam penembakan terhadap guru atau teman sekolahnya. Bahasa
Arab diperkenalkan dengan penggunaan langsung dalam kehidupan sekolah. Metode
pembelajaran bahasa Arab sebagai bahasa kedua sama dengan cara yang dipakai dalam
pengajaran bahasa Inggris sebagai bahasa kedua. Pada prinsipnya kurikulum yang dipakai adalah
standar yang diberlakukan di Kabupaten Montgomery, ditambah dengan bahasa Arab, al-Quran,
dan pelajaran keislaman lainnya. Orang tua murid tidak mutlak harus beragama Islam. Ada
murid yang salah satu orang tuanya muslim, tetapi yang lainnya masih belum menerima ajaran
Islam sebagai suatu kebenaran. Meski jumlah murid tidak banyak, namun hasil yang dicapai
memuaskan. Ada seorang anak kelas 6 yang dapat berdakwah mengajak orang tuanya masuk
Islam, dan berangan-angan kakek dan neneknya mau masuk Islam. Sekolah Islam juga tidak
identik dengan pewajiban para peserta didiknya untuk menggunakan Jilbab atau penutup kepala,
penulis menemukan sebuah sekolah di Amerika yang menurut warga Amerika secara luas
merupakan sekolah Paling toleran mengenai peraturan yang diberlakukan. Yang lebih unik
adalah bahwa sekolah yang terletak di Pasadena, California itu memiliki peserta didik dan tenaga
pengajar yang bukan hanya dari kalangan muslim, tetapi juga banyak kalangan non Muslim.
Sekedar informasi, bahwa kelebihan sekolah New Horizon School itu adalah mereka merupakan
sekolah Islam pertama yang berdiri di Amerika Serikat sejak 25 tahun lalu. Semua fasilitas
sekolah didanai dari orang-orang Islam sendiri. Sebagai sekolah swasta, tak ada bantuan dana
dari pemerintah, sehingga tiap orang tua membayar kontribusi untuk SPP sebanyak $3.700.
Karena itu gaji guru lebih rendah dari pada guru di sekolah negeri, yaitu $ 22.000-$24.000 per
tahun. Sebagaimana yang dikatakan http://www.kompas-New Horizon School memiliki Misi dan
Visi sebagai berikut: Mission New Horizon School is an independent Islamic school founded by
the Islamic Center of Southern California in 1984. New Horizon School is committed to
providing students with an excellent academic education and firm grounding in moral and ethical
values. New Horizon School fosters a dedication to God through virtuous living in a progressive
Islamic environment. Vision New Horizon seeks to develop in each student a positive identity as
an American Muslim who is prepared intellectually, socially, emotionally, spiritually, and
physically to succeed in tomorrow's world. New Horizon students are expected to integrate
academic skills, Qur'anic principles, and ethical behavior in order to make positive contributions
to the global community. New Horizon aims to develop in each student a balanced character
enriched with knowledge, inspired to excellence, and committed to the betterment of family,
community, and humanity. Melihat perkembangan sekolah Islam yang cukup berkembang cukup
pesat di Amerika, ini menandakan warga Muslim di Amerika mampu bertahan meskipun
dibawah kekhawatiran yang terus melanda setelah tragedi 9/11 hampir satu dasawarsa silam.
Kemudian dari berkembangnya sekolah sekolah islam di Amerika, terlihat bahwa mereka mampu
beradaptasi dan membaur dengan kehidupan sosial yang berkembang di daerah tersebut. Sebagai
Negara yang menganut Liberalisme dan kebebasan pribadi seperti Amerika, maka sudah
sewajarnya mereka dapat menerima dengan sepenuh hati warga Muslim mereka. 5.
Kurikulum Islam Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyambut positif niat kelompok muslim
AS yang sedang mengupayakan kurikulum Islam masuk ke dalam sistem pendidikan di negara
itu. Mereka berharap dengan masuknya kurikulum Islam akan terbangun pemahaman yang lebih
baik mengenai Islam di kalangan warga AS. Demikian pernyataan Duta Besar AS untuk
Indonesia, Scot Marciel dalam jumpa wartawan sebelum membuka diskusi mengenai Islam di
AS yang berlangsung di Pusat Kebudayaan AS, di Jakarta Selatan pada Rabu malam. Menurut
pria yang pernah menjabat sebagai Wakil Asisten Duta Besar AS untuk ASEAN ini, dengan
adanya kurikulum mengenai Islam pemahaman warga AS terhadap Islam dan kaum muslim akan
semakin baik. "Penyebab dari berbagai prasangka dan pendapat negatif adalah kurangnya
pendidikan, sehingga pendidikan merupakan jalan yang bagus untuk dapat mengenal Islam lebih
baik. Menurut saya itu akan memberikan efek yang positif," ujarnya. Saat ini, kaum muslim di
AS tengah berupaya untuk dapat memasukkan kurikulum Islam ke dalam sistem pendidikan di
AS. Upaya yang tengah menjadi perbincangan hangat ini sebenarnya sudah dimulai sejak
beberapa tahun lalu. Dalam sebuah seminar mengenai Islam yang dilakukan oleh 45 guru
sekolah menengah di negara bagian Indiana, AS, yang diadakan beberapa waktu lalu, mereka
mendesak pemerintah AS untuk memasukkan Islam ke dalam kurikulum pendidikannya.
Menurut ketua penyelenggara seminar tersebut, Christ McGrew, jika Islam masuk ke dalam
kurikulum maka warga AS dapat memperoleh informasi yang sebenarnya dan bukan seperti yang
selama ini diberitakan oleh media massa. Mengajar sebagai suatu profesi Dr. Gary Galluzzo,
Wakil Presiden National Board for Professional Teaching Standards (NBPTS) menjelaskan
tentang profesi guru. Pada prinsipnya, seorang guru harus menguasai bidang mata pelajaran yang
diajarkan dan metode pembelajarannya. Guru harus mempunyai lisensi yang dikeluarkan oleh
NBPTS, dan berlaku untuk waktu 5 tahun. Selanjutnya guru tersebut harus memperbarui lisensi
dan mengambil pelajaran di perguruan tinggi untuk meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilannya. Bagi guru pemula, yang baru diangkat, ia perlu bimbingan berupa mentoring
dari guru-guru senior yang berkualitas tinggi tanpa dipungut biaya. Dasar penggajian adalah
masa kerja, dan tidak ada pangkat seperti di Indonesia. Jika guru mempunyai vak pilihan yang
ternyata tidak ada peminatnya, maka ia harus pindah ke sekolah lain dengan bantuan kepala
sekolah dan administrator kabupaten. Prinsip yang dipakai adalah tidak ada penggajian bagi yang
tidak bekerja. NBPTS adalah organisasi nonpartisan, independen, dan nirlaba. Misinya adalah
untuk menciptakan standar tinggi agar guru tahu dan dapat mengajar, mengembangkan, dan
membawa anak didik dalam meningkatkan belajar di sekolah. Standar yang ditentukan ada 5
yaitu: (a)Guru harus committed kepada siswa dan pembelajarannya, (b)Guru tahu matei yang
diajarkan dan tahu cara mengajarkannya, (c)Guru bertanggung jawab dalam pengelolaan dan
pemantauan pembelajaran siswa, (d)Guru berfikir secara sistematik mengenai praktek dan
belajar dari pengalamannya, dan (e)Guru adalah anggota masyarakat yang sedang belajar.
Standar tersebut dikembangkan oleh sebuah panitia yang setelah bekerja dan berdiskusi
mencapai kesepakatan tentang apa saja yang harus diketahui dan dikerjakan oleh guru di bidang
vak mata pelajarannya. Sertifikasi seorang guru didasarkan atas berbagai mata pelajaran, misal
seni, bahasa Inggris, matematik, musik, ilmu pengetahuan, sejarah, dan lain-lainnya. Masing-
masing sertifikasi tingkat TK sampai SD dipisahkan dari tingkat SMU. Pemisahannya adalah
anak berumur 3-8 tahun (early childhood), 7-12 tahun (middle childhood), 3-12 (early and
middle childhood), 11-15 tahun (early adolescence), 14-18+ (adolescence and young adulthood).
6. Pelajaran Ke-Islaman di AS Ada sebuah organisasi keagamaan yang menyelenggarakan
pendidikan keislaman. Islamic Academy of Muslim Community Center (MCC), di 15200 New
Hampshire Avenue, Silver Spring, Maryland 20905 misalnya. MCC didirikan tahun 1976 dan
mendapat dukungan dari masyarakat cukup bagus. Sebagai organisasi keagamaan, pendidikan,
dan LSM sosial, MCC memiliki visi untuk menciptakan masyarakat Muslim yang bangga akan
hazanah keislaman dan memberikan contoh kebaikan prinsip dan nilai-nilai Islam. Sekolah Islam
MCC pada mulanya hanya menyelenggarakan kegiatan pelajaran keislaman kepada anak-anak
setiap hari Minggu dari pukul 11:00-13:00. Arealnya seluas 9,57 hektar yang dibeli tunai.
Dengan pengumpulan uang dari para donatur, pada tahun 1980 mendirikan gedung berlantai dua,
dan tahun 1981 baru dimulai sekolah minggu. Tahun 1984 bangunan tahap kedua berlantai tiga
yang menggabung dengan bangunan sebelumnya didirikan, dan tahun 1994 selesai membangun
masjid senilai $1,2 juta dengan desain dua lantai dan dipersiapkan untuk kemungkinan
perluasannya. Daya tampung masjid untuk salat Jumat 600 orang, dan untuk salat Id
menggunakan bangunan lainnya guna menampung jamaah yang jumlahnya melebihi 1.000
orang. Sejak 1997 dibuka sekolah hanya sampai kelas 6, dan lulusannya melanjutkan ke Al-Huda
School. DAFTAR PUSTAKA 1. Supriady D. Sejarah Peradaban Islam. Bandung: CV. Pustaka
Setia 2. Thacher, John Boyd: Christopher Columbus, New York 1950 3.
http://sangpengelana45.wordpress.com/2013/03/16/sejarah-islam-di-amerika-serikat/ 4.
http://www.eramuslim.com/berita/gerakan-dakwah/islam-di-amerika-sejarah-panjang-yang-
terlupakan.htm#.UkY38krr_IU Diposkan oleh as ril di 19.28 Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest Label: AMERIKA
Tidak ada komentar: Poskan Komentar Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan:
Poskan Komentar (Atom) - PENELUSURAN INFO TERKINI POSTINGAN PALING LAMA
DITERIMA TANGGAL 14 JANUARI 2016. [get this widget]> [Tutup] KRITIK SARAN - Total
Tayangan Laman 5,240,935 Arsip Blog 2016 (376) 2015 (520) Desember (144)
November (53) Oktober (15) Juni (236) ISTANA SAYAP PELALAWAN SEJARAH
KELAM KAMBOJA (Pemerintahan POL POT) Perkembangan Islam di Singapura SEJARAH
PERKEMBANAN ISLAM DI MESIR PERANAN PENTING ISLAM UNTUK PENDIDIKAN
DI TURKMENI... SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA ISLAM DI NEGARA
SURINAME Tahap awal kampanye Konstantinopel PERADABAN ROMAWI KUNO
RESOLUSI KONFLIK PERBATASAN ERITREA-ETHIOPIA (1998... UPACARA BALIMAU
KASAI PERKEMBANGAN PENDIDIKAN YUNANI MASA KLASIK SEJARAH
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN DI ROMAWI SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM PADA
MASA RASULLULAH PENDIDIKAN ISLAM TERHADAP KEMAJUAN ILMU
PENGETAHUA... PERBANDINGAN PENDIDIKAN DI NEGARA JERMAN, KANADA, ...
Sejarah Pendidikan Islam Masa Penjajahan Sejarah Peradaban Islam di Eropa (711M-1492M).
PENDIDIKAN DI NEGARA-NEGARA EROPA ( PERANCIS, INGG... Sistem Pendidikan di
Negara Timur Tengah (Irak), E... SISTEM PENDIDIKAN INDONESIA PADA ZAMAN
PENJAJAHAN ... LETAK GEOGRAIS DAN SISTEM PEMERINTAHAN ROMAWI
KONGRES PEMUDA II DAN LAHIRNYA SUMPAH PEMUDA MASUKNYA PENIDIKAN
ISLAM DI SPANYOL PENGARUH PENDIDIKAN ISLAM DI BENUA EROPA SEJARAH
PENDIDIKAN DAN PENYEBARAN ILMU PENGETAHUAN... SEJARAH PERADAPAN
LEMBAH SUNGAI KUNING HWANG HO (C... SISTEM PENDIDIKAN YUNANI KUNO
ETNOGRAFI MASYARAKAT EROPA TIMUR: SUKU TATAR SEJARAH SINGKAT
PENDIDKAN HINDU BUDHA DI INDONESIA... PERKEMBANGAN PENDIDIKAN DI
INDONESIA MASA ORDE LAM... SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA TURKI
USMANI PEMIKIRAN KI HADJAR DEWANTARA DALAM SISTEM PENDIDI... PLATO
SANG PERINTIS PENDIDIKAN DI YUNANI MASUKNYA FILSAFAT ISLAM KE YUNANI
AFRIKA SELATAN PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM DI SPANYOL Sejarah
Pendidkan di Prancis PERANAN PENTING ISLAM UNTUK PENDIDIKAN DI
TURKMENI... PERKEMBANGAN PENDIDIKAN EROPA MASA KLASIK SISTEM
PENDIDIKAN INDONESIA PADA MASA BELANDA, JEP... Pendidikan Kolonial Jepang di
Nusantara ( 1942-194... Perkembangan Islam di Libya PERKEMBANGAN BELANDA PADA
ABAD KE-17 PERADABAN ISLAM DI NEWYORK PERKEMBANGAN DAN SISTEM
PENDIDIKAN ISLAM DI INDIA Pengembangan Kurikulum di Afrika Selatan PERAN
ORGANISASI DALAM PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISL... PENERAPAN
PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA PENDIDIKAN INDONESIA PADA MASA ORDE
LAMA (1950-196... PENDIDIKAN INDONESIA PASCA KEMERDEKAAN (1945-1950)...
SEJARAH PENDIDIKAN PERGURUAN AGAMA ISLAM DI INDONE... Peradaban Islam Di
Kamerun SEJARAH BULGARIA ( EROPA TIMUR ) POLA PENDIDIKAN ISLAM PADA
PERIODE KHULAFAUR RASYI... PENDIDIKAN CINA PADA ZAMAN KLASIK SEJARAH
PERADABAN ISLAM DI SINGAPURA SEJARAH KEBUDAYAAN BANGSA AZTEC DI
MEKSIKO Sistem Pendidikan Pada Dinasti Han OKTIMALISASI PENDIDIKAN DI
NEGERIA (AFRIKA BARAT) Sejarah Perkembangan Pendidikan Islam Pada Masa Ba...
TENUNAN SIAK MASYARAKAT MELAYU DISIAK SRI INDRAPUR... PENDIDIKAN
ISLAM DI BRUNEI DARUSSLAM HAMBATAN MASUKNYA AJARAN DAN
PENDIDIKAN ISLAM DI P... PEMBAHARUAN PENDIDIKAN ISLAM DI TURKI Dinamika
Lembaga Lembaga Pendidikan Islam di Nusan... Potret sejarah dan Sistem pendidikan
Pemerintahan... PENDIDIKAN KEBIDANAN DI AUSTRALIA SISTEM PENDIDIKAN DI
AUSTRALIA MENELUSURI SEJARAH SINGAKAT PENDIDIKAN, AGAMA, BAH...
PENDIDIKAN DI INDONESIA DARI MASA KE MASA MUHAMMAD ABDUH DAN
USAHA PEMBARUAN PENDIDIKAN ISLA... SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM DI
INDONESIA SISTEM PENDIDIKAN ISLAM SEBELUM REFORMASI SEJARAH
PENDIDIKAN MESIR DALAM SEJUMLAH TOKOH PEMB... Pendidikan Guru di Wilayah
Karen, Birma Myanmar KONDISI PENDIDIKAN DAN PEMERATAAN PENDIDIKAN DI
MY... STRUKTUR DAN SISTEM PENDIDIKAN MESIR Sistem pendidikan di Malaysia
PENDIDIKAN YUNANI DAN ROMAWI PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM DI
SAUDI ARABIA Pendidikan Pada Masa Pembaruan Di Mesir PERKEMBANGAN
PENDIDIKAN DI CHINA perkembangan islam di afrika selatan SEJARAH KEDATANGAN
ISLAM DAN PENDIDIKANNYA DI CINA... PENDIDIKAN ISLAM DAN PENGARUHNYA
DI BENUA AFRIKA Awal Masuk Islam ke Perancis DAKWAH ISLAM DI AFRIKA Sejarah
Negara Ghana dan Kerajaan nya PENDIDIKAN ISLAM DI REPUBLIK ISLAM IRAN
KEBUDAYAAN ASIA (ASIA TENGGARA) MASALAH PENDIDIKAN DI ZIMBAWE
(AFRIKA SELATAN) PERADABAN BANGSA KOREA MUIS DAN PENDIDIKAN ISLAM
DI SINGAPURA TEATER MAKYONG DI RIAU DAN PERKEMBANGANNYA Perang
Saudara Bangsa Korea KEBUDAYAAN SUKU SAKAI DI KECAMATAN MANDAU
BIOGRAFI TOKOH PELOPOR PERISTIWA RENGASDENGKLOK Sejarah Revolusi
Perancis dan Dampaknya Terhadap M... Kebangkitan Peradaban Islam di Eropa Mei (26)
Maret (8) Februari (2) Januari (36) 2014 (425) 2013 (698) Mengenai Saya as ril
Lihat profil lengkapku Artikel Sejarah Label AFRIKA (50) AMERIKA (44) ASIA (161)
AUSTRALIA (88) BUDAYA (1) EROPA (55) INDONESIA ZAMAN HINDU-BUDHA (25)
INDONESIA ZAMAN ISLAM (22) INDONESIA ZAMAN KEBANGKITAN NASIONAL
(178) INDONESIA ZAMAN KEMERDEKAAN (45) INDONESIA ZAMAN ORDE BARU
(85) INDONESIA ZAMAN ORDE LAMA (81) INDONESIA ZAMAN PENJAJAHAN (304)
INDONESIA ZAMAN PRA SEJARAH (12) INDONESIA ZAMAN REFORMASI (66)
KEPERCAYAAN (4) MISTERI (6) OCEANEA (21) ORGANISASI (13) PAHAM-PAHAM (7)
PAHLAWAN NASIONAL (82) RIAU (210) SEJARAH (128) SEJARAH PENDIDIKAN (194)
SOSIAL (43) TOKOH (79) Diberdayakan oleh Blogger.

Today Deal $50 Off : https://goo.gl/efW8Ef

You might also like