You are on page 1of 7

TITIK LELEH DAN TITIK NYALA

(PENENTUAN TITIK LELEH DAN TITIK NYALA SUATU ZAT)

I. TUJUAN

Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan :


Menetapkan besarnya titik leleh suatu zat padat dengan alat penentu titik leleh
Menetapkan besarnya titik nyala suatu zat cair dengan alat penentu titik nyala

II. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

Alat-alat yang digunakan


Untuk penentuan titik leleh
Pipa kapiler 4
Pipa gelas 1
Kaca arloji 2
Spatula 1
Alat penentu titik leleh (Digital Melting Point Apparatus)

Untuk penentuan titik nyala


Thermometer 0 - 2000C
Alat penentu titik nyala (Flash Point Tester)

Bahan kimia yang digunakan


Untuk penentuan titik leleh
Asam Oksalat (C2H2O4.2H2O)
Asam Benzoat (C6H5COOH)

Untuk penetuan titik nyala


Kerosene

III. DASAR TEORI


TITIK NYALA

Titik nyala adalah suhu terendah dimana suatu cairan dapat menguap untuk membentuk
sebuah campuran nyala dalam udara. Mengukur titik nyala cairan yang membutuhkan
sumber penyalaan. Pada titik nyala, uap dapat berhenti untuk membakar ketika sumber
perapian akan dihapus. Titik nyala tidak menjadi bingung dengan suatu autosolutan yang
tidak membutuhkan sumber penyalaan.
Titik nyala yang sering digunakan sebagai karakteristik deskritif bahan bakar cair dan
juga digunakan untuk menggambarkan cairan yang tidak biasa digunakan sebagai bahan
bakar. Tititk nyala menuju pada kedua cairan yang mudah terbakar. Ada berbagai standar
internasional untuk melakukan masing-masing titik nyala, namun cairan dengan titik nyala
<43oC mudah terbakar.
Setiap zat cair mudah terbakar memiliki tekanan uap, yang merupakan fungsi dari
temperature cair. Dengan naiknya suhu, tekanan uap juga meningkat. Dengan meningkatnya
tekanan uap, konsentrasi cairan yang mudah terbakar menguap di udara meningkat. Oleh
karena itu, temperatur menetukan konsentrasi menguap cairan yang mudah terbakar di udara.
Titik nyala cairan mudah terbakar adalah suhu terendah dimana ada akan cukup untuk
menyalakan uap mudah terbakarj ika sebuah sumber perapian diterapkan. Titik nyala teoritis
pada asam asetat glacial adalah 42OC (www.wikipedia.org)

TITIK LELEH
Titik leleh adalah temperatur senyawa padat dimana benda tersebut akan berubah wujud
menjadi zat cair. Pada senyawa dengan berat molekul hampir sama, senyawa lebih polar dan
struktur molekulnya lebih simetris mempunyai titik leleh yang lebih tinggi. Titik leleh
senyawa murni ditentukan dengan pengamatan temperetur saat terjadi perubahan padatan dan
cairan. Sejumlah kecil zat padat diletakkan dalam tabung kapiler gelas dan diapanaskan
merata. Pertama diamati temperatur saat mulai terbentuk cairan kemudian temperature saat
padatan berubah menjadi cairan semua.
Rentang temperature yang tidak begitu jauh menunjukan kemurnian padatan tersebut.
Titik leleh yang ada pada literature biasanya dalam bentuk range titik leleh. Sampel senyawa
murni biasanya hanya terdiri atas satu bentuk kristal dan meleleh pada temperature dengan
range kurang dari 1oC. Besar daerah titik leleh atau range lebih 1 oC menunjukan adanya
pengotor. Campuran zat padat pada umumnya menunjukkan daerah titik leleh teoritis pada
asam asetat adalah 101,5oC (www.wikipedia.org)

IV. CARA KERJA

Untuk Penentuan Titik Leleh

1. Memasukan zat yang akan diketahui titik lelehnya (dari kaca arloji) ke dalam pipa kapiler,
kemudian memadatkan dengan cara menjatuhkan pipa kapiler tersebut didalam pipa gelas
secara berulang-ulang
2. Meletakkan pipa kapiler pada bagian pemanasan pada alat penentu titik leleh dan menutup
lubang lainnya dengan logam penutup
3. Menyalakan pemanas alat penentuan titik leleh
4. Mengatur pemanasan dengan mengatur tombol coarse temperatur control serta fine
temperature control, sehingga kecepatan pemanasan menunjukan kenaikan suhu 1-2oC per
menit atau sesuai denagan kartu petunjuk yang ada pada bagian alas alat tersebut
5. Setelah suhu mendekati titik leleh, perhatikan zat yang diselidiki pada saat meleleh maka
menekan tombol display suhu pelelehan dapat dibaca langsung

Untuk Penentuan Titik Nyala

1. Membersihkan tester (peralatan) terlebih dahulu untutk menghilangkan sisa-sisa minyak atau
solvent
2. Mengisi bejana logama dengan zat yang akan di test titik nyalanya sampai dengan tanda
batas, lalu menutup kembali bejana tersebut dengan penutupnya, memasang termometernya.
Pada saat mengerjakan, dinding logam bagian atas tanda batas harus dijaga kering
3. Memasang kabel penyambung arus dan menghubungkan juga selag gas pembakar
4. Menyalakan gas pembakar dan mengatur nyala sehingga diperoleh nyala nyala yang sesuai,
kemudian menyalakan pemanas listrik
5. Mengatur pemanas listrik sedemekian rupa sehingga kenaikan suhu pemanasan kira-kira
5oC/menit. Jika thermometer sudah menunjukan suhu 15oC sebelum titik nyala yang
diperkirakan, maka larutan test nyala dengan cara sebagai berikut: memutar tombol pembakar
sehingga api gas masuk kedalam bagian atas bejana yang berisis zat yang sedang ditest,
sampai uap zat terbakar. Maka suhu di thermometer menunjukan titik nyala zat
6. Setelah selesai mematikan alat penentu titik nyala dan menyiapkan kembali zat yang sudah di
test

V. DATA PENGAMATAN

TITIK LELEH
No. Senyawa Teoritis Praktek
1 Asam Benzoat 104-106 oC 110 oC
2 Asam Oksalat 121-123 oC 130 oC

TITIK NYALA
No Senyawa Teoritis Praktek
.
1 Kerosene 38-72 oC 42 oC
VI. PERHITUNGAN

VII. PERTANYAAN

1. Tuliskan definisi titik leleh dan titik nyala suatu zat?


Jawab:
Titik nyala adalah suhu terendah dimana suatu cairan dapat menguap untuk membentuk suatu
campuran nyala dalam udara
Titik leleh adalah temperatur senyawa padat dimana benda tersebut akan berubah wujud
menjadi zat cair pada tekanan 1 atm

2. Jelaskan mengapa kita perlu mengetahui besarnya titik leleh dan titik nyala suatu zat?
Jawab:
Kita memang sangat perlu mengetahui pada temperature berapa suatu zat dapat meleleh dan
dapat menyala. Hal ini diperlukan agar kita dapat menghindari kemungkinan kecelakaan yang
akan terjadi pada saat penggunaan zat atau senyawa kimia, baik dalam dunia pembelajaan
maupun dunia kerja seperti pada pabrik dan industri.

VIII. ANALISA PERCOBAAN

Pada percobaan kali ini yaitu penentuan titik leleh dan titik nyala dimana bahan yang
digunakan untuk penentuan titik leleh umumnya berupa padatan, sedangkan untuk penentuan
titik nyala berupa cairan. Adapun bahan yang digunakan pada percobaan kali ini adalah asam
benzoat dan asam oksalat untuk penentuan titik leleh, sedangkan untuk titik nyala
menggunakan kerosene (minyak tanah).
Pada penentuan titik leleh harus memperhatikan penempatan senyawa dalam pipa kapiler.
Senyawa/sampel dimasukkan dalam pipa kapiler dengan salah satu ujungnya ditutup dengan
cara dibakar. Mengupayakan agar sampel dalam pipa kapiler tidak terdapat ruang
kosong/udara, harus dipadatkan dengan cara menjatuhkan pipa kapiler ke dalam pipa gelas
secara berulang-ulang. Kecepatan pemanasan diatur pada range 2-3 dan suhu diatur sesuai
dengan yang dianalisis. Titik leleh dapat dilihat dari proses mencairnya padatan, namun hal
yang perlu diperhatikan adalah tetesan pertama karena tetesan pertama dari zat tersebut
merupakan suhu titik lelehnya.
Pada penentuan titik nyala menggunakan bahan kerosene. Hal yang dilakukan adalah
memeperhatikan range suhu yang dianalisis. Bila telah mendekati range secara teori harus
memperhatikan apakah sudah muncul atau tidak api pada permukaan logam karena titik nyala
diindikasikan dengan munculnya api pada permukaan dan pinggiran yang melingkari logam.
Bila telah mendapat titik nyala maka segera mematikan alat karena apabila pemanasan
dilakukan terlalu lama akan terjadi kebakaran.

IX. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan :
Titik leleh adalah suhu dimana suatu padatan berubah menjadi cair, sedangkan titik nyala
adalah suhu terendah dari suatu larutan dimana akan timbul penyalaan api sesaat, apabila
permukaan larutan tersebut didekatkan nyala api.
Untuk titik leleh :
o Asam oksalat, titik lelehnya 110oC dengan %kesalahan 5,76% dan 3,77%.
o Asam benzoat, titik lelehnya 130oC dengan %kesalahan 7,43% dan 10,56%.
Untuk titik nyala
o Kerosene, titik nyala 42oC dengan %kesalahan 10,52% dan 41,66%

DAFTAR PUSTAKA

http://www.wikipedia.org
Tim Lab. Kimia Fisika.2011.Penuntun Praktikum Kimia Fisika.Politeknik Negeri
Sriwijaya:Palembang.

You might also like