You are on page 1of 34

Pembuatan Sistem Aeroponik

yang Efisien dan Hemat Daya


01:25:00 Allyards Gardening 3 Comments
Aeroponik adalah teknik menanam di udara di mana akar terekspos langsung di udara.
Tidak ada media yang menopang akar tanaman pada sistem aeroponik. Akar mendapat air
dan nutrisi dari pengkabutan atau spraying pada ruang perakaran.

Aeroponik berbeda dari hidroponik pada umumnya. Aeroponik adalah evolusi dari
hidroponik yang lebih efisien dan dapat mengatasi kekurangan dari sistem hidroponik.
Sistem aeroponik menawarkan tanaman tumbuh lebih cepat serta penggunaan air dan
pupuk lebih hemat dari sistem hidroponik.

Daftar Isi
Prinsip Sistem
Komponen yang Diperlukan
Alat-alat yang Diperlukan
Pembuatan Sistem Aeroponik
Perawatan Sistem Aeroponik
Variasi Sistem

Pada hidroponik, pemupukan dan penyiraman tanaman dilakukan dengan larutan nutrisi
dengan media air atau substrat. Tetapi pada aeroponik, pemupukan dan penyiraman
dilakukan dengan cara dikabutkan di ruang perakaran tanaman tanpa media apapun.
Dengan teknik pengkabutan, penggunaan air dan pupuk lebih hemat daripada hidroponik
biasanya dan nutrisi lebih mudah diserap akar.

Karena akar otomatis langsung kontak dengan udara, akar dengan mudah mengambil
oksigen langsung dari udara. Sehingga akar tanaman lebih cepat menyerap hara dan air
dari semprotan kabut nutrisi. Maka dari itu, tanaman yang ditumbuhkan dengan metode
aeroponik dapat tumbuh lebih cepat dibanding hidroponik biasa karena aerasi yang ideal
ini.

Perbandingan Semaian Selada Hidroponik dan Aeroponik, terlihat akar dari aeroponik lebih panjang dari hidroponik

Walaupun kedengarannya simpel, pembuatan instalasi aeroponik yang sebenarnya lebih


kompleks jika dibandingkan sistem hidroponik pada umumnya.

Ada dua jenis sistem aeroponik yaitu aeroponik bertekanan rendah (Low Pressure
Aeroponic, LPA) dan aeroponik bertekanan tinggi (High Pressure Aeroponic, HPA). Yang
membedakan dari kedua sistem aeroponik ini adalah ukuran partikel penyemprotan air
dan teknik penyemprotannya.

Aeroponik bertekanan rendah (LPA) adalah sistem yang biasanya paling banyak orang-
orang bayangkan tentang aeroponik. Karena sistem aeroponik yang sering diperkenalkan
pada pelatihan-pelatihan hidroponik dan di wisata-wisata agro hidroponik itu adalah
sistem aeroponik bertekanan rendah (LPA)
Sistem Aeroponik Bertekanan Rendah yang biasa diperkenalkan di pelatihan-pelatihan hidroponik

Pembuatan sistem aeroponik bertekanan rendah (LPA) tidak membutuhkan biaya yang
mahal dan sangat mudah dibuat. Yang dibutuhkan hanya sprinkle / sprayer dan pompa
dengan debit yang tinggi. Dan cara kerjanya sederhana, dari tandon/reservoir, pompa
menyemprotkan akar tanaman yang menggantung melalui sprinkle/sprayer. Kemudian
akar menerima semprotan larutan nutrisi dan tetesannya kembali lagi ke reservoir/tandon

Tanaman dapat tumbuh sangat bagus dengan sistem aeroponik ini. Akan tetapi sistem
aeroponik bertekanan rendah (LPA) sangat tidak efisien.

Semprotan yang dihasilkan pada sistem aeroponik bertekanan rendah (LPA) tidak bisa
halus membentuk kabut karena pompa akuarium yang biasa digunakan tidak memiliki
tekanan yang tinggi. Maka dari itu sistem ini disebut aeroponik bertekanan rendah (LPA).
Tekanan yang rendah membuat sprinkle/sprayer cuma asal semprot saja, tidak dapat
mengasilkan semprotan yang halus

Selain itu penggunaan energi pada sistem ini sangat tidak efisien. Karena satu pompa
hanya mampu melayani beberapa tanaman saja, tentu hal ini akan sangat boros listrik.
Sistem ini lebih cocok untuk instalasi peraga pengenalan aeroponik dan instalasi untuk
hobi rumahan.

Sistem aeroponik yang lebih efisien adalah sistem aeroponik bertekanan tinggi (HPA).
Sistem aeroponik jenis ini lah yang dikembangkan oleh NASA untuk penelitian menanam di
luar angkasa. Sistem ini awalnya membutuhkan alat-alat yang mahal dan susah dicari untuk
membuatnya.
Aeroponik yang sebenarnya seharusnya semprotannya membentuk kabut

Pada sekitar tahun 2010-an, aeroponik HPA sekarang dapat dibuat untuk skala rumahan
hingga skala usaha dengan biaya pembuatan yang lebih terjangkau dan biaya operasional
yang lebih murah. Akan tetapi untuk orang awam, agak sulit memahami prinsip kerja dari
sitem aeroponik bertekanan tinggi (HPA). Sistem aeroponik tidak cocok untuk pekebun
pemula.

Sistem ini membutuhkan air bertekanan tinggi sekitar 60-80 PSI. Dengan tekanan yang
sangat tinggi, air dapat membentuk kabut yang halus saat disemprot melalui nozzle mist
sprayer.

Semprotan kabut yang halus membuat nutrisi dan air lebih mudah diserap dan akar dapat
mengambil oksigen dengan maksimal. Selain itu dengan tekanan tinggi jangkauan
semprotan dapat lebih luas dan efektif dibanding dengan sistem aeroponik bertekanan
rendah (LPA). Maka dari itu penggunaan air dan nutrisi lebih efisien pada sistem aeroponik
ini (HPA).

Walaupun dengan tekanan tinggi, bukan berarti daya listrik yang dikonsumsi juga tinggi.
Penyemprotan hanya berlangsung secara selang-seling menyemprot sekitar 2-3 detik dan
berhenti sekitar 3-5 menit. Tiap mist spray dapat menghasilkan semprotan sekitar 1,5
ml/detik.

Pompa reverse osmosis dengan debit 0,5 liter/menit yang berdaya sekitar 30-50 watt
dapat digunakan sistem aeroponik bertekanan tinggi. Dipadukan dengan tangki
bertekanan, pompa dapat melayani penyemprotan ratusan tanaman dan pompa tidak
perlu menyala terus-menerus sehingga lebih hemat daya listrik.

Teknik pembuatan dan perawatan sistem aeroponik bertekanan tinggi dan mengapa biaya
operasional aeroponik lebih hemat akan lebih dibahas dalam artikel ini

Ringkasan
Biaya Pembuatan : Mahal
Tingkat Kesulitan Pembuatan : Sulit
Tingkat Kesulitan Perawatan : Sulit
Cocok untuk Tanaman : Semua tanaman, cocok untuk penyetekan tanaman
Kelebihan : Aerasi yang lebih baik daripada hidroponik biasa, jadi tanaman tumbuh
lebih cepat, lebih hemat air dan nutrisi karena irigasi dikabutkan
Kekurangan : Butuh kedisiplinan tinggi, kesalahan pada sistem dapat menggagalkan
tanaman dalam hitungan menit
Toleransi Listrik : Sangat tergantung listrik

Prinsip Cara Kerja Aeroponik Bertekanan Tinggi


Penyemprotan Akar
Pada sistem aeroponik HPA, akar disemprot oleh mist sprayer yang memiliki lubang
keluaran sebesar maksimal 0,8 mm. Saat air disemprot dengan nozzle mist sprayer pada
tekanan 60-80 PSI, air akan membentuk semprotan yang halus. Ukuran partikel air pada
semprotan itu berukuran 30-50 mikron dan dengan debit 1,5 ml/detik pada semprotannya.

Air yang bertekanan tinggi akan menghasilkan semprotan yang halus membentuk kabut nutrisi

Hal ini dilakukan berdasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh NASA, akar lebih
mudah menyerap hara dan air pada ukuran 30-50 mikron dan kondisi penyemprotan ini
tidak dapat dilakukan tanpa tekanan yang tinggi

Jika ukuran partikel semprotan air terlalu besar, oksigen dalam semprotan itu sedikit. Dan
jika ukuran partikel semprotan terlalu halus (seperti kabut asap yang dihasilkan pengkabut
ultrasonic), hanya rambut akar yang tumbuh sedangkan cabang-cabang akar tidak
terbentuk.

Teknik Aeroponik Tekanan Tinggi (HPA)


Sistem aeroponik HPA termasuk sistem resirkulasi, artinya larutan nutrisi digunakan
berulang. Perbedaan dari sistem resirkulasinya dari sistem hidroponik terletak pada sistem
perpompaannya
Sirkulasi Aliran pada Aeroponik Bertekanan Tinggi (HPA)

Larutan nutrisi dari tandon/reservoir dipompa menuju pressure tank oleh pompa booster.
Pompa booster ini dihubungkan dengan high pressure switch yang berfungsi sebagai saklar
otomatis berdasarkan tekanan.

Dengan high pressure switch, pompa hanya menyala hingga tekanan dalam pressure tank
mencapai 80 PSI.

Pressure tank ini berfungsi sebagai pengumpul tekanan yang dikeluarkan oleh pompa.

Selang keluaran pressure tank ini dipasang solenoid valve untuk mengatur aliran yang
keluar dari pressure tank. Solenoid valve ini dihubungkan dengan cycle timer untuk
mengatur frekuensi penyemprotan pada akar tanaman. Biasanya penyemprotan dilakukan
2-3 detik dan kemudian mati selama 3-5 menit.

Karena tekanan yang sangat tinggi dalam pressure tank, air akan mendesak keluar menuju
nozzle mist sprayer saat solenoid valve dibuka. Karena sifat air yang menekan segala arah,
tekanan air yang dialami pada semua mist sprayer semuanya sama dengan debit yang sama
juga. Yaitu sekitar 1,5 ml/detik tiap nozzle mist sprayer.

Satu nozzle mist sprayer dapat melayani range area 40x40 cm hingga 60x60 cm, artinya
satu mist sprayer dapat melayani sekitar 9-16 sayuran selada dewasa.

Penyemprotan yang dilakukan pressure tank berlangsung hingga tekanan dalam tangki
turun mencapai 60 PSI. Saat tekanan dalam pressure tank turun mencapai 60 PSI, high
pressure switch akan menyalakan pompa booster untuk mengisi kembali pressure tank
hingga 80 PSI

Semprotan yang tidak sempat diserap akar, akan kembali lagi menuju tandon/reservoir.
Dan siklus itu berlangsung terus menerus.
Karena debit penyemprotan tiap nozzle mist sprayer 1,5 ml/detik hanya berlangsung
beberapa detik dan mati beberapa menit, hitungan keluaran debit semprotan dalam satu
menit sangat kecil sekali, sekitar beberapa mililiter saja.

Misalnya penyemprotan dilakukan 2 detik nyala 5 menit mati, maka otomatis volume air
yang dikeluarkan tiap nozzle mist sprayer hanya 2 x 1,5 / 5 ml/menit = 0,6 ml per menit.
Jika pada sistem ada 40 mist sprayer, maka total debit keluaran semprotan hanya 40 x 0,6
= 24 ml/menit.

Artinya, laju pengurangan volume air pada pressure tank juga 24 ml/menit

Maka dari itu walau debit keluaran pompa booster kecil sekitar 0,5 - 1 liter per menit,
pompa masih mampu melayani puluhan hingga ratusan nozzle mist sprayer dengan
bantuan pressure tank. Karena kecepatan pompa tiap menitnya untuk mengisi pressure
tank 0,5-1 liter per menit masih lebih besar dibanding kecepatan keluaran air pada
semprotan tiap menitnya 24 ml / menit.

Artinya waktu yang dibutuhkan pompa untuk mengisi kembali pressure tank dari 60 PSI ke
80 PSI masih lebih cepat dibanding waktu yang dibutuhkan semprotan untuk membuat
pressure tank turun dari 80 PSI ke 60 PSI

Hal ini dengan catatan asal debit keluaran total semua mist sprayer (jumlah nozzle mist
sprayer x durasi detik penyemprotan x 1,5 ml/ durasi menit off) tidak melebihi debit pompa
(0,5-1 liter/menit)

kembali ke atas

Komponen yang Diperlukan


Wadah tertutup untuk tempat tanaman : dapat dibuat dari kolam rakit apung atau
terpal
Pompa Booster RO : untuk mengisi air dan tekanan pada perssure tank bisa
didapatkan pada toko Reverse Osmosis
Tangki Bertekanan (Tangki Membran) : untuk pengumpul tekanan yang dihasilkan
pompa RO dan menyemprot tanaman bisa didapatkan di toko Perlengkapan pompa
rumahan atau toko RO
High Pressure Switch : mengatur kapan pompa menyala dan mati berdasarkan
tekanan bisa didapatkan di toko Reverse Osmosis
Cycle Timer : untuk mengatur frekuensi penyemprotan bisa didapatkan di toko
sarana alat-alat listrik
Selang RO 1/4" : jaringan irigasi bisa didapatkan di toko Reverse Osmosis
Nozzle Mist Sprayer (Mist Jet Sprinkle) : untuk pembuat kabut nutrisi dengan
semprotan bisa didapatkan di toko perlengkapan greenhouse
Solenoid Valve 1/4" : mengatur frekuensi penyemprotan bisa didapatkan di toko
Reverse Osmosis
Disc Filter 3/4" : sebagai filter agar sistem tidak tersumbat bida didapatkan di toko
perlengkapan greenhouse
Wadah Reservoir : sebagai tempat larutan nutrisi
Adapter Selang 3/4" ke 1/4" : penghubung selang dengan disc filter bisa
didapatkan di toko perlengkapan greenhouse
Meja Dudukan : tempat dudukan tanaman
kembali ke atas

Alat-alat yang Diperlukan


EC/TDS meter : Untuk mengontrol konsentrasi larutan nutrisi
pH meter : Untuk mengecek tingkat keasaman larutan
Pengukur kelembaban : untuk mengukur kelembaban pada ruang perakaran
kembali ke atas

Prinsip Pembuatan Sistem Aeroponik Bertekanan Tinggi


(HPA)
1. Skema Instalasi
Berikut adalah gambar susunan alat-alat pada sistem aeroponik tekanan tinggi (HPA)

Skema Instalasi Aeroponik Bertekanan Tinggi

2. Pembuatan Wadah Tertutup untuk Tanaman


Pembuatan wadah untuk tanaman dapat meniru kolam untuk rakit apung atau grow tray
untuk Ebb Flow. Dapat dibuat dengan papan grc yang dilapisi terpal, kemudian penutupnya
dapat menggunakan sterofoam yang tebal. Ketinggian wadah berkisar 30-50 cm.

3. Jaringan Irigasi, Filter, dan Penyemprotan


Pemasangan jaringan selang dibuat membentuk loop. Tujuannya agar tekanan tiap titik
sama besar.
Nozzle mist spray yang digunakan harus benar-benar untuk pengkabutan dengan ukuran
lubang maksimal 0,8 mm. Nozzle mist spray ini dapat Anda dapatkan di toko sarana irigasi
atau perlengkapan greenhouse.

Contoh Mist Jet merk Antelco, tandanya jet berwarna kuning dengan kepala hitam
Diameter spray 0.8 m @ 1 bar, debit aliran 13 - 28 lph (liter/jam).

Pastikan nozzle mini sprinkle yang Anda beli adalah jenis untuk membuat kabut / mist.

Setahu saya toko yang menyediakan mist spray ini


di www.veluska.net dan www.tokorafif.com

Penyemprotan dapat dilakukan dari atas atau bawah wadah tanaman. Yang penting
usahakan semua bagian akar tanaman dapat terkena semprotan.

Penyemprotan sebaiknya dilakukan dari sisi samping atas atau bawah wadah agar range
penyiraman atas bawah akar lebih maksimal. Spacing jarak antar nozzle mist sprayer 40-50
cm. Berikut adalah contoh pola jaringan irigasi dan penyemprotan pada sistem aeroponik.
Bagaimanapun bentuk sistem Anda, selalu gunakan pola loop agar semua titik mendapat tekanan yang sama

Disc filter dipasang di antara reservoir dan pompa booster

4. Pemasangan Solenoid Valve dan Cycle Timer


Solenoid valve dipasang pada saluran keluar pada pressure tank. Solenoid valve
dihubungkan dengan cycle timer.

Cycle timer yang digunakan untuk aeroponik adalah cycle timer yang biasa digunakan pada
lampu kuning flip-flop. Digital timer yang biasa digunakan untuk hidroponik tidak dapat
digunakan pada aeroponik karena timer tidak didesain dalam settingan detik dan tidak
dapat disetting untuk auto on off berulang-ulang.
Cycle Timer yang digunakan untuk Aeroponik. Untuk membuat mati hidup dengan durasi yang berbeda Anda perlu
2 timer ini yang dipasang seri

Untuk pemasangan dan perakitan cycle timer, Anda serahkan di orang yang mengerti
perakitan alat-alat listrik. Salah satunya Anda dapat memesan langsung siap pakai dan
berkonsultasi di toko peralatan listrik dan robotika Depoinovasi

Anda dapat mengunjungi dan kontak di www.depoinovasi.com

5. Pemilihan Pompa Booster RO


Pompa yang digunakan dalam aeroponik adalah pompa bertekanan tinggi dengan debit
yang rendah. Pompa ini biasa digunakan untuk reverse osmosis

Pompa Reverse Osmosis, bertekanan tinggi dengan flow rate yang rendah
Agak sedikit banyak perhitungan di sini, tapi saya akan jelaskan aturan sederhananya saja.
Pemilihan pompa booster yang penting memiliki tekanan kerja di atas 80-100 PSI, lebih
tinggi lebih baik.

Untuk setiap pompa dengan kapasitas 0,4-0,5 liter/menit dapat melayani maksimal 4 meja
berukuran 8 meter x 1,5 meter @240 titik tanam atau setara dengan 960 titik untuk
selada dewasa. Pompa dengan debit 1 liter/menit dapat melayani dua kali lipatnya.
Sedangkan ukuran minimalnya tidak ada. Pemakaian listrik menyesuaikan dengan jumlah
tanaman yang dilayani

Jadi walau instalasi Anda tidak berukuran maksimal, misal hanya 1x1 meter, pemakaian
listrik Anda tidak sebesar 8 x 1,5 meter walau menggunakan pompa yang sama.

6. Memilih Pressure Tank


Pressure tank disini berfungsi untuk pengumpul tekanan agar pompa tidak mati hidup
terlalu sering. Mengingat frekuensi penyiraman dilakukan dalam hitungan detik tentu
dapat membuat pompa rusak dan boros listrik.

Tangki Bertekanan

Tangki ini sering disebut tangki bertekanan atau tangki membran. Kadang juga disebut
tangki accumulator Tangki ini biasanya digunakan dalam instalasi reverse osmosis untuk
mengumpulkan tekanan dan air dari pompa booster supaya air hasil reverse osmosis dapat
langsung ready kita minum. Dan juga tangki ini digunakan untuk pengganti tangki gravitasi
yang biasa dipasang di rumahan.

Sebenarnya tidak ada rasio ukuran baku untuk memilih pressure tank, yang penting spec
tekanan kerjanya di atas tekanan kerja pompa.

Semakin kecil pressure tank artinya semakin singkat durasi istirahat pompa. Semakin besar
semakin lama istirahat pompa, tapi agak eman kalau untuk instalasi kecil.

Tapi sebagai acuan kasar saja, tiap 50 m2 atau setara dengan 4 meja 8x1,5 menggunakan 1
buah pressure tank ukuran 12-50 liter

Untuk flow rate pompa hanya pengaruh cepat lambatnya pengisian. Tidak mempengaruhi
kapasitas tekanan.

Pastikan pressure tank yang dipilih memiliki tekanan kerja di atas 100 PSI. Selalu pasang
pressure release valve pada pressure tank untuk keamanan jika pressure switch
mengalami gangguan

Jika pemasangan pompa dan pressure tank asal-asalan, instalasi Anda dapat menjadi bom
karena tekanan yang tinggi. Sebaiknya setiap pompa dan pressure tank melayani tidak
lebih 3-4 meja saja

7. Pemasangan High Pressure Switch


High pressure switch dipasang pada saluran pressure tank dan kabelnya dihubungkan
dengan kabel sumbur daya pompa booster. High pressure berfungsi untuk mengatur
kapan pompa harus menyala dan mati berdasarkan range tekanan.

High pressure switch diset on pada tekanan 60 PSI dan off 80 PSI. Jadi pompa akan
berhenti menyala saat tekanan pressure tank mencapai 80 PSI dan mulai menyala lagi saat
tekanan pressure tank 60 PSI

Untuk pemasangan pompa booster, pressure tank, dan pressure switch sebaiknya Anda
konsultasikan atau serahkan pada jasa pemasangan perakitan instalasi Reverse Osmosis

8. Ukuran Volume Reservoir


Tidak ada ukuran baku untuk reservoir, semakin besar semakin baik. Ukuran volume
reservoir bisa Anda samakan dengan sistem resirkulasi seperti NFT, yaitu 1 liter untuk 3
tanaman.

kembali ke atas

Perawatan Sistem Aeroponik Bertekanan Tinggi (HPA)


1. Frekuensi Penyemprotan
Frekuensi penyemprotan disesuaikan dengan kondisi tanaman. Anda perlu bereksperimen
sendiri untuk mendapat hasil yang terbaik dari sistem aeroponik Anda. Patokan awalnya
Anda bisa gunakan 3 detik nyala dan 5 menit mati.

Selanjutnya sesuaikan dengan reaksi yang diberikan oleh tanaman. Intinya penyemprotan
dilakukan untuk menjaga akar agar tidak kering. Tetapi jangan sampai terlalu basah, jangan
sampai penyemprotan menghasilkan embun-embun pada akar.
Jangan sampai frekuensi penyemprotan menghasilkan embun, cukup basah saja

Jika penyemprotan menghasilkan embun, kurangi durasi penyemprotan. Perubahan


frekuensi penyemprotan dilakukan secara bertahap. Lakukan perubahan frekuensi
penyemprotan secara mingguan.

Tujuan dari penyemprotan yang singkat dan jagan sampai berembun ini untuk memacu
pertumbuhan rambut-rambut akar. Rambut-rambut akar berfungsi untuk mengambil
oksigen langsung dari udara, sehingga tanaman dapat tumbuh lebih cepat.

Intinya penyemprotan juga harus dapat menjaga kelembaban (Relative Humidity, RH) pada
60-70%

2. Pencegahan Kebuntuan dan Sterilisasi


Selalu rutin cek dan membersihkan disc filter seminggu sekali. Setiap akhir panen, sistem
disterilisasi dengan menyirkulasikan sistem dengan bleach. Takaran menyesuaikan dengan
takaran kemasan

Setelah sirkulasi dengan bleach, sistem disirkulasikan dengan air biasa supaya residu klorin
dari bleach hilang.

3. Manajemen EC dan pH
Walau dalam aeroponik perubahan EC dan pH tidak mudah swing (berubah), sebaiknya
setiap hari Anda perlu cek EC dan pH. Usahakan EC berada di 1,5-2,5 dan pH berada di 5,5-
6,5.

4. Penggantian Nutrisi
Dalam aeroponik HPA pH dan EC larutan nutrisi lebih stabil. Maka dari itu penggantian
nutrisi dilakukan saat larutan nutrisi di tandon / reservoir habis. Air di dalam pressure tank
juga harus dikeluarkan semua.

5. Penempatan Pressure Tank, Pompa Booster, dan Reservoir


Jangan menaruh pressure tank, pompa booster, dan reservoir di tempat yang kontak
langsung dengan sinar matahari. Tempatkan barang-barang tersebut di tempat yang teduh
dan ternaungi

kembali ke atas

Variasi Sistem
1. Aeroponik Tekanan Tinggi
Aero NFT

Aero NFT

Sistem Aeroponik yang dikombinasikan dengan NFT

Aero A Frame

Aero A Frame

Sistem Aeroponik yang dapat menambah jumlah titik tanam per satuan luas. Kekurangan
dari sistem ini sama seperti NFT A frame, yaitu penyinaran matahari tiap sisi tidak bisa
sama.
2. Aeroponik Tekanan Rendah
Teknik Sprinkle

Teknik Sprinkle Aeroponik

Aeroponik jenis ini adalah yang sering diperkenalkan saat pelatihan-pelatihan hidroponik

Rain Tower

Rain Tower

Aeroponik jenis ini memanfaatkan gravitasi untuk membuat tetesan-tetesan seperti hujan
di dalam pipa. Akar tanaman tumbuh menggantung di dalam pipa dan dibasahi oleh
tetesan-tetesan larutan nutrisi yang dihasilkan dari atas pipa

Dewey Mister
Aeroponik ini memanfaatkan aerator dan pipa venturi untuk membuat semprotan-
semprotan air. Sistem ini cukup hemat daya karena 1 aerator 2 watt dapat melayani 2
dewey mister. Sistem ini lebih cocok untuk penyetekan atau tanaman sayuran daun karena
jangkauan semprotan tiap dewey mister tidak luas
Dewey Mister

Dewey mister dapat dibuat dengan memanfaatkan plastik bolpoin yang dihubungkan
dengan selang aerator seperti gambar di atas

kembali ke atas

Catatan
Dengan perawatan yang tepat dan disiplin, Aeroponik dapat menghasilkan tanaman yang
lebih bagus dan biaya operasional yang lebih murah dibanding hidroponik biasa maupun
konvensional.

Jika Anda memodifikasi sistem aeroponik, pastikan jangan sampai salah perhitungan.
Berikut saya sediakan file kalkulator untuk manajemen dan cek error sistem aeroponik.
Manajemen Aeroponik Bertekanan Tinggi

Prinsip Pembuatan Hingga


Suka Dukanya Hidroponik
NFT
15:19:00 Allyards Gardening 19 Comments
Sistem hidroponik NFT adalah sistem yang paling populer dibanding sistem hidroponik
yang lain. Biasanya orang-orang mengasosiasikan NFT adalah hidroponik itu sendiri.
Padahal sistem NFT adalah salah satu sistem hidroponik.
NFT adalah singkatan dari Nutrient Film Technique. Kata film dikarenakan tanaman
tumbuh pada ailran tipis yang menyerupai lapisan film. Sistem ini paling mudah dijumpai
ketika ingin belajar hidroponik. Karena sistem ini memiliki paling banyak kemudahan
dibanding sistem yang lain.

Tanaman yang dapat ditanam dengan sistem ini tidak terbatas sayuran daun saja, tanaman
buah seperti tomat, cabai, hingga melon dapat ditanam dengan sistem hidroponik NFT.
Selama akar tanaman serabut masih dapat untuk ditanam secara NFT. Tanaman yang
berumbi tidak dapat di NFT kan karena daerah perakaran NFT terbatas.

Selain itu sistem hidroponik NFT adalah sistem yang paling fleksibel dibanding sistem yang
lain. Karena dapat diterapkan di berbagai lahan dengan ukuran apa saja dan bentuk
apapun. Selain itu hidroponik NFT dapat dibuat bertingkat jika tidak memiliki lahan sama
sekali

Ringkasan
Biaya : Relatif Tinggi
Tingkat Kesulitan Pembuatan : Menengah
Tingkat Kesulitan Perawatan : Tinggi
Cocok Untuk Tanaman : Sayuran Daun, Herbs, Tomat, Cabai, Melon. Hampir semua
tanaman yang berakar serabut dan tidak berumbi dapat di NFT-kan
Kelebihan : fleksibel, keberhasilan tinggi, paling hemat dalam penggunaan pupuk
dan air, mudah dimodifikasi dan disesuaikan dengan kebutuhan dan tempat, bisa
ditempatkan outdoor
Kekurangan : Rawan gagal jika mati listrik, tidak cocok untuk daerah yang sering
terjadi pemadaman listrik
Kebutuhan Listrik : Sangat Perlu (rekomendasi 24 jam)

Prinsip Cara Kerja


Sirkulasi adalah prinsip utama sistem hidroponik NFT. Artinya air dan nutrisi digunakan
berulang-ulang setelah melewati tanaman. Dengan penggunaan berulang, penggunaan air
dan nutrisi jadi lebih hemat dibanding sistem lain.

Hidroponik Sirkulasi NFT

Secara garis besar alur sirkulasi NFT dimulai dari air dipompakan dari reservoir/tandon.
Kemudian dari reservoir/tandon, air didistribusikan ke bendengan-bendengan / gully yang
berisi tanaman oleh pompa melalui pipa.

Tiap bendengan / gully dialirkan air melalui selang inlet. Tanaman tumbuh dengan
mengambil air dan nutrisi pada aliran yang mengalir di bendengan / gully. Pada ujung
bendengan / gully, aliran air ditampung. Dari tampungan aliran dikembalikan lagi menuju
tandon / reservoir. Dan terus-menerus siklus itu berulang.

Walaupun NFT memang prinsipnya sirkulasi, tetapi tidak asal sirkulasi. Ada beberapa
prinsip yang harus dipenuhi agar sistem NFT Anda sukses.

Komponen Yang Diperlukan

Pompa : Untuk Sirkulasi


Selang Inlet : Menyebar aliran dari pipa distribusi menuju gully
Gully : Sebagai tempat tumbuh tanaman
Pipa PVC : untuk jaringan distribusi irigasi sistem
Kerangka Meja / Dudukan : sebagai penopang gully bisa dari galvalum, kayu kelapa,
kayu reng, bambu
Reservoir / Tandon : Tempat air nutrisi

Alat-alat yang Diperlukan

Gergaji Besi : untuk memotong pipa dan membuat meja


Bor : untuk membuat meja
Hole saw : untuk melubangi
pH meter : untuk tes pH air
TDS/EC meter : untuk mengetahui konsetrasi nutrisi

Prinsip Pembuatan Sistem


1. Cara Memilih Spesifikasi Pompa
Pompa yang dapat digunakan bisa berupa pompa submersible (tenggelam) seperti pompa
kolam atau pompa non submersible (pompa kering) seperti pompa rumah tangga dan
pompa jet pump.

Jika menggunakan sistem per meja NFT dengan satu pompa, sebaiknya menggunakan
pompa submersible akuarium. Jika menggunakan sistem satu pompa untuk banyak
instalasi, biasanya digunakan pompa jet pump atau pompa submersible sumur.

Selain itu, Anda perlu mengetahui jenis spesifikasi pompa apa yang cocok untuk sistem
NFT Anda. supaya pompa yang digunakan pas, tidak loyo alirannya dan tidak ketinggian
spesifikasinya sehingga tidak boros listrik. Pemilihan pompa disesuaikan dengan luas
kebun dan ketinggian dari dasar reservoir hingga titik tertinggi gully

Spesifikasi pompa yang perlu diperhatikan untuk NFT adalah H max (ketinggian maksimal)
dan Q max (debit keluaran maksimal per jam). Grafik hubungan antara ketinggian (H) dan
debit (Q) biasanya berupa setengah kurva parabola yang menghadap ke bawah. Seperti
gambar di bawah.
Biasanya grafik ini tertera di kemasan pompa dan tertera data performa debit keluaran
pada tiap ketinggian

Agar tanaman dapat tumbuh maksimal, debit aliran per bendengan / gully perlu diatur
minimal 1-2 liter/ menit. Dan biasanya ketinggian meja gully dari tanah sekitar 50 cm - 1
meter untuk NFT sistem datar. Dari data ini Anda sudah bisa menentukan kebutuhan
pompa yang cocok untuk kebun

Misal contoh kasus, Anda punya sistem NFT dengan tinggi meja 1,2 meter dengan 6 lajur
gully. Berdasarkan tinggi meja Anda perlu menggunakan pompa dengan H max di atas 1,2
meter agar air bisa naik ke meja.

Berdasarkan jumlah lajur gully, karena tiap gully butuh aliran 2 liter/menit, Anda perlu
pompa dengan debit keluaran di atas 6 x 2 liter/menit = 12 liter/menit. Konversikan ke
dalam jam, 12liter/menit x 60 menit/jam = 720 liter per jam. Maka Anda perlu pompa
dengan Q max di atas 720 liter per jam.

Kesimpulannya, Anda perlu membeli pompa yang memenuhi debit di atas 720 liter/jam
pada ketinggian 1.2 meter.

2. Memilih Bahan Gully


Inti dari NFT terletak pada gully / bendengannya. Banyak bahan yang dapat digunakan
untuk gully NFT, seperti talang U kotak, cable duct, pipa pralon PVC, dan sebagainya.

Saran saya, apapun bahan gully yang Anda pilih, usahakan bagian atas dapat dibuka untuk
mempermudah pembersihan. Karena kebersihan gully sangat krusial. Jika bagian atas sulit
dibuka, Anda akan kerepotan dalam membersihkan kerak-kerak dibanding bagian atas
yang mudah dibuka

Spesifikasi Minimal Gully untuk NFT Sayuran

Selain itu tinggi dan lebar gully juga perlu diperhatikan. Untuk sayuran, tinggi gully minimal
5 cm supaya tanaman tidak mudah oleng dan jatuh saat sudah besar. Dan minimal lebarnya
10 cm supaya akar dan aliran lebih bergerak secara leluasa dan tidak menggenang.

Untuk tanaman buah, tinggi gully minimal 10 cm dan lebar minimal 15 cm karena tanaman
buah lebih besar dan memerlukan penahan yang lebih kuat dibanding sayuran.

Jika Anda menggunakan talang U kotak 12 cm, pilihlah talang yang sudah teruji awet tahan
outdoor. Merk Sinardaku atau Maspion warna putih dapat menjadi pilihan karena cukup
tahan outdoor. Untuk harganya paling murah sekitar 75 ribu per 4 meter.

Jika menggunakan pipa pralon PVC, gunakan pipa berdiameter minimal 2,5" dengan tipe D
atau AW wavin karena tinggi paralon diatas 5 cm agar tanaman kokoh dan masih memiliki
ruang perakaran yang cukup lebar.

Jika menggunakan pipa pralon PVC yang dimodif belah, gunakan pipa berdiameter minimal
3" dengan tipe D atau AW wavin. Sebaiknya jangan gunakan pipa PVC tipe C karena terlalu
tipis untuk outdoor.

Secara teknis, talang U lebih unggul daripada pipa pralon PVC karena permukaannya yang
datar sehingga akar lebih mudah bergerak leluasa dan aliran air tidak akan menggenang
sehingga aerasinya bagus. Sehingga tanaman dapat tumbuh lebih cepat daripada umur
yang seharusnya
Secara ekonomi dan kemudahan, pipa pralon PVC lebih unggul karena biaya
pembuatannya lebih murah ketimbang talang U dan pengerjaannya lebih cepat dan mudah.
Selain itu pipa pralon PVC lebih fleksibel untuk dimodifikasi karena banyaknya sparepart
yang didukung seperti T, elbow, reducer, dan sebagainya.

Walaupun hasil tanaman tidak sebagus di talang U, secara ekonomi pipa pralon PVC masih
cukup layak untuk dijadikan gully budidaya NFT

3. Panjang Maksimal Gully


Satu gully dalam NFT bisa diisi banyak tanaman. Aliran mengalir melewati tanaman pada
gully dari ujung inlet hingga keluaran penampungan. Dan akar menyerap nutrisi hara pada
aliran yang melewatinya.

Otomatis tanaman yang dekat inlet mendapatkan nutrisi yang banyak, tetapi tanaman
yang terletak pada ujung gully hanyak mendapat sisanya. Hal ini akan menimbulkan
perbedaan pertumbuhan jika perbedaan kandungan nutrisi dari ujung ke ujung terlalu
tinggi.

Supaya perbedaan kandungan nutrisi dari ujung ke ujung gully tidak terlalu besar,
sebaiknya panjang maksimal tiap gully adalah 12 meter untuk sayuran daun dan 4 meter
untuk tanaman buah seperti tomat, cabai, melon. Sedangkan panjang minimal tidak ada.

Dengan membuat gully yang panjang, beban biaya listrik dapat dihemat karena
mengurangi jumlah beban inlet. Maksudnya begini, misal Anda punya 2 talang sepanjang 4
meter. Talang yang pertama tetap utuh sedangkan talang yang kedua Anda potong menjadi
4 sepanjang 1 meter-an.

Talang yang pertama karena masih utuh, hanya membutuhkan satu inlet dengan debit 2
liter per menit. Sedangkan talang yang kedua karena sudah dipotong menjadi 4,
membutuhkan 4 inlet dengan masing-masing debit 2 liter per menit atau totalnya 8 liter
per menit.

Sama-sama 4 meter tetapi beban debit keluarannya jauh lebih besar yang pendek,
otomatis membutuhkan spec pompa yang lebih tinggi dibanding yang hanya 1 gully.

4. Kemiringan Gully
Saat tanaman sudah besar, biasanya akar tanaman juga tumbuh lebat. Dengan lebatnya
akar, tentu aliran air terhambat.

Kemudian aliran yang sudah di set 2 liter per menit akan menjadi pelan. Akibatnya aliran
pelan dan aerasinya buruk. Efeknya kandungan oksigen dalam aliran rendah dan akar
lambat menyerap hara. Tanaman tumbuhnya lama, layu pada siang hari, bahkan akar dapat
mudah busuk jika aerasinya buruk.

Mungkin untuk instalasi yang gully-nya pendek efeknya tidak terlalu terasa, tetapi ketika
sudah lebih dari 4 meter, efek ini akan sangat terasa sekali. Yang paling kentara layu siang
hari dan akarnya berwarna coklat.
Untuk itu meja penopang gully perlu diatur kemiringannya agar debit 2 liter/menit dapat
dipertahankan hingga ujung gully. Kemiringan minimal 1%, artinya tiap 1 meter naik 1 cm.
Biasanya aplikasinya 2,5% hingga 5% di kebun-kebun NFT.

Batas kemiringan maksimal sebenarnya tidak ada, semakin tinggi semakin baik. Tetapi
tentu akan menyulitkan jika kemiringan terlalu besar. Perbedaan ujung inlet bisa saja
berada di atas kepala, dan ujung satunya menempel tanah.

5. Teknik Distribusi Aliran


Teknik distribusi aliran perlu diperhatikan dalam membagi aliran, terutama pada sistem
yang menggunakan satu pompa untuk banyak instalasi NFT. Teknik distribusi yang tidak
tepat membuat instalasi yang dekat dengan pompa mendapat aliran yang berlebihan
sementara instalasi yang jauh mendapat aliran yang kecil.

Sisi yang Dekat dan yang Jauh akan Mendapat Aliran yang Sama
Contoh Sistem Loop untuk Areal Lebih Besar

Biasanya untuk menangani hal ini, Anda perlu menggunakan sistem loop agar tekanan di
semua titik tidak jauh berbeda. Dengan tekanan keluaran yang sama otomatis aliran tiap
instalasi dapat relatif sama dari yang dekat hingga yang jauh dari pompa.

Untuk sistem bertingkat dapat menggunakan manifold agar aliran tiap tingkat dapat sama

6. Letak Inlet dan Pompa


Supaya beban pompa tidak terlalu berat, pompa sebaiknya diletakkan tegak lurus dengan
inlet. Usahakan tidak terlalu banyak tikungan pada aliran dari pompa menuju inlet

Jika terlalu banyak tikungan pada aliran pompa, daya keluaran pompa akan berkurang.
Karena aliran menabrak dahulu sebelum berbelok. Akibatnya kecepatan aliran sebelum
dan sesudah menabrak tentu berbeda.

Maka dari itu walau ketinggiannya sama, aliran yang mendapat belokan tentu debitnya
lebih rendah daripada aliran yang tidak mendapat belokan.

7. Perbandingan Volume Reservoir / Tandon dengan Ukuran Kebun


Sebenarnya tidak ada ukuran yang pasti tentang perbandingan volume tandon dengan luas
kebun. Hanya saja jika ukuran tandon menyesuaikan dengan jumlah tanaman yang
ditanam, tentu manajemen nutrisi akan menjadi lebih mudah.

Tujuannya supaya frekuensi kuras tandon dapat teratur dan air tidak cepat habis dalam
sehari. Secara kasarannya satu tanaman sejenis selada dapat menghabiskan air 0,2-0,5
liter dalam sehari. Jika tandon Anda terlalu kecil, tentu merepotkan jika terus-terusan
menambah air beberapa kali dalam sehari.

Menurut pak Kunto, pemilik kebun NFT di Ciputat, untuk sayuran daun sebaiknya
mengikuti perbandingan 1 liter untuk 3 tanaman. Jadi misal Anda punya 200 titik tanam,
berarti ukuran volume tandonnya sebaiknya sekitar 70 liter lebih.

Dengan perbandingan 1 liter untuk 3 tanaman, jadwal kuras tandon Anda tiap 2 minggu
sekali.

Tidak memenuhi rasio tersebut sebanarnya tidak apa-apa. Karena dalam hal ini memang
tidak ada aturan yang baku. Yang terpenting ukuran tandon jangan terlalu kecil. Semakin
besar ukuran tandon semakin baik. Karena dengan ukuran tandon yang besar membuat
suhu air lebih stabil dan frekuensi penggantian nutrisi dapat lebih lama.

8. Teknik Aerasi, Filter, dan Pendinginan


Jika diperlukan, Anda dapat menggunakan aerator pada tandon untuk meningkatkan
kandungan oksigen dengan memecah permukaan air pada tandon untuk memancing
oksigen agar terdifusi. Tapi kebutuhannya tidak terlalu urgent, mengingat dengan sirkulasi
oksigen juga mudah terdifusi pada aliran.

Filter juga diperlukan supaya kotoran yang mungkin masuk ke dalam sistem melalui gully
NFT tidak masuk ke tandon. Kotoran dari luar seperti debu, daun-daun, atau yang lain
dapat memicu penyumbatan jaringan distribusi irigasi sistem

Untuk masalah aerasi, filter, dan pendinginan biasanya pekebun lebih sering menambahkan
flow back dan membuat trickle filter pada aliran balik agar tidak ada kotoran yang masuk
ke tandon, suhu aliran lebih rendah, dan aerasinya baik. Jadi satu solusi untuk 3 masalah.

Salah Satu Teknik Pemfilteran, Pendinginan, dan Aerasi

Dengan flow back, air yang di bawah dapat naik ke atas. Tujuannya supaya panas pada air
yang di bawah dapat tersirkulasi ke atas dan lebih mudah untuk di lepas ke udara.
Dengan trickle filter pada outlet, permukaan air di tandon menjadi berombak dijatuhi
percikan air sehingga oksigen mudah terdifusi dan panas dalam air bisa lepas ke udara.
Selain itu dengan trickle filter, kotoran-kotoran yang berasal dari luar tidak dapat masuk ke
tandon karena tersaring oleh trickle filter.

Untuk penempatan tandon / reservoir, sebaiknya diletakkan di tempat yang teduh dan
gelap. Jangan dijemur supaya tandon tidak panas karena kena panas sinar matahari. Selain
itu sinar matahari tidak bagus jika terkena tandon nutrisi karena memicu pertumbuhan
alga di dalam tandon. Maka dari itu tandon perlu ditempatkan tempat yang gelap. Jika
perlu, tandon dapat dipendam di dalam tanah agar suhunya lebih dingin lagi.

Petunjuk Perawatan
1. Penjadwalan Kuras Tandon dan Penggantian Nutrisi
Seiring akar menyerap nutrisi hara, tentu keseimbangan rasio nutrisi sudah tidak seimbang
lagi dan konsentrasi akan berkurang. Ditambah lagi eksudat yang dikeluarkan tanaman ke
dalam air, eksudat itu diibaratkan seperti beol dan kencingnya tanaman.

Tanaman mengeluarkan eksudat karena tanaman juga makhluk hidup yang pasti
mengeluarkan eksresi. Karena air yang disirkulasi, tentu eksudat ini akan terus menumpuk
jika air tidak dikuras. Akibatnya eksudat ini menjadi racun bagi tanaman itu sendiri.

Tandanya air nutrisi harus diganti adalah biasanya warna larutan memudar tetapi EC/TDS
tinggi. Dan jika Anda menyentuh airnya, akan terasa agak lengket jika Anda gesekkan jari
tangan Anda. Kemudian tanda lainnya adalah daun tanaman terlihat bermasalah seperti
keriting, kuning, dan sebagainya.

Jika Anda mengikuti rasio 1 liter untuk 3 tanaman, maka siklus penggantian kuras tandon
Anda tiap 2 minggu sekali. Jika Anda tidak mengikuti rasio itu, Anda perlu mencari tahu
sendiri dengan melihat tanda-tanda pada air tandon dan tanaman.

Secara kasar, Anda juga bisa berdasarkan jumlah top up air biasa ke tandon. Frekuensi
pengurasan tandon didasarkan setiap jumlah waktu saat top up air biasa ke tandon sudah
mencapai dari 50% total volume air awal dan sampai habisnya air sisanya.

Misal Anda punya tandon 40 liter. Karena air diserap tanaman dan ada yang menguap,
pasti tiap hari air dalam tandon akan berkurang.

Jika tiap hari Anda menambahkan 5 liter air biasa untuk mengganti air yang hilang. Maka
pada hari ke 4, Anda sudah menambahkan total 20 liter pada tandon yang artinya Anda
sudah menambahkan air baru 50% dari volume air awal.

Saat itu Anda tidak usah lagi top up air nutrisi, biarkan air sisanya sampai tinggi air setinggi
batas minimal sedotan pompa.

Karena air tiap hari hilang 5 liter, berarti butuh waktu sekitar 8 hari untuk menunggu air
sisanya habis. Kemudian barulah Anda kuras tandon Anda dan ganti dengan nutrisi yang
baru. Berarti frekuensi penggantian nutrisi sistem Anda adalah setiap 4+8 = 12 hari sekali.
2. Sterilisasi Tandon dan Gully Setiap Selesai Panen
Walau tidak menggunakan tanah, kuman penyakit masih dapat berkembang bisa dan hidup
pada gully, tandon, pipa, hingga tampungan pada instalasi. Terutama alga mudah
berkembang biak yang mengerak dan membentuk slime hijau dan coklat pada gully bekas
tanaman.

Alga ini membuat larutan nutrisi jadi berbau tidak sedap dan jika tidak dibersihkan dapat
menjadi sumber penyakit bagian tanaman

Jika Jarang Dibersihkan dapat Jadi Sumber Penyakit

Jika tidak rutin dibersihkan dan disterilisasi, mungkin pada beberapa bulan pertama hal ini
belum terlihat jadi masalah. Tetapi saat ketika instalasi sudah berumur, baru masalah ini
terlihat.

Walau diberi pestisida, mengganti nutrisi, ganti tanaman tidak akan menjadi solusi. Karena
masalah terletak pada penyakit yang hidup pada sistem instalasinya.

Maka dari itu setiap selesai rotasi tanam, sistem instalasi sebaiknya diistirahatkan 1 hari
dengan cara dikeringkan. Kerak-kerak hijau yang tertinggal pada gully sebaiknya
dibersihkan sebersih mungkin.
Sebulan sekali sistem dicuci dengan cairan pemutih agar kesterilan sistem selalu terjaga
seperti baru.

3. Manajemen Nutrisi
Manajemen nutrisi sama seperti sistem hidroponik pada umumnya. Jaga pH di 5,5-6,5 dan
TDS 600-1200 atau EC 1,5-2 untuk sayuran daun.

Variasi Modifikasi Sistem


Sistem Datar

Sistem datar adalah sistem dasar dan umum dari NFT

DFT
Sistem DFT adalah singkatan dari Deep Flow Technique. Biasanya sistem ini menggunakan
gully pralon yang diberi reducer agar dapat memberi genangan pada gully.

Gully DFT

Prinsip sistem ini sama seperti NFT hanya saja bedanya adanya genangan pada aliran gully.
Kedalaman aliran genangan biasanya sekitar 2-3 cm sedangkan NFT memiliki ketebalan
aliran 3 mm. Dengan memberi genangan dapat membuat sistem lebih tahan terhadap mati
listrik yang lama karena masih adanya cadangan air nutrisi pada genangan.

Reducer pipa pralon PVC yang sering dipakai pada sistem DFT biasanya reducer 3" ke 2.5".
Sistem Kolam Sirkulasi

Sistem Kolam dengan Sirkulasi

Prinsip sama seperti DFT, hanya saja tidak ada lajur gully pada sistem. Tanaman tumbuh
pada kolam sedalam 5-10 cm yang disirkulasi. Terkadang sistem ini juga dapat disebut
dengan sistem rakit apung dengan sirkulasi

NFT Baki / Wadah

NFT dengan 2 Wadah / Baki

Sistem NFT ini memanfaatkan 2 wadah yang ditumpuk. Bentuknya sama seperti sistem
kolam sirkulasi hanya saja air tidak menggenang. Sistem ini cocok untuk skala rumah
tangga karena pembuatannya tidak memerlukan biaya yang besar.

A Frame
Sistem ini adalah salah satu modifikasi sistem NFT yang bertingkat dengan bentuk A.
Dengan membuatnya menjadi matriks, diharapkan dapat meningkatkan titik tanam per
satuan luas. Sehingga harapannya hasil panen lebih banyak dibanding sistem datar.

Sistem ini dapat meningkatkan jumlah titik tanam hingga 2x lipat dibanding sistem datar.
Kekurangan sistem ini membutuhkan listrik yang lebih besar per instalasi ketimbang NFT
datar karena pompa memerlukan H max yang tinggi. H max tentu berbanding lurus dengan
daya listrik yang digunakan.

Biasanya A frame yang sering dibuat di Indonesia ukurannya tingginya 1.6 meter, lebarnya
1.2 meter, dan jarak antar tingkat sekitar 25-30 cm. Dengan ukuran segitu, A frame yang
dibuat masing-masing sisi bertingkat 5. Jika dengan sistem datar, Anda hanya bisa
meletakkan 6 lajur gully dalam lebar 1.2 meter. Tetapi pada sistem A frame, Anda bisa
meletakkan 10 lajur gully.

Hidroponik A Frame

Selain itu sistem A frame tidak dapat dibuat sembarang tempat. Membujurnya sistem A
frame harus diperhitungkan agar semua sisi dapat menerima sinar. Biasanya sistem A
frame membujur dari barat ke timur. Jika membujur utara selatan, bagian sisi barat A frame
pertumbuhannya lebih jelek ketimbang sisi timur. Karena sinar matahari terbaik adalah
sinar pagi hari.

Isunya tingkat A frame yang paling bawah, pertumbuhan tanamannya tidak sebagus di
atasnya. Perkiraan saya mungkin sinar paling bawah diterima paling sedikit. Jika Anda
menanam sayuran berwarnaa merah, sebaiknya letakkan di tingkat 1 atau 2 supaya
penerimaan sinar matahari lebih banyak. Dan tingkat yang bawah sebaiknya digunakan
untuk menanam sayuran yang tidak membutuhkan cahaya banyak.

NFT Dinding Vertikal

NFT Dinding
Sistem ini cukup cocok untuk rumah yang tidak punya halaman sama sekali. Karena sistem
ini dapat diletakkan di pagar. Kelemahannya sama seperti A Frame yaitu membutuhkan
pompa dengan H max yang tinggi.

NFT Asbes / Fiber Gelombang


Sistem ini memanfaatkan cekungan gelombang sebagai tempat mengalirnya aliran dan
tumbuhnya tanaman.Gelombang bisa menggunakan asbes atau fiber gelombang.

NFT Asbes

Usahakan menggunakan gelombang dengan cekungan di atas 5 cm agar air dalam aliran
tidak meluber ke samping karena lebatnya akar dan tanaman dapat berdiri kokoh.
Sebaiknya saran saya, jangan menggunakan asbes untuk jadi tempat budidaya, mengingat
asbes memiliki zat beracun yang dapat mengontaminasi tanaman yang kita tanam.

Jika sudah terlanjur menggunakan asbes, sebaiknya lapisi dengan plastik mulsa atau terpal
agar tanaman tidak kontak dengan asbes dan air nutrisi tidak terserap merembes.

Masalah dan Resiko


1. Hujan
Hujan adalah salah satu masalah bagi pekebun NFT outdoor. Jika menggunakan naungan
atau greenhouse mungkin hujan bukan lagi masalah. Karena air hujan dapat masuk ke
tandon nutrisi melalui gully tanaman.
Solusi untuk masalah ini adalah cukup menempatkan tandon pada tempat yang terlindung
dari hujan kemudian memasang percabangan pada saluran balik. Tanaman tidak usah
diberi naungan tidak apa-apa. Cabang yang pertama menuju kembali ke tandon dan cabang
yang kedua menuju pembuangan. Cabang-cabang tersebut diberi valve atau keran.

Ketika saat cerah, valve pembuangan ditutup dan valve ke tandon dibuka. Ketika saat
hujan, pompa dimatikan dan valve pembuangan dibuka dan valve ke tandon ditutup.
Dengan begini tandon aman ketika saat hujan

Untuk menimalisir rusaknya daun karena air hujan, Anda sebaiknya perlu memasang
paranet agar tetesan air hujan dapat terpecah sehingga tidak merusak daun. Dan setelah
hujan reda, sebaiknya Anda bilas daun dengan air bersih karena air hujan berpotensi
membawa kuman penyakit.

2. Layu Siang Hari


Layu siang hari ini disebabkan respirasi yang berlebihan dibanding penyerapan air
tanaman. Akibatnya tanaman kehilangan daya turgornya alias lemas. Walaupun saat sore
biasanya sudah kembali seger kembali, jika hal ini terjadi terus menerus pertumbuhan
tanaman akan menjadi lambat karena mengalami stres saat siang hari.

Masalah ini dapat dicegah dengan penerapan kemiringan 5% dan debit 2 liter per menit
agar aerasi bagus sehingga penyerapan air oleh akar tanaman dapat mengimbangi respirasi
saat siang hari

3. Selang Inlet Mampet


Biasanya ini disebabkan adanya partikel yang tersedot pompa, akibatnya dapat membuat
buntu selang inlet. Solusinya gunakan selang inlet yang lebih besar, saran saya gunakan
selang RO (reverse osmosis) yang berdiameter 8 mm

Selain itu gunakan filter pada aliran balik, minimal dapat menggunakan filter aquarium agar
kotoran dari luar tidak masuk tandon. Atau mungkin untuk kelas profesional, Anda bisa
memasang disc filter pada sistem instalasi Anda.

http://taman-berkebun.blogspot.co.id/2015/08/hidroponik-nft-sirkulasi.html

You might also like