You are on page 1of 13

ANATOMI DAN FISIOLOGI KULIT

A. Definisi Kulit
Kulit adalah suatu organ pembungkus seluruh permukaan luar

tubuh, merupakan organ terberat dan terbesar dari tubuh. Kulit

memiliki fungsi melindungi bagian tubuh dari berbagai macam

gangguan dan rangsangan luar. Fungsi perlindungan ini terjadi melalui

sejumlah mekanisme biologis, seperti pembentukan lapisan tanduk

secara terus menerus keratinisasi dan pelepasan sel-sel kulit ari yang

sudah mati), respirasi dan pengaturan suhu tubuh, produksi sebum

dan keringat serta pembentukan pigmen melanin untuk melindungi

kulit dari bahaya sinar ultra violet matahari.


Kulit merupakan lapisan terluar tubuh, memiliki luas 2 m 2

dengan berat 15% BB, bergenerasi tiap 28 hari dan terbagi dari tiga

lapisan, yaitu: epidermis, dermis, dan jaringan subkutan.


B. Lapisan Kulit
1. Epidermis
Epidermis adalah lapisan luar kulit yang tipis dan

avaskuler. Terdiri dari epitel berlapis gepeng bertanduk,

mengandung sel melanosit, Langerhans dan merkel. Fungsi

epidermis adalah proteksi barier, organisasi sel, sintesis vitamin

D dan sitokin, pembelahan dan mobilisasi sel, pigmentasi

(melanosit) dan pengenalan alergen (sel Langerhans).

Epidermis terdiri atas lima lapisan (dari lapisan yang paling atas

sampai yang terdalam):


a. Lapisan tanduk / korneum.
1) Terdiri dari 20 25 lapis sel tanduk tanpa inti.
2) Bagian terluar dari epidermis
3) Terdiri dari sel-sel keratin mati
4) Mudah terabsorsi dan terganti dengan lapisan baru
b. Stratum lucidum
1) Terdapat eleidin
2) Hanya terdapat pada telapak kaki
3) Melindungi dari sinar UV
c. Granular / s. granulosum.
1) Terdiri dari butir butir granul keratohialinyang basofilik.
2) Memiliki ketebalan 1 5 sel
3) Terdapat profilanggrin
d. lap. Malpighi/ stratum spinosum.
1) Lapisan epidermis yang paling tebal (5-15 lapisan sel)
2) Terdiri dari sel polygonal
3) Sel sel mempunyai protoplasma yang menonjol yang

terlihat seperti duri.


e. Lapisan basal / stratum germinativum
1) Terdiri dari sel sel kuboid yang tegak lurus terhadap

dermis.
2) Tersusun sebagai tiang pagar atau palisade.
3) Lapisan terbawah dari epidermis.
4) Terdapat melanosit yaitu sel dendritik yang yang

membentuk melanin( melindungi kulit dari sinar matahari.


5) Bertanggug jawab dalam pembelahan sel untuk

menghasilkan keratinosit baru


6) Terdapat melanosit dan sel market
7) Single layer
8) Lapisan terdalam dari epidermis

Setiap kulit yang mati banyak mengandung keratin yaitu

protein fibrous insoluble yang membentuk barier terluar kulit

yang berfungsi:

Mengusir mikroorganisme pathogen


Mencegah kehilangan cairan yang berlebihan dari

tubuh.
Unsure utam yang mengerskan rambut dan kuku.
Setiap kulit yang mati akan terganti tiap 3- 4 minggu.

Dalam epidermis terdapat 2 sel yaitu :


Sel merkel. Fungsinya belum dipahami dengan jelastapi

diyakini berperan dalam pembentukan kalus dan klavus

pada tangan dan kaki


Sel langerhans. Berperan dalam respon respon antigen

kutaneus. Epidermis akan bertambah tebal jika bagian

tersebut sering digunakan. Persambungan antara

epidermis dan dermis di sebut rete ridge yang berfunfgsi

sebagai tempat pertukaran nutrisi yang essensial. Dan

terdapat kerutan yang disebut fingers prints.


2. DERMIS.( korium)
Dermis membentuk bagian terbesar kulit dengan

memberikan kekuatan dan struktur pada kulit (Eckert). Dermis

atau Korium (Kulit Jangat) adalah lapisan jaringan ikat bagian

bawah. Pada permukaan dermis tersusun papil-papil kecil yang

berisi ranting-ranting pembuluh/kapiler darah, kandung rambut,

serta ujung-ujung saraf dari alat indera. Dermis dipisahkan dari

lapisan epidermis dengan adanya membrane dasar atau

lamina. Membran ini terusun dari dua lapisan jaringan ikat yaitu

lapisan papilaris dan lapisan retikularis. Lapisan ini

mengikat epidermis dengan struktur yang ada di bawahnya.

Lapisan papilaris dermis berada langsung di bawah epidermis

dan tersusun dari sel-sel fibroblast yang dapat menghasilkan

salah satu bentuk kolagen yaitu suatu komponen dari jaringan

ikat. Lapisan retikularis terletak di bawah lapisan papilaris dan

juga memproduksi kolagen serta berkas-berkas serabut elastik.


3. Jaringan Subkutan Atau Hipodermis / Subcutis.
Lapisan terdalam yang banyak mengandung sel liposit

yang menghasilkan banyak lemak.


a. Merupakn jaringan adipose sebagai bantalan antara kulit

dan setruktur internal seperti otot dan tulang.


b. Sebagai mobilitas kulit, perubahan kontur tubuh dan

penyekatan panas.
c. Sebagai bantalan terhadap trauma.
d. Tempat penumpukan energi.
C. Kelenjar-kelenjar Pada Kulit
1. Kelenjar Sebasea
Berfungsi mengontrol sekresi minyak ke dalam ruang antara

folikel rambut dan batang rambut yang akan melumasi rambut

sehingga menjadi halus lentur dan lunak.


2. Kelenjar keringat
Diklasifikasikan menjadi 2 kategori:
a. Kelenjar Ekrin terdapat disemua kulit. Melepaskan

keringat sebagai reaksi penngkatan suhu lingkungan dan

suhu tubuh. Kecepatan sekresi keringat dikendalkan oleh

saraf simpatik.pengekuaran keringat oada tangan, kaki,

aksila, dahi, sebagai reaksi tubuh terhadap setress, nyeri

dll.
b. Kelenjar Apokrin. Terdapat di aksil, anus, skrotum, labia

mayora, dan berm,uara pada folkel rambut.

Kelenjar ininaktif pada masa pubertas,pada wanit a akan

membesar dan berkurang pada sklus haid.

K.Apokrin memproduksi keringat yang keruh seperti susu

yang diuraikan oleh bajkteri menghasilkan bau khas

pada aksila.

Pada telinga bagian luar terdapat kelenjar apokrin

khusus yang disebut K. seruminosa yang menghasilkan

serumen(wax).
D. Fungsi Kulit Secara Umum
1. Sebagai Proteksi
Masuknya benda- benda dari luar(benda asing ,invasi

bacteri.)
Melindungi dari trauma yang terus menerus.
Mencegah keluarnya cairan yang berlebihan dari tubuh.
Menyerap berbagai senyawa lipid vit. Adan D yang larut

lemak.
Memproduksi melanin mencegah kerusakan kulit dari

sinar UV.
2. Pengontrol/Pengatur Suhu.
Vasokonstriksi pada suhu dingn dan dilatasi pada kondisi

panas peredaran darah meningkat terjadi penguapan

keringat.
3 proses hilangnya panas dari tubuh:
o Radiasi: pemindahan panas ke benda lain yang

suhunya lebih rendah.


o Konduksi : pemindahan panas dari ubuh ke benda

lain yang lebih dingin yang bersentuhan dengan

tubuh.
o Evaporasi : membentuk hilangnya panas lewat

konduksi
o Kecepatan hilangnya panas dipengaruhi oleh

suhu permukaan kulit yang ditentukan oleh

peredaran darah kekulit.(total aliran darah N: 450

ml / menit.)
3. Sensibilitas
Mengindera suhu, rasa nyeri, sentuhan dan rabaaan.
4. Keseimbangan Air
Sratum korneum dapat menyerap air sehingga

mencegah kehilangan air serta elektrolit yang berlebihan

dari bagian internal tubuh dan mempertahankan

kelembaban dalam jaringan subcutan.


Air mengalami evaporasi (respirasi tidak kasat mata)+

600 ml / hari untuk dewasa.


5. Produksi Vitamin
Kulit yang terpejan sinar Uvakan mengubah substansi

untuk mensintesis vitamin D.

E. Pemeriksaan Fisik
Teknik pengkajian penting untuk mengevaluasi integumen yang

mencakup teknik inspeksi dan palpasi.


Inspeksi
1. Warna / adanya perubahan pigmentasi
Warna kulit di setiap bagian seharusnya sama, kecuali jika ada

peningkatan vaskularisasi. Variasi normal warna kulit antara

lain: Variasi normal Deskripsi


Tahi lalat Kecoklatan coklat tua, bisa datar atau sedikit

menonjol
Stretch mark (striae) Keputihan atau pink, dapat

disebabkan karena berat yang berlebih atau kehamilan.


Freckles (bintik-bintik di tubuh) Datar dimanapun bagian

tubuh.
Vitiligo Area kulit tak terpigmentasi, prevalensi lebih pada

orang kulit gelap.


Tanda lahir Umumnya datar, warnanya bisa kecoklatan,

merah, atau coklat.


Warna kulit yang abnormal yaitu kekuningan atau jaudis. Hal ini

dapat mengindikasikan terjadinya kelainan fungsi hati atau

hemolisis sel darah merah. Pada orang berkulit gelap, jaundis

terlihat sebagai warna kuning-hijau pada sklera, telapak tangan,

dan kaki. Pada orang berkulit cerah, jaundis terlihat berwarna

kuning pada kulit, sklera, bibir, palatum, dan dibawah lidah.

Warna kulit abnormal lainnya yaitu eritema. Eritema

dimanifestasikan sebagai kemerahan pada orang berkulit cerah

dan coklat atau ungu pada orang berkulit gelap. Hal ini

mengindikasikan peningkatan temperatur kulit karena inflamasi

(proses vaskularisasi jaringan).


2. Adanya lesi
Lesi pada kulit dideskripsikan dengan warnanya, bentuk,

ukuran, dan penampilan umum. Selain itu batas luka apakah

luka datar, menonjol juga harus dicatat.


Tipe Lesi Kulit Deskripsi
Blister Adanya cairan vesikel terisi atau bullae
Bulla Blister lebih dari 1 cm.
Komedo Karena dilatasi pori-pori
Crust (kerak) Eksudat kering yang merusak epitel kulit,

Cyst (kista) Semisolid atau masa berisi cairan,

enkapsulasi pada lapisan kulit yang lebih dalam.


Deskuamasi Peluruhan atau hilangnya debris pada

permukaan kulit. Erosi Kehilangan epidermis, dapat

dikaitakan dengan vesikel, bulae, atau pustula.


Eksoriasi Erosi epidermal n=biasanya karena

peregangan kulit.
Fissura Retak pada epidermis biasanya sampai ke

dermis
Makula Area datar pada kulit dengan diskolorisasi,

diameter kurang dari 5 mm.


Nodul Solid, peningkatan lesi atau masa, diameter 5 mm-

5 cm Papula Solid, peningkatan lesi dengan diameter

kurang dari 5 mm Plaque Timbul, lesi datar diameter

lebih besar dari 5 mm Pustula Papula berisi eksudat

purulen Scale Debris kulit pada permukaan epidermis

Lesi vaskular mencakup petekie, purpura dan ekimosis

(berdasarkan ukurannya).
Petekie Purpura Ekimosis
3. Adanya ruam
Munculnya ruam kulit mengindikasikan adanya infeksi

atau reaksi obat. Beberapa jenis ruam dapat dilihat pada tabel

diatas. Keberadaan ruam berhubungan dengan perubahan

farmako terapi yang penting untuk membantu identifikasi

adanya reaksi hipersensitivitas alergi. Perkembangan urtikaria

terjadi karena adanya reaksi obat atau makanan. Infeksi kulit

dapat disebabkan oleh jamur atau ragi. Misalnya infeksi oleh

Candida Albicans yang meninvasi jaringan yang lebih dalam.


4. Kondisi rambut
Kuantitas, kualitas, distribusi rambut perlu di catat. Kulit kepala

seharusnya elastis dan terdistribusi rambut merata. Alopesia

berhubungan dengan adanya kehilangan rambut dan

menyebar, merata, dan lengkap, biasanya dikarenakan terapi

obat seperti kemoterapi. Hirsutism atau meningkatnya

pertumbuhan rambut pada wajah, tubuh, atau pubis merupakan

salah satu penemuan abnormal. Hal ini dapat ditemukan pada

wanita menopause, gangguan endokrin, dan terapi obat tertentu

(kortikosteroid, androgenik).
5. Kondisi kuku
Kuku seharusnya berwarna pink dengan vaskularisasi yang

baik dan dapat dilakukan tes kapilari refil. Kuku yang membiru

dan keunguan dapat mengindikasikan terjadinya sianosis. Jika

warnanya pucat, bisa saja terjadi penurunan aliran darah ke

perifer. Ketika ditemukan adanya clubbing, sudut kuku 180,

mengindikasikan adanya hipoksia kronik.


6. Catat bau badan dan adanya bau pada pernapasan,

berhubungan erat dengan kualitas perawatan diri klien.

Palpasi

1. Palpasi kelembutan permukaan kulit. Kulit kasar terjadi pada

pasien hipitiroidisme.
2. Kelembaban. Dideskripsikan dengan kering, berminyak,

berkeringat, atau lembab. Kulit berminyak dengan jerawat dan

dengan peningkatan aktivitas kelenjar minyak dna pada


penyakit parkinson. Diaforesis sebagai respon meningkatnya

suhu atau melabolisme tubuh. Hiperhidrosis istilah terhadap

perspirasi berlebihan.
3. Temperatur
4. Mobilitas dan turgor. Ketika mengkaji secara terpusat, diatas

klavikula, kulit seharusnya mudah untuk dicubit, dan cepat

kembali ke posisi awal. Mobilitas kulit menurun pada

scleroderma atau pada pasien dengan peningkatan edema.

Turgor kulit menurun pada pasien dehidrasi.


5. Nonpitting atau pitting edema. Nonpitting edema, tidak

terdepresi dengan palpasi, terlihat pada pasien dengan respon

inflamasi lokal dan disebabkan oleh kerusakan endotel kapiler.

Kulit terlihat merah, keras, dan hangat. Pitting edema biasanya

pada kulit ekstremitas dan dapat menimbulakan depresi ketika

dilakukan palpasi.
Skala (1+ to 4+) Pengukuran Deskripsi Waktu kembali
/41 2 mm Nyaris dapat terdeteksi Segera
/42 4 mm Pitting Lebih dalam Beberapa detik
/43 6 mm Pitting dalam 10-20 detik
4+/4 10 mm Sangat dalam >20 detik
F. Pemeriksaan Diagnostik Gangguan Sistem Integument
1. Biopsi Kulit
Mendapatkan jaringan untuk dilakukan pemeriksaan

mikroskopik dengan cara eksisi dengan scalpel atau alat

penusuk khusus ( skin punch) dengan mengambil bagian

tengah jaringan.
INDIKASI
Pada nodul yang asal nya tidak jelas untuk mencegah

malignitas. Dengan warna dan bentuk yang tidak lazim.

Pembentukan lepuh.
2. PATCH TEST
Untuk mrngenali substansi yang menimbulkan alergi pada

pasien dibawah plester khusus ( exclusive putches )


INDKASI
Dermatitis, gejalak kemerahan, tonjolan halus, gatal- gatal.

Reaksi + lemah. Blister yang halus, papula dan gatal gatal

yang hebat reaksi + sedang.Blister/bullae, nyeri, ulserasi reaksi

+ kuat.
Penjelasan pada pasien sebelum dan sesudah pelaksanaan

patch test. Jangan menggunakan obat jenis kortison selam satu

minggu sebelum tgl pelaksanaan. Sample masing masing

bahan tes dalam jumlah yang sedikit dibubuhkan pada plester

berbentuk cakaram kemudian ditempel pada punggung,dengan

jumlah ynag bervariasi.( 20 30 buah.) Pertahankan agar

daerah punggung tetap kering pada saat plester masih

menempel. Prosedur dilaksanakan dalam waktu 30 menit. 2- 3

hari setelah tes plester dilepas kemudian lokasi dievaluasi.


3. PENGEROKAN KULIT.
Sampel kulit dikerok dari lokasi lesi, jamur, yang

dicurigai.dengan menggunakan skatpel yang sudah dibasahi

dengan minyak sehingga jaringan yang dikerok menempel pada


mata pisau hasil kerokan dipindahkan ke slide kaca ditutup

dengan kaca objek dan dipriksa dengan mikroskop.


4. PEMERIKSAAN CAHAYA WOOD ( LIGHT WOOD).
Menggunakan cahaya UV gelombang panjang yang disebut

black light yang akan menghasilakan cahaya berpedar

berwarna ungu gelap yang khas.cahaya akan terlihat jelas pada

ruangan yang gelap, digunakan untuk memebedakan lesi

epidermis dengan dermis dan hipopigmentasi dengan

hiperpigmentasi.
5. APUS TZANCK.
Untuk memeriksa sel sel kulit yang mengalami pelepuhan.
INDIKASI
Herpes zoster,varisella, herpes simplek dan semua bentuk

pemfigus. Secret dari lesi yang dicurigai dioleskan pada slide

kaca diwarnai dan periksa

You might also like