Professional Documents
Culture Documents
Cara pengadukan dalam proses flokulasi ada dua cara yaitu pengadukan
berdasarkan energi yang ada dalam air itu sendiri dan pengadukan
berdasarkan energy mekanik dari luar.
Hal-hal yang perlu diperhatikan tentang susunan dan bentuk bak
flokulator yakni antara lain:
Bak flokulator harus diletakkan di antara bak pencampur cepat dan
bak pengendapan dan lebih baik lagi jika antara bak flokulator menyatu
atau bergabung jadi satu.
Untuk bak flokulator yang standar (bentuk persegi pamjang), harus
dilengkapi dengan peralatan pengadukan atau aliran dengan sekat (baffle
flow) yang berfungsi untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Kecepatan pengadukan harus dapat diatur atau dikontrol agar
dapat disesuaikan dengan kondisi kualitas air bakunya.
Keccepatan pengadukan (kecepatan putar) untuk flokulator dengan
pengadukan dari luar antara 15-18 cm/detik, sedangkan untuk flokulator
tipe aliran dengan sekat, kecepatan rata-rata dalam bak antara 15-30
cm/detik.
Bentuk dan konstruksi bak flokulator harus sedemikian rupa agar
terhindar terjadinya aliran singkat atau aliran stagnan (diam).
Baik flokulator harus dilengkapi dengan peralatan untuk
penghilangan lumpur atau lebih atau buih yang mungkin terjadi.
Berdasarkan cara kerjanya flokulator dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Flokulator pneumatic yakni cara kerjanya sama seperti yang dilakukan
pada aerasi, bedanya suplai udara yang diberikan ke bak flokulasi tidak
sebesar pada bak aerasi.
2. Flokulator mekanis yakni cara kerjanya dengan cara pengadukan
(mixing), karena bentuknya yang bermacam-macam inilah maka bentuk ini
sangat familiar bagi seorang engineer.
3. Flokulator baffle yakni cara kerjanya air limbah berjalan dengan cara
mengitari sekat-sekat yang ada.