You are on page 1of 4

AMNIOTOMI

No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT. PUSKESMAS Ttd.Ka.Puskesmas : Nurahdiah
PENANAE Nip.: 196612311986032087

1. Pengertian Tindakan memecahkan selaput ketuban pada ibu bersalin dengan


menggunakan alat dan tekhnik yang standar
2. Tujuan Merangsang penururnan kepala pada pembukaan lengkap persalinan
Mencegah terjadinya komplikasi berat dan kematian ibu dan janin
pada persalinan dengan solutio plasenta
3. Kebijakan a. Keputusan mentri Kesehatan Republik Indonesia No
369/MENKES/SKII/2007 tentang standar profesi bidan
b. Keputusan kongres XV Ikatan Bidan Indonesia No
007/SKEP/KONGRESXV/IBI/XI/2013
4. Referensi a. Pedoman penanganan pertolongan persalinan dan nifas bagi petugas
kesehatan
b. Petunjuk tekhnis standar pelayanan minimal bidan kesehatan di
kabupaten dan kota
c. Pedoman kesehatan neonatal esensial dasar
d. Buku saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan
rujukan
e. Pedoman asuhan persalinan normal
f. Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal
5. Prosedur Persiapan alat dan bahan :
Alat tulis
Format asuhan persalinan dan pertograf
Alat pemeriksaan (tensimeter, termometer, metlin, dopler dan jelly)
Alat partus dan heating 1 set serta bahan habis pakai
APD dan kelengkapan PI
6. langkah- langkah a. Membahas prosedur bersama ibu dan keluarganya dan jawab apapun
yang mereka ajukan
b. Dengarkan denyut jantung janin (DJJ) dan catat pada partograf
c. Cuci kedua tangan dengan menggunakan sabun dan air lalu keringkan
d. Pakai sarung tangan desinfeksi tingkat tinggi atau steril
e. Diantara kontraksi, lakukan pemeriksaan dalam dengan hati-hati, raba
dengan hati-hati selaput ketuban untuk memastikan bahwa kepala
sudah masuk dengan baik (masuk kedalam panggul) dan bahwa tali
pusat dan atau bagian-bagian tubuh yang kecil dari bayi(misalkan
tangan) tidak bisa di palpasi, jika tali pusat umbilicus atau bagi-bagian
yang kecil dari bayi bisa dipalpasi, jangan pecahkan selaput rujuk ibu
segera
Catatan : pemeriksaan dalam yang dilakukan, di antara
kontraksisering kali lebih nyaman untuk ibu, tapi jika selaput ketuban
tidak dapat di raba di antara kontraksi, tunggu sampai kekuatan
kontraksi berikutnya mendorong cairan ketuban menekan selaput
ketuban dan membuatnya lebih mudah untuk di palpasi dan
dipecahkan
f. Dengan menggunakan tangan yang lain tempatkan klem setengah
kocher atau setengah kelly desinfeksi tingkat tinggi atau steril dengan
lembut kedalam vagina, dan pandu klem dengan jari dari tangan yang
digunakan untuk pemeriksaan hingga mencapai selaput ketuban
g. Pegang ujung klem di antara ujung jari pemeriksaan, gerakkan jari dan
dengan lembut gosokkan klem pada selaput ketuban dan dipecahkan
Catatan : sering kali lebih mudah memecahkan selaput ketuban di
antara kontraksi ketika selaput ketuban tidak tegang, hal ini juga akan
mencegah air ketuban menyemprot pada saat selaput ketuban di
pecahkan
h. Biarkan air ketuban membasahi jari tangan yang digunakan untuk
pemeriksaan
i. Gunakan tangan yang lain untuk mengambil pemeca ketuban dan
menempatkannya pada larutan klorin 0.5% untuk di dekontaminasi,
biarkan jari tangan pemeriksaan tetap di dalam vagina untuk
mengetahui penurunan kepala janin dan memastikan bahwa tali pusat
dan bagian kecil dari bayi tidak teraba. Setelah memastikan penurunan
kepala dan tidak ada tali pusat dan bagian-bagian tubuh bayi yang
kecil, keluarkan tangan pemeriksaan dengan lembut dari vagina
j. Evaluasi warna cairan ketuban, periksa apakah ada mekonium atau
darah (lebih banyak dari bercak bercampur dari darah yang normal)
k. Celupkan tangan yang masih menggunakan sarung tangan ke dalam
larutan klorin 0.5% lalu lepaskan sarung tangan dan biarkan terendan
dalam larutan klorin 0.5% selama 10 menit
l. Cuci kedua tangan
m. Segera periksa ulang denyut janjung janin (DJJ)
n. Catat pada partograf waktu dilakukannya pemeriksaan selaput ketuban
dan DJJ
Pakai
7. Diagram Alir
sarung
tangan

Pemeriksaan
Cuci
dalam
tangan
DJJ

amniotomi
Jelaskan
prosedur
tindakan pada
ibu & keluarga
Evaluasi
warna

Celupkan
tangan pada
larutan klorin

Cuci tangan
DJJ

Dokumentasi /
partograf

8. Hal-hal yang Disiplin terhadap SOP


perlu
diperhatikan

9. Unit terkait Dokter, Bidan Puskesmas, Bidan Desa

10. Dokumen Dokumen Pemeriksaan Laboratorium


terkait

11. Rekaman
historis No. Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
perubahan

You might also like