Babandotan (Ageratum conyzoides L) adalah tumbuhan pengganggu yang sering ditemukan di sawah, ladang, dan wilayah bersemak belukar. Tumbuhan ini berbunga sepanjang tahun dan dapat menghasilkan banyak biji. Babandotan memiliki manfaat sebagai obat tradisional untuk berbagai penyakit dan kemampuan alelopati untuk menghambat gulma lain di sawah.
Babandotan (Ageratum conyzoides L) adalah tumbuhan pengganggu yang sering ditemukan di sawah, ladang, dan wilayah bersemak belukar. Tumbuhan ini berbunga sepanjang tahun dan dapat menghasilkan banyak biji. Babandotan memiliki manfaat sebagai obat tradisional untuk berbagai penyakit dan kemampuan alelopati untuk menghambat gulma lain di sawah.
Babandotan (Ageratum conyzoides L) adalah tumbuhan pengganggu yang sering ditemukan di sawah, ladang, dan wilayah bersemak belukar. Tumbuhan ini berbunga sepanjang tahun dan dapat menghasilkan banyak biji. Babandotan memiliki manfaat sebagai obat tradisional untuk berbagai penyakit dan kemampuan alelopati untuk menghambat gulma lain di sawah.
Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Gymnospermae Kelas : Dicotyledonae Famili : Asteracae Marga : Ageratum Spesies : Ageratum Conyzoides L. Nama umum : Babandotan Nama daerah : Babandotan (Sunda); Bandotan (Jawa), Dus bedusan (Madura) Deskripsi Habitus berupa tumbuhan terna semusim, tumbuh tegak atau bagian bawahnya berbaring, tingginya sekitar 30-90 cm dan bercabang. Batang berbentuk bulat berbulu tebal. Daun tunggal bertangkai, letaknya saling berhadapan dan bersilang, helaian daun bulat telur dengan pangkal membulat dan ujung meruncing, tepi bergerigi, panjangnya 1-10 cm, lebar 0,5-7 cm, kedua permukaan daun meroma dengan kelenjar yang terletak di permukaan bawah daun, warnanya hijau. Bunga majemuk berkumpul 3 atau lebih, berbentuk malai rata yang keluar dari ujung tangkai, biasanya berwarna biru hingga ungu, terkadang putih. Panjang bonggol bunga 6-8 mm, dengan tangkai yang berambut. Buah bulat panjang berwarna hitam dan bentuknya kecil. (Badan POM RI - Direktorat Obat Asli Indonesia. 2008. Ageratum conyzoides L. <http://perpustakaan.pom.go.id>. Diakses 27 Februari 2017.)
Babandotan sering ditemukan sebagai tumbuhan pengganggu di sawah-sawah yang
mengering, ladang, pekarangan, tepi jalan, tanggul, tepi air, dan wilayah bersemak belukar. Ditemukan hingga ketinggian 3.000 m, tanaman ini berbunga sepanjang tahun dan dapat menghasilkan hingga 40.000 biji per individu. Karenanya, gulma ini dirasakan cukup mengganggu bagi tanaman perkebunan. Manfaat Ageratum dapat digunakan sebagai obat beberapa penyakit seperti sakit telinga tengah akibat radang, luka berdarah, bisul, borok, rematik, pendarahan rahim, tumor rahim, sakit tenggorokan, malaria, influenza, perut kembung, mulas, muntah dan untuk perawatan rambut. Kemampuan daun Ageratum sebagai allelopathy diidentifikasi karena adanya 3 phenolic acid yaitugallic acid, coumalic acid dan protocatechuic acid, yang dapat menghambat pertumbuhan beberapa gulma pada tanaman padi. Sebagai pupuk organik, penggunaan daun dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil panen padi. Hal tersebut diduga karena penambahan daun Ageratum meningkatkan kandungan nitrogen dalam tanah yang sangat diperlukan bagi pertumbuhan padi. Ahmaniar, S. P. 2015. Pengenalan Babandotan (Ageratum conyzoides L). <http://ditjenbun.pertanian.go.id/tansim/berita-233-pengenalan-babandotan-ageratum- conyzoides-l.html>. Diakses pada 27 Februari 2017.