Professional Documents
Culture Documents
Kata kunci: abu terbang, bata ringan, komposisi kimia abu terbang
1
Program Studi Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
129
130 Jurnal Fisika FLUX, Vol. 11 No. 2, Agustus 2014 (129 139)
Menurut ASTM C618 fly ash penting diketahui, bahwa tidak semua
dibagi menjadi dua kelas yaitu fly ash fly ash dapat memenuhi persyaratan
kelas F dan kelas C. Perbedaan utama ASTM C618, kecuali pada aplikasi
dari kedua ash tersebut berdasarkan untuk beton, persyaratan tersebut
banyaknya kalsium, silika, aluminium harus dipenuhi.
dan kadar besi di ash tersebut. Fly ash kelas F merupakan fly
Walaupun kelas F dan kelas C sangat ash yang diproduksi dari pembakaran
ketat ditandai untuk digunakan fly ash batubara anthracite atau bituminous,
yang memenuhi spesifikasi ASTM mempunyai sifat pozzolanic dan untuk
C618, namun istilah ini lebih umum mendapatkan sifat cementitious harus
digunakan berdasarkan asal produksi diberi penambahan quick lime,
batubara atau kadar CaO. Yang hydrated lime, atau semen. Fly ash
134 Jurnal Fisika FLUX, Vol. 11 No. 2, Agustus 2014 (129 139)
kelas F ini kadar kapurnya rendah antara 600 1600 kg/m3. Karena itu
(CaO < 10%). keunggulan beton ringan utamanya ada
Fly ash kelas C diproduksi dari pada berat, sehingga apabila
pembakaran batubara lignite atau sub- digunakan pada proyek bangunan
bituminous selain mempunyai sifat tinggi secara signifikan dapat
pozolanic juga mempunyai sifat self- mengurangi berat bangunan itu sendiri.
cementing (kemampuan untuk Yothin Ungkoon, et. al (2007)
mengeras dan menambah strength menganalisis tentang material
apabila bereaksi dengan air) dan sifat mikrostruktur beton ringan aerasi
ini timbul tanpa penambahan kapur. (autoclaved aerated concrete) pada
Biasanya mengandung kapur (CaO) > konstruksi dinding dengan
20%. (Mulyono, 2005). menggunakan optikal mikroskop dan
scanning electron mikroskopis (SEM).
Beton Ringan Pengujian dilakukan dengan
Teknologi material bahan membandingkan dinding menggunakan
bangunan berkembang terus AAC dan dinding biasa. Dinding AAC
diantaranya adalah pengembangan memberikan hasil kuat tekan lebih
beton ringan. Beton ringan adalah besar dan sifat ketahanan terhadap
beton yang memiliki berat jenis panas yang lebih baik.
(density) lebih ringan daripada beton
pada umumnya. Beton ringan disebut METODE PENELITIAN
juga sebagai beton ringan aerasi ALC Penelitian ini bersifat kuantitatif
(Aerated Lightweight Concrete) atau yang dilakukan di PT. Geoservices
sering disebut juga AAC (Autoclaved Banjarbaru Kalimantan Selatan dengan
Aerated Concrete). Sebutan lainnya bahan abu terbang dari PLTU Asam
adalah Autoclaved Concrete, Cellular asam, serta menggunakan alat/metode
Concrete (semen dengan cairan kimia analisis kimia dengan AAS.
penghasil gelembung udara), Porous
Concrete, dan di Inggris disebut HASIL PENELITIAN
Aircrete and Thermalite. Tidak seperti Abu terbang PLTU Asam-asam
beton biasa, berat beton ringan dapat berupa tepung halus berwarna abu-abu
diatur sesuai kebutuhan. Pada tua kehitaman. Secara umum
umumnya berat beton ringan berkisar komposisi komponen abu terbang
Basri, M.H., dkk. Analisis Keberadaan Biji Besi .....135
PLTU di seluruh dunia relatif sama, tinggi, yaitu saat alkali meleleh, posisi
yang berbeda adalah persentase alkali digantikan oleh udara, sehingga
kandungan senyawa kimianya sesuai membentuk partikel bulat dengan
dengan jenis batubara yang dipakai lubang di dalamnya (densitas rendah).
(Aziz dan Ardha, 2006). Komponen Hasil uji komposisi kimia abu
mineral utama abu terbang adalah terbang PLTU Asam-asam ditunjukkan
aluminosilikat, besi oksida, silikat pada Tabel 2. Kandungan silika relatif
densitas rendah (cenosphere) dan sisa tinggi (74,2% SiO2), alumina tidak
karbon, serta kemungkinan adanya terlalu tinggi (5,7% Al2O3), dan Fe2O3
mineral mullite. Mullite (3Al2O3.2SiO2) sekitar 14,4%. Sebagai perbandingan
adalah mineral alumina silikat yang abu terbang PLTU Suralaya
tahan terhadap suhu tinggi hingga mengandung silika sedikit lebih rendah
sekitar 1875C, tetapi karena masih (73% SiO2), aluminanya lebih tinggi
ada mineral kuarsa kemungkinan yaitu 11% Al2O3, dan Fe2O3 jauh lebih
ketahanan terhadap suhu akan rendah yaitu sekitar 6% (Aziz dan
berkurang. Partikel - partikelnya Ardha, 2006). Dari perbandingan
berbentuk membulat. Cenosphere tersebut terlihat ada korelasi rendahnya
berasal dari senyawa alkali silikat yang kandungan besi dengan tingginya
telah mengalami pembakaran suhu kandungan SiO2 atau sebaliknya.
Uraian Prosentase
SiO2 74,20
Al2O3 5,70
Fe2O3 14,40
CaO 2,40
MgO 2,03
Na2O 0,06
TiO2 0,47
P2O5 0,051
K2O 0,260
Mn3O4 0,160
SO3 -
Sumber: Hasil Uji di Laboratorium PT Geoservices Banjarbaru Kalimantan Selatan
Komposisi kimia limbah abu juga low-calcium fly ash, yang tidak
terbang PLTU Asam asam Kalimantan mempunyai sifat cementitious dan
Selatan seperti terlihat pada Tabel 2. hanya bersifat pozolanic. Oleh karena
menunjukkan bahwa kadar Al2O3 yaitu itu, limbah abu terbang PLTU Asam
Al2O3 : SiO2 = 5,7% : 74,2% atau nilai asam dapat digunakan sebagai bahan
Al2O3/SiO2 = 0,076819, yang berarti campuran (sebagai agregat)
kadar alumina sangat kecil pembuatan bata ringan.
dibandingkan dengan silikanya. Tabel
3 menunjukkan fly ash yang digunakan KESIMPULAN
termasuk dalam kategori fly ash tipe F Abu terbang PLTU Asam Asam
(ACI Manual of Concrete Practice mempunyai kandungan silika relatif
1993 Part 1 226.3R-3), dengan kadar tinggi (74,2% SiO2) dan alumina tidak
SiO2 + Al2O3 + Fe2O3 lebih dari 70% terlalu tinggi (5,7% Al2O3), serta Fe2O3
dan sesuai dengan syarat SNI 03- sekitar 14,4%. Disamping itu
2460-1991. Fly ash kelas F disebut kandungan kadar kapur yang rendah
Basri, M.H., dkk. Analisis Keberadaan Biji Besi .....137
(CaO sekitar 2,4%), maka abu terbang Aziz., Muchtar, Ngurah Ardha. 2006.
Percobaan Pendahuluan
tersebut termasuk Fly ash kelas F
Pembuatan Refraktori Cor dari
disebut juga low-calcium fly ash, yang Abu Terbang Suralaya.
www.tekmira.esdm.go.id. Di
tidak mempunyai sifat cementitious dan
akses pada tanggal 27 Februari
hanya bersifat pozolanic. Oleh karena 2011.
itu, limbah abu terbang PLTU Asam
Aziz.,M. 2012. Karakterisasi Mineral
asam dapat digunakan sebagai bahan Ampas Serta Evaluasinya
Untuk Pembuatan Material
campuran (sebagai agregat)
Geopolimer Bangunan,
pembuatan bata ringan. Puslitbang Teknologi Mineral
dan Batubara tek-MIRA Jurnal
Teknologi Pengelolaan Limbah
DAFTAR PUSTAKA (Journal of Waste Management
Acosta, Dafi.2009. Pemanfaatan Fly Technology), ISSN 1410-9565
Ash(Abu Terbang) Dari Volume 15 Nomor 1, Juli 2012
Pembakaran Batubara Pada (Volume 15, Number 1, July,
PLTU Suralaya Sebagai Bahan 2012) Pusat Teknologi Limbah
Baku Pembuatan Refraktori Radioaktif (Radioactive Waste
Cor. Technology Center)
Aggarwal, Vanita dkk.2010. Concrete Chandra, 2005, Toksisitas Abu
Durability through High Volume terbang Dan Abu Dasar Limbah
Fly Ash Cocrete PLTU Batubara, Puslitbang
(HVFC) a Literature review. Teknologi Mineral dan
International Journal of Batubara,
Engineering Science and wm@tekmira.esdm.go.id
Techgies vol 2 Coal
Antono, A. 1995. Teknologi beton. FlyAsh://http://www.tfhrc.gov/hnr20/red
Penerbit Universitas Atma Jaya, y/waste/cfa51.htm
Yogyakarta
Cripwell, J.B, 1992, Pulveriszed Fuel
ASTM C618-94a,1994, Standart Test Ash: Understanding The
methods for Coal Fly Ash and Material, National Seminar The
Raw or Calcined Natural use of PFA in construction,
Pozzolan forUuse as A Mineral Concrete Technology Unit,
Amixture in Porland Cement Department of Civil
Concrete, USA. Eengineering, University of
Dundee.
Aziz.,M; Ardha.,N. 2006. Karakterisasi
abu terbang PLTU Suralaya Fly Ash:
dan evaluasinya untuk refraktori http://en.wikipedia.org/wiki/Fly_ash
cor, Jurnal Teknologi Mineral
dan Batubara, no.36, Tahun 14, Fly Ash Powder:
Puslitbang Teknologi Mineral http://www.rmajko.com/Flyash.hml/
dan Batubara, ISSN 0854-7890.
Genowefa Zapotoczna, et. al. 2011.
Autoclaved Aerated Concrete
138 Jurnal Fisika FLUX, Vol. 11 No. 2, Agustus 2014 (129 139)