You are on page 1of 20
KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN is SUMBERDAYA MANUSIA KESEHATAN Tg 29 bya Brkt 0 7AG7-ENTA 7 22808 sa As x KS 1D + ae bo 6 tn i Votes Teen sgn (2 at so) SURAT EDARAN NOMOR DM.02.03/I'V.2/338/2017 TENTANG TATA LAKSANA PENERIMAAN CALON PESERTA PROGRAM BANTUAN PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS / DOKTER GIGI SPESIALIS ANGKATAN XIX DAN PROGRAM DOKTER SUB SPESIALIS ANGKATAN | KEMENTERIAN KESEHATAN, TAHUN 2017 A. Umum Dalam rangke Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Medik Spesialistik, Kementerian Kesehatan melalui Tim Pelaksana dan Pengelola Program Pemberian Bantuan Pendidikan Dokter Spesialis/Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (POS/PDGS) akan melaksanakan penerimaan peserta Program Bantuan Pendidikan Dokter Spesialis/Dokier Gigi Spesialis (PPDS/PPDGS) Angkatan XIX Periode Juli 2017 dan Program Pendidikan Sub Spesialis Angkatan | Periode Juli 2017. Program Bantuan PDS/POGS bagi para dokter dan dokter gigi dimaksudkan untuk pemenuhan kebutuhan tenaga Dokter Spesialis dan Dokter Gigi Spesialis di rumah sakit Proses penerimzan peserta program dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2015 tentang Program Bantuan Pendidikan Dokter Spesialis / Pendidikan Dokier Gigi Spesialis Bantuan diberikan kepada calon peserta yang diusulkan oleh rumah sakit yang masin mengalami kekurangan Dokter Spesialis dan Dokter Gigi Spesialis berdasarkan standar kebutuhan tenaga Dokter Spesialis dan Dokter Gigi Spesialis diruman sakit yang mengacu kepada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perijinan Rumah Sakit. B. Tujuan Memberikan informasi tentang tata laksana penerimaan calon peserta PPDS/PPDGS Angkatan XIX Kementerian Kesehatan kepada saluan kerja / instansi pengusul, calon peserta dan pemangku kepentingan terkait dalam melaksanakan penerimaan calon peserta PPDS/PPDGS Kementerian Kesehatan Angkaten XIX periode Juli 2017 dan Program Pendidikan Sub Spesialis Angkatan | Periode Juli 2017, C.-Ruang Lingkup 4. Penerimaan peserta PPDS/PPDGS diprioritaskan pada 4 spesialisasi dasar (Obgyn, limu Kesehatan Anak, limu Becah dan limu Penyakit Dalam), 4 Spesialis Penunjang (Anestesiologi, Radiologi, Patologi Klinik dan Rehabilitasi Medik) dan Spesialis lainnya sesuai Kebutuhan Rumah Sakit, sedangkan untuk Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis yaitu Bedah Mulut, Konservasi Gigi dan Penyakit Mulut = x , ry ene) Oy ye Ten PasvennsONA RH E8H Fa. Fstop KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBERDAYA MANUSIA KESEHATAN, Joe I) 3 Faye Bu Kets 5 )RSN ao 12 ya Tepes 887 2S1N- PN. TGS Gk -upde depisg 1 a. ist Nak 7a Ea sat TE, a 2. Penerimaan peserta Sp-2 ditujukan untuk Rumah Sakit Vertikal Kemenkes Kelas A dan B a dengan jenis program Sp-2 sebagai berikut Program Studi limu Kesehatan Anak dengan peminatan. 1) Gastrohepatologi 2) Infeksi dan Penyakit Tropis 3) Neonatologi 4) Tumbun Kembang _ Pediatri Sosial 5) Neurologi ©) Respirasi Program Studi llmu Bedah dengan peminatan 1) Bedah Digestit 2) Bedah Onkologi 3) Bedah Vaskuler Program Studi Penyakit Dalam dengan peminatan 4) Gastroenterohepatologi 2) Gijal Hipertensi 3) Endokrinologi, Metabolisme dan Diabetes 4) Hematoiogi Onkologi Mecik 5) Penyakit Tropik Infeksi 6) Kardiovaskuier Program Studi Obgyn 1) Fetomaternat 2) Obstetri dan Ginekologi Sosial Program Studi |Imu Psikiatri dengan peminatan Psikiatn Anak dan Remaja Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif dengan peminatan Intensive CarellCU (Sp An-KIC) D. Dasar 1, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perijinan Rumah Sakit 2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang Program Bantuan Pendidikan Dokter Spesialis / Pendidikan Dokter Gigi Spesiaiis. E. Ketentuan Penyelenggaraan Program Bantuan Pendidikan Dokter Spesialis / Dokter Spesialis 1, Surat Edaran Surat Edaran berisi ketentuan pelaksanaan penerimaan peserta Program Bantuan Pendidikan Dokter Spesialis/Dokter Gigi Spesialis yang diedarkan ke 33 Provinsi di Indonesia dan ke unit utama Kementerian Kesehatan, \ 3 , ete Ey Ten PasunanSEN (HDF KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBERDAYA MANUSIA KESEHATAN Logs Ken Brak Ps SIRS har 1 ‘ep 03) 7UBST- NT Fa LTO. sas a(R. 7 sl Ne Sais it a: era) an OR, 2. Menyusun Rencana PPDS/PPDGS Rencana kebuluhan tenaga dokter spesialis/dokter gigi spesialis yang disusun oleh unit pengusul dan Dinas Kesehatan Provinsi dan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan berdasarkan rencana kebutuhan dokter spesialis lima tahunan dan satu tahunan dirinci sesuai dengan bidang spesialistiknya dengan mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 tentang Kiasifikasi dan Perijinan Rumah Sakit 3. Pengusulan Calon Peserta a. Calon peserta dari Dinas Kesehatan Provinsi 4) 2) 4) Dinas Kesehatan Provinsi meneruskan surat edaran ini ke Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota dan Rumah Sakit Provinsi / Kabupaten Kota yang ada di wilayahnya RSUD mengusulkan calon peserta kepada Dinas Kesehatan KabupateniKota berdasarkan perencanaan kebutuhian Dokter Spesialis/Dokler Gigi Spesials di RSUD Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota mengajukan pengusulan calon peserta berdasarkan kebutuhan dokter spesialis lima tahunan dan satu tahunan kepada Dinas Kesehatan Provinsi dengan melengkapi persyaratan-persyaratan yang tercantum paca Surat Edaran ini Dinas Kesehatan Provinsi melakukan verifkasi terhadap calon peserta sesuai rencana kebutunan untuk diusulkan sebagai calon peserta program PPDS/PPDGS Kemenkes kepada Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan - BPPSDMK Kementerian Kesehatan b. Calon peserta Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemenkes. 1) 2) 3) 4) Calon peseria dari UPT verlikal wajid melengkapi persyeratan sesuai surat edaran ini dan mengusulkan ke pimpinan UPT masing-masing Pimpinan UPT mengajukan usulan calon peserta kepada sekretaris unit utama Sekretaris unit utama melskukan verifikasi dan memberikan rekomendasi bagi calon peserta yang telah diusulkan oleh UPT kemudian dikirimkan ke Biro Kepegawaian Setien Kemenkes Biro Kepegawaian melakukan verifikasi terhadap calon peserta yang memenuhi syarat dan sesuai rencana kebutuhan untuk diusulkan sebagai calon peserta kepada Tim Peleksana dan Pengelola Bantuan PPDS/PPDGS Kemenkes c.q Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan - BPPSDMK Kementerian Kesehatan . Calon Peserta dari Kemhan-TNI dan POLRI 1) 2 Calon peserta yang direkomendasikan oleh Kementerian Pertahanan dan Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia wajib melengkapi persyaratan sesual yang tercantum dalam surat edaran, kecuali untuk kelengkapan rekomendasi dari Kepala Dinas Kesehatan (tidak diperiukan) Pelaksanaan rekrutmen dan fasilitasi calon peserta dari Kemhan dan POLR) dilaksanakan berdasarkan kebutuhan rumah sakit di ingkungan Kemhan dan Polri dan dikoordinir oleh Kemhan dan Mabes POLRI KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN cs) SUMBERDAYA MANUSIA KESEHATAN Y Inga 6) Kye Bt Pc i SIRS ae a co Kn Burtt i SIRS ae 1D espn (172659. TaD a TWN. PGS Hei Teen Ps SU 29802: ust pare) 20 a TR Raat ett SR Fa, 3) Kemhan dan POLRI melakukan verifikasi terhadap calon peserta sesuai rencana kebutuhan untuk diusulkan sebagai calon peserta program PPDS/PPDGS Kemenkes kepada Pusat Peningkatay Mutu SDM Kesehatan — BPPSDMK Kementerian Kesehatan Persyaratan Umum a. Calon Peserta PPDS/PPDGS Kemenkes harus memenuhi persyaratan sebagai berikut 1) Calon Peserta = wajb = mendaftar. «= secara. «online —melalul http://www. ppds. bppsdmk kemkes. go. id 2) Calon peserta dokter/dokter gigi terditi dari a) Peserta baru b) Residen 3) Bagi peserta residen (on-going) pendaftaran dapat dilakukan dengan masa studi maksimal semester 4 (empat) sejak Surat Keputusan Menteni Kesehatan tentang Peserta Penerima PPDS/PPDGS ANGKATAN XIX untuk Perlode Juli 2017 citetapkan. 4) Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pusat dan Daerah 6) Pasca PTT (Pegawai Tidak Tetap) Pusat dan daerah atau perpanjangan PTT terutama untuk wilayah Indonesia bagian Timur, 6) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) dan telah mengabdi di rumah sakit minimal 2 tahun 7) Pasca Program Nusantara Sehat (NS) 8) Mendapatkan ijin tertulis dari atasan langsung untuk mengikuti selexsi acministrasi dan soleksi akademik. 9) Surat rekomendasi dari instansi pengusul 10) Bagi PNS yang menduduki jabatan struktural diberhentikan dati jabatan strukturalnya dan bagi pejabat fungsional dibebaskan sementara dari jabatan fungsionalnya. 11) Tidak sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau berat. 12) Memenuhi persyaratan/ketentuan yang ditetapkan oleh institusi pendidikan, 13) Universitas yang dipillh adalah universitas yang memiliki kerjasama dengan Kementerian Kesehatan (FK UNSYIAH, FK USU, FK UNAND, FK UNSRI, FK/FKG Ul, FK/FKG UNPAD, F

You might also like