Professional Documents
Culture Documents
Anis Prabowo
STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta
Jl. Tulang Bawang Selatan No. 26 RT 01 RW 32 Kadipiro Banjarsari Surakarta
anisprabo@gmail.com
Abstrak
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 secara nasional, penduduk yang telah memenuhi
kriteria PHBS baik sebesar 38,7%. Pada studi pendahuluan yang dilakukan, didapatkan hasil
sehat pratama ada 9 Rumah Tangga, sehat madya ada 11 Rumah Tangga, sehat purnama ada 3
Rumah Tangga, dan sehat mandiri ada 2 Rumah Tangga, keluarga yang termasuk sehat pratama
ternyata hanya melakukan 3 indikator dari 10 indikator PHBS yang ada pada rumah tangga, 3
indikator tersebut adalah menggunakan air bersih, persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan,dan
melakukan aktivitas fisik setiap hari. Tujuan untuk mengetahui hubungan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) dengan frekuensi sakit anggota keluarga. Penelitian ini menggunakan metode
korelasi dengan desain penelitian cross sectional. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah
sebanyak 50 Rumah Tangga. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan Analisa data
menggunakan uji Kendalls Tau. Hasil analisis diperoleh nilai p=0,00 (p<0,05) yang berarti ada
hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan frekuensi sakit anggota keluarga.
Besarnya nilai hubungan tersebut adalah negatif 0,739. SIMPULANnya adalah terdapat hubungan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan frekuensi sakit anggota keluarga. Semakin tinggi
tingkat PHBS maka semakin rendah frekuensi sakit diantara anggota keluarga.
Kata Kunci: Perilaku, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Sakit
Abstract
Health Research (Riskesdas) in 2010 nationally, people who have met the criteria PHBS of 38.7%.
In preliminary studies conducted, showed healthy pratama were 9 Household, healthy madya were
11 Household, healthy paripurna were 3 Household and healthy Mandiri were 2 Households,
families belong tohealthy pratama was only doing three indicators from the 10 indicators of PHBS
that exist in the household. The third indicator was the use of clean water, births assisted by skilled
health worker, and do physical activity every day. The aimof this research was to determine the
corelation between Clean and Healthy Lifestyle (PHBs) with frequency of sick family members.
This study used correlation with cross sectional study design. The samples used in the study was 50
household. The research instrument used questionnaire and analysis of test data using Kendall's
Tau. The results of the analysis obtained by value p = 0.00 (p <0.05), which mean there was a
correlation Clean and Healthy Lifestyle (PHBS) with frequency of sick family members. The value
of these correlation was negative 0.739. The conclusion was that there was a coreelation between
Clean and Healthy Lifestyle (PHBS) with frequency of sick family members. The higher of level
PHBS, the lower of frequency PHBS sick family members.
60
PROFESI, Volume 13, Nomor 2, Maret 2016
61
PROFESI, Volume 13, Nomor 2, Maret 2016
62
PROFESI, Volume 13, Nomor 2, Maret 2016
63
PROFESI, Volume 13, Nomor 2, Maret 2016
penyakit karena tangan yang tercemar, kuman Menurut Napu (2012) PHBS yang baik
masuk ke mulut lewat makanan yang kita pe- dapat memberikan dampak yang bermakna
gang. Jadi tangan menjadi jembatan tersebarnya terhadap kesehatan dan meningkatkan kualitas
kuman dari kotoran atau tinja ke mulut yang sumber daya manusia dalam peningkatan derajat
biasa disebut kebanyakan orang fecal oral. Fecal kesehatan, status pola gizi dan pemanfaatan
itu tinja dan oral itu mulut. Dengan cuci tangan sarana kesehatan lingkungan agar tercapai derajat
menggunakan sabun kita dapat memutus mata kesehatan yang optimal. Masalah kesehatan
rantai penularan penyakit diare5. Dalam pene- lingkungan merupakan salah satu dari akibat
litian ini frekuensi responden yang mengalami masih rendahnya tingkat pendidikan penduduk,
batuk (32%) juga tergolong tinggi, hal ini dapat masih terikat eratnya masyarakat Indonesia
dihubungkan dengan indikator PHBS tentang dengan adat istiadat kebiasaan, kepercayaan dan
anggota rumah tangga tidak ada yang merokok lain sebagainya yang tidak sejalan dengan konsep
atau tidak merokok di dalam rumah, rumah bebas kesehatan.
dari asap rokok (28%) masih tergolong rendah,
dengan demikian batuk atau gangguan per- SIMPULAN DAN SARAN
napasan lainnya akan mudah menyerang anggota Simpulan
keluarga lain, karena tidak hanya perokok aktif Berdasarkan hasil penelitian yang telah
yang dapat mengalami gangguan pernapasan dilakukan dengan judul hubungan perilaku hidup
tetapi perokok pasif juga dapat terkena dampak bersih dan sehat (PHBS) dengan frekuensi sakit
dari perilaku tersebut. Hal ini didukung dalam anggota keluarga di Dusun Ngembat Sari Desa
penelitian Trisnawati dan Juwarni (2012) pada Kragilan Kecamatan Gemolong didapatkan
kelompok kasus (menderita ISPA) sebagian besar jumlah responden sebanyak 50 KK, dapat
perilaku merokok orang tuanya dikategorikan disimpulkan sebagai berikut:
berat (80.4%). Pada kontrol ditemukan 39 balita 1. Tingkat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(76.5%) dengan perilaku orangtua merokok (PHBS) pada anggota keluarga dengan
kategori ringan. Hal ini menunjukkan adanya kategori sehat pratama sebanyak 6%, sehat
kecenderungan orang tua dengan semakin berat madya sebanyak 32%, sehat purnama
perilaku merokok orangtua maka semakin besar sebanyak 40%, dan sehat mandiri sebanyak
potensi anak balitanya menderita ISPA. Analisis 22%.
WHO (2008) dalam Trisnawati dan Juwarni 2. Frekuensi sakit pada penelitian ini anggota
(2012) menunjukkan bahwa efek buruk asap keluarga dengan tingkatan sangat sering
rokok lebih besar bagi perokok pasif dibanding- sebanyak 18%, sering sebanyak 60%, dan
kan perokok aktif. Ketika perokok membakar jarang sebanyak 22%.
sebatang rokok dan menghisapnya, asap yang 3. Ada hubungan yang bermakna antara Perilaku
diisap oleh perokok disebut asap utama (main- Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan
stream), dan asap yang keluar dari ujung rokok frekuensi sakit anggota keluarga di Dusun
(bagian yang terbakar) dinamakan sidestream Ngembat Desa Kragilan Kecamatan Gemo-
smoke atau asap samping. Asap samping ini long dengan nilai sebesar -0,739, dan P-
terbukti mengandung lebih banyak hasil pem- value 0,000.
bakaran tembakau dibanding asap utama. Asap
ini mengandung karbon monoksida 5 kali lebih Saran
besar, tar dan nikotin 3 kali lipat, amonia 46 kali Berdasarkan SIMPULAN tersebut peneliti
lipat, nikel 3 kali lipat, nitrosamine sebagai memberikan saran dalam meningkatkan mutu
penyebab kanker kadarnya mencapai 50 kali penelitian tentang PHBS sebagai berikut: Bagi
lebih besar pada asap sampingan dibanding institusi pendidikan Diharapkan penelitian ini
dengan kadar asap utama. memberikan masukan data tentang pentingnya
Menurut pusat promosi kesehatan Dinkes perilaku hidup bersih dan sehat, sehingga sebagai
Metro dalam Napu (2012), PHBS dapat salah satu institusi yang berkecimpung dalam
mencegah terjadinya penyakit dan melindungi dunia kesehatan yang berperan dalam membe-
diri dari ancaman penyakit. Dampak PHBS yang rikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat/
tidak baik dapat menimbulkan suatu penyakit anggota keluarga tentang pentingnya perilaku
diantaranya adalah mencret, muntaber, desentri, hidup bersih dan sehat.
typus, dan DBD.
64
PROFESI, Volume 13, Nomor 2, Maret 2016
Bagi anggota keluarga diharapkan seluruh Kusumawati, Oktania. 2011. Hubungan Perilaku
anggota keluarga dapat meningkatkan kualitas Hidup Bersih dan Sehat Dengan Kejadian
kesehatan dan menurunkan frekuensi sakit Diare Pada Balita Usia 1-3 Tahun di Desa
dengan berperilaku hidup bersih dan sehat. Tegowanu Wetan Kecamatan Tegowanu
Bagi masyarakat Diharapkan masyarakat Grobogan. Diakses pada tanggal 13
mampu mengupayakan lingkungan yang sehat, November 2013. Pukul 19.35 WIB.
mencegah dan menanggulangi masalah-masalah
kesehatan dengan menerapkan Perilaku Hidup Napu, Nurain, 2012. Gambaran Perilaku
Bersih dan Sehat. Terutama dalam hal cuci Kepala Keluarga tentang PHBS di Desa
tangan menggunakan sabun dan tidak merokok di Tunggulo Selatan Kecamatan Tilong
dalam rumah, hal ini untuk menanggulangi Kabila Kabupaten Bone Bolango. Program
masalah kesehatan terbanyak di Dusun Ngembat Studi Kesehatan Masyarakat Peminatan
Sari RT 17 RW 03 Desa Kragilan Kecamatan Kesehatan Lingkungan, Fakultas Ilmu-
Gemolong yaitu diare dan batuk (ISPA). Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan.
Universitas Negeri Gorontalo.
Notoatmodjo, Soekidjo, 2012. Pendidikan dan
REFERENSI
Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka
Adisasmito, Wiku. 2007. Sistem Kesehatan. PT Cipta.
Raja Grafindo Persada: Jakarta.
_____, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan.
Departemen Kesehatan RI. 2011. Laporan Hasil Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Riskesdas Provinsi Gorontalo Tahun 2010.
Repository.usu.ac.id/bitstream/chapterII.pdf.
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo,
diakses pada tanggal 23 Juni 2014. Pukul
Gorontalo.
21.15 WIB.
Depkes RI, 2007. Buku Saku Rumah Tangga
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan
Sehat dengan PHBS, Pusat Promosi
(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
Kesehatan. Jakarta, 2007. http://www.
R&D. Bandung: Alfabeta
depkes.phbs.mediafire.com. Diakses pada
tanggal 3 februari 2014. Pukul 15.30 WIB. Trisnawati, Yuli; Juwarni. 2012. Hubungan
Perilaku Merokok Orang Tua Dengan
Dinkes Jawa Tengah. 2006. Profil Dinas
Kesehatan Jawa Tengah 2006. Dinkes
Jawa Tengah: Jawa Tengah
Kejadian ISPA Pada Balita Di Wilayah Kerja
Puskesmas Rembang Kabupaten Purba-
lingga 2012. http://kesmas.unsoed.ac.id/
sites/default/files/file-unggah/jurnal/pdf.
Diakses pada tanggal 1 Juli 2014. Pukul
15.30 WIB.
65