You are on page 1of 7

ABSTRACT

Diabetes Mellitus, adalah suatu keadaan yang mengakibatkan meningkatnya kadar gula
dalam darah karena kelainan insulin, insulin kerja atau keduanya. Siapapun dapat terkena
diabetes, tetapi hampir semuanya dapat menjalani hidup yang penuh dan aktif dengan
pengendalian yang teratur terhadap makanan dan obat-obatan. Berdasarkan data WHO,
Indonesia menempati urutan ke-4 terbesar dalam jumlah penderita diabetes mellitus di dunia.
Pada tahun 2000 yang lalu terdapat sekitar 5,6 juta penduduk Indonesia yang mengidap
diabetes. Pada tahun 2006 diperkirakan jumlah penderita diabetes di Indonesia meningkat
tajam menjadi 14juta orang (Soegondo, 2006). Banyak faktor yang menyebabkan timbulnya
penyakit diabetes mellitus. Pengetahuan tentang faktor penyebab diabetes milletus ini
sangatlah penting untuk mencegah timbulnya penyakit diabetes mellitus. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mempelajari fakto-faktor kecenderungan timbulnya penyakit diabetes
mellitus.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data dengan
metode interview dan dokumentasi dari rekam medis, hasil laboratorium dan variabel yang
diperiksa keturunan, obesitas, usia, jenis kelamin, kelainan pada pankreas, stress dan gaya
hidup yang tidak aktif. Kemudian dengan interview atau membagikan kwesioner kepada
pasien rawat inap diabetes mellitus RSUD Sidoarjo. Data dianalisa menggunakan uji logistic
untuk melihat faktor kejadian yang menimbulkan penyakit diabetes mellitus. Penetapan
sampel dengan menggunakan simple random sampling.

Berdasarkan hasil penelitian menyimpulkan bahwa ada faktor keturunan, kegemukan,


usia, jenis kelamin, kelainan pada pankreas, stress dan gaya hidup yang tidak aktif yang dapat
menyebabkan timbulnya penyakit diabetes mellitus.
BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Secara epidemiologi, diperkirakan bahwa pada tahun 2030 prevalensi Diabetes
Melitus (DM) di Indonesia mencapai 21,3 juta orang (Diabetes Care, 2004). Sedangkan
hasil Riset kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, diperoleh bahwa proporsi
penyebab kematian akibat DM pada kelompok usia 45-54 tahun di daerah perkotaan
menduduki ranking ke-2 yaitu 14,7%. Dan daerah pedesaan, DM menduduki ranking
ke-6 yaitu 5,8%.

Berdasarkan data WHO, Indonesia menempati urutan ke-4 terbesar dalam jumlah
penderita diabetes mellitus di dunia. Pada tahun 2000 yang lalu terdapat sekitar 5,6 juta
penduduk Indonesia yang mengidap diabetes. Pada tahun 2006 diperkirakan jumlah
penderita diabetes di Indonesia meningkat tajam menjadi 14juta orang (Soegondo,
2006). Sekitar 18 juta orang di india dicurigai mengidap diabetes.

Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh


ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi hormon insulin atau karena penggunaan
yang tidak efektif dari produksi insulin. Hal ini ditandai dengan tingginya kadar gula
dalam darah. Penyakit ini membutuhkan perhatian dan perawatan medis dalam waktu
lama baik untuk mencegah komplikasi maupun perawatan sakit. Insulin adalah hormon
yang dihasilkan oleh pankreas untuk mengatur jumlah gula didalam darah. Klasifikasi
utama DM yaitu insulin dependent diabetes mellitus (IDDM / DM Tipe 1) dan non
insulin dependent diabetes mellitus (NIDDM / DM Tipe 2). Tipe pertama DM yang
disebabkan keturunan dan tipe kedua disebabkan life style atau gaya hidup. Secara
umum, hampir 80 % prevalensi diabetes melitus adalah DM tipe 2. Ini berarti gaya
hidup/life style yang tidak sehat menjadi pemicu utama meningkatnya prevalensi DM.
Bila dicermati, penduduk dengan obes mempunyai risiko terkena DM lebih besar dari
penduduk yang tidak obes.

Sekitar 10 % orang yang mengidap diabetes memiliki tipe 1 atau diabetes yang
bergantung pada insulin. Tubuh mereka tidak memproduksi insulin dan karena suntikan
insulin secara teratur dibutuhkan untuk memlihara gula darah yang normal. Sekitar 85
% orang yang mengidap diabetes memiliki diabetes tipe II atau diabetes yang tidak
bergantung pada insulin. Tubuh mereka memproduksi sejumlah insulin, tetapi itu tidak
mencukupi atau cacat.

Faktor kecenderungan adalah faktor yang meningkatkan risiko anda mendapatkan


penyakit tertentu. Ada banyak kondisi yang meningkatkan risiko diabetes, diantara lain
keturunan, obesitas, usia, jenis kelamin, kelainan pankreas, strees dan gaya hidup yang
tidak aktif. Banyak peneliti yang meneliti tentang faktor penyebab timbulnya diabetes
mellitus dan komplikasinya. Tetapi masih banyak orang yang belum mengerti dan
menyadari faktor kecenderungan diabetes. Oleh karena itu peneliti mencoba
menjelaskan kembali faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya penyakit ini, sehingga
akan lebih mudah mencegah.

II. Rumusan Masalah


Bagaimana gambaran factor resiko pada pasien rawat inap penderita diabetes di
RSUD Sidoardjo?

III. Tujuan Penelitian


Tujuan secara umum adalah mendapatkan gambaran factor resiko terhadap
kejadian pasien rawat inap penderita diabetes di RSUD Sidoardjo.

Tujuan secara khusus adalah

1 Mengidentifikasikan factor usia


2 Mengidentifikasikan factor jenis kelamin
3 Mengidentifikasikan factor keturunan
4 Mengidentifikasikan factor Obesitas
5 Mengidentifikasikan factor Gaya hidup tidak sehat

IV. Manfaat Penelitian


Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dibidang
kedokteran umum, dapat mengetahui latar belakang penyakit diabetes mellitus dan
faktor penyebab terjadinya sehingga dapat dievaluasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian diabetes merupakan suatu hal yang sangat penting dan mendesak. Apalagi
dengan munculnya fakta bahwa ternyata diabetes mellitus tidak hanya menyerang orang
dewasa, tetapi juga diderita anak-anak dan remaja. Penyakit diabetes dapat menyerang siapa
saja dan usia berapa saja. Tidak mengenal status social dan ekonomi, apakah si penderita dari
kalangan orang berada atau mereka yang berasal dari kelas menengah dan ekonomi lemah.

Diabetes mellitus penyakit yang diderita oleh masyarakat di Negara berkembang


ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau
menggunakan insulin secara adekuat. Insulin adalah hormone pankreas, zat utama yang
bertanggung jawab mempertahankan kadar gula darah yang tepat. Insulin ini menyebabkan
gula berpindah kedalam sel sehingga bisa menghasilkan energy sebagai cadangan.

Penyakit diabetes mellitus dibagi menjadi dua, yaitu TIPE I dan TIPE II. Seorang
penderita diabetes mellitus tipe satu atau disingkat DM I ini, biasanya menyerang pada usia
dibawah 30 tahun. Termasuk pada usia anak anak, gejalanya dengan turunnya berat badan
tanpa sebab yang jelas, sering sekali buang air kecil, gampang lelah dan sering merasa haus.
Sementara diabetes mellitus tipe dua atau DM II, walaupun menyerang hampir semua umur
mulai dari orang tua, remaja, dan anak-anak. Namun gejalanya tidak begitu terlihat sehingga
banyak yang sulit mengenalinya. Penyakit ini terjadi akibat pasokan insulin untuk mengatur
gula darah yang tidak mencukupi di pankreas. Hampir sebagian besar kasus penyakit ini
adalah DM II. Namun penderita DM II tidak bergantung sepenuhnya pada input insulin dari
luar tubuh. Berbeda dengan DM I yang sangat membutuhkan suntikan insulin. Jika pankreas
hanya sedikit/tidak sama sekali menghasilkan insulin. Sedangkan DM II, keadaan pankreas
tetap menghasilkan insulin, kadang lebih tinggi dari normal tetapi tubuh memiliki kekebalan
terhadap efeknya, biasanya terjadi usia diatas 30 tahun karena kadar gula darah cenderung
meningkat secara ringan tetapi progresif setelah usia 50 tahun terutama pada orang yang tidak
aktif dan mengalami obesitas.

Beberapa penyebab diabetes terdapat pada gaya hidup yang minim gerak pada
masyarakat perkotaan dan pasokan energy yang berlebihan meningkatkan risiko terkena
diabetes yang tidak tergantung pada insulin. Risiko yang terkena diabetes menurun sebanyak
6 % untuk setiap 500 kkal yang digunakan dalam olahraga setiap hari. Orang yang memiliki
lemak berlebihan pada batang tubuh, terutama jika itu berada pada bagian perut, lebih
memungkinkan terkena diabetes yang tidak tergantung pada insulin. Keturunan, orang
bertalian darah dengan orang yang mengidap diabetes lebih cenderung mengidap penyakit ini
ketimbang mereka yang tidak memiliki diabetes. Semakin banyak jumlah sanak saudara yang
mengidap, semakin tinggi risikonya. Usia resiko diabetes meningkat sejalan bertambahnya
usia, terutama setelah usia 40 tahun karena jumlah sel-sel beta di dalam pankreas yang
memproduksi insulin menurun seiring bertambahnya umur. Beberapa hormone yang
dilepaskan selama stress dapat menghambat efek insulin.

Diagnosa diabetes dilakukan dengan tes darah dan urine. Jika pada saat pemeriksaan
rutin si pasien tidak memiliki gejala apapun, bisa dilakukan random blood sugar test . ini
artinya darah pasien dapat diuji kapanpun sepanjang hari, tidak perduli kapan pasien terakhir
kali makan. Jika dicurigai ada diabet, kadar fasting blood sugar setelah berpuasa 12 jam dan
postprandial blood sugar 2 jam setelah makan akan diuji. Kemudian ditafsirkan atas toleransi
glukosanya.
BAB III
KERANGKA KONSEP

DIABETES
MELLITUS

DM Tipe I DM Tipe II

(Tergantung Insulin) (Tidak Tergantung


Insulin)

Gejala Gejala

Berat Badan turun Gejalanya tidak begitu


tanpa sebab jelas terlihat sehingga sulit
Sering buang air kecil untuk dikenali.
Sering Haus
Cepat lelah

Faktor
Kecenderungan
BAB IV
METODE PENELITIAN

IV.1Jenis dan Rancangan Penelitian


Dalam penelitian ini non eksperimental, peneliti menggunakan metode penelitian
observasi cohort retroprestik yang menghasilkan data deskriptif . Dengan menggunakan
metode penelitian ini dimana peneliti mencari factor riwayat resiko sebelum terjadi
penderita diabetes.

IV.2 Populasi/Subjek Penelitian


Populasinya adalah penderita diabetes pada pasien rawat inap di RSUD Sidoardjo.
Subjek penelitian ini adalah Seluruh anggota penderita Diabetes Mellitus yang
berobat rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo.

IV.3 Lokasi dan Waktu Penelitian


a) Lokasi : Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo
b) Waktu :` Pembuatan Proposal sekitar 3 minggu
Pengujian Proposal antara 12 30 September 2011
Pengumpulan Data Sekitar 3 bulan
Pembuatan Skripsi sekitar 3 bulan
Pengujian Skripsi diakhir semester

IV.4 Instrumen dan Prosedur Penelitian

Teknik pengambilan sample dengan Sampling Random Sederhana,


menggunakan populasi bersifat homogen. Cara pengambilan sample dari semua
anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata/tingkatan yang ada
dalam populasi itu.
Pengumpulan data yang didapat dari sumber data dengan metode interview
langsung atau dengan memberikan kuesioner. Kuesioner tersebut terdiri dari 15
pertanyaan yang diberikan kepada seluruh anggota penderita diabetes mellitus rawat
inap RSUD Sidoarjo. Kemudian dengan metode dokumentasi yaitu penelusuran
rekam medik pasien dapat berupa catatan dokter dan hasil laboratorium RSUD
Sidoarjo.

You might also like