ABSTRAK

Latar belakang: Intervensi nutrisi khususnya vitamin dikenal sebagai bagian dari upaya untuk
mencegah bahkan diharapkan menghentikan kerusakan organ pada penyakit mata. Namun tak
jarang pemberian vitamin sebagai terapi dapat menyebabkan efek samping pada mata. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemberian vitamin dan relevansinya pada
penyakit mata.

Metode: Penelitian dilakukan dibagian Poliklinik Ilmu Penyakit Mata BLU RSUP Prof. Dr. R.
D. Kandou dengan metode penelitian deskriptif retrospektif. Populasi penelitian adalah data
rekam medik periode Juli September 2014 yang berjumlah 435 unit populasi.

Hasil: Dari 435 unit populasi rekam medik didapatkan 5 sampel yang diberikan terapi vitamin.
Glaucoma suspect dengan terapi multivitamin NutriVision (relevan/tidak relevan), Kearns-
Sayre syndrome dengan terapi vitamin B1 dan vitamin B+C comp (relevan), Primary angle
closure glaucoma + Keratopati dengan terapi vitamin B+C comp (tidak relevan), Primary angle
closure glaucoma + Pseudofakia post small incision cataract surgery dengan terapi multivitamin
Enervon-C (tidak relevan) dan Normal tension glaucoma dengan terapi multivitamin
NutriVision (relevan).

Kesimpulan: Penelitian ini menemukan adanya pemberian vitamin yang relevan dengan
penyakit mata dan yang tidak relevan dengan penyakit mata. Ada juga vitamin yang masih
diperdebatkan apakah relevan atau tidak dengan penyakit mata.

Kata kunci: pemberian vitamin, penyakit mata

 ABSTRACT

Backgound: Nutrition intervention especially vitamin is known as part of efforts to prevent even
expected halt the organ damages in ocular diseases. But ocular side effects associated with
vitamin therapy has been reported, frequently. The aim of this study was to discover vitamin
therapy and the relevancy in ocular diseases.

Methods: This retrospective study with descriptive design was conducted in Polyclinic of
Ophthalmology Department, Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital with 435 medical records from
July September 2014 as population units.

Results: History of vitamin therapy was observed in 5 samples of 435 population units from
medical records. Glaucoma suspect was treated with NutriVision (relevant/irrelevant), Kearns-
Sayre syndrome was treated with vitamin B1 and vitamin B+C comp (relevant), Primary angle
closure glaucoma + Keratopathy was treated with vitamin B+C comp (irrelevant), Primary angle
closure glaucoma + Pseudophakic post small incision cataract surgery was treated with Enervon-
C (irrelevant) and Normal tension glaucoma was treated with NutriVision (relevant).

Conclusion: The study showed there are relevant vitamin therapies in ocular diseases and there
are irrelevant vitamin therapies in ocular diseases. Also there is a vitamin therapy which still
argued whether relevant or irrelevant in ocular diseases.

Keywords: vitamin therapy, ocular diseases