You are on page 1of 8

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn.

S DENGAN MASALAH
UTAMA RISIKO BUNUH DIRI DI RUANG 5. ENDO TEMOYO
RSJD AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG

I. IDENTITAS KLIEN
A. Nama : Tn. S
B. Umur : 23 tahun
C. Jenis Kelamin : Laki-Laki
D. Agama : Islam
E. Alamat : Kebonagung, Rembang
F. Pendidikan : STM
G. Pekerjaan : Tidak Bekerja
H. Tgl. Masuk RS : 29 Januari 2016
I. Tgl. Pengkajian : 16 Februari 2016
J. Dx. Medis : Skizofrenia paranoid
K. No. CM : RMJ-108882

II. ALASAN MASUK


Klien dibawa ke RSJD Amino Gondohutomo, Semarang karena memotong
jari kelingking kirinya dan mencoba membunuh diri sendiri dengan
membentur-benturkan kepala di gentong kamar mandi. Klien mengatakan ia
mendengar suara bisikan yang menyuruhnya untuk memotong jarinya. Klien
nampak bingung serta menggumam kata-kata yang tidak beraturan, malas
beraktivitas, makan dan minum harus disuruh, senang berdiam diri serta
kurang tidur.
Saat mengetahui klien telah membenturkan kepala gentong, keluarga
menghalanginya dengan memegang bahu agar pasien tidak membenturkan
kepalanya lagi ke tembok. Setelah beberapa lama kemudian keluarga
membawa klien ke rumah sakit jiwa

III. PREDISPOSISI DAN PRESIPITASI


A. Predisposisi
Sekitar dua tahun yang lalu klien bercerita bahwa ia suka dengan
seorang gadis penjual kopi langganannya. Klien merasa putus asa karena
cintanya ditolak oleh gadis tersebut. Klien mengatakan bahwa ia merasa
terpukul sehingga klien lebih senang menyendiri. Setelah itu klien
diberhentikan dari tempat kerjanya sebagai mekanik di bengkel angkutan
umum di Jakarta. Kemudian klien diantar pulang oleh temannya ke
rumahnya di Rembang dan kemudian dirawat di Rumah Sakit Umum
Rembang bagian kejiwaan.
Tiga bulan yang lalu klien pernah mengalami gangguan jiwa dan di
rawat di rumah sakit umum Rembang bagian kejiwaan. Keluarga klien
tidak mempunyai riwayat gangguan jiwa.
B. Presipitasi
Klien mengatakan setalah keluar dari RSU Rembang, ia jarang minum
obat yang diberikan dari rumah sakit. Hanya ia minum 2 atau 3 hari
sekali. Selain itu ia juga jarang ke Rumah Sakit untuk kontrol.

IV. FISIK
A. Kesadaran
Kesadaran klien composmentis E4M6V5
B. Tanda-tanda vital :
1. Tekanan darah : 110/70 mmHg
2. Frekuensi nadi : 80x/menit
3. Frekuensi nafas : 16x/menit
4. Suhu : 36,50C
C. Data Antropometri
TB : 175 cm
BB : 67 kg
IMT :
D. Riwayat Makan dan Minum
Klien tidak akan makan dan minum tanpa disuruh makan dan minum
terlebih dahulu. Porsi makan klien ketika dirumah juga sedikit.
E. Riwayat Penyakit Fisik
Klien tidak memiliki riwayat penyakit fisik seperti diabetes, hipertensi,
asma dll. Klien memiliki luka jahitan di jari kelingking sebelah kiri.
Klien mengatakan lukanya sudah tidak terasa sakit lagi.
Keluhan Fisik : Terdapat jahitan di kelingking kiri klien
yang putus, rencana lepas jahitan Selasa, 16 Februari 2016 siang

V. PSIKOSOSIAL
A. Genogram

Tn. S (23 th)


Keterangan :

: perempuan

: laki-laki

: Klien

: laki-laki meninggal

: perempuan meninggal

: tinggal serumah

: Menikah

: Anak

Deskripsi :

Klien merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Klien diasuh

B. Konsep Diri
1. Body image
Klien merasa minder dan malu karena jarinya tidak lengkap. Klien
menanyakan apakah masih ada perempuan yang mau dengan kondisi
tersebut.
2. Identitas diri
Klien mengatakan bahwa ia seorang anak laki-laki, belum menikah,
dan tinggal bersama kedua orang tua dan saudara kandungnya. Peran
3. Ideal diri
Klien menyadari perannya sebagai seorang anak yaitu berbakti
kepada kedua orang tua. Selain itu klien ingin menikah untuk
membahagiakan orang tuanya. Klien juga mengatakan bahwa jika
keluar dari sini ia ingin belajar ngaji.
4. Harga diri
Klien mengatakan bahwa ia merasa hidupnya sudah tidak berarti. Ia
mengatakan kadang malu dengan tetangga dengan kondisinya.
C. Hubungan Sosial
1. Orang yang berarti
Klien mengatakan selama di rumah dekat dengan ibu dan adik laki-
lakinya.
Klien mengatakan selama di rumah dekat dengan ibu dan adik laki-
lakinya. Saat di rumah sakit klien dekat dan sering bercerita dengan
perawat T dan perawat B.
2. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat
Klien mengatakan selama di rumah klien membantu kedua orang tua.
Sebelum dirawat di RS klien bekerja di sebuah bengkel angkutan
umum di jakarta. Klien mengatakan sebelum sakit senang bergaul
dengan teman-temannya.
3. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan semenjak ditolak oleh perempuan yang ia sukai ia
sering mendengar suara bisikan. Sejak saat itu klien mulai malas
keluar rumah, tidak bekerja, dan malas melakukan kegiatan. Klien
lebih sering berdiam diri melamun
D. Spiritual
1. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan bahwa ia beragama islam. Klien mengatakan
bahwa ia tidak mengalami gangguan jiwa dan hanya bingung. Klien
mengatakan bahwa ia percaya dengan adanya Tuhan. Klien bertanya
pada perawat apakah Allah mau menerima sholatnya dengan kondisi
tubuhnya dan tidak bisa mengaji.
Klien mengatakan bahwa ia beragama islam, klien mengatakan jika
gangguan jiwa dialami bisa jadi karena ia jarang sholat ketika
dirumah dan tidak pernah mengaji karena tidak bisa mengaji. Klien
berkata, Setannya jadi mudah masuk gangguin mungkin ya mbak.
Saat dirumah klien sholat tetapi tidak 5 waktu dan ketika di rumah
sakit sama sekali tidak sholat karena takut Allah tidak menerima
ibadahnya karena keadaannya saat ini. Klien merasa dijauhi saat
berada di rumah, tidak ada yang mau berbicara dan berteman
dengannya lagi banyak yang mengatakan bahwa klien aneh dan gila.
2. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan saat sakit tidak pernah melakukan ibadah solat 5
waktu. Klien shalat jika sedang ingat saja. Klien jarang berdoa hanya
berdoa ketika makan bersama.
Klien mengatakan saat dirumah jarang sholat, sholat saat ingin saja
dan tidak pernah mengikuti kegiatan keagamaan di lingkungan
tempat tinggalnya. Ketika sakit sesekali klien pernah melakukan
ibadah solat 5 waktu. Klien shalat saat sedang ingat saja. Klien
jarang berdoa hanya berdoa ketika makan bersama.

VI. STATUS MENTAL


A. Penampilan
Klien berpenampilan cukup rapi, badan cukup bersih tidak berbau,
rambut sedikit panjang dan berantakan, pakaian yang digunakan sesuai.
B. Pembicaraan
Pembicaraan klien mudah dimengerti.
C. Aktifitas motorik
Klien nampak lesu, ketika berbincang-bincang dengan perawat, klien
terkadang menundukan kepala, kontak mata kurang.
D. Alam perasaan
Klien merasa sedih dengan keadaannya sekarang.
E. Afek
Afek klien datar
F. Interaksi
Klien tampak kooperatif selama wawancara. Klien mampu menjawab
semua pertanyaan perawat dengan baik. Klien belum mampu menjaga
kontak mata selama dilakukan pengkajian.
G. Persepsi
Klien memiliki gangguan persepsi pendengaran.
1. Isi : Klien sering mendengar bisikan-bisikan. Setelah
mendengar suara tersebut klien merasa badannya
bergerak sendiri. Klien mengatakan bahwa bisikan
tersebut yang menyuruhnya memotong jari
kelingkingnya dan mencoba kabur dari ruangan pada
Senin, 15 Februari 2016.
2. Intensitas : muncul saat klien sendirian terutama saat malam hari
3. Waktu : malam hari
4. Durasi : +5 menit
H. Proses fikir
Proses fikir klien baik, sesuai dengan yang dibicarakan.
I. Isi fikir
Klien mengatakan setelah mendengar suara tersebut klien merasa
badannya bergerak sendiri termasuk ketika ia memotong jari
kelingkingnya
J. Waham
Tidak terdapat waham
K. Tingkat kesadaran
Tingkat kesadaran komposmentis. Orientasi klien terhadap waktu,
tempat dan orang jelas. Klien mengetahui saat pengkajian adalah pagi
hari.
L. Memori
Memori klien baik. Klien mampu mengingat kejadian masalalu klien.
Klien menceritakan kejadian masalalu yang tidak menyenangkan
maupun yang menyenangkan. Dan klien juga mampu mengingat
kejadian yang baru terjadi.
M. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Tingkat konsentrasi klien baik. Klien mampu berkonsentrasi serta
berhitung dengan benar. Klien dapat bermain catur dengan perawat.
N. Kemampuan penilaian
Klien mampu mengambil keputusan sederhana. Contohnya pagi hari
mandi baru makan pagi kemudian sikat gigi.
O. Daya tilik diri
Klien mengatakan bahwa ia tidak mengalami gangguan jiwa dan hanya
bingung

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG (DISCHARGE PLANING)


A. Makan
Klien mampu makan dan minum secara mandiri. Klien mampu
menggunakan alat makan dengan benar, menghabiskan sertiap porsi
makanan yang disediakan bahkan menambah porsi nasi. Klien
membereskan alat makannya secara mandiri. Klien suka makanan pedas.
B. BAB/BAK
Klien mampu memenuhi kebutuhan BAB dan BAK secara mandiri.
Klien BAB dan BAK di kamar mandi.
C. Mandi
Klien mampu memenuhi kebutuhan personal hygiene secara mandiri.
Klien mandi sehari dua kali dengan menggunakan sabun dan air. Klien
menyikat gigi setiap pagi dan keramas dua hari sekali. Klien
menggunting kuku seminggu sekali.
D. Berpakaian
Klien mampu berpakaian secara mandiri.
E. Istirahat dan tidur
Klien mengatakan tidur siang + 2 jam, tidur malam + 10 jam, tidak ada
aktivitas sebelum, setelah bangun tidur klien hanya berdiam diri diatas
tempat tidur.
F. Penggunaan obat
Klien mengkonsumsi obat merlopam 2x2 mg dan risperidone 2x10mg.
Efek samping dari pengonsumsian obat tersebut klien menjadi sering
pusing, mengantuk dan bibir tampak kering.
G. Pemeliharaan kesehatan
Hindarikan klien dari benda-benda yang membahayakan jiwa seperti
gunting/pisau untuk mencegah digunakan klien untuk menyakiti diri
sendiri dan orang lain. Usahakan klien minum obat secara teratur. Jika
klien mengalami tanda-tanda kekambuhan seperti marah-marah tanpa
sebab, mengamuk, menyatakan keinginan bunuh diri segera bawa klien
ke RSJD atau hubungi tenaga kesehatan terdekat.
H. Kegiatan di dalam rumah
Klien mampu makan dan minum secara mandiri. Klien mampu mandi
sehari 2 kali secara mandiri. Klien dapat membantu merawat rumahnya
seperti mengepel, menyapu lantai dan halaman serta mencuci pakaian.
Serta menjalankan ibadah sholat 5 waktu.
I. Kegiatan di luar rumah
Klien dapat bekerja di bengkel milik pamannya serta dapat sholat
berjamaah di masjid dekat rumah.

VIII. MEKANISME KOPING


Mekanisme koping yang dilakukan klien adalah mekanisme maladaptif.
Klien mengatakan jika ada masalah lebih sering berdiam diri dan merokok.

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Klien mengalami masalah kurangnya dukungan lingkungan sosial karena
klien mengatakn dia sudah jarang berkomunikasi dengan teman-teman dan
tetangganya.

X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


Klien mengatakan belum mengetahui gangguan jiwa, sistem pendukung
lingkungan, penyebab, obat-obatan serta koping yang adaptif.

XI. ASPEK MEDIK

You might also like