Professional Documents
Culture Documents
Oleh
Pembimbing
Dr. Zainuddin Arfandi, Sp.S
I. DATA PRIBADI
Nama : Ny. S. M
Umur : 55 tahun
Bangsa : Indonesia
Suku : Banjar
Agama : Islam
Pendidikan : SPG
Pekerjaan : Guru SD
Status : Kawin
II. ANAMNESIS
WITA
penderita mengalami kelemahan pada lengan dan tungkai kanan yang terjadi
secara mendadak ketika penderita mau bangun dari tempat tidur (sekitar jam
6 pagi). Saat kelemahan anggota badan ini terjadi, tidak ada gangguan
kesadaran, tidak ada kejang, tapi penderita ada muntah tanpa didahului oleh
rasa mual. Muntah tidak menyemprot dan isi muntahan hanya air liur. Sejak
saat itu penderita tidak mau makan, kencing dan buang air besar tidak
disadari oleh penderita. Tiap bangun tidur penderita selalu muntah tanpa ada
rasa mual. Penderita juga mengeluh sering sakit kepala sebelah kanan,
jelas dan hal ini terjadi sejak 1 tahun yang lalu dimana penderita sudah
terkena serangan stroke sebanyak dua kali. Penderita masih bisa mengerti
lengan dan tungkai kanan tapi penderita masih dapat melakukan aktifitas
sebagainya.
Riwayat Penyakit Dahulu : Penderita pernah masuk Rumah Sakit
sebanyak 2 kali dengan diagnosa yang sama yaitu Stroke. Masuk Rumah
Sakit yang pertama terjadi pada bulan Juni 2001, dirawat selama 10 hari.
Pada serangan pertama ini tidak terjadi kelemahan lengan dan tungkai,
tidak terjadi gangguan dalam bicara. Masuk Rumah Sakit yang kedua
terjadi pada bulan Juni 2002, dirawat selama 17 hari. Pada serangan kedua
ini penderita mengalami kelemahan lengan dan tungkai kanan, serta terjadi
yang lalu. Setiap bulan penderita selalu kontrol dengan teratur ke dokter dan
dan minuman.
manis (-).
rumah baik. Air minum dan MCK berasal dari air ledeng.
III. STATUS INTERNE SINGKAT
Respirasi : 24 kali/menit
Kepala/Leher :
Thoraks
Kemauan : Kurang
Psikomotor : Menurun
5. NEUROLOGIS
A. Kesan Umum:
Monoton : (-)
Scanning : (-)
Sensorik : (-)
Anomik : (-)
Kepala:
Besar : Normal
Asimetri : (-)
Tortikolis : (-)
Muka:
Mask/topeng : (-)
Miophatik : (-)
Fullmooon : (-)
B. Pemeriksaan Khusus
1. Rangsangan Selaput Otak
Kernig : (-)/(-)
Laseque : (-)/(-)
Bruzinski I : (-)
Bruzinski II : (-)/(-)
2. Saraf Otak
Kanan Kiri
N. Olfaktorius
N. Optikus
Kanan Kiri
Kanan Kiri
Eksopthalmus : - -
Pupil
N. Trigeminus
Kanan Kiri
Cabang Motorik
Cabang Sensorik
N. Facialis
Kanan Kiri
Waktu Diam
Waktu Gerak
N. Vestibulocochlearis
Vestibuler
Vertigo : (-)
Nystagmus : (-)
Bagian Motorik:
Suara : Afasia
Menelan : Normal
Bagian Sensorik:
N. Accesorius
Kanan Kiri
N. Hypoglossus
C. Sistem Motorik
Kekuatan Otot
Lengan (Kanan/Kiri)
M. Deltoid : 3/5
M. Biceps : 3/5
M. Triceps : 3/5
Tungkai (Kanan/Kiri)
Besar Otot :
Atrofi :-
Pseudohypertrofi :-
Nyeri :-
Kontraktur :-
Konsistensi : Normal
Tonus Otot :
Lengan Tungkai
Hipotoni + - + -
Spastik - - - -
Rigid - - - -
Rebound - - - -
phenomen
Gerakan Involunter
Chorea : -/-
Athetose : -/-
Balismus : -/-
Fasikulasi : -/-
Myokimia : -/-
Koordinasi : tdl
D. Sistem Sensorik
Kanan/kiri
Rasa Eksteroseptik
Rasa Proprioseptik
Rasa Enteroseptik
Rasa Kombinasi
Streognosis : Normal
Barognosis : Normal
Grapestesia : Normal
Fungsi luhur
E. Refleks-Refleks
Lengan
Hoffmann-Tromner : -/-
Snout (-)
Sucking (-)
Palmomental (-)
Salivasi : normal
G. Columna Vertebralis
Kelainan Lokal
Fleksi : normal
Ekstensi : normal
Rotasi : normal
1. Darah rutin
2. Kimia Darah
3. CT Scan Kepala
4. Foto Thorax
5. EKG
6. Rehabilitasi Medik
I. HASIL LABORATORIUM
RESUME
1. Anamnesis
penderita mau bangun dari tempat tidur, tidak ada gangguan kesadaran,
tidak ada kejang. Penderita sering sakit kepala sebelah kanan, menusuk-
nusuk, hilang timbul. Penderita juga ada muntah, tidak menyemprot, tanpa
ada rasa mual, isi muntahan air liur dan terjadi gangguan dalam bicara.
2. Pemeriksaan
Interna
Nadi : 76 kali/menit
Respirasi : 24 kali/menit
Suhu : 36,5o C
Status Neurologis
mata normal
Reflek fisiologis BPR : -1/0, TPR: -1/0, KPR : -1/0, APR : -1/0
6. DIAGNOSIS
motorik
7. PENATALAKSANAAN
IVFD RL 20 tts/menit
Neurotam 2x3 gr IV
Captopril 3x12,5 mg
Gentian Violet
PEMBAHASAN
karena gangguan peredaran darah ke otak, dimana terjadi secara mendadak (dalam
beberapa detik), atau secara cepat (dalam beberapa jam) timbul gejala dan tanda
serebral, baik fokal maupun menyeluruh (global), yang berlangsung dengan cepat,
atas:2
c. Stroke Hemoragik
d. GPDO lainnya
Deficit/RIND
dibagi menjadi :1
media.
2. Stroke embolik, yaitu stroke iskemik yang disebabkan oleh karena emboli
pada waktu istirahat atau bangun pagi dan kesadaran biasanya tidak menurun.
Biasanya terjadi pada usia lebih dari 50 tahun. Pada fungsi lumbal, liquor
serebrispinalis jernih, tekanan normal dan eritrosit kurang dari 500. Pada
serebri media terdapat hemiparesis yang sama. Hal ini terjadi jika sumbatan di
pangkal arteri, bila tidak di pangkal maka lengan lebih menonjol. Gejala yang lain
kanan, terjadi mendadak saat penderita mau bangun dari tempat tidur, tidak ada
gangguan kesadaran, tidak ada kejang. Penderita sering sakit kepala sebelah
menyemprot, tanpa ada rasa mual, isi muntahan air liur dan terjadi gangguan
dalam bicara.
iskemik (stroke non hemoragik) tipe trombotik yang disebabkan oleh adanya
penyumbatan arteri serebri media. Hal ini berdasarkan karena kelumpuhan pada
tungkai dan lengan serta parese N. XII terjadi pada daerah yang sama yaitu kanan.
Parese N. XII terlihat ketika lidah pada waktu dijulurkan mengarah ke sebelah
kanan. Selain itu penderita juga mengalami afasia motorik dimana penderita tidak
Pada kerusakan N. XII, otot-otot lidah pada sisi yang sama mengalami
kelumpuhan. Sikap lidah di dalam mulut tertarik ke sisi yang sehat, sedangkan
diagnosa yang sama yaitu Stroke. Pada serangan pertama tidak terjadi kelemahan
lengan dan tungkai, serta tidak terjadi gangguan dalam bicara. Sedangkan pada
serangan kedua penderita mengalami kelemahan lengan dan tungkai kanan, serta
terjadi gangguan dalam bicara. Penderita juga memiliki riwayat hipertensi sejak 3
tahun yang lalu. Setiap bulan penderita selalu kontrol dengan teratur ke dokter dan
lazim ditemukan pada penderita yang mengalami GPDO.1,4,5 Selain itu penderita
faktor tersebut juga merupakan faktor resiko pada penderita yang mengalami
GPDO.1,3,4
Terapi pada Stroke Non Hemoragik dibedakan atas fase akut dan
samapi mati; dan agar proses patologik lainnya yang menyertai tak
- Kadar gula yang tinggi pada fase akut, tidak diturunkan dengan drastis,
harus dipantau.
1. Anti-edema otak :
bolus 10-20 mg i.v, diikuti 4-5 mg/6 jam selama beberapa hari,
2. Anti-agregasi trombosit
5. Roborantia saraf
- Rehabilitasi
tahun, maka yang penting pada masa ini ialah upaya membatasi sejauh
2. Harus sistematis
- Terapi Preventif
dengan jalan antara lain : mengobat dan menghindari faktor resiko stroke
Pada pasien ini diharuskan bed rest total sampai perbaikan keadaan
umum dapat dicapai. Untuk pengobatan diberikan IVFD RL, Alinamin F, Brain
baik fisik maupun mental dengan fisioterapi, terapi wicara dan psikoterapi.2
(ADL).
DAFTAR PUSTAKA