Professional Documents
Culture Documents
dalam Pembelajaran
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Pengajaran Terprogram
Pengajaran terprogram menerapkan prinsip-prinsip operant conditioning
bagi belajar siswa di sekolah. Pengajaran ini berlangsung seperti halnya
paket pengajaran diri sendiri yang menyajikan suatu topik yang disusun
secara cermat untuk dipelajari dan dikerjakan oleh murid. Tiap-tiap pekerjaan
murid langsung diberi feedback. Program dapat tertuang dalam buku-buku,
mesin-mesin mengajar, atau komputer (Computer Asisten Instruction).
Pengajaran terprogram berusaha memajukan belajar dengan:
Memerinci bahan pelajaran menjadi unit-unit kecil.
Memaksa murid mereaksi unit-unit kecil itu.
Memberitahukan hasil belajar secara langsung, dan
Memberi kesempatan untuk bekerja sendiri.
Ada bermacam-macarn pengajaran terprogram, antara lain:
Program linear: program ini dikembangkan oleh Skinner. Penyusun Program
menentukan urut-urutan kegiatan murid untuk menyelesaikan program.
Tiap bagian program berisi perincian kecil pengetahuan.
Program intrinsik atau branching program: Program ini dikembangkan
oleh Croder. Dalam program ini respon-respon murid menentukan rute atau
arah kegiatan murid-murid menentukan rute atau arah kegiatan murid itu.
Rute-rute alternatif disebut branches yang merupakan prediktor-prediktor
permasalahan yang akan memperbaiki respon murid, Crowder
menggunakan peryataan-pernyataan pilihan ganda.
Dalam pengajaran terprogram ada tiga kelakuan pokok murid dalam belajar,
yaitu review, under-lining, dan note taking. Beberapa kriteria terhadap metode
pengajaran terprogram, antara lain : kurang mengembangkan kreatifitas,
kurang memberi pengalaman humanisasi, kurang memberi kesempatan untuk
merespon dengan berbagai aktivitas.
Analisa Tugas
Komponen-komponen pengajaran yang penting menurut pandangan
behaviorisme adalah kebutuhan akan:
Perumusan tugas atau tujuan belajar secara behavioral.
Membagi task menjadi subtasks.
Menentukan hubungan dan aturan logis antara subtasks.
Menetapkan bahan dan prosedur pengajaran tiap-tiap subtasks
Memberi feedback pada setiap penyelesaian subtasks atau tujuan-tujuan
tiap kompetensi dasar.
Salah satu fungsi guru yang terpenting setelah ia menentukan tujuan ialah
menganalisa tugas. Analisa tugas akan membantu guru dalam membimbing
belajar murid. Bagi penyusun program, analisa tugas membantu menentukan
susunan bahan pelajaran dalam mesin mengajar. Perencanaan kurikulum
dapat mengatur urutan unit-unit belajar.