You are on page 1of 1

Aksi teror bersenjata dilakukan oleh jaringan terorisme internasional atau yang bekerjasama

dengan terorisme dalam negeri atau luar negeri yang bereskalasi tinggi sehingga membahayakan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa. Aksi terorisme pada
prinsipnya adalah suatu tindak pidana kriminal tetapi memiliki sifat yang khusus, yaitu memiliki
ciri-ciri, bergerak dalam kelompok, anggotanya memiliki militansi tinggi, beroperasi di bawah
tanah (rahasia), menggunakan perangkat/senjata yang canggih dan mematikan serta umumnya
terkait dalam jaringan internasional.

Contoh aksi terror bersenjata :

Bom Bali pada tahun 2002. Bom bali 2002 atau biasa disebut dengan Bom Bali I ini
terjadi pada malam hari tepatnya pada tanggal 12 Oktober 2002. Aksi ini merupakan
rangkaian dari 3 pengeboman yang berada di lokasi berbeda di Bali.

Bom JW Marriott 2003. Sebuah bom meledak serta menghancurkan sebagian Hotel JW
Marriott yang berada di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Indonesia. Bom ini meledak
sekitar pukul 12.45 WIB dan 12.55 WIB pada hari Selasa, 5 Agustus tahun 2003.

Bom Bali 2005. Ledakan besar kembali terjadi kedua kalinya. Aksi teror di Pulau Dewata,
Bali ini kembali terjadi pada tanggal 1 Oktober 2005.

Serangan Jakarta 2016. Serangan Jakarta 2016 merupakan serentetan peristiwa yang
sedikitnya 6 ledakan serta penembakan di daerah sekitar Plaza Sarinah, Jalan MH
Thamrin, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia tepat pada tanggal 14 Januari 2016.

You might also like