You are on page 1of 3

Rektum (Bahasa Latin: regere, meluruskan, mengatur) adalah sebuah ruangan yang berawal dari

ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus, Secara anatomi rektum terbentang
dari vertebre sakrum ke-3 sampai garis anorektal. Secara fungsional dan endoskopik, rektum
dibagi menjadi bagian ampula dan sfingter. Anus adalah bukan pada bagian akhir dari usus
besar. Saluran anal merupakan pipa kosong yang menghubungkan rectum (bagian bawah akhir
dari usus besar) dengan anus dan luar tubuh.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Anatomi Rektum dan Anus

Secara anatomi rektum terbentang dari vertebre sakrum ke-3 sampai garis anorektal. Secara
fungsional dan endoskopik, rektum dibagi menjadi bagian ampula dan sfingter. Bagian sfingter
disebut juga annulus hemoroidalis, dikelilingi oleh muskulus levator ani dan fasia coli dari fasia
supra-ani. Bagian ampula terbentang dari sakrum ke-3 ke difragma pelvis pada insersi muskulus
levator ani. Panjang rrektum berkisa 10-15 cm, dengan keliling 15 cm pada recto-sigmoid
junction dan 35 cm pada bagian ampula yang terluas. Rektum (Bahasa Latin: regere, meluruskan,
mengatur) adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid)
dan berakhir di anus. Letaknya dalam rongga pelvis di depan os sakrum dan os koksigius.
Struktur rektum serupa dengan yang ada pada kolon, tetapi dinding yang berotot lebih tebal dan
membran mukosanya memuat lipatan lipatan membujur yang disebut kolumna morgagni. Semua
ini menyambung ke dalam saluran anus Struktur rektum Bagian sepertiga atas dari rectum, sisi
samping dan depannya diselubungi peritoneum. Di bagian tengah, Hanya sisi depannya yang
diselubungi peritoneum. Di bagian bawah, tidak diselubungi peritoneum sama sekali. Terbagi
menjadi dua bagian: sfingter dan ampula. Memiliki panjang 10-15 cm Ampula pada rectum
memiliki bentuk seperti balon atau buah pir Dikelilingi oleh visceral pelvic fascia. Memiliki
empat lapisan: Mukosa, Submukosa, Muskular, dan Serosa Kolumnalrektal Membantu dalam
kontraksi dan dilatasi pada saluran anal dan otot sfingter rectum. Terdiri atas sel-sel otot
bermukosa yang cukup padat, dan mengandung lebih banyak pembuluh limfa, pembuluh darah,
dan jaringan saraf dari pada sel-sel penyusun dinding rectum di sekitarnya. Anus adalah bukan
pada bagian akhir dari usus besar. Saluran anal merupakan pipa kosong yang menghubungkan
rectum (bagian bawah akhir dari usus besar) dengan anus dan luar tubuh. Letaknya di abdomen
bawah bagaian tengah di dasar pelvis setelah rektum-Anus manusia terletak di bagian tengah
pantat, bagian posterior dari periotoneum. Struktur anus saluran anal memiliki panjang sekitar 2-
4,5 cm. Saluran anal dikelilingi oleh otot yang berbentuk seperti cincin yang disebut internal anal
sphincters dan external anal sphincters Saluran anal dilapisi oleh membrane mukosa, Bagian atas
saluran anal memiliki sel yang menghasilkan mucus yang membantu memudahkan ekskret
keluar tubuh. Bagian bawah saluran anal terdiri dari sel epitel berbentuk kubus Saluran anal
memiliki bagian berbentuk lipatan yang disebut anal colums (kolumnal anal) Bagian atas
kolumnal anal membentuk garis anorectal yang merupakan perbatasan antara rectum dengan
anus, Bagian bawah kolumnal anal memiliki garis dentate yang menjadi penanda dari daerah
dimana terdapat sel-sel saluran anal yang bisa berubah dari sel penghasil mucus menjadi
selepitelkubus, Sel-selepitel anus lebih tebal dari yang di saluran anal dan memiliki rambut Ada
area perianal yang merupakankulit di sekeliling anus sejauh 5 cm. Dinding otot anus diperkuat
oleh 3 sfingter yaitu :

1. Sfingter ani internus (tidak mengikuti keinginan)

2. Sfingter levator ani (tidak mengikuti keinginan)

3. Sfingter ani eksternus (mengikuti keinginan)

files_of_drsmed_anatomi_rektum.jpg

af1517b4faadb7acae4502c697b20414_yyy

B. Fisiologi Rektum dan Anus

1. Rektum berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses.

Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon
desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul
keinginan untuk buang air besar (BAB). Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan
material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk
melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke usus
besar, di mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode
yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi.

2. Fungsi utama anus merupakan feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air
besar BAB). Setelah dicerna di usus halus, makanan kemudian dibawa ke usus besar yang terdiri
dari sekum, kolon, rectum, dan anus. Di usus besar,terjadi penyerapan air dan sisa-sisa hasil
pencernaan yang melewatiusus besar disebut feses. Feses disimpan di rectum, dan ketika rectum
penuh, otot sfingter eksternal dan internal di saluran anal dan anus akan relaksasi sehingga feses
bisa keluar dari tubuh melalui anus.

You might also like