You are on page 1of 5

PENGELOLAAN MINYAK DAN GAS BUMI DI INDUSTRI

Edwin Adisucipta Hamzah (07301039)


Prodi. T. Elektronika, Jurusan T. Elektro, Politeknik Negeri Bandung
E-mail : edwin_hamzah@yahoo.com

Abstrak

Minyak dan gas bumi (migas) merupakan sumber energi terbesar yang digunakan oleh setiap
Negara di dunia termasuk Indonesia pada saat ini. Namun dengan perannya yang sangat besar bagi
ketahanan energi nasional, migas memiliki sejumlah zat yang berbahaya yang sampai saat ini
merupakan salah satu penyebab pemanasan global. Untuk itu perlu diberi perhatian khusus untuk
mendapatkan langkah tepat untuk mengatasinya. Melalui perjanjian protokol Kyoto salah satunya
disepakati untuk Penerapan Mekanisme Pembangunan Bersih dimana setiap industri membuang
sekecil mungkin zat yang terkandung dalam limbahnya.Untuk pengelolaannya bisa dilakukan dengan
pengolahan kembali residu sehingga didapat zat limbah yang sangat sedikit. Selain itu dengan
pemanfaatan sisa pengolahan untuk bahan lain seperti LPG (liquefied petroleum gas) dan bahan
baku premium. Sebagai tambahan diperlukan juga penghijauan di sekitar industri dan peningkatan
SDM pekerja.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Pembentukan Minyak dan


Minyak bumi sangat berarti sekali bagi Gas Bumi Berdasar Teori Organik
kehidupan manusia. Hal tersebut karena minyak Berdasar teori organik minyak dan gas
bumi merupakan sumber energi bagi manusia bumi berasal atau dibuat dari sejumlah
terutama dibidang transportasi dan industri, organisme.
tanpa minyak bumi kehidupan manusia akan
serba susah, misalnya tanpa adanya transportasi,
manusia akan sangat lambat dalam menjalani
kehidupan. Minyak bumi terbentuk dari proses
pelapukan hewan dan tumbuhan renik yang
terkubur di bawah tanah sejak berjuta - juta
tahun.
Minyak bumi merupakan sumber energi
yang utama bagi kehidupan manusia, terutama Gambar 1.1 : Ganggang sebagai awal dari migas
dibidang industri dan transportasi, meskipun Ganggang merupakan biota terpenting
para ahli berusaha untuk mencari sumber energi dalam menghasilkan minyak. Namun dalam
yang lain, misalnya energi nuklir, energi sinar studi perminyakan diketahui bahwa tumbuh-
matahari, diperkirakan sampai abad mendatang tumbuhan tingkat tinggi akan lebih banyak
minyak bumi tetap tetap memegang peranan menghasilkan gas ketimbang menghasilkan
penting. minyak bumi. Hal ini disebabkan karena
Kehidupan manusia di zaman modern ini rangkaian karbonnya juga semakin kompleks.
tidak dapat dibayangkan tanpa minyak bumi.
Dewasa ini minyak bumi, termasuk gas alam,
merupakan sumber utama energi dunia meliputi
65.5 % dari konsumsi lainnya sepi panas bumi
(geothermal) kayu bakar, cahaya matahari,
energi nuklir, dsb. Meskipun kini para ilmuwan
berusaha mengembangkan energi nuklir dan
energi surya, diperkirakan sampai pertengahan
abad ke 21 minyak bumi tetap memegang Gambar 1. 2 : Pengendapan Ganggang
peranan penting. Ganggang-ganggang yang mati (ganggang
air tawar, maupun ganggang air laut) maka akan
teredapkan di dasar cekungan sedimen. Tentu
saja batuan yang mengandung karbon ini bisa
batuan hasil pengendapan di danau, di delta, Ketika minyak tertahan oleh sebuah bentuk
maupun di dasar laut. Batuan yang mengandung batuan yang menyerupai mangkok terbalik,
banyak karbonnya ini yang disebut Source Rock maka minyak ini akan tertangkap atau lebih
(batuan Induk) yang kaya mengandung unsur sering disebut terperangkap dalam sebuah
Carbon (high TOC-Total Organic Carbon). jebakan (trap). Proses selanjutnya adalah
Proses pembentukan carbon dari ganggang pematangan. Untuk minyak terbentuk pada suhu
menjadi batuan induk ini sangat spesifik. Itulah antara 50-180 derajat Celsius. Tetapi puncak
sebabnya tidak semua cekungan sedimen akan atau kematangan terbagus akan tercapai bila
mengandung minyak atau gas bumi. Kalau saja suhunya mencapai 100 derajat Celsius. Ketika
carbon ini teroksidasi maka akan terurai dan suhu terus bertambah karena cekungan itu
bahkan menjadi rantai carbon yang tidak semakin turun dalam yang juga diikuti
mungkin dimasak. penambahan batuan penimbun, maka suhu tinggi
ini akan memasak karbon yang ada menjadi gas.

1.2 Peranan Migas


Peranan sub sektor migas bagi
pembangunan nasional adalah ikut serta dalam
pembangunan nasional yang berkelanjutan
berupa sumber pendapatan negara, memenuhi
kebutuhan bahan bakar domestik, sumber bahan
Gambar 1.3 : Pengendapan Batuan baku industri dan menciptakan efek berantai
Proses pengendapan batuan ini bagi perekonomian Indonesia. Investasi sub
berlangsung terus menerus. Kalau saja daerah ini sektor migas mencapai 12.18 milyar USD.
terus tenggelam dan terus ditumpuki oleh Dilihat secara menyeluruh, migas menjadi
batuan-batuan lain diatasnya, maka batuan yang pemasok kebutuhan dalam negeri yang menjadi
mengandung karbon ini akan terpanaskan. andalan perekonomian Indonesia. Cadangan
Semakin ke dalam atau masuk ke bumi, maka energi Indonesia di tahun 2009, untuk minyak
akan bertambah suhunya. bumi 22,7 tahun, gas bumi 57,2 tahun, batubara
Pembentukan Reservoir (batuan Sarang) 93 tahun, Coalbed Methane 453 TSCF dan
Pada prinsipnya segala jenis batuan dapat ketersediaan energi non fosil yang belum
menjadi batuan sarang, yang penting ada ruang dimaksimalkan keberadaannya. Pertumbuhan
pori-pori didalamnya. Batuan sarang ini dapat kebutuhan minyak bumi di Indonesia mencapai
berupa batupasir, batugamping bahkan batuan 7 persen per tahun. Dengan hitungan itu,
volkanik. kebutuhan minyak bumi pada 2025 sebesar 1
juta barel per hari.

BAB II LIMBAH MIGAS


2.1 Prinsip Pengambilan migas
Minyak bumi biasanya berada 3-4 km
dibawah permukaan. Minyak bumi diperoleh
dengan membuat sumur bor. Di Indonesia
Gambar 1.4 : Penyimpanan Migas
penambangan minyak terletak di berbagai
Minyak yang dihasilkan oleh batuan induk tempat misalnya di Aceh, Sumatera Utara, Riau,
yang termatangkan ini berupa minyak mentah. Kalimantan, dan Irian Jaya.
Walaupun berupa cairan, minyak bumi yang Minyak mentah (crude oil) berbentuk
mentah ciri fisiknya berbeda dengan air. Dalam cairan kental hitam dan berbau kurang sedap.
hal ini sifat fisik yang terpenting yaitu berat- Minyak mentah belum dapat digunakan sebagai
jenis dan kekentalan. Walaupun kekentalannya bahan bakar maupun untuk keperluan lainnya,
lebih tinggi dari air, namun berat jenis minyak tetapi harus diolah terlebih dahulu. Minyak
bumi ini lebih kecil. Sehingga harus mengikuti mentah mengandung sekitar 500 jenis
hukum Archimides. Dikarenakan minyak hidrokarbon dengan jumlah atom C-1 hingga 50.
memiliki berat jenis lebih rendah dari air ini Titik didih hidrokarbon meningkat seiring
akhirnya akan cenderung ber”migrasi” keatas. dengan bertambahnya jumlah atom C dalam
molekulnya. Oleh karena itu, pengolahan
(pemurnian = refining) minyak bumi dilakukan Hidrokarbon yang terkandung dalam
melalui destilasi bertingkat dimana minyak minyak bumi terutama adalah alkana dan
mentah dipisahkan ke dalam kelompok- sikloalkana, senyawa lain yang terkandung
kelompok (fraksi) dengan titik didih yang mirip. didalam minyak bumi diantaranya adalah Sulfur,
Mula-mula minyak mentah dipanaskan pada Oksigen, Nitrogen dan senyawa-senyawa yang
suhu sekitar 400derajat Celcius. Kemudian mengandung konstituen logam terutama Nikel,
dialirkan ke dalam menara fraksionasi. Besi dan Tembaga.
Berikut ini adalah persentase komposisi
pada minyak dan gas bumi :
 Karbon : 83,0-87,0 %
 Hidrogen : 10,0-14,0 %
 Nitrogen : 0,1-2,0 %
 Oksigen : 0,05-1,5 %
 Sulfur : 0,05-6,0 %

2.3 Zat berbahaya dari Migas


Zat berbahaya yang terdapat pada minyak
dan gas bumi khususnya pada minyak
mentahnya berhubungan dengan zat pengotor
yang dikandungnya. Adapun zat-zat pengotor
dalam minyak mentah (Crude oil) adalah
sebagai berikut :
1. Senyawaan Sulfur
Crude oil yang densitynya lebih tinggi
mempunyai kandungan Sulfur yang lebih
tinggi pula. Keberadaan Sulfur dalam minyak
bumi sering banyak menimbulkan akibat,
Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan misalnya dalam gasoline dapat menyebabkan
tetap berupa cairan dan turun kebawah, korosi (khususnya dalam keadaan dingin atau
sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan berair), karena terbentuknya asam yang
menguap dan naik ke bagian atas melalui dihasilkan dari oksida sulfur (sebagai hasil
sungkup-sungkup yang disebut sungkup pembakaran gasoline) dan air.
gelembung. Makin ke atas, suhu dalam menara Senyawaan Sulfur ini dihasilkan dari
fraksionasi itu makin rendah. Sehingga, setiap proses cracking (penguraian molekul-
komponen dengan titik didih lebih lebih tinggi molekul senyawa hidrokarbon yang besar
akan mengembun dan terpisah, sedangkan menjadi molekul-molekul senyawa
komponen yang titik didihnya lebih rendah naik hidrokarbon yang kecil).
ke bagian yang lebih tinggi/ atas lagi. Demikian 2. Senyawaan Oksigen
seterusnya sehingga komponen yang mencapai Kandungan total oksigen dalam minyak
puncak menara adalah komponen pada suhu bumi adalah kurang dari 2 % dan menaik
kamar berupa gas. Komponen yang berupa gas dengan naiknya titik didih fraksi. Kandungan
ini disebut gas petroleum, kemudian dicairkan oksigen bisa menaik apabila produk itu lama
dan disebut LPG (Liquified Petroleum Gas). berhubungan dengan udara. Oksigen dalam
minyak bumi berada dalam bentuk ikatan
2.2 Komposisi Migas sebagai asam karboksilat, keton, ester, eter,
Minyak bumi dan gas alam adalah anhidrida, senyawa monosiklo dan disiklo
campuran kompleks hidrokarbon dan senyawa- dan phenol. Sebagai asam karboksilat berupa
senyawa organik lain. Gas alam terdiri dari asam Naphthenat (asam alisiklik) dan asam
alkana suku rendah, yaitu metana, etana, alifatik.
propana, butane dan berbagai gas lain seperti Senyawaan oksigen ini terutama CO2
karbondioksida (CO2) dan hidrogen sulfida bisa berakibat pada efek rumah kaca dan
(H2S), beberapa sumur gas juga mengandung pemanasan global.
helium.
3. Senyawa Nitrogen pelepasan gas CH4 ke udara yang berasal, antara
Umumnya kandungan nitrogen dalam lain, dari gas bumi yang tidak dibakar, karena
minyak bumi sangat rendah, yaitu 0,1-0,9 unsur utama dari gas bumi adalah gas metana.
%. Nitrogen mempunyai sifat racun Metana merupakan salah satu gas rumah kaca
terhadap katalis dan kandungan nitrogen yang menyebabkan pemasanan global.
terbanyaknya terdapat pada fraksi titik 2. Terhadap Perairan
didih tinggi. Nitrogen klas dasar yang Eksploitasi minyak bumi, khususnya cara
mempunyai berat molekul yang relatif penampungan dan pengangkutan minyak bumi
rendah dapat diekstrak dengan asam
yang tidak layak, misalnya: bocornya tangker
mineral encer, sedangkan yang mempunyai
minyak atau kecelakaan lain akan
berat molekul yang tinggi tidak dapat
diekstrak dengan asam mineral encer. mengakibatkan tumpahnya minyak (ke laut,
4. Konstituen Metalik sungai atau air tanah) dapat menyebabkan
Logam-logam seperti besi, tembaga, pencemaran perairan. Pada dasarnya
terutama nikel dan vanadium pada proses pencemaran tersebut disebabkan oleh kesalahan
catalytic cracking mempengaruhi aktifitas manusia. Pencemaran air oleh minyak bumi
katalis, sebab dapat menurunkan produk umumnya disebabkan oleh pembuangan minyak
gasoline, menghasilkan banyak gas dan pelumas secara sembarangan. Di laut sering
pembentukkan coke. Pada power generator terjadi pencemaran oleh minyak dari tangki yang
temperatur tinggi, misalnya oil-fired gas bocor. Adanya minyak pada permukaan air
turbine, adanya konstituen logam terutama menghalangi kontak antara air dengan udara
vanadium dapat membentuk kerak pada rotor sehingga kadar oksigen berkurang.
turbine. Abu yang dihasilkan dari
pembakaran fuel yang mengandung natrium 2.4 Pengelolaan Zat Bebahaya Migas
dan terutama vanadium dapat bereaksi Dengan cukup banyaknya bahaya yang
dengan refactory furnace (bata tahan api), ditimbulkan, maka harus diperhatikan
menyebabkan turunnya titik lebur campuran manajemen pengelolaan zat-zat berbahaya
sehingga merusakkan refractory itu. tersebut. Cara yang banyak dilakukan adalah
Adapun beberapa dampak yang dengan mengoptimalkan pengolahan untuk
ditimbulkan dari limbah migas adalah sebagai menurunkan zat berbahaya.
berikut : Pemerintah mengeluarkan kebijakan-
1. Terhadap Cuaca dan Iklim kebijakan untuk mendukung salah satu
Dalam pengolahan Migas dilepaskan gas- keputusan dari protokol Kyoto yaitu Clean
gas seperti karbon dioksida (CO2), nitrogen Development Mechanism (CDM) atau
oksida (NOx),dan sulfur dioksida (SO2) yang Mekanisme Pembangunan Bersih (MPB). Salah
menyebabkan pencemaran udara (hujan asam, satu kebijakan dari pemerintah adalah
smog dan pemanasan global). pengurangan gas flaring, efisiensi energi dan
Emisi gas NOx dan SO2 ke udara dapat emisi metana larian pada sector migas.
bereaksi dengan uap air di awan dan membentuk Kebijakan penurunan gas flaring tersebut sesuai
asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) dengan upaya pencapaian zero flare sebelum
yang merupakan asam kuat. Jika dari awan tahun 2012.
tersebut turun hujan, air hujan tersebut bersifat Gas Flaring ialah pembakaran gas tak
asam (pH-nya lebih kecil dari 5,6 yang ekonomis melalui suar bakar, sementara venting
merupakan pH “hujan normal”), yang dikenal ialah pelepasan gas secara aman langsung ke
sebagai “hujan asam”. Hujan asam udara. Sistem flare merupakan sistem pengaman
menyebabkan tanah dan perairan (danau dan dari gas yang keluar dari sistem proses dengan
sungai) menjadi asam. Untuk pertanian dan cara membakar gas yang keluar tersebut
hutan, dengan asamnya tanah akan sebelum memasuki atmosfer. Sebagai contoh
mempengaruhi pertumbuhan tanaman produksi. adalah pengelolaan di PT Chevron. Chevron
Untuk perairan, hujan asam akan menyebabkan memasang Vapor Recovery Unit (VRU) dan
terganggunya makhluk hidup di dalamnya. kompressor gas. Tujuannya, agar gas bertekanan
Emisi CO2 tersebut menyebabkan kadar gas rendah (tak ekonomis) tersebut tidak langsung
rumah kaca di atmosfer meningkat, sehingga dibuang atau dibakar, namun diakumulasi
terjadi peningkatan efek rumah kaca dan terlebih dahulu dalam kompressor semaksimal
pemanasan global. Emisi CH4 (metana) adalah mungkin agar kembali bernilai ekonomis,
sehingga jumlah gas buang yang harus dibakar
jadi lebih sedikit. Begitupun dengan proses
venting.
Hal lain untuk menurunkan zat berbahaya
pada pembuangan adalah dengan mengolah dan
memanfaatkan kembali residu dari pengolahan
seperti untuk LPG (liquefied petroleum gas),
dan bahan baku premium. Selain itu dengan
memperbanyak produksi oksigen melalui
penanaman pohon.

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
1. Migas merupakan salah satu sumber devisa
terbesar dan penyumbang terbesar dalam
pencemaran lingkungan
2. Dibutuhkan pengelolaan limbah yang
optimal untuk menurunkan emisi yang
dihasilkan
3. Pengelolaan limbah migas adalah dengan
pemanfaatkan kembali residu yang
dihasilkan, Penanaman pohon dan
peningkatan SDM pekerja.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.kimia.upi.edu
www.rovicky.wordpress.com
www.rizkybonbon.blogspot.com
www.chem-is-try.org
www.wikipedia.com
www.migas.web.id

You might also like