You are on page 1of 12

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG

PUSKESMAS KUBUTAMBAHAN I
Banjar Dinas Kubuanyar, Desa Kubutambahan, Kec. Kubutambahan, Kode Pos 81772, E-mail : puskesmaskubutambahani@yahoo.com

KEPUTUSAN PUSKESMAS KUBUTAMBAHAN I

NOMOR : 222.I7

TENTANG
PENETAPAN INDIKATOR LAYANAN KLINIS

KEPALA PUSKESMAS KUBUTAMBAHAN I


Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan
keselamatan pasien di Pukesmas Kubutambahan I ,maka di pandang perlu
adanya penetapan indicator mutu pelayanan klinis ;
b. Bahwa untuk maksud tersebut pada uruf a, perlu ditetapkan surat
keputusan surat keputusan kepala pukesmas Kubutambahan I ;
Mengingat : 1. UU RI NO. 29 Tahun 2004,tentang Praktek Kedokteran ;
2. UU RI NO. 32 Tahun 2004,tentang Pemerintah daerah ;
3. UU RI NO. 25 Tahun 2009 ,tentang Pelayanan publik;
4. UU RI NO. 36 Tahun 2009 ,tentang Kesehatan ;
5. UU RI NO. 44 Tahun 2009 ,tentang Rumah Sakit ;
6. Permenkes No 75 tahun 2014 , tentang pusat kesehatan masyarakat;
7. KEPMENKES RI No. 1333/MENKES/SK/XII/1999, tentang standar
pelayanan rumah sakit ;
8. Peraturan daerah Kabupaten Buleleng nomor 4 tahun 2008 tentang
pembentukan , susunan organisasi dan tata kerja perangkat daerah
kabupaten Buleleng

Memperhatikan : 1. Buku panduan penyusunan dokumentasi Akreditasi yang di susun oleh


komisi akreditasi yang di susun oleh komisi akreditasi rumah sakit tahun
2012;
2. Standar akreditasi Rumah Sakit , Kerja sama ditjen bina upaya kesehatan
Kemenkes RI demham komosi akreditasi Rumah Sakit (KARS) September
2011
MEMUTUSKAN
Menetapkan : SURAT KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KUBUTAMBAHAN I ,
TENTANG PENETAPA INDIKATOR MUTU PELAYAN KLINIS ;
KESATU : Penetapan indicator mutu pelayanan klinis mengacu pada kebijakan peningkatan
mutu dan keselamatan pasien
KEDUA : Surat keputusan ini beraku pada tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam ketetapan ini akan diadakan perbaikan/perubahan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Kubutambahan
pada tanggal : 9 Mei 2016

KEPALA,

Drg. I Nengah Supaya


NIP : 19631231 200003 1 059
PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG

PUSKESMAS KUBUTAMBAHAN I
Banjar Dinas Kubuanyar, Desa Kubutambahan, Kec. Kubutambahan, Kode Pos 81772, E-mail : puskesmaskubutambahani@yahoo.com

LAMPIRAN :Keputusan kepala


puskesmas kubutambahan I
NOMOR : 222.l7 Tahun 2016
TANGGAL : 9 Mei 2016

PENETAPAN INDIKATOR MUTU LAYANAN KLINIS


PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
DI PUSKESMAS KUBUTAMBAHAN I
AREA KELOMPOK KODE NAMA INDIKATOR STANDAR
INDIKATOR Asessmen pasien IAK 1
AREA Pelayanan Rawat IAK 2 Ketersediaan 100 %
KLINIS Jalan dokter
Pelayanan IAK 3 Penanggung jawab 100 %
Laboratorium lab
Fasilitas dan 100 %
peralatan lab
Pelayanan farmasi IAK 4 Pemberian Permenkes
pelayanan farmasi no. 75 th
2014
Fasilitas dan Permenkes
peralatan farmasi no. 75 th
2014
Ketersediaan Tersedia
formularium dan apdate
paling lama
3 th
Pelayanan Gizi IAK 5 Pemberian Sesuai dg
Pelayanan Gizi perhitungan
Ketersediaan pola
Konsultasi Gizi ketenagaan
yg tersedia
Pelayanan Rekam IAK 6 Pemberian Sesuai
Medik pelayanan rekam Permenkes
Medik no. 75 th
2014
Administrasi & IAK 7 Kelengkapan >90 %
Manajemen Pengisian jabatan
sesuai kompetensi
Adanya peraturan Ada
internal
Adanya peraturan Ada
karyawan
Pukesmas
Adanya daftar Ada
urutan
kepangkatan
karyawan
PUSKESMAS KUBUTAMBAHAN I
Banjar Dinas Kubuanyar, Desa Kubutambahan, Kec. Kubutambahan, Kode Pos 81772, E-mail : puskesmaskubutambahani@yahoo.com

LAMPIRAN :Keputusan kepala puskesmas kubutambahan I


NOMOR : 222.17 Tahun 2016
TANGGAL : 9 mei 2016

PEMILIHAN DAN PENETAPANN PRIORITAS INDIKATOR MUTU KLINIS PENINGKATAN


MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
DI PUKESMAS KUBUTAMBAHAN I

JENIS NILAI
NO INDIKATOR
PELAYANAN
1. Pelayanan Gawat 1. Pemberi pelayanan kegawatdaruratan yang 100%
Darurat Bersertifikat(ATLS/ BTLS/ ACLS/
PPGD/ GELS ) yang masih berlaku.
2. Ketersediaan tim penanggulangan bencana 1 Tim
3. Jam buka pelayanan gawat darurat 24 Jam
4. Waktu tanggap pelayanan dokter di Gawat 5 menit terlayani
Darurat setelah pasien datang
5. Ketepatan pelayanan triase . 90 %
6. Kepuasan pasien . 70 %
2. Pelayanan Rawat 1. Ketersediaan dokter sesuai standar 100 %
Jalan permenkes No 75/2014
2. Tempat tidur dengan pengaman 100 %
07.30 s/d 14.30 Setiap
hari kerja
3. Jam buka pelayanan dengan ketentuan kecuali jumat: 07.30
11.30
Sabtu: 07.30-13.30
4. Waktu tunggu rawat jalan 60 %
Tersedia dengan tenaga
5. Ketersediaan layanan VCT (HIV)
terlatih
6. Peresepan obat sesuai formulatorium 100%
7. Pencatatan dan pelaporan TB di 60 %
Pukesmas
8. Kepuasan pasien 80 %
Sesuai persyaratan
3. Pelayanan Farmasi 1. Pemberi pelayanan farmasi
permenkes No 75/2014
Sesuai persyaratan
2. Fasilitas dan peralatan pelayanan farmasi
permenkes No 75/2014
Tersedian dan aptaded
3. Ketersediaan formularium
paling lama 3 thn
4. Waktu tunggu pelayanan obat jadi 30 menit
5. WAktu tunggu pelayanan obat racikan 60 menit
6. Tidak adanya kejadian kesalahan 100 %
Pemberian obat
7. Kepuasan pelanggan 80%
Pelayanan 1. Penanggung jawab laboratorium sesuai 100 %
4.
laboratorium dengan permenkes No 75/2014
2. Fasilitas dan peralatan laboratorium sesuai 100%
Permenkes 75/2014
3. Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium 120 menit
4. Tidak adanya kejadian tertukar specimen 100 %
pemeriksaan
Sesuai standar klinik
5. Kemampuan Microskopis TB paru
VCT
6. Kemampuan melakukan pentapisan Tersedia tenaga,
(screening) HIV-AIDS peralatan dan reagen
untuk pemeriksaan
microskopis
tubertulocis
7. Tidak adanya kesalahan pemberian hasil 100 %
pemeriksaan laboratorium
8. Kesesuaian hasil pemeriksaan baku mutu 100 %
eksternal
9. Kepuasan pelanggan 80 %

5. Pelayanan ekam 1. Pemberi pelayanan rekam medis Sesuai dengan


Medis persyaratan permenkes
No 75/2014
2. waktu penyediaan dokumen rekam medis rawat 10 menit
Jalan
3. Kelengkapan pengisian rekam medis 24 jam 100 %
Setelah selesai pelayanan
4 Kelengkapan informed Consent setelah 100 %
mendapatkan informasi yang jelas
5. Kepuasan pelanggan 80 %

Ditetapkan di : Kubutambahan
Pada tanggal : 9 mei 2016

KEPALA,

Drg. I Nengah Supaya


NIP : 19631231 200003 1 059

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG

PUSKESMAS KUBUTAMBAHAN I
Banjar Dinas Kubuanyar, Desa Kubutambahan, Kec. Kubutambahan, Kode Pos 81772, E-mail : puskesmaskubutambahani@yahoo.com
KEPUTUSAN PUSKESMAS KUBUTAMBAHAN I
NOMOR : 222.17

TENTANG
PENETAPAN INDIKATOR LAYANAN KLINIS

KEPALA PUSKESMAS KUBUTAMBAHAN I


Menimbang : a. Bahwa dalam upaya peningkatan pelayanan klinis
perlu ditetapkan ukuran-ukuran mutu layanan klinis yang
menjadi sasaran peningkatan layanan klinis. Untuk
meningkatkan keselamatan pasien perlu dilakukan
pengukuran terhadap sasaran-sasaran keselamatan pasien;
b. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan dan keselamatan pasien di Pukesmas
Kubutambahan I ,maka di pandang perlu adanya penetapan
sasaran-sasaran keselamatan pasien ;
c. Bahwa untuk maksud tersebut pada uruf a, perlu
ditetapkan surat keputusan surat keputusan kepala
puskesmas Kubutambahan I ;

Mengingat : 1. UU RI NO. 29 Tahun 2004,tentang Praktek Kedokteran


;
2. UU RI NO. 36 Tahun 2009 ,tentang Kesehatan ;
3. Permenkes RI No. 1691/MENKES/VIII/2011, tentang
keselamatan pasien di Rumah Sakit;
4. Permenkes No 75 tahun 2014 , tentang pusat kesehatan
masyarakat;
5. KEPMENKES RI No. 1457/MENKES/SK/X/2003, tentang
standar pelayanan minimal Bidang kesehatan di
kabupaten/kota ;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : SURAT KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KUBUTAMBAHAN I


, TENTANG PENETAPAN SASARAN-SASARAN KESELAMATAN
PASIEN

KESATU : Memberlakukan sasaran keselamatan pasien Pukesmas


Kubutambahan I sebagaimana tersebut dalam lampiran surat
keputusan ini;

KEDUA : Surat keputusan ini beraku pada tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam ketetapan ini akan
diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Kubutambahan
pada tanggal : 9 Mei 2016

KEPALA,

Drg. I Nengah Supaya


NIP : 19631231 200003 1 059
PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG

PUSKESMAS KUBUTAMBAHAN I
Banjar Dinas Kubuanyar, Desa Kubutambahan, Kec. Kubutambahan, Kode Pos 81772, E-mail : puskesmaskubutambahani@yahoo.com

LAMPIRAN :Keputusan kepala puskesmas kubutambahan I


NOMOR : 222.I8 Tahun 2016
TANGGAL : 9 mei 2016

SASARAN-SASARAN KESELAMATAN PASIEN DI PUSKESMAS


KUBUTAMBAHAN I

1. Kepala Pukesmas dan seluruh penanggung jawab pelayanan kilnis


dan penanggung jawab UKM dan UKP berpartisispasi dalam
tercapainya sasaran keselamatan pasien

2. Para pemimpin wajib melakukan kolaborasi dalam pencaaian sasaran


keselamatan pasien yang diselenggarakan di seluruh jajaran
Pukesmas Kubutambahan I

3. Sasaran keselamatan pasien disusun oleh seluryh jajaran Pukesmas


Kubutambahan I dengan pendekatan Multidisiplin , dan
dikoordinasikan oleh wakil manajemen mutu

4. Tujuh standar keselamatan pasien meliputi :


a. Hak pasien
b. Mendidik pasien dan keluarga
c. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
d. Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk
melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien
e. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
f. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
g. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
keselamatan pasien

5. Tujuh langkah menuju keselamatan pasien


a. Membangun kesadaran akan keselamatan pasien
b. Memimpin dan membangun staf
c. Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan resiko
d. Mengembangkan system pelaporan
e. Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien
f. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien
g. Mencegah cidera melalui implementasi system keselamatan
pasien

6. Sasaran-sasaan keselamatan pasien meliputi:


a. Ketepatan identifikasi pasien
b. Peningkatan komunikasi yang efektif
c. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai
PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG

PUSKESMAS KUBUTAMBAHAN I
Banjar Dinas Kubuanyar, Desa Kubutambahan, Kec. Kubutambahan, Kode Pos 81772, E-mail : puskesmaskubutambahani@yahoo.com

7. Seluruh kegiatan pencapaian sasaran keselamatan pasien harus


didokumentasikan

8. Wakil manajemen mutu wajib melaporkan kegiatan sasaran


keselamatan pasien kepada kepala Puskesmas Kubutambahan I tiap
triwulan

9. Kepala Pukesmas penanggung jawab pelayanan klinis dan


penanggung jawab UKM, UKP dan upaya kesehatan lainnya dan

Ditetapkan di : Kubutambahan
pada tanggal : 9 Mei 2016

KEPALA,

Drg. I Nengah Supaya


NIP : 19631231 200003 1 059
Lampiran : Keputusan Kepala Puskesmas Kubutambahan I
Nomor :
Tanggal :

SASARAN KESELAMATAN KERJA DI PUSKESMAS KUBUTAMBAHAN I

Sasaran keselamatan pasien merupakan syarat untuk di terapkan di semua Puskesmas


yang diakreditasikan oleh komisi akreditasi Puskesmas. Penyusunan sasaran ini mengacu pada
Nine Life Saving Patien Solotion dari WHO (2007) yang digunakan juga oleh komite kesehataan
puskesmas.

Maksud dari sasaran Keselamatan Pasien adalah mendorong perbaikan spesifik dalam
keselamatan pasien. Sasaran menyoroti bagianbagian yang bermasalah dalam pelayanan
kesehatan dan menjelaskan bukti serta solusi dari consensus berbasis solusi dan keahlian atas
permasalahan ini. Diakui bahwa desain system yang baik secara intrinsic adalah untuk
memberikan pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu tinggi. Sedapat mungkin sasaran
secara umum difokuskan pada solusi-solusi yang menyeluruh. Enam sasaran keselamatan pasien
adalah tercapainya hal-hal sebagai berikut:

SASARAN I

KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN

Standar SKP I

Puskesmas mengembangkan pendekatan untuk memperbaiki /meningkatkan identifikasi pasien.

Maksud dan tujuan sasaran I

Kesalahan karena keliru dalam mengidentifikasi pasien dapat terjadi hampir disemua
aspek/tahapan diagnosis dan pengobatan. Kesalahan identifikasi pasien bisa terjadi pada pasien
yang dalam keadaan terbius/tersedasi, mengalami disorientasi, tidak sadar ,terbentur tempat tidur
/lokasi puskesmas ,adanya kelainan sensori atau akibat situasi lain.

Maksud sasaran ini adalah untuk melakukan dua kalin pencegahan yaitu, pertama, untuk
mengidentifikasi pasien sebagai individu yang akan menerima pelayanan atau pengobatan.
Kedua, untuk kesesuaian pelayanan atau pengobatan terhadap individu tersebut. Kebijakan
dan/atau prosedur yang secara kolaboratif dikembangkan untuk memperbaiki proses identifikasi,
khususnya pada proses untuk mengidentifikasi pasien ketika pemberian obat, pengambilan darah
dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis; atau memberikan pengobatan atau tindakan lain.

Kebijakan dan/atau prosedur memerlukan sedikitnya dua cara untuk mengidentifikasi seorang
pasien, seperti nama pasien, nomor rekam medis, tanggal lahir, gelang identitas , pasien
dengan bar-code, dan cara lain. Nomor kamar pasien atau lokasi tidak bisa digunakan untuk
identifikasi. Kebijakan dan/atau prosedur juga menjelaskan penggunaan dua identitas berbeda di
lokasi yang berbeda dipuskesmas , seperti di pelayanan rawat jalan, unit gawat darurat, atau
pasien koma tanpa identitas, Suatu proses kolaboratif digunakan untuk mengembangkan
kebijakan dan/atau prosedur untuk memastikan semua situasi yang memungkinkan untuk
diidentifikasi.

Elemen penilaian sasaran I

1. Pasien diidentifikasi menggunakan dua identitas pasien, tidak boleh menggunakan nomor
kamar atau lokasi pasien
2. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian obat,
3. Pasien diidentifikasi sebelum mengambil darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan
klinis
4. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian pengobatan dan tindakan / prosedur
5. Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan identifikasi yang konsisten pada
semua situasi dan lokasi
SASARAN II
PENINGKATAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

Standar SKP II

Puskesmas mengembangkan pendekatan untuk mengembangkan efektivitas komunikasi antar


para pemberi layanan.

Maksud dan tujuan sasaran II

Komunikasi efektif yang tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan yang dipahami oleh pasien akan
mengurangi kesalahan, dan menghasilkan peningkatan keselamatan pasien. Komunikasi dapat
berbentuk elektronik, lisan, atau secara tertulis. Komunikasi yang mudah terjadi kesalahan
kebanyakan terjadi pada saat perintah diberikan secara lisan melalui telpon. Komunikasi yang
mudah terjadi kesalahan antara lain adalah pelaporan kembali hasil pemeriksaan kritis, seperti
meelaporkan hasil laboratorium klinik cito melalui telepon ke unit pelayanan.

Puskesmas secara kolaboratif mengembangkan suatu kebijakan dan/atau prosedur untuk perintah
lisan dan telepon termasuk mencatat (atau memasukkan ke komputer) perintah yang lengkap atau
hasil pemeriksaan oleh penerima perintah kemudian penerima perintah kembali (read back)
perintah atau hasil pemeriksaan dan mengkonfirmasi bahwa apa yang sudah dituliskan dan
dibaca ulang adalah akurat. Kebijakan dan/atau prosedur pengidentifikasian juga menjelaskan
bahwa diperbolehkan tidak melakukan pembacaan kembali(read back) bila tidak
memungkinkan seperti di situasi gawat darurat

Elemen penilaian sasaran II

1. Perintah lengkap secara lisan dan yang melalui telepon atau hasil pemeriksaan dituliskan
secara lengkap oleh penerima perintah.
2. Perintah lengkap lisan dan telpon hasil pemeriksaan dibaca kembali secara lengkap oleh
penerima perintah
3. Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh pemberi perintah atau yang
menyampaikan hasil pemeriksaan
4. Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan verifikasi keakuratan komunikasi
lisan atau melalui telepon secara konsisten.

SASARAN III
PENINGKATAN KEAMANAN OBAT YANG PERLU DIWASPADAI (HIGH-ALERT)

Standar SKP III

Puskesmas mengembangkan suatu pendekatan untuk memperbaiki keamanan obat-obat yang


perlu diwaspadai (high-alert)

Maksud dan tujuan sasaran III


Bila obat-obatan menjadi bagian dari rencana pengobatan pasien, manajemen harus berperan
secara kritis untuk memastikan keselamatan pasien. Obat- obatan yang perlu diwaspadai (high-
alert medications) adalah obat yang sering menyebabkan terjadi kesalahan-kesalahan yang serius
(sentinel event), obat yang berisiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (adverse
outcome) seperti obat-obatan yang terlihat mirip dan kedengarannya mirip (nama obat, rupa dan
Ucapan Mirip/NORUM, atau (Look-Alike Sound-Alike / LASA). obat-obatan yang sering
disebutkan dalam isu keselamatan pasien adalah pemberian elektrolit konsentrat secara tidak
sengaja (misalnya, kalium klorida 2 meq/ml atau yang lebih pekat, kalium fosfat ,natrium klorida
lebih pekat dari 0.9% dan magnesium sulfat 50% atau lebih pekat)
Kesalahan ini bisa terjadi bila perawat tidak mendapatkan orientasidengan baik di unit pelayanan
pasien, atau bila perawat kontrak tidak diorientasikan lebih dahulu sebelum ditugaskan, atau
pada keadaan gawat darurat. Cara yang paling efektif untuk mengurangi mengeliminasi kejadian
tersebut adalah dengan meningkatkan proses pengelolaan obat-obat yang perlu diwaspadai
termasuk memindahkan elektrolit konsentrat dari unit pelayanan pasien ke farmasi.
Puskesmas secara kolaboratif mengembangkan suatu kebijakan dan/atau prosedur untuk
menyusun daftar obat-obat yang perlu diwaspadai berdasarkan data yang ada di puskesmas .
Kebijakan atau prosedur juga mengidentifikasi area mana saja yang membutuhkan elektronik
konsentrat, seperti di Unit Gawat Darurat , serta pemberian label secara benar pada elektrolit dan
bagaimana penyimpanannya di area tersebut, sehingga membatasi akses untuk mencegah
pemberian yang tidak disengaja/kurang hati-hati

Elemen penilaian sasaran III

1. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan agar memuat proses identifikasi menetapkan


lokasi, pemberian label, dan penyimpanan elektrolit konsentrat
2. Implementasi Kebijakan dan prosedur
3. Elektrolit konsentrat tidak berada di unit pelayanan pasien kecuali bila dibutuhkan secara
klinis dan tindakan diambil untuk mencegah pemberian yang kurang hati-hati di area
tersebut sesuai kebijakan.
4. Elektrolit konsentrat yang disimpan pada unit pelayanan pasien harus diberi label yang
jelas, dan disimpan pada area yang dibatasi ketat(restricted)

SASARAN IV

KEPASTIAN TEPAT LOKASI, TEPAT PROSEDUR

Standar SKP IV

Puskesmas mengembangkan suatu pendekatan untuk memastikan tepat lokasi, tepat prosedur,
dan tepat pasien
Salah lokasi, salah prosedur, adalah suatu yang mengkhawatirkan dan tidak jarang terjadi di
Puskesmas. Kesalahan ini adalah akibat dari komunikasi yang tidak efektif atau yang tidak
adekuat antara anggota tim, kurang/ tidak melibatkan pasien di dalam penandaan lokasi (site
marking), dan tidak ada prosedur untuk verifikasi. Di samping itu asesmen pasien yang tidak
adekuat, penelaahan ulang catatan medis tidak adekuat, budaya yang tidak mendukung
komunikasi terbuka antar anggota tim. Permasalahan yang berhubungan dengan tulisan tangan
yang tidak terbaca (illegible handwriting) dan pemakaian singkatan adalah faktor-faktor
kontribusi yang sering terjadi.

Puskesmas perlu secara kolaboratif mengembangkan suatu kebijakan dan/atau prosedur yang
efektif di dalam mengeliminasi masalah yang mengkhawatirkan ini. Digunakan juga praktek
berbasis bukti seperti yang diuraikan dalam Surgical Safety Checklist dari WHO Patient Safety
(2009), juga di The Joint Commissions Universal Protocol for Preventing Wrong Site, Wrong
Procedure, Wrong Person Surgery.
Elemen penilaian sasaran IV

Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk mendukung proses yang seragam untuk
memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien, termasuk prosedur medis dan dental de
yang dilaksanakan di Puskesmas

SASARAN V
PENGURANGAN RESIKO INFEKSI TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN

Standar SKP V
Puskesmas mengembangkan suatu pendekatan untuk mengurangi risiko infeksi yang terkait
pelayanan kesehatan
Maksud dan tujuan sasaran V
Pencegahan dan pengendalian infeksi merupakan tantangan terbesar dalam tatanan pelayanan
kesehatan, dan peningkatan biaya untuk mengatasi infeksi yang berhubungan dengan pelayanan
kesehatan merupakan keprihatinan besar bagi pasien maupun profesional pelayanan kesehatan.
Infeksi biasanya dijumpai dalam semua bentuk pelayanan kesehatan termasuk infeksi saluran
Kemih , infeksi pada aliran darah (blood stream infections) dan pneumonia (sering kali
dihubungkan dengan ventilasi mekanis).

Pusat dari eliminasi infeksi ini maupun infeksi-infeksi lain adalah cuci tangan (hand hygiene)
yang tepat. Pedoman hand hygiene yang bisa dibaca di keputusan WHO, dan berbagai organisasi
nasional dan intemasional. Puskesmas mempunyai proses kolaboratif untuk mengembangkan
kebijakan dan/atau prosedur yang menyesuaikan atau mengadopsi pedoman hand hygiene yang
diterima secara umum untuk implementasi pedoman itu di Puskesmas

Elemen penilaian sasaran V

1. Puskesmas mengadopsi atau mengadaptasi pedoman hand hygiene terbaru yang


diterbitkan dan sudah diterima secara umum (al.dari WHO Patient Safety).
2. Puskesmas menerapkan program hand hygiene yang efektif.
3. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk mengarahkan pengurangan secara
berkelanjutan risiko dari infeksi yang terkait pelayanan kesehatan

SASARAN VI

PENGURANGAN RESIKO PASIEN JATUH

Standar SKP VI

Puskesmas mengembangkan suatu pendekatan untuk mengurangi risiko pasien dari


cedera karena jatuh.

Maksud dan tujuan sasaran VI

Jumlah kasus jatuh cukup bermakna sebagai penyebab cedera bagi pasien rawat inap. Dalam
konteks populasi/masyarakat yang dilayani, pelayanan yang disediakan, dan fasilitasnya
Puskesmas perlu mengevaluasi pasien jatuh dan mengambil tindakan untuk mengurangi risiko
cedera bila sampai jatuh. Evaluasi bisa termasuk riwayat jatuh, obat dan telaah terhadap
konsumsi alkohol, gaya jalan dan keseimbangan, serta alat bantu berjalan yang digunakan oleh
pasien. Program tersebut harus diterapkan Puskesmas

Elemen penilaian sasaran VI

1. Puskesmas menerapkan proses asesmen awal atas pasien terhadap resiko jatuh dan
melakukan asesmen ulang pasien bila diindikasikan terjadi perubahan kondisi atau
pengobatan dan lain-lain
2. Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi risiko jatuh bagi mereka yang pada hasil
asesmen dianggap berisiko jatuh
3. Langkah-langkah dimonitor hasilnya, baik keberhasilan pengurangan cedera akibat jatuh
dan dampak dari kejadian tidak diharapkan
4. Kebijakan dan/atau posedur dikembangkan untuk mengarahkan pengukuran
berkelanjutan resiko pasien cidera akibat jatuh di Puskesmas

DITETAPKAN DI : KUBUTAMBAHAN
PADA TANGGAL :
KEPALA PUSKESMAS KUBUTAMBAHAN I

Drg. I Nengah Supaya


NIP : 19631231 200003 1 059
PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG

PUSKESMAS KUBUTAMBAHAN I
Banjar Dinas Kubuanyar, Desa Kubutambahan, Kec. Kubutambahan, Kode Pos 81772, E-mail : puskesmaskubutambahani@yahoo.com

6 SASARAN KESELAMATAN PASIEN


PUSKESMAS KUBUTAMBAHAN I

1. KETETAPAN IDENTIFIKASI PASIEN


2. MENINGKATKAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
3. MENINGKATKAN KEAMANAN OBAT YANG PERLU DI WASPADAI (HIGHT
ALERT )
4. KEPASTIAN TEPAT LOKASI, TEPAT PROSEDUR ,TEPAT PASIEN OPRASI

5. PENGURANGAN RESIKO INFEKSI TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN


6. PENGURANGAN RESIKO PASIEN JATUH

Kubutambahan ,1 februari 2016


Kepala Puskesmas Kubutambahan I

Drg. I Nengah Supaya


NIP : 19631231 200003 1 059

You might also like