You are on page 1of 11

BAB I

PENDAHULUAN

PROFIL PERUSAHAAN

Badan Hukum : PT. Baba Rafi Indonesia


Pemilik Saham : Hendy Setiono
Mulai Beroperasi : 2003
Kantor Pusat : Jl. Semolowaru Elok I/17 Surabaya
Jumlah Outlet : 500 Counter (tahun 2009)
Kebab adalah salah satu nama makanan khas dari Timur Tengah yang terdiri dari tortila di
dalamnya terdiri dari daging sapi panggang, daun letuce, timun jepang, bombay, tomat, saos,
sambal dan mayonese, kemudian digoreng dengan mentega. Kebab Turki ini diaplikasikan di
Indonesia dengan bahan baku yang sama dan rasa yang tidak jauh berbeda dari aslinya. Untuk
pengelolaannyadaging dengan ukuran besar diasap, baru dipotong, dan diiris tipis-tipis dengan
begitu aroma asap membuat daging terasa nikmat. Sedangkan untuk bumbu dan saos dibuat
sedikit manis yang disesuaikan dengan lidah orang Indonesia.
a. Visi dan Misi Kebab Turki Baba Rafi
Bagi Karyawan : Menjadikan karyawan merasa memiliki bisnis Kebab Turki Baba Rafi
melalui suasana kekeluargaan dan dengan sistim bagi hasil yang adil.
Bagi Franchisee : Menjadikan Kebab Turki Baba Rafi sebagai sarana investasi yang
menguntungkan dan membanggakan.
Bagi Pelanggan : Menjadikan Kebab Turki Baba Rafi menjadi alternatif makanan pilihan
dengan rasa yang lezat dan harga yang terjangkau.

b. Prestasi Kebab Turki Baba Rafi

2010:

1
Pemenang "Anugerah Peduli Pendidikan di Perusahaan Categorized" Departemen
Pendidikan Nasional Indonesia

2009:
Pemenang Ernst & Young Entrepreneur Of The Year - "Spirit Award
KhususWirausaha 2009" - oleh Ernst & Young Waralaba Terbaik untuk Investasi
2009" oleh Majalah SWA.
Pemenang "Penghargaan Pengusaha Muda Waralaba Indonesia" oleh Majalah Info
Waralaba.
Pemenang "Waralaba TOP 30 ASEAN Terbaik" - Majalah Info Waralaba.
Pemenang "PemasaranTerbaik - Waralaba Indonesia Of The Year 2009" oleh
Majalah Info Waralaba.
Pemenang "Penghargaan Kewirausahaan Pasific Asia 2009" Posisi Kategori-oleh
Enterprise Asia dari Malaysia 2008.

2008 :
Pemenang "Kewirausahaan Asia Pasifik Awards 2008" - Kategori Paling Menjanjikan
- oleh Enterprise Asia dari Malaysia.
Indonesia Ambasador untuk "Forum Iklim Pemimpin Muda Asia" - oleh British
Council.
Pemenang "Penghargaan Tahunan Kepemimpinan Most Favorite 2008" - oleh
Leadership Award 2008.

2007 :
TOP 10 Waralaba Indonesia - olehMajalah Info Waralaba 2007.
Inspirator "SuaraPerubahan" - oleh A Mild Live Soundrenaline 2007
Pemenang "Wirausaha Muda Mandiri 2007" (PengusahaMudaMandiri 2007)-
Kategori Pasca Sarjana dan Alumni - Bank Mandiri.
Pemenang "Best Achievement Pengusaha Muda Penghargaan 2007" - Bisnis
Indonesia.
Pemenang "Franchise Terbaik 2007" dalam F Lokal& B Kategori -
olehPengusahaMajalah.
Pemenang "Manusia Prestasi of The Year 2007" - olehYayasan Citra Profesi
Indonesia.
Pemenang "Penghargaan Pengusaha Indonesia Terbaik 2007" dengan Penghargaan
Profesional Indonesia (IPA).
Pemenang "Indonesian Best Start Up Perusahaan 2007" Penghargaan oleh Yayasan
Prestasi Indonesia. Pengusaha Jawara 2007" - oleh KONTAN.

2006
2
PengusahaTerbaik Asia di bawah 25 tahun" - oleh BusinessWeek
10 People Of The Year 2006" oleh Majalah TEMPO.
Pemenang "Enterprise 50" - Pengusaha Hottest padatahun 2006 oleh Majalah SWA.
Pemenang "Citra PengusahaBerprestasi Indonesia Abad 21" oleh Profesi Indonesia.
Pemenang "Kecil dan Menengah Penghargaan Bisnis Pengusaha Indonesia"
(ISMBEA 2006 oleh Menteri untuk Kerjasama & UKM Indonesia.

2005
Pemenang 1 "Rencana Bisnis Pengusaha" di Petra Universitas Surabaya
Juara 1 dalam "Membuat Uang Dengan Persaingan Tidak ada" di Makassar.

c. Awal usaha

Berawal saat Hendy Setiono berkunjung ke Timur Tengah dan menemui banyak
outlet yang menjual makanan khas Turki, yaitu kebab. Dari situlah ia memperoleh ide untuk
mengembangkan usaha Kebab Turki di Indonesia. Awalnya ide bisnis pria mudah kelahiran
tahun 1983 ini sempat ditentang oleh orang tuanya, tapi karena dia memiliki niat yang besar
dan kerja keras yang tinggi memutuskan untuk tetap menjalankan bisnis ini. Bahkan demi
menggeluti bisnis kebab ini, Hendy akhirnya menghentikan kuliahnya.Sebuah keputusan
yang sangat berani pastinya demi memulai sebuah bisnis melalui outlet yang cukup kecil,
laki-laki yang masih muda tersebut memilih untuk menjalankan bisnisnya.
Perjalanan bisnisnya pun juga tidak langsung mulus begitu saja, suka duka berjualan
kebab rafi juga sempat dia alami sendiri hingga akhinya 3-4 tahun kemudian dia berhasil
memiliki beberapa outlet di beberapa tempat. Usaha ini dimulai pada 2003 dengan membuka
outlet pertamanya di Surabaya. Modal awal yang dikeluarkan oleh Hendy saat itu sebesar Rp
4 juta yang ia gunakan untuk membeli gerobak (counter) dan peralatan lainnya seperti
kompor dan penggorengan. Namun setelah usahanya berkembang selama hampir 10 tahun,
kini ia memiliki outlet yang berjumlah 1020 pada tahun 2012, yang tersebar dari Indonesia
hingga ke Malaysia dan Philipphines. Dapat dipastikan omset yang didapatkan setiap
bulannya lebih dari 1 milyar.
Kini, bekerjasama dgn PT Belfoods Indonesia, Hendy tak perlu kuatir dgn produksi
daging untuk kebab, karena sudah ditangani oleh ahlinya. Sebab PT Belfoods Indonesia telah
memenuhi standar yg telah dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat-obatan dan makanan
(BPOM) dan memiliki sertifikat MUI. Untuk mendistribusikan daging yg telah diproduksi
oleh PT Belfoods Indonesia, Hendy mendirikan sebuah warehouse yg ia bangun di kota-kota
besar, seperti Surabaya, Malang, dan Semarang. Melalui warehouse inilah kemudian daging
yg dibutuhkan didistribusikan lagi ke outlet-outlet yg tersebar di sekitarnya. Pengiriman
daging ini dilakukan seminggu dua kali atau tergantung kebutuhan. Mengenai kebutuhan
daging sapi, Hendy mengungkapkan dalam sehari ia bisa menghabiskan sebanyak 1 ton
daging sapi atau setara dgn 7 ekor sapi. Dgn adanya target dibuka sebanyak 1.001 outlet di
2011 ini, maka diperkirakan akan mengahbiskan 3 ton daging sapi/hari.
Untuk menjalankan seluruh outlet Kebab Turki Baba Rafi, sudah terserap sebanyak
1.200 tenaga kerja. Bisa dibaygkan usaha ini sangat prospektif untuk dikembangkan dan
3
membawa banyak manfaat untuk menambah lapangan pekerjaan. Menu andalan Kebab Turki
Baba Rafi adalah kebab yg dijual dgn harga Rp 12.000. Selain itu juga ada menu hotdog
seharga Rp 10.000, beef burger Rp 9.500, dan menu lainnya. Untuk mengembangkan
usahanya, sejak 2005 usaha Kebab Turki Baba Rafi dikelola secara Waralaba (franchise).
Hingga 2011 ini, sudah resmi dibuka sebanyak 650 outlet. Namun, untuk daftar tunggunya
sudah mencapai angka 750 outlet yg tersebar di seluruh Indonesia.
Ternyata kesuksesan Kebab Turki Baba Rafi tidak hanya di Indonesia. Hendy telah
menandatangani MoU dgn Filipina untuk membuka cabang di sana. Usaha ini membuka
peluang yg sangat luas. Jika Anda ingin mendulang kesuksesan yg sama, Kebab Turki Baba
Rafi membuka kesempatan yg lebar. Dengan modal awal Rp 55 juta, Anda akan
mendapatkan 1 set lengkap yg terdiri dari counter dan peralatan lainnya (misal penggorengan
dan alat pemanggang daging), karyawan yg sudah dilatih, dibantu mencari lokasi usaha,
masa kerja selama 5 tahun, manual book (SOP), paket promosi (misal banner, neon box), dan
lain-lain. Hendy mengungkapkan bahwa dalam jangka waktu 18 bulan sudah bisa balik
modal. Omzet 1 outlet biasanya sekitar Rp 10-Rp 15 juta per bulan, bahkan ada yg mencapai
Rp 60 juta, tergantung dari lokasi usahanya. Usaha ini sangat prospektif untuk
dikembangkan karena semakin lama makanan kebab banyak dikenal masyarakat.
Dalam menjalankan usahanya, PT. Kebab Turki Baba Rafi Indonesia menjalin
kerjasama dengan PT. Belfoods Indonesia untuk menjadi salah satu suplier daging sapi
berkualitas sebagai bahan baku utamanya.
Menu yang tersedia diantaranya adalah Kebab, Syawarma, Hotdog Jumbo, Beef
Burger, Double Burger, Pita Bread, Canai, dan ada juga menu lainnya yaitu Keripik
Singkong, Basreng (Bakso Goreng), Seblak, Gurilem, dan Lidi dari Produk kripik pedas Si
Baba.

Pemberian Nama Kebab Turki Baba Rafi


Menurut Hendi Setiyono nama Rafi sendiri diambil dari nama putera sulungnya yang
bernama Rafi Darmawan, sedangkan baba dalam bahasa Arab artinya adalah ayah. Jadilah
baba rafi adalah ayah rafi.

d. Omzet Kebab Turki Baba Rafi


Dari seluruh outlet di Indonesia yang berjumlah 1.020 outlet (2013), PT. Baba Rafi
Indonesia mendapatkan omzet tahunan sekitar Rp. 45 Miliar ditahun 2012. 25% dari omzet
yang didapat masuk ke kantong Hendy Setiono selaku owner sebagai laba bersih usaha. Dan
target di tahun 2013 adalah Kebab Turki Baba Rafi memperoleh omzet Rp. 60 Miliar.

BAB II
4
KAJIAN TEORI

SEGMENTASI PASAR
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok
pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang
mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Segmentasi pasar juga
dapat diartikan sebagai proses pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di pasar produk,
menganalisis perbedaan antara pembeli di pasar.
Dasar dasar untuk Mensegmentasikan Pasar Konsumen
1. Segmentasi Geografik
Segmentasi geografik adalah membagi pasar menjadi beberapa unit secara geografik
seperti negara, regional, negara bagian, kota atau komplek perumahan.
2. Segmentasi Demografik
Segmetasi demografik adalah suatu proses yang membagi-bagi pasar menjadi kelompok-
kelompok berdasarkan variabel-variabel demografi seperti umur, jenis kelamin, ukuran
keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, tempat tinggal, agama, ras
dan kebangsaan.
3. Segmentasi Psikikografis
Dalam segmentasi psikikografis maka pembeli dibagi menjadi kelompok yang berbeda
berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.

TARGETING
Targeting adalah penentuan pasar sasaran ataudapat diartikan tindakan memilih salah satu
atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki. Dalam pemilihan segmen pasar, setiap perusahaan
perlu mempertimbangkan lima alternatif pola seleksi pasar sasaran yaitu :
1. Single-Segmen Concentration
Perusahaan memilih satu segmen pasar tunggal, dengan sejumlah pertimbangan, misalnya
keterbatasan dana yang dimiliki perusahaan; adanya peluang pasar dalam segmen
bersangkutan yang belum banyak digarap atau bahkan diabaikan pesaing, atau perusahaan
menganggap segmen tersebut merupakan segmen paling tepat sebagai landasan untuk ekspansi
ke segmen lainnya.
2. Selective Spesialization
Dalam strategi ini perusahaan memilih sejumlah segmen pasar yang menarik dan sesuai
dengan tujuan dan sumber daya yang dimiliki. Masing-masing segmen dapat memiliki sinergi
kuat satu sama lain maupun tanpa sinergi sama sekali, namun paling tidak setiap segmen
menjanjikan sumber penghasilan bagi perusahaan. Strategi ini memiliki keunggulan
penyebaran resiko, di mana bilaterjadi penurunan pada salah satu segmen, maka penjualan
perusahaan secara keseluruhan tidak terlalu terpengaruh karena tetap memperoleh pendapatan
dari segmen lainnya.

5
3. Market Specialization
Dalam strategi ini, perusahaan berspesialisasi pada upaya berbagai kebutuhan dari suatu
kelompok pelanggan tertentu. Perusahaan dapat mendapatkan reputasi yang kuat dalam
melayani kelompok pelanggan tersebut dan menjadi acuan pokok bagi pelanggan
bersangkutan jika mereka kelak membutuhkan produk lainnya. Resikonya adalah jika
kelompok pelanggan sasaran melakukan anggaran konsumsinya.
4. Product Specialization
Dalam spesialisasi produk, perusahaan memusatkan diri pada pembuatan produk tertentu
yang akan dijual ke berbagai segmen pasar. Melalui strategi ini, perusahaan mendapatkan
reputasi kuat dalam bidang produk spesifik. Resiko utamanya adalah jika terjadi perubahan
teknologi yang dapat berdampak pada keusangan produk yang dihasilkan perusahaan.
5. Full Market Coverage
Strategi ini perusahaan berusaha melayani semua produk yang mungkin dibutuhkan.
Hanya perusahaan besar yang sanggup menerapkan strategi ini karena sumber daya yang
dibutuhkan sangat besar.

POSITIONING
Positioning adalah tindakan merancang penawarandan citra perusahaan untuk mendapatkan
tempat khusus dan unik dalam benak pasarsasaran sedemikian rupa sehingga dipersepsikan lebih
unggul dibandingkan parapesaing. Secara garis besar, positioning terdiri 3 langkah utama yaitu :
1. Memilih konsep positioning
Dalam rangka memposisikan suatu produk atau organisasi, pemasar harus menentukan
apa yang penting bagi pasar sasaran. Setelah itu pemasar dapatmelakukan studi positioning
untuk menentukan persepsi pasar sasaran terhadap berbagai produk atau toko berdasarkan
dimensi atau atribut penting yangdigunakan.
2. Merancang dimensi atau fitur yang paling efektif dalam mengkomunikasikan posisi.
Suatu posisi dapat dikomunikasikan dengan nama merek, slogan, penampilan atau fitur
produk lainnya, tempat penjualan produk, penampilan karyawan, dan cara-cara lainnya.
Adanya keterbatasan sumber daya membuat setiap pemasar harus cermat dalam memutuskan
cara terbaik untuk mengkomunikasikan konsep positioning yang diharapkan.
3. Mengkoordinasikan komponen bauran pemasaran untuk menyampaikan pesan yang konsisten.
Bauran pemasaran (produk, distribusi, harga, dan promosi) harus dapat mendukung posisi
yang diharapkan. Positioning dapat mengalami penurunan jika adanya perubahan selera,
perubahan teknologi, dan adanya pesaing yang merebut posisi perusahaan. Menurut Fandy
(1997), tujuan pokok strategi segmenting, targeting, dan positioning, adalah memposisikan
suatu merek dalam benak konsumen sedemikian rupa sehingga merek tersebut memiliki
keunggulan kompetitif yang berkesinambungan. Sebuah produk akan memiliki keunggulan
kompetitif jika produk tersebut menawarkan atribut-atribut determinan (yang penting dan
dinilai unik olehpara pelanggan).

BAB III
6
PEMBAHASAN

SEGMENTING

Geografis Produk
Secara geografis, produk ini dapat ditemukan di hampir semua wilayah di Indonesia baik
di kota-kota besar ataupun daerah-daerah tertentu. Terbukti dengan jumlah outlet Kebab
Turki Baba Rafi sebanyak 1.020 pada tahun 2013 yang telah tersebar di seluruh Indonesia.
Demografis Produk
Secara demografis, Kebab Turki Baba Rafi menargetkan:
Usia : 6 50 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki dan Perempuan
Pendapatan : Kebab Turki Baba Rafi menargetkan kalangan dengan pendapatan
menengah ke atas.

TARGETING

Kebab Turki Baba Rafi dapat dikatakan sebagai UKM yang berhasil bersaing pada dunia
kuliner saat ini karena dilihat dari pengalaman yang sudah dijalaninya selama 13 tahun tanpa
persaingan yang berarti karena Kebab Turki Baba Rafi menghadirkan rasa dan aroma
kebab yang bersahabat dengan lidah para konsumen Indonesia selain itu
Kebab Turki Baba Rafi menawarkan harga yang terjangkau untuk para
pembeli

Pola pasar sasaran yang digunakan dalam UKM ini adalah Pola Spesialisasi Produk.
Dalam hal ini, Kebab Turki Baba Rafi berkonsentrasi dalam menghasilkan produk tertentu seperti
kebab, roti cane, shawarma dan burger bercitarasa Indonesia yang dijual ke beberapa segmen.
Melalui strategi spesialisasi produk ini, Kebab Turki Baba Rafi membangun reputasi yang kuat di
bidang produk kebab di Indonesia.

7
POSITIONING

Beradasarkan sejarahnya, Kebab Turki Baba Rafi merupakan pencetus atau yang pertama
kali menciptakan produk kebab di Indonesia. Berdasarkan pendekatan historis tersebut, kini yang
terjadi di dalam masyarakat adalah eratnya merk Kebab Turki Baba Rafi dalam benak pikiran
mereka. Singkat kata, brand awareness dari Kebab Turki Baba Rafi sudah mencapai kelas top of
mind.

DIFERENSASI

Salah satu faktor yang membuat Kebab Turki Baba Rafi banyak di gemari adalah
diferensiasi atau inovasi yang tiada hentinya diciptakan. Misalnya, dengan adanya diferensiasi
istilah pada penamaan menu, seperti Winne Kebab, Hotdog Jumbo, Syawarma, Kebab isi Sosis
istimewa, Kebab Gila (kebab dengan porsi lebih kecil) ataupun Kebab Picok (Pisang Cokelat).
Harganya pun sangat terjangkau, masih di bawah 10 ribu rupiah.
Ciri khas yang melekat pada produk Kebab Turki Baba Rafi adalah bentuk packagingnya
yang memudahkan konsumen untuk mengkonsumsi produk kebab tersebut sehingga dinilai
sebagai nilai tambah untuk pelayanan suatu produk. Sering kali Kebab Turki Baba Rafi membuat
packaging yang bertema hari-hari besar nasional sehingga memiliki ciri khas tersendiri. Selain itu
bentuk gerobak dari Kebab Turki Baba Rafi sendiri memiliki keunikan dari segi warna dengan
kombinasi warna merah dan kuning terang sehingga saat konsumen melihat sekilas, mereka
sudah mengetahui bahwa gerobak / outlet tersebut adalah outlet Kebab Turki Baba Rafi.

Selain dari segi produk, dari segi pemasaran Kebab Turki Baba Rafi memiliki nilai plus
karena mereka menerapkan sistem franchise atau waralaba. Sehingga banyak sekali outlet yang
mungkin dapat kita temui di berbagai wilayah, pemilihan lokasi pembukaan outlet pun
ditempatkan pada wilayah yang ramai seperti halnya wilayah kampus, sekolah, mall ataupun
perumahan. Dengan adanya website yang dimiliki Kebab Turki juga memudahkan masyarakat
untuk mendapatkan informasi mengenai jenis kebab yang disajikan oleh KTBR serta informasi
mengenai alamat dan nomor telepon dari outlet-outlet sehingga pembeli dapat memesan melalui
telepon atau dengan mendatangi alamat yang tertera pada website tersebut. Berikut adalah
gambar packaging beserta jenis-jenis outlet Kebab Turki Baba Rafi :

8
Desain outlet bertujuan untuk menciptakan sebuah desain yang unik, menarik serta
customized dari franchisor kepada para franchisee. Dengan menciptakan desain yang menarik,
fungsional, sesuai kebutuhan dan sesuai konsep marketing, franchisee akan lebih mudah
membangun kepercayaan dan mendapatkan posisi strategis untuk memajukan usahanya.

Diferensiasi lain yang dilakukan adalah cara pengolahan. Pengolahan daging dengan cara
diasap, bukannya digoreng. Daging berukuran besar diasap, baru dipotong dan diiris-iris, dengan
aroma asap yang menjadi ciri tersendiri. Jenis-jenis bumbunya pun disesuaikan dengan lidah
lokal, misalnya bila bumbu Turki asalnya lebih spicy, maka bumbu Baba Rafi tidak terlalu tajam
dan cenderung ke arah manis.

Alhasil, trik dan strategi di atas memikat banyak penggemar. Bahkan, Kebab Turki Baba
Rafi banyak menarik minat masyarakat untuk bermitra.

STRATEGI PERSAINGAN

1. Rahasia atau kunci sukses Kebab Turki Baba Rafi adalah terletak pada manajemen usaha
dan promosi yang bagus. Kebab Turki Baba Rafi menggunakan sistem franchise atau
waralaba, itulah faktor kesuksesan yang terbesar. Pemilihan lokasi untuk outlet Kebab
Turki Baba Rafi juga sangat tepat karena hampir semua outletnya terletak di lokasi yang
ramai, strategis, dan berada di tengah-tengah pembeli yang potensial seperti di area
kampus, pusat perbelanjaan, dan fasilitas umum lainnya. Selain itu, menu yang
ditawarkan juga belum banyak kompetitornya di Indonesia. Dengan menyesuaikan rasa
dengan lidah orang Indonesia, Kebab yang merupakan makanan khas Timur-Tengah
mudah diterima bahkan digemari oleh orang Indonesia. Dari 1020 gerai itu, sebanyak 150
adalah milik pribadi Hendy. Sedangkan sisanya merupakan waralaba yang bermitra
dengan investor. Bicara soal ekspansi, bisnis Baba Rafi bisa dibilang tidak main-main.
Sejak mencanangkan go international tahun 2012 lalu, kini bisnis kebab tersebut sudah
memiliki 42 gerai di Malaysia dan Filipina.

9
2. Perusahaan atau usahawan (terwaralaba) yang bekerja sama dengan KTBR dapat
mendirikan jaringan lebih dari satu atau 5 oulet (investasi total 300 juta) sebagai bagian
dari strategi pemasaran. Selain itu franchisee dapat menikmati proyeksi ROI (Return On
Invesment) cepat hanya 1-2 tahun.

3. Selain menambah gerai, Hendy juga akan memperkuat sumber daya manusianya. Ia ingin,
seluruh karyawan memiliki kemampuan yang lebih sehingga bisa memberikan yang
terbaik bagi perusahaannya. Oleh karena itu diadakannya training karyawan dari team
management Kebab Turki Baba Rafi.

4. Kebab Turki Baba Rafi yang berlogo 101% halal ini juga melayani katering untuk acara
resepsi. KTBR melayani pemesanan minimum 300 porsi kebab untuk acara resepsi
pernikahan.

5. Kebab Turki Baba Rafi menyediakan kebab dengan ukuran Small, Medium dan Large
sehingga dapat menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen dan memberikan kemudahan
dalam pembelian.

6. Harga yang cukup terjangkau, bila dibandingkan dengan Doner Kebab yang hanya
bermain di segmen atas.

7. Quality control yang sangat diperhatikan dan dijaga baik, karena outlet dimiliki oleh
pemilik sekaligus CEO dari PT Baba Rafi Indonesia sehingga dapat menghasilkan
kualitas produk sangat baik, bergizi, lezat,bersih,halal,aman dan praktis.

8. Pembenahan tampilan outlet mulai dari rombong, peralatan masak, hingga spanduk menu
memberikan tampilan outlet lebih modern sehingga bisa menjadi daya tarik bagi orang
yang lewat untuk melihatnya. Juga bentuk dan ciri kemasan yang menarik, sehingga
konsumen bersedia membayar lebih mahal untuk memperoleh kemasan istimewa.

SIKLUS HIDUP PERUSAHAAN

10
DAFTAR PUSTAKA

Di akses dari: http: https://id.wikipedia.org/wiki/Kebab_Turki_Baba_Rafidengan-ponsel/ (9


Februari 2016)

Di akses dari: http://babarafi.com/ (9 Februari 2016)

Di akses dari: http://www.slideshare.net/wurdiyantiyulia/bab-i-ktbr (9 Februari 2016)

Di akses dari: https://alvanlovi.wordpress.com/2013/12/28/segmentasi-targeting-dan-positioning/

(12 Februari 2016)

Di akses dari: http://alnoerbuana.blogspot.co.id/2013/10/5-pola-pemilihan-segmentasi-pasar.html


(12 Februari 2016)

Di akses dari: http://dinamiranda.blogspot.co.id/2010/11/strategi-persaingan.html (20 Februari


2016)

Di akses dari: http://thesis.umy.ac.id/datapublik/t10316.pdf (20 Februari 2016)

Di akses dari: http://rivandi6.blogspot.co.id/2014/11/rivandimakalah-umkm-kebab-turki-


baba.html (20 Februari 2016)

11

You might also like