Abstract

It is necessary to understand the mechanisms that have enabled improvements of performance

parameters such as thermodynamics efficiencies, thrust or power, specific fuel consumption and
specific power in aero engines, thus reducing environmental impact. In this study, a
thermodynamic analysis of a turboprop engine is performed at full and partial load conditions.
The maximum overall and exergy efficiencies of the turboprop are found to be 30.7 and 29.2%,
respectively. The minimum specific fuel consumption and maximum shaft power are found to be
0.2704 kg (kWh)1 and 1948 shp at maximum load, respectively. More important, the optimum
functional load conditions of the engine are observed at higher loads. The results from this study
are expected to assist propeller aeroengine design work, where the first and second laws
provide a more comprehensive assessment of performance, allowing the turboprop engine
concept to be better tailored to specific types of regional transport aircraft.

Keywords: performance assessment, turboprop engines, exergy analysis, energy analysis,

specific fuel consumption, shaft power, propulsion, thermodynamic analysis, full loads, partial
loads, exergy efficiency, propeller aeroengines, engine design, regional transport aircraft

Hal ini diperlukan untuk memahami mekanisme yang memungkinkan perbaikan

parameter kinerja seperti termodinamika efisiensi, dorong atau kekuasaan,
konsumsi bahan bakar spesifik dan kekuatan yang ada di mesin aero, sehingga
mengurangi dampak lingkungan. Dalam penelitian ini, analisis termodinamika
mesin turboprop dilakukan pada kondisi beban penuh dan parsial. Maksimum
keseluruhan dan exergi efisiensi turboprop yang ditemukan menjadi 30,7 dan
29,2%, masing-masing. Konsumsi bahan bakar spesifik minimum dan daya poros
maksimum yang ditemukan 0,2704 kg (kWh) -1 dan 1948 shp pada beban
maksimum, masing-masing. Lebih penting, kondisi beban fungsional yang optimal
dari mesin yang diamati pada beban yang lebih tinggi. Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat membantu propeller aero-mesin karya desain, di mana hukum
pertama dan kedua memberikan penilaian yang lebih komprehensif dari kinerja,
memungkinkan konsep mesin turboprop untuk menjadi lebih baik disesuaikan
dengan jenis tertentu dari pesawat transportasi regional.