You are on page 1of 4

ARTI SEBUAH KEBAIKAN

Berkata Abu Ad-Dardaa


:

Bukanlah kebaikan itu dengan banyaknya harta dan anakmu, akan tetapi kebaikan ialah dengan memperbanyak
amalmu, apabila engkau telah baik (dalam beramal) maka bertahmidlah (ucapkan Alhamdulillah), dan jika engkau telah
berlaku jelek (dalam beramal) maka istighfar-lah kepada Allah.

" Menyia-nyiakan waktu itu lebih jelek daripada kematian, karena menyia-nyiakan waktu akan memutuskanmu dari
Allah dan akhirat, sedangkan kematian hanyalah memutuskanmu dari dunia dan penghuninya."

[ AL-FAWA'ID, Al-Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah -rahimahullah-]

WASIAT EMAS AL-IMAM ASY-SYAFI'I

, , , :
, , ,
(2/294 ) . ,

Al-Imam Asy-Syafii rahimahullah pernah memberikan beberapa nasehat yang sangat agung nan penuh hikmah
kepada salah seorang muridnya yang bernama Al-Muzani rahimahullah dengan mengatakan kepadanya :
1. Bertakwalah engkau kepada Allah,
2. Gambarkan kehidupan AKHIRAT di dalam hatimu,
3. Jadikan kematian ada di depan matamu,
4. Janganlah lupa bahwa engkau akan berdiri di hadapan Allah azza wa jalla,
5. Takutlah engkau kepada Allah,
6. Jauhilah larangan-larangan-Nya,
7. Tunaikanlah apa-apa yang Dia wajibkan atasmu,
8. Ikutilah KEBENARAN kapan dan dimana pun engkau berada,
9. Janganlah engkau meremehkan nikmat-nikmat Allah yang dilimpahkan kepadamu meskipun sedikit. Tetapi,
10. sikapilah nikmat-nikmat tersebut dengan bersyukur kepada-Nya,
11. Hendaknya engkau jadikan diammu untuk berfikir, ucapanmu sebagai dzikir, dan pandanganmu kepada sesuatu
untuk mengambil pelajaran darinya.
12. Dan hendaknya engkau memohon perlindungan kepada Allah dari siksa api neraka dengan selalu bertakwa
kepada-Nya.

(Lihat Manaaqibu Asy-Syafii II/294)

Ahlus Sunnah Wal Jama'ah As-Salafiyyun


YANG PALING TAKUT KEPADA ALLAH ADALAH HAMBA YANG BER'ILMU
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman :







Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama (yang ber'ilmu)
_________________
( QS. Fathir: 28 )
Al-Imam Ath-Thabari rahimahullah berkata : Sesungguhnya yang takut kepada Allah, menjaga diri dari adzab dengan
menjalankan ketaatan kepada Allah hanyalah orang-orang yang berilmu. Mereka mengetahui bahwa Allah Maha
Mampu melakukan segala sesuatu, maka mereka menghindar dari kemaksiatan yang akan menyebabkan murka dan
adzab Allah
_________________
( Tafsir Ath-Thabari, QS. Fathir : 28 )
Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah berkata :
Sesungguhnya yang paling takut pada Allah dengan takut yang sebenarnya adalah para ulama (orang yang berilmu).
Karena semakin seseorang mengenal Allah Yang Maha Agung, Maha Mampu, Maha Mengetahui dan Dia disifati
dengan sifat dan nama yang sempurna dan baik, lalu ia mengenal Allah lebih sempurna, maka ia akan lebih memiliki
sifat takut dan akan terus bertambah sifat takutnya
_________________
( Tafsir Al Quran Al Azhim, 6: 308 )

WIRID-WIRID SETELAH SHALAT LIMA WAKTU

Para pembaca semoga Allah menanamkan dalam hati kita kecintaan kepada kebaikan dan kebenaran. Diantara
kebaikan yang mudah untuk kita amalkan adalah berdzikir setelah melaksanakan shalat wajib yang lima waktu. Dzikir
(wirid) ini sangat penting karena diantara fungsinya adalah sebagai penyempurna dari kekurangan dalam shalat kita.
Bahkan dzikir setelah shalat fardhu merupakan perintah langsung dari Allah Subhanahu Wa Taala, walaupun dalam
keadaan genting sekalipun seperti dalam keadaan perang. Sebagaimana firman-Nya:

Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu
berbaring. (An-Nisa: 103)

Ayat tersebut terkait dengan kondisi perang, maka dalam kondisi aman tentu lebih memungkinkan untuk melaksanakan
dzikir.

Para pembaca rahimakumullah, seorang muslim yang berdzikir setelah shalat hendaknya mencukupkan dengan dzikir-
dzikir yang telah disyariatkan dan dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu Alayhi Wa Sallam bukan dengan dzikir yang
tidak dicontohkan oleh beliau, yang tidak disyariatkan oleh Allah Subhanahu Wa Taala.

Dzikir-dzikir yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu Alayhi Wa Sallam berdasarkan hadits-hadits yang
shahih adalah sebagai berikut:

1. Mengucapkan istighfar 3 kali:

Artinya: Saya mohon ampun kepada Allah.

Lalu mengucapkan:

Artinya: Ya Allah Engkaulah As-Salam (Dzat yang selamat dari segala kekurangan) dan dari-Mu (diharapkan)
keselamatan, Maha Suci Engkau Dzat Yang mempunyai keagungan dan kemuliaan. (HR. Muslim no. 591)

2. Mengucapkan:










Artinya: Tidak ada sesembahan yang haq (benar) diibadahi kecuali Allah satu-satu-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya,
milik-Nya segala kekuasaan dan milik-Nya pula segala puji, Dia Maha kuasa atas segala sesuatu.

Ya Allah tidak ada yang mampu mencegah terhadap apa yang Engkau berikan, dan tidak ada yang mampu memberi
terhadap apa telah Engkau mencegahnya, serta tidak bermanfaat disisi-Mu kekayaan orang yang kaya. (HR. Al-
Bukhari dan Muslim)

3. Mengucapkan:

Artinya: Tidak ada sesembahan yang haq (benar) diibadahi kecuali Allah satu-satu-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya,
milik-Nya segala kekuasaan dan milik-Nya pula segala puji, Dia Maha kuasa atas segala sesuatu.

Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan kekuatan Allah, Tidak ada sesembahan yang haq (benar) diibadahi
kecuali Allah dan kami tidak beribadah kecuali kepada-Nya. Milik-Nya segala nikmat, keutamaan dan pujian yang baik.
Tidak ada sesembahan yang haq (benar) diibadahi kecuali Allah dengan memurnikan agama hanya untuk-Nya,
walaupun orang-orang kafir membencinya. (HR. Muslim no. 594)

4. Mengucapkan Tasbih, Tahmid dan Takbir:

( Maha suci Allah) 33 kali,


( Segala puji hanya milik Allah) 33 kali,

( Allah Maha besar) 33 kali,

dan digenapkan menjadi seratus dengan mengucapkan:

Artinya: Tidak ada sesembahan yang haq (benar) diibadahi kecuali Allah satu-satu-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya,
milik-Nya segala kekuasaan dan milik-Nya pula segala puji, dan Dia Maha kuasa atas segala sesuatu. (HR. Al-Bukhari
dan Muslim)

Tentang keutamaannya Rasulullah Shallallahu Alayhi Wa Sallam bersabda:

Barangsiapa bertasbih (mengucapkan ) 33 kali, bertahmid (mengucapkan ) 33 kali, dan bertakbir


(mengucapkan ) 33 kali, itu semua berjumlah 99, kemudian sempurnanya 100 dengan mengucapkan:

((Tidak ada sesembahan yang haq (benar) diibadahi kecuali Allah satu-satu-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya
segala kekuasaan dan milik-Nya pula segala puji, dan Dia Maha kuasa atas segala sesuatu)),

Niscaya akan diampuni dosa-dosanya, walaupun sebanyak buih di lautan. (HR.Muslim no. 597)

Catatan: Cara menghitung Tasbih, Tahmid dan Takbir yang dicontohkan Rasulullah Shallallahu Alayhi Wa Sallam
adalah dengan jari-jemari. Sebagaimana telah dijelaskan oleh shahabat Yasiirah a. (Lihat Sunan Abu Daud no. 1501
dan Sunan At-Tirmidzi no. 3486)

5. Mengucapkan:















Artinya: Tidak ada sesembahan yang haq (benar) diibadahi kecuali Allah satu-satu-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya,
milik-Nya segala kekuasaan dan milik-Nya pula segala puji, (Dialah Dzat) Yang Maha Menghidupkan dan Maha
Mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. (HR. At-Tirmidzi dan An-Nasai)

Dibaca 10 kali setelah Shalat Maghrib dan Shubuh.

Tentang keutamaannya Rasulullah Shallallahu Alayhi Wa Sallam bersabda:

Barangsiapa yang mengucapkan usai shalat Shubuh dalam keadaan melipat kedua kakinya sebelum berbicara

10 kali, maka dituliskan baginya 10 kebajikan, dihapus darinya 10 keburukan, dan diangkat baginya 10 derajat,serta
harinya itu berada dalam lindungan dari semua yang tidak disenangi dan dijaga dari setan, juga dosa tidak akan
mencapai (timbangan)nya pada hari itu selain dosa menyekutukan Allah (berbuat kesyirikan red). (HR. At-Tirmidzi no.
3474 dan Ahmad no. 16583/16699)

6. Membaca Ayat Kursi:

Artinya: Allah, tidak ada ilah (sesembahan yang haq (benar) diibadahi) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus
menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi.
Siapakah yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya? (Allah) mengetahui apa-apa yang di hadapan
mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang
dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah
Maha Tinggi lagi Maha Besar. (Al-Baqarah: 255)

Tentang keutamaannya Rasulullah Shallallahu Alayhi Wa Sallam bersabda:

Barangsiapa membaca Ayat Kursi setiap selesai menunaikan shalat lima waktu, maka tidaklah ada yang
menghalanginya untuk masuk ke dalam Al-Jannah (Surga) kecuali kematian. (HR. An-Nasai dalam Sunan Al-Kubra
no. 9928)

7. Membaca surat Al-Ikhlash, Al-Falaq dan An-Naas:

Artinya: Katakanlah: Dia-lah Allah, yang Maha Esa. Allah adalah Rabb yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia. (Al-Ikhlash: 1-4)

Artinya: Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai subuh. Dari kejahatan makhluk-Nya. Dan dari
kejahatan malam apabila Telah gelap gulita.Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada
buhul-buhul. Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki. (Al-Falaq: 1-5)

Artinya: Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Ilah
(sesembahan) manusia. Dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi. Yang membisikkan (kejahatan) ke
dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia. (An-Naas: 1-6)

Catatan: Tiga surat tersebut dibaca 3 kali setelah shalat Maghrib dan Shubuh dan dibaca 1 kali setelah shalat Zhuhur,
Ashar dan Isya`.

Keutamaannya adalah sebagimana sabda Rasulullah Shallallahu Alayhi Wa Sallam: Tiga surat tersebut cukup bagimu
(sebagai permohonan perlindungan) dari segala kejelekan. (Lihat Sunan Abu Daud no. 5094)

Wallahu alam bisshowab.

You might also like