You are on page 1of 3

FUNGSI ELEMEN-ELEMEN PEMADU PADA

SISTEM BESI KARBON

Putu Eka Dharma Putra


1116201001

PROGRAM PASCA SARJANA


INSTITUT TEKNLOGI SEPULUH NOVEMBER
SURABAYA
2017
Baja atau besi karbon dibedakan menjadi 2, (1) Baja bukan paduan (Hanya berupa paduan
carbon saja) dan (2) Baja paduan yang didoping dengan unsur lain seperti Mangan, Chrome,
Nickel, Wolfram, Silisium, dan lainnya. Besi Karbon (Iron carbide) atau Zementite, berkaitan
erat dengan komposisi %C didalamnya.

Prosentase jumlah karbon ini sangat berpengaruh pada kekerasan dari baja/besi karbon itu
sendiri itu. Pengaruh presentase karbon pada umumnya berdampak pada:
(1) Naik-turunnya besar Fleck-Pearlite (Flek Hitam) dan Ferrite (Flek Putih).
Saat kadar karbonnya naik, maka Fleck-Pearlite juga bertambah besar. Pada saat yang
bersamaan, Ferrite akan berkurang.
(2) Keadaan Jenuh
Saat impuritas intertisi Karbon %C mencapai 0.85%, Besi dalam keadaan jenuh
terhadap karbon. Mikrostruktur ini disebut sebagai Pearlite Laminar.
(3) Sifat Mekanik
Jika kadar karbon bertambah besar, zementit akan berkurang dan flek perlit akan
bertambah. Kadar jenuh karbon sebesar 0.85% yang berdampak bertambah juga
kekerasan dari baja.

Sama halnya dengan Besi Karbon Paduan, penambahan unsur/elemen lain kedalam system
iron-carbide akan memberikan banyak perubahan mikrostruktur dan sifat-sifat mekanik.
Paduan beberapa elemen pada sistem Iron-Carbide (Besi Karbon) umunya ditujukan untuk,
(1) Meningkatkan kekerasan
(2) Meningkatkan kekuatan pada temperature tertentu, meningkatkan sifat-sifat mekanik
baik pada temperature rendah dan ataupun tinggi
(3) Meningkatkan kerapuhan (Toughness) pada tingkat kekerasan atau kekuatan
minimumnya
(4) Meningkatkan ketahanan aus (Wear Resistance)
(5) Meningkatkan ketahanan terhadap korosi
(6) Meningkatkan sifat-sifat magnetic bahan.

Berikut adalah beberapa karakteristik paduan elemen-elemen pada Besi Karbon (Iron-
Carbide):
A. Elemen Paduan Nickel (Ni)
Penambahan elemen Nickel pada system Iron-Carbide akan mempengaruhi
kekuatannya. Baja Nickel tidak bisa dikeraskan secara sembarang, hanya bisa
dikeraskan pada oli dan air. Baja dengan kadar Nickel yang tinggi akan mendekati
struktur Austenite FCC. Baja ini anti-karat, tahan panas, Impact Resistance dan
fatigue tinggi.

B. Elemen Paduan Chrome (Cr)


Keberadaan elemen paduan Chrome pada system Besi-Karbon mempengaruhi
pembentukan carbide. Penambahan elemen ini akan membuat kekerasan, kekuatan,
baja naik. Disamping itu juga, keberadaan elemen Chrome (Cr) ini menyebabkan besi
juga tahan aus, menyebabkan struktur butiran yang lebih halus. Baja dengan kadar
Chrome diatas 13 % dan kadar karbon kurang dari 0.6 % bersifat anti karat atau
disebut juga baja stainless steel.

C. Elemen Paduan Mangan (Mn)


Penambahan kadar elemen mangan, akan membuat temperature ubah Gamma-Alpha
semakin turun. Penurunan temperature ubah ini pada temperature kamar dan pada
kadar yang lebih dari 2%, membuatnya masih memiliki struktur Austenite. Pada
kondisi ini, Baja bersifat tahan aus. Baja dengan kadar mangan 1.0 sampai 1.2 %
sudah dapat dikeraskan dengan pendinginan / quenching olie (Baja keras oli).
Pada batas kadar tertentu, keberadaan elemen Mn ini bisa digunakan sebagai
deoxidasing.

D. Elemen Paduan Molybdenum (Mo)


Keberadaan elemen Molybdenum pada system besi karbon memberikan pengaruh
besar pada pembentukan carbide. Molybdenum meningkatkan kekuatan,dan batas
mulur baja, terutama terhadap pembebanan yang continue dan juga menaikkan
temperature tempering. Baja dengan elemen paduan Molybdenum cenderung
membentuk buitran yang kasar, sehingga cukup tahan terhadap panas. Elemen Mo
juga sering ditambahkan pada paduan Ni/Cr untuk mengurangi Tempered-brittlenya.

E. Vanadium (V)
Penambahan kadar Vanadium pada sistem Besi Karbon juga berpengaruh kuat pada
pembentukan Carbide. Pada kadar Vanadium yang tinggi, struktur butirannya lebih
halus, sehingga mampu menaikkan temperature tempering. Kada Vanadium yang
tinggi juga membuat baja menjadi tahan panas, menaikkan kemampuan potong dan
tahan terhadap gesekan.

F. Elemen Paduan Cobalt (Co)


Cobalt sangat mempengaruhi sifat magnetik dari baja dan berperan pada
pembentukan struktur butiran kasar. Peningkatan kadar elemen paduan Cobalt pada
temperature tinggi, juga akan menaikkan tingkat kekerasan atau Hardness dan
tempering-resistance nya.

G. Elemen Paduan Silizium


Silizium berguna untuk menaikkan kekuatan /batas mulur atau batas plastis. Akibat
dari silizium ini baja menjadi berbutir kasar dan berserat dan cocok untuk pegas
(Spring Steel). Silizium menurunkan kecepatan pendinginan kritis. Baja paduan
silizium dapat dikeraskan sampai intinya dengan lebih baik.

H. Elemen Paduan Sulfur(S) dan Phospor (P)


Kadar Sulfur(S) yang terlalu tinggi akan mengakibatkan baja bersifat rapuh jika
dalam kedaan panas. Kadar Phosphor (P) yang terlalu tinggi akan mengakibatkan baja
bersifat rapuh jika dalam kedaan Dingin.

You might also like