Professional Documents
Culture Documents
MODUL 7
MEMBUAT PAKAN
(SEMESTER GENAP AGRIBISNIS TERNAK UNGGAS)
3. Dosing
Dosing merupakan kegiatan menimbang bahan pakan dengan dosis sesuai
formulasi. Misal kita akan membuat bahan sebanyak 100 kg, dengan formulasi
pada Tabel ..... di atas. Alat timbangan yang digunakan bisa berbentuk timbangan
duduk, timbangan pegas atau digital. Pada timbangan manual menggunakan
sistem pegas sedang timbangan digital menggunakan Load Cell dan indikator
elektronik. Timbangan tersebut digunakan untuk menimbang bahan yang
dimasukkan dalam karung. Contoh-contoh bentuk timbangan tertera pada Gambar
147, 148 dan 149.
Tepung darah 2
Kapur 1
Minyak sawit 6
Dedak 20
Jagung kuning 45
Tepung ikan 9
Premix mineral 0,5
DL Met 0,2
L Lysine 0,3
Bungkil kedelai 16
4. Mixing
Proses Mencampur
Bahan kering dengan sebagian kecil bahan cair misal pakan dengan
campuran tetes <10%.
Mencampur cair dengan cair (lemak, vitamin, minyak)
Bahan pakan diklasifikasikan menjadi bahan makro dan mikro. Bahan makro
adalah bahan yang dalam formulasi jumlahnya > 5%, sedang bahan mikro
jumlahnya antara 0,01 s.d 5%.
Karakteristik Bahan
Ukuran partikel yang makin kecil mempunyai peluang homogen lebih baik dari
partikel yang lebih besar. Bentuk partikel yang tidak beraturan menyulitkan
mencampur secara homogen. Tingkat kepadatan bahan pakan yang berbeda
antara satu dengan lainnya menyulitkan homogenitas. Sebagai gambaran
tingkat kepadatan bahan campuran 1-2,5 kg/dm3, lemak 1kg/dm3, bahan
tanaman 1,4 dan mineral 2,4 kg/dm3. bahan yang kandungan airnya tinggi
menyulitkan homogenitas, solusinya digiling dengan bahan pakan lainnya.
Karakteristik Mesin
Konstruksi dan cara pengoperasian mempengaruhi hasil pencampuran. Arah
pergerakan bahan dalam mesin yang makin tidak teratur meningkatkan
homogenitas. Makin cepat pergerakan pedal, atau pita mixer meningkatkan
homogenitas. Dinding mixer yang kasar menyebabkan gerakan partikel tidak
beraturan dan meningkatkan homogenitas. Listrik statis dari bahan pakan
perlu diatasi dengan memasang kabel dari mixer ke tanah. Horizontal mixer
memiliki batas isi maksimum dan minimum, dengan vertikal mixer dapat disi
dengan variasi yang lebih leluasa.
Waktu Mencampur
Waktu yang diperlukan untuk mencampur dipengaruhi oleh tipe mixer, dan
tingkat pencampuran awal (premixing). Mixer tipe vertikal memerlukan waktu
mencampur 8-15 menit, sedangkan tipe horizontal butuh waktu 3-4 menit
untuk memperoleh pencampuran yang homogen. Horizontal mixer perlu waktu
lebih singkat karena gerakan bahan pakan dalam mixer lebih tidak beraturan
daripada vertikal mixer. Bahan pakan mikro dilakukan pencampuran terlebih
dahulu. Semakin banyak bahan yang premixing akan memerlukan waktu yang
lebih singkat pada saat pencampuran bahan-bahan pakan.
Kontaminasi
Mencampur bahan cair dengan bahan kering sangat sulit untuk memperoleh
homogenitas. Bahan akan cenderung menggumpal dan susah dicampur.
Contohnya penambahan minyak sait. Agar diperoleh homogenitas yang baik
diperlukan mixer dengan perputaran pedal yang tinggi. Tingkat penambahan
minyak tergantung tingkat penyerapan bahan kering lainnya. Disarankan untuk
menambah antara 5-7% minyak pada pakan ayam broiler.
Untuk menambahkan bahan cair diperlukan mesin khusus (Liquid adding
Machine) atau secara manual dengan disemprotkan ke bahan pakan dalam mixer.
Jenis Mixer
Mencampur bahan pakan yang sudah ditimbang dengan alat pencampur (Mixer).
Jenis mixer ada dua macam yaitu vertical dan horizontal mixer.
1. Vertikal Mixer
2. Horizontal Mixer
Pada jenis alat tertentu bahan yang sedikit tidak bisa tercampur,
sehingga diadakan pencampuran awal (pre mixing) sebelum
dimasukkan mixer. Bahan yang dicampur awal adalah metionine, lysine,
remix mineral, kapur dan tepung darah. Pencampuran dilakukan
dengan mixer kecil. Kemudian dimasukkan kedalam mixer besar untuk
pencampuran.
5. Bagging (Mengemas)
Memasukkan pakan kedalam karung plastic PVC untuk pakan berbentuk mash
(tepung). Setelah dimasukkan kemudian ditimbang sesuai dengan kemasan yang
diinginkan, misal 50 kg per karung. Penutupan karung dapat dilakukan dengan
mengikat tali, atau menjahit dengan mesin jahit. Contoh mesin jahit tertera pada
Gambar 152.
Untuk pakan ayam broiler kebanyakan dibuat dalam bentuk crumbel atau butiran.
Untuk itu pakan mash tersebut akan dibuat pellet dan crumble.
6. Storing (Menyimpan)
Pada penyimpanan pakan jadi, alas lantai diberi pallet kayu. Perhatikan
kelembaban, kebocoran, hama tikus dll.
Bahan pakan konsentrat berasal dari tanaman dan limbah ternak yang mudah
rusak. Kerusakan selama penyimpanan dapat disebabkan oleh biologis, fisik dan
kimia. Kerusakan secara biologi disebabkan oleh serangga, kutu, mirkoorganisma
bakteri (jamur dan ragi), tikus serta burung. Kerusakan yang disebabkan oleh fisik
dan kimia disebabkan oleh kehilangan kelembaban, oksidasi lemak, dll.
7. Membuat Pellet
Membuat pelet merupakan proses memadatkan campuran pakan tepung. Pross
pembuatan pelet mempunyai kelebihan dan kekurangan. Masing-masing
dijelaskan sbb:
1. Kelebihan
Pakan menjadi lebih padat dari bentuk tepung sehingg menghemat
gudang penyimpanan, dan biaya pengangkutan
Tidak terjadi perpisahan partikel besa dan kecil seperti pakan tepung
Bahan pakan yang berdebu yang tidak bisa dicampur pada pakan
bentuk tepung dapat dignakan pada pakan pelet
Pemanasan bahan sebelum dibuat pellet akan membunuh bakteri, dan
meningksnksn nilai gizi
Penanganan pelllet lebih mudah dan kehilangan pakn lebih sedikit
Konsumsi pakan lebih cepat dan mudah
Ayam tidak bisa memilih bahan pakan yang besar.
2. Kekurangan
Direktorat Pembinaan SMK 2008
Agribisnis Ternak Unggas
Proses pembuatan pellet dapat dibagi menjadi 4 tahap yaitu pengkondisian bahan
pakan dengan air, tetes atau dengan uap panas, pembentukan pellet, pendinginan
pelet dan mengayak pellet jadi
1. pengkondisian
2. Pengepresan
3. Pendinginan
Pellet yang keluar dari mesin pellet masih panas dan lunak karena
terjadinya gesekan pada proses pembuatan pellet. Untuk itu perlu
didinginkan dan dikeringkan. Pendinginan dilakukan dengan mengalirkan
udara kedalam pakan pellet pada mesin pendingin vertikal. Proses
pendnginan berlangsung selama 15-20 menit. Contoh mesin pendingin
tertera pada gambar154.
4. Pengayakan/Pembuatan Crumbel
Untuk pakan yang akan diberikan dalam bentuk pellet, maka pellet yang
sudah dingin akan diayak. Tujuan pengayakan untuk memisahkan partikel
kecil pada pellet. Untuk pakan yang akan dibuat crumble maka pakan
pellet yang sudah jadi akan dihancurkan lagi dengan mesin crumble.
Contoh mesin pengayak tertera pada gambar.... dan contoh mesin
pembuat crumble tertera pada gambar 155.
Pellet yang sudah jadi timbang dalam karung sebanyak 50Kg. Karung-
karung tersebut kemudin dijahit dan disusun dalam gudang penyimpanan.
Di banyak negara Eropa, pakan tidak dimasukkan karung, tetapi diangkut
ke farm dalam bentuk curah. Pengangkutan dengan mobil tangki khusus.
Di lokasi farm kana disimpan dalam silo untuk selanjutnya diberikan ke
ayam melalui tempat pakan otomatis.
Harga pakan jadi mahal, sedang untuk mencampur sendiri sering hasilnya
kurang bagus. Jalan yang diambil membeli konsentrat jadi dan mencampur
dengan jagu8ng dan dedak lokal. Carilah informasi harga bahan pakan
terebut dan hitunglah biaya pembuatan pakan per kg.
a. Hammer Mill
b. Disk Mill
c. Roller Mill
a. Grinding
b. Dosing
c. Bagging
a. 10%
b. 3%
c. 5%
b. Mengahancurkan pakan
a. 4 menit
b. 15 menit
c. 20 menit
14 13 12 11 10 9 8
7 6 5 4 3 2 1
Penumpukan Penumpukan
lapis 1 lapis 2
Bahan Mikro
Lembar Pengayaan
b. mangawetkan pakan
c. menjaga kelembaban