You are on page 1of 19

Klasifikasi Satuan Geomorfologi menurut Van Zuidam (1983)

Klasifikasi unit geomorfologi bentuklahan asal viulkanik


(van Zuidam,1983)
Kod Warna
Unit Karakteristik
e
Dasar depresi cekung datar hingga
curam dengan dinding yang curam
V1 Kawah gunungapi
hingga sangat curam. Tersayat
menengah.
Perbukitan tebing yang sangat
curam hingga curam. Sangat
Kerucut gunungapi (abu, curam, lereng atas gunung api dan
V2
atau kerucut berhamburan) curam, tengah dan lereng bawah
gunung api. Tersayat lemah hingga
menengah.
Perbukitan tebing yang sangat
curam hingga curam. Lereng atas
V3 Lereng gunungapi gunung api sangat curam dan
tengah curam dan lereng bawah
gunung api. Tersayat kuat.
Kerucut strato-vulkano / Perbukitan tebing yang sangat
V4 kemiringan lereng atas dan curam hingga curam. Tersayat
tengan gunungapi lemah hingga menengah.
Kerucut strato-vulkano /
Perbukitan tebing yang sangat
V5 kemiringan lereng atas dan
curam hingga curam. Tersayat kuat.
tengan gunungapi
Kaki Lereng Fluvial
Lereng curam menengah hingga
Gunung Api Atas / Lereng
V6 lemah. Tersayat lemah hingga
Bawah Gunung Api tersayat
menengah.
lemah hingga menengah
V7 Kaki Lereng Fluvial Lereng curam menengah hingga
Gunung Api Atas / Lereng lemah. Tersayat kuat. (Bagian Teras

"terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam
perpustakaan, mari buka buku kembali"
Bawah Gunung Api tersayat
& Non-Teras)
kuat
Lereng landai-curam. Tersayat
lemah, Biasanya terbentuk oleh
Dataran & Kaki Lereng
V8 lahar dan deposit tuff. Agak miring,
Fluvial Gunung Api Atas
topografi perbukitan hingga landai.
Tidak atau tersayat lemah.
Kaki Lereng Fluvial Biasanya terbentuk oleh banjir dan
Gunung Api Bawah, deposit tuff. Agak miring, topografi
V9 Dataran Antara Gunung Api bergelombang. Tidak atau tersayat
& Dataran Fluvial Gunung lemah; jika masih aktif, tergenang
Api hingga banjir.
Padang Furmarol Lereng curam, topografi
V10
& atau Solfatara bergelombang sampai berputar
Padang Lava / Aliran / Lereng curam menengah hingga
V11 Dataran Tinggi / Titik lemah. Topografi landai hingga
Letusan Lava bergelombang.
Lereng curam menengah hingga
Debu, Tuff & atau
V12 lemah. Topografi landai hingga
Dataran / Padang Lapilli
bergelombang. Tersayat menengah.
Lereng curam-sangat cuuram mirip
V13 Panezes dengan flat-irons, tersayat sangat
kuat oleh jurang atau barrancos
Pebukitan Denudasional
V14 Gunung Api (Gunung Tebing landai-curam, tersayat kuat
Berapi Terkikis & Kaldera)
Lereng landai-sangat curam, bukit
V15 Leher gunungapi
terisolasi, tersayat kuat

"terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam
perpustakaan, mari buka buku kembali"
Klasifikasi unit geomorfologi bentuklahan asal karst
(van Zuidam,1983)
Kod Warna
Unit Karakteristik
e
Topografi bergelombang
Karst Plateaus bergelombang kuat dengan sedikit
K1
(Dataran Tinggi Kar)st depresi hasil pelarutan dan lembah
mengikuti kekar.
Karst/Denudation Slope Topografi dengan lereng menengah
and Hills curam, bergelombang kuat
(Lereng Karst Denudasional berbukit, permukaan tak teratur
K2
, lereng kastified pada dengan kemungkinan dijumpai
batugamping yang relatif lapis, depresi hasil pelarutan dan
keras) sedikit lembah kering.
Karstic/Denudational Hills Topografi dengan lereng menengah
and Mountains sangat curam, berbukit,
K3
(Perbukitan & Lereng Karst pegunungan, lapis, depresi hasil
Denudasional) pelarutan,cliff, permukaan berbatu.
Topografi dengan lereng curam
Labyrint or Starkarst Zone sangat curam, permukaan sangat
K4
(Labirin atau star kars) kasar dan tajam dan depresi hasil
pelarutan yang tak teratur.
Topografi dengan lereng menengah
sangat curam, bergelombang kuat
K5 Conical Karst Zone berbukit, perbukitan membundar
bentuk conic & pepino & depresi
polygonal (cockpits & glades).
K6 Tower Karst Hills or Hills Perbukitan terisolir dengan lereng
Zone/Isolated Limestone sangat curam amat sangat curam
Remnant (towers, hums, mogots atau

"terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam
perpustakaan, mari buka buku kembali"
haystacks).

Topografi datar hampir datar


mengelilingi sisa batugamping
K7 Karst Aluvium Plains terisolasi / zona perbukitan menara
karst atau perbukitan normal atau
terajam lemah.
Lereng hampir datar landai,
Karst Border/Marginal
K8 terajam dan jarang atau sangat
Plain (Tepian Kars)
jarang banjir.
Sering ditamukan depresi
polygonal atau hasil pelarutan
K9 Major Uvala/Glades
dengan tepi lereng curam
menengah curam, jarang banjir.
Bentuk depresi memanjang dan
luas, sering berkembang pada sesar
K10 Poljes dan kontak litologi, sering banjir
oleh air sungai, air hujan & mata air
karst.
Lembah dengan lereng landai
curam menengah, sering dijumpai
K11 Dry Valleys (Major) sisi lembah yang curam sangat
curam, depresi hasil pelarutan
(ponors) dapat muncul.
Lembah berlereng landai curam
menengah dengan sisi lembah
Karst Canyons/Collapsed
K12 sangat curam teramat curam,
Valleys
dasar lembah tak teratur dan
jembatan dapat terbentuk.

"terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam
perpustakaan, mari buka buku kembali"
Klasifikasi unit geomorfologi bentuklahan asal Aeolian
(van Zuidam,1983)

Kode Warna Unit Karakteristik


Topografi bergelombang-melingkar
dengan bukit- berbukit rendah
A1 Sateurated dune fields
berbagai bentuk, berkembang
dicover pasir kontinyu
Topografi bergelombang-melingkar
dengan bukit rendah- berbukit
A2 Non-satureted dune fields rendah dari berbagai bentuk,
berkembang dicover pasir non-
kontinyu
Relative kecil,daerah terisolasi
Terpencil, bukit pasir minor dengan topografi bergelombang-
A3 kompleks gundukan kecil melingkar, bukir rendah ke bukit
atau bukit besar terisolasi rendah berbagai bentuk atau besar,
gumuk terisolasi
Topografi hampir datar-
bergelombang dengan benjolan
A4 Lembar pasir
rendah berbentuk kubah dan
depresi dangkal
Hampir datar untuk topografi
A5 Reg/serir bergelombang ditutupi oleh trotoar
gurun

"terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam
perpustakaan, mari buka buku kembali"
Klasifikasi unit geomorfologi bentuklahan asal Denudasional
(van Zuidam,1983)
Kode Warna Unit Karakteristik Umum
Perbukitan & Lereng Lereng landai curam menengah
D1 Denudasional dengan erosi (topografi bergelombang kuat),
kecil tersayat lemah menengah.
Perbukitan & Lereng Lereng curam menengah - curam
D2 Denudasional dengan erosi (topografi bergelombang kuat
sedang sampai parah berbukit), tersayat menengah tajam.
Lereng berbukit curam sangat
Pegunungan & Perbukitan curam hingga topografi
D3
Denudasional pegunungan, tersayat menengah
tajam.

Lereng yang berbukit curam


sangat curam, tersayat menengah.
(Borhardts: membundar, curam,
D4 Bukit Sisa Terisolasi
halus; Monadnocks: memanjang,
curam; Bentuk yang tidak rata
dengan atau tanpa blok penutup.)

Hampir datar, topografi landai


D5 Dataran (Peneplains) sampai bergelombang. Elevasi
rendah.
Dataran yang Terangkat / Hampir datar, topografi landai
D6 Dataran Tinggi (Raized sampai bergelombang. Elevasi
Peneplains / Plateaus) tinggi.
D7 Kaki Lereng Relatif rendah, lereng hampir
horizontal sampai rendah. Hampir
datar, topografi bergelombang

"terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam
perpustakaan, mari buka buku kembali"
dalam tahap aktif.
Tebing yang rendah sampai cukup
bergelombang ke topografi landai
D8 Piedmonts
di kaki bukit dan dataran tinggi
pegunungan.
Lereng yang curam sampai sangat
D9 Gawir (Scarp)
curam.
D10 Kipas Rombakan Lereng Lereng agak curam sampai rendah.
Tidak rata, tebing landai sampai
Daerah dengan Gerakan
D11 sedang ke topografi perbukitan.
Massa Batuan yang Kuat
(Slides, Slumps, dan Flows)
Curam hingga topografi miring
Lahan Rusak / Daerah
yang sangat curam. (Ujung runcing,
D12 dengan erosi parit aktif dan
puncak membulat dan tipe
parah
castellite)

Klasifikasi unit geomorfologi bentuklahan asal marin


(van Zuidam,1983)

Kode Warna Unit Karakteristik

"terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam
perpustakaan, mari buka buku kembali"
Hamper datar, lereng landai, banjir
M1 Marine wave cut platforms saat air pasang, sering terlihat
morfologi tidak teratur

Tebing dan zona kedudukan Lereng curam-sangat curam,


M2
laut topografi tidak teratur

Hampir datar, lereng landau,


terkena banjir saat pasang,
topografi tidak teratur karena garis
M3 beaches pantai, bars, swales and sand
deposits reworked by wind. Pasir,
shingle, kerikil, brangkal, dan
batuan pantai

Pematang pantai, spits and Topografi landi-cukup curam,


M4 tombolo bars, possibly bentuk memanjang dengan
slightly reworked by wind cekungan deflasi dan bukit pasir

Depresi memanjang Bamper rata


antara pematang pantai, yang
M5 swales
sekarang sering banjir dan yang
lampau jarang banjir

Lereng landau-curam dengan


Active coastal dunes (bukit topografi memanjang (fore dunes),
M6
pasir pesisir aktif) seperti bulan sabi (barchans dunes
dan parabolic dunes), non-vegetasi

Lereng landau-curam dengan


Inactive or dormant coastal
topografi memanjang (fore dunes),
M7 dunes (bukit pasir pesisir
seperti bulan sabit (parabolic
tidak aktif)
dunes), sering padat vegetasi
M8 Non-vegetated tidal flats / Topografi hamper datar tersyat oleh
mud flats pasang surut air laut yang

"terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam
perpustakaan, mari buka buku kembali"
berbatasan dengan tanggul kecil
dan cekungan dangkal, secara
teratur banjir

Topografi hamper datar tersyat oleh


pasang surut air laut yang
berbatasan dengan tanggul dengan
baik dan cekungan dangkal, secara
M9 vegetated tidal flats
teratur banjir

(swampy tidal flats : mangroves,


marshy tidal flats : grasses and
shrubs)

Marine flood plains (dataran Topografi Lereng datar-landai,


M10
banjir laut) tersayat lemah

Topografi lereng hamper datar-


landai, tersayat lemah oleh aktivitas
M11 Marine terraces
fluvial, pada dasarnya tidak
dibanjiri lagi oleh air laut

Tempat hiduo koral disekitar zona


Lithothamnium ridges/reef pantai dengan topografi tidak
M12
rings/atolls teratur, permanen ttertutup oleh air
laut

Tempat hidup koral di zona pasang


M13 Coral reefs (batu karang)
surut dengan topografi tidak teratur

Datar, topografi yang tidak teratur


V14 Reef flats karang terutama mati, pada
dasarnya di atas zona pasang surut
M15 Reef caps/uplifted reefs Datar, berteras, topografi sedikit
miring atau bergelombang dimana

"terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam
perpustakaan, mari buka buku kembali"
tempat karang mati, biasanya
terkena banjir

Hamper datar, topografi


M16 Ramparts and cays bergelombang, dengan endapan
linear
M17 lagoons Water filled depression

Klasifikasi unit geomorfologi bentuklahan asal glasial


(van Zuidam,1983)

Kode Warna Unit Karakteristik

G1 Salju abadi dan es gletser salju atau es tertutup permukaan

Lereng landau-curam dengan


depresi melingkar, sebagian
G2 Nivation dan glacial cirques
berbatasan curam-dinding sangat
curam
Lereng sangat curam, bukit dan
gunung dengan sharply crested
G3 Es dan tersebar lereng bukit
water devides (acretes and horns),
tersayat kuat
Lereng bermotif garis-garis
Lereng landai-curam, permukaan
G4 dan gelifluction stripes, lobes
halus-tidak teratur, tersayat kuat
dan teras

Lereng cukup curam-sangat curam,


G5 Ereng scree dan bidaang blok
permukaan kasar

G6 Glasial melalui lembah / Lereng curam-ekstim dengan sisi


lembah menggantung lembah relative landau dan bawah
lembah

"terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam
perpustakaan, mari buka buku kembali"
Zona dengan tanah, lateral Lereng landau-curam, topografi
G7 menengah / bawah moraine bergelombang-melingkar, kadang-
terminal kadang bentuk memanjang
Outwash dataran / bawah
G8 Lereng cukup curam, tersayat kuat
lembah fluvio-glasial

Klasifikasi unit geomorfologi bentuklahan asal struktural


(Van Zuidam, 1983).
Kode Warna Unit Karakteristik Umum
Topografi bergelombang
sedang hingga bergelombang
Rendah sampai cukup miring.
S1 kuat dengan pola aliran
Tersayat menengah.
berhubungan dengan kekar,
dan patahan
Topografi bergelombang
Rendah sampai topografi tebing
sedang hingga bergelombang
yang cukup miring dengan
S2 kuat dengan pola aliran
berbentuk linear. Tersayat
berkaitan dengan singkapan
menengah kuat.
batuan berlapis
Topografi bergelombang
kuat hingga perbukitan Sedang sampai topografi tebing
S3
dengan pola aliran berkaitan yang cukup miring. Tersayat kuat.
dengan kekar dan patahan
Topografi perbukitan hingga Cukup curam sampai topografi
pegunungan dengan pola tebing yang sangat miring curam
S4
aliran berkaitan dengan dengan berbentuk linear. Tersayat
singkapan batuan berlapis menengah sampai kuat.
Topografi datar hingga
Mesas / Dataran Tinggi yang
S5 bergelombang lemah di atas plateau
Dikontrol Struktur
dan perbukitan di bagian tebing.
S6 Cuestas Bergelombang lemah di bagian
lereng belakang dan perbukitan

"terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam
perpustakaan, mari buka buku kembali"
pada lereng depan. Tersayat lemah.
Tinggian berupa topografi
S7 Hogbacks & Flatirons
perbukitan tersayat.
Topografi bergelombang lemah
Teras Denudasional
S8 hingga perbukitan. Tersayat
Struktural
menengah.
Perbukitan Antiklin & Topografi bergelombang kuat
S9
Sinklin hingga perbukitan.
Lereng yang cukup curam hingga
rendah / topografi landai sampai
S10 Depresi Sinklin & Combes
bergelombang. Tersayat lemah
menengah.
Topografi bergelombang kuat
S11 Kubah / Perbukitan Sisa
hingga perbukitan.
Topografi bergelombang kuat
S12 Dykes hingga perbukitan. Tersayat
menengah.
Gawir Sesar & Topografi bergelombang kuat
S13 Gawir Garis Sesar hingga perbukitan. Tersayat
(Tebing yang Curam) menengah sampai kuat.
Topografi bergelombang lemah
S14 Depresi Graben
hingga kuat.
Topografi bergelombang kuat
S15 Tinggian Horst
hingga perbukitan.

"terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam
perpustakaan, mari buka buku kembali"
Klasifikasi Satuan Geomorfologi menurut Verstappen (1985)

Klasifikasi unit geomorfologi bentuklahan asal vulkanik


(Verstappen, 1985).
Kode Warna Unit
V1 Kepundan
V2 Kerucut Vulkanik
V3 Lereng Vulkanik Atas
V4 Lereng Vulkanik Tengah
V5 Lereng Vulkanik Bawah
V6 Kaki Vulkanik
V7 Dataran Kaki Vulkanik
V8 Dataran Fluvial Vulkanik
V9 Padang Lava
V10 Padang Lahar
V11 Lelehan Lava
V12 Aliran Lahar
V13 Dataran Antara Vulkanik
V14 Dataran Tinggi Lava
V15 Planezee
V16 Padang Abu, Tuff, Lapilli
V17 Solfatara
V18 Fumaroles

"terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam
perpustakaan, mari buka buku kembali"
V19 Bukit Vulkanik Terdenudasi
V20 Leher Vulkanik
V21 Sumbat Vulkanik
V22 Kerucut Parasiter
V23 Boca

Klasifikasi unit geomorfologi bentuklahan asal kars


(Verstappen, 1985).
Kode Warna Unit
K1 Dataran Tinggi Karst
K2 Lereng & Perbukitan Karst Terkikis
K3 Kubah Karst
K4 Bukit Sisa Karst
K5 Dataran Alluvial Karst
K6 Uvala, Doline
K7 Polje
K8 Lembah Karst
K9 Ngarai

Klasifikasi unit geomorfologi bentuklahan asal aeolian


(Verstappen, 1985).
Kode Warna Unit
A1 Bukit Gumuk Pasir memanjang longitudinal
A2 Dataran Gurun

Klasifikasi unit geomorfologi bentuklahan asal denudasional


(Verstappen, 1985).
Kode Warna Unit
D1 Perbukitan Terkikis
D2 Pegunungan Terkikis
D3 Bukit Sisa
D4 Bukit Terisoloasi
D5 Dataran Nyaris
D6 Dataran Nyaris Terangkat
D7 Lereng Kaki
D8 Pediment

"terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam
perpustakaan, mari buka buku kembali"
D9 Piedmen
D10 Lereng Terjal
D11 Kipas Rombakan Lereng
D12 Daerah dengan Gerakan Massa Kuat
D13 Lahan Rusak

Klasifikasi unit geomorfologi bentuklahan asal struktural


(Verstappen, 1985).
Kode Warna Unit
S1 Blok Sesar
S2 Gawir Sesar
S3 Gawir Garis Sesar
S4 Pegunungan Antiklin
S5 Perbukitan Antiklin
S6 Pegunungan Sinklinal
S7 Perbukitan Sinklinal
S8 Pegunungan Monoklinal
S9 Perbukitan Monoklinal
S10 Pegunungan Dome atau Kubah
S11 Perbukitan Dome atau kubah
S12 Dataran Tinggi Plato
S13 Cuesta
S14 Hogback
S15 Bentuk seterika Flatiron
S16 Lembah Antiklin
S17 Lembah Sinklin
S18 Lembah Subsekuen
S19 Tanah Sembul
S20 Tanah Terban
S21 Perbukitan lipatan kompleks

Klasifikasi unit geomorfologi bentuklahan asal fluvial


(Verstappen, 1985).
Kode Warna Unit
F1 Dataran Aluvial
F2 Dasar Sungai
F3 Danau
F4 Rawa
F5 Rawa Belakang
F6 Saluran Sungai Mati

"terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam
perpustakaan, mari buka buku kembali"
F7 Dataran Banjir
F8 Tanggul Alam
F9 Ledok Fluvial
F10 Bekas Dasar Danau
F11 Hamparan celah atau tonjolan fluvial (crevasse splays)
F12 Gosong Lengkung Dalam
F13 Gosong Sungai
F14 Teras Fluvial
F15 Kipas Aluvial Aktif
F16 Kipas Alluvial Tidak Aktif
F17 Delta
F18 Igir Delta
F19 Ledok Delta
F20 Pantai Delta
F21 Rataan Delta

Klasifikasi unit geomorfologi bentuklahan asal glasial


(Verstappen, 1985).
Kode Warna Unit
G1 Perbukitan / Dataran Morena
G2 Dataran Teras Glasial
G3 Lembah Cirques
G4 Lembah Aliran Glasial
G5 Pegunungan Glasial

Klasifikasi unit geomorfologi bentuklahan asal marin


(Verstappen, 1985).
Kode Warna Unit
M1 Pelataran Pengikisan Gelombang
M2 Tebing Terjal & Tarik Pantai
M3 Gesik
M4 Beting Gesik Bura
M5 Tombolo
M6 Depresi Antar Beting
M7 Gumuk Pantai Aktif
M8 Gumuk Pantai Tidak Aktif
M9 Rataan Pasang Surut Bervegetasi
M10 Rataan Pasang Surut Tidak Bervegetasi

"terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam
perpustakaan, mari buka buku kembali"
ASPEK ASPEK GEOMORFOLOGI

Geomorfologi (berasal bahasa Yunani, yang terdiri dari tiga kata yaitu:
Geos (bumi), morphos (bentuk), logos atau ilmu pengetahuan.) Berdasarkan dari
kata-kata tersebut, maka pengertian geomorfologi merupakan ilmu pengetahuan
tentang bentuk-bentuk permukaan bumi atau roman muka bumi dan perubahan-
perubahan yang terjadi pada bumi itu sendiri karena adanya kekuatan-kekuatan
yang bekerja baik dari luar dan dalam bumi.

Dalam sistem pemetaan geomorfologi harus memenuhi kriteria unsur -


unsur geomorfologi, seperti gambaran bentuk (morfografi), asal - usul / proses
terjadinya bentuk (morfogenetik), penilaian kuantitatif bentuk (morfometri) dan
material penyusun.

1) Morfologi
Aspek morfologi menekankan pada bentuk permukaan bumi itu sendiri
yang dijumpai di lapangan. Cara memandang bentuk permukaan bumi dilakukan
dengan dua cara yaitu kualitatif dan kuantitatif. Secara kuantitatif disebut
morfometri dan seraca kualitatif disebut morfografi.
a. Morfografi

"terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam
perpustakaan, mari buka buku kembali"
Morfografi adalah Susunan dari obyek alami yang ada di
permukaan bumi, bersifat pemerian suatu bentuk lahan. Bentuk- bentuk
permukaan bumi diantaranya yaitu pegunungan, gunung api, perbukitan,
dan pedataran, dll.

b. Morfometri

Morfometri adalah Aspek kuantitatif dari suatu bentuklahan, yaitu


kelerengan, bentuk dan panjang lereng, ketinggian, beda tinggi, relief,
bentuk dan ukuran lembah, tingkat erosi, dan geometri pengaliran
Tabel Klasifikasi kelas kemiringan lereng berdasarkan karakteristik proses
(Zuidam, 1983)

2) Morfogenesa (morphogenesis)

"terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam
perpustakaan, mari buka buku kembali"
Morfogenesis adalah asal dan perkembangan bentuk lahan, proses yang
membentuknya dan yang bekerja padanya. Morfogenesis dibagi menjadi 3, yaitu:
a. Morfostruktur pasif
Meliputi Litologi, baik tipe batuan maupun struktur batuan yang
berhubungan dengan denudasi, seperti mesa, kuesta, hogbacks dan kubah.

b. Morfostruktur aktif
Proses dinamika endogen yang meliputi volkanisme, tektonik
lipatan dan sesar, seperti gunungapi, punggungan antiklin dan gawir sesar.
c. Morfodinamik
Dinamika eksogen yang berhubungan dengan angin, air dan gerak
es dan gerakan massa. Seperti gumuk, punggungan pantai.

3) Morfokronologi (morpho-chronology)
Penanggalan absolut dan relatif berbagai bentuk lahan yang berhubungan.
Contoh: teras sungai muda dan teras sungai tua, pematang pantai muda dan
pematang pantai tua.

4) Morpho-arrangement
Susunan keruangan dan jaringan hubungan berbagai bentuk lahan dan
proses yang berhubungan. Contoh: point bar, kipas aluvial.

"terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam
perpustakaan, mari buka buku kembali"

You might also like