You are on page 1of 4

ANATOMI RETINA

Retina adalah lembaran jaringan saraf berlapis yang tipis dan semitransparan yang
melapisi bagian dalam 2/3 posterior dinding bola mata. Retina membentang anterior hampir
sejauh corpus ciliare dan berakhir pada ora serrate dengan tepi yang tidak rata. Pada orang
dewasa, ora serrate berada sekitar 6,5 mm di belakang garis Schwalbe pada sisi temporal dan
5,7 mm pada sisi nasal. Permukaan luar retina sensoris bertumpuk dengan lapisan epitel
berpigmen retina sehingga juga berhubungan dengan membrane Bruch, koroid dan sclera. Di
sebagian besar tempat, retina dan epitel berpigmen retina mudah terpisah hingga terbentuk
ruang subretina, seperti yang terjadi pada ablasio retina. Namun, pada diskus optikus dan ora
serrate, retina dan epitel pigmen retina saling melekat kuat sehingga perluasan cairan
subretina pada ablasio retina dapat dibatasi. Hal ini berlawanan dengan ruang subkoroid yang
dapat terbentuk antara koroid dan sclera, yang meluas ke taji sclera. Dengan demikian, ablasi
koroid akan meluas melampaui ora serrate, dibawah pars plana dan pars plicata. Lapisan-
lapisan epitel pada permukaan posterior iris merupakan perluasan retina dan epitel pigmen
retina ke anterior. Permukaan dalam retina berhadapan dengan vitreus (Vaughan, 2015).
Lapisan-lapisan retina mulai dari dalam ke luar, sebagai berikut (Vaughan, 2015).
1. Membrane limitans interna
2. Lapisan serat saraf, yang mengandung akson-akson sel ganglion yang berjalan menuju
nervus optikus
3. Lapisan sel ganglion
4. Lapisan pleksiform dalam, yang mengandung sambungan sel ganglion dengan sel
amakrin dan sel bipolar
5. Lapisan inti dalam badan-badan sel bipolar, amakrin dan horizontal
6. Lapisan pleksiform luar, yang mengandung sambungan sel bipolar dan sel horizontal
dengan fotoreseptor
7. Lapisan inti luar sel fotoreseptor
8. Membrane limitans eksterna
9. Lapisan fotoreseptor segmen dalam dan luar, batang dan kerucut
Gambar lapisan retina (Kurana, 2007).

Retina memiliki tebal 0,1 mm pada ora serrate dan 0,56 mm pada kutub posterior.
Ditengah tengah retina posterior terdapat macula berdiameter 5,5 6 mm, yang secara
klinis dinyatakan sebagai daerah yang dibatasi oleh cabang cabang pembuluh darah
retina temporal. Daerah ini ditetapkan oleh ahli anatomi sebagai area sentralis, yang
secara histologis merupakan bagian retina yang ketebalan lapisan sel ganglionnya lebih
dari satu lapis. Macula lutea secara anatomis didefinisikan sebagai daerah berdiameter 3
mm yang mengandung pigmen luteal kuning xantofil. Fovea berdiameter1,5mm ini
merupakan zona avascular retina pada angiografi fluoresens. Secara histologis, fovea
ditandai sebagai daerah yang mengalami penipisan lapisan inti luar tanpa disertai lapisan
parenkim lain. Hal ini terjadi karena akson-akson sel fotoreseptor berjalan miring (lapisan
serabut Henle) dan lapisan-lapisan retina yang lebih dekat dengan permukaan dalam retina
lepas secara sentrifugal. Di tengah macula, 4 mm lateral dari diskus optikus, terdapat
foveola yang berdiameter 0,25 mm, yang secara klinis tampak jelas dengan oftalmoskop
sebagai cekungan yang menimbulkan pantulan khusus. Foveola merupakan bagian retina
yang paling tipis dan hanya mengandung fotoreseptor kerucut (Vaughan, 2015).
Retina menerima darah dari dua sumber, yaitu koriokapilaris yang berada tepat di luar
membrane Bruch, yang memvaskularisasi 1/3 luar retina, termasuk lapisan pleksiform
luar dan lapisan inti luar, fotoreseptor, dan lapisan epitel pigmen retina; serta cabang
cabang dari arteria sentralis retina, yang memvaskularisasi 2/3 retina. Fovea seluruhnya
divaskularisasi oleh koriokapilaris dan rentan terhadap kerusakan yang tidak dapat
diperbaiki bila retina mengalami ablasi. Pembuluh darah retina mempunyai lapisan
endotel yang tidak berlubang, yang , membentuk sawar darah retina. Lapisan endotel
pembuluh koroid berlubang-lubang. Sawar darah retina sebelah luar terletak setinggi
lapisan epitel pigmen retina (Vaughan, 2015).
Empat lapisan terluar retina yaitu, pigmen epitelium, lapisan sel kerucut dan sel batang,
membrane limitans eksterna dan lapisan nucleus luar mendapat nutrisi dari pembuluh
darah koroid pada enam lapisan dalam mendapat vaskularisasi dari arteri retina sentral
yang merupakan cabang dari arteri oftalmikus. Arteri sentral retina muncul dari tengah
cup optic disk dan terbagi menjadi empat cabang, yaitu pada superior nasal, superior
temporal, inferior nasal, dan inferior temporal tetapi tidak bernastomose dengan lainnya.
Vena retina mengikuti dari arteri retina (Vaughan, 2015; Kurana, 2007).

Gambar pembuluh darah retina (Sobotta, 2012).

Gambar pembuluh darah retina (Sobotta, 2012)


Gambar pembuluh darah retina (Sobotta, 2012)

You might also like