You are on page 1of 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kita melihat disekitar kampus bahwasanya belum ada toko yang menjual
alat kesehatan. Banyak kita jumpai masih belum maksimalnya keterampilan
mahasiswa baru dalam melakukan tanda- tanda vital saat pra klinik I.
Dengan demikian kami menyediakan barang dan jasa dalam bentuk
menjual alat- alat kesehatan dan melakuakn bimbingan kepada mahasiswa
baru agar para mahasiswa baru dapat mengetahui cara mengukur vital sign
kepada para pasien.
Sebab, kita sebagai mahasiswa/mahasiswi kesehatan selalu membutuhkan
alat-alat kesehatan tersebut untuk bekal kita nanti di lahan (Rumah Sakit)
memeriksa keadaan pasien kita.
Pada mahasiswa baru kita bisa berbagi pengalaman yang telah kita
dapatkan dikampus maupun dilahan (Rumah Sakit) bahwasannya melakukan
tindakan tanda-tanda vital ini supaya mengetahui keadaan pasien yang kita
rawat nantinya. Dengan demikian kita akan memberikan dukungan dan
sedikit motivasi agar para mahasiswa baru sebelum masuk lahan atau pra
klinik I sudah bisa melakukan tanda-tanda vital.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
a. Setelah kami melakukan bimbingan dan menjual alat- alat kesehatan
diharapkan mahasiswa baru dapat melakukan keterampilan dalam
melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital.
b. Salah satu untuk menyelesaikan tugas mata kuliah enterprenuer.

2. Tujuan Khusus :
Setelah Bimbingan :
a. Mampu pengukuran tekanan darah
b. Mampu melakukan pengukuran nadi
c. Mampu melakukan pengukuran temperatur/suhu tubuh
d. Mampu melakukan pengukuran pernafasan (respiration rate)

1
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Definisi

1. Tensimeter

Adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah. Dengan


mengetahui berapa tekanan darah, kita dapat menilai apakah tekanan darah
atau tensi normal atau tidak.

Alat tersimeter ada 3 macam yaitu air raksa, aneroid atau jarum dan
digital. Tensi meter dan air raksa digital disebut tensimeter manual, sering
digunakan oleh petugas kesehatan seperti dokter, bidan dan perawat.

a. Tensi meter air raksa merupakan tensimeter konversional yang


sebenarnya jarang digunakan di luar negeri, kerena tensi meter ini
masih menggunakan air raksa yang berbahaya jika sampai alat pecah

2
dan air raksa terkena kulit atau saluran pernapasan. Tensimeter jenis ini
memerlukan stetoskop untuk mendengar munculnya bunyi tekanan
sistolik dan distolik pada jantung.
b. Tensimeter aneroid atau jarum merupakan tensimeter ini lebih aman
karena tidak lagi menggunakan air raksa tetapi menggunakan putaran
berangka sebagai penggantinya. Sama dengan tensimeter air raksa,
tensimeter aneroid masih menggunakan stetoskop.

c. Tensimeter digital merupakan tensimeter yang lebih modern dan akurat,


lngsung menunjukkan hasil dalam bentuk angka. Berbeda dengan
tensimeter air raksa yang memerlukan stetoskop untuk mendengarkan
suara sebagai pertanda tekanan sistolik dan diastolik.

2. TTV

Tekanan darah (TD), nadi, suhu/temperature dan respiration rate (RR)


adalah pengkajian dasar pasien, yang diambil dan didokumentasikan dari
waktu ke waktu yang menunjukkan perjalanan kondisi pasien. TD, nadi,
suhu dan RR disebut dengan tanda vital (vital sign) atau cardinal
symptoms karena pemeriksaan ini merupakan indikator yang diperlukan
untuk mempertahankan kehidupan.

Tanda-tanda vital harus diukur dan dan dicatat secara akurat sebagai
dokumentasi keperawatan. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital pada
pasien dapat membantu perawat dalam membuat diagnosa dan perubahan
respon pasien. Jenis pemeriksaan tanda-tanda vital diantaranya :
a. Tekanan Darah (TD) normalnya 100-120/60-80 mmHg
Tekanan darah memiliki 2 komponen yaitu sistolik dan diastolik. Pada
waktu ventrikel berkonstraksi, darah akan dipompakan ke seluruh
tubuh. Keadaaan ini disebut sistolik, dan tekanan aliran darah pada
saat itu disebut tekanan darah sistolik. Pada saat ventrikel sedang
rileks, darah dari atrium masuk ke ventrikel, tekanan aliran darah pada
waktu ventrikel sedang rileks disebut tekanan darah diastolik.

3
Kategori tekanan darah pada dewasa (Keperawatan Klinis, 2011)
Kategori TD Sistolik (mmHg) TD Diastolik
(mmHg)
Normal <120 <80
Prahipertensi 120-139 80-89
Hipertensi 140-159 90-99
(derajat 1)
Hipertensi >160 >100
(derajat 2)

b. Suhu
Lokasi pemeriksaan suhu tubuh : mulut (oral) tidak boleh dilakukan
pada anak/bayi, anus (rectal) tidak boleh dilakukan pada klien
dengan diare, ketiak (aksila), telinga (timpani/aural/otic) dan dahi
(arteri temporalis).
1) Hipotermia (<35 C)
2) Normal (35-37 C)
3) Pireksia/febris (37-41,1 C)
4) Hipertermia (>41,1 C)
LOKASI PERBEDAAN HASIL
PENGUKURAN SUHU TEMPERATUR
Suhu Aksila Lebih rendah 10 C dari suhu oral
Suhu rektal Lebih tinggi 0,4-0,50 C dari suhu oral
Suhu aural/timpani Lebih tinggi 0,80 C dari suhu oral

c. Respiration Rate (RR)


Yang dinilai pada pemeriksaan pernafasan adalah : tipe pernafasan,
frekuensi, kedalaman dan suara nafas. Respirasi normal disebut
eupnea (laki-laki : 12 20 x/menit), perempuan : 16-20 x/menit)
RR > 24 x/menit : Takipnea
RR < 10 x/menit : Bradipnea

Nadi, RR, dan tekanan darah (TD) berdasarkan usia (Keperawatan Klinis, 2011)
Usia Nadi RR (kali/ TD (mmHg)
(kali/menit)

4
Dewasa 60-100 12-20 100-140
(>18
tahun)
Remaja 60-100 12-16 90-110
(12-18
tahun)
Anak-anak 70-120 18-30 80-110
(5-12
tahun)
Pra 80-140 22-34 80-100
sekolah (4-
5 tahun)
Bawah 3 90-150 24-40 80-100
tahun/Tod
dler (1-3
tahun)
Bayi (1 100-160 30-60 70-95
bulan 1
tahun)
Baru 120-160 40-60 50-70
lahir/infant
(0-1 bulan)

Suhu tubuh normal berdasarkan usia


Usia Suhu (Celcius)
Baru lahir 36,8
1 tahun 36,8
5-8 tahun 37,0
10 tahun 37,0
Remaja 37,0
Dewasa 37,0
Lansia (>70 thn) 36,0

5
BAB III
METODE PELAKSANAAN

A. LANGKAH USAHA
1. Survey distributor alat kesehatan
2. Pembelian alat kesehatan
3. Promosi di kelas mahasiswa baru
4. Transaksi jual beli
5. Melakukan bimbingan pemakaian alat kesehatan (Alat ukur TTV)

B. PESERTA
Mahasiswa baru tingkat I semester 1 : 10 orang

C. WAKTU
Hari/Tanggal : Senin, 10 Oktober 2016
Jam : 08.00 09.30 WIB

D. TEMPAT
Kelas STIKES SATRIA BHAKTI NGANJUK

E. SASARAN
Mahasiswa baru tingkat I semester prodi Pendidikan Ners

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL PELAKSANAAN

A. ALAT DAN MEDIA


1. Laptop
2. LCD Proyektor
3. Alat-alat kesehatan
Satu set alat- alat kesehatan
a. harga jual Rp. 300.000,- x 10 = Rp. 3.000.000,-
b. harga beli Rp. 275.000,- x 10 = Rp. 2.750.000,-

6
c. laba @ alat Rp. 25.000,-

B. SUSUNAN ACARA
1. Pembukaan jam 08.00 08.10
2. Penjelasan Materi dan marketing jam 08.10 09.00
3. Praktik Oleh peserta dengan bimbingan jam 09.00-10.00
4. Doa penutup jam 10.00

C. PENGORGANISASIAN
1. Penanggung jawab : Heri Purwanto
2. Moderator : Indah Rahmawati
3. Fasilitator : Siti Nurul Chomariyah
Kurun Ngaini
4. Observer : Prisita Purwaningsih
Andika Rifky Galih
Oktavian

BAB V

PENUTUP

Demikian proposal ini kami buat, kami selaku penulis berharap kritik dan
saran dari pembaca.

Untuk pelaksanaan, semoga bisa berjalan dengan lancar dan sesuai dengan
tujuan yang kami harapkan.

7
Nganjuk, 05 Oktober 2016

Kelompok 7

You might also like