You are on page 1of 45

1 Anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler

a. Anatomi dan fisiologi jantung

Jantung merupakan suatu organ berongga yang terletak di pusat dada. Bagian kanan dan kiri jantung
masing-masing memiliki ruang sebelah atas(atrium) yang mengumpulkan darah dan ruang sebelah
bawah (ventrikel) yang mengeluarkan darah. Jantung berfungsi memompa tekanan terhadap darah
agar dapat mengalir ke jaringan.

1.Ruang jantung
Organ jantung terdiri dari 4 bagian, yaitu 2 ruang yang berdinding tipis yang disebut atrium(serambi),
dan 2 ruang yang berdinding tebal yang disebut ventrikel(bilik). Atrium dan ventrikel jantung ini
masing-masing akan dipisahkan oleh sebuah katup, sedangkan sisi kanan dan kiri akan dipisahkan
oleh sebuah sekat yang dinamakan septum. Septum ini merupakan bagian penting dalam jantung
untuk mencegah tercampurnya darah dari kedua sisi jantung.
Atrium kanan berfungsi sebagai penampung darah yang rendah oksigen dari seluruh tubuh, sedangkan
atrium kiri berfunngsi menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru-paru melalui 4 buah vena
pulmonalis. Ventrikel kanan menerima darah dari atrium kanan dan dipompa ke paru-paru melalui
arteri pulmonalis. Ventrikel kiri menerima darah dari atrium kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh.

2. Katup-katup jantung
Katup jantung berfungsi mempertahankan aliran darah searah melalui bilik-bilik jantung. Katup
jantung dibagi dala dua jenis, yaitu katup atrioventrikel dan katup semilunar. Katup atrioventrikuler
terdiri dari katup tricuspid yaitu katup yang menghubungkan antara atrium kanan dan ventrikel kanan,
katup lain menghubungkan antara atrium kiri dan ventrikel kiri dinamakan katup mitral atau bicuspid.
Katup semilunar terdiri dari katup pulmonal yaitu katup yang menghubungkan antara ventrikel kanan
dengan pulmonal trunk, katup seminuler yang lain menghubungkan antara ventrikel kiri dengan
asendence aorta yaitu katup aorta.
3. lapisan jantung
Dinding jantung terutama terdiri dari serat-serat otot jantung yang tersusun secara spiral dan saling
berhubungan melalui diskus interkalatus. Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan berbeda, yaitu:
-Perikardium(epikardium)
-Miokardium
-Endokardium
4. Persarafan Jantung
Jantung dipersarafi oleh sistem saraf otonom. Kecepatan denyut terutama ditentukan oleh pengaruh
otonom pada nodus SA. Jantung dipersarafi oleh kedua divisi sistem saraf otonom, yang dapat
memodifikasi kecepatan(serta kekuatan) kontraksi, walaupun untuk memulai kontraksi tidak
memerlukan stimulasi saraf. Saraf parasimpatis ke jantung, yaitu sarraf vagus, terutama mempersarafi
atrium, terutama nodus SA dan AV. Saraf-saraf simpatis jantung juga mempersarafi atrium, temasuk
nodus SA dan AV, serta banyak mempersatafi ventrikel.

2 Letak Jantung

Letak jantung manusia berada di sebelah kiri rongga dada, dan hal tersebut tentu sudah diketahui
orang pada umumnya. Dextrocardio jantung berada di bagian kanan rongga dada. Kondisi ini dinilai
sebagai kelainan congenial atau kelainan bawaan atau tumor yang mendorong jantung menjadi lebih
condong ke sebelah kanan.
Jantung adalah organ berotot dengan ukuran sekepelan. Terletak di rongga toraks(dada) sekitar garis
tengah antara sternu atau tulang dada di sebelah anterior dan vertebrata(tulang punggung) di sebelah
posterior. Bagian depan di batasi pleh sternum dan costae 3,4, dan 5. hampir 2/3 bagian jatung terletak
di sebelah kiri garis median sternum. Jantung terletak di atas diafragma, miring ke depan kiri dan apex
cordis berada depan dalam rongga toraks. Apex cordis dapat diraba pada ruang intercostal 4-5 dekat
garis medio clavicular kiri. Batas cranial jantung dibentuk aorta ascendens, arteri pulmonais, dan vena
cava superior, pada dewasa rata-rata panjangnya 12 cm, dan lebar 9 cm, dengan berat 200-400 gram.

1
c. Peredaran darah jantung dan tubuh
Sistem sirkulasi memiliki 3 komponen:
1. Jantung berfungsi sebagai pompa yang melakukan teakanan terahadap darah agar timbul gradien
dan darah dapat mengalir keseluruh tubuh.
2. Pembuluh darah yang berfungsi sebagai saluran unntuk mendsitribusikan darah dari jantung ke
semua bagian tubuh dan mengembalikannya kembali ke jantung.
3. Darah berfungsi sebagai medium transportasi dimana darah akan membawa oksigen dan nutrisi.

Darah berjalan melalui sistem sirkulasi dari jantung melalui 2 lengkup vaskuler(pembuluh
darah) yang terpisah. Sirkulasi paru terdiri atas lengkup tertutup pembuluhh darah yang mengangkut
darah antara jantung dan paru. Sirkulasi sistematik terdiri atas pembuluh darah yang mengangkut
darah anatara jantung dan sistem organ.Pembuluh yang mengembalikan darah dari jaringan ke atrium
disebut vena, dan pembuluh yang mengangkut darah menjauhi ventrikel dan menuju ke jaringan
disebut arteri. Kedua belahan jantung dipisahkan oleh septum atau sekat.

D. Sistem konduksi jantung.


Sistem konduksi(listrik jantung) yang berperan dalam percetakan pada EKG, yang terdiri dari:
1 SA Node(Sino-Atrial Node)

Terletak dibatas atrium kanan(RA) dan vena cava superior(VCS). Sel-sel dalam SA Node ini
bereaksi secara otomatis dan teratur mengeluarkan impuls(rangsangan listrik) dengan frekuensi 60-
100 kali permenit kemudian menjalar ke atrium, sehingga menyebabkan seluruh atrium terangsang.
2..AV Node(Atrio-Ventricula Node)
Terletak di septum internodal bagian sebelah kanan, diatas katup trikuspid. Impuls yang dikeluarkan
AV Node frekuensinya lebih rendah dari SA Node, yaitu 40-60 kali permenit. Impuls AV Node lebih
rendah dari SA Node yang lebih tinggi. Bila SA Node rusak, maka impuls akan dikeluarkan oleh AV
Node.
3 Berkas His

Terletak di septum interventrikular dan bercabang 2, yaitu:


1. Cabang berkas kiri(Left bundle branch)
2. Cabang berkas kanan(Right bunndle)
Setelah melewati kedua cabang ini, impuls akan diteruskan lagi ke cabang-cabang yang lebih kecil
yaitu serabut purkinye.
4.Serabut Purkinye
Serabut purkinye akan mengadakan kontak dengan sel-sel ventrikel. Dari sel-sel ventrikel imouls
dialirkan ke sel-sel yang terdekat sehingga seluruh sel akan dirangsang. Di ventrikel juga tersebar sel-
sel pace maker(impuls) yang secara otomatis mengeluarkan impuls dengan frekuensi 20-40 kali
permenit.

E.Demonstrasi anatomi kardiovaskuler.


1. Pengertian sistem kardiovaskuler
Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulasi darah yanng terdiri dari jantung, komponen
darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi
keseluruh tubuh yang diperlukan dalamm proses metabolisme tubuh. Pada keadaan berat, aliran darah
di alirkan keorgan-organ vital seperti jantung dan otak yang berfungsi memelihara dan
mempertahankan sistem sirkulasi itu sendiri.
2. Perkembangan Sitem Kardiovaskuler
Sistem kardiovaskuler mulai berfungsi pada usia 3 minggu kehamilan. Dalam sistem
kardiovaskuler terdaptat pembuluh darah terbesar yang disebut Angioblast. Angioblast ini timbul dari:
A. Mesoderm: splanknikus & chorinic
B. Merengkim: yolk sac & tali pusat
C. Dan dapat juga menimbulkan pembuluh darah dan darah.

2
3. Anatomi dan fisiologi kardiovaskuler
Jantung berbentuk seperti pir/kerucut /piramida terbalik dengan apeks(superior-posterior:C-II)
berada di bawah dan basis (anterior-inferior ICS-V) berada di atas. Pada basis jantung terdapat aorta,
batang nadi paru, pembuluh balik atas dan bawah dan pembuluh balik. Jantung sebagai pusat sistem
kardiovaskuler terletak di sebelah rongga dada(cavum thoraks) sebelah kiri yang terlindung oleh
costae tepatnya pada mediastinum. Untuk mengetahui denyutan jantung, kita dapat memeriksa di
bawah papila mamae 2 jari setelahnya. Berat pada orang dewasa sekitar 250-350 gram. Hubungan
jantung dengan alat sekitarnya yaitu:
1. Dinding depan berhubungan dengan sternum dan kartilago kostalis setinggi kosta III-I.
2. Samping berhubungan dengan paru dan fasies mediastilais.
3. Atas setinggi torakal IV dan servikal II berhubungan dengan aorta pulmonalis, bronkus dekstra
dan bronkus sinistra
4. Belakang alat-alat mediastinum posterior, esophagus, aorta desendes, vena azigos, dan
kolumna vertebrata torakalis.
5. Bagian bawah berhubungan dengan diafragma.
Jantung difiksasi pada tempatnya agar tidak mudah berpindah tempat. Penyokong jantung utama
adalah paru yang menekan jantung dari samping, diafragma menyokong dari bawah, pembuluh darah
yang keluar masuk dari jantung tidak mudah berpindah. Faktor yang mempengerahu kedudukan
jantung adalah:
1 Umur:

2 Bentuk rongga dada

3 Letak diafrgama

4 Perubahan posisi tubuh

2.Prinsip dasar mekanika dan biomekanika


A.PENGERTIAN MEKANIKA

Mekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yang mempelajari gerakan dan
perubahan bentuk suatu materi yang diakibatkan oleh gangguan mekanik yang disebut gaya.
Mekanika adalah cabang ilmu yang tertua dari semua cabang ilmu dalam fisika. Tersebutlah nama-
nama seperti Archimides (287-212 SM), Galileo Galilei (1564-1642), dan Issac Newton (1642-1727)
yang merupakan peletak dasar bidang ilmu ini. Galileo adalah peletak dasar analisa dan eksperimen
dalam ilmu dinamika. Sedangkan Newton merangkum gejala-gejala dalam dinamika dalam hukum-
hukum gerak dan gravitasi.

B. PENGERTIAN BIOMEKANIKA
Menurut Frankel dan Nordin pada tahun 1980 biomekanika merupakan ilmu mekanika teknik untuk
analisa sistem kerangka otot manusia. (Chaffin, 1991) secara umum mendefinisikan biomekanika,
yaitu: Biomekanika menggunakan konsep fisika dan teknik untuk menjelaskan gerakan pada
bermacam-macam bagian tubuh dan gaya yang bekerja pada bagian tubuh pada aktivitas sehari-hari.
Kajian biomekanik dapat dilihat dalam dua perspektif, yaitu kinematika yang lebih menjurus pada
karakteristik gerakan yaitu meneliti gerakan dari segi ruangan yang digunakan dalam waktu yang
bersifat sementara tanpa melihat gaya yang menyebabkan gerakan. Studi kinematika menjelaskan
gerakan yang menyebabkan berapa cepat obyek bergerak, berapa ketinggiannya atau berapa jauh
obyek menjangkau jarak. Posisi, kecepatan dan percepatan tersebut merupakan studi kinematika.
Kajian kinetika menjelaskan tentang gaya yang bekerja pada satu sistem, misalnya tubuh manusia.
Kajian gerakan kinetika menjelaskan gaya yang menyebabkan gerakan. Dibandingkan dengan kajian
kinematika, kajian kinetika lebih sulit untuk diamati, pada kajian kinetik yang terlihat adalah akibat
dari gaya.

3
Ada 3 Hukum dasar biomekanika yaitu :
a) Hukum Newton pertama
Yaitu suatu benda akan tetap dalam posisi istirahat atau berada dalam keadaan gerak yang sama
kecuali jika diberi gaya yang dapat menghilangkan keseimbangan.
Mendorong benda kecil dan besar Arah gerakan benda akan sama dengan arah gaya yang diberikan
sehingga gayadideskripsikan sebagai suatu vector yang memiliki basar dan arah.Ide ini mungkin
nampak sederhana tetapi sangat penting jika kita melihat gaya-gayayang melawan gerakan suatu
benda.
b) Hukum Newton Kedua Mengenai Gerakan
Hukum ini menyatakan bahwa percepatan suatu benda (seberapa cepat kecepatannya bertambah)
adalah sebanding dengan gaya yang diberikan kepadanya.Hal ini dapat dirangkum dengan persamaan
berikut:Gaya = massa x percepatanSuatu gaya sebesar 1 Newton yang diberikan pada benda bermassa
1 kg akan memberikan percepatan 1 m/s (ms). Mendorong brankar Bayangkan dimana anda harus
mendorong troli atau tempat tidur. Pada awal gerakanakan terjadi percepatan. Normalnya, benda
digerakkan dengan kecepatan yang konstan sehinggatidak lagi bertambah cepat dan gaya yang
diberikan lebih sedikit. Untuk menggerakan suatu benda kita harus mengatasi inersia benda tesebut.
Jika inersia sudah dilampaui, maka gaya yangdiperlukan untuk menjaganya tetap bergerak akan lebih
sedikit.
c) Hukum Newton Ketiga Mengenai Gerakan
Hukum ketiga ini menyatakan bahwa untuk setiap aksi terdapat reaksi sebaliknya yangsetara dan
berlawanan arah dan hal ini membantu menjelaskan ide keseimbangan gaya yangtelah disebutkan.

C. MEKANIKA TUBUH

A.Pengertian
Mekanika Tubuh adalah suatu usaha mengkoordinasikan sistem muskuloskeletal dan sistem syaraf
dalam mempertahankan keseimbangan, postur dan kesejajaran tubuh selama mengangkat,
membungkuk, bergerak, dan melakukan aktivitas sehari-hari ( Potter & Perry, 2005. Penggunaan
mekanika tubuh yang tepat dapat mengurangi risiko cedera sistem muskuloskeletal. Mekanika tepat
juga memfasilitasi pergerakan tubuh yang memungkinkan mobilisasi fisik tanpa terjadi ketegangan
otot dan penggunaan energi otot yang berlebihan.
Hal hal tersebut mencakup:
1. Kesejajaran tubuh (Body Alignment)
2. Keseimbangan tubuh
3. Koordinasi Gerakan
4. Prinsip Body Mechanic
D. PRINSIP-PRINSIP DASAR MEKANIKA TUBUH
Berdasarkan Alimul A. Aziz. (2006) Prinsip yang digunakan dalam mekanika tubuh adalah sebagai
berikut :
1. Gravitasi. Merupakan prinsip yang pertama yang harus diperhatikan dalam melakukan mekanika
tubuh dengan benar, yaitu memandang gravitasi sebagai sumbu dalam pergerakan tubuh.
Terdapat tiga faktor yang perlu diperhatikan dalam gravitasi :
a. Pusat gravitasi (center of gravity), titik yang berada di pertengahan tubuh.
b. Garis gravitasi (line of gravity), merupakan garis imajiner vertikal melalui pusat gravitasi.
c. Dasar dari tumpuan (base of support), merupakan dasar tempat seseorang dalam posisi istirahat
untuk menopang/menahan tubuh.
2. Keseimbangan. Keseimbangan dalam penggunaan mekanika tubuh dicapai dengan cara
mempertahankan posisi garis gravitasi di antara pusat gravitasi dan dasar tumpuan.
3. Berat. Dalam menggunakan mekanika tubuh, yang sangat diperhatikan adalah berat atau bobot
benda yang akan di angkat karena berat benda tersebut akan memengaruhi mekanika tubuh.
E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MEKANIKA TUBUH
Adapun menurut Alimul A. Aziz. (2006) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi mekanika tubuh
adalah :1. Status kesehatan

4
2. Nutrisi
3. Emosi
4. Situasi dan kebiasaan
5. Gaya hidup
6. Pengetahuan
Sedangkan menurut Wartonah,Tarwoto (2006) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi mekanika
tubuh dan pergerakan adalah :
1. Tingkat perkembangan tubuh
2. Kesehatan fisik
3. Keadaan Nutrisi
4. Emosi
5. Kelemahan Neuromuskuler dan skeletal
6. Pekerjaan
G. TRAKSI
Traksi adalah tahanan yang dipakai dengan berat atau alat lain untuk menangani kerusakan atau
gangguan pada tulang dan otot. Tujuan dari traksi adalah untuk menangani fraktur, dislokasim atau
spasme otot dalam usaha memperbaiki deformitas dan mempercepat penyembuhan.
Prinsip traksi adalah menarik tahanan yang diaplikasikan pada bagian tubuh., tungkai, pelvis atau
tulang belakang dan menarik tahanan yang diaplikasikan pada arah yang berlawanan disebut dengan
countertraksi.
Penggunaan traksi telah dimulai 3000 tahun yang lalu. Suku Aztec dan mesir menggunakan traksi
manual dan membuat splint dari cabang pohon. Traksi telah menjadi sebuah ketetapan dalam
management ortopedi hingga 1940 ketika fiksasi internal menggunakan nail, pin dan plate menjadi
praktek yang sering. Pengembangan ini berpasangan dengan kurangnya pembedahan fraktur dengan
kebutuhan ekonomi untuk perawatan rumah sakit yang lebih.
Kita dapat menggunakan traksi :
(1) untuk mendorong tulang fraktur kedalam tempat memulai, atau
(2) untuk menjaga mereka immobile sedang hingga mereka bersatu, atau
(3) untuk melakukan kedua hal tersebut, satunya ikuti dengan yang lain. Untuk mengaplikasikan
traksi dengan sempurna, kita harus menemukan jalan untuk mendapatkan tulang pasien yang fraktur
dengan aman, untuk beberapa minggu jika diperlukan.
Ada 2 cara melakukan hal tersebut :
(1) memberi pengikat ke kulit (traksi kulit).
(2) dapat menggunakan Steinmann pin, a Denham pin, atau kirschner wir melalui tulangnya (traksi
tulang).
Traksi membutuhkan waktu untuk diaplikan dan diatur, tetapi hal ini dapat dengan mudah diatur
dengan asisten. Traksi kebanyakan berguna pada kaki. Di lengan hal ini masih kurang nyaman, tidak
menyakinkan, sulit untuk dijaga, dan frustasi untuk pasien. Untuk kesemua alas an ini, traksi lengan
hanya digunakan dalam keadaan pengecualian yang lebih jauh.
Klasifikasi traksi di dasari pada penahan tububh yang di capai:
1. Traksi Manual, menunjukkan tahanan dorongan yang diaplikasikan terhadap seseorang dibagian
tubuh yang terkena melalui tangan mereka.Traksi manual digunakan untuk mengurangi fraktur
sederhana sebelum aplikasi plesrer atau selama pembedahan.
2. Traksi Skeletal, menunjukkan tahanan dorongan yang diaplikasikan langsung ke sekeleton
melalui pin, wire, atau baut dimasukkan dalam tulang. Traksi skeletal digunakan untuk fraktur yang
tidak stabil, untuk mengontrol rotasi dimana berat lebih besar dari 25 kg dibutuhkan dan fraktur
membutuhkan traksi jangka panjang.
3. Traksi kulit, menunjukkan dimana dorongan tahanan diaplikasikan kepada bagian tubuh yang
terkena melalui jaringan lunak.

H. BIOMEKANIKA KERJA TUBUH


Dalam analisis biomekanika, tubuh manusia dipandang sebagai sistem yang terdiri dari link
(penghubung) dan joint (sambungan), tiap link mewakili segmen-segmen tubuh tertentu dan tiap joint
menggambarkan sendi yang ada.

5
I. BIOMEKANIK DAN PERANCANGAN KERJA
Penelitian aspek biomekanika akan sangat berkaitan dengan proses perancangan peralatan kerja
misalnya pembuatan alat bantu gerak yang dapat digunakan untuk meringankan penderita cacat
maupun peralatan kerja lainnya. Peralatan yang digunakansecara langsung sehubungan dengan fisik
manusia perlu rancangan agar sesuai dengan keadaan biomekanika seseorang. Penggunaan kekuatan
otot yang berlebihan untuk menggunakan atau menggerakan peralatan dapat mengakibatkan cedera.
Penerapan biomekanika menghindari hal tersebut, dan mengupayakan agar dengan pengeluaran
energy yang minimum namun dapat dicapai hasil yang optimal.
Menurut Chaffin dan Anderson tubuh manusia terdiri dari enam link, yaitu:
1.Link lengan bawah yang dibatasi oleh joint telapak tangan dan siku.
2.Link lengan atas yang dibatasi oleh joint siku dan bahu.
3.Link punggung yang dibatasi oleh joint bahu dan pinggul.
4.Link paha yang dibatasi oleh joint pinggul dan lutut.
5.Link betis yang dibatasi oleh joint lutut dan mata kaki.
6.Link kaki yang dibatasi oleh joint mata kaki dan telapak kaki.

Seperti yang disebutkan di atas bahwa manusia dapat disamakan dengan segmen benda jamak maka
panjang setiap link dapat diukur berdasarkan persentase tertentu dari tinggi badan, sedangkan
beratnya berdasarkan persentase dari berat badan. Penentuan letak pusat massa tiap link didasarkan
pada persentase standar yang ada. Panjang setiap link tiap segmen berotasi di sekitar sambungan dan
mekanika terjadi mengikuti hukum newton.Prinsip-prinsip ini digunakan untuk menyatakan gaya
mekanik pada tubuh dan gaya otot yang diperlukan untuk mengimbangi gaya-gaya yang terjadi.
Secara umum pokok bahasan dari biomekanika adalah untuk mempelajari interaksi fisik antara
pekerja dengan mesin, material dan peralatan dengan tujuan untuk meminimumkan keluhan pada
sistem kerangka otot agar produktivitas kerja dapat meningkat. Menghindari keluhan pada sistem
kerangka otot dapat ditanggulangi dengan melakukan pengendalian administratif (pemilihan personel
yang tepat,pelatihan tentang teknik-teknik penanganan material). Pada gerakan jalan yang terpenting
adalah keseimbangan dari pasien. Gerakan ini akan memperlihatkan bagaimana kedua kaki saling
menyeimbangkan berat tubuh dalam pergerakan berpindah.

6
4. Anatomi sistem pernapasan

Pernapasan adalah pertukaran gas, yaitu oksigen(O2) yang dibutuhkan tubuh untuk metabolisme sel
dan karbondioksida(CO2) yang dihasilkan dari metabolisme tersebut dikeluarkan dari tubuh melalui
paru. Fungsi sistem pernapasan adalah untuk mengambil oksigen dari atmosfer kedalam sel-sel tubuh
dan untuk mentranspor karbondioksida yang dihasilkan sel-sel tubuh kembali ke atmosfer. Organ-
organ respiratok juga berfungsi dalam produksi wicara da berperan dalam keseimbangan asam-basa,
pertahanan tubuh melawan benda asing, dan pengaturan hormonal tekanan darah.

Sistem pernapasan pada manusia mencakup dua hal, yakni saluran pernapasan dan mekanisme
pernapasan. Urutan saluran pernapasan adalah rongga hidung-faring-laring-trakea-bronkus-paru-
paru(bronkiolus dan alveolus)

Adapun alat-alat pernapasan pada manusia adalah sebagai berikut:

1.Alat pernapasan atas

A.Rongga hidung(cavum nasalis)

Udara dari luar akan masuk lewat cavum nasalis. Di dalamnya terdapat kelenjar minyak(kelenjar
sebasea) dan kelenjar keringat(kelenjar sudorifera). Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing
yang masuk lewat saluran pernapasan. Ada rambut panjang dan pendek untuk menyaring partikel
kotoran yang masuk bersama udara. Terdapat juga konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang
berfunngsi menghangatkan udara yang masuk. Dari rongga hidung, selanjutnya akan mengalir ke
faring.

B. Faring

Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu saluran pernapasan(nasofarings) pada bagian depan
dan saluran pencernaan(orofarings) pada bagian belakang. Pada bagian belakang faring(posterior)
terdapat laring(tekak) tempat pita suara(pita vocalis). Masuknya udara melalui faring akan
menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai saura.
C. Laring

7
Laring(tekak) adalah tempat terletaknya pita suara(pita vocalis). Laring berperan untuk
pembentukan suara dan melindungi jalan nafas terhadap masuknya makanan dan cairan. Laring dapat
tersumbat, antara lain oleh benda asing(gumpalan makanan) dan infeksi(misalnya infeksi dan tumor)
2.Alat pernapasan bawah
A. Trakea
Tenggorakan berupa pipa yang panjangnya 10 cm, terletak sebagian di leher dan sebgaian di rongga
dada(torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada
bagiann dalam rongga bersilia. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asinng yang masuk ke
saluran pernapasan.
B. Bronkus
Tenggorokan(trakea) bercabang menjadi 2 bagian, yaitu bronkus kanan dan kiri. Struktur lapisan
mukosan bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada
bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurnna. Bronkus
bercabang-cabang laagi menjadi bronkiolus.
C. Paru-paru
Paru-pparu terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian sampinng dibatasi oleh otot dan rusuk
di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada 2 bagian yaitu paru-paru
kanan(pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri(pulmo sinister) yang terdiri atas 2
lobus.
Paru-paru dibungkus oleh 2 selapt yang tipis disebut pleura. Selaput bagian dalam yang langsung
menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam(pleura visceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga
dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar(pleura parietalis).

Antara selaput luar dan dalam terdapat rongga berisi cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas
paru-paru. Cairan pleura berasal dari plasma darah yang masuk secara eksudasi. Dinding rongga
pleura bersifat permeable terhadap air dan zat-zat lain. Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus,
jainngan elastik, dan pemuluh darah. Paru-paru berstruktur seperti spon yang elastis dengan daerah
permukaan dalam yang sangat lebar untuk pertukaran gas.

B. Proses Ventilasi
1. Definisi Ventilasi
Ventilasi merupakan proses untuk menggerakkan udara ke dalam dan keluar paru-paru. Proses
ini berfungsi untuk menyediakan/menyalurkan oksigen dari udara luar yang dibutuhkkan sel untuk
metabolisme dan membuang karbondioksida hasil sisa metabolismme sel ke luar tubuh. Proses terdiri
atas dua tahap, yaitu inspirasi, pergerakan udara dari luar ke dalam dan ekspresi, pergerakan udara
dari dalam ke luar paru.
2. Faktor-faktor yang berperan dalam proses ventilasi
- Saluran Pernapasan
Zona Konduksi: terdiri atas hidung, faring, trakea, bronkus serta bronkiolus terminalis. Zona ini
berfungsi untuk menyediakan sarana mengalirnya udara ke dan dari paru dan mempersiapkan udara
yang masuk(pembesihan, pelembaban, dan penghangatan)..
- Elastisitas Sistem Pernapasan.
Proses inspirasi dapat berlangsung apabila paru dan rongga dada mengembang dan begitu
sebaliknya untuk proses ekspirasi. Kemampuan mengembang disebut juga compliance. Sedangkan
kemampuan untuk mengecil disebut elastisitas. Elastisitas pada sistem respirasi dibagi menjadi 2
macam, yaitu elastisitas paru dan toraks. Selama fase inspirasi diperlukan daya elastisitas yang aktif,
sedangkan pada fase ekspirasi diperlukan daya elastisitas yang pasif..
- Otot-otot pernapasan
Inspirasi adalah proses aktif sehingga baik inspirasi biasa maupun inspirasi dalam selalu
memerlukan aktifitas dari otot-otot inspirasi. Otot inspirasi utama yaitu diafragma Proses ekspirasi
merupakan proses yang pasif dan terjadi karena daya elastis dari jaringan paru(recoil) dan tidak
memerlukan aktifitas otot-otot ekspirasi.
3.Mekanisme ventilasi
-Inspirasi

8
Inspirasi tejadi apabila terjadi perbedaan tekana antara alveoli dan udara luar, dimana tekanan intra
alveoli lebih rendah dari tekanan udara luar(atmosfer). Pada inspirasi biasa tekanan ini berkisar antara
-1 sampai -3 mmHg. Pada inspirasi mendalam tekanan intra alveoli dapat mencapai -30 mmHg.
Penurunan tekanan intra pulmonal (intra alveoli) pada waktu inspirasi disebabkan oleh
mengembangnya rongga toraks akibat kontraksi otot-otot inspirasi.pada waktu inspirasi costa tertarik
ke caudal, diafragma berkontraksi menyebabkan diafragma turun ke bawah dan menyebabkan rongga
dada membesar/mengembang.
-Ekspirasi
Ekspirasi berlangsung bila tekanan intrapulmonal lebih tinggi daripada tekanan udara luar
sehingga udara bergerak ke luar paru. Pada proses ekspirasi biasa tekanan intrapulmonal berkisar
antara +1 sampai +3 mmHg. Tekanan intrapleura adalah tekanan di dalam rongga pleura(cavum
pleura). Dalam keadaan normal ruang inni hampa udara dan mempunyai tekanan negatif(lebih rendah)
kurang lebih -4 mmHg dibandingkan dengan tekanan intra alveoli.

C. Volume dan kapasitas paru


Volume dan kapasitas pernapasan merupakan gambaran fungsi ventilasi sistem pernapasan.
Dengan mengetahui besarnya volume dan kapasitas pernapasan dapat diketahui besarnya kapasitas
ventilasi maupun ada tidaknya kelainan fungsi ventilasi pada seseorang. Volume pernapasan terdiri
atas:
1. Volume Tidal(VT)
2. Volume Cadangan Inspirasi(VCI)
3. Volume Cadangan Ekspirasi(VCE)
4. Volume Residual(VR)
5. Volume Ekspirasi Paksa(Forced Expiratory Volume, FEV)
Kapasitas pernapasan merupakan penjumlahan dari 2 volume atau lebih. Kapasitas pernapsan
terdiri atas:
1. Kapasitas inspirasi
2. Kapasitas Residu Fungsional(KRF)
3. Kapasitas Vital(VC )
4. Kapasitas Paru Total(KPT)

Gangguan Ventilasi Pernapasan


1. Hipoventilasi
Keadaan ini terjadi apabila CO2 yang dikeluarkan oleh paru lebih kecil dari CO2 yang dihasilkan
jaringan sehhingga terjadi peningkatan kadar CO2 dalam darah(hiperkapnia).
2. Hiperventilasi
Keadaan ini terjadi apabila CO2 yang dikeluarkan oleh paru lebih besar dari CO2 yang dihasilkan
oleh jaringan sehingga akan terjadi penurunan kadar CO2 dalam darah.
D. Mekanisme Pernapasan
Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur
sekalipun karena sistem pernapasan dipengaruhi oleh susuna saraf otonom. Menurut tempat terjadinya
pertukaran gas maka pernapasan dapat dibedakan atas 2 jenis, yaitu pernapasan luar dan dalam.
Pernapasan luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus dengan darah
dalam kapiler, sedangkan pernapasan dalam adalah pernapasan yang terjadi antara darah dalam
kapiler dengan sel-sel tubuh.
A. Mekanisme pernapasan dada
- Fase inspirasi pernapasan dada: Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut. Otot
antar tulang rusuk(muskulis intercostalis eksternal) berkontraksi > rusuk terangkat(posisi datar) >
paru-paru mengembang > tekannan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan
udara luar > udara luar masuk ke paru-paru.
- Fase ekspirasi pernapasan dada : Mekanisme ekspirasi pernapasan dada adalah sebagai
berikut. Otot antar tulang rusuk relaksasi > tulang rusuk menurun > paru-paru menyusut > tekanan
udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar > udara keluar dari paru-
paru.
B. Mekanisme pernapasan perut

9
- Fase inspirasi pernapasan perut: Mekanisme inspirasi pernapasan perut sebagai berikut.
Sekat rongga dada(diafragma) berkontraksi > posisi dari melengkung menjadi mendatar > paru-paru
mengembang > tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar > udara
masuk.
- Fase ekspirasi pernapasan perut: Mekanisme ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut. Otot
diafragma relaksasi > posisi dari mendatar kembali melengkung > paru-paru mengempis > tekanan
udara di paru-paru lebih besar dibandingkan tekanan udara luar > udara keluar dari paru-paru.

E. Pertukaran Gas Di Dalam Tubuh Manusia


Pertukaran gas pada manusia, seperti halnya hewan vertebrata yang lain terjadi dalam 3 fase, yakni
bernafas, transpor gas melalui sitem sirkulasi, dan pertukaran gas antara kapiler darah dengan sel
tubuh. Pada fase pertama, saat manusia menghirup udara, oksigen masuk ke paru-paru. Saat
menghembuskan udara, karbondioksida dikeluarkan dari paru-paru ke luar. Pada fase kedua,
berlangsung transfor gas melalui sistem sirkulasi yang di mulai dari proses difusi oksigen dari paru-
paru ke kapiler darah. Oksigen tersebut dibawa oleh hemogoblin darah ke sel-sel tubuh, pada saat
bersamaan darah juga berperan dalam transfor karbon dioksida dari jaringan ke paru-paru. Pada fase
ketiga, terjadi pertukaran gas di dalam jaringan tubuh. Sel-sel penyusun jaringan tubuh menerima
oksigen di dalam sel-sel tubuh digunakan untuk pembakaran molekul-molekul makanan untuk
memperoleh energi(respirasi seluler).
A. Pertukaran gas di paru-paru
Pertukaran gas di dalam paru-paru disebut juga alveolus yang terjadi secara difusi. Darah yang
mengalir ke alveolus mengandung sedikit oksigen dan banyak karbon dioksida. Oksigen berdifusi ke
dalam darah umumnya berkaitan dengan hemogoblin membentuk oksihemoglobin di dalam eritrosit.
Hb + O2 HbO2
B. Pertukaran gas di jaringan
Darah mengalir meninggalkan paru-paru menuju jaringan tubuh. Di dalam jaringan terjadi
respirasi seluler yang ditandai dengan pelepasan O2 dan peningkatan CO2. Setelah O2 dilepas dari
oksihemogoblin, O2 keluar meninggalkan sel darah menuju cairan jaringan. Selanjutnya, O2 masuk
ke sel-sel tubuh. HbO2 Hb + O2
Pada saat yang sama, CO2 daari sel-sel tubuh masuk kedalam darah. Sebagian kecilnya
bergabung dengan hemogoblin membentuk ikatan karboksihemogoblin. Kebanyakan CO2 masuk
kedalam plasma darah dan berikatan dengan air membentik asam karbonat(H2CO3). Selanjutnya
asam karbonat terurai menjadi ion hidrogen dan ion bikarbonat.
CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3
Reaksi diatas biasanya dipercepat oleh enzim karbonat anhidrase yang terdapat didalam eritrosit.
Ion H yang dibebaskan mengubah pH darah secara drastis. Selanjutnya ion H diserap oleh globin,
sedangkan ion bikarbonat berdifusi keluar dari eritrosit dan masuk ke plasma darah. Ion H yang
bergabunng dengan hemogloblin disebut dengan hemogoblin tereduksi yang disimbolkan dengan
HHb. Senyawa HHb ini sangat berperan dalam menjaga pH normal darah. Pada saat darah masuk
kedalam kapiler paru-paru, sebagian besar CO2 adalah dalam bentuk ion bikarbonat. Selanjutnnya,
ion ini memperoleh hidrogen yang berasal dari hemoglobinn tereduksi.

F. Pengendalian Respirasi
1. Pengendalian pernapasan oleh sistem persarafan
Pengaturan pernapasan oleh persarafan dilakukan korteks cerebri, medulla oblongata, dan pons
A. Korteks Cerebri
Berperan dalam pengaturan pernapasn yang bersifat volunter sehingga memungkinkan kita
dapat mengatur napas dan menahan napas. Misalnya pada saat bicara atau makan.
B. Medulla oblongata
Terletak pada batang otak, berperan dalam perapasan automatik atau spontan. Pada kedua
oblongata tedapat 2 kelompok neuron yaitu Dorsal Respiratoty Group(DRG) yang terletak pada
bagian dorsal medulla dan Ventral Respiratory Group(VRG) yang terletak pada ventral lateral

10
medula.kedua kelommpok neuron ini berperan dalamm pengaturan irama pernapasan.DRG terdiri
dara neuron yang mengatur serabut lower motor neuron yang mensyarafi otot-otot inspirasi seperti
otot intercosta interna dan diafragma untuk gerakan inspirasi dan sebagian kecil neuron akan berjalan
ke kelompok ventral.
Kelompok ventral(VRG) terdiri dari neuron inspirasi dan neuron ekspirasi. Pada saat pernafasan
tenang atu normal kelompok ventral tidak aktif, tetapi jika kebutuhan ventilasi meningkat, neuron
inspirasi pada kelompok ventral diaktifkan melaui rangsanga kelompok dorsal.impuls dari neuron
ekspirasi kelompok ventral akan menyebaban kontraksi otot-otot ekspirasi untuk ekspirasi aktif.
C. Pons
Pada pons terdapat 2 pusat pernafasan yaitu pusat apneutik dan pusat pneumotaksis. Pusat
apneutik terletak di formasio retikularis pons bagian bawah. Fungsi pusat apneutik adalah untuk
mengkoordinasi transisi antara inspirasi dan ekspirasi dengan cara mengirimkan rangsangan impuls
pada area inspirasi dan menghambat ekspirasi. Sedangkan ousat pneumotaksis terletak di pons bagian
atas. Impuls dari pusat pneumotaksis adalah membatasi durasi inspirasi, tetapi meningkatkan
frekuensi respirasi sehingga irama respirasi menjadi halus dan teratur, proses inspirasi dan ekspirasi
berjalan secara teratur pula.
2. Kendali Kimia
Banyak faktor yang mempengaruhi laju dan kedalaman pernapsan yang sudah diset oleh pusat
pernafasan, yaitu adanya perubahan kadar oksigen, karbon dioksida dan ion hidrogren dalam darah
arteri. Perubahan tersebut menimbulkan perubahan kimia dan menimbulkan respon dari sensor yang
disebut kemoreseptor. Ada 2 jenis kemoreseptor, yaitu kemoresptor pusat yang berada di medulla dan
kemoreseptor perifer yang berada di badan aorta dan karotid pada sistem arteri.
A. Kemoreseptor pusat, dirangsang oleh peningkatan kadar karbon dioksida dalam darah arteri.
B. Kemoreseptor perifer, reseptor kimia ini peka terhadap perubahan konsentrasi oksigen, karbon
dioksida dan ion hidrogen.
3.Pengaturan Oleh Mekanisme Non Kimiawi
Beberapa faktor non kimiawi yang mempengaruhi pengaturan pernafasan diantaranya:
A Baroseptor, berada pada sinus kortikus, arkus aorta atrium, ventrikel dan pembuluh darah
besar. Baroseptor berespon terhadap perubahan tekanan darah.

B Peningkatan suhu tubuh, misalnya demam atau keluarga otomatis tubbuh mengeluarkan
kelebihan panas tubuh dengan cara meningkatkan ventilasi.

C Hormon epinephrin, peningkatan hormon epinephrin akan meningkatkan simpatis juga


merangsang pusat respirasi untuk meningkatkan ventilasi.

D Refleks hering-breuer, yaitu reflek hambatan inspirasi dan ekspirasi. Pada saat inspirasi
mencapai batas tertentu terjadi stimulasi pada reseptor regangan dalam otot polos paru untuk
menghambat aktifitas neuron inspirasi. Dengan demikian refleks ini mencegah terjadinya over
inflasi paru-paru saat aktiftas berat.

G. Masalah Gangguan Pernafasan

. Asma

Asma adalah kelainan penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan oleh alergi seperti debu,
bulu, ataupun rambut. Asma dikenal dengan bengek yang disebabkan ole hipersensitivitas
bronkiolus(asma bronkiale) terhadap benda-benda asing di udara. Kelainan ini tidak menular dan
bersifat genetis/bawaan seseorang sejak lahir. Kelainan ini juga dapat kambuh jika suhu lingkungan
cukup rendah/keadaan dingin, udara kotor, alergi, dan stres(tekanan psikologis). Pola tidak sehat turut
mempengaruhi timbulnya penyakit asma, seperti merokok dan stres.

Gejala penyakit antara lain:

1.Nafas yang berbunyi ngikk....ngikkk...

11
2. Mengalami sesak nafas sehingga bernafas dengan tersenggal-senggal.

3. Nafas pendek, biasanya hanya terjadi ketika berolahraga.

4. Badan terlihat letih dan lesu serta kurang semangat.


5. Rasa sesak dan berat di dada, DLL
Apabila gejala-gejala itu muncul, maka seseorang penderita asma kesulitan untuk bernafas karena
kontraksi pada otot-otot bronkul yang menyempit pada seluran pernafasan. Bagi penderita kronis
diberikan obat semprot yang mengandunng epinefrine/isoproterenol yang dihisap dengan segera saat
asma. Untuk tingkat akut, epinefrine tidak lagi disemprotkan, namunn diinjeksikan(disuntik) ke dalam
tubuh penderita. Jika tidak ada epinefrine, dapat ditolong sementara dengan memberikan minuman
hangat atau menghirup uap air panas.
Cara mencegah penyakit Asma:
- Jangan tinggal ditempat yang kotor yang sudah kotor karena polusi.
- Jangan memelihara binatang yang bulunya banyak dan halus.
- selalu memakai baju hangat dan selendang leher saat cuaca sedang dingin.
- Jangan berkegiatan yang membutuhkan nafas panjang bila nafas tidak kuat.
2 Emfisema

Emfisema adalah penyakit pada paru-paru yang ditandai dengan pembengkakan pada paru-paru
karena pembuluh darahnya kemasukan udara. Emfisema disebabkan hilangnya elastisitas alveolus.
Gejala yang ditimbulkan:
1 Nafsu makan menurun dan berat badan menurun.

2 Sesak dada

3 Batuk kronis

4 Kelelahan

5 Sesak nafas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan dengan obat biasa.

Cara mencegah penyakit Emfisema:


1 Jika perokok aktif, berhenti merokok dapat membantu

2 Jika emfisema sudah menjalar, berhenti merokok mencegah perkembangan penyakit.

3 Perlakuan termasuk menggunakan inhaler, pemberian oksigen, obat obatan dan kadang-
kadang operasi untuk meredakan gejalan dan mencegah komplikasi.

3.Bronkitis
Bronkitis berupa peradangan pada selaput lendir dari saluran bronkial. Sedangkan, Pleuritis adalah
peradangan pada pleura, lapisan pelindug yang membungkus paru-paru. Laringitis adalah
pembengkakan di laring, sinusitis adalah pembengkakan pada sinus atau rongga hidung. Peradangan-
peradangan tersebut dapat terjadi karena berbagai hal, diantaranya karena infeksi oleh
mikroorganisme. Gejala-gejala peradangan tersebut secara umum adalah batuk-batuk, demam, sulit
menelan, dan sakit di dada.
4.Asbestosis
Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernafasan yang terjadi akibat menghirup sarat-sarat asbes,
dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas. Menghirup asbes juga dapat menyebabkan
penebalan pleura(selaput yang melapisi paru-paru)
Penyakit yang disebabkan oleh Asbestosis diantaranya:
1 Plakpleura(kalisfikasi)

2 Mesoteliome maligna

3 Efusi pleura

12
Cara mencegah penyakit Asbestosis:
1 Kadar serat dan debu asbes dilingkunngan kerja

2 Para pekerja yang berhubungan dengan asbes, dianjurkan untuk berhenti mero

5. Sinusitis
Sinusitis meupakan penyakit peradangan pada bagian atas rongga hidung atau sinus paranalis.
Gejala yang dapat dikenali pada seseorang yang menderita penyakit sinusitis:
1 Hidung tersumbat dan terasa geli/gatal

2 Tercium bau tidak sedap pada hidung ketika bernafas

3 Sering bersin, DLL

6.Kanker Paru-Paru
Penyakit ini merupakan salah satu yang paling berbahaya. Sel-sel kanker pada paru-paru terus
tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini dapat menyerang seluruh tubuh. Salah satu pemicunya adalah
merokok. Gejala-gejala umum penderita kanker paru-paru:
1 Pembekakan diwajah/dileher

2 Nafas sesak dan pendek-pendek

3 Kehilangan nafsu makan dan turunnya berat badan

4 Kelelahan kronis

5 Dahak berdarah, berubah warna dan semakin banyak, DLL

Demonstrasi anatomi pernafasan

13
3. Metabolisme vitamin
A.Pengertian Vitamin
Vitamin merupakan nutrien organic yang didapat dari makanan yang tidak perlu disintesis oleh tubuh
dan berbagai fungsi biokimiawi dan dibutuhkan dalam jumlah kecil. Vitamin dapat diklasifikasikan
menjadi 2, larut dalam air diberi simbol B kompleks(kecuali vitamin C) dan larut dalam lemak diberi
simbol menurut abjad (vitamin A,D,E,K). Vitamin yang larut dalam air tidak pernah dalam keadaan
toksisitas didalam tubuh karena kelebihan vitamin ini akan dikeluarkan melalui urin.
1. Vitamin yang larut didalam air
a.Tiamin
Tiamin tersusun dari pirimidin tersubtitussi yang dihubungkan oleh jembatan metilen dengan tiazol
tersubsitusi. Bentuk aktif dari tiamin ialah tiamin difosfat, tiamin difosfat berfungsi sebagai koenzim
dalam sejumlah reaksi enzimatik dengan mengalihkan unit aldehid yang telah diaktifkan yaitu pada
reaksi:
1 Dekarboksilasi oksidatif asam-asam

2 Reaksi transketolases(misal dalam isoleusin serta valin)

Semua reaksi ini dihambat pada defisiensi tiamin. Difosfat menghasilkan karbon reaktif pada tiazol
yang membentuk karbanion, yang kemudian ditambahkan dengan bebas kepada gugus karbonil.
Defisiensi tiamin
Pada manusia yang mengalami defisiensi tiamin mengakibatkan reaksi yang tergantung pada
tiamin difosfat akan dicegah atau sangat dibatasi, sehingga menimbulkan penumpukan substrat untuk
reaksi tersebut. Tiamin dapat ditemui pada semua tanaman dan jaringan tubuh hewan yang lazim
sebagai bahan makanan, kandungannya sedikit. Biji-bijian tak digiling sempurna dan daging menajadi
sumber tiamin yang melimpah. Diet karbohidrat rendah tiamin merupakan penyebab penyakit beri-
beri.
Gejala dini defisiensi tiamin berupa neuropati perifer, keluhan mudah capek, dan anoreksia yang
menimbulkan edema dan degenerasi kardiovaskuler, neurologi serta muskuler. Encefalotapi Wernicke
suatu keadaan berhubungan dengan defisiensi tiamin ditemukan antara para peminum alkohol kronis
yang mengkonsumsi hanya sedikit makanan lainnya. Ikan mentah tertentu mengandung
enzim(tiaminase) yang labil terhadap panas, enzim ini dapat merusak tiamin tetapi bukan masalah
yang penting dalam nutrisi manusia.
b.Riboflavin
Riboflavin terdiri atas sebuah cincin isoloksazin heterosiklik yang terikat dengan gula alkohol,
ribitol. Jenis vitamin ini berupa pigmen fluoresen berwarna yang relatif stabil pada panas tetapi terurai
dengan cahaya visible. FMN dan FAD befungsi sebagai gugus prostetol enzim oksidoreduktase,
dimana gugus prostetiknya terikat erat tapi nonkovalen dengan apoproteinnya. Banyak enzim
flavoprotein mengandung satu atau lebih unsur metal seperti molibneum serta besi sebagai kofaktor
esensial dan dikenal sebagai metaloflavoprotein.
Dalam peranannya sebagai koenzim, flavoprotein mengalami reduksi reversible cincin isoaloksazin
hingga menghasilkan bentuk FMNH2 dan FADH2.
Defisiensi Riboflavin
Bila ditinjau dari fungsi metaboliknya yang luas, kita heran melihat defisiensi riboflavin tidak
menimbulkan keadaan yang bisa membawa kematian. Namun demikian kalau terjadi defisiensi
tiamin, berbagai gejala seperti stomaititits angularis, keilosis, glositis, sebero dan fotofobia.
Riboflavin disintesis dalam tanaman dan mikroorganisme, namun tidak dibuat dalam tubuh manusia.
Ragi, hati dan ginjal merupakan sumber robiflavin yang baik dan vitamin ini diabsorbsi dalam
intestinum lewat rangkaian reaksifosforilasi - defosforilasi. Karena sensitivitasnya terhadap cahayam
defisiensi riboflavin dapat terjadi pada bayi yang baru lahir dengan hiper bili rubinemia yang
mendapat fototerapi.
c.Niasin
Niasin nama generik untuk asam nikotinat dan nikotinamida yang fungsinya sebagai sumber vitamin
dalam makanan. Asam nikotinat merupakan derivat asam monokarboksilat dari piridin. Nikotinat

14
bentuk dari niasin yang diperlukan untuk sintesis NAD+ dan NADP+ oleh enzim-enzim yang terdapat
pada sitosol sebagian besar sel. Karena itu, setiap nikotinamida dalam makanan mula-mula
mengalami deamidasi menjadi nikotinat. Gugus amido pada glutamine akan turut membentuk
koenzim NAD+. Koenzim ini bisa mengalami fosforilasi lebih lanjut sehingga terbentuk NADP+.
Fungsi Niasin
Nukleotida nikotinmida mempunyai peranan yang luas sebagai koenzim pada banyak enzim
dehidrogenase yang terdapat didalam sitosol ataupun mitokondria. Dengan demikian vitamin niasin
merupakan komponen kunci pada banyak lintasan metabolic yang mengenai metabolisme komponen
karbohidrat ,lipid serta asam amino.
Defisiensi Niasin
Kekurangan niasin menimbulkan sindroma defisiennsi pellagra, gejala penurunan BB, kelainan
pencernaan, dermatitis, depresi dan demensia. Niasin dapat ditemukan pada sebagian besar makanan
hewani dan nabati. Asam amino essensial triptofan dapat diubah menjadi niasin(NAD+), defisiensi
niasin bisa terjadi apabila makanan yang dikonsumsi kurang niasin dan triptofan. Tetapi makanan
yang mengandung niasin yang dapat juga menimbulkan defisiensi niasin karena kadar niasin yang
tinggi dapat menghambat kuinolinat fosforibosi transferase yaitu suatu enzim kunci dalam proses
konversi triptofa menjadi NAD+. Piridoksal fosfat merupakan bentuk aktif dari vitamin B6 yang
terlibat dalam sintesis NAD+ dari triptofan. Sehingga defisiensi vitamin B6 dapat memicu timbulnya
defisiensi niasin.
d.Asam Pantotenat
Asam pantotenat dibentuk melalui penggabungan asam pantoat dengan alanin. Asam pantotenat
aktif adalah koenzim A(Ko A) dan Protein Pembawa Asil(ACP).
Defisiensi Asam Pantoneat
Kekurangan asam pantoneat jarang terjadi karena jumlah yang berlimpah dalam jaringan hewan,
sereal utuh dan kacang kacangan. Namun demikian, burnning foot syndrom pernah terjadi diantara
para tawanan perang akibat defisiensi asam pantoneat dan berhubungan dengan menurunnya
kemampuan asetilasi.
e.Vitamin B6
Vitamin B6 terdiri atas derivet piridin yang berhubungan erat yaitu piridoksi, piridoksal serta
piridoksamin dan derivat fosfatnya yanng bersesuaian. Bentuk aktif vitamin B6 adalah piridoksal
fosfat, semua bentuk vitamin B6 diabsorbsi didalam intestinum, tetapi hidrolisis tertentu senyawa-
senyawa ester fosfat terjadi selama proses pencernaan dan piridoksal fosfat merupakan bentuk utama
yang diangkut dalam plasma.
Defisiensi Vitamin B6
Kekurangan vitamin B6 jarang terjadi dan merupakan bagian dari vitamin B kompleks. Namun
defisiensi vitamin B6 dapat terjadi selama laktasi, pada alkoholik dan selama terapi isonaizid. Sumber
vitamin B6 terbaik terdapat pada hati, ikan mackerl, alpukat, pisang, daging, sayuran dan telur.
f.Biotin
Biotin merupakan derivat imidazol tersebar luas di berbagai makanan alami. Kebutuhan biotin pada
manusia dipenuhi oleh sintesis dari bakteri intestinal, defisiensi biotin bukan disebabkan defisiensi
dietarik tetapi oleh cacat dalam penggunaannya. Biotin koenzim diberbagai enzim karboksilase
Defisiensi Biotin
Gejala defisiensi biotin adalah depresi, halusinasi, nyeri otot dan dermatitis. Telur suatu protein labil
terhadap panas yaitu avidin. Protein ini bergabung dengan biotin yang dapat mencegah
penyerapannya dan menimbulkan defisiensi biotin. Tidak adanya enzim holokarboksilase sintase yang
melekatkan biotin pada residu lisin apoenzim karboksilat, juga menyebabkan gejala defisiensi biotin.
Pada anak-anak defisiensi ini juga menderita penyakit defisiensi kekebalan..
g.Vitamin B12
Vitamin B12(kobalamin) disintesis secara eksklusif oleh mikroorganisme. Vitamin tidak terdapat
pada tanaman kecuali terkontaminasi vitamin B12 tetapi tersimpan pada binatang di dalam hati dalam
bentuk metilkobalamin, adenosilkobalamin, dan hidroksikobalamin.
Absorbsi intestinal vitamin B12 memerlukan B12 melalui perantaraan reseptor dalam ileum, suatu
glikoprotein yang spesifik yaitu faktor intrinsik pada mukosa lambung yang disekresi sel-sel parietal.
Koenzim vitamin B12 yang aktif adalah metilkobalamin dan deoksidenosilkobalamin.
Defisiensi vitamin B12

15
menyebabkan anemia megaloblastik karena defisiensi vitamin B12 akan menggangu reaksi metionin
sintase. Anemia terjadi gangguan sintesis DNA yang mempengaruhi pembentukan nukleus pada
eritrosit baru.
h.Asam Folat
Nama generiknya adalah folasin. Tetrahidrofolat merupakan bentuk asam folat yang aktif. Enzim-
enzim didalam usus memecah asam folat yang terkandung dalam makanan menjadi monoglutamil
folat agar bisa diabsorbsi. Kemudian direduksi oleh enzim folat reduktase menjadi tetrahidrofolat.
Unit-unit satu korbann yang aktif dalam bebagai reaksi oksidasi yaitu metil, metenil, formil, dan
formimino dan semuanya bisa dikonversi.
Defisiensi asam folat dapat menyebabakan anemia megablastik karena terganggunya sintesis DNA
dan pembentukan eritrosit.
i.Asam Askorbat
Bentuk aktif vitamin C adalah asam asorbat berfungsi sebagai donor ekuivalen pereduksi jumlah
tertentu. Mekanisme kerja asam askorbat di banyak aktivitasnya belum jelas, tetapi beberapa proses
ini perlu asam askorbat :
- sintesis epinefrin dari tirosin pada tahap dopamin- hidroksile
- pembentukan asam empedu pada tahap awal 7 alfa- hidroksile
- penyerapan besi digalakkan secara bermakna oleh adanya vitamin C, DLL
Defisiensi asam askorbat menyebabkan penyakit skorbut, gangguan sintesis bentuk perdarahan
subkutan serta perdarahan lainnya, lemah otot, gusi bengkak menjadi lunak dan tanggalnya
gigi.penyakit skorbut disembuhkan dengan makan buah dan sayur segar.
2. Vitamin yang larut di dalam lemak
Vitamin yang larut dalam lemak merupakan molekul hidrofobik apolar, yang semuanya adalah
derivat isoprene. Yang merupakan vitamin yang larut di dalam lemak adalah vitamin A,D,E, dan K.
Vitamin A
Vitamin A atau retinal merupakan istilah generik semua senyawa sumber hewani memperlihatkan
aktivitas biologik vitamin A. Senyawa tersebut adalah retinal, asam retinoat. Vitamin A mempunyai
provitaminn yaitu karoten.
Vitamin D

Vitamin D merupakan prohormon steroid. ragi,vitamin D dapat menghasilkan suatu hormon yaitu
Kalsitriol, yang mempunyai peranan sentral dalam metabolisme kalsium dan fosfat..

Defisiensi atau kekurangan vitamin D menyebabkan penyakit rakitis terdapat pada anak-anak dan
osteomalasia pada orang dewasa. Kelainan disebabkan oleh pelunakan tulang yang terjadi akibat
kekurangan kalsium dan fosfat. Ikan berlemak, kuning telur dan hati merupakan sumber vitaqmin D
yang baik.

Vitamin E ( Tokoferol )

Ada beberapa jenis tokoferol dalam bentuk alami .Semuanya merupakan 6- hidroksikromana atau
tokol yang tersubsitusi isoprenoid.
Penyerapan aktif lemak meningkatkan absorbsi vitamin E. Gangguan penyerapan lemak dapat
menimbulkan defisiensi vitamin E. Vitamin E di dalam darah diangkut oleh lipoprotein,
Vitamin E (tokoferol) bertindak sebagai antioksidan dengan memutuskan berbagai reaksi rantai
radikal bebas sebagai akibat kemampuannya untuk memindahkan hydrogen fenolat kepada radikal
bebas perksil dari asam lemak tak jenuh ganda yang telah mengalami peroksidasi . Defisiensi atau
kekurangan vitamin E dapat menimbulkan anemia pada bayi yang baru lahir. Kebutuhan akan vitamin
E meningkat bersamaan dengan semakin besarnya masukan lemak tak- jenuh ganda. Asupan minyak
mineral, keterpaparan terhadap oksigen (seperti dalam tenda oksigen ) atau berbagai penyakit yang
menyebabkan tidak efisiennya penyerapan lemak akan menimbulkan defisiensi vitamin E yang
menimbulkan gejala neurology. Vitamin E dirusak oleh pemasakan dan pengolahan makanan yang
bersifat komersial,termasuk pembekuan. Benih gandum, minyak biji bunga matahari serta biji
sfflower, dan minyak jagung serta kedelai, semuanya merupakan sumber vitamin E yang baik.

16
Vitamin K

Vitamin yang tergolong ke dalam kelompok vitamin K adalah naftokuinon tersubsitusi


poliisoprenoid.
Penyerapan vitamin K memerlukan penyerapan lemak yang normal. Malabsorbsi lemak merupakan
penyebab paling sering timbulnya defisiensi vitamin K. derivat vitamin K dalam bentuk alami hanya
diserap bila ada garam-garam empedu, seperti lipid lainnya, dan didistribusikan dalam aliran darah
lewat system limfatik dalam kilomikron. Menadion, yang larut dalam air , diserap bahkan dalam
keadaan tanpa adanya garam-garam empedu, dengan melintas langsung ke dalam vena porta hati .
vitamin K dengan menggunakan zat pereduksi ditiol yang masih belum teridentifikasi.Reduksi
selanjutnya bentuk kuinon menjadi hidrokuinon oleh NADH melengkapi siklus vitamin K untuk
menghasilkan kembali bentuk aktif vitamin tersebut.
Defisiensi atau kekurangan vitamin K dapat menyebabkan terjadinya penyakit hemoragik pada bayi
baru lahir.Hal ini disebabkan karena plasenta tidak meneruskan vitamin K secara efisien.
Vitamin K tersebar luas dalam jaringan tanaman dan hewan yang digunakan sebagai bahan makanan
dan produksi vitamin K oleh mikroflora intestinal pada hakekatnya menjamin tidak terjadinya
defisiensi vitamin K.
Defisiensi vitamin K dapat terjadi oleh malabsorbsi lemak yang mungkin menyertai disfungsi
pancreas, penyakit biliaris, atrofi mukosa intestinal atau penyebab steatore lainnya.Di samping itu,
sterilisasi usus besar oleh antibiotik juga dapat mengakibatkan defisiensi vitamin K.

17
5. Metabolisme keseimbangan asam basa
A Pengertian

Ion hidrogen adalah proton tunggal bebas yang dilepaskan dari atom hidrogen. Molekul yang
mengandung atom atom hidrogen yang dapat melepaskan ion hidrogen dalam larutan dikenal
sebagai asam. Satu contoh asam adalah asam hidroklorida ( HCL ), yang berionasi dalam air
membentuk ion- ion hidrogen ( H+ ) dan ion klorida ( CL - ) demikian juga, asam karbonat ( H 2CO3)
berionisasi dalam air membentuk ion H+ dan ion bikarbonat ( HCO3-).
Basa adalah ion atau molekul yang menerima ion hidrogen. Sebagai contoh, ion bikarbonat ( HCO 3-),
adalah suatu basa karena dia dapat bergabung dengan satu ion hidrogen untuk membentuk asam
karbonat ( H2CO3). Demikian juga ( HPO4 ) adalah suatu basa karena dia dapat menerima satu ion
hidrogen untuk membentuk ( H2PO4 ). Protein- protein dalam tubuh juga berfungsi sebagai basa
karena beberapa asam amino yang membangun protein dengan muatan akhir negatif siap menerima
ion-ion hidrogen. Protein hemoglobin dalam sel darah merah dan protein dalam sel-se tubuh yang
lain merupakan basa-basa tubuh yang paling penting.
Bagian dasar dari molekul-molekul ini bereaksi secara tepat dengan ion-ion hidrogen untuk
menghilangkanya dari larutan dan oleh karena itu, merupakan basa-basa yang khas untuk alasan yang
serupa, istilah alkolis merujuk pada kelebihan pengeluaran ion-ion hidrogen dari cairan tubuh,
sebaliknya penambahan ion-ion hidrogen yang berlebihan dikenal sebagai asidosis .
A KESEIMBANGAN ASAM BASA

Derajat keasaman (pH) darah manusia normalnya berkisar antara 7.35 hingga 7.45. Tubuh manusia
mampu mempertahan keseimbangan asam dan basa agar proses metabolisme dan fungsi organ dapat
berjalan optimal.Keseimbangan asam basa dalam tubuh manusia diatur oleh dua sistem organ yakni
paru dan ginjal. Paru berperan dalam pelepasan (eksresi CO2) dan ginjal berperan dalam pelepasan
asam.
Beberapa prinsip yang perlu kita ketahui terlebih dahulu adalah:
a Istilah asidosis mengacu pada kondisi pH < 7.35 sedangkan alkalosis bila pH > 7.45

b CO2 (karbondioksida) adalah gas dalam darah yang berperan sebagai komponen asam. CO2
juga merupakan komponen respiratorik. Nilai normalnya adalah 40 mmHg.

c HCO3 (bikarbonat) berperan sebagai komponen basa dan disebut juga sebagai komponen
metabolik. Nilai normalnya adalah 24 mEq/L.

d Asidosis berarti terjadi peningkatan jumlah komponen asam atau berkurangnya jumlah
komponen basa

e Alkalosis berarti terjadi peningkatan jumlah komponen basa atau berkurangnya jumlah
komponen asam.

A Gangguan Keseimbangan Asam Basa

a Asidosis Respiratorik

Asidosis Respiratorik adalah keasaman darah yang berlebihan karena penumpukan karbondioksida
dalam darah sebagai akibat dari fungsi paru-paru yang buruk atau pernafasan yang lambat. Kecepatan
dan kedalaman pernafasan mengendalikan jumlah karbondioksida dalam darah. Dalam keadaan
normal, jika terkumpul karbondioksida, pH darah akan turun dan darah menjadi asam. Tingginya
kadar karbondioksida dalam darah merangsang otak yang mengatur pernafasan, sehingga pernafasan
menjadi lebih cepat dan lebih dalam.
a Penyebab

18
Asidosis respiratorik terjadi jika paru-paru tidak dapat mengeluarkan karbondioksida secara adekuat.
Hal ini dapat terjadi pada penyakit-penyakit berat yang mempengaruhi paru-paru, seperti:

Emfisema
Bronkitis kronis
Pneumonia berat
Edema pulmoner
Asma.
Selain itu, seseorang dapat mengalami asidosis respiratorik akibat narkotika dan obat tidur yang kuat,
yang menekan pernafasan Asidosis respiratorik dapat juga terjadi bila penyakit-penyakit dari saraf
atau otot dada menyebabkan gangguan terhadap mekanisme pernafasan.
b Gejala

Gejala seseorang yang mengalami Asidosis respiratorik adalah pertama berupa sakit kepala dan rasa
mengantuk. Jika keadaannya memburuk, rasa mengantuk akan berlanjut menjadi stupor (penurunan
kesadaran) dan koma. Stupor dan koma dapat terjadi dalam beberapa saat jika pernafasan terhenti atau
jika pernafasan sangat terganggu; atau setelah berjam-jam jika pernafasan tidak terlalu terganggu.
Ginjal berusaha untuk mengkompensasi asidosis dengan menahan bikarbonat, namun proses ini
memerlukan waktu beberapa jam bahkan beberapa hari.

c Diagnosa

Biasanya diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan pH darah dan pengukuran


karbondioksida dari darah arteri.
d Pengobatan

Pengobatan asidosis respiratorik bertujuan untuk meningkatkan fungsi dari paru-paru. Obat-obatan
untuk memperbaiki pernafasan bisa diberikan kepada penderita penyakit paru-paru seperti asma dan
emfisema.Pada penderita yang mengalami gangguan pernafasan yang berat, mungkin perlu diberikan
pernafasan buatan dengan bantuan ventilator mekanik.
b Asidosis Metabolik

Asidosis Metabolik adalah keasaman darah yang berlebihan, yang ditandai dengan rendahnya kadar
bikarbonat dalam darah. Bila peningkatan keasaman melampaui sistem penyangga pH, darah akan
benar-benar menjadi asam.
Seiring dengan menurunnya pH darah, pernafasan menjadi lebih dalam dan lebih cepat sebagai
usaha tubuh untuk menurunkan kelebihan asam dalam darah dengan cara menurunkan jumlah karbon
dioksida.Pada akhirnya, ginjal juga berusaha mengkompensasi keadaan tersebut dengan cara
mengeluarkan lebih banyak asam dalam air kemih.Tetapi kedua mekanisme tersebut bisa terlampaui
jika tubuh terus menerus menghasilkan terlalu banyak asam, sehingga terjadi asidosis berat dan
berakhir dengan keadaan koma.
a Penyebab

Penyebab asidosis metabolik dapat dikelompokkan kedalam 3 kelompok utama adalah:


1 Jumlah asam dalam tubuh dapat meningkat jika mengkonsumsi suatu asam atau suatu bahan
yang diubah menjadi asam. Contohnya adalah metanol (alkohol kayu) dan zat anti beku
(etilen glikol).Overdosis aspirin pun dapat menyebabkan asidosis metabolik.

2 Tubuh dapat menghasilkan asam yang lebih banyak melalui metabolisme.Tubuh dapat
menghasilkan asam yang berlebihan sebagai suatu akibat dari beberapa penyakit; salah satu
diantaranya adalah diabetes melitus tipe I

19
3 Asidosis metabolik bisa terjadi jika ginjal tidak mampu untuk membuang asam dalamjumlah
yang semestinya.Bahkan jumlah asam yang normalpun bisa menyebabkan asidosis jika ginjal
tidak berfungsi secara normal

Penyebab utama dari asidois metabolik: Gagal ginjal

Asidosis tubulus renalis (kelainan bentuk ginjal)

Ketoasidosis diabetikum

Asidosis laktat (bertambahnya asam laktat)


Bahan beracun seperti etilen glikol, overdosis salisilat,metanol,paraldehid,asetazolamid atau
amonium klorida
Kehilangan basa (misalnya bikarbonat) melalui saluran pencernaan karena diare, leostomi atau
kolostomi.
b Gejala

Asidosis metabolik ringan bisa tidak menimbulkan gejala, namun biasanya penderita merasakan mual,
muntah dan kelelahan. Pernafasan menjadi lebih dalam atau sedikit lebih cepat, namun kebanyakan
penderita tidak memperhatikan hal ini.Sejalan dengan memburuknya asidosis, penderita mulai
merasakan kelelahan yang luar biasa, rasa mengantuk, semakin mual dan mengalami kebingungan.
Bila asidosis semakin memburuk, tekanan darah dapat turun, menyebabkan syok, koma dan kematian.
c Diagnosa

Diagnosis asidosis biasanya ditegakkan berdasarkan hasil pengukuran pH darah yang


diambil dari darah arteri (arteri radialis di pergelangan tangan).
Darah arteri digunakan sebagai contoh karena darah vena tidak akurat untuk mengukur pH
darah.Untuk mengetahui penyebabnya, dilakukan pengukuran kadar karbon dioksida dan bikarbonat
dalam darah.
Mungkin diperlukan pemeriksaan tambahan untuk membantu menentukan
penyebabnya.Misalnya kadar gula darah yang tinggi dan adanya keton dalam urin biasanya
menunjukkan suatu diabetes yang tak terkendali. Adanya bahan toksik dalam darah menunjukkan
bahwa asidosis metabolik yang terjadi disebabkan oleh keracunan atau overdosis. Kadang-kadang
dilakukan pemeriksaan air kemih secara mikroskopis dan pengukuran pH air kemih.
d Pengobatan

Pengobatan asidosis metabolik tergantung kepada penyebabnya.


Sebagai contoh, diabetes dikendalikan dengan insulin atau keracunan diatasi dengan membuang
bahan racun tersebut dari dalam darah.
Kadang-kadang perlu dilakukan dialisa untuk mengobati overdosis atau keracunan yang berat.

Asidosis metabolik juga bisa diobati secara langsung. Bila terjadi asidosis ringan, yang diperlukan
hanya cairan intravena dan pengobatan terhadap penyebabnya. Bila terjadi asidosis berat, diberikan
bikarbonat mungkin secara intravena; tetapi bikarbonat hanya memberikan kesembuhan sementara
dan dapat membahayakan.
c Alkalosis Respiratorik

Alkalosis Respiratorik adalah suatu keadaan dimana darah menjadi basa karena pernafasan
yang cepat dan dalam, sehingga menyebabkan kadar karbondioksida dalam darah menjadi rendah.
a Penyebab:Pernafasan yang cepat dan dalam disebut hiperventilasi, yang menyebabkan terlalu
banyaknya jumlah karbondioksida yang dikeluarkan dari aliran darah. Penyebab
hiperventilasi yang paling sering ditemukan adalah kecemasan. Penyebab lain dari alkalosis
respiratorik adalah:

20
rasa nyeri
sirosis hati
kadar oksigen darah yang rendah
demam
overdosis aspirin.
b Gejala: Alkalosis respiratorik dapat membuat penderita merasa cemas dan dapat
menyebabkan rasa gatal disekitar bibir dan wajah. Jika keadaannya makin memburuk, bisa
terjadi kejang otot dan penurunan kesadaran.

c Diagnosa :Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pengukuran kadar karbondioksida dalam


darah arteri. pH darah juga sering meningkat.

d Pengobatan Biasanya satu-satunya pengobatan yang dibutuhkan adalah memperlambat


pernafasan. Jika penyebabnya adalah kecemasan, memperlambat pernafasan bisa meredakan
penyakit ini. Jika penyebabnya adalah rasa nyeri, diberikan obat pereda nyeri.

Menghembuskan nafas dalam kantung kertas (bukan kantung plastik) bisa membantu
meningkatkan kadar karbondioksida setelah penderita menghirup kembali karbondioksida yang
dihembuskannya.
Pilihan lainnya adalah mengajarkan penderita untuk menahan nafasnya selama mungkin, kemudian
menarik nafas dangkal dan menahan kembali nafasnya selama mungkin.

6. Anatomi fisiologi sistem pencernaan


1 Mulut

2 Tenggorokan (Faring)

3 Kerongkongan (Esofagus)

4 Lambung

21
5 Usus Halus

6 Usus Besar

7 Rektum dan Anus

8 Pankreas

9 Hati

10 Kantung Empedu

A. Fungsi Sistem Pencernaan

1 Mulut

Merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada hewan. Mulut biasanya
terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal dari sistem pencernaan lengkap yang
berakhir di anus.

Fungsi mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh
selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah. Pengecapan
relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit. Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius
di hidung dan lebih rumit, terdiri dari berbagai macam bau.

Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah oleh gigi belakang (molar,
geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan
membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai
mencernanya. Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein
dan menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara
otomatis.

2 Tenggorokan (Faring)

Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan.. Didalam lengkung faring terdapat
tonsil ( amandel ) yaitu kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan
pertahanan terhadap infeksi, disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan,
letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang

3 Kerongkongan ( Esofagus )

Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu makanan mengalir
dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui kerongkongan dengan menggunakan
proses peristaltik. Di sebelah depan kerongkongan terdapat saluran pernapasan yang disebut trakea.
Trakea menghubungkan rongga hidung dengan paru-paru. Pada saat kita menelan makanan, ada
tulang rawan yang menutup lubang ke tenggorokan. Bagian tersebut dinamakan epiglotis. Epiglotis
mencegah makanan masuk ke paru-paru.

22
Kerongkongan sering juga disebut esofagus(dari bahasa Yunani: i, oeso - "membawa", dan
, phagus - "memakan").

Esofagus bertemu dengan faring pada ruas ke-6 tulang belakang. Menurut histologi.

Esofagus dibagi menjadi tiga bagian:

bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka)

bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus)

serta bagian inferior (terutama terdiri dari otot halus).

4 Lambung

Terdiri dari 3 bagian yaitu

Kardia

Fundus

Antrum

Merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang keledai.

Lambung adalah ruang berbentuk kantung yang berbentuk huruf j yang terletak antara esofagus dan
korpus (badan). Motilitas lambung bersifat kompleks dan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

Pengisian lambung jika kosong lambung memiliki volume 50 ml tetapi organ ini dapat mengembang
sampai dengan 1000 ml ketika makan. Ada dua faktor yang menjaga motilitas lambung yaitu
plastisitas yang mengacu pada kemampuan otot polos dalam mempertahankan ketegangannya yang
konstan dalam rentang waktu yang lebar.

Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur
makanan dengan enzim-enzim. Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting :

Lendir

Asam klorida (HCl)

Prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein)

23
5 Usus Halus

Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara lambung dan
usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati
melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu
melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil
enzim yang mencerna protein, gula dan lemak. Di usus halus terdapat susunan yang sangat rapat dari
kelenjar mucus campuran, yang disebit kelenjar brunner.Kelenjar ini menyekresi mucus yang alkalis
dalam jumlah besar.Fungsi dari mucus yang disekresikan oleh kelenjar brunner adalah untuk
melindungi dinding duodenum dari pencernaan oleh getah lambung yang sangat asam, yang keluar
dari lambung.

Fungsi usus halus menyelesaikan pencernaan, mengabsorbsi makanan, mensekresi hormone yang
mengontrol sekresi empedu, pankreas, dan sekresi usus

Lapisan usus halus ; lapisan mukosa ( sebelah dalam ), lapisan otot melingkar ( M sirkuler ), lapisan
otot memanjang ( M Longitidinal ) dan lapisan serosa ( Sebelah Luar )

Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan
usus penyerapan (ileum).

6 Usus Besar

Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi utama
organ ini adalah menyerap air dari feses.

Usus besar terdiri dari :

Kolon asendens (kanan)

Kolon transversum

Kolon desendens (kiri)

Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum)

Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan
membantu penyerapan zat-zat gizi.

24
Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K. Bakteri ini
penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan
gangguan pada bakteri-bakteri didalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan
dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare.

Fungsi usus besar absorbs lengkap terhadap air, klorida, dan natrium, penurunan volume kimus,
pembuatan vitamin, pembentukan feses, pengeluaran feses.

7 Rektum dan Anus

Rektum (Bahasa Latin: regere, "meluruskan, mengatur") adalah sebuah ruangan yang berawal dari
ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih
tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum,
maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Mengembangnya dinding rektum karena
penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk
melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke usus besar,
di mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama,
konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi.

Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh.
Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus. Pembukaan dan
penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air
besar - BAB), yang merupakan fungsi utama anus.

8 Pankreas

Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama yaitu menghasilkan
enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian
posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).

Pankreas terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu :

Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan

Pulau pankreas, menghasilkan hormone

9 Hati

Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia, berwarna merah tua, terletak di
bawah kerangka iga, beratnya 1,5 kg dan memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya
berhubungan dengan pencernaan.

25
Organ ini memainkan peran penting dalam metabolisme dan memiliki beberapa fungsi dalam tubuh
termasuk penyimpanan glikogen, sintesis protein plasma, pembentukan urea, penyimpanan dan
peepasan karbohidrat, metabolism lemak, dan penetralan obat. Dia juga memproduksi bile, yang
penting dalam pencernaan. Istilah medis yang bersangkutan dengan hati biasanya dimulai dalam
hepat- atau hepatik dari kata Yunani untuk hati, hepar.

10 Kantung Empedu

Kandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ berbentuk buah pir yang dapat
menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan. Pada manusia,
panjang kandung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap bukan karena warna
jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan
dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu.

Empedu memiliki 2 fungsi penting yaitu:

Membantu pencernaan dan penyerapan lemak

Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb) yang
berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.

B. Kendali Saraf Pada Sistem Pencernaan

Saluran pencernaan dapat bekerja dengan baik karena di atur oleh saraf simpatis dan saraf
parasimpatis

Saraf Simpatis bekerja menghambat kontraksi otot polos, mengurangi motilitas usus,
menghambat sekresi, cairan pencernaan

Saraf Parasimpatis berkerja terbalik : Meningkatkan kontrasksi otot polos, meningkatkan


motilitas usus, meningkatkan pengeluaran cairan atau getah pencernaan

Saraf yang bekerja secara simpatis pada saluran pencernaan adalah saraf planknik

Saraf yang bekerja secara parasimpatis adalah saraf vagus

Saraf parasimpatis yang khusus bekerja di saluran pencernaan sebagai tambahan yaitu pleksus
meissner dan auerbach.

26
Demonsrasi anatomi pencernaan

7. Mekanika fluida
Fluida meliputi cairan dan gas yang menempati ruang yang mengalir di bawah pegaruh gravitasi,
sehingga fuida cenderung tidak mempertahankan bentuknya, perbedaan fluida dan zat padat tidak
tajam.

Gas bersifat memiliki volume dan bentuk yang tidak tetap. Gas akan berkembang mengisi beberapa
eadah tertutup dimana gas berada, dan jika waah terbuka, gas akan bocor. Pada gas cair, molekul-
molekulnya terpisah sangat jauh, molekul-molekulnya saling bertubrukan. Gas memiliki sifat khusus
yang dihasilkan dari pemuaiannya, seperti cairan memiliki sifat khusus karena cairan memiliki
permukaan. Gas dan cairan punya sifat umum dari sifat ketidak kakuannya.

A ALIRAN FLUIDA

Aliran fluida dapat diaktegorikan:


1. Aliran laminar
Aliran dengan fluida yang bergerak dalam lapisan lapisan, atau lamina lamina dengan satu lapisan
meluncur secara lancar . Dalam aliran laminar ini viskositas berfungsi untuk meredam kecendrungan
terjadinya gerakan relative antara lapisan. Sehingga aliran laminar memenuhi hukum viskositas
Newton
2. Aliran turbulen
Aliran dimana pergerakan dari partikel partikel fluida sangat tidak menentu karena mengalami
percampuran serta putaran partikel antar lapisan, yang mengakibatkan saling tukar momentum dari
satu bagian fluida kebagian fluida yang lain dalam skala yang besar. Dalam keadaan aliran turbulen
maka turbulensi yang terjadi membangkitkan tegangan geser yang merata diseluruh fluida sehingga
menghasilkan kerugian kerugian aliran.
3. Aliran transisi
Aliran transisi merupakan aliran peralihan dari aliran laminar ke aliran turbulen.

27
A Penerapan fluida pada keperawatan

Tensimeter dan Fluida


Prinsip kerja alat pengukur tekanan darah sama dengan Manometer yang
menggunakan prinsip fluida. Manometer adalah alat pengukur tekanan yang
menggunakan tinggi kolom (tabung) yang berisi liquid statik untuk
menentukan tekanan. Manset dipasang mengikat mengelilingi lengan dan
kemudian ditekan dengan tekanan di atas tekanan arteri lengan (brachial) dan
kemudian secara perlahan tekanannya diturunkan. Pembacaan tinggi mercuri
dalam kolom (tabung manometer) menunjukkan peak pressure (systolic)
dan lowest pressure (diastolic).
Aliran darah

Aorta sangat besar untuk perbedaan hanya 3mm yang dibutuhkan memelihara darah normal. Dengan
begitu, jika tekanan sebesar 100mmHg saat darah masuk aorta, terkanannya berkuranag menjadi
97mmHg saat darah memasuki arteri utama. Karena pembuluh ini memiliki diameter yang jauh lebih
kecil daripada aorta, maka tekanan akan menurun sebesar 17 mmHg, yang dibutuhkan untuk
memelihara aliran darahnya.

Jika hambatan total tubuh menjadi besar secara tidak normal, maka tekanan darah harus memelihara
laju aliran darah. Ini adalah kondisi pada penderita tekanan darah tinggi, dimana yang menjadi
penyebab 12% meninggalnya manusia di seluruh dunia. Dengan kata lain, hambatan enjadi lebih
rendah saat tekanan daah tidak berubah, darah yang mengalir besarnya meningkat. Sealam
berolahraga, terjaid peningkatan tekanan darah dan penurunan hammbatan daah, menghasilkan
peningkatan laju aliran darah. Penurunan hambatan darah disebabkan oleh menigkatnya diameter
pembuluh darah

Efek dari tekanan darah tinggi adalah menyebabkan jantung bekerja lebih keras daripada biasanya.
Kuatnya arus yang keluar dari jantung adalah usaha yang dikerjakan oleh jantung dibagi waktu dalam
memompa darah tersebut. Sama enggak besarnya gaya yang dikerjakan jantung dikali jarak darah
bergerak dalam 1 detik.

8. Metabolisme air dan mineral

Metabolisme Air
Di dalam tubuh mahluk hidup, bahan organik dan anorganik polar bereaksi didalam cairan,
yang sebagian besar adalah air (H 2O). Air adalah komponen kimia utama pada organisme hidup. Sifat
fisiknya yang unik mencangkup kemampuan untuk melarutkan berbagai molekul organik dan
anorganik, berasal dari struktur dipolar air dan kemampuannya yang luar biasa untuk membentuk
ikatan hidrogen sehingga dapat melarutkan dan mengubah sifat-sifat biomolekuler seperti asam
nukleat, protein, dan karbohidrat. Cara air berinteraksi dengan suatu biomolekuler terlarut
mempengaruhi struktur masing-masing.
Air sangat penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Hampir semua sel memerlukan air agar bisa
berfungsi dengan benar dan pada dasarnya, semua proses metabolisme memerlukan air. Sekitar 55-
75% tubuh manusia tersusun dari air. Selain itu, tubuh kehilangan sekitar 8 gelas air sehari melalui
keringat, proses pernapasan dan buang air.
Keseimbangan air diatur oleh intake dan eksresi dari air. Intake dikontrol oleh rasa haus,
sedangkaneksresi diatur oleh aksi hormon antidiuretic ginjal (ADH). Pada kesehatan, osmolaltias
plasma sekitar280 mosmol/kg disupresi oleh plas ADH sampai tingkat cukup rendah untuk
mengjinkan dilusi urinmaksimal. Diatas nilai ini, peningkatan pada tonus CES sekitar 1-2% atau
penurunan pada totalcairan tubuh 1-2 liter menyebabkan pituitari posterior melepaskan ADH yang
beraksi di neforn distaluntuk meningkatkan reabsorpsi air. Tingkat maksimum ADH plasma dapat
dicapai pada osmolalitas295 mosmol/kg. Stimulasi osmotik juga merubah sensasi rasa haus, dan di
ambang sadar manusia,memicu replesi air (minum), yang lebih penting dalam mencegah dehidrasi

28
dibandingkan sekresi danaksi ADH. Sehingga, dalam kesehatan, batas bawah dari osmolalitas tubuh
(dan dengan demikiranserum sodium) ditentukan oleh ambang ostmotik pada pelepasan ADH.
Metabolisme Mineral
Mineral untuk tubuh, yang diperoleh dari makanan (dietary minerals) adalah senyawa-senyawa
anorganik yang dibutuhkan makhluk hidup dan termasuk dalam mikronutrien, atau zat-zat gizi yang
diperlukan dalam jumlah kecil untuk beragam fungsi tubuh normal. Peran mineral antara lain adalah
untuk pembentukan tulang dan gigi, komponen enzim-enzim, dan aktivitas persarafan.
Tubuh kita memerlukan sekitar 14 jenis mineral, diantaranya kalsium, posfor, potasium, sodium, besi,
iodium, dan seng. Mineral merupakan nutrisi yang sedikit mengandung atom karbon. Satu jenis
makanan yang kamu konsumsi ternyata dapat mengandung lebih dari satu jenis zat gizi, misalnya
pada susu terkandung protein, lemak, dan mineral berupa kalsium.

Dan berikut adalah beberapa mineral yangdiperlukan oleh tubuh.


1. Kalsium
Kalsium adalah mineral penting yang paling banyak dibutuhkan manusia. Kalsium membantu
pembentukan tulang dan gigi dan diperlukan untuk pembekuan darah, transmisi sinyal pada sel saraf,
dan kontraksi otot. Kalsium membantu mencegah osteoporosis. Dari semua kalsium yang terkandung
dalam tubuh manusia, 99% terletak di tulang dan gigi. Kalsium juga tampaknya berperan dalam
menurunkan tekanan darah, dan terbukti mengurangi risiko penyakit kardiovaskuler pada wanita.
Pengaturan keseimbangan kalsium
Untuk mempertahankan kadar kalsium dalam keadaan normal, diperlukan interaksi beberapa proses
antara lain :
1. Pemasukan yang berasal dari makanan dan absorpsi saluran cerna
2. Pengeluaran melalui ekskresi urin dan feses
3. Keseimabnan formasi dan resorpsi tulang yang disebut sebagai dinamika tulang (bone turnover)
Untuk menjamin keseimbangan proses-proses diatas dengan baik diperlukan pengaturan secara
hormonal yaitu:
Hormon paratiroid
Vitamin D
Kalsitonin
Sumber: susu, keju, kuning telur, ikan laut, biji-bijian, kacang- kacangan, kubis dan asparagus.
Kebutuhan dewasa ( umur 18 tahun lebih ) laki atau wanita : 800 mg/h
Wanita hamil dan laktasi : 1200 mg/h
Anak ( 1 18 th ) : 800 1200 mg/h
Anak kurang dari satu tahun : 360 540 mg/h
2. Fosfor
Fosfor adalah sebuah mineral yang ditemukan dalam banyak makanan termasuk produk susu dan
daging. Fosfor penting untuk tulang dan gigi yang kuat, serta untuk fungsi saraf yang tepat. Fosfor
merupakan bagian dari kerangka struktural molekul biologis seperti DNA dan RNA. Sel-sel hidup
juga menggunakan fosfor untuk transportasi seluler.
3. Potasium
Potasium adalah mineral penting yang membantu mengatur fungsi jantung, tekanan darah, dan saraf
dan aktivitas otot. Kalium juga dibutuhkan untuk metabolisme karbohidrat dan protein dan membantu
menjaga pH yang tepat dalam tubuh.
4. Sodium
Sodium adalah elemen dan komponen elektrolit dan garam yang membantu mengatur keseimbangan
cairan sel.

5. Zat besi
Zat besi (iron/ ferum) adalah sebuah trace element penting yang diperlukan untuk produksi
hemoglobin, komponen sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Orang dengan
kekurangan zat besi mudah merasa lelah karena tubuh mereka kelaparan oksigen.
Besi juga merupakan bagian dari mioglobin, yang membantu menyimpan oksigen diotot.

29
6. Magnesium
Magnesium adalah logam putih lentur yang cukup permanen di udara kering tapi berkarat di udara
lembab. Ion magnesium sangat penting untuk semua sel makhluk hidup. Lebih dari 300 enzim
membutuhkan ion magnesium. Magnesium diperlukan untuk pembentukan protein, tulang, asam
lemak, sel-sel baru, mengaktifkan vitamin B, merelaksasi otot, membekukan darah, dan membentuk
adenosin trifosfat (ATP).
7. Natrium
Natrium atau sodium adalah sebuah mineral yang ditemukan dalam tubuh dan dalam banyak
makanan. Natrium merupakan nutrisi penting untuk mempertahankan mempertahankan volume darah,
mengatur keseimbangan air dalam sel, dan menjaga fungsi saraf. Ginjal mengontrol keseimbangan
natrium dengan meningkatkan atau menurunkan natrium dalam urin.
Natrium diabsorpsi di usus halus secara aktif (membutuhkan energi), lalu dibawa oleh aliran darah ke
ginjal untuk disaring kemudian dikembalikan ke aliran darah dalam jumlah cukup untuk
mempertahankan taraf natrium dalam darah. Kelebihan natrium akan dikeluarkan melalui urin yang
diatur oleh hormon aldosteron yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal jika kadar natrium darah
menurun.
Mineral, (kecuali K dan Na), membentuk garam dan senyawa lain yang relatif sukar larut,
sehingga sukar diabsorpsi. Absorpsi mineral sering memerlukan protein pengemban spesifik (spesific
carrier proteins), sintesis protein ini berperan sebagai mekanisme penting untuk mengatur kadar
mineral dalam tubuh.
Ekskresi sebagian besar mineral melalui ginjal, ada juga disekresi kedalam getah pencernaan, empedu
dan hilang dalam feses. Kelainan akibat kekurangan mineral. Kekurangan intake semua mineral
esensial dapat menyebabkan sindroma klinik.Bila terjadi difisiensi biasanya sekunder, akibat
malabsorpsi, perdarahan, berlebihan (besi), penyakit ginjal(kalsium), atau problem klinis lain.
Kelaianan akibat kelebihan mineral. Kelebihan intake dari hampir semua mineral menyebabkan gejala
toksik.
Sumber dan kebutuhan mineral sehari-hari. Mineral esensial dan unsur runutan ditemukan dalam
sebagian besar makanan, terutama biji-bijian utuh, buah, sayuran, susu, daging dan ikan. Biasanya
dalam makanan hanya dalam jumlah yang sedikit.
Di bumi kita ini bnyak sekali mineral-mineral yang telah dimanfaatkan oleh manusia, tahu kah anda
jenis mineral dan apa-apa saja unsur yang terkandung di dalamnya, Mineral yang terdapat dialam ada
yang merupakan unsur bebas, ada pula yang merupakan gabungan dari beberapa unsur.

9. Anatomi fisiologi sistem perkemihan


Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjdinya proses penyaringan darah sehingga
darah bebas dari zat-zat yang yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih
dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut dalam air dan
dikeluarkan berupa urin (air kemih).

30
Anatomi FisiologiSistem Perkemihan
Sistem perkemihan terdiri dari: a) dua ginjal (ren) yang menghasilkan urin, b) dua ureter yang
membawa urin dari ginjal ke vesika urinaria (kandung kemih), c) satu vesika urinaria (VU), tempat
urin dikumpulkan, dan d) satu urethra, urin dikeluarkan dari vesika urinaria.
1.Ginjal (Ren)
Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum pada kedua sisi vertebra
thorakalis ke 12 sampai vertebra lumbalis ke-3. Bentuk ginjal seperti biji kacang. Ginjal kanan sedikit
lebih rendah dari ginjal kiri, karena adanya lobus hepatis dexter yang besar.

Struktur Ginjal

Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula fibrosa, terdapat cortex renalis di
bagian luar, yang berwarna cokelat gelap, dan medulla renalis di bagian dalam yang berwarna cokelat
lebih terang dibandingkan cortex. Bagian medulla berbentuk kerucut yang disebut pyramides renalis,
puncak kerucut tadi menghadap kaliks yang terdiri dari lubang-lubang kecil disebut papilla renalis.
Hilum adalah pinggir medial ginjal berbentuk konkaf sebagai pintu masuknya pembuluh darah,
pembuluh limfe, ureter dan nervus.. Pelvis renalis berbentuk corong yang menerima urin yang
diproduksi ginjal. Terbagi menjadi dua atau tiga calices renalis majores yang masing-masing akan
bercabang menjadi dua atau tiga calices renalis minores.
Struktur halus ginjal terdiri dari banyak nefron yang merupakan unit fungsional ginjal. Diperkirakan
ada 1 juta nefron dalam setiap ginjal. Nefron terdiri dari : Glomerulus, tubulus proximal, ansa henle,
tubulus distal dan tubulus urinarius.
Pendarahan
Ginjal mendapatkan darah dari aorta abdominalis yang mempunyai percabangan arteria renalis, arteri
ini berpasangan kiri dan kanan. Arteri renalis bercabang menjadi arteria interlobularis kemudian
menjadi arteri akuarta. Arteri interlobularis yang berada di tepi ginjal bercabang menjadi arteriolae
aferen glomerulus yang masuk ke gromerulus. Kapiler darah yang meninggalkan gromerulus disebut
arteriolae eferen gromerulus yang kemudian menjadi vena renalis masuk ke vena cava inferior.
Persarafan Ginjal
Ginjal mendapatkan persarafan dari fleksus renalis(vasomotor). Saraf ini berfungsi untuk mengatur
jumlah darah yang masuk ke dalam ginjal, saraf ini berjalan bersamaan dengan pembuluh darah yang
masuk ke ginjal.
2.Ureter
Terdiri dari 2 saluran pipa masing-masing bersambung dari ginjal ke vesika urinaria. Panjangnya
25-30 cm, dengan penampang 0,5 cm. Ureter sebagian terletak pada rongga abdomen dan sebagian
lagi terletak pada rongga pelvis.

31
Lapisan dinding ureter terdiri dari:
a. Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
b. Lapisan tengah lapisan otot polos
c. Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa
Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan-gerakan peristaltic yang mendorong urin masuk ke
dalam kandung kemih.
3.Vesika Urinaria (Kandung Kemih)
Vesika urinaria bekerja sebagai penampung urin.Organ ini berbentuk seperti buah pir (kendi).
letaknya dibelakang simfisis pubis didalam rongga panggul. Vesika urinaria dapat mengembang dan
mengempis seperti balon karet.
Dinding kandung kemih terdiri dari:
a. Lapisan sebelah luar (peritoneum).
b. Tunika muskularis (lapisan berotot).
c. Tunika submukosa.
d. Lapisan mukosa (lapisan bagian dalam).
4.Uretra
Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada vesika urinaria yang berfungsi menyalurkan air
kemih ke luar.
Pada laki-laki panjangnya kira-kira 13,7-16,2 cm, terdiri dari:
a. Urethra pars Prostatica
b. Urethra pars membranosa ( terdapat spinchter urethra externa)
c. Urethra pars spongiosa.
Urethra pada wanita panjangnya kira-kira 3,7-6,2 cm (Taylor), 3-5 cm (Lewis). Sphincter urethra
terletak di sebelah atas vagina (antara clitoris dan vagina) dan urethra disini hanya sebagai saluran
ekskresi.

Dinding urethra terdiri dari 3 lapisan:


a. Lapisan otot polos, merupakan kelanjutan otot polos dari Vesika urinaria. Mengandung jaringan
elastis dan otot polos. Sphincter urethra menjaga agar urethra tetap tertutup
b. Lapisan submukosa, lapisan longgar mengandung pembuluh darah dan saraf
c. Lapisan mukosa.
Urin (Air Kemih)
Sifat fisis air kemih, terdiri dari:
a. Jumlah ekskresi dalam 24 jam 1.500 cc tergantung dari pemasukan (intake) cairan dan faktor
lainnya.
b. Warna, bening kuning muda dan bila dibiarkan akan menjadi keruh.
c. Warna, kuning tergantung dari kepekatan, diet obat-obatan dan sebagainya
d. Bau, bau khas air kemih bila dibiarkan lama akan berbau amoniak.
e. Berat jenis 1,015-1,020.
f. Reaksi asam, bila lama-lama menjadi alkalis, juga tergantung dari pada diet (sayur
menyebabkan reaksi alkalis dan protein memberi reaksi asam).
Komposisi air kemih, terdiri dari:
a. Air kemih terdiri dari kira-kira 95% air.
b. Zat-zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein, asam urea, amoniak dan kreatinin.
c. Elektrolit, natrium, kalsium, NH3, bikarbonat, fospat dan sulfat.
d. Pagmen (bilirubin dan urobilin).
e. Toksin.
f. Hormon.

Mikturisi
Mikturisi ialah proses pengosongan kandung kemih setelah terisi dengan urin. Mikturisi melibatkan 2
tahap utama, yaitu:
a. Kandung kemih terisi secara progresif hingga tegangan pada dindingnya meningkat
melampaui nilai ambang batas (Hal ini terjadi bila telah tertimbun 170-230 ml urin), keadaan ini akan
mencetuskan tahap ke 2.

32
b. Adanya refleks saraf (disebut refleks mikturisi) yang akan mengosongkan kandung kemih.
Pusat saraf miksi berada pada otak dan spinal cord (tulang belakang) Sebagian besar pengosongan di
luar kendali tetapi pengontrolan dapat di pelajari latih. Sistem saraf simpatis : impuls menghambat
Vesika Urinaria dan gerak spinchter interna, sehingga otot detrusor relax dan spinchter interna
konstriksi. Sistem saraf parasimpatis: impuls menyebabkan otot detrusor berkontriksi, sebaliknya
spinchter relaksasi terjadi MIKTURISI (normal: tidak nyeri).
Ciri-Ciri Urin Normal
Rata-rata dalam satu hari 1-2 liter, tapi berbeda-beda sesuai dengan jumlah cairan yang masuk.
Warnanya bening oranye tanpa ada endapan.
Baunya tajam.
Reaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan pH rata-rata 6.
Fungsi Ginjal
Ginjal merupakan salah satu bagian darisistem ekskresi pada manusia.Terdapat sepasang ginjal pada
manusia. Panjang ginjal manusia sekitar 10 cm dengan berat kurang lebih 200 gram. Sebagaialat
ekskresi, ginjal mengeluarkan sisa penyaringan darah yang berupa urine. Berikut adalah beberapa
fungsi ginjal manusia. Langsung saja kita simak yang pertama:
1. Menyaring Darah

2. Membentuk Urine

3. Menjaga Keseimbangan Air dalam Tubuh

4. Mempertahankan keseimbangan Kadar Asam dan Basa

5. Mengatur Kadar Kalium dalam Darah

6. Mengekskresikan zat-zat yang merugikan bagi tubuh

7. Memproses Ulang Zat

8. Mengatur Volume Cairan dalam Darah

9. Mengatur Keseimbangan Kandungan Kimia dalam Darah

10. Mengendalikan Kadar Gula dalam Darah

11. Penghasil Zat dan Hormon

12. Menjaga Tekanan Osmosis

13. Menjaga pH Darah

Proses Pembentukan Urin


Urine adalah cairan sisa metabolisme yang dihasilkan ginjal dan dikeluarkan dari tubuh
melalui kencing. Urine terdiri atas air dan bahan-bahan yang terlarut di dalamnya. Bahan-bahan
terlarut tersebut berupa sisa metabolisme tubuh seperti urea, garam terlarut, serta materi organik
lainnya. Terbentuknya urine sendiri ternyata melalui suatu rangkaian proses panjang yang terus terjadi
setiap hari secara berulang-ulang.Proses pembentukan urineinilah yang akan kita bahas pada
kesempatan kali ini.
Proses Pembentukan Urine
Secara umum,proses pembentukan urine melalui 3 tahapan, yaitu proses filtrasi (penyaringan),
reabsorpsi (penyerapan kembali), dan proses augmentasi (pengeluaran zat). Masing-masing proses
dan skema pembentukan urine tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

33
Skema Proses Pembentukan Urine

1. Proses Filtrasi (Penyaringan)

Proses pembentukan urinediawali dengan filtrasi atau penyaringan darah. Penyaringan ini dilakukan
oleh glomerulus pada darah yang mengalir dari aorta melalui arteri ginjal menuju ke badan Malpighi.
Penyaringan akan memisahkan 2 zat. Zat bermolekul besar beserta protein akan tetap mengalir di
pembuluh darah sedangkan zat sisanya akan tertahan. Zat sisa hasil penyaringan ini disebut urine
primer (filtrat glomerulus). Urine primer biasanya mengandung air, glukosa, garam serta urea. Zat-zat
tersebut akan masuk dan disimpan sementara dalam Simpai Bowman.
2. Proses Reabsorpsi (Penyerapan Kembali)
Setelah urine primer tersimpan sementara dalam Simpai Bowman, mereka kemudian akan menuju
saluran pengumpul. Dalam perjalanan menuju saluran pengumpul inilah,proses pembentukan
urinemelalui tahapan reabsorpsi. Zat-zat yang masih dapat digunakan seperti glukosa, asam amino,
dan garam tertentu akan diserap lagi oleh tubulus proksimal dan lengkung Henle. Penyerapan
kembali dari urine primer akan menghasilkan zat yang disebut dengan urine sekunder (filtrat
tubulus). Urine sekunder memiliki ciri berupa kandungan kadar ureanya yang tinggi.

3. Proses Augmentasi (Pengeluaran Zat)


Urine sekunder yang dihasilkan tubulus proksimal dan lengkung Henle akan mengalir menuju
tubuluskontortus distal. Di sini, urine sekuder akan melalui pembuluh kapiler darah untuk melepaskan
zat-zat yang sudah tidak lagi berguna bagi tubuh. Selanjutnya,terbentuklahurineyang sesungguhnya.
Urine ini akan mengalir dan berkumpul di tubuluskolektivus (saluran pengumpul) untuk kemudian
bermuara ke rongga ginjal.

34
Tahapan Pembentukan Urine dan Zat yang Dihasilkan

Dari rongga ginjal, proses pembentukan urine diakhiri dengan mengalirnya urine sesungguhnya
melalui ureter untuk menuju kandung kemih (vesikaurinaria). Apabila kandung kemih telah penuh dan
cukup mengandung urine, ia akan tertekan sehingga akan menghasilkan rasa ingin buang air kecil
pada tubuh. Urine kemudian dialirkan melalui saluran pembuangan yang disebut uretra.

Konsep Kliren
Setelah serangkaian proses pembentukan urine, ada sebuah pembahan bernama konsep klirens.
Konsep klirens berhubungan dengan fungsi ginjal membersihkan plasma darah dari zat sisa. Plasma
klirens adalah volume darah per menit yang telah bersih dari zat.

Mekanisme Pengenceran Urin


a. Mekanisme Pengenceranurin
- Di pengaruhi oleh ADH (anti duretik hormon) dan aldosteron.
- ADH dan aldosteron menyebabkan meningkatnya permeabilitas tubulus sehingga akan
meningkatkan reabsorsi air.
- Hal ini akan menyebabkan volume urin menurun.
- Apabila ADH jumlahnya menurun, maka reabsorsi air menurun akibatnya jumlah urin meningkat.
- Hal-hal yang menyebabkan ADH naik.:
1) Maningkatkan asmolalitas plasma
2) Penurunan volume dan tekanan darah
Hal-hal yang menyebabkan ADH turun:
1) Penurunan asmolalitas plasma
2) Peningkatan volume dan tekanan darah

Ini diatur oleh sistem autoregulasi ginjal, yaitu melalui tubuloglomerular feedback pada
jukstaglomerolus terutama pada makula densa di tubulus distal yang menimbulkan vasokonstriksi dan
vasodilatasi kapiler afferen dan efferen, yang akan mempertahankan laju filtrasi tetap normal pada
MAP antara 70 - 160 mmHg. Namun perubahan tekanan darah akan menyebabkan produksi urin yang

35
meningkat walaupun laju filtrasi tetap normal, karena adanya mekanisme reabsorpsi dan sekresi dari
tubulus ginjal.
b. Mengetahui mekanisme pemekatan dan pengentalan urine!
Apabila permeabilizas terhadap air tinggi, maka sewaktu bergerak ke bawah melalui interstisium yang
pekat, air akan berdifusi keluar duktus pengumpul dan kembali ke dalam kapiler peritubulus. Hasilnya
adalah penurunan ekskresi air dan pemekatan urin. Sebaliknya apabila permeabilizas terhadap air
rendah, maka air tidak akan berdifusi keluar duktus pengumpul melainkan akan diekskresikan melalui
urin, urin akan encer.
Permeabilizas duktus pengumpul terhadap air ditentukan oleh kadar hormone hipofisis Posterior,
hormon antidiuretik (ADH), yang terdapat di dalam darah. Pelepasan ADH dari hipofisis posterior
meningkat sebagai respons terhadap penurunan tekanan darah atau peningkatan osmolalitas ekstrasel
(penurunan konsentrasi air). ADH bekerja pada tubulus pengumpul untuk meningkatkan
permeabilizas air. Apabila tekanan darah rendah, atau osmolalitas plasma tinggi, maka pengeluaran
ADH akan terangsang dan air akan direasorbsi ke dalam kapiler peritubulus sehingga volume dan
tekanan darah naik dan osmolalitas ekstrasel berkurang. Sebaliknya, apabila tekanan darah terlalu
tinggi atau cairan ekstrasel terlalu encer, maka pengeluaran ADH akan dihambat dan akan lebih
banyak air yang diekskresikan melalui urin sehingga volume dan tekanan darah menurun dan
osmolalitas ekstrasel meningkat. (Corwin, 2000).
c. proses terjadinya poliuri
Poliuri adalah volume urin yang berlebihan,biasanya di atas 3 L/hari. Meningkatnya volume urin bisa
disertai gejala sering buang air kecil. , nokturia, haus, dan polidipsia. Keluhan utama poliuria harus
ditindaklanjuti dengan hati-hati karena bisa disebabkan oleh penyakit serius.
Beberapa kelainan bisa menybabkan poliuri,yang paling sering adalah diabetes mellitus dimana
kenaikan konsentrasi glukosa memiliki efek diuretik osmotik. Penyebabnya bisa dikelompokkan
sebagai berikut :
1. Intake cairan berlebihan,misalnya pada polidipsia primer. Keadaan ini sering berhubungan dengan
gangguan psikologis yang menyebabkan pasien minum air secara kompulsif. Peningkatan muatan cairan
tubular, misalnya ureum pada gagal ginjal kronis atau glukosa akibat hiperglikemia pada diabetes
mellitus.
2. Gradien konsentrasi medula yang terganggu akibat penyakit medula ginjal seperti nerokalsinosis,
nefropati analgetik, nekrosis papiler ginjal atau penyakit kistik medula.
3. Menurunnya produksi hormon antidiuretik (ADH) (diabetes insipidus) yang bisa terjadi setelah trauma
kepala atau tumor atau infeksi hipotalamus atau hipofisis. Keadaan-keadaan tersebut akan menginduksi
diabetes insipidus kranial.
4. Keadaan di mana respon tubular terhadap ADH terganggu. Keadaan ini disebut diabetes insipidus
nefrogenik dan diantaranya adalah hiperkalsemia,menurunnya kalium,toksisitas litium dan bentuk
insensitivitas ADH turunan yang jarang ditemukan yang diturunkan secra resesif terpaut kromosom X
5. Setelah sembuh dari obstruksi saluran kemih

Gangguan Sistem Perkemihan


1 INFEKSI SALURAN UROGENITAL

Infeksi saluran urogenital umumnya disebabkan oleh bakteri Escherichia Coli. Dapat pula disebabkan
oleh proteus, klebsiella, dan staphylococcus terutama bila sedang terpasang kateter. Pada saluran
urogenital ini, dapat terjadi penyakit, seperti:
1 Sistisis

Adalah infeksi saluran kemih, yang lebih menyerang wanita dipada pria, karena pada wanita muara
uretra dan vagina dekat dengan daerah anal. Faktor resiko sistisis adaah bersetubuh, kehamilan,
kandung kemih, neurogenis, pemasangan kateter, keadaan-keadaan obstruktif dan diabetes millitus.
Apabila berlanjut, akan menyebabkan kuman-kuman naik dari kandung kemih ke pelvis gimjal, yang
di sebut dengan pielonefritis. Penderita sistisis akan merasakan keluhan seperti disuria ( nyeri pada
saat miksis), sering berkemih, merasa ingin berkemih terus, dan sakit diatas daerah suprapubis.

36
2 Pielonefritis

adalah radang pelvis ginjal. Penyebab paling sering penyakit ini adalah kuman yang berasal dari
kandung kemih yang menjalar naik ke pelvis ginjal. Pielonefritis ada yang akut dan ada yang
menahun. Pielonefritis menahun ada dua tipe, yaitu Pielonefritis yang disebabkan oleh
Refluksvesikouretral yang dapat menyebabkan infeksi papila senyawa perifer dan jaringan parut di
kutub ginjal. Dan Pielonefritis yang disebabkan oleh Obstruksi saluran kemih yang menimbulkan
tekanan tinggi aliran balik urine, yang menyebabkan infeksi semua papila, jaringan parut ginjal
menyebar dan penipisan lapisan korteks ginjal.

2 PENYAKIT GLOMERULAR

1. Glomerulonefritis
Glomerulonefritis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi di nasofaring
oleh Streptococcus -hemolitik. Lebih sering menyerang anak-anak, dengan gejala
yaitu edema akut, oiguria, proteinuria, urine berwarna, dan biasa disertai dengan
hipertensi. Penyakit ini dapat menyebabkan gagal ginjal.

2. Sindrom Nefrotik (nefrosis)


Nefrosis dapat menyebabkan glomerulonefritis, gejala yang dominan adalah
albuminaria (>3,5 gram/hari). Hilangnya protein akibat meningkatnya permeabilitas
membran basal glomerulus. Akibatnya terjadi hipoalbuminemia yang menyebabkan
edema generalisata.

3. OBSTRUKSI SALURAN KEMIH


Obstruksi saluran kemih disebabkan oleh hipertrofi prostat, batu ginjal dan tumor ginjal. Gangguan
obstruktif dapat menyebabkan disfungsi ginjal berat yang meliputi hemoragi dan gagal ginjal, bila
tidak diatasi.
1. Hipertrofi Prostat
Penyebabnya diduga ketidakseimbangan hormon kelamin pria dan wanita, yang terjadinya dengan
meningkatnya usia. Biasanya testosteron adalah androgen utama dalam darah dan membentuk dua
metabolit, yaitu: dihidrotestosteron dan -estradiol. Estradiol adalah steroid yang memiliki sifat-sifat
estrogenik. Ia biasanya bekerja sama dengan androgen, namun dapat bekerja independen dengan
menimbulkan efek berlawanan dengan androgen.
4. GAGAL GINJAL
Penyakit Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan hingga
akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh,
menjaga keseimbangan
cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi urine. Penyakit
gagal ginjal ini dapat menyerang siapa saja yang menderita penyakit serius atau terluka dimana hal itu
berdampak langsung pada ginjal itu sendiri. Penyakit gagal ginjal lebih sering dialamai mereka yang
berusia dewasa, terlebih pada kaum lanjut usia.

1. Gagal Ginjal Akut


Gagal ginjal akut adalah sindrom klinis dimana fungsi ginjal yang menurun dengan cepat dalam
beberapa hari atau minggu sehingga ginjal tidak lagi mengekskresikan produk limbah metabolisme,
biasanya karena hipoperfusi ginjal. Laju filtrasi glomerulus yang menurun dengan cepat menyebabkan
azotemia (uremia) yaitu:
Peningkatan produk limbah nitrogen dalam darah (kreatinin serum dan nitrogen urea darah/BUN
(Blood Urea Nitrogen)
Oliguria
Gejala dan tanda-tanda kliniknya, hipotensi, oligria, ketidakseimbangan elektrolit, anemia, azotemia
( peningkatan kreatinin, fosfat, dan urea dalam darah akibat pemecahan protein otot dan

37
ketidakmampuan mengekskresikan metabolit).
Beberapa masalah ginjal terjadi cepat, misalnya kecelakaan yang melukai ginjal. Kehilangan banyak
darah dapat menyebabkan kegagalan ginjal secara tiba-tiba. Beberapa obat dan racun dapat
menghentikan pekerjaan ginjal. Penurunan fungsi ginjal secara tiba-tiba ini disebut sebagai kegagalan
ginjal akut (acute renal failure/ARF). ARF dapat mengakibatkan kehilangan fungsi ginjal secara
permanen. Tetapi bila ginjal tidak dirusakkan secara berat, kegagalan ginjal ini mungkin pulih.

2.Nekrosis Tubular Akut


Penyebab Nekrosis Tubular Akut (NTA) adalah iskemia dan nefrotoksin. Iskemia selama 25 menit
atau kurang berakibat kerusakan ringan dan masih reversibel. Iskemia 2 jam menimbulkan kerusakan
berat yang irreversibel. Nefrotoksik berupa antibiotik (aminoglikosida, penisilin, sefalosporin,
tetrasiklin, dan sulfonamida), logam berat (sisplatin), agen radiokontras, toksin endogen (mioglobin,
hemoglobin).

3.GagalGinjalKronik
Perjalanan gagal ginjal kronik atau menahun meliputi tahap yang dimulai dengan penurunan cadangan
ginjal, selanjutnya terjadi insufisiensi ginjal, gagal ginjal, dan terakhir uremia (tahap terakhir gagal
ginjal). Keadaan irreversibel ditandai dengan fungsi nefron yang berkurang. Kerusakan ginjal
berlangsung progresif. Perjalanan menuju uremia berlangsung berangsur untuk waktu yang cukup
lama (beberapa tahun). Jika ginjal tak dapat lagi mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
maka diperlukan dialisis (hemodialisis atau dialisis peritoneal).

Demonstrasi anatomi sistem perkemihan

38
10. Metabolisme purin pirimidin

Pengertian Purin dan Pirimidin


Purin merupakan sebuah senyawa organik yang berasal dari dalam tubuh maupun dari luar
tubuh dan strukturnya memiliki dua cincin karbon. Purin sangat memiliki peran yang sangat besar
dalam proses kehidupan manusia seperti contohnya pada proses pembuatan asam urat pada tubuh
manusia.
Pirimidin merupakan senyawa organik yang sangat mirip sekali dengan purin, namun
memiliki struktur yang lebih kecil. Pada pirimidin hanya ditemukan satu cincin karbon.

Metabolisme purin
Asam urat adalah produk akhir katabolisme purin pada manusia, guanin yang berasal dari guanosin
dan hiposantin. Yang berasal dari andenosin melalui pembentukan santin keduannya dikonversi
menjadi asam urat, reaksinya berturut-turut dikatalis oleh enzim guanase dan santin oksidase.
Metabolisme pirimidin
a..Hasil akhir katabolisme pirimidin:CO2, amonia, betalanin dan propionat sangat mudah larut dalam
air bila overproduksi dan jarang didapati kelainan.
b.Hiperurikemia dengan overproduksi PPRP akan terjadi peningkatan nukleotida dan peningkatan
ekskresi dari betalanin.
c.Defisiensi folat dan viamin B12 dengann defisiensi TMP.
Metabolisme Purin dan Pirimidin
Asam nukleat yang dilepas dari pencernaan asam nukleat dan nukleoprotein di dalam traktus
intestinalis akan diurai menjadi mononukleotida oleh enzim ribonukleas, deoksiribonuklease dan
polinukleotidase. Enzim nukleotidae dan fosfatase menghidrolisis mononukleotida menjadi
nukleosida yang kemudian bisa diserap atau diurai lebih lanjut oleh enzim fosforilase intestinal

39
menjadi basa purin serta pirimidin. Basa purin akan teroksidasi menjadi asam urat yang dapat diserap
dan selanjutnya diekskresikan kedalam urine.
Biosintesis Purin
Hasil penelitian dengan menggunakan radioisotop,
ternyata setiap komponen yang dijumpai dalam
kerangka inti purin berasal dari bermacam-macam
sumber diantara lain :
1 Atom C (6) inti purin berasal dari atom
karbon molekul CO2 udara pernafasan.

2 Atom N (1) inti purin bersal dari atom


nitrogen gugus amino (-NH2) molekul
aspartat.

3
Atom C (2) dan atom C (8) inti purin
adalah produk reaksi transformilasi yang
berasal dari senyawa donor gugus formil yang mengakibatkan koenzim FH4 (tetra hidro
folat).

4 Atom N (3) dan atom N (9) berasal dari nitrogen gugus amida molekul glutamin.

5 Atom C (4) atom C (5) dan atom N (7) merupakan molekul glisin.

Masalah klinik metabolisme purin


1 Gout adalah suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam urat dalam tubuh secara
berlebihan, baik akibat produksi yang meningkat, pembuangan melalui ginjal yang menurun
atau peningkatan asupan makanan kaya purin

1 Gout terjadi ketika cairan tubuh sangat jenuh akan asam urat. Karena kadarnya yang tinggi.

2 Gout ditandai dengan :

Serangan berulang dari athritis yang akut, kadang disertai pembentukan kristal natrium urat yang
besar dinamakan tophus deformitas (kerusakan) sendi secara kronis, dan cedera pada ginjal.

2 Sindrom Lesch-nyhan adalah suatu hiperurisemia over produksi yang sering disertai litiasis
asam urat serta sindrom self-mutilation terjadi karena tidak berfungsinya enzim hipoxantin-
guanin fosforibosil transferase yang merupakan enzim pada penyelamatan pada reaksi purin.

3 Penyakit von gierke adalah defisiensi glukosa fosfatase yang terjadi karena sekunder akibat
peningkatan atau pembentukan prekursor PRPP, ribosa 5-fosfat, disamping itu asidosis laktat
yang menyertai akan menikan ambang ginjal untuk urat sehingga terjadi peningkatan total
kadar urat dalam tubuh.

Masalah klinik metabolisme pirimidin


Karena hasil akhir metabolisme pirimidin larut dalam air, maka penyakit biosintesis pirimidin lebih
jarang ditemukan. Kelainannya meliputi asiduria orotat yang sangat jarang terjadi pada manusia.

11. Anatomi fisiologi sistem persyarafan

40
Sistem saraf merupakan salah satu bagian yang menyusun sistem koordinasi yang bertugas menerima
rangsangan, menghantarkan rangsangan ke seluruh bagian tubuh, serta memberikan respons terhadap
rangsangan tersebut.
Pengaturan penerima rangsangan dilakukan oleh alat indera, pengolah rangsangan dilakukan oleh
saraf pusat yang kemudian meneruskan untuk menanggapi rangsangan yang akan datang dilakukan
oleh sistem saraf dan alat indera. Rangsangan dapat berasal dari luar tubuh(eksternal) dan dari luar
tubuh(internal).

Sistem Saraf Pusat dan Perifer


1 Sistem saraf pusat

Seluruh aktivitas tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem ini yang
mengintegrasikan dan mengolah semua pesan yang masuk untuk membuat keputusan atau perintah
yang akan dihantarkan melalui saraf motorik ke otot atau kelenjar. Sistem saraf pusat terdiridari:
a Otak

Otak dilindungi oleh tulang tengkorak serta dibungkus membran jaringan ikat yang disebut meninges.
Bagian-bagian otak, yaitu:
- Korteks cerebrum
- Ganglia sabalis
- Thalamus
- Hipothalamus
- Cerebellum
- Batang otak
Secara umum, terdapat 4 lobus pada otak yaitu lobus frontalis, parietalis, temporalis, dan occipital.

b.Sumsum tulang belakang(medulla spinalis)


Sumsum tulang belakang terletak dibelakang rongga ruas-ruas tulang belakang, yaitu lanjutan dari
medula oblongata memanjang sampai tulang punggung tempatnya sampai ruas tulang pinggang
kedua(canalis centralis vertebrae). Sumsum tulang belakang berfungsi sebagai pusat gerak refleks,
penghantar impuls sensorik dari kulit atau otot ke otak, dan membawa impuls motorik dari otak ke
etektor. Di dalam tulang punggung terdapat sumsum punggung dan cairan serebrospinal.
2 Sistem saraf perifer

Sistem saraf tepi(sistem saraf perifer). Sistem saraf tepi adalah lanjutan dari neuron yang bertugas
membawa impuls saraf menuju ke dan dari sistem saraf pusat. Saraf perifer meliputi 12 saraf kranial,
saraf tulang belakang, dan saraf otonom yang mengatur otot jantung, otot-otot di dinding pembuluh
darah dan kelenjar. Berdasarkan cara kerjanya sistem saraf tepi dibedakan menjadi dua, yaitu:

41
a.Sistem saraf sadar atau sematik

Sistem saraf sadar atau sematik adalah sistem saraf yang mengatur segala gerakan yang dilakukan
secara sadar atau dibawah koordinasi saraf pusat atau otak. Berdasarkan asalnya sistem saraf dibagi
menjadi dua, yaitu: sistem saraf kepala(kranial) dan sistem saraf tulang belakang(spinal).

a Sistem saraf tak sadar

b Sistem saraf otonom mengatur kerja jaringan dan organ tubuh yang tidak disadari atau yang tidak
dipengaruhi oleh kehendak kita. Jaringan dan organ tubuh diatur oleh sistem saraf otonom adalah
pembuluh darah dan jantung. Sistem saraf otonom terdiri atas :

- Sistem saraf simpatik

Sistem saraf simpatik disebut juga sistem saraf torakolumbar, karena saraf preganglion keluar dari
tulang belakang toraks ke-1 sampai dengan ke-12. Sistem saraf ini berupa 25 pasang ganglion atau
simpul saraf yang terdapat di sumsum tulang belakang.
-Sistem saraf parasimpatik.

Sistem saraf parasimpatik adalah bagian dari sistem saraf otonom yang cenderung bertindak berlawanan
terhadap sistem saraf simpatik. Sistem saraf parasipatik disebut juga dengan sistem saraf kraniosakral,
karena saraf preganglion keluar dari daerah otak dan daerah sakral.

Struktur Sistem Saraf


Struktur saraf itu terdiri dari bagian sensorik dan juga bagian motoric yang saling berintegrasi. Fungsi
dasar dari system saraf ini ada tiga yaitu :
1. Sensatiaon (sensasi), itu berperan dalam memonitor perubahan atau peristiwa yang terjadi baik di
dalam maupun diluar tubuh.

2. Integrasi (integrasi), itu merupakan proses yang paralel dan proses interpretasi informasi yang
berasal dari bagian sensori dan peristiwa ini biasanya bisa terjadi di otak dll (yang jelas tempat yang
berperan sebagai pusat integrasi) untuk di ditentukan respon yang tepat.

3.Reaction (reaksi), reaksi ini bisa juga disebut motor output yaitu proses aktifasi dari otot atau
kelenjar-kelenjar dan khasnya melalui pelepasan neurotransmitter.

Sel-Sel pada Sistem Saraf

Pengertian Neuron
Neuron adalah unit fungsional sistem saraf yang terdiri dari badan sel dan perpanjangan sitoplasma.
a. Badan sel atau perikarion, suatu neuron mengendalikan metabolisme keseluruhan neuron.
Bagian ini tersusun dari komponen berikut :
1) Satu nucleus tunggal, nucleolus yang menanjol dan organel lain seperti
kompleks golgi dan mitochondria, tetapi nucleus ini tidak memiliki sentriol dan tidak dapat
bereplikasi.
2) Badan nissi, terdiri dari reticulum endoplasma kasar dan ribosom-ribosom bebas serta berperan
dalam sintesis protein.
3) Neurofibril, yaitu neurofilamen dan neurotubulus yang dapat dilihat melalui mikroskop cahaya
jika diberi pewarnaan dengan perak.
b. Dendrit adalah perpanjangan sitoplasma yang biasanya berganda dan pendek sertaberfungsi untuk
menghantar impuls ke sel tubuh.
c. Akson adalah suatu prosesus tunggal, yang lebih tipis dan lebih panjang dari dendrite. Bagian ini
menghantar impuls menjauhi badan sel ke neuron lain, ke sel lain (sel otot atau kelenjar) atau ke
badan sel neuron yang menjadi asal akson.
Klasifikasi Neuron

42
a. Fungsi
Klasifikasi neuron secara fungsional berdasarkan arah transmisi impulsnya:
1) Neuron sensorik (aferen)
2) Neuron motorik
3) Interneuron (neuron yang berhubungan),
b. Struktur
Klasifikasi neuron secara structural berdasarkan jumlah prosesusnya:
1) Neuron unipolar
2) Neuron bipolar
Sel Neuroglial
Sel neuroglial biasanya disebut glia, sel neuroglial adalah sel penunjang tambahan pada SSP yang
berfungsi sebagai jaringan ikat.
a. Astrosit adalah sel berbentuk bintang yang memiliki sejumlah prosesus panjang, sebagian besar
melekat pada dinding kapilar darah melalui pedikel atau kaki vascular.
b. Oligodendrosit menyerupai astrosit, tetapi badan selnya kecil dan jumlah prosesusnya lebih sedikit
dan lebih pendek.
c.Mikroglia ditemukan dekat neuron dan pembuluh darah, dan dipercaya memiliki peran fagositik.
d.Sel ependimal membentuk membran spitelial yang melapisi rongga serebral dan rongga medulla
spinalis.
Kelompok Neuron
a. Nukleus adalah kumpulan badan sel neuron yang terletak di dalam SSP.
b. Ganglion adalah kumpulan badan sel neuron yang terletak di bagian luar SSP dalam saraf perifer.
c. Saraf adalah kumpulan prosesus sel saraf (serabut) yang terletak di luar SSP.
d. Saraf gabungan. Sebagian besar saraf perifer adalah saraf gabungan; saraf ini mengandung serabut
arefen dan eferen yang termielinisasi dan yang tidak termielinisasi.
e. Traktus adalah kumpulan serabut saraf dalam otak atau medulla spinalis yang memiliki origo dan
tujuan yang sama.
f. Komisura adalah pita serabut saraf yang menghubungkan sisi-sisi yang berlawanan pada otak atau
medulla spinalis.

Impuls Saraf
Impuls dapat dikatakan sebagai aliran listrik yang merambat pada serabut saraf. Jika sebuah serabut
saraf tidak menghantarkan impuls, dikatakan bahwa serabut saraf tersebut dalam keadaan istirahat.
Impuls dapat dihantarkan melalui sel saraf dan sinapsis.
Impuls melalui sel saraf
Impuls dapat mengalir melalui serabut saraf karena mempunyai perbedaan potensial listrik antara
bagian luar dan bagian dalam serabut saraf. Pada saat sel saraf istirahat, bagian dalam serabut saraf
bermuatan negatif, kira-kira -60 mV, sedangkan bagian luarnya bermuatan positif. Keadaan muatan
listrik tersebut diberi nama potensial istirahat, sedangkan membran serabut saraf dalam keadaan
polarisasi.

43
Perubahan muatan dalam neuron selama penjalaran impuls )

Jika sebuah impuls bergerak (merambat) melalui sebuah akson, dalam waktu singkat muatan di
sebelah dalam impuls menjadi positif, kira-kira +60 mV, dan muatan sebelah luarnya akan menjadi
negatif. Perubahan tiba-tiba pada potensial istirahat bersamaan dengan impuls disebut potensial kerja.
Pada saat ini terjadi depolarisasi pada selaput membran akson. Proses depolarisasi merambat
sepanjang serabut saraf bersamaan dengan merambatnya impuls. Akibatnya, muatan negatif di sebelah
luar membran merambat sepanjang serabut saraf.

Perjalaran impuls melalui saraf

Mekanisme jalannya impuls melalui saraf (berbeda dengan gambar): (1) neuron istirahat (2) stimulus
diberikan, menimbulkan impuls (3) impuls bergerak sebagai aliran listrik (4) stimulus kedua diberikan
(5) kedua impuls yang berjarak tertentu berjalan sepanjang akson.
Apabila impuls telah lewat, maka sementara waktu serabut saraf tidak dapat dilalui oleh impuls
karena terjadi potensial kerja menjadi potensial istirahat. Agar dapat berfungsi kembali, diperlukan
waktu kira-kira 1/1000 sampai 1/500 detik untuk pemulihan.

Kecepatan impuls merambat berbeda-beda pada setiap spesies. Pada mamalia tertentu, rambatan
impuls dapat mencapai 100 meter per detik, sedangkan pada hewan tingkat rendah mungkin hanya
sekitar 0,5 meter per detik. Faktor yang mempengaruhi kecepatan rambatan ini adalah : (1) selaput

44
mielin, dan (2) diameter serabut saraf. Pada serabut saraf yang mempunyai mielin, depolarisasi hanya
terjadi pada nodus ranvier sehingga terjadi lompatan potensial kerja, sehingga impuls saraf akan
merambat lebih cepat. Semakin besar diameter serabut saraf pun akan mempercepat rambatan impuls
saraf.
Impuls melalui sinapsis
Sinapsis adalah titik temu antara ujung neurit (akson) dari satu neuron dengan ujung dendrit dari
neuron lainnya. Setiap ujung neurit membengkak membentuk bonggol yang sidebut bonggol sinapsis
(synaptic knob). Pada bonggol sinapsis terdapat mitokondria dan gelembung-gelembung sinapsis.

Gelembung-gelembung sinapsis tersebut berisi zat kimia neurotransmitter yang berperan penting
dalam merambatkan impuls saraf ke saraf lainnya. Ada berbagai macam neurotransmitter, antara lain
asetilkolin yang terdapat pada sinapsis seluruh tubuh, noradrenalin yang terdapat pada sistem saraf
simpatis, dan dopamin serta serotonin yang terdapat di otak.
Antara ujung bonggol sinapsis dengan membran sel saraf berikutnya terdapat celah sinapsis yang
dibatasi oleh membran prasinapsis (membran dari bonggol sinapsis) dan membran postsinapsis
(membran dendrit dari sel saraf selanjutnya atau membran efektor). Apabila impuls saraf sampai pada
bonggol sinapsis, maka gelembung-gelembung sinapsis akan mendekati membran prasinaps,
kemudian melepaskan isinya, yaitu neurotransmitter, ke celah sinapsis. Impuls saraf bawa Liem
neurotransmitter ini. Neurotransmitter menyeberang celah sinapsis menuju membran postsinapsis.
Zat kimia neurotransmitter ini akan mengakibatkan terjadinya depolarisasi pada membran
postsinapsis dan terjadilah potensial kerja. Ini berarti impuls telah diberikan ke serabut saraf
berikutnya. Dengan demikian impuls saraf menyeberangi celah sinapsis dengan cara perpindahan zat-
zat kimia, untuk kemudian dilanjutkan pada sel saraf berikutnya dengan cara rambatan potensial kerja.
Apabila neurotransimitter sudah melakukan tugasnya, maka ia akan diuraikan oleh enzim yang
dihasilkan oleh membran postsinapsis. Misalnya apabila neurotransmitter berupa asetilkolin maka
enzim yang akan menguraikannya adalah enzim asetilkolinesterase.

Demonstrasi anatomi sistem persyarafan

45

You might also like