Professional Documents
Culture Documents
Pengertian Aborsi
Aborsi atau abortus adalah pengakhiran kehamilan atau hasil konsepsi
sebelum janin dapat hidup di luar kandungan.
Dalam dunia kedokteran dikenal 3 macam aborsi, yaitu:
1. Aborsi Spontan/ Alamiah atau Abortus Spontaneus berlangsung tanpa
tindakan apapun. Kebanyakan disebabkan karena kurang baiknya kualitas
sel telur dan sel sperma.
2. Aborsi Buatan/ Sengaja atau Abortus Provocatus Criminalis pengakhiran
kehamilan sebelum usia kandungan 20 minggu atau berat janin kurang dari
500 gram sebagai suatu akibat tindakan yang disengaja dan disadari oleh
calon ibu maupun si pelaksana aborsi (dalam hal ini dokter, bidan atau
dukun beranak).
3. Aborsi Terapeutik/ Medis atau Abortus Provocatus Therapeuticum
pengguguran kandungan buatan yang dilakukan atas indikasi medik.
Dampak Abortus
1. Timbul luka-luka dan infeksi-infeksi pada dinding alat kelamin dan merusak
organ-organ di dekatnya seperti kandung kencing atau usus.
2. Robek mulut rahim sebelah dalam (satu otot lingkar). Hal ini dapat terjadi
karena mulut rahim sebelah dalam bukan saja sempit dan perasa sifatnya,
tetapi juga kalau tersentuh, maka ia menguncup kuat-kuat. Kalau dicoba
untuk memasukinya dengan kekerasan maka otot tersebut akan menjadi
robek.
3. Dinding rahim bisa tembus, karena alat-alat yang dimasukkan ke dalam
rahim.
4. Terjadi pendarahan. Biasanya pendarahan itu berhenti sebentar, tetapi
beberapa hari kemudian/ beberapa minggu timbul kembali. Menstruasi tidak
normal lagi selama sisa produk kehamilan belum dikeluarkan dan bahkan
sisa itu dapat berubah menjadi kanker.
Alasan aborsi
Dengan berbagai alasan seseorang melakukan aborsi tetapi alasan yang paling
utama adalah alasan-alasan non-medis. antara lain :
1. Tidak ingin memiliki anak karena khawatir menggangu karir, sekolah, atau
tanggung jawab yang lain
2. Tidak memiliki cukup uang untuk merawat anak
3. Tidak ingin memiliki anak tanpa ayah
Alasan lain yang sering dilontarkan adalah masih terlalu muda (terutama
mereka yang hamil di luar nikah), aib keluarga, atau sudah memiliki banyak
anak. Ada orang yang menggugurkan kandungan karena tidak mengerti apa
yang mereka lakukan. Mereka tidak tahu akan keajaiban-keajaiban yang
dirasakan seorang calon ibu, saat merasakan gerakan dan geliatan anak dalam
kandungannya.
Kedua: Membunuh satu nyawa sama artinya dengan membunuh semua orang.
Menyelamatkan satu nyawa sama artinya dengan menyelamatkan semua
orang.
Didalam agama Islam, setiap tingkah laku kita terhadap nyawa orang lain,
memiliki dampak yang sangat besar. Firman Allah: Barang siapa yang
membunuh seorang manusia, bukan karena sebab-sebab yang mewajibkan
hukum qishash, atau bukan karena kerusuhan di muka bumi, maka seakan-
akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang
memelihara keselamatan nyawa seorang manusia, maka seolah-olah dia telah
memelihara keselamatan nyawa manusia semuanya. (QS 5:32)
Ketiga: Umat Islam dilarang melakukan aborsi dengan alasan tidak memiliki
uang yang cukup atau takut akan kekurangan uang.
Banyak calon ibu yang masih muda beralasan bahwa karena penghasilannya
masih belum stabil atau tabungannya belum memadai, kemudian ia
merencanakan untuk menggugurkan kandungannya. Alangkah salah
pemikirannya. Ayat Al-Quran mengingatkan akan firman Allah yang bunyinya:
Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut melarat. Kamilah
yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu juga. Sesungguhnya
membunuh mereka adalah dosa yang besar. (QS 17:31)
Keempat: Aborsi adalah membunuh. Membunuh berarti melawan terhadap
perintah Allah.
Membunuh berarti melakukan tindakan kriminal. Jenis aborsi yang dilakukan
dengan tujuan menghentikan kehidupan bayi dalam kandungan tanpa alasan
medis dikenal dengan istilah abortus provokatus kriminalis yang merupakan
tindakan kriminal tindakan yang melawan Allah. Al-Quran menyatakan:
Adapun hukuman terhadap orang-orang yang berbuat keonaran terhadap Allah
dan RasulNya dan membuat bencana kerusuhan di muka bumi ialah: dihukum
mati, atau disalib, atau dipotong tangan dan kakinya secara bersilang, atau
diasingkan dari masyarakatnya. Hukuman yang demikian itu sebagai suatu
penghinaan untuk mereka di dunia dan di akhirat mereka mendapat siksaan
yang pedih. (QS 5:36)
Kelima: Sejak kita masih berupa janin, Allah sudah mengenal kita.
Sejak kita masih sangat kecil dalam kandungan ibu, Allah sudah mengenal kita.
Al-Quran menyatakan:Dia lebih mengetahui keadaanmu, sejak mulai
diciptakaNya unsur tanah dan sejak kamu masih dalam kandungan ibumu.(QS:
53:32) Jadi, setiap janin telah dikenal Allah, dan janin yang dikenal Allah itulah
yang dibunuh dalam proses aborsi.
Pendapat penulis
Akan tetapi menurut hemat penulis, aborsi tetap haram meskipun
dilakukan pada waktu sebelum 40 hari. Karena secara kodrati, sejak
bertemunya sel telur laki-laki dengan ovum perempuan, sudah mengindikasikan
adanya suatu kehidupan dan mempunyai potensi besar untuk hidup.
Sedangkan mengenai peniupan ruh pada 40 hari setelah bertemunya kedua sel
tersebut, hanyalah masalah waktu dan prosedur dari Allah SWT.
Selain itu, penghalalan aborsi sebelum 40 hari, hanya akan memperluas
ruang gerak bagi para pasangan yang tidak bertanggung jawab yang hanya
menginginkan enaknya berhubungan seksual tanpa menginginkan konsekuensi
yang akan terjadi. Jika hal ini dihalalkan dan dilegalkan berarti sama saja
dengan menghalalkan dan melegalkan perzinaan.