Professional Documents
Culture Documents
KATA
PENGANTAR........................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 1
BAB I.................................................................................................................................. 2
PENDAHULUAN............................................................................................................... 2
A. Latar Belakang........................................................................................................... 2
B. Rumusan Masalah......................................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................................ 2
BAB II................................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN..................................................................................................................2
C. Etiologi......................................................................................................................2
E. Pemeriksaan...............................................................................................................2
BAB III................................................................................................................................ 2
PENUTUP........................................................................................................................... 2
A. Kesimpulan................................................................................................................2
B. Saran.......................................................................................................................... 2
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................2
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nervus Ulnaris berasal dari pleksus brachialis (C8-T1). Nervus ini berperan dalam
fungsi sensorik dan motorik . Dia berjalan dari processus coracobrachialis menuju
pertengahan lengan atas. Kemudian berbelok dibawah epikondilus medialis dan lewat
diantara dua caput muskulus fleksor carpi ulnaris memasuki lengan bawah dan
mempersarafi muskulus fleksor carpi ulnaris dan muskulus fleksor digitorum profunda.
Claw hand merupakan salah satu bentuk kecacatan pada tangan yang biasa disebut
jari-jari kriting. Claw hand terjadi akibat kerusakan saraf ulnaris dan saraf medianus,
dimana kita ketahui bahwa kedua saraf tersebut mempersarafi otot-otot pada jari-jari.
Claw hand juga kadang menjadi diagnosis banding dari carpal tunel syndrom dimana
terjadi karena banyak pergerakan fleksi ekstensi, memiliki perbedaan berupa rasa nyeri
karena tidak ada kerusakan saraf sebagaimana yang terjadi pada claw hand.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana anatomi pada Nervus Ulnaris ?
2. Apa yang dimaksud Claw Hand ?
3. Bagaimana penyebab pada Claw Hand ?
4. Bagaimana tanda dan gejala?
5. Bagaimana pemeriksaan Fisioterapi pada kasus Claw Hand ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui anatomi pada Nervus Ulnaris
2. Untuk mengetahui defenisi Claw Hand
3. Untuk mengetahui penyebab pada Claw Hand
4. Untuk mengetahui tanda dan gejala
5. Untuk mengetahui pemeriksaan Fisioterapi pada kasus Claw Hand
BAB II
PEMBAHASAN
2
A. Anatomi Nervus Ulnaris
Tipe : campuran sensoris dan motoris.
Origo : dari serabut medial pleksus brakialis.
Perjalanan dan percabangan : berjalan pada m.korakobrakialis menuju
pertengahan lengan dimana nervus ini menembus septum intermuskularis medialis
bersama dengan a.kolateralis ulnaris superior dan memasuki kompartemen
posterior. Kemudian berbelok di bawah epikondilus medialis dan lewat diantara
dua kaput m.fleksor karpi ulnaris memasuki lengan bawah dan mensyarafi
m.fleksor karpi ulnaris dan setengah m.fleksor digitorum profunda. Di lengan
bawah bagian bawah arteri berada disisi lateral n.ulnaris dan tendon m.fleksor
karpi ulnaris. Di sisi terjadi percabangan menjadi cabang kutaneus dorsalis dan
palmaris. N.ulnaris lewat disebelah superfisial retinakulum muskulorum fleksorum
manus dan akhirnya terbagi menjadi cabang-cabang terminal. Yaitu:
3
B. Definisi Claw Hand
Claw hand merupakan salah satu bentuk kecacatan pada tangan yang biasa disebut
jari-jari kriting. Claw hand terjadi akibat kerusakan saraf ulnaris dan saraf medianus,
dimana kita ketahui bahwa kedua saraf tersebut mempersarafi otot-otot pada jari-jari .
Claw hand termasuk kecacatan fisik pada tangan yaitu metacarpopalangeal joint
hyperextensi, proximal interpalangeal joint fleksi, dan distal interpalangeal joint fleksi.
Kelumpuhan atau claw hand tersebut dianggap permanet jika pada waktu mulai terjadinya
kelemahan sampai lumpuh diatas 6 bulan.
C. Etiologi
N. Unaris mengandung serabut-serabut radiks ventral/dorsal C.8 dan T.1. Ia
merupakan salah satu cabang terbesar dari fesikulus medialis. Di belakang kondilus
medialis humeri ia dapat teraba. Otot-otot yang disarafinya ialah m. fleksor karpi ulnaris,
kedua m. digitorum profundus sisi ulnar, m. palmaris brevis, kedua m. lumbrikalis sisi
ulnar, kedua m. interosei dorsalis sisi ulnar, m. aduktor polisis dan bagian ulnar . fleksor
4
polisis brevis. Karena kelumpuhan otot-otot tersebut, maka tangan yang lumpuh
memperlihatkan sikap khas, yang dinamakan clawhand. Dimana didalam kelainan itu,
jari kelingking dan jari manis tidak dapat berfleksi dipersendian metakarpopalangeal,
sedangkan segenap palangs jari-jari tersebut bersikap menekuk. Sedangkan ibu jari tidak
dapat melakukan aduksi serta atrofi melanda otot interosei sisi ulnar dan otot-otot
hipotenar. Kawasan sensoriknya adalah kulit yang menutupi jari kelingking dan separuh
jari manis. Lesi pada n. ulnaris dapat terjadi karena fraktur atau dislokasi di siku. Oleh
sebab kubitus vagus atau osteofit n. ulnaris dapat tergeser, sehingga pindah dari belakang
kondilus humeri ke depannya. Sering juga dijumpai neuritis n. ulnaris karena kuman
Hansen. Pada tahap dininya dirasakan nyeri sepanjang jari kelingking, namun pada tahap
lanjutnya terdapat anesthesia (mati rasa) dan clawhand
A. Tangan yang agak kaku, misalnya pada waktu meluruskan jarinya terasa seperti
mengeper bengkok kembali ke posisi fleksi.
B. Tangan yang membutuhkan latihan fisioterapi yang lama untuk mengatasi
kontraktur flexinya atau masih tersisa kontrakturnya setelah fisioterapi yang
berkepanjangan.
C. Tangan yang mengalami paralisis ekstensor pergelangan tangan yang tidak
memungkinkan transfer ekstensor-flexor tendon ,misalnya pada paralisis n.radialis.
Dan dimana tidak ada Palmaris atau terlalu lemah
1. Nyeri
2. Pembengkakan
3. Riangulasi pada ketiga titik oleh olecranon, epicondylus medialis, epycondylus
lateralis
5
Sedangkan Gejalanya pada :
E. Pemeriksaan
Froment's sign
Sebuah tes yang dirancang untuk menentukan adanya kelemahan otot
adduktor policis karena kelumpuhan nervus ulnaris. Pasien diminta untuk
memegang selembar kertas memakai ujung ibu jari dan sisi radial jari telunjuk.
Hasil uji positif jika saat penguji menarik kertas dari pegangan pasien maka
phalang terminal ibu jari pasien akan terfleksikan atau jika sendi MCP di ibu jari
menjadi sangat memanjang (Jeannes sign).
Pemeriksaan MMT
Pasien diposisikan seergonomis mungkin sebelum terapi. Pasien diminta
menggerakkan wrist aktif. Apabila pasien mampu maka dilakukan pemeriksaan
gerak resisted fleksor wrist. Selanjutnya disimpulkan kriteria MMTnya dengan
kriteria sebagai berikut :
0 = tidak terjadi kontraksi
1 = terjadi peningkatan tonus
2 = mampu bergerak dengan bantuan atau tanpa gravitasi
3 = mampu bergerak aktif melawan gravitasi
4 = mampu bergerak melawan tahanan moderat
5 = normal
6
panas atau dingin.Positif jika pasien beberapa kali salah menyebutkan hasil
tes.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Claw hand merupakan salah satu bentuk kecacatan pada tangan yang biasa disebut
jari-jari kriting. Dimana didalam kelainan itu, jari kelingking dan jari manis tidak dapat
berfleksi dipersendian metakarpopalangeal, Claw hand terjadi akibat kerusakan saraf
ulnaris dan saraf medianus, dimana kita ketahui bahwa kedua saraf tersebut mempersarafi
otot-otot pada jari-jari, sehingga Kelumpuhan atau claw hand tersebut dianggap permanet
jika pada waktu mulai terjadinya kelemahan sampai lumpuh diatas 6 bulan.
B. Saran
Denga adanya makalah ini kami sarankan agar pembaca dapat mengetahui lebih
jauh apa yang di maksud dengan Claw Hand, tanda- tandanya serta penyebabnya,
sehingga kita dapat melakukan pencegahan dini sebelum terjadinya claw hand. Semoga
7
makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sebelumnya kami
memohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami
memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
DAFTAR PUSTAKA
http://sekitarduniaunik.blogspot.co.id/2013/04/fakta-tentang-kram-dan-
kesemutan.html
http://halamanblogku.blogspot.co.id/2013/04/lesi-nerve-
ulnaris_8665.html