You are on page 1of 23

DAFTAR ALAT PELINDUNG DIRI

No. Ruang Nama Alat Kebutuhan Alat Yang Keterangan


Ada
Kacamata las 2 1 -
Topi pelindung 3 1 -
kepala
Ear Mup 1 1 -
Sarung tangan tahan 4 4 -
1 IPS RS panas
Sarung tangan anti 2 1 -
listrik
2 2 -
Sepatu boat
2 2 -
Baju kerja
Sepatu boat 12 4 -
Topi pelindung 12 4 -
kepala
2 INSTALASI SANITASI Wear pach 12 4 -
Masker 12 2 -
Sarung tangan kain 6 3 -
Sarung tangan karet 3 3 -
Sepatu boat 6 4 -
Masker 6 4 -
3 LAUNDRY
Sarung tangan karet 6 4 -
Pakaian dari plastik 6 4 -
Apron 4 2 -
Film badge 4 2 -
4 RADIOLOGI
Masker kain 4 4 -
Gonat silk 1 1 -
Baju Operasi 20 15 -
Masker 30 25 -
5 BEDAH SENTRAL
Topi penutup kepala 30 25 -
Sarung tangan karet 30 30 -
Sarung tangan 10 6 -
Masker 10 6 -
6 GIZI Celemek 10 6 -
Tutup kepala 10 6 -

Sarung tangan 40 35 -
7 KEPERAWATAN
Masker 30 25 -
Masker 20 10 -
8 IGD Baju kerja 15 5 -
Sarung tangan 30 20 -

1
RS Dr. R. SOETIJONO
BLORA

KEBIJAKAN TENTANG PENGKAJIAN


PROSEDUR
Jl. Dr. Sutomo No. 42
Blora

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

1/1
Tgl Terbit : DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RS Dr. R. SOETIJONO BLORA
1 April 2002
KEBIJAKAN
HENDRO TJAHJONO, SKM, MM.
Pembina Tk. I
NIP. 19570413 198701 1 004

Usaha untuk menanggulangi reaksi akibat terkena bahan


Pengertian berbahaya.

Tujuan Untuk mengurangi resiko kematian dan kesakitan.

1. Reaksi yang timbul akibat bahan berbahaya bisa syok, reaksi


alergi ataupun luka bakar.
2. Bila terjadi syok maka dilakukan resusitasi sambil diberikan
anti dotumnya.
Kebijakan 3. Bila terjadi reaksi alergi bisa diberikan obat-obatan
kortikosteroid dan atau antihistamin.
4. Bila terjadi luka bakar atau iritasi maka dilakukan pencucian
luka untuk menghilangkan bahan berbahaya tersebut
kemudian dilanjutkan pemberian obat-obatan lainnya.

Unit Terkait Seluruh karyawan dan pasien.

Ketua Tim K3
RS. Dr. R. Soetijono Blora,

..

2
RS Dr. R. SOETIJONO
BLORA

KEBIJAKAN TENTANG PENGKAJIAN


PROSEDUR
Jl. Dr. Sutomo No. 42
Blora

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

1/1
Tgl Terbit : DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RS Dr. R. SOETIJONO BLORA
1 April 2002
KEBIJAKAN
HENDRO TJAHJONO, SKM, MM.
Pembina Tk. I
NIP. 19570413 198701 1 004

Penggunaan media kontras dalam pemeriksaan secara radiologis


sangat membantu dalam menegakkan diagnosa, tetapi
Pengertian penggunaan media kontras bisa menimbulkan reaksi yaitu alergi
bagi pasien. Bila alergi yang terjadi pada pasien tidak segera
diatasi bisa menimbulkan efek negatif.

Sebagai acuan dalam melaksanakan tindakan bila terjadi reaksi


Tujuan yang timbul akibat pemakaian bahan kontras, sehingga akibat
yang lebih jauh dapat dicegah dengan segera.

1. Reaksi yang timbul akibat pemakaian bahan ini dapat ringan


dapat juga berat dengan ditandai shock dan kehilangan
kesadaran.
2. Tanda-tanda reaksi alergi dapat berupa:
Ringan: mual, muntah, gatal, bintik-bintik merah pada kulit
(urticaria), pasien merasa bau yodium.
Berat : muntah-muntah, keringat dingin, pusing-pusing, tensi
turun sampai nol, nadi cepat, kecil sampai tak teraba,
hilang kesadaran sampai shock.
3. Reaksi alergi dapat diberikan injeksi IV/ IM anti histamin
Kebijakan (deladryl dexametason) 2 cc. Bila gejala-gejala timbul maka
injeksi dapat diulang lagi.
4. Reaksi yang berat dapat langsung shock. Tindakan pertama
kontras dihentikan pemberiannya, lalu diberikan adrenalin sub
cutan 0,3 cc, pasang infus atau bila sudah pasang diberikan
dengan kecepatan maksimum (guyur) dengan NaCl 0,9%
atau glukosa 5%. Beri O2 intermilten, kepala direndahkan
tanpa bantal. Kontrol tensi dan nadi, bila belum naik/ teraba
dapat ditambah adrenalin 0,3 cc sub cutan dan dexametason
1 ampul IV, bila pernapasan berhenti, lakukan segera
pernapasan buatan dan segera konsul dengan bagian
anesthesi sambil terus memonitor tensi dan nadi.
Unit Terkait Ruang Radiologi, IGD

Ka. Instalasi Radiologi


RS. Dr. R. Soetijono Blora,

3
RS Dr. R. SOETIJONO
BLORA

BAHAN BERBAHAYA
Jl. Dr. Sutomo No. 42
Blora

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

1/1
Tgl Terbit : DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RS Dr. R. SOETIJONO BLORA
1 April 2002
KEBIJAKAN
HENDRO TJAHJONO, SKM, MM.
Pembina Tk. I
NIP. 19570413 198701 1 004

Bahan beracun berbahaya adalah bahan yang selama


pembuatan, pengolahan, pengangkutan, penyimpanan dan
Pengertian penggunaan dapat menimbulkan kerusakan atau mengganggu
kesehatan.

Agar karyawan menggunakan bahan berbahaya secara benar


Tujuan dan aman.

1. Setiap lokasi bahan berbahaya harus diberi rambu AWAS


BAHAN BERBAHAYA.
2. Setiap bahan berbahaya tersimpan di tempat khusus/
tersendiri, dijauhkan dari api.
3. Setiap karyawan yang bekerja menggunakan bahan
Kebijakan berbahaya harus menggunakan alat pelindung diri.
4. Setiap karyawan harus mengetahui cara penggunaan bahan
berbahaya secara benar.
5. Yang termasuk bahan berbahaya antara lain alkohol, LPG,
Oksigen, desinfektan, reagen, sitostika, narkotika.

Instalasi laboratorium, Instalasi Farmasi, Instalasi Gizi, IPSRS,


Unit Terkait ISRS.

Ketua Tim K3
RS. Dr. R. Soetijono Blora,

4
RS Dr. R. SOETIJONO
BLORA

TEMPAT BERESIKO
Jl. Dr. Sutomo No. 42
Blora

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

1/1
Tgl Terbit : DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RS Dr. R. SOETIJONO BLORA
1 April 2002
KEBIJAKAN
HENDRO TJAHJONO, SKM, MM.
Pembina Tk. I
NIP. 19570413 198701 1 004

Tempat beresiko yaitu tempat penyimpanan bahan mudah


Pengertian terbakar/ menguap.

Tujuan Agar para karyawan bekerja secara aman ditempat beresikol

1. Pemeriksaan kesehatan bagi karyawan di unit beresiko.


2. Pemberian makanan tambahan untuk karyawan di instalasi
radiologi.
3. Pemeriksaan kuku bagi karyawan penjamah makanan di
Kebijakan instalasi gizi.
4. Pemakaian alat pelindung diri bagi karyawan di unit beresiko.
5. Pemasangan rambu/ tanda bahaya pada bahan berbahaya
dan tempat beresiko.
6. Pengobatan bagi karyawan yang sakit.

Unit Terkait Seluruh Karyawan.

Ketua Tim K3
RS. Dr. R. Soetijono Blora,

5
RS Dr. R. SOETIJONO
BLORA

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


Jl. Dr. Sutomo No. 42
Blora

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

1/1
Tgl Terbit : DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RS Dr. R. SOETIJONO BLORA
1 April 2002
KEBIJAKAN
HENDRO TJAHJONO, SKM, MM.
Pembina Tk. I
NIP. 19570413 198701 1 004

Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu usaha untuk


Pengertian mewujudkan tenaga kerja yang sehat, cara kerja dan lingkungan
kerja aman.

Tujuan Untuk mengurangi resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

1. Pemeriksaan kesehatan bagi karyawan di unit beresiko.


2. Pemberian makanan tambahan untuk karyawan di instalasi
radiologi.
3. Pemeriksaan kuku bagi karyawan penjamah makanan di
Kebijakan instalasi gisi.
4. Pemakaian alat pelindung diri bagi karyawan di unit beresiko.
5. Pemasangan rambu/ tanda bahaya pada bahan berbahaya
dan tempat beresiko.
6. Pengobatan bagi karyawan yang sakit.

Unit Terkait Seluruh Pasien.

Ketua Tim K3
RS. Dr. R. Soetijono Blora,

6
RS. dr. R. SOETIJONO BLORA

SOP YANG BERKAITAN DENGAN KESELAMATAN


KERJA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
INFEKSI NOSOKOMIAL, BAHAYA KEBAKARAN

Jl. dr. Sutomo No. 42 Telp. (0296) 531118, 531839


Fax (0296) 531504 Blora 58211

7
RS Dr. R. SOETIJONO
BLORA

PENCEGAHAN KEBAKARAN
Jl. Dr. Sutomo No. 42
Blora

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

1/2
Tgl Terbit : DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RS Dr. R. SOETIJONO BLORA
1 April 2002
KEBIJAKAN
HENDRO TJAHJONO, SKM, MM.
Pembina Tk. I
NIP. 19570413 198701 1 004

Dimaksudkan untuk menghindari jangan sampai terjadi


Pengertian kebakaran di rumah sakit.

Tujuan Agar terhindar dari bahaya kebakaran.

Pencegahan kebakaran adalah suatu usaha yang dilaksanakan


Kebijakan oleh rumah sakit untuk mencegah adanya kebakaran di rumah
sakit.

1. Jauhkan barang-barang yang mudah terbakar dari sumber


api.
2. Sediakan alat pemadam kebakaran berupa bahan kimia,
maupun air yang station maupun mobil di tempat yang
potensial terjadi kebakaran.
3. Tersedianya tenaga yang terampil dan terlatih dalam
mengoperasikan alat pemadam kebakaran.
4. Tersedia alat komunikasi ditempat yang potensial terjadi
kebakaran.
5. Tersedianya daftar pejabat/ instansi yang harus dihubungi
manakala betul-betul terjadi kebakaran.
Prosedur 6. Tersedianya tanda-tanda/ rambu peringatan pencegahan
kebakaran.
7. Tersedianya daftar dan denah penempatan alat pemadam
kebakaran dan sumber air.
8. Terjaminnya peralatan fasilitas/ instalasi kelistrikan.
9. Mekanisme pencegahan kebakaran:
a. Pencegahan kebakaran yang disebabkan oleh manusia.
1. segera tegur dan cegah orang yang merokok
khususnya diarea yang rawan terjadi kebakaran.
2. Untuk melakukan penyambungan listrik harus seijin
dan sepengetahuan dari instalasi yang berwenang
IPSRS.

8
RS Dr. R. SOETIJONO
BLORA

PENCEGAHAN KEBAKARAN
Jl. Dr. Sutomo No. 42
Blora

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

2/2
Tgl Terbit : DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RS Dr. R. SOETIJONO BLORA
1 April 2002
KEBIJAKAN
HENDRO TJAHJONO, SKM, MM.
Pembina Tk. I
NIP. 19570413 198701 1 004
3. Lakukan pemeliharaan berkala terhadap fasilitas K3.
4. Bakarlah sampah pada tempat yang sudah ditentukan/
incenerator.
5. Selalu mematikan sumber-sumber air (kompor, alat
masak gas, dsb.) pada saat meninggalkan tempat
tugas.
6. Lakukan tindakan baik dan benar untuk mencegah
terjadinya kebakaran.
b. Pencegahan kebakaran yang disebabkan oleh peralatan
1. Segera lapor ke Satpam dan IPSRS (dalam jam kerja),
apabila melihat fasilitas kelistrikan yang dinilai bisa
menimbulkan kebakaran.
2. Segera matikan saklar listrik begitu terjadi gangguan
fasilitas kelistrikan.
3. Segera lapor ke Satpam/ IPS dan ISRS bila terjadi
kebocoran dan adanya genangan air yang bisa
menimbulkan kebakaran.
4. Lakukan tindakan baik dan benar untuk mencegah
terjadinya kebakaran.
10. Bagi pegawai/ petugas yang mengabaikan terhadap
ketentuan pencegahan kebakaran dapat dikenakan sanksi
disiplin pegawai.
11. Rumah sakit sedapat mungkin menyediakan deteksi dini
kebakaran.

Unit Terkait Tim K3.

Ketua Tim K3
RS. Dr. R. Soetijono Blora,

9
RS Dr. R. SOETIJONO
BLORA

EVAKUASI MANUSIA
Jl. Dr. Sutomo No. 42
Blora

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

1/1
Tgl Terbit : DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RS Dr. R. SOETIJONO BLORA
1 April 2002
KEBIJAKAN
HENDRO TJAHJONO, SKM, MM.
Pembina Tk. I
NIP. 19570413 198701 1 004

Untuk mengamankan manusia bila terjadi kebakaran atau


Pengertian bencana.

Untuk mempermudah penanganan evakuasi manusia dengan


Tujuan aman.

Kebijakan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)


1. Tetapkan petugas evakuasi yang meliputi:
a. Medis
b. Para Medis
c. Non Medis
2. Tentukan jalur/ rute evakuasi:
a. Tangga darurat
b. Lift
3. Tetapkan tempat penampungan sementara:
a. Asrama pegawai
b. Menza
c. Auditorium
Prosedur d. Halaman yang memungkinkan
4. Segera siapkan alat transportasi (ambulan, mobil, grand card,
kursi roda dan lain-lain).
5. Siapkan tim medis gawat darurat dan perlengkapannya.
6. Hubungi instansi terkait K3:
a. PMI telp. 118
b. Pusbanges
c. Rumah sakit lain
7. Lakukan tindakan terbaik dan benar untuk melakukan
evakuasi manusia.

Unit Terkait Instalasi Sanitasi.

Ketua Tim K3
RS. Dr. R. Soetijono Blora,

10
RS Dr. R. SOETIJONO
BLORA

EVAKUASI HARTA BENDA


Jl. Dr. Sutomo No. 42
Blora

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

1/1
Tgl Terbit : DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RS Dr. R. SOETIJONO BLORA
1 April 2002
KEBIJAKAN
HENDRO TJAHJONO, SKM, MM.
Pembina Tk. I
NIP. 19570413 198701 1 004

Dimaksudkan semua karyawan rumah sakit dapat


Pengertian menyelamatkan harta benda yang berharga di rumah sakit.

Untuk mempermudah pengamanan harta benda bila terjadi


Tujuan kebakaran.

Kebijakan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)


1. Tetapkan petugas evakuasi yang meliputi:
a. Petugas Rumah Tangga
b. Petugas Teknik
c. Para Pejabat Instalasi
2. Tentukan tempat penampungan sementara:
a. Garasi
b. Gedung aula
Prosedur c. Lokasi yang memungkinkan
3. Siapkan alat transportasi.
4. Lakukan blokir tempat penampungan sementara.
5. Tentukan pejabat keamanan lokasi sementara
6. Lakukan tindakan terbaik dan benar untuk mengevakuasi
harta benda.

Unit Terkait Instalasi Sanitasi.

Ketua Tim K3
RS. Dr. R. Soetijono Blora,

11
RS Dr. R. SOETIJONO
BLORA

KEWASPADAAN BENCANA
Jl. Dr. Sutomo No. 42
Blora

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

1/1
Tgl Terbit : DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RS Dr. R. SOETIJONO BLORA
1 April 2002
KEBIJAKAN
HENDRO TJAHJONO, SKM, MM.
Pembina Tk. I
NIP. 19570413 198701 1 004

Dimaksudkan agar semua karyawan rumah sakit dapat


Pengertian menangani bila terjadi bencana.

Untuk penanggulangan bila terjadi bencana terutama di rumah


Tujuan sakit.

Kebijakan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)


1. Lakukan monitoring khususnya Satkorlak Penanggulangan
Bencana untuk mengetahui kejadian bencana tersebut.
2. Lakukan persiapan-persiapan dalam antisipasi kemungkinan
korban-korban bencana tersebut di tingkat rumah sakit
meliputi:
a. Persiapan alat-alat transportasi, ambulan, mobile.
b. Penyediaan tempat penampungan di sekitar IGD.
c. Penyiapan tenaga medis mobile untuk pra RS dan dalam
RS.
Prosedur d. Penyediaan perbekalan farmasi.
e. Persiapan penyediaan sarana penunjang (tempat tidur,
kasur, selimut, tikar, lampu, makan/ minum).
f. Penyiapan label/ identifikasi korban/ pasien.
3. Lakukan koordinasi dengan instansi terkait termasuk Rumah
Sakit lain.
4. Laporkan ke instansi yang lebih tinggi.
5. Lakukan tindakan terbaik dan benar untuk kewaspadaan
bencana.

Unit Terkait Instalasi Sanitasi.

Ketua Tim K3
RS. Dr. R. Soetijono Blora,

12
RS Dr. R. SOETIJONO
BLORA

BEKERJA DI LAUNDRY
Jl. Dr. Sutomo No. 42
Blora

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

1/1
Tgl Terbit : DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RS Dr. R. SOETIJONO BLORA
1 April 2002
KEBIJAKAN
HENDRO TJAHJONO, SKM, MM.
Pembina Tk. I
NIP. 19570413 198701 1 004

Karyawan yang bekerja di laundry agar berhati-hati agar tidak


Pengertian terjadi kecelakaan dan terutama infeksi.

Untuk menjaga agar karyawan yang bekerja di laundry terhindar


Tujuan dari bencana dan terhindar dari infeksi.

Kebijakan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

1. Kenakan alat bantu kerja yang menjamin K3:


a. Sepatu kedap air
b. Masker
c. Sumbat telinga
d. Sarung tangan
e. Pakaian khusus
f. Tutup kepala
g. Dan lain-lain
2. Patuhi tahap-tahap pelaksanaan kerja.
Prosedur 3. Selalu diupayakan petugas dalam kondisi prima.
4. Patuhi ketentuan dalam penggunaan peralatan/ mesin-mesin
dan bahan-bahan untuk melaksanakan pekerjaan.
5. Setelah selesai bekerja petugas harus mandi dengan sabun
disinfectan.
6. Secara periodik lakukan pemeriksaan kesehatan terhadap
petugas.
7. Persyaratan ruangan kerja memadai.
8. Lakukan yang terbaik dan benar dalam melaksanakan tugas.

Unit Terkait Instalasi Sanitasi.

Ketua Tim K3
RS. Dr. R. Soetijono Blora,

13
RS Dr. R. SOETIJONO
BLORA

BEKERJA DI BENGKEL LAS


Jl. Dr. Sutomo No. 42
Blora

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

1/1
Tgl Terbit : DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RS Dr. R. SOETIJONO BLORA
1 April 2002
KEBIJAKAN
HENDRO TJAHJONO, SKM, MM.
Pembina Tk. I
NIP. 19570413 198701 1 004

Karyawan yang bekerja di pengelasan agar berhati-hati untuk


Pengertian menghindari kecelakaan.

Untuk menghindari terjadinya kecelakaan dalam melakukan


Tujuan pekerjaan las.

Kebijakan Sarana dan prasarana rumah sakit dan K3.

1. Petugas harus terlatih/ terampil.


2. Kenakan alat bantu kerja:
a. Kacamata las dan listrik.
b. Celemek anti panas/ anti api.
c. Sarung tangan.
d. Masker.
e. Penutup telinga.
3. Dilarang bercakap-cakap/ bercanda selama bekerja.
4. Ruangan harus memenuhi syarat:
Prosedur a. Ventilasi.
b. Pencahayaan.
5. Patuhi tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan.
6. Selalu diupayakan petugas dalam kondisi prima.
7. Patuhi ketentuan-ketentuan penggunaan alat/ mesin dan
bahan untuk melaksanakan tugas.
8. Secara periodik petugas diperiksa kesehatannya.
9. Lakukan tindakan yang terbaik dan benar dalam
melaksanakan tugas.

Unit Terkait Sarana dan prasarana di Rumah Sakit.

Ketua Tim K3
RS. Dr. R. Soetijono Blora,

14
RS Dr. R. SOETIJONO
BLORA

BEKERJA DI GENSET
Jl. Dr. Sutomo No. 42
Blora

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

1/1
Tgl Terbit : DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RS Dr. R. SOETIJONO BLORA
1 April 2002
KEBIJAKAN
HENDRO TJAHJONO, SKM, MM.
Pembina Tk. I
NIP. 19570413 198701 1 004

Karyawan yang bekerja di genset agar berhati-hati untuk


Pengertian menghindari kecelakaan.

Tujuan Untuk menjaga keselamatan dan kesehatan petugas genset.

Kebijakan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

1. Petugas harus sudah terlatih mengoperasionalkan mesin


Genset.
2. Petugas harus menggunakan alat pelindung yang menjamin
K3:
a. Sumbat telinga.
b. Sarung tangan anti listrik.
c. Sepatu tahan listrik.
d. Topi pelindung kepala.
3. Ruang Genset harus memenuhi syarat:
a. Peredam suara.
b. Ventilasi udara.
Prosedur c. Pencahayaan.
4. Patuhi tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan.
5. Selalu diupayakan petugas dalam kondisi prima.
6. Patuhi ketentuan-ketentuan penggunaan alat/ mesin dan
bahan untuk melaksanakan tugas.
7. Pada waktu Genset hidup, petugas tidak dibenarkan
meninggalkan tempat kerja.
8. Secara periodik petugas diperiksa kesehatannya.
9. Lakukan tindakan yang terbaik dan benar dalam
melaksanakan tugas.

Unit Terkait ISRS

Ketua Tim K3
RS. Dr. R. Soetijono Blora,

15
RS Dr. R. SOETIJONO
BLORA

BEKERJA DI INSTALASI PENGOLAHAN


LIMBAH AIR
Jl. Dr. Sutomo No. 42
Blora

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

1/1
Tgl Terbit : DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RS Dr. R. SOETIJONO BLORA
1 April 2002
KEBIJAKAN
HENDRO TJAHJONO, SKM, MM.
Pembina Tk. I
NIP. 19570413 198701 1 004

Karyawan yang bekerja di IPAL harus berhati-hati agar terhindar


Pengertian dari kecelakaan.

Tujuan Menghindari terjadinya kecelakaan dan infeksi akibat limbah cair.

Kebijakan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

1. Kenakan alat pelindung diri yang menjamin K3:


a. Sarung tangan kedap air.
b. Sepatu kedap air.
c. Masker hidung.
d. Pakaian khusus untuk lapangan.
2. Patuhi tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan.
3. Patuhi ketentuan dalam pengoperasian alat/ mesin dan
Prosedur bahan-bahan penunjang untuk melaksanakan pekerjaan.
4. Petugas selalu diusahakan dalam kondisi prima.
5. Setelah selesai bekerja petugas harus mandi dengan sabun
disinfectan.
6. Secara periodik petugas diperiksa kesehatannya.
7. Lakukan tindakan yang terbaik dan benar dalam
melaksanakan tugas pengolahan limbah cair.

Unit Terkait Instalasi Sanitasi.

Ketua Tim K3
RS. Dr. R. Soetijono Blora,

16
RS Dr. R. SOETIJONO
BLORA

BEKERJA DI INCENERATOR
Jl. Dr. Sutomo No. 42
Blora

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

1/1
Tgl Terbit : DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RS Dr. R. SOETIJONO BLORA
1 April 2002
KEBIJAKAN
HENDRO TJAHJONO, SKM, MM.
Pembina Tk. I
NIP. 19570413 198701 1 004

Karyawan yang bekerja di Incenerator harus berhati-hati dan


Pengertian bekerja dengan benar.

Menghindari terjadinya kecelakaan dan infeksi akibat sampah


Tujuan infectius.

Kebijakan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

1. Kenakan alat pelindung diri yang menjamin K3:


a. Pakaian khusus untuk lapangan.
b. Sarung tangan tahan panas.
c. Sepatu anti slip
d. Masker hidung.
2. Patuhi tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan.
3. Patuhi ketentuan dalam pengoperasian alat/ mesin dan
Prosedur bahan-bahan penunjang untuk melaksanakan pekerjaan.
4. Petugas selalu diusahakan dalam kondisi prima.
5. Setelah selesai bekerja petugas harus cuci tangan dengan
sabun desinfectan dan diutamakan mandi.
6. Secara periodik petugas diperiksa kesehatannya.
7. Lakukan tindakan yang terbaik dan benar dalam
melaksanakan tugas pengoperasian incenerator.

Unit Terkait Instalasi Sanitasi.

Ketua Tim K3
RS. Dr. R. Soetijono Blora,

17
RS Dr. R. SOETIJONO
BLORA

BEKERJA DI INSTALASI PENGOLAHAN AIR


BERSIH
Jl. Dr. Sutomo No. 42
Blora

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

1/1
Tgl Terbit : DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RS Dr. R. SOETIJONO BLORA
1 April 2002
KEBIJAKAN
HENDRO TJAHJONO, SKM, MM.
Pembina Tk. I
NIP. 19570413 198701 1 004

Karyawan yang bekerja di instalasi air bersih agar dapat


Pengertian terhindar dari kecelakaan.

Menghindari terjadinya kecelakaan akibat pengoperasian instalasi


Tujuan air bersih.

Kebijakan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

1. Kenakan alat pelindung diri yang menjamin K3:


a. Pakaian khusus untuk lapangan.
b. Masker hidung.
c. Sumbat telinga
2. Patuhi tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan.
Prosedur 3. Patuhi ketentuan dalam pengoperasian alat/ mesin dan
bahan-bahan penunjang untuk melaksanakan pekerjaan.
4. Petugas selalu diusahakan dalam kondisi prima.
5. Lakukan tindakan yang terbaik dan benar dalam
melaksanakan tugas pengolahan air bersih.

Unit Terkait Instalasi Sanitasi.

Ketua Tim K3
RS. Dr. R. Soetijono Blora,

18
RS Dr. R. SOETIJONO
BLORA

PENYIMPANAN B3
Jl. Dr. Sutomo No. 42
Blora

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

1/1
Tgl Terbit : DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RS Dr. R. SOETIJONO BLORA
1 April 2002
KEBIJAKAN
HENDRO TJAHJONO, SKM, MM.
Pembina Tk. I
NIP. 19570413 198701 1 004

Pengertian -

Agar B3 yang tersimpan tidak membahayakan masyarakat rumah


Tujuan sakit.

Kebijakan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

1. Tempatkan dalam wadah dan lemari tertutup dan terkunci.


2. Wadah dilengkapi label:
a. Nama Bahan.
b. Tanda Bahaya.
c. Tanda Peringatan.
d. Bobot/ Volume.
3. Disimpan dalam gudang khusus dilengkapi kunci.
Prosedur 4. Ada ventilasi dan pencahayaan yang memadai.
5. Gudang ditutup rapat.
6. Ada petugas yang melakukan supervisi untuk pengawasan/
pengamanan B3.
7. Dalam gudang dilengkapi alat pemadam kebakaran yang
memadai termasuk alat-alat pemadam kebakaran portable.
8. Lakukan tindakan terbaik dan benar untuk pelaksanaan
penyimpanan B3.

Unit Terkait Instalasi Sanitasi.

Ketua Tim K3
RS. Dr. R. Soetijono Blora,

19
Kepada Yth. :
Direktur RS. Dr. R. Soetijono Blora
Di Blora

Bersama ini kami laporkan rapat tentang keselamatan kerja pada tanggal 11 Maret 2002 dengan
hasil terlampir. Mohon dibuatkan suatu pengesahan mengenai hal tersebut.

Atas perhatiannnya kami sampaikan terima kasih.

Blora, Maret 2002


Pimpinan Rapat,

20
NOTULEN RAPAT
Tanggal Rapat : 11 Maret 2002
Jumlah Peserta : 16 Orang

Penanggung
No. Masalah Pembahasan Hasil Pelaksana Evaluasi
jawab
1 Kebijakan tentang Dibuat kebijakan Terlampir Ketua Tim Farmasi, -
pengadaan barang pengadaan barang Pengadaan ISRS,
yang menjamin yang menjamin Barang IPSRS,
spesifikasi teknik spesifikasi teknik Radiologi,
jasa. jasa. Laboratorium
2 Kebijakan tentang Dibuat kebijakan Terlampir Tim K3 Staf K3 -
pemeliharaan tentang pemeliharaan
kesehatan karyawan. kesehatan karyawan.
3 Kebijakan tentang Dibuat kebijakan Terlampir Tim K3 Staf K3 -
pencegahan tentang pencegahan
kecelakaan kerja & kecelakaan kerja &
penyakit akibat kerja.
penyakit akibat
kerja.
4 Kebijakan tentang Dibuat kebijakan Terlampir Tim K3 Staf K3 -
pelaporan kecelakaan tentang pelaporan
kerja. kecelakaan kerja.
5 Kebijakan alat Dibuat kebijakan alat Terlampir Ketua Kepala & -
pelindung diri. pelindung diri. Tim K3 Staf semua
Instalasi
6 Kebijakan tentang Kebijakan tentang Terlampir Ketua Kepala & -
pemakaian alat pemakaian alat Tim K3 Staf semua
pelindung diri. pelindung diri. Instalasi
7 Kebijakan tentang Dibuat kebijakan Terlampir Ketua Farmasi, -
bahan berbahaya tentang bahan Tim K3 Radiologi,
berbahaya Laboratorium
Kamar Bedah
8 Kebijakan tentang Dibuat kebijakan Terlampir Kepala Staf IPSRS -
pengaman bagi tentang pengaman IPSRS & & ISRS
pasien. bagi pasien. ISRS
9 Kebijakan tentang Dibuat kebijakan Terlampir Ketua Staf K3 -
keselamatan dan tentang keselamatan Tim K3
kesehatan kerja. dan kesehatan kerja.
10 Kebijakan tentang Dibuat kebijakan Terlampir Ketua Farmasi, -
tempat beresiko. tentang tempat Tim K3 Radiologi,
beresiko. Laboratorium
11 Kebijakan tentang Dibuat kebijakan Terlampir Ketua Staf K3 -
pengkajian prosedur. tentang pengkajian Tim K3
prosedur.

21
DAFTAR HADIR
Rapat : K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
Tanggal : 11 Maret 2002

No. Nama Ruang Tanda Tangan


1 Eddy Dwi S.
2 Lukmono
3 dr. Saefuddin Jamil
4 Jarno
5 Samari
6 Tumini
7 Rokim
8 Hartoyo
9 Iswanto
10 Lariyanto
11 Puji M.
12 Ahyun Gunarto
13 Supardi
14 Nurjito
15 Ery P.
16 Suwarno

22
PEMERINTAH KABUPATEN BLORA
RUMAH SAKIT Dr. R. SOETIJONO BLORA
Jl. Dr. Sutomo No. 42 Blora 58211, Telp. (0296) 531118, 531839 Fax (0296) 531504
Email: rsublora@yahoo.co.id

No. : Blora, 10 Maret 2002


Lamp. :
Perihal : Undangan Kepada
Yth. ..
Di
Tempat

Dengan Hormat,

Mengharap kehadirannya besuk pada:

Hari : Kamis
Tanggal : 11 Maret 2002
Waktu : 10.00 WIB
Tempat : Aula
Keperluan : Rapat Akreditasi

Atas perhatian dan kehadirannya diucapkan terima kasih.

Tim K3
RS. Dr. R. Soetijono Blora
Ketua,

23

You might also like