Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
RANDIKA RHAMADHAN
11.2013.1.00431
BAB I
PENDAHULUAN
A. JUDUL:
KAJIAN TEKNIS ALAT PEREMUK BATUAN UNIT PENGOLAHAN
BATU KAPUR UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI BATU KAPUR DI
PT. PENTAWIRA AGRAHA SAKTI, DAERAH TUBAN JAWA TIMUR
B. ALASAN PEMILIHAN JUDUL
Unit pengolahan memegang peranan penting dalam
kelangsungan usaha pertambangan, karena unit pengolahan
merupakan salah satu penentu dari kualitas produk yang
dihasilkan.
Pengolahan batu kapur yang dilakukan kajian teknis peremuk
untuk peningkatan produksi batu kapur di PT. PENTAWIRA AGHRAHA
SAKTI, DAERAH TUBAN JAWA TIMUR adalah untuk pengecilan ukuran
material dengan jalan peremukan. Tetapi dalam prakteknya banyak
kendala yang dihadapi, salah satunya adalah sering terjadinya
kemacetan pada saat proses peremukan. Sehingga pada akhirnya
sasaran produksi yang diharapkan tidak dapat terpenuhi, ukuran
material yang tidak sesuai dengan yang disyaratkan untuk unit
pengolahan berikutnya serta kurang produktif dan efisiennya
kegiatan di unit peremukan.
Berdasarkan alasan tersebut di atas maka penyusun memilih judul:
KAJIAN TEKNIS ALAT PEREMUK BATUAN UNIT PENGOLAHAN BATU
KAPUR UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI BATU KAPUR DI PT.
PENTAWIRA AGRAHA SAKTI, DAERAH TUBAN JAWA TIMUR.
C.TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dilakukannya penelitian pada unit peremuk di
PT. PENTAWIRA AGHRAHA SAKTI, DAERAH TUBAN JAWA TIMUR
adalah:
1. Menentukan kapasitas desain dan kapasitas nyata dari alat
peremuk saat ini
2. Menentukan jam kerja efektif dari alat peremuk
3. Menentukan produksi optimum dari alat peremuk untuk
meningkatkan produksi nyata saat ini
4. Menganalisa hambatan-hambatan yang terjadi pada proses
peremukan.
D. PERUMUSAN MASALAH
Pengecilan ukuran material merupakan kegiatan awal yang
umumnya dilakukan dalam pengolahan suatu bahan galian. Tetapi
banyak permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan tersebut,
yang meliputi:
1. Kurangnya kapasitas produksi saat ini yang disebabkan
keadaan material yang dimasukkan pada mesin peremuk,
sehingga efektifitas peremukan akan berkurang.
2. Sistem produksi peremuk batu kapur yang mendukung
kelancaran operasi peremukan ditemukan adanya hambatan-
hambatan yang mengakibatkan gangguan operasi
peremukan
E. PENYELESAIAN MASALAH
Dalam menyelesaikan masalah pada proses peremukan di PT.
PENTAWIRA AGHRAHA SAKTI, DAERAH TUBAN JAWA TIMUR
penyusun menggunakan perhitungan-perhitungan yang bersumber
dari literatur-literatur yang ada. Sebagian besar permasalahan yang
ada pada unit pengolahan diselesaikan berdasarkan pada data
produksi dan waktu kerja peremukan. Oleh karena itu informasi
mengenai data produksi proses peremukan sangat penting, selain
itu data spesifikasi alat, jam kerja pada proses peremukan, kegiatan
penambangan dan kondisi material hasil penambangan juga
diperlukan sebagai data untuk pengolahan lebih lanjut.
Analisa-analisa yang dilakukan lebih dititik beratkan pada
pengolahan data hasil produksi alat peremuk. Sedangkan
pengamatan dan pengukuran dilakukan untuk data-data jam kerja
proses peremukan, kondisi alat, kondisi material hasil penambangan
dan peremukan. Sehingga pada akhirnya diharapkan ruang lingkup
penelitian tidak akan terlalu kompleks dan data yang di peroleh
akan lebih mudah untuk dipahami.
F. DASAR TEORI
Peremukan material dimaksud untuk memperkecil ukuran
material agar dapat digunakan pada proses berikutnya. Kegiatan
peremukan memerlukan beberapa peralatan, yaitu Crusher, mesin
peremuk, ayakan, dan peralatan tambahan lain yang saling
berkaitan.
1. Kegiatan Unit Peremuk
Untuk memperkecil material hasil penambangan yang
umumnya masih berukuran bongkah digunakan alat
peremuk. Mula-mula material hasil penambangan masuk
menuju bak penampungan, dan kemudian melalui hopper,
masuk ke dalam mesin peremuk. Hasil dari peremukan telah
melalui pengayakan yang ada di dalam mesin peremuk
ROM
Hopper
Alat Peremuk
(Hammer crusher)
Screen
Produk
tF wF
RL= tP =
Dimana:
RL = limiting reduction ratio
tF = tebal umpan (cm)
tP = tebal produk (cm)
wF= lebar umpan (cm)
wP = lebar produk (cm)
a) Mechanical Availability
Adalah Cara untuk mengetahui kondisi alat yang
sesungguhnya dari alat yang sedang digunakan.
W
MA = x 100
W +R
Dimana:
W = jumlah jam kerja alat tanpa mengalami kerusakan
R = jumlah jam perbaikan
b) Physical Availability
Adalah berguna untuk menunjukkan ketersediaan
keadaan fisik alat yang sedang digunakan.
W +S
PA= W + R+S x 100
Dimana:
S = Standby hour, adalah waktu dimana
alat siap (standby) dipakai (tidak rusak)
tetapi oleh satu dan lain hal tidak
dipergunakan ketika operasi
penambangan sudah berjalan, meliputi
hujan deras, tempat kerja belum siap,
kerusakan pada crusher
W + R + S = seluruh jam kerja dimana alat
dijadwalkan untuk dioperasikan
c) Use of Availability
Menunjukkan persen waktu yang digunakan alat
untuk beroperasi pada saat alat dapat digunakan.
W
UA= x 100
W +S
Dimana:
UA = memperlihatkan efektivitas alat yang tidak
sedang rusak dapat dimanfaatkan.
W
EU= x 100
W + R+S
e) Effektifitas Penggunaan
Untuk mengetahui tingkat penggunaan alat peremuk
dan kemampuan yang bisa dicapai.
Kapasitas nyata
EP = x 100
kapasitas desain
1. Studi Literatur
Studi literatur menekankan pada pengumpulan data-
data dari hasil tulisan atau penelitian yang pernah dilakukan
sebelumnya.
2. Observasi lapangan
Observasi lapangan yang dimaksud adalah melakukan
pengamatan langsung di lapangan dan melakukan
pencatatan terhadap objek yang akan diamati.
3. Pengambilan data
Pengambilan data dilakukan setelah studi literatur dan
observasi lapangan dilakukan. Pekerjaannya yang dilakukan
antara lain:
a Kapasitas nyata alat peremuk
b Jam kerja pada unit peremukan
c Kondisi material sebelum dan sesudah mengalami
peremukan
d Kadar air dari batu kapur
e Berat jenis batu kapur
f Data pengamatan waktu hambatan
g Data kemampuan tenaga pengumpan
4. Pengolahan Data
Data yang telah didapat kemudian dikumpulkan dan
dikelompokkan menurut urutan kegiatan, kemudian diolah
dan diteliti sehingga akan didapat rumusan-rumusan, antara
lain untuk mengetahui:
a kapasitas produksi peralatan peremukan
b kapasitas nyata peralatan peremukan
c efektivitas kerja peralatan peremukan
d ketersedian alat peremuk
e perhitungan peningkatan kapasitas produksi
f pengukuran kadar air batu kapur
g Efisiensi jam kerja
h Perhitungan Reduction Ratio
i Perhitungan waktu hambatan dan waktu produksi
efektif
j Perhitungan terhadap tenaga pengangkutan umpan
KATA PENGANTAR
RINGKASAN
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Metodologi Penelitian
1.5 Hasil yang diharapkan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA