Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Fungsi tubuh diatur oleh dua sistem pengaturan utama yakni sistem saraf dan
sistem hormonal atau sistem endokrin. Pada umumnya, sistem hormonal terutama
berkaitan dengan pengaturan berbagai fungsi metabolisme tubuh, sel atau pengangkutan
bahan-bahan melewati membran sel atau aspek lain dari metabolisme sel seperti
pertumbuhan dan sekresi. Beberapa efek hormon ini terjadi dalam beberapa detik,
sedangkan yang lain membutuhkan beberapa hari hanya untuk memulai dan dan
berlangsung selama beberapa minggu, beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun.
Antara sistem hormon dan sistem saraf terdapat beberapa hubungan. Contohnya
paling sedikit ada dua kelenjar yang mensekresikan hormonnya hampir seluruhnya
sebagai respon terhadap rangsangan saraf yang tepat yakni kelenjar medula adrenal dan
kelenjar hipofisis. Sebaliknya, sebagian besar hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar
hipofisis mengatur sekresi sebagian besar kelenjar endokrin lain.
Hormon merupakan zat kimia yang disekresikan ke dalam cairan tubuh oleh
suatu sel atau sekelompok sel dan mempunyai efek pengaturan fisiologis terhadap sel-
sel tubuh lain. Beberapa diantaranya merupakan hormon setempat dan yang lain
merupakan hormon umum. Contoh dari hormon setempat adalah asetilkolin yang
dilepaskan oleh bagian ujung saraf parasimpatis dan ujung saraf rangka, sekretin yang
dilepaskan oleh diding duodenum dan diangkut dalam darah menuju pankreas untuk
menimbulkan pankreas yang encer dan kolesistokinin yang dilepaskan oleh usus halus
dan diangkut ke kandung empedu sehingga timbul kontraksi kandung empedu ke
pankreas sehingga timbul skresi enzim. Hormon-hormon ini mempunyai efek setempat
yang khusus, sehingga disebut hormon setempat.
Mari kita tinjau hormon hormon yang disekresiakan oleh kelnjar kelenjar diatas
dan pengaruhnya yang penting.
Hormon Hipofisis Anterior
Korteks Adrenal
Kelenjar Tiroid
1. Tiroksin dan triiodotionin meningkatkan kecepatan reaksi kimia dalam
hampir semua sel tubuh, meningkatkan metabolisme dalam tubuh.
2. Kalsitonin memacu pengendapan kaslium didalam tulang sehingga
menurunkan konsentrasi kalsium dalam cairan ekstra seluler.
1. Insulin memacu masuknya glukagon ke dalam sel tubuh, cara ini mengatur
kecepatan metabolisme dari hampir semua karbohidrat.
2. Glukagon meniingkatkan sintesis dan pelepasan glukosa dari hati masuk ke
sirkulasi cairan dalam tubuh
Ovarium
Testis
Kelejar Paratiroid
Plasenta
Dari tinjauan sistem endokrin ini, jelaslah bahwa sebagian besar fungsi
metabolisme tubuh diatur melalui astu atau beberapa cara oleh kelenjar endokrin.
Contohnya bila tidak ada hormon pertumbuhan, orang akan menjadi kerdil. Tanpa
adanya hormon tiroksin dan triiodotionin yang berasal dari kelenjar tiroid, hampir
semua reaksi kimia di dalam tubuh akan menjadi lambat dan orang tersebut akan
menjadi lambat pula. Tanpa adanya hormon insulin yang dikeluarkan oleh kelenjar
pankreas, maka sel-sel di dalam tubuh akan menggunakan sedikit karbohidrat dari
makanan untuk enrgi dan tanpa adanya hormon kelamin, maka tidak akan ada
perkembangan kelamin dan fungsi seksual.
1. Hormon steroid
Hormon ini semuanya memiliki struktur kimia berdasarkan pada inti steroid,
yang mirip dengan kolesterol dan sebagian besar tipe ini berasal dari
kolesterol itu sendiri. Berbagai hormon steroid yang berbeda disekresikan
oleh korteks adrenal (kortisol dan aldosteron), ovarium (estrogen dan
progesteron), testis (testoteron) dan plasenta.
2. Derivat asam amino protein tirosin
Ada dua kelompokk mhormon yang merupakan derivat asam amino tiroksin.
Kedua hormon metabolik tiroid, tiroksin dan triiodotironin, merupakan
bentuk iodinasi dari derivat tirosin. Dan kedua hormon utama yang berasal
dari medula adreanal, epinefrin dan noepinefrin kedua-duanya merupakan
katekolamin yang juga turunan dari tiroksin.
3. Protein dan Peptida
Pada dasarnya semua hormon endokrin yang penting dapat berupa protein,
peptida atau derivat dari keduanya. Hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar
hipofisis anterior dapat berupa molekul protein atau plipeptida besar.
Hormon hipofisis posterior hormon anti diuretik dan oksitosin merupakan
polipeptida yang hanya mengandung delapan asam amino. Insulin, glukagon
dan parathormon merupakan polipeptida besar.
Sekresi Hormonal
Hormon merupakan mediator kimia yang mengatur aktivitas sel / organ tertentu.
Dahulu sekresi hormonal dikenal dengan cara dimana hormon disintesis dalam suatu
jaringan diangkut oleh sistem sirkulasi untuk bekerja pada organ lain disebut sebagai
fungsi Endokrin Ini bisa dilihat dari sekresi hormon Insulin oleh pulau Langerhans
Pankreas yang akan dibawa melalui sirkulasi darah ke organ targetnya sel-sel hepar.
Sekarang diakui hormon dapat bertindak setempat di sekitar mana mereka dilepaskan
tanpa melalui sirulasi dalam plasma di sebut sebagai fungsi Parakrin, digambarkan oleh
kerja Steroid seks dalam ovarium, Angiotensin II dalam ginjal, Insulin pada sel pulau
Langerhans.Hormon juga dapat bekerja pada sel dimana dia disintesa disebut sebagai
fungsi Autokrin. Secara khusus kerja autokrin pada sel kanker yang mensintesis
berbagai produk onkogen yang bertindak dalam sel yang sama untuk merangsang
pembelahan sel dan meningkatkan pertumbuhan kanker secara keseluruhan.
Reseptor Hormon
Konsentasi hormon dalam cairan ekstrasel sangat rendah berkisar 10-15 10-9.
Sel target harus membedakan antara berbagai hormon dengan konsentrasi yang kecil,
juga antar hormon dengan molekul lain.Derjad pembeda dilakukan oleh molekul
pengenal yangterikat pada sel target disebut Reseptor Reseptor Hormon: Molekul
pengenal spesifik dari sel tempat hormon berikatan sebelum memulai efek biologiknya
Umumnya pengikatan Hormon Reseptor ini bersifat reversibel dan nonkovalen Reseptor
hormon bisa terdapat pada permukaan sel (membran plasma) atau pun intraselluler.
Interaksi hormon dengan reseptor permukaan sel akan memberikan sinyal pembentukan
senyawa yang disebut sebagai second messenger (hormon sendiri dianggap sebagai first
messenger) Jika hormon sudah berinteraksi dengan reseptor spesifiknya pada sel-sel
target, maka peristiwa-peristiwa komunikasi intraseluler dimulai.Hal ini dapat
melibatkan reaksi modifikasi seperti fosforilasi dan dapat mempunyai pengaruh pada
ekspresi gen dan kadar ion. Peristiwa-peristiwa ini hanya memerlukan dilepaskannya
zat-zat pengatur
Setiap reseptor hormon mempunyai sedikitnya dua daerah domain fungsional yaitu :
4. Sedikitnya dua regio yang bertanggung jawab atas translokasi reseptor dari
sitoplasma ke nukleus
Kelenjar hipofisis yang disebut juga hipofisis, merupakan kelenjar kecil yang
diameternya kira-kira 1 cm dan beratnya 0.5 1 gr yang terletak di sela tursika, rongga
tulang pada basis otak, dan dihubungkan dengan hipotalamus oleh tangkai hipofisis. Di
pandang dar sudut fisiolgi, kelenjar hipofisis dibagi menjadi dua bagian yang berbeda
hipofisis anterior yang juga dikenal sebagai adenohipfisis anterior dan hipofisis
posterior yang dikenal dengan neurihipofisis. Di antara kedua bagian ini terdapat daerah
kedcil yang relatif avaskular yang disebut pars intermedia yang pada manusia tidak ada
dan pada beberapa jenis binatang rendah ukurannya jauh lebih besar dan lebuh
berfungsi.
Dipandang dari sudut embriologi, kedua bagian hipofisis bersasal dari dua
sumber yang bebeda, hipofisis anterior berasal dari kantong rathke, yang merupakan
invaginasi pada epitel faring sewaktu pembentukan embrio, dan hipofisis posterior
berasal dari penonjolan hipotalamus. Asal mula hipofisis anterior dari epitel faring ini
menjelaskan sifat epiteloid sel-selnya, sedangkan asalula hipofisis posterior dari
jaringan neural dapat menjelaskan adanya banayak sekali sel-sel tipe glia yang terdapat
pada kelenjar ini.
Enam hormon yang penting ditambah beberapa hormon yang kurang penting
disekresikan oleh kelenjar hipofisis anterior dan dua hormon penting disekresikan oleh
kelenjar hipofisis posterior. Hormon yang disekresikan oleh kelenjar hipofisis anterior
berperan utama dalam pengaturan fungsi metabolisme di seluruh tubuh. Hormon
pertumbuhan meningkatkan pertumbuhan seluruh tubuh dengan cara mempengaruhi
pembentukan protein, pembelahan sel dan diferensiasi sel. Adrenokortikotropin
mengatur sekresi beberapahormon adrenokortikal yang selanjutnya akan mempengaruhi
glukosa, protein dan lemak.hormon perangsang tiroid mengatur kecepatan hormon
tiroksin dan triiodotrionin oleh kelenjar tiroid. Hormon ini selanjutnya akan mengatur
kecepatan sebagian besar reaksi kimia di seluruh tubuh. Prolaktin meningkatkan
pertumbuhan kelenjar payudara dan air susu. Dan kedua jenis hormon gonadotropin
tersendiri. Hormon peranggsang folikel dan hormon lutein mengatur pertumbuhan
gonad sesuai aktivitas reproduksinya.
Badan sel dari sel-sel yang mensekresi hormon posterior tidak terletak di dalam
kelenjar hipofisis posterior sendiri, tetapi malah dalam neuron-neuron besar yang
terletak di nukleus supraoptikdan paravetrikular hipotalamus, selanjutnyahormon-
hormon tersebut diangkut ke kelenjar hipofisis posterior yakni di dalam aksoplasma
serat-serat neuron yang berjalan dari hipotalamus ke kelenjar hipofisis posterior.
Hampir semua sekresi kelenjar hipofisis diatur baik oleh hormon adau sinyal
saraf yang bersasal dari hipotalamus. Sebenarnya bila kelenjar hipofisis ini diambil dari
kedudukannya di bawah bagian hipotalamus dan ditransplasikan pada beberapa bagian
tubuh lain, makakecepatan sebagian hormon yang berbeda (kecuali prolaktin ) akan
turun sampai kadar rendah, pada beberapa hormon malah sampai nol.
Sekresi dari kelenjar hipofisis posterior diatur oleh sinyal-sinyal yang beasal dari
hipotalamus dan berakhir pada hipofisis posterior. Sebaliknya sekresi kelenjar hipofisis
anterior diatur oleh hormon-hormon yang disebut hormon pelepas hipotalamusdan
hormon penghambat yang disekresikan ke dalam hipotalamus sendiri dan selanjutnya
disampaikan ke hipofisis anterior. Melalui pembuluh darah kecil yang disebut porta
hipotalamus hipofisis. Didalam kelenjar hipofisis anterior, hormon pelepas dan
penghambat ini bekerja terhadap sel kelenjar dan mengatur sekresi kelenjar tersebut.
Pembahasan
Hormon progesteron
Progesteron disekresikan oleh korpus luteum. Ini adalah hormon utama selama
kehamilan yang readies rahim untuk implantasi. Hal ini meningkatkan pasokan darah
endometrium (dinding rahim) dan merangsang kelenjar hadir di dinding endometrium
rahim untuk mengeluarkan cairan, yang memelihara embrio. Selama progesteron tingkat
tinggi, menstruasi tidak terjadi, dan karena itu adalah hormon yang mencegah
kehamilan selama menstruasi dan mencegah telur lebih dari yang dirilis. Hal ini juga
mempertahankan fungsi plasenta dan melindungi janin. Hormon ini merangsang
pertumbuhan kelenjar susu, sementara mencegah laktasi sampai kelahiran. Hal ini juga
membuat dinding panggul lebih kuat untuk tenaga kerja dan mencegah rahim dari
kontrak sampai bayi sepenuhnya dikembangkan. Progesteron menunjukkan penurunan
dramatis dalam tingkat setelah kehamilan. Hormon ini merupakan salah satu hormon
yang larut dalam lemak
Mekanisme kerja
Didalam gen progesteron hanya memperoduksi sel tunggal (PR) yang
memperoduksi dua isoform, PR-A dan PR-B. Kedua isoform PR ini mempunyai ligan-
binding domain yang identik, tidak berbeda seperti isoform ER. Pada keadaan tanpa
ligand, PR berada di inti dalam bentuk monomerik terikat inaktif dengan heat-shock
proteins(HSP-90, HSP-70 dan p59), apabilla terikat progesteron HSP terlepas
(berdisosiasi) dan reseptor mengalami fosforilase dan kemudian memebentuk dimer
(homo dan heterodimer) yang terikat dengan selektivitas tinggi pada progesteone
response elements (PREs) dan gen target proses transkripsi oleh PR terjadi melalui
recruitment beberapa kovaktor. Kompleks reseptor koaktivator ini selanjutnya
berinteraksi dengan beberapa protein spesifik yang mempunyai aktivitas asetilasi histon.
Asetilasi histon menyebabkan remodeling kromatin dan menambah protein transkripsi
al. RNA polimerase II ke promotor target. Antagonis progesteron juga akan
menyebabkan dimerisasi reseptor dan pengikatan dengan DNA, tetapi konformasi
antagonist-bound PR lain dengan agonist-bound PR. Konformasi ini tidak akan
menyebabkan traskripsi gen. Sel target yang dipengaruhi haron ini yaitu ovarium
Fungsi Hormon Progesteron
1. Siklus haid
a. Mengatur siklus menstruasi bersama dengan hormon estrogen dengan
melalui feedback mekanisme terhadap FSH dan LH. Sekresi secara
bergantian hormon-hormon ini menentukan siklus menstruasi.
b. Mempertebal dinding endometrium untuk persiapan proses implantasi
jika terjadi fertilisasi antara ovum dan sperma.
2. Masa kehamilan
a. Ketersediaan progesteron dalam jumlah yang cukup pada masa awal
kehamilan sangat penting peranannya, terutama dalam menghambat
kontaraksi uterus. Hal ini dibutuhkan sehubungan dengan usaha untuk
mempertahankan janin muda yang baru berimplantasi di uterus gar tidak
terjadi kelahiran premature atau keguguran.
b. Menurunkan gairah seksual selama kehamilan trimester I. Fungsi ini
dibutuhkan untuk mempertahankan kondisi janin karena keadaan janin
yang masih rentan terhadap benturan.
c. Membantu mempersiapkan payudara untuk proses laktasi.
d. Meningkatkan suhu tubuh dan respitasi rate, sebagai bentuk penyesuaian
terhadap masa awal kehamilan.
e. Mengentalkan secret vagina, sebagai proteksi tambahan terhadap
kemungkinan infeksi.
3. Terapi
a. Penyakit
Trauma kepala berat
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh dr. David Wright dari Associate
professor of emergency medicine university of Emory Atlanta, progesteron memiliki
kemampuan untuk meningkatkan perkembangan normal neuron otak serta memiliki
efek protektif terhadap jaringan otak yang rusak. Sehingga progesteron dapat
menurunkan resiko kematian pada pasien trauma kepala. Hal ini memungkinkan
progeteron menjadi terapi lini pertama pada kasus trauma kepala.
Membantu proses penyembuhan
Progesteron mampu membantu proses penyembuhan terutama pada
penderita Multiple Sclerosis. Progesteron bekerja dengan mengatur fungsi kolagen saraf
dan serabut myelin.
Mampu menurunkan resiko terjadinya kanker rahin dan payudara.
Saat masa laktasi, kadar hormon progesteron dalam tubuh meningkat, oleh
karena itu wanita yang menyusui selama paling sedikit 6 bulan berturutturut serta
wanita yang telah hamil beberapa kali, akan mengurangi resiko terkena kanker
payudara. Sedangkan pada rahim, progesteron bekerja mencegah terjadinya kanker
rahim dengan mengatur efek paparan esterogen dalam rahim
b. Reproduksi
Selain memiliki fungsi seperti ayng telah dipaparkan diatas progesterone juga
dapat digunakan sebagai slah satu pilihan dalam penggunaan kontrasepsi, terutama
kontarasepsi hormonal.
Berikut berbagai pilihan kontarsepsi hormonal dengan progesteron :
o Kontrasepsi oral : POP (progesterone only pill)
o Suntikan : 3 bulan (progesterone only)
o Mengontrol perdarahan anovulasi
Sumber Progesteron
Selain progesteron sintetik seperti yang umumnya kita temukan dalam obat-
obatan, progesteron juga bisa didapatkan secara alami yaitu dengan mengkonsumsi
makanan yang mengandung progesteron. Makanan tersebut antara lain :
o Vit E : dosis 150 IU per hari
o Umbi-umbian
o Kuning telur
o Susu sapi
o Daging ayam
b. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan ini adalah pemeriksaan lanjutan yang harus dilakukan oleh
pemeriksa setelah menemukan kemungkinan kekurangan progesteron pada pasien
melalui proses anamnesa sebelumnya.
Pemeriksaan fisik yang dapat dilakukan antara lain :
o Menilai tanda-tanda kekurangan cairan .
Tanda ini biasanya tidak spesifik dan mudah untuk dikenali, tetapi dapat menjadi
gejala awal yang menjadi pertimbangan pemeriksa.
o Menilai tampilan otot wajah pasien
Pasien yang mengalami kekurangan progesteron cenderung memiliki otaot
wajah yang tampak tegang.
2. Efek kekurangan hormon progesteron
Melihat dari betapa besar fungsi hormon progesteron dalam tubuh, maka
kekurangan progesteron dapat sangat berpengaruh bagi penderita. Pengaruh-pengaruh
yang mungkin terjadi antara lain :
a. Pengaruh umum
o Terganggunya siklus menstruasi
o Nyeri berlebihan selama siklus menstruasi
o Tidak terjadinya ovulasi
o Meningkatnya resiko keguguran
o Meningkatnya stres dan rasa tidak nyaman selama kehamilan, terutama pada
trimester I.
o Gangguan tidur (insomnia) yang dapat berakibat buruk pada perkembangan
janin.
o Menurunnya daya ingat
o Keringnya mukosa vagina
o Nyeri sendi dan infeksi saluran kencing
b. Pasca persalinan
Depresi
Selama hamil, kadar progesteron selalu terjaga karena tubuh terus menerus
menghasilkan hormon ini melalui plasenta. Setelah melahirkan, plasenta berhenti
memproduksi sehingga kadar progesteron mendadak turun. Menurut penelitian yang
dilakukanNaProTechnology, penurunan kadar progesteron berkaitan dengan terjadinya
depresi setelah melahirkan (postpartum depression). Kadang-kadang depresi yang
ditandai dengan gejala selalu sedih dan gelisah serta mudah menangis ini bisa
berlangsung hingga 6 bulan.
Retensi cairan
Retensi atau penumpukan cairan sering terjadi setelah melahirkan, sebagai
akibat dari berkurangnya kadar progesteron. Biasanya kondisi ini ditandai dengan
pembengkakan (edema) terutama dibagian kaki dan tangan. Hal ini terjadi karena pada
siklus normal, progesteron juga berfungsi sebagai diuretic. Oleh progesteron, kelebihan
carain yang terdapat dibeberapa jaringan tubuh akan dikeluarkan melalui urin.
Siklus menstruasi yang tidak teratur
Dalam siklus yang normal, menstruasi terjadi ketika kadar progesteron
mendadak turun sebagai sinyal bagi dinding rahim untuk luruh. Kekurangan
progesteron menyebabkan dinding rahim tidak luruh tepat pada waktunya, karena
perubahan komposisi hormonal tidak terjadi secara drastis.
Gangguan pada siklus menstruasi merupakan keluhan yang sering dialami para
ibu setelah melahirkan. Selain kadar hormon progesteron belum normal, produksi Air
Susu Ibu (ASI) juga sering dituding sebagai pemicunya
Penyebab kekurangan hormon progesterone
a. Stres
Aktifitas yang padat dan beban kerja yang berat dapat menimbulkan stres. Hal
inilah yang memicu terhentinya produksi hormon sehingga menyebabkan terjadinya
kekurangan progesteron.
b. Diet
Pola makan sehari-hari juga memberikan kontribusi dalam ketidakseimbangan
hormon. Hal ini terjadi karena kebiasaan mengkonsumsi makanan yang secara tidak
langsung mengandung estrogen, seperti daging ayam, sapi, serta babi yang diternakkan
yang diberikan makanan tambahan berupa hormon estrogen demi memepercepat
pertumbuhannya.
c. Kontrasepsi
Kebanyakan pil kontasepsi menggunakan progestin sebagai terapi pengganti
hormon. Progestin memiliki sifat yang ridak sama dengan progesteron alami, sehingga
hanya akan memicu meningkatnya kadar hormon estrogen didalam tubuh.
d. Lingkungan
Tanpa kita sadari tubuh kita sehari-hari telah banyak menerima paparan estrogen
sintesis seperti yang terkandung dalam deterjen, pestisida serta berbagai macam produk
perawatan kecantikan. Stimulus paparan yang terjasi secara terus-menerus ini
memberikan dampak negatif terhadap reseptor estrogen dalam tubuh, sehingga
menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang mengacu pada keadaan estrogen
dominan.
Kelebihan Progesteron
1. Pengaruh kelebihan hormon progesteron
Pasien tampak kelelahan
Kehiangan gairah seksual
Ketidakstabilan emosi
Kembung dan nafsu makan berkurang
Siklus menstruasi tidak teratur
2. Penyebab kelebihan hormon progesteron
Progesteron hanya akan berada dalam keadaan over supply apabila pasien
mengkonsumsi suplemen serta obat-obatan yang mengandung progesteron dalam dosis
yang tinggi, yang dalam hal ini tidak sesuai dengan kebutuhan.
Penanganan
1. Kelebihan
Hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi efek buruk kelebihan progesteron
adalah dengan meninjau kembali jenis, dosis serta lama pemberian terapi progesterone
dan menyesuaikannya dengan kebutuhan pasien.
2. Kekurangan
Pada keadaan kekurangan hormon progesteron, selain dengan mengkonsumsi
progesterone tambahan, hal terpenting adalah dengan melakukan koreksi dominasi
estrogen, sehingga dapat mengembalikan keseimbangan hormon.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Fungsi tubuh diatur oleh dua sistem pengaturan utama yakni sistem saraf dan
sistem hormonal atau sistem endokrin. Pada umumnya, sistem hormonal terutama
berkaitan dengan pengaturan berbagai fungsi metabolisme tubuh, sel atau pengangkutan
bahan-bahan melewati membran sel atau aspek lain dari metabolisme sel seperti
pertumbuhan dan sekresi.
Progesteron disekresikan oleh korpus luteum. Ini adalah hormon utama selama
kehamilan yang readies rahim untuk implantasi. Hal ini meningkatkan pasokan darah
endometrium (dinding rahim) dan merangsang kelenjar hadir di dinding endometrium
rahim untuk mengeluarkan cairan, yang memelihara embrio.
Hormon progesteron dihambat oleh folikel granulosa dan korpus luteum setelah
ovulasi.
Daftar Pustaka
Tortora and Derrickson. Principles Of Anatomy And Physiology 11th edition. 2006
http://doctercomunity.blogspot.com/2011/01/hormon-progesteron.html
http://www.scribd.com/doc/45323490/HORMON
MAKALAH HORMON PROGESTERON
PERKULIAHAN
Oleh :
NPM : 10060309054
2011