You are on page 1of 8

LAPORAN KEGIATAN INTERNSIP

F.2 Upaya Kesehatan Lingkungan

Penyuluhan Jamban Sehat

Oleh:

Dr. Siska Dewi Agustina

DIBAWAKAN DALAM RANGKA MENYELESAIKAN

TUGAS SEBAGAI DOKTER INTERNSIP

WAHANA UPTD PUSKESMAS PORIAHA

KABUPATEN TAPANULI TENGAH

PERIODE OKTOBER 2016 FEBRUARI 2017


1.1 Latar Belakang Masalah

Pembangunan kesehatan di Indonesia pada hakekatnya menyelenggarakan

upaya kesehatan agar mempunyai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk

untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur

kesejahteraan umum dari tujuan nasional. Pembangunan kesehatan masyarakat tidak

dapat dipisahkan dengan kesehatan lingkungan itu sendiri. Salah satu upaya dalam

meningkatkan derajat kesehatan yang dinamis serta membangkitkan dan memupuk

swadaya masyarakat dalam upaya penyehatan lingkungan.

Salah satu langkah meningkatkan kesehatan lingkungan adalah dengan membangun

sarana yang diperlukan dan peningkatan pemanfaatan serta pemeliharaan sarana yang

ada.

Pembangunan kesehatan lingkungan pada hakekatnya dapat dibagi menjadi

beberapa kelompok, antara lain :

1. Penyehatan air

2. Pembuangan kotoran

3. Penyehatan makanan minuman

4. Penyehatan tempat tempat umum

5. Penyehatan pembuangan sampah

Berdasarkan gambaran tersebut terlihat bahwa penyehatan lingkungan sangat penting

dalam rangka menciptakan kesadaran masyarakat agar senantiasa dapat

melaksanakan cara hidup yang sehat bagi dirinya dan masyarakat.


Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok sehari-hari serta sebagai

tempat berlindung dari panas dan hujan. Rumah sehat adalah rumah yang dapat

memenuhi kebutuhan rohani dan jasmani secara layak sebagai suatu tempat tinggal

atau perlindungan dari pengaruh alam luar. Lingkungan rumah yang tidak diperhatikan

dapat menimbulkan beberapa risiko penyakit, memudahkan terjadinya penularan, dan

penyebaran penyakit, seperti diare, cacingan, ISPA, TBC, demam berdarah, malaria, demam

typhoid, leptospirosis, dan penyakit lainnya. Agar penghuni rumah terhindar dari risiko

penyakit-penyakit tersebut, maka diperlukan kondisi kualitas lingkungan rumah yang

sehat.

Kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku dari yang tidak sehat

menjadi perilaku sehat dan menciptakan lingkungan sehat di rumah tangga. Oleh

karena itu kesehatan perlu dijaga, dipelihara dan ditingkatkan oleh setiap anggota

rumah. Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan

pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga,

kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan

informasi dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku,

sehingga membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri

maupun dalam tatanan rumah tangga dengan menerapkan cara-cara hidup sehat

dalam rangka menjaga, memelihara, dan meningkatkan kesehatan.

Lingkungan hidup yang sehat sangat penting untuk mempunyai generasi yang

sehat dan bangsa yang kuat. Generasi yang sehat hanya tercapai apabila

pertumbuhannya dipelihara, berdasarkan syarat-syarat kesehatan.


1.2 Permasalahan

Permasalahan yang muncul di lingkungan masayarakat antara lain adalah


kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya jamban sehat.Selain itu masih
banyak warga masyarakat yang belum memiliki jamban sehat dan masih banyak
masayarakat yang menggunakan sungai serta kebun atau pesisir pantai sebagai tempat
BAB. Rendahnya tingkat perekonomian dari sebagian warga mayarakat juga
merupakan salah satu faktor penyulit dari tidak bisa dibangunnya jamban sehat. Salah
satu indikator dari buruknya penyediaan jamban sehat di rumah adalah masih
tingginy angka kejadian diare yang berobat di Puskesmas Poriaha. Seperti yang
diketahui salah satu penyebab diare adalah pencemaran air oleh kotran manusia atau
hewan yang mengandung bakteria Eschericia coli.
1.3 POA (Plan of Action) Perencanaan Intervensi

Indikator
No Kegiatan Tujuan Sasaran Tempat Waktu Biaya Metode
Keberhasilan

1. Pemberitahuan Meningkatkan Warga Puskesmas Selasa, 24 - Penyuluhan Banyaknya


kepada kader dan pengetahuan warga masayarakat Poriaha Januari mengenai jamban partisipasi dari
masyarakat akan tentang pentingnya yang tinggal di 2016 masyarakat terutama
sehat
diadakannya jamban sehat di Poriaha untuk mengikuti
skring lingkungan rymah penyuluhan di
penyuluhan Puskesmas Poriaha
jamban sehat
dengan
menggunakan
metode
ppresentasi
powerpoint pada
bulan Januari
2016
1.4 PELAKSANAAN INTERVENSI

Alternatif Penanggung
No. Tujuan Sasaran Waktu Tempat Metode Biaya Indikator
Kegiatan Jawab

1. Penyuluhan Meningkatkan Warga Selasa, 24 Puskesmas Penyuluhan - Dokter 10% peserta


pentingnya pengetahuan masyarakat Januari Poriaha secara dua arah internship mampu menjawab
jamban masyarakat yang tinggal 2016
dan tanya pertanyaan
sehatdalam mengenai di Poriaha
lingkungan pentingnya jamban jawab tentang mengenai materi
rumah sehat di lingkungan pentingnya penyuluhan.
rumah.
jamban sehat 10% peserta
mengajukan
Sosialisasi
pertanyaan terkait
contoh jamban
materi penyuluhan.
sehat
1.5. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring & Evaluasi Kegiatan Perencanaan
Sosialisasi tentang akan diadakannya penyuluhan tentang pemberian
presentasi pentingnya jamban sehat berhasil dilakukan oleh kader posyandu di
Desa Poriaha. Hal ini terbukti dari antusiasnya kedatangan warga, yaitu
datang + 30 warga.
Monitoring & Evaluasi Intervensi
Penyuluhan tentang penyuluhan jamban sehat dapat diterima dengan baik oleh
para warga masayarakat. Terlihat dari peserta penyuluhan sejumlah + 30
warga. Saat dilakukan sesi tanya jawab, 30% warga dapat menjawab dengan
benar pertanyaan yang diberikan oleh dokter internship. Saat diberikan
kesempatan untuk bertanya, 40% warga mau bertanya dan bahkan
menyampaikan pengalaman pribadinya. Warga tampak semakin antusias
sadar akan pentingnya penggunaan jamban sehat setelah diinformasikan
mengenai dampak buruk dari buang kotoran sembarangan.
Kesimpulan
Intervensi berupa penyuluhan tentang pentingnya jamban sehat ini dapat
terlaksana dengan lancar. Saat pelaksanaan pun, hasil pencapaian melebih dari
indikator yang telah ditetapkan. Diharapkan dengan adanya penyuluhan ini
warga masyarakat dapat mempraktikkannya di rumah, serta meninggalkan
tradisi lama membuang hajat di sungai atau di kebun. Dengan demikian,
kejadian kurang diare dan penyakit kulit pada warga karena buang hajat
sembarangan dapat berkurang atau bahkan teratasi.
Poriaha, Januari 2017
Peserta Pendamping

dr. Siska Dewi Agustina dr. Naroi Putra Munthe


NIP 197906182009131001
LAMPIRAN

You might also like