You are on page 1of 5

TUGAS KULIAH 7

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
ANCAMAN BAGI INDONESIA DI MASA DEPAN

Oleh :
Esty Dwi Nurmalitta
(142010101026)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016
ANCAMAN BAGI INDONESIA DI MASA DEPAN

Di tulisan kali ini, saya sebagai penulis ingin mengemukakan pendapat


mengenai kondisi Indonesia saat ini juga di beberapa tahun mendatang, banyak sekali
faktor yang dapat menjadi ancaman bagi kondisi Indonesia. Ancaman ancaman
tersebut tentunya dapat mengganggu situasi Indonesia yang aman menjadi kacau bila
kita, sebagai warga Indonesia tidak dapat menyikapi ancaman tersebut. Ancaman
ancaman untuk kondisi Indonesia beberapa tahun mendatang ini saya simpulkan dari
pidato yang disampaikan oleh Jenderal Gatot Nurmantyo yang sangat menarik di
telinga saya. Setelah mendengar pernyataan yang beliau sampaikan, hati nurani saya
sebagai seorang pemuda bangsa Indonesia pun seketika sadar dan mulai berkobar.
Saya baru menyadari bahwa negara kita, negara Indonesia adalah negara yang
diprediksi sangat rentan diperebutkan dan rentan mendapatkan banyak ancaman di
masa depan. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Mari kita telaah satu persatu.
Yang pertama, meningkatnya jumlah penduduk di bumi yang semakin tahun
semakin meningkat pesat. Seperti yang dikatakan oleh Jendral Gatot, saat ini jumlah
penduduk di bumi mencapai 7 Miliar penduduk, sedangkan melebihi batas normal
jumlah penduduk di Bumi sekitar 3-4 Miliar. Dan diperkirakan akan terjadi
peningkatan jumlah penduduk di dunia sekitar 1 milyar tiap tahunnya. Tentu sudah
dapat dikatakan sangat melebihi kapasitas. Hal tersebut tentunya menimbulkan
banyak dampak merugikan. Contoh simpel dampak merugikan adalah semakin tinggi
kompetisi untuk mendapatkan makanan yang dapat menjadikan kondisi yang tidak
ideal dengan banyak kasus busung lapar, gizi buruk, kemiskinan, yang dapat berujung
pada peningkatan tindak kejahatan, konfilk, dan perubahan perilaku manusia. Dari
tahun ke tahun sumber-sumber energi, pangan, dan bahan bakar pun akan terus
menipis. Disampaikan pula bahwa tingkat perekonomian negara-negara di dunia saat
ini juga tengah mengalami krisis. Oleh karena itu, konfilk antar negara saat ini tidak
melulu karena perbedaan ideologi, melainkan seringkali dikarenakan konfilk untuk
memperebutkan wilayah kekuasaan untuk kepentingan sandang, pangan, papan
warganya. Sekitar 70% konflik global dilatar belakangi oleh perebutan energy.
Sebagai contoh konfilk anatara Iraq dengan Palestina, kejahatan besar-besaran di
Venezuila, dsb.
Kondisi ini menjadi berbahaya bagi keadaan Indonesia kedepannya. Berbagai
penduduk di bagian kutub bumi akan semakin kehabisan energy termasuk energy
hayati atau tumbuh tumbuhan, karena waktu untuk bercocok tanam tidak dapat
sepanjang tahun di lakukan seperti di daerah ekuator.Di daerah ekuator, waktu untuk
bercocok tanam akan dapat dilakukan sepanjang tahun tanpa adanya masa tidur dari
tumbuhan itu sendiri, sehingga produksi bahan pangan di daerah ekuator lebih banyak
jika dibandingkan dengan daerah kutub bumi. Oleh karena itu, 7,8 warga diluar garis
ekuator akan berpindah dan berburu mecari sumber energy di garis ekuator. Indonesia
dapat dikatakan negara terssubur yang berada di daerah ekuator , sehingga Indonesia
dapat menjadi sasaran utama berpindahnya orang orang yang diluar daerah ekuator
tersebut. Sehingga kompetisi di Indonesia sudah tidak tentang kompetisi nasional saja
tetapi dapat menjadi kompetisi yang lebih luas dan mungkin kompetisi global. Hal ini
menyebabkan banyak perubahan mulai dari gaya hidup hingga gaya bisnis. Tentunya
akan mengancam negara kita jika kita tidak dapat menyikapi kompetisi yang semakin
luas tersebut.
Pada tahun 2016 ini pun sebenarnya hawa hawa perebutan lahan di Indonesia
sudah kerap dilakukan oleh negara lain. Sudah dapat dilihat saat ini, banyak warga
asing yang mulai masuk ke dalam negeri kita. Seperti contohnya, Tiongkok yang
tidak menghiraukan putusan dari pengadilan Internasional dan telah menetapkan
sendiri zona pertahanan udara di daerah laut cina selatan yang bersinggungan dengan
Zona Eksklusif Indonesia, dimana jika Tiongkok terus melebarkan kelicikannya,
beberapa tahun kemudian dapat diprediksi Kalimantan Barat dan Natuna akan diakui
menjadi zona eksklusif tiongkok. Sungguh hal tersebut harus kita waspadai dan
hindari.
Yang kedua, persaingan ekonomi yang ketat. Seperti yang kita tahu,
pertumbuhan ekonomi negara-negara di seluruh dunia dalam keaadan krisis, namun
pada beberapa bulan ini pada tahun 2016, Indonesia melakukan tax amnesty dan hal
tersbut telah meningkatkan income dan pertumbuhan ekonomi negara Indonesia. Hal
itu berfek pula pada mata rupiah ringgit yang menurun drastis dan menimbulkan
sentimensi kepada Indonesia. Ancaman ini tentu tidak lepas dari efek ancaman
pertama yaitu bertambahnya jumlah penduduk. Banyak apartemen mewah di daerah
Jawa maupun Sumatra yang selalu penuh penghuninya. Mungkinkah hanya warga
Indonesia yang mendiami apartemen mewah itu ? Jika di adakan sensus di apartemen
mewah tersebut, mungkin sebagian besar yang berkewarganegaraan asing yang sudah
berperan dalam kompetisi ekonomi, dan lainnya. Persaingan-persaingan ekonomi
menjadi sangat ketat dapat menjadi ancaman bagi kita karena semua mata akan
tertuju pada Indonesia yang daerahnya strategis, laut dan pertaniannya bagus, dan
perkonomiannya yang cukup stabil.
Ketiga, yaitu terorisme di dalam dan luar negri. Indonesia merupakan salah
satu negara yang cukup aman untuk para teroris, karena perundang-undangan yang
ada di Indonesia tentang teroris menyatakan bahwa teroris hanya dapat diberi
hukuman saat dia telah melakukan tindakan kejahatan, jadi tergabung dalam
komplotan atau jaringan terorisme tidak akan ditangkap oleh polisi tetapi akan terus
diawasi oleh densus anti bom Indonesia. Siria merupakan daerah ladang pengajaran
terorisme dari manusia-manusia yang dicuci otaknya dari seluruh penjuru dunia, jika
Suria lokasinya menjadi tidak aman, pemimpinnya pun telah berbicara bahwa
pergilah kamu ke negara asalmu, lakukan hal yang sederhana saja asalkan ada
korban. Hal tersebut pun telah terjadi, di Perancis sudah ada penabrakan mobil
dijalan raya dan pembunuhan pendeta dengan tragis. Bahayanya untuk Indonesia
apabila beberapa tahun yang akan datang, Indonesia akan kedatangan sindikat-
sindikat teroris tersebut dan ada pula informasi yang terdengar bahwa di daerah
Filipina Selatan akan dibangun Islamic State Asia Tenggara, dimana tempat untuk
para teroris dapat berdiam diri dan letak itu sangat berdekatan dengan Sulawesi dan
Kalimantan.
Ancaman yang terakhir datang dari narkoba. Para pemuda di Indonesia akan
menjadi dungu atau bodoh dan akan stuck dalam kondisi tersebut serta tidak dapat
melindugi negaranya padahal para pemuda yang cinta bangsa akan sangat dibutuhkan
Indonesia untuk mempertahankan keutuhan negara Republik Indonesia. Perang candu
pun telah dilakukan sebagai strategi peperangan, seperti yang telah dilakukan oleh
Inggris dan Perancis pada tahun 1839-1860. Oleh karena itu, narkoba mutlak harus
dibasmi karena hal tersebut sangat merugikan bangsa Indonesia dan dapat menjadi
ancaman bagi Indonesia di masa depan.
Oleh karena ancaman ancaman diatas, kita sebagai pemuda tentu dapat
memberikan kekuatan bagi negara kita. Kita sebagai pemuda sebagai tonggak dan
penggerak negara di masa depan harus bersama-sama bersatu dalam Kebhineka
Tunggal Ikaan Indonesia karena Indonesia tak hanya hancur karena peperangan oleh
negara lain, melainkan peperangan dalam negri seperti adu domba dsb pun juga dapat
merobohkan NKRI kita. Sebagi contohnya kasus saat ini yang sangat menyita
perhatian, penyelewengan kasus berdalih agama di dalam negri sampai yang terkesan
mengadu domba dan sampai berarah kepada pengguliran presiden RI ataupun pejabat
politik yang lain. Adu domba sesimpel ini juga dapat menghancurkan NKRI dan
jangan sampai hal itu terjadi. Oleh karena itu, mulai sekarang, cintailah negara kita,
terus bangun dan pertahankan kemerdekaan. Jangan pula meremehkan ancaman-
ancaman dari luar yang ada karena 300 tahun-an masa penjajah bukan merupakan
waktu yang singkat dan mudah untuk mendapatkan negeri ini. Jaya terus
Indonesiaku!

You might also like