You are on page 1of 9

LAPORAN PENGUJIAN BAHAN (NTSI619)

Kelompok I Offering F

PENGUJIAN VII-A
KADAR AIR KAYU

A. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Memahami prosedur pengujian kadar air kayu.
2. Menentukan kadar air kayu.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Oven
2. Timbangan
3. Kayu setebal 2 cm

C. PROSEDUR PENGUJIAN
1. Menimbang benda uji dan mencatat hasilnya (A)
2. Meletakkan benda uji ke dalam oven sampai mencapai berat tetap
3. Menimbang benda uji setelah dikeluarkan dari oven (B)

D. HASIL PENGUJIAN
Berat awal (A) : 104,4 gr
Berat kering oven (B) : 89,7 gr
Kadar air (A-B)x100/(A) : 16,4 %
Untuk ukuran kayu dengan tebal 2 cm dengan kadar air 16,4% dapat
dikategorikan kayu mutu A berdasarkan PKKI NI-5 Bab 2.

E. STANDAR PENGUJIAN
1. ASTM D4442 mengatur mengenai prosedur pengujian kadar air dengan
cara pengeringan dalam oven.
2. PKKI NI-5 Bab 2 yang mengatur mutu kayu berdasarkan ukuran benda
uji terhadap kadar airnya.

F. KESIMPULAN
Kayu termasuk dalam mutu A berdasarkan PKKI NI-5 Bab 2.
G. SARAN
1. Gunakan timbangan dengan ketelitian tinggi
2. Oven yang digunakan sebaiknya dapat mempertahankan suhu 1033C

H. LAMPIRAN

Program Studi S1 - Teknik Sipil


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik 1
Universitas Negeri Malang
LAPORAN PENGUJIAN BAHAN (NTSI619)
Kelompok I Offering F

PENGUJIAN VII-B
KUAT LENTUR KAYU

A. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Memahami prosedur pengujian kuat lentur kayu
2. Mengoperasikan peralatan pengujian kuat lentur kayu
3. Menentukan kuat lentur kayu

B. ALAT DAN BAHAN


1. Mesin Uji
2. Gergaji
3. Roll meter
4. Jangka sorong
5. Spesimen kayu

C. PROSEDUR PENGUJIAN
1. Mempersiapkan alat dan bahan.
2. Mengukur panjang dan lebar menggunakan roll meter, sedangkan tebal
menggunakan jangka sorong.
3. Memberi nomor atau kode pengujian sebelum pemasangan alat.
4. Meletakkan benda uji secara sentris di atas dua penumpu dengan jarak
70 cm dan meletakkan penumpu batang diantara dua beban.
5. Mengatur kecepatan pemberian beban dengan kecepatan gerakan 2,5
mm/menit. Bila kecepatan gerakan beban tidak dicatat, maka dapat
dipergunakan angka kenaikan beban sebesar 60 kg/menit.
6. Memberikan beban defleksi hingga maksimum atau sampai benda uji
tidak mampu menahan beban dan kemudian benda uji mengalami
kegagalan.
7. Membaca dan mencatat data hasil pengujian.
8. Menggambar pola retakan yang terjadi pada benda uji .
9. Menghitung kuat lentur benda uji.

D. HASIL PENGUJIAN

Tabel 7.1 Hasil Pengujian Kuat Lentur

Data Beban (N) Data Lendutan


Pembacaan Selisih x 0,01 Selisih
divisi
Beban Beban (mm) (mm)

Program Studi S1 - Teknik Sipil


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik 2
Universitas Negeri Malang
LAPORAN PENGUJIAN BAHAN (NTSI619)
Kelompok I Offering F

0 0 0.00

1000 1000 1.5 0.02 0.02

2000 1000 1.75 0.02 0.00

3000 1000 2 0.02 0.00

4000 1000 2.5 0.03 0.01

5000 1000 3 0.03 0.01

6000 1000 3.75 0.04 0.01

7000 1000 118 1.18 1.14

8000 1000 229 2.29 1.11

9000 1000 322.5 3.23 0.94

10000 1000 524.5 5.25 2.02

11000 1000 631.5 6.32 1.07

12000 1000 738.5 7.39 1.07

13000 1000 849 8.49 1.11

14000 1000 959 9.59 1.10

15000 1000 1002.5 10.03 0.44

16000 1000 1192.5 11.93 1.90

17000 1000 1296.5 12.97 1.04

18000 1000 1526 15.26 2.30

19000 1000 1948 19.48 4.22

Program Studi S1 - Teknik Sipil


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik 3
Universitas Negeri Malang
LAPORAN PENGUJIAN BAHAN (NTSI619)
Kelompok I Offering F

17000
16000

f(x) = 15000
937.64x + 4177.95
R = 0.9
14000
13000
12000
11000
10000
9000
BEBAN (N) 8000
7000
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0

LENDUTAN (MM)

Program Studi S1 - Teknik Sipil


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik 4
Universitas Negeri Malang
LAPORAN PENGUJIAN BAHAN (NTSI619)
Kelompok I Offering F

Gambar 7.1 Grafik Hubungan antara Lendutan dan Beban

1. Jarak Tumpuan (L) : 812 mm


2. Lebar Benda Uji (b) : 49.60 mm
3. Tinggi Benda Uji (h) : 49.82 mm
4. Beban Maksimum (P) : 19000 N
5. Beban tahap satu (Pi) : 1000 N
6. Beban tahap berikutnya (Pn) : 2000 N
7. Lendutan tahap satu (Yi) : 0.02 mm
8. Lendutan tahap berikutnya (Yn) : 0.04 mm
9. W1 gram : 176.06
10.W2 gram : 705

Kuat Lentur (fb), MPa:


3PL
fb 2
23bh
x 1900 0 x 812

2 x 49.60 x ( 49.82 )2

= 188

Modulus Lentur (Eb): ( Pn Pi) L3


Eb
4(Yn Yi )bh 3
( 20001000 ) 812

4 ( 0.040.02 ) 49.60 x 49.82

= 66947.28
Kadar Air (), % :
W1 W2
x100%
W2
705176.06
x 100
705

Program Studi S1 - Teknik Sipil


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik 5
Universitas Negeri Malang
LAPORAN PENGUJIAN BAHAN (NTSI619)
Kelompok I Offering F

= 75.03

Bentuk Retakan :

Retak Tarik

E. STANDAR PENGUJIAN

SNI 03-3960-1995 mengatur tentang metode pengujian


kuat lentur kayu di laboratorium.
PKKI 1961 mengatur tentang pengelompokan kayu
berdasarkan kuat lentur.

Tabel 7.2 Pengelompokan Kelas Kayu

F. KESIMPULAN

Hasil pengujian menunjukkan bahwa spesimen kayu uji termasuk dalam


kelas I berdasarkan tabel pengelompokan kelas kayu PKKI 1961

G. LAMPIRAN

Program Studi S1 - Teknik Sipil


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik 6
Universitas Negeri Malang
LAPORAN PENGUJIAN BAHAN (NTSI619)
Kelompok I Offering F

Gambar 7.2 Proses Pengujian Kuat Lentur Kayu

Gambar 7.3 Benda Uji Mengalami Keretakan

Program Studi S1 - Teknik Sipil


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik 7
Universitas Negeri Malang
LAPORAN PENGUJIAN BAHAN (NTSI619)
Kelompok I Offering F

PENGUJIAN VII-C
BERAT JENIS KAYU

A. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Memahami prosedur pengujian berat jenis kayu
2. Menentukan berat jenis kayu

B. ALAT DAN BAHAN


1. Penggaris
2. Timbangan
3. Bejana
4. Kayu

C. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Mengukur volume benda uji

2. Mengukur volume bejana

3. Menimbang berat benda uji di udara

4. Meletakkan benda uji ke dalam bejana

Program Studi S1 - Teknik Sipil


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik 8
Universitas Negeri Malang
LAPORAN PENGUJIAN BAHAN (NTSI619)
Kelompok I Offering F

5. Memasukkan air sampai penuh

6. Menimbang bejana yang berisikan air dan benda uji.

7. Membaca volume yang terisi air penuh.

8. Mengeluarkan benda uji dari bejana, kemudian


mengukur volume air yang terdapat dalam bejana.dan
menimbang beratnya

D. HASIL PENGUJIAN
Berat benda uji di udara : 104,4 gr
Berat benda di dalam air (berat bejana : 86,2 gr
Dengan benda uji berat bejana tanpa
Benda uji)
Volume benda uji : 94,73 cm3
Berat jenis : 0,91
Data yang didapatkan menunjukkan bahwa berat jenis kayu sebesar
0,91
E. STANDAR PENGUJIAN
ASTM D2359 yang mengatur prosedur pengujian berat jenis material
kayu.

F. KESIMPULAN
ASTM D2395 tidak mengatur tentang batas berat jenis kayu

G. SARAN
1. Gunakan timbangan dengan ketelitian tinggi
2. Benda uji sebaiknya memiliki ukuran yang lebih kecil dari bejana
3. Pengisian air sebaiknya pada ketinggian tertentu untuk menghindari
meluapnya air sehingga volume bejana akan berubah

H. LAMPIRAN

Program Studi S1 - Teknik Sipil


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik 9
Universitas Negeri Malang

You might also like