You are on page 1of 3

UJI KUAT TARIK KAYU

PENDAHULUAN
Keadaan bahan kayu yang berserat membuat kekuatan tarik atau geser kayu
sangat tergantung pada arah pembebanan terhadap arah serat. Kekuatan tarik kayu
pada arah serat jauh lebih besar dari pada kekuatan tariknya pada arah tegak lurus
tegak.

TUJUAN
Pengujian tarik kayu ini bertujuan untuk mengetahui kuat tarik kayu bila
dibebani arah sejajar serat.

BENDA UJI
Jenis kayu : Kayu Kanfer.

Ukuran ukuran : a. Panjang total : 320 mm.

b. Panjang bagian kecil : 132 mm.

c. Lebar bagian kecil :7,40 mm.

d. Tebal bagian kecil : 19,70 mm.

ALAT ALAT YANG DIPAKAI.


a. Kaliper/ jangka sorong merk Mitutoyo kapasitas 150 mm.
b. Mesin uji tekan tarik merk Kai wei kapasitas 100 ton.

PELAKSANAAN
1. Setelah benda uji kita bentuk sedemikian, maka amati keadaan kayu
tersebut, apakah ada cacat nya atau tidak. Jika ada dicatat.
2. Ukur panjang, lebar dan tebal kayu uji dengan menggunakan caliper/ jangka
sorong yang mempunyai ketelitian sampai 0,1 mm. Pengukuran dilakukan
juga untuk bagian yang diperkirakan untuk patah pada pengujian tarik.
3. Pasang benda uji pada alat tarik kayu. Mesin dihidupkan dan pembebanan
mulai diberikan hingga kayu uji patah. Catat besar pembebanan yang
mematahkan benda uji.
4. Kayu uji yang patah kita gambar.
PEMBAHASAN
1. Menurut PKKI BAB II pasal 3 mutu kayu dibedakan menjadi 2 yaitu;
a. Kayu bermutu A dan kayu bermutu B.
b. Kayu mutu A, ialah kayu yang memenuhi syarat syarat :
- Kayu harus kering udara .
- Besarnya mata kayu tidak melebihi 1/6 dari lebar balok dan juga
tidak boleh lebih dari 3,5 cm.
- Balok tidak boleh mengandung wanulak yang lebih besar dari 1/10
tinggi balaok .
- Miring arah serat tg tidak boleh lebih dari 1/10.
- Retak-retak dalam arah radial tidak boleh lebih dari 1/4 tebal kayu,
dan retak-retak menurut lingkaran tumbuh tidak boleh melebihi 1/5
tebal kayu.
c. Kayu mutu B, ialah kayu yang tidak termasuk dalam mutu A, tetapi
memenuhi syarat-syarat :
- Kadar lengas kayu 30 %.
- Besar mata kayu tidak boleh melebihi dari lebar balok dan juga


tidak boleh boleh dari 5 cm.|
- Balok tidak boleh mengandung wanulak yang lebih besar dari 1/ 10
tinggi balaok.
- Miring arah serat tg tidak boleh lebih dari 1/3.
-
Retak-retak dalam arah radial tidak boleh lebih dari 1/3 tebal
kayu,retak-retak menurut lingkaran tumbuh tidak boleh melebihi
1/4 tebal kayu.
2. Menurut PKKI 1961, Bab IV Tegangan yang diperkenankan, pasal 5 daftar
II, untuk kayu mutu A :

Kelas Kuat
Klas I Klas II Klas III Klas IV Klas V
et ( kg/ cm2)
150 100 75 50 _

tk // = tr // 130 85 60 45 _

( kg/ cm2)

tk 40 25 15 10 _

( kg/ cm2)

// 20 12 8 5 _

( kg/ cm2)
Hitungan
-Luas bidang tarik =1,07 x 0,74 ( cm 2 )

= 0,7918 cm 2

= 79,18 cm2

-Regangan maksimum yang mematahkan = 95,491 N/ mm 2.

= 954,91 kg/ cm 2.

Hasil Pengamatan
- Tegangan plastis = 25 N/ mm2.
- Regangan plastis = 0,8 %.

Kesimpulan :
Kayu yang diuji termasuk kedalam klas A dan kayu yang diuji termasuk kayu
klas kuat II serta klas awet III.

Lampiran :

1. Laporan sementara.
2. Grafik tegangan regangan.
3. Sket/ gambar benda uji.

You might also like