Professional Documents
Culture Documents
X MIPA 5
Disusun oleh:
SMA N 1 GUBUG
Tahun Pelajaran 2016/2017
1. Hukum Kekekalan Massa
Dengan cara pengamatan seperti itu, Lavosier dapat menunjukan bahwa suatu
logam bila dipanaskan di udara, massanya bertambah, karena membentuk apa
yang dinamakan oksida. Demikian pula , perubahan materi yang kita amati dalam
kehidupan sehari-hari umumnya berlangsung dalam wadah terbuka. Jika hasil reaksi
ada yang berupa gas (seperti pada pembakaran kertas), maka massa zat yang
tertinggal menjadi lebih kecil daripada 2massa semula. Sebaliknya, jika reaksi
mengikat sesuatu dari lingkungannya (misalnya oksigen), maka hasil reaksi akan
lebih besar daripada massa semula. Misalnya, reaksi logam magnesium dengan
oksigen sebagai berikut. Magnesium yang mempunyai massa tertentu akan
bereaksi dengan sejumlah oksigen di udara membentuk senyawa baru magnesium
oksida.
Contoh
Magnesium + Oksigen Magnesium oksida
Salah satu aplikasi hukum Proust adalah untuk menentukan kadar unsur-unsur
dalam suatu persenyawaan. Kita ambil H2O sebagai contoh. Dalam H2O, MH : MO =
1 : 8. Jumlah perbandingannya adalah 9.
MA : MB = p x Ar A : q Ar B
3. Hukum perbandingan
B. Bila
Hukum dua unsur membentuk
Perbandingan lebih
Berganda dari satu
(Hukum senyawa, dimana
Dalton)
massa salah satu unsur tetap (sama), maka perbandingan
John Daltonunsur
massa pertama kalilainnya
yang mengemukakan pengamatan
merupakan bilanganini padadan
bulat 1803. Beberapa
tahun sebelumnya,
sederhana" kimiawan Perancis telah mengemukakan hukum perbandingan
tetap. Dalton merumuskan hukum ini berdasarkan pengamatan-pengamatan
terhadap nilainilai perbandingan Proust. Kedua hukum ini merupakan penemuan
penting untuk menjelaskan bagaimana senyawa terbentuk dari atom-atom.
Massa ekivalen suatu unsur adalah massa unsur tersebut yang bereaksi dengan
8,00 g oksigen atau yang setara dengan itu.
"Bila ada
Contoh : dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa,
perbandingan massa unsur yang satu yang bersenyawaan
Massasejumlah
dengan H : massa massa
O (dalam air) ialah
tetap dari 1,008
unsur: yang
8,00 lain adalah
sebagai bilangan yang mudah dan bulat Bila suatu unsur
Massa H : massa O (dalam Hidrogen Peroksida) ialah 0,54 :8,00 (1,008 adalah
bergabung dengan unsur yang lainnya, maka perbandingan
kelipatan dari 0,54)
massa kedua unsur tersebut adalah perbandingan massa
Hukum-Hukum Gas
Keadaan (00 C ; 1atm) untuk gas disebut keadaan standar atau keadaan STP
( Standar Temperatur and Pressure = temperatur dan tekanan standar). Jadi, 5 liter
O2 ( 00C ; 1atm) dapat ditulis 5 liter O2 (STP). Berikut adalah hukum-hukum yang
mendasari perhitungan kimia pada reaksi yang melibatkan wujud gas.
Pada Tahun 1808 Joseph Louis Gay Lussac melakukan berbagai percobaan pada
suhu dan tekanan yang sama untuk mengukur volume dari gas-gas yang bereaksi.
Beberapa contoh percobaan yang dilakukan dapat dilihat pada Tabel.7
Dari berbagai eksperimen yang dilakukan, Gay Lussac menyimpulkan .
Kesimpulan ini yang kemudian dikenal sebagai hukum perbandingan volum atau
Hukum Hukum Gay Lussac.
Awalnya para ahli kimia bahkan Gay Lussac sendiri tidak dapat menjelaskan
mengapa volume gas pereaksi dan produk merupakan perbandingan bilangan bulat
dan sederhana. Hal ini 8disebabkan, para ahli kimia pada saat itu menganggap
partikel suatu unsur adalah atom dan partikelpartikel subatom (elektron, proton dan
netron) belum diketahui. 8
Yang harus sangat diperhatikan adalah bahwa hukum ini hanya berlaku untuk
reaksi antar gas.Untuk jelasnya, mari kita lihat reaksi berikut:
H. Hukum Avogadro
Masalah Gay Lussac terjawab oleh Avogadro pada tahun 1811, Amadeo Avogadro
ahli fisika Italia mengatakan partikel suatu unsur tidak harus berupa atom yang
berdiri sendiri tetapi dapat berupa gabungan dari beberapa atom yang sama yang
disebut molekul unsur. Dengan dasar ini Avogadro mengajukan sebuah hipotesis
yang berbunyi:
"Pada kondisi tekanan dan temperatur yang sama, maka volume yang
sama dari semua gas mengandung jumlah molekul yang sama9"
Jadi dapat disimpulakan bahwa, perbandingan volume zat-zat gas sama dengan
perbandingan jumlah molekul dalam reaksi itu atau perbandingan volume zat-zat
gas merupakan perbandingan koefisien pada persamaan reaksi setara.
Hal ini tentu tidak sesuai dengan eksperimen yang dilakukan. Tetapi dengan
menggunakan hipotesis Avogadro hal ini dapat dijelaskan, karena pada
pembentukan air perbandingan tiap molekul hidrogen, oksigen dan air sama
dengan perbandingan volume yakni 2 : 1 : 2. Maka proses pembentukan air dapat
ditulis dengan persamaan berikut.
Dari data tersebut ternyata dalam volum yang sama dan keadaan yang sama
terdapat jumlah partikel yang sama pula. Artinya, jumlah molekul atau atom dalam
suatu volum gas tidak tergantung kepada ukuran dari molekul gas. Sebagai
Contoh :
1 liter gas hidrogen dan nitrogen akan mengandung jumlah molekul yang sama,
selama suhu dan tekanannya sama. Aspek ini dapat dinyatakan secara matematis,
Dimana:
V = volume gas.
k = tetapan kesebandingan.
Akibat paling penting dari hukum Avogadro adalah bahwa Konstanta gas ideal
memiliki nilai yang sama bagi semua gas. Artinya, konstan.10
Dimana:
p = tekanan gas
T = temperatur
V = volume
N = jumlah mol
Satu mol gas ideal memiliki volum 22.4 Liter pada kondisi standar (STP), dan
angka ini sering disebut volum molar gas ideal. Gas-gas nyata (non-ideal) memiliki
nilai yang berbeda. Hipotesis Avogadro dijadikan suatu hukum, yang dikenal
sebagai Hukum Avogadro.