Professional Documents
Culture Documents
I. TUJUAN
Erlenmeyer 100 mL
Thermometer 0-100C
Alumunium foil
Pipet ukur 25 mL
Bola karet
Pipet tetes
Etanol (C2H5OH)
Air(H2O)
1. Campuran zeotropik
Bila gris kurva itu tidak menunjukan titik maksimum ataupun
minimum pada titik didih campuran zat cair itu, maka titik didih
campuran zat cair terletak antara titik didih zat-zat cair murninya.
Campuran ini disebut campuran zeotropik .Pada penyulingan zat cair
semacam ini. Komposisi destilatnya lebih banyak mengandung zat
cair yang bertekanan uap lebih besar dibandingkan dengan campuran
zat cair yang sedang disuling itu. Oleh karena itu campuran zat cair
ini dapat dipisahkan menjadi zat- zat murninya melalui penyulingan
berkali-kali.
2. Campuran azeotropik
a. Bila titik didih campuran dua zat cair yang saling melarut
menunjukan adanya titik maksimum,maka campuran ini disebut
campuran azeotropik pada titik dimana garis titik-titik tekanan
uapnya pun mencapai maksimum,garis titik-titk tekanan uapnya
pun mencapai mencapai titik itu. Pada titik ini campuran zat cair
ini akan mendidih secara konstan. Dengan demikian campuran zat
semacam ini tidak dapat dipisahkan ke dalam zat murninya
secara menyulingnya. Titik azeotropik campuran ini terletak lebih
tinggi dari pada titik-titik didih zat murninya
b. Dalam hal dimana titik-titik didih campuran dua zat cair yang
saling melarut menunjukan adanya titik minimum, terjadi gejala
yang sebaliknya dengan apa yang terjadi pada campuran zat cair
yang saling melarut menujukan adanya titik maksimum. Campuran
zat cair semacam ini juga disebut campuran azeotropik, tidak
dapat dipisahkan kedalam zat murninya secara penyulingan .
V. KESELAMATAN KERJA
Tabel
% Mol T
Etanol : (Titik Didih) residu distilat
Aquadest
0 : 100 1,331 - - -
20 : 80 1,33904 82C 1,33703 1,34
40 : 60 1,33703 70C 1,339045 1,332
60 : 40 1,33502 72C 1,33501 1,341
80 : 20 1,332 68C 1,331 1,333
100 : 0 1,328 - - -
VIII. PERHITUNGAN
a. Etanol
gram etanol = n x BM
= 921, 4 gram
gram
V etanol =
921,4 gram
= 0,789 gr /mL
= 1167,8073
b. Aquadest
Gram air = n x BM
= 80 mL x 18 gr/mol
= 1440 gram
gram
V air =
1440 gram
= 0,998 gr /mL
= 1442,8857 mL
V air
x 200 mL
H2O = V air +V etanol
1442,8857 mL
x 200 mL
= ( 1442,8857+1167,8703 ) mL
= 110,52 mL
2. Etanol 40 % : Air 60 %
a. Etanol
Gram etanol = n x BM
= 40 mol x 46,07 gr/mol
= 1842,8 gram
gram
Volume etanol =
1842,8 gram
= 0,789 gr /mL
= 2335,6147 mL
b. Aquadest
Gram air = n x BM
= 60 mol x 18 gram/mol
= 1080 gram
gram
Volume air =
1080 gram
= 0,998 gr /mL
= 1082,1643 mL
V air
x V campuran
H2O = V total
1082,1643 mL
x 200 mL
= (1082,1643+2335,6147)mL
= 63,3 mL
3. Etanol 60 % : Air 40 %
a. Etanol
Gram etanol = n x BM
= 60 mol x 46,07 gr/mol
= 2764,2 gram
gram
Volume etanol =
2764,2 gram
= 0,789 gr /mol = 3503,4220 mL
b. Aquadest
Gram air = n x BM
= 40 mL x 18 gr/mol
= 720 gram
gram
Volume air =
720 gram
= 0,998 gr /mL
= 721,44428 mL
V air
x 200 mL
H2O = V total
721,44428 mL
x 200 mL
= (721,44428+3503,4220)mL
= 34,2 mL
4. Etanol 80 % : Aquadest 20 %
a. Etanol
Gram etanol = n x BM
= 80 mol x 46,07 gr/mol
= 3685,6 gram
gram
Volume etanol =
3685,6 gram
= 0,789 gr /mL
= 4671, 2294 mL
b. Aquadest
Gram air = n x BM
= 20 mol x 18 gr/mol
= 360 gram
gram
Volume air =
360 gram
= 0,998 gr /mL
= 360, 7214 mL
V air
x V campuran
H2O = V total
360,7214 mL
x 200 mL
= (360,7214 +4671, 2294) mL
= 14,3 mL
X. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA