You are on page 1of 64

PENGENALAN ALAT MEKANIS TAMBANG

1. Nomor Percobaan :1
2. Judul Percobaan : Pengenalan Alat Mekanis Tambang
3. Tujuan Praktikuk : agar mahasiswa dapat lebih mengetahui alat-alat yang di gunakan dalam
pertambang itu sendiri dan dapat membedakan fungsi-fungsi dari setiap alat tersebut, agara
dapat digunakan dengan baik dan benar

4. Alar dan Bahan :


2 Buah Kardus = Sebagai badan alat
Pengaris = untuk mengukur alat kartus agar ukuran nya sesuai
Pensil = untuk mengambar pola
Gunting dan lem = untuk memotong dan menyatukan setiap bagian
Kertas = untuk meletakan hasil akhir

5. Prosedur Percobaan
Mahasiswa diberikan soal
Mahasiswa mengajarkan soal
Asisten dosen menjelaskan
Pemberian soal

6. Dasar Teori

PENGELOMPOKKAN ALAT MEKANIS

ALAT GALI-MUAT: alat yang digunakan untuk menggali bahan galian lunak atau hasil peledakan
dan sekaligus memuatnya ke alat angkut

ALAT ANGKUT: alat yang digunakan untuk mengangkut bahan galian dari lokasi tambang ke
proses berikutnya, misalnya crushing plant, pabrik pengolahan bahan galian, atau langsung ke
konsumen

ALAT BANTU/PENUNJANG: alat untuk membantu kelancaran proses produksi, misalnya alat
pemelihara kondisi jalan, pengupas soil, penyebar bahan galian atau limbah (waste), dll.

A. Alat gali
Yang termasuk dalam kelompok alat gali , yaitu :
- Power shovel
- Dragline
- Excavator Backhoe

Pemindahan Tanah Mekanis 1


- Front-end loader/Wheel Loader
- Track Loader/Shovel Loader
- Bucket Wheel Excavator (BWE)
- Clamshell
- Overhead Shovel Loader
- Continuous Loader
- Bucket Chain Excavator (BCE)

1. Backhoe (pull shovel)

Backhoe sering juga disebut pull shovel, adalah alat dari golongan shovel yang khusus dibuat
untuk menggali material di bawah permukaan tanah atau di bawah tempat kedudukan alatnya. Galian
di bawah permukaan ini misalnya parit, lubang untuk pondasi bangunan, lubang galian pipa dan
sebagainya.

Keuntungan beckhoe ini jika dibandingkan dregline dan clamshell ialah karena beckhoe dapat
menggali sambil mengatur dalamnya galian yang lebih baik. Karena jangkauan konstruksinya,
beckhoe ini lebih menguntungkan untuk penggalian dengan jarak dekat dan memuat hasil galian ke
truk. Tipe backhoe dibedakan dalam beberapa hal antara lain dari alat kendali dan under carriage nya.
Menurut alat kendali:

Dengan kendali kabel (cable controlled).


Dengan kendali hidrolis (hydraulic controlled)
Menurut undercarriage nya:
Roda rantai (crawler mounted).
Roda karet (wheel mounted)

Cara Kerja Backhoe :

Untuk mulai menggali dengan backhoe bucket dijulurkan ke depan ke tempat galian, bila
bucket sudah pada posisi yang diinginkan lalu bucket diayun ke bawah seperti dicangkulkan,
kemudian lengan bucket diputar ke arah alatnya sehingga lintasannya seperti terlihat pada gambar di
bawah. Setelah bucket terisi penuh lalu diangkat dari tempat penggalian dan dilakukan swing, dan
pembuangan material hasil galian dapat dilakukan ke truk atau tempat yang lain.

Pemindahan Tanah Mekanis 2


Roda karet (wheel mounted)

Roda rantai (crawler mounted)\

2. Power Sovhel

Dengan memberikan shovel attachment pada excavator, maka didapatkan alat yang disebut
dengan power shovel. Alat ini baik untuk pekerjaan menggali tanah tanpa bantuan alat lain, dan
sekaligus memuatkan ke dalam truk atau alat angkut lainnya. Alat ini juga dapat untuk membuat
timbunan bahan persediaan (stock pilling).

Pada umumnya power shovel ini dipasang di atas crawler mounted, karena diperoleh
keuntungan yang besar antara lain stabilitas dan kemampuan floatingnya. Power shovel di lapangan
digunakan terutama untuk menggali tebing yang letaknya lebih tinggi dari tempat kedudukan alat.
Macam shovel dibedakan dalam dua hal, ialah shovel dengan kendali kabel (cable controlled), dan
shovel dengan kendali hidrolis (hydraulic controlled).

Cara Kerja/Power Shovel Pada dasarnya gerakan-gerakan selama bekerja dengan shovel ialah:

maju untuk menggerakkaa dipper menusuk tebing


mengangkat dipper/bucket untuk mengisi
mundur untuk melepaskan dari tanah/tebing

Pemindahan Tanah Mekanis 3


swing (memutar) untuk membuang (dump)
berpindah jika sudah jauh dan tebing galian, dan
menaikkan/menurunkan sudut boom jika diperlukan

Power shovel

3. Dragline

Dragline adalah alat untuk menggali tanah dan memuatkan pada alat-alat angkut. Pada
umumnya power shovel sampai dengan kapasitas 2.5 cu-yd dapat diubah menjadi dragline, dengan
melepas boom shovel diganti boom dan bucket dragline. Untuk beberapa proyek. power shovel atau
dragline digunakan untuk menggali, tetapi dalam beberapa hal, dragline mempunyai keuntungan yang
umumnya disebabkan oleh keadaan medan dan bahan yang perlu digali.

Dragline sangat baik untuk penggalian pada parit-parit, sungai yang tebingnya curam,
sehingga kendaraan angkut tidak periu masuk ke lokasi penggalian. Satu kerugian dalam
menggunakan dragline untuk menggali ialah produksinya yang rendah, antara 70% 80%
dibandingkan dengan power shovel untuk ukuran yang sama.

Macam dragline ada tiga tipe ialah crawler mounted, wheel mounted dan truck mounted.
Crawler mounted digunakan pada tanah-tanah yang mempunyai daya dukung kecil sehingga floating-
nya besar, tetapl kecepatan geraknya rendah dan biasanya diperlukan bantuan alat angkut untuk
membawa alat sampai ke lokasi pekerjaan.

Cara Kerja Dragline

- swing pada keadaan bucket kosong menuju ke posisi menggali


- pada saat yang sama drag cable dan hoist cable dikendorkan, bucket pun jatuh.
- Sesudah sampai di tanah maka drag cable ditarik, sementara hoist cable digerak-gerakkan agar
bucket dapat mengikuti permukaan tebing galian
- Setelah bucket terisi penuh, sementara drag cable masih ditarik, hoist cable dikunci sehingga
bucket terangkat lepas dari permukaan tanah (agar muatan tidak tumpah)
Pemindahan Tanah Mekanis 4
- Kemudian dilakukan swing menuju tempat (dump)nya material dari bucket
- truk ditempatkan sedemikian rupa sehingga swing tidak melewati kabin truk
- Jika bucket sudah ada di atas badan truk, drag cable dikendrokan bucket akan terjungkir ke
bawah dan muatan tertuang.

Dregline

4. CLAMSHELL

Clamshell adalah alat gali yang mirip dengan dragline yang hanya tinggal mengganti
bucketnya saja. Clamshell terutama digunakan untuk mengerjakan bahan-bahan lepas, seperti pasir,
kerikil, lumpur dan lain-lainnya. Batu pecah dan batubara dapat juga diangkut secara massa oleh
clamshell. Clamshell bekerja dengan mengisi bucket, mengangkat secara vertikal ke atas, kemudian
gerakan swing dan mengangkutnya ke tempat yang dikehendaki di sekelilingnya untuk kemudian
ditumpahkan ke dalam truk, atau alat-alat angkut lain, atau hanya menimbun saja. Karena cara
mengangkat dan membuang muatan vertikal, maka clamshell cocok untuk pekerjaan pengisian pada
hopper yang lebih tinggi letaknya.

Pemindahan Tanah Mekanis 5


Bucket Clamshell

Bucket clamshell yang digunakan terdapat dalam berbagai ukuran, mempunyai dua macam bucket
yakni :

Heavy duty bucket, yang dilengkapi dengan gigi yang dapat dilepas, digunakan untuk
penggalian
Light duty bucket, untuk mengangkat bahan ringan, tanpa dilengkapi oleh gigi-gigi.

Kapasitas bucket dihitung dalam 3 macam ukuran yaitu:

Water level capasity adalah kapasitas bucket dimana bucket terendam air (digantungkan
setinggi permukaan air)
Plate line capacity adaleh kepasitas, dimana bucket terisi rata mengikuti! garis sepanjang
puncak clamshell
Heaped capacity adalah kapasitas bucket munjung.

5. EXCAVATOR

Alat-alat gali sering disebut sebagai excavator, yang mempunvai bagian-bagian utama antara
lain:

Bagian atas yang dapat berputar (revolving unit)


Bagian bawah untuk berpindah tempat (travelling unit), dan
Bagian-bagian tambahan (attachment) yang dapat diganti sesuai pekerjaan yang akan
dilaksanakan.

Attachment yang penting kita ketahui adalah crane, dipper shovel, backhoe, dragline dan
clamshell. Bagian bawah excavator ini ada yang digunakan roda rantai (track/crawler) dan ada yang
dipasang di atas truk (truck mounted). Umumnya excavator mempunyai tiga pasang mesin pengerak
pokok yaitu :

Penggerak untuk mengendalikan attachment, misalnya untuk gerakan menggali


mengangkat dan sebagainya
Penggerak untuk memutar revolving unit berikut attachment yang dipasang
Penggerak untuk menjalankan excavator pindah dan satu tempat ke tempat lain

Excavator adalah alat yang bekerjanya berputar bagian atasnya pada sumbu vertikal di antara
sistem roda-rodanya, sehingga excavator yang beroda ban (truck mounted), pada kedudukan arah
kerja attachment tidak searah dengan sumbu memanjang sistem roda-roda, sering terjadi proyeksi
pusat berat alat yang dimuati berada di luar pusat berat dari sistem kendaraan, sehingga dapat
menyebabkan alat berat tergulmg. Untuk mengurangi kemungkinan terguling ini diberikan alat yang
disebut out-triggers.

Pemindahan Tanah Mekanis 6


B. Alat Angkut
yang termasuk alat angkut yaitu :
Truk Jungkit (Dump Truck& High Dump Truck)
Power Scraper (Muat+Angkut)
Conveyor
Cable Way Transportation
Lokomotif+Lori (Train)
Pompa + Pipa slurry
Skip
Cage
Tongkang (barge)+Kapal Tunda (Tugboat)
Kapal Curah

1. Dump Truck

Alat yang dapat memindahkan material pada jarak menengah sampai jarak jauh (500 meter -
up). Muatannya diisikan oleh alat pemuat, sedangkan untuk membongkar muatannya ia dapat bekerja
sendiri.

Dump Truck

Alat yang dapat memindahkan material pada jarak menengah sampai jarak jauh (500 meter -
up). Muatannya diisikan oleh alat pemuat, sedangkan untuk membongkar muatannya ia dapat bekerja
sendiri. Dump truck ada dua golongan ditinjau dari besar muatannya :

- On High Way Dump Truck, muatannya dibawah dari 20 m3.


- Off High Way Dump Truck, muatannya diatas 20 m3.

Pemindahan Tanah Mekanis 7


2. High Dump Truck
High Dump Truck merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan pada jarak
menengah ataupun jarak yang jauh. Muatannya diisikan oleh alat pemuat, sedangkan untuk
membongkar muatan mempunyai alat sendiri. HD atau High Dump Truck yang biasa digunakan HD
785 & HD 465. High Dump 785 berkapasitas 40 BCM mengangkut Overburden dan High Dump 465
dengan kapasitas 22,5 BCM yang dibutuhkan untuk mengangkut overburden.

High Dump Truck 785

Alat Pemindahan Material (alat bantu / penunjang)

Yang termasuk dalam kategori ini adalah alat yang biasanya tidak digunakan sebagai alat
transportasi tetapi digunakan untuk memindahkan material dari satu alat ke alat yang lain. Loader dan
dozer adalah alat pemindahan material.

1. Whell Loader

Adalah alat berat mirip dozer shovel, tetapi beroda karet (ban), sehingga baik kemampuan
maupun kegunaannya sedikit berbeda yaitu : hanya mampu beroperasi didaerah yanq keras dan rata,
kering tidak licin karena traksi di daerah basah akan rendah, tidak mampu mengambil tanah bank
sendiri atau tanpa dibantu lebih dulu oleh bulldozer.

Pemindahan Tanah Mekanis 8


Whell Loader

Metode pemuatan pada alat pemuat/loader baik track shovel maupun wheel loader ada 3 macam :

I Shape/cross loading

V shape loading

Pass loading dan metode lain yang jarang digunakan adalah load and carry.

Kelebihan wheel loader mobilitasnya tinggi dan manuver daerah pemuatan loading point lebih sempit
dibanding dengan track shovel dan kerusakan permukaan loading point lebih kecil karena
menggunakan ban karet. Alat pemuat tersebut di atas dalam menempatkan muatan kedalam dump
truck kurang bisa merata, sehingga kadang-kadang bisa miring, faktor ini sangat dipengaruhi oleh skill
operator.

2. Alat Pemadat

Jika pada suatu lahan dilakukan pembunan maka pada lahan tersebut perlu dilakukan
pemadatan.Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan jalan, baik untuk jalan tanah dan jalan
dengan perkerasan lentur maupun perkerasan kaku.Yang termasuk sebagai alat pemadat adalah
tamping roller, pneumatic-tired roller, compactor, dan lain-lain.

Compactor

Pemindahan Tanah Mekanis 9


Alat ini berguna untuk memadatkan tanah atau material, sehingga tercapai tingkat kepadatan
yang diinginkan.Jenis roda bisa dari besi seluruhnya atau ditambahkan pemberat berupa air atau
pasir, bisa terbuat dari karet (berupa roda ban), ada yang berbentuk kaki kambing (sheep foot). Ada
yang ditarik dengan alat penarik seperti bulldozer, ada yang menggunakan mesin penarik sendiri,
yang ukuran kecil bisa menggunakan tangan dengan mengendalikannya kearah yang akan
dipadatkan. Untuk pemadatan peragaspalan biasanya menggunakan road roller, tire roller atau drum
roller, tetapi untuk pemadatan tanah biasanya menggunakan sheep foot roller / drum roller.

Compactor

3. Bulldozer
Bulldozer merupakan alat utama yang digunakan untuk melakukan pekerjaan menggaru
(ripping) dan mendorong material agar memudahkan pekerjaan alat hydraulic excavator untuk
memuat material overburden maupun batubara ke alat angkut.
Pekerjaan yang dapat dilakukan oleh Bulldozer ini antara lain :
1. Pembabatan lahan (land clearing), pembersihan tempat kerja dari tumbuhan-tumbuhan
seperti semak-semak, pohon-pohon kecil, serta sisa potongan dari pohon besar yang
sudah ditebang. Kemudian membersihkan atau meratakan lahan dari tumpukan tanah
yang ada. Pekerjaan ini dapat dilakukan secara sekaligus, artinya bagian yang telah
dibersihkan dapat dilakukan pemindahan tanah. Sementara pekerjaan pembabatan dan
pembersihan lahan dapat dilakukan di tempat lain.
2. Perintisan (Pioneering), merupakan kelanjutan dari pekerjaan pembabatan lahan yang
meliputi pekerjaan meratakan serta membuat jalan sementara untuk lewatnya alat
mekanis, lalu membuat saluran air untuk penirisan tempat kerja.
3. Mendorong tanah ketempat tertentu, misalnya pendorongan material overburden
untuk membantu proses pemuatan material pada alat excavator.
4. Menyebarkan material ke tempat-tempat tertentu dengan ketebalan yang dikehendaki.

Pemindahan Tanah Mekanis 10


5. Penimbunan kembali, yaitu penimbunan kembali terhadap bekas galian tambang
seperti saluran air, areal bekas tambang yang tidak dilanjutkan penambangannya.
6. Menggaru (ripping) lapisan material, pekerjaan menggaru merupakan proses
peretakkan untuk mempermudah penggalian dari alat loading.

Bulldozer

4. Grader
Pada musim hujan, jalan tambang menjadi licin dan akan menghambat aktifitas
penambangan serta beresiko terjadinya kecelakaan, untuk mengurangi dampak atau akibat tersebut
maka digunakan alat Grader untuk merawat dan meratakan jalan di sekitar areal tambang.

Grader

Pemindahan Tanah Mekanis 11


5. Water truck
Water truck digunakan pada saat musim kemarau, karena pada musim kemarau jalan sangat
kering dan berdebu sehingga sangat mengganggu aktifitas penambangan dan menggangu pandangan
operator oleh karena itu kita membutuhkan water truck yang berfungsi untuk mengurangi debu-
debu di tambang dengan cara menyemprotkan air ke jalan-jalan tambang.

Water Truck

Klasifikasi operasional Alat Berat

Alat-alat berat dalam pengoperasiannya dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain
atau tidak dapat digerakan atau statis. Jadi klasifikasi alat berdasarkan pergerakannya dapat dibagi
atas berikut ini.

a. Alat dengan Penggerak

Alat penggerak merupakan bagian dari alat berat yang menerjemahkan hasil dari mesin
menjadi kerja. Bentuk dari alat penggerak adalah crawler atau roda kelabang dan ban karet.
Sedangkan belt merupakan alat penggerak pada conveyor belt.

Pemindahan Tanah Mekanis 12


Crawler Crane

b. Alat Statis

Yang termasuk dalam kategori ini adalah towercrane, batching plant, baik untuk beton maupun untuk
aspal serta crusher plant.

Pemindahan Tanah Mekanis 13


7. Contoh Soal

Berikan atau tulislah nama nama alat di bawah ini beserta fungsi fungsinya?

Pemindahan Tanah Mekanis 14


Pemindahan Tanah Mekanis 15
Pemindahan Tanah Mekanis 16
Pemindahan Tanah Mekanis 17
Kapasitas Wadah

1. Nomor percobaan : 2
2. Judul Percobaan : perhitungan kapasitas wasah
3. Tujuan Praktikum : mepermudah mahasiswa untuk memahami metode perhitungan kapasitas
wadah
4. Alat & Bahan :
- Kalkuator
- Alat tulis
- Lembar kerja

5. Prosedur :
- Sebelum melakukan praktikum, mahasiswa akan diberikan lembar kerja oleh
asisten
- Asisten akan memberi contoh soal sebagai responsi yang akan ditulis dan
diselesaikan dalam lembar kerja yg diberikan oleh asisten
- Mahasiswa harus menyelesaikan contoh soal yang diberikan
- Setelah selesai, contoh soal tadi akan dibahas dan mahasiwa akan diberi tahu
cara penyelesaian soal dengan benar

6. Dasar Teori
Setiap macam batuan atau tanah pada dasarnya memiliki sifat fisik dan mineralogi yang
berbeda yang akan memepengaruhi perubahan volume baik saat di gali(dug), dikupas (stripped),
ditimbun, dikoyak (ripped), maupun saat di ratakan/padatkan.
Pengembangan material merupakan penambahan atu pengurangan volume material ( tanah )
yang diganggu dari bentuk aslinya. Dari faktor tersebut ada tiga keadaan seperti pada gambar

- Keadaan asli ( bank condition )


Merupakan keadaan asli yang masih alami dan butiran yang terkandung masih terkonsolidasi
dengan baik. Dinyatakan dalam ukuran Bank Cubic Mater (BCM) dengan rumus :

Pemindahan Tanah Mekanis 18



= 100%

Keterangan:
Sweel factor :
Vb : volume bank (BCM)
Vl : volume loose (LCM)

- Keadaan gembur ( Loose Condition )


Merupakan keadaan tanah yang sudah dilewati oleh alat berat. Tanah ini mengalami
perubahan ( mengembang ) volume. Adanya penambahan rongga udara diantar butiran. Dinyatakan
dalam Loose Cubic Mater ( LCM)


% = 1 100%

Keterangan
Vl : volume loose (LCM)
Vb : volume bank (BCM)

- Keadaan padat ( compat )


Keadaan tanah yang telah tertimbun kembali, dan telah dipadatkan. Adanya perubahan
volume akibat penyusutan rongga udara diantara pertikel tanah. Dinyatakan dalam Compact Moisture
atau Compact Cubic Meter (CCM).


= 1 100%

Keterangan
Vc : volume compack (CCM)
Vb : volume bank (BCM)

- Kapasitas Wadah
Kapasitas wadah merupakan kemampuan bucket (digunakan untuk Excavator & Dumt Truck )
untuk menampung galian. Kapasitas wadah bisa dikatakan kapasitas bilah/ kapasitas bucket
(digunakan untuk Excavator & Dumt Truck ) / kapasitas Blade ( digunakan untuk bulldozer ) /
kapasitas Dipper (digunakan untuk Power Shovel ), dengan menggunakan perthitungan sebagai
berikut:

Pemindahan Tanah Mekanis 19


Kb ( kapasitas real/ loose)
Kapasitas bucket merupakan kemampuan wadah untuk menampung material yang baru diambil
dari kondisi materal loose. Material yang diambil ialah material tertentu, bisa material tanah,
mineral ataupun batubara. Dengan menggunakan perhitungan:

=
= ( )
=

Keterangan
Kb : kapasitas bucket (LCM)

Kb ( kapasitas insitu / bank)


Kapasitas bucket merupakan kemampuan wadah untuk menampung material yang baru diambil dari
kondisi material bank. Dengan menggunakan perhitungan:

Keterangan

Kb : kapasitas bucket ( BCM)

- Fill Facktor
Fill factor merupakan faktor koreksi, dimana digunakan untuk mendapatkan hasil perhitungan
kapasitas wadah mendekati kapasitas real. Karena tidak memungkinkan untuk menghitung langsung
dari bucket yang ditimbang maka dapat menggunkan faktor koreksi ini dengan rumus:


= 100%

Keterangan

Fill factor : faktor koreksi

kb real : kapasita bucket real (BCM)

kb munjung : kapasitas munjung ( BCM)

Pemindahan Tanah Mekanis 20


7. Contoh soal
a) berapa kapasitas bucket backhoe jika
- Head capasity 10 cuyd dan ff 0,80
- Diketahui volume 7 BCM dan %sweelnya 25%
- Kapasitas munjung 8 cuyd dan ff 0,8

b) Berapa kapasitas Blade Bulldozer jika tingginya 1,4 meter, lebarnya 1,2 meter, dan panjang 3
meter dengan faktor bilah 0,9??...
c) Berapa kapasitas real jika kapasitas peres 10 m3 dan fill facktor 0,70?...
d) Berapa kapasitas bak Dumt Truck jika diketahui kapasitas bucket backhoe 1,5 m3 (loose) dan
pengisian selama 5 kali?...
e) Berapa kapasitas bak Dumt Truck jika diketahui kapasitas munjung bucket backhoe 1,7 m3fill
factor 0,85 dengan pengisian 7 kali

Pemindahan Tanah Mekanis 21


Effesiensi Kerja

1. No Percobaan : 3 Tiga
2. Nama Percobaan : Effisiensi Kerja
3. Tujuan : Mahasiswa Dapat Menghitung Waktu Kerja Produktif
: Mahasiswa Dapat Menghitung Waktu Hambatan Kerja
: Mahasiswa Dapat Menghitung effisiensi Kerja
: Mahasiswa dapat Mengisi Tabel Distribusi Waktu Kerja
4. Alat dan Bahan : Lembar Kerja
: Alat Tulis dan Kalkulator
: Pensil Warna
5. Prosedur Praktikum
Pertama Praktikan Mengisi Tabel Distribusi Waktu kerja
Kedua Praktikan Menghitung Waktu Kerja Produktif
Ketiga Praktikan Menghitung Waktu Hambatan Kerja
Keempat Praktikan Menghitung Effisiensi Kerja
Kelima Praktikan Mempresentasikan Hasil Perhitungan Effisiensi Kerja
Keenam Praktikan Memberikan Solusi dan Saran

6. Dasar Teori
Efisiensi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam suatu pekerjaan khususnya dalam
industri pertambangan yang memerlukan distribusi waktu kerja yang tepat sehingga menghasilkan
efisiensi kerja tinggi.
Efisiensi dapat didefinisikan sebagai usaha mencapai prestasi dengan menggunakan
kemungkinan yang tersedia (material, mesin, dan manusia), dalam batas waktu yang ditentukan.
Dalam industri pertambangan batubara efisiensi kerja yang tinggi mutlak diperlukan guna menjaga
stabiltas perusahaan, effisiensi kerja yang tinggi tidak terlepas dari sistem manajemen perusahaan,
semakin tinggi efisiensi kerja dalam suatu perusahaan maka dapat dikatan bahwa perusahaan
tersebut menerapkan sistem manajemen perusahaan yang baik sehingga setiap target yang
ditetapkan oleh perusahaan dapat tercapai dengan lancar. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
efisiensi kerja antara lain :
Waktu kerja produktif
Waktu hambatan kerja
A. Efisiensi kerja
Menghitung nilai efisiensi kerja dapat mengunakan rumus

Eff Kerja = Waktu kerja produktif X 100 %


Waktu tersedia

Pemindahan Tanah Mekanis 22


B. Waktu kerja produktif
Waktu kerja produktif dapat di defenisikan sebagai waktu kerja sesunguhnya yang digunakan alat
mekanis dalam kegiatan operasi. Waktu kerja produktif bisa didapatkan dengan cara :
Waktu tersedia Waktu hambatan = waktu kerja produktif
C. Waktu hambatan kerja
Waktu hambatan kerja dapat didefenisikan sebagai waktu yang menghalangi alat mekanis untuk
dapat beroperasi. Dalam hal ini waktu hambatan kerja dapat diklasifikasikan menjadi dua
Waktu hambatan yang dapat dihindari
Adalah waktu hambatan yang terjadi karena adanya penyimpangan terhadap waktu kerja yang
telah dijadwalkan serta dapat dicegah ataupun dihindari sebelum terjadi contohnya adalah :
- Terlambat masuk kerja
- Cepat mengakhiri kerja
Waktu hambatan yang tidak dapat dihindari
Adalah kondisi yang menyebabkan aktivitas kerja tidak dapat berlangsung ataupun terjadi
ketika jam kerja sehingga menyebabkan hilangnya waktu kerja contohnya adalah :
- Hujan
- Alat rusak
D. Waktu lain-lain
Waktu lain-lain dapat didefenisikan sebagai waktu yang tidak dipengaruhi oleh situasi dan kondisi
bisa dihindari ataupun tidak bisa dihindari contohnya adalah :
- Istirahat
- Isi bensin
- Bercakap-cakap pada saat bekerja
- Tidur pada saat jam kerja

E. Menghitung Efisiensi Kerja Mesin


Dalam menghitung efisiensi kerja mesin terdapat beberapa parameter yang sering digunakan
antara lain :
Avaibility Index
Adalah suatu cara untuk mengetahui kondisi mekanis alat sesungguhnya, persamaan yang
digunakan adalah :

= 100%
+
Dimana :
AI = Avibility index
W = Jumlah jam kerja tersedia alat
R = Jumlah jam Perbaikan
Wi = Jam kerja operator

Pemindahan Tanah Mekanis 23


Physical Avaibility
Adalah catatan keadaan fisik dari alat mekanis yang sedang digunakan, persamaan yang
digunakan adalah :
+
= 100%
+ +
Dimana :
PI = Avibility index
W = Jumlah jam kerja tersedia alat
S = Waktu stand by alat
W+R+S = Jumlah jam jalan alat
Use Of Avaibility
Adalah persentase jam kerja produktif alat terhadap kondisi fisik alat, persamaan yang
digunakan adalah :

= 100%
+
Dimana :
UA = Use of avibility
W = Jumlah jam kerja tersedia alat
W+S = Jumlah Waktu Hambatan kerja
Effective Utilization
Adalah persentase waktu kerja efektif dari suatu alat mekanis, persamaan yang digunakan
adalah :
+
= 100%
+ + +
Dimana :
EU = Efective utilization
W+R+S+T = Jumlah jam kerja tersedia alat

Pemindahan Tanah Mekanis 24


LEMBAR KERJA

Nama Praktikan :
NPM :

1. Klasifikasikan jam kerja excavator backhoe (Over Burden) di bawah ini lalu hitung waktu kerja
produktif, waktu hambatan kerja dan effisiensi kerja dengan waktu kerja tersedia 10 jam dengan
rincian kegiatan mengali over burden 60 %, pindah lokasi 6%, istirahat 12%, stand by hujan 18 %
dan isi bensin 4% lalu buatlah diagram distribusi jam kerja alat mekanis tsb.

Istirahat Stand By Hujan


Isi Bensin Mengali OB
Pindah Lokasi

Pemindahan Tanah Mekanis 25


LEMBAR KERJA

Nama Praktikan :
NPM :

2. Klasifikasikan jam kerja power shovel (Batubara) di bawah ini lalu hitung waktu kerja produktif,
waktu hambatan kerja dan effisiensi kerja dengan waktu kerja tersedia 10 jam dengan rincian
kegiatan mengali batubara 55%, pindah lokasi 11%, istirahat 3%, rusak 18%, ganti oli 13% lalu
buatlah diagram distribusi jam kerja alat tsb.

Mengali Batubara Rusak


Ganti Oli Pindah Lokasi
Istirahat

Pemindahan Tanah Mekanis 26


Perhitungan Cycle Time

1. No Percobaan :4
2. Nama Percobaan : Cycle Time (CT)
3. Tujuan Praktikum :
Untuk mengetahui pengertian CT (waktu edar)
Untuk memahami kegiatan pemindahan tanah mekanis (PTM)
Untuk mengetahui waktu edar (CT) alat gali muat (excavator), alat angkut (Dumpt
truck) dan waktu edar untuk Bulldozer
4. Alat dan Bahan :
Miniatur alat gali muat (Excavator) dan alat angkut (Dump Truck) serta Bulldozer
Miniatur jalan tambang
Material tanah penutup (OB) (kalau bisa terbuat dari plastik)
Stopwacth
Kalkulator dan ATK
5. Prosedur Percobaan :
A. Praktik
Siapkan seluruh perlengkapan alat dan material
Letakkan sesuai pit yang di tentukan
Buatlah front kerja alat gali muat
Buatlah area dumping (disposal)
Buatlah pola pemuatan
Peragakan pergerakan cycle time baik dari alat gali muat dan alat angkut serta
Bulldozer
B. Mengamati video
Amatilah video dari awal Loosening, Hauling, sampai ke loading.
Siapkan stopwacth, lalu lakukan penghitungan waktu edarnya.
Catat seluruh hasil pengamatan dan lalukakan pengolahan data hingga mendapat
waktu edar yang ada di video tersebut.
Dan lakukan sampai berulang kali minimal 20 data Excavator dan 5 data Dump Truck.

6. Dasar teori

Waktu Edar (Cycle time)


Siklus pekerjaan dalam pemidahan material merupaka suatu kegiatan yang dilakukan
berulang. Pekerjaan utama di dalam kegiatan tersebut adalah menggali, memuat, memindahkan,
membongkar muatan, dan kembali kegiatan awal. Semua kegiatan tersebut dapat dilakukan oleh

Pemindahan Tanah Mekanis 27


suatu alat atau oleh beberapa alat. Waktu yang diperlukan dalam siklus pekerjaan tersebut disebut
waktu edar (cycle time). Waktu edar merupakan waktu yang diperlukan oleh alat untuk menghasilkan
daur kerja. Semakin kecil waktu edar suatu alat, maka produksinya semakin besar. Waktu Edar adalah
waktu yang diperlukan oleh alat mekanis untuk 1x berproduksi

Waktu Edar (cycle time) terdiri dari dua jenis, yaitu


1. waktu tetap (fixed time)
Yang termasuk kedalam waktu tetap adalah waktu pengisian atau pemuatan
termasuk manuver dan menunggu, waktu pengosongan muatan, waktu membelok dan
mengganti gigi dan percepatan,
Bulldozer = waktu pindah Gigi

Excavator backhoe =-

Dump Truck = waktu pindah gigi+ waktu Manuver belok+ waktu isi+ waktu
Buang

= waktu isi+ manuver isi+ menunggu+ waktu buang+ manuver


buang

2. variabel (variable time).


Yang termasuk waktu variabel adalah waktu mengangkut muatan dan kembali
kosong. Waktu ini ditentukan oleh hauling.

Bulldozer = waktu dorong+ waktu Mundur

Excavator bckhoe = waktu gali+ waktu swing isi+ waktu buang+ waktu swing
kosong

Dump Truck = waktu berangkat berisi +waktu pulang kosong

Jadi waktu edar total = waktu tetap + waktu variabel

A. Waktu edar alat gali muat (excavator)


Waktu edar alat angkut dapat dirumuskan sebagai berikut :

CT (cycle tim e ) Ex cavator

= waktu digging + waktu swing isi + waktu loading + waktu swing kosong

A. waktu Digging B. waktu swing isi

Pemindahan Tanah Mekanis 28


C.waktu sw ing kosong D.waktu loading

1. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi waktu edar alat gali muat, yaitu :
a. Penggalian
Apabila excavator menggali terlalu jauh, maka akan dapat menambah waktu edar
untuk pemuatan, sebab untuk menarik bucket yang menjangkau terlalu jauh akan
membutuhkan waktu lebih lama.
b. Pengaturan posisi alat gali muat
Posisi excavator terkadang tidak tepat terhadap alat angkut sehingga diperlukan
waktu untuk mengatur posisi terlebih dahulu sebelum menggali dan memuat material.
c. Sudut swing
Sudut swing yang lebih besar dari 90 akan mengakibatkan waktu pemuatan
material ke dalam wessel dump truck menjadi lebih lama.

2. Kondisi Permukaan Kerja


Kondisi permukaan kerja akan sangat berpengaruh pada kinerja alat. Kondisi permukaan kerja
yang baik menyebabkan alat muat dan alat angkut bekerja secara maksimal, sehingga akan diperoleh
cycle time yang cukup efektif. Kondisi permukaan kerja yang baik adalah :

Pemindahan Tanah Mekanis 29


a. Kondisi dimana akan selalu tersedia material untuk diambil oleh alat muat. Untuk mencapai
kondisi demikian diperlukan alat pendukung seperti dozer agar selalu menyuplai material
ke alat muat.
b. Kondisi dimana lokasi pemuatan diatur sedemikian rupa sehingga alat angkut dapat secara
efektif keluar masuk mengambil posisi yang tepat untuk melakukan pemuatan. Untuk
mencapai maksud tersebut lokasi pemuatan harus terus menerus dipantau bahkan bila
perlu dilakukan perbaikan.
c. Kondisi dimana tinggi bench pada area pamuatan sejajar dengan tinggi bak truk alat
angkut, sehingga material yang diambil oleh alat muat (backhoe) dapat optimal.

3. Pola Pemuatan
Untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan sasaran produksi maka pola pemuatan
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi waktu edar alat. Pola pemuatan yang digunakan
tergantung pada kondisi lapangan operasi pengupasan serta alat mekanis yang digunakan dengan
asumsi bahwa setiap alat angkut yang datang, mangkuk (bucket) alat gali muat sudah terisi penuh
dan siap ditumpahkan. Setelah alat angkut terisi penuh segera keluar dan lanjutkan dengan alat
angkut lainnya sehingga tidak terjadi waktu tunggu pada alat angkut maupun alat gali muatnya.
Cara pemuatan material oleh alat muat ke dalam alat angkut ditentukan oleh kedudukan alat muat
terhadap material dan alat angkut, apakah kedudukan alat muat tersebut berada lebih tinggi atau
kedudukan kedua duanya sama tinggi.

3.1. Cara pemuatan dibagi menjadi 2 (dua), yaitu :


a. Top Loading

Kedudukan alat muat lebih tinggi dari bak truck jungkit (alat muat berada diatas tumpukkan
material atau berada diatas jenjang). Cara ini hanya dipakai pada alat muat backhoe. Selain itu
operator lebih leluasa untuk melihat bak dan menempatkan material.

b. Bottom Loading

Ketinggian atau letak alat angkut dan truck jungkit adalah sama. Cara ini dipakai pada alat
muat power shovel.

Pemindahan Tanah Mekanis 30


Top Loading and Bottom Loading

3.2. Pola Pemuatan Berdasarkan Jumlah Penempatan Truk


Single Back Up
Yaitu truk memposisikan diri untuk dimuati pada satu tempat, sedangkan truk berikutnya
menunggu truk pertama dimuati sampai penuh, setelah truk pertama berangkat truk kedua
memposisikan diri untuk dimuati, sedangkan truk ketiga menunggu dan begitu seterusnya.

Double Back Up
Yaitu truk memposisikan diri untuk dimuati pada dua tempat, kemudian backhoe mengisi salah
satu truk sampai penuh, setelah itu mengisi truk kedua yang sudah memposisikan diri di sisi lain
sementara truk kedua diisi, truk ketiga memposisikan diri di tempat yang sama dengan truk pertama
dan seterusnya.

Pemindahan Tanah Mekanis 31


Single Back Up dan Double Back Up

B. Waktu edar alat angkut (Dump truck)


Waktu edar alat angkut dapat dirumuskan sebagai berikut :

CT (cycle tim e ) Dum p Truck

Jika ada = waktu m anuver kosong + waktu loading + waktu hauling isi + waktu
waktu m anuver isi + waktu dum ping + hauling kosong
tunggu
maka di tambah waktu tunggu (waktu hambatan)

waktu m anuver k osong waktu loading waktu hauling isi

hauling kosong waktu dum ping waktu m anuver isi

Faktor yang mempengaruhi waktu edar alat alat angkut :

Pemindahan Tanah Mekanis 32


Berat muatan
Berat muatan mempengaruhi pergerakan alat angkut untuk melakukan hauling. Karena beban
yang dihasilkan oleh muatan ini memperlambat laju dari alat angkut.

Kondisi tempat kerja


Tempat kerja yang luas dan kering akan meningkatkan kelancaran dan keleluasaan gerak alat
sehingga akan memperkecil waktu edar.

Kondisi jalan angkut


Kemiringan dan lebar jalan angkut baik jalan lurus maupun pada tikungan sangat
berpengaruh terhadap lalu lintas jalan angkut. Apabila kondisi jalan sudah memenuhi syarat,
maka akan memperlancar jalannya lalu lintas alat angkut, sehingga akan memperkecil waktu
edar alat angkut.

Keterampilan dan pengalaman operator


Skil operator sangat mempengaruhi waktu edar. Semakin terampil maka semakin kecil waktu
edar yang diperlukan

C. Waktu edar Bulldozer


Waktu edar Bulldozer dapat dirumuskan sebagai berikut :

CT (cycle tim e ) Bulldozer

= waktupindah gigi + waktu maju + waktu pindah gigi + waktu mundur

Pemindahan Tanah Mekanis 33


Waktu maju

Waktu pindah
gigi

waktu mundur

Waktu pindah gigi

Pemindahan Tanah Mekanis 34


CONTOH WAKTU EDAR ALAT ANGKUT HD 785

Manuver Waktu Manuver + Waktu Waktu


Loading Hauling Dumping
No + Mundur Tunggu Mundur Kembali Edar

1 30 0 161 317 30 39 260 837

2 33 0 174 305 22 35 269 838

3 34 0 165 315 14 39 295 862

4 20 0 151 320 15 40 285 831

5 24 0 175 304 13 41 278 835

6 21 0 173 310 21 38 286 849

7 27 0 167 335 25 39 280 873

8 21 0 171 370 22 41 263 888

9 21 0 165 314 24 38 279 841

10 22 0 171 325 26 44 273 861

11 25 0 160 317 24 39 297 862

12 37 0 150 308 24 37 291 847

13 28 0 163 315 35 43 269 853

14 24 0 159 309 27 42 295 856

15 21 0 163 318 28 39 289 858

Pemindahan Tanah Mekanis 35


Jumlah Kelas Interval (k) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 15

= 1 + 3,3 (1,176)

= 4,88

= 5 kelas


Lebar Kelas Interval =

888831
=
5

57
=
5

= 11,4

PERHITUNGAN CYCLE TIME RATA-RATA DUMP TRUCK HD 785

NILAI TENGAH FREKUENSI



INTERVAL Xi*Fi X=

(Xi) (Fi)

831 842,4 836,7 5 4183,5

842,5 853,9 848,2 3 2544,6

854 865,4 859,7 5 4298,5 14,20

865,5 876,9 871,2 1 871,2

877 888,4 882,7 1 882,7

JUMLAH 15 12780,5

Maka, cycle time rata-ratanya adalah 14,20 menit.

Pemindahan Tanah Mekanis 36


LEMBAR WAKTU EDAR ALAT ANGKUT ADA HAMBATAN

Nama :

NPM :

Waktu
Manuver Manuver + Waktu Waktu
no Tunggu / Loading Hauling Dumping
+ Mundur Mundur Kembali Edar
Hambatan

10

Pemindahan Tanah Mekanis 37


LEMBAR WAKTU EDAR ALAT ANGKUT TANPA HAMBATAN

no Manuver Loading Hauling Manuver + Dumping Waktu Waktu


+ Mundur Mundur Kembali Edar

10

Pemindahan Tanah Mekanis 38


LEMBAR WAKTU EDAR ALAT GALI-MUAT EXCAVATOR ADA HAMBATAN

No Digging Swing Kosong Hambatan Loading Swing Isi Waktu Edar

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

Pemindahan Tanah Mekanis 39


LEMBAR WAKTU EDAR ALAT GALI-MUAT EXCAVATOR TANPA HAMBATAN

No Digging Swing Kosong Loading Swing Isi Waktu Edar

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

Pemindahan Tanah Mekanis 40


7. Tugas

Carilah video pemindahan tanah mekanis dan tentukan waktu edarnya minimal 15x
untuk 1 dump truck,25x untuk 1 excavator dan 25x untuk 1 bulldozer dan tentukan
waktu edar rata-ratanya !
Jika terdapat waktu hambatan, apa yang harus kalian lakukan,dan beri alasannya !!!
Buatlah serangkaian Cycle Time alat gali muat (Excavator), alat angkut (Dump Truck)
serta Bulldozer , buat di kertas a4 dan di pinil !
Hitunglah Cycle Time alat berat dengan ketentuan sebagai berikut
a. Bulldozer memiliki waktu untu oper gigi 0,02 menit, jarak tempuh 10 meter
dan kecepatan untuk maju 4 km/jam dan kecepatan u mundur = 6 km/jam
b. Backhoe dengan waktu gali 0,1 menit, swing isi 0,25 menit, swing kosong
0,2 menit dan buang 0,23 menit
c. Dumptruck dengan fix time 4 menit dan jarak tempuh dari loading area ke
dumping area adalah 20 meter dengan kecepatan 15 km/jam

Pemindahan Tanah Mekanis 41


MATCH FACTOR ( FAKTOR KESERASIAN)

1. Nomor Percobaan : 5
2. Nama Percobaan : Match Factor (Faktor Keserasian)
3. Tujuan Praktikum :
Untuk menghitung nilai keserasian antara alat gali-muat dan alat angkut.
Untuk mempertimbangkan apakah akan ada penambahan atau pengurangan dari alat
gali-muat atau alat angkut.
Untuk menghitung waktu tunggu dari alat gali muat dan alat angkut
Untuk menyelasaikan studi kasus tentang permasalahan keserasian kerja.
4. Alat dan Bahan yang digunakan : Modul Praktikum, Kalkulator, Alat Tulis, Lembar Kerja
5. Prosedur Percobaan :
a. Pertama para praktikan mengumpulkan Laporan Sementara kepada asisten.
b. Kemudian praktikan diberikan soal responsi oleh asisten
c. Setelah dilakukan responsi asisten memberikan penjelasan mengenai materi Match factor.
d. Setelah itu Praktikan diberikan beberapa contoh studi kasus yang telah disiapkan oleh
asisten.
e. Kemudian setelah praktikan menyelesaikan beberapa studi kasus tersebut asisten
memeriksanya dan apabila terdapat contoh studi kasus yang dijawab keliru oleh praktikan
asisten akan membantu memberikan penjelasan terhadap studi kasus tersebut.
f. Sebelum praktikum berakhir praktikan diberikan tugas kelompok yang akan dikumpulkan
pada saat pengumpulan laporan tetap.

6. Dasar Teori

A. Faktor Keselarasan Kerja (M atch Factor)


Untuk mendapatkan hubungan kerja yang serasi antara alat galimuat dan alat angkut,
maka produksi alat gali muat harus sesuai dengan produksi alat angkut. Faktor keserasian
alat gali muat dan alat angkut yang dinyatakan dengan match factor. Menurut para ahli
(Hartman. 1992), faktor keselarasan kerja antara alat gali muat dengan alat angkut dihitung
dengan persamaan sebagai berikut :
Produksi alat gali muat = Produksi alat angkut
Sehingga perbandingan antara alat angkut dan alat gali muat mempunyai nilai sama
dengan satu.
produksi alat angkut
1=
produksi alat galimuat
3600
Cta
x n x Cb x Ff x Sf x MA x EU x Na
1= 3600
Ctm
x Cb x Ff x Sf x MA x EU x Nm

Pemindahan Tanah Mekanis 42


nCtmxNa
1=
CtaxNm

n Ctm merupakan waktu yang dibutuhkan oleh alat gali muat untuk mengisi penuh satu
unit alat angkut (Ctm). Sehingga persamaannya menjadi :

Na x CTm
MF = ..................................................... ( 1 )
Nm x CTa

Keterangan :
Na = jumlah alat angkut, unit
CTm= waktu edar alat muat, menit ( n x ctm )
Nm = jumlah alat muat
Cta = waktu edar alat angkut , Menit

Sedangkan untuk dump truck dengan kapasitas yang berbeda persamaannya menjadi :

[2 (1)1 ] +[1 (2)2]


MF = .........................................( 2 )
1.2

Keterangan :
MF : Faktor keselarasan (match factor)
Na : Jumlah dump truck dalam kondisi bekerja (unit)
Nm : Jumlah alat gali muat excavator dalam kondisi bekerja
n : Banyaknya pengisian tiap satu alat angkut
Cta : Waktu edar alat angkut (detik)
Ctm : Waktu edar alat gali muat (detik)
CTm : Lamanya waktu pemuatan ke alat angkut, yaitu jumlah pemuatan
dikalikan dengan waktu edar alat gali muat (n Ctm)
Harga match factor :
1. MF < 1
Artinya alat gali muat bekerja kurang dari 100% dan alat angkut bekerja 100%
sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat galimuat.
2. MF = 1
Artinya alat gali muat dan alat angkut bekerja 100% sehingga tidak terjadi waktu
tunggu bagi kedua alat itu.
3. MF > 1
Artinya alat gali muat bekerja 100% dan alat angkut bekerja kurang dari 100%
sehingga terjadi antrian.
Contoh :
Diketahui terdapat 8 dump truck disuatu pit penambangan dengan CT setiap dump truck
adalah 16 menit lalu terdapat juga alat gali-muat sebanyak 1 unit dengan CT nya adalah 0.4

Pemindahan Tanah Mekanis 43


menit, jumlah pengisian alat gali-muat di setiap satu unit dump truck sebanyak 5 kali.
Hitunglah nilai Match factornya ?
Dik : Cta = 12 menit
CTm = n x CTm
= 5 x 0.4 menit
= 2 menit
Na = 8 unit
Nm = 1 unit
Dit : MF ?
Jawab :
Na x CTm
MF =
Nm x CTa
8 x 2
=
1 x 16
16
=
16

=1
Jadi, jumlah MF = 1 artinya alat gali muat dan alat angkut bekerja 100% sehingga tidak
terjadi waktu tunggu bagi kedua alat itu.

B. Waktu Tunggu Alat Muat dan Alat Angkut


Apabila nilai match factor kurang atau lebih dari satu maka akan terjadi waktu tunggu
untuk alat muat atau alat angkut yang menyebabkan terhambatnya waktu produksimaka
diperoleh pula rumus Turunan untuk mendapatkan waktu tunggu alat muat ataupun waktu
tunggu alat angkut adalah sebagai berikut :

Na x (CTm+Tm)
Nm x CTa
Nm x CTa = Na x (CTm + Tm )
Nm x CTa
= ( CTm + Tm )
Na

Lalu didapatlah rumus untuk perhitungan waktu tunggu Alat Gali-Muat

Nm x CTa
Tm = CTm .....................................................( 3 )
Na

Keterangan :
Tm = Waktu tunggu Alat Muat
Na = jumlah alat angkut, unit
CTm= waktu edar alat muat, menit ( n x ctm )
Nm = jumlah alat muat, unit

Pemindahan Tanah Mekanis 44


Cta = waktu edar alat angkut , Menit

Dan untuk Waktu Tunggu Alat Angkut rumus turunannya adalah sebagai berikut :
Na x CTm
Nm x ( CTa+Ta)

Nm x ( Cta + Ta ) = Na x CTm

CTa + Ta =

Lalu didapatlah rumus untuk perhitungan waktu tunggu Alat Angkut



Ta = Cta ..................................................................( 4 )

Keterangan :
Ta = Waktu tunggu Alat Angkut, Menit
Na = jumlah alat angkut, unit
CTm= waktu edar alat muat, menit ( n x ctm )
Nm = jumlah alat muat, unit
Cta = waktu edar alat angkut , Menit
Contoh :
Di suatu pit penambangan terdapat 6 unit Dump truck dan 1 unit excavator back hoe dengan
CT setiap alat angkut adalah 18 menit dan CT back hoe adalah 0,4 menit dengan setiap satu
pengisian dump truck adalah sebanyak 5 kali. Hitunglah waktu tunggu alat muat atau alat
angkut nya ?
Dik : Cta = 18 menit
CTm = n x CTm
= 5 x 0,4 menit
= 2 menit
Nm = 1 unit
Na = 6 unit
Dit : Waktu tunggu alat muat atau angkut ?
Jawab :
Na x CTm
MF =
Nm x CTa
6 x 2
=
1 x 18
12
=
18

= 0,6
MF < 1 artinya alat gali muat bekerja kurang dari 100% dan alat angkut bekerja 100%
sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat galimuat.
Nm x CTa
Tm = CTm
Na

Pemindahan Tanah Mekanis 45


1 18
= 2
6
18
= 2
6

=3-2
= 1 menit
Jadi, waktu tunggu untuk alat gali-muat adalah 1 menit.

C. Penambahan atau Pengurangan Alat Angkut


Apabila terjadi waktu tunggu untuk alat muat ataupun alat angkut artinya harus dilakukan
penambahan atau pengurangan dari alat angkut tersebut berikut Turunan rumus untuk
mendapatkan cara penambahan alat angkut atau pun pengurangannya :
(Na+A ) x CTm
Nm x CTa
(Na + A) + CTm = Nm x Cta
Nm x CTa
Na + A =
CTm

Lalu didapatlah rumus untuk perhitungan :


( + )Penambahan Alat angkut
Nm x CTa
+A = Na ...................................( 5 )
CTm

( - )Pengurangan Alat Angkut


Nm x CTa
-A = Na - ..................................... ( 6 )
CTm

Keterangan :
+A = Penambahan Alat Angkut, Unit
-A = Pengurangan Alat Angkut, Unit
Na = jumlah alat angkut, unit
CTm= waktu edar alat muat, menit ( n x ctm )
Nm = jumlah alat muat, unit
Cta = waktu edar alat angkut , Menit
Contoh :
Di suatu pit penambangan terdapat 14 unit Dump truck dan 1 unit excavator back hoe
dengan CT setiap alat angkut adalah 18 menit dan CT back hoe adalah 0,2 menit dengan
setiap satu pengisian dump truck adalah sebanyak 5 kali. Hitunglah berapa jumlah
penambahan atau pengurangan untuk alat angkut nya ?
Dik : Cta = 18 menit
CTm = n x CTm
= 5 x 0,2 menit
= 1 menit

Pemindahan Tanah Mekanis 46


Nm = 1 unit
Na = 14 unit
Dit : Jumlah penambahan atau pengurangan untuk alat angkut nya ?
Jawab :
CTm x Na
MF =
CTa x Nm
1 x 14
=
18 x 1
14
=
18

= 0,7
MF < 1 artinyaalat gali muat bekerja kurang dari 100% dan alat angkut bekerja 100%
sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat galimuat, berarti harus dilakukan penambahan untuk alat
angkut.
Nm x CTa
+A = Na
CTm
1 x 18
= 14
1
18
= 14
1

= 18 14
= 4
Jadi, perlu dilakukan penambahan sebanyak 4 unit alat angkut. Setelah dilakukan
penambahan lalu dibuktikan dengan Perhitungan MF lagi .
CTm x Na
MF =
CTa x Nm
1 x 18
=
18 x 1
18
=
18

=1
MF = 1 Artinya alat gali muat dan alat angkut bekerja 100% sehingga tidak terjadi
waktu tunggu bagi kedua alat itu.

D. Penambahan atau Pengurangan Alat Gali-Muat


Turunan rumus untuk mendapatkan cara penambahan alat Gali- Muat atau pun
pengurangannya adalah sebagai berikut :
Na x CTm
(Nm + M) CTa
Na x CTm = ( Nm + M ) x Cta
Na x CTm
= Nm + M
CTa

Pemindahan Tanah Mekanis 47


Lalu didapatlah rumus untuk perhitungan :
( + )Penambahan Alat Gali-Muat
Na x CTm
+M = Nm .....................................( 7 )
CTa

( - )Pengurangan Alat Gali-Muat


Na x CTm
- M = Nm - - ........................................( 8 )
CTa

Keterangan :
+M = Penambahan Alat Muat, Unit
-M = Pengurangan Alat Muat, Unit
Na = jumlah alat angkut, unit
CTm= waktu edar alat muat, menit ( n x ctm )
Nm = jumlah alat muat, unit
Cta = waktu edar alat angkut , Menit
Contoh :
Diketahui terdapat 18 dump truck disuatu pit penambangan dengan CT setiap dump truck
adalah 15 menit lalu terdapat juga alat gali-muat sebanyak 1 unit dengan CT nya adalah 0.3
menit, jumlah pengisian alat gali-muat di setiap satu unit dump truck sebanyak 5 kali.
Hitunglah berapa jumlah penambahan atau pengurangan untuk alat muat nya ?
Dik : Cta = 15 menit
CTm = n x CTm
= 5 x 0,4 menit
= 2 menit
Nm = 1 unit
Na = 18 unit

Dit : Jumlah penambahan atau pengurangan untuk alat muat nya ?


Jawab :
CTm x Na
MF =
Cta x Nm

2 x 18
=
15 1

30
=
15

=2

Pemindahan Tanah Mekanis 48


MF > 1 Artinya alat gali muat bekerja 100% dan alat angkut bekerja kurang dari 100%
sehingga terjadi antrian. Berarti harus menambahkan alat muat.

Na x CTm
+M = Nm
CTa

15 x 2
= 1
15

30
= 1
15

=21

=1

Agar menjadi ideal maka harus ditambahkan 1 unit alat muat lagi.

7. Contoh Soal
a. Diketahui CT Dump Truck 4 menit dan CT back hoe 0,2 menit, jumlah Dump Truck yang
digunakan 4 buah dan pengisian yang dilakukan oleh back hoe u setiap dump truck adalah 4
kali Berapa lama alat muat atau alat angkut harus menunggu? dan berapa jumlah ideal Dump
Truck atau back hoe nya?

Diketahui : Cta = 4 menit

CTm = n x CTm

= 4 x 0,2

= 0,8 menit

Na = 4 unit

Nm = 1 unit

Dit : a. Tm ?

b. Jumlah ideal dump truck atau backhoe nya ?

Jawab :

Pertama hitung terlebih dahulu nilai match factor nya

CTm x Na
MF =
Cta x Nm

0.8 x 4
=
41

Pemindahan Tanah Mekanis 49


3.2
=
4

= 0.8

Jadi, nilai match factor nya < 1 berarti alat gali muat bekerja kurang dari 100% dan alat
angkut bekerja 100% sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat galimuat. Setelah mendapat nilai MF
nya kemudian dapat diketahui bahwa yang selanjutnya akan dihitung adalah Waktu tunggu bagi Alat
Gali- Muat
Nm x CTa
Tm = CTm
Na
1x4
= 0.8
4
4
= 0.8
4

= 1- 0.8
= 0.2 menit
Ketika alat gali-muat menunggu berarti yang harus dilakukan adalah penambahan dari alat angkut .
Nm x CTa
+A = Na
CTm
1x4
= 4
0.8
4
= 4
0.8

=54
=1
Jadi, harus dilakukan penambahan alat angkut sebanyak 1 unit.dan untuk membuktikannya
dilakukan perhitungan ulang untuk MF nya dengan jumlah angkut 5 unit setelah dilakukan
penambahan .
CTm x Na
MF =
CTa x Nm
0.8 x 5
=
4x1
4
=
4

=1
Nilai match Factor nya = 1 artinya antara alat gali muat dan alat angkut sudah dalam keadaan
ideal.

8. TUGAS PENDAHULUAN
1. Diketahui CT Dump Truck 18 menit dan CT back hoe 0,5 menit, jumlah Dump Truck yang
digunakan 10 buah dan back hoe 2 buah dan pengisian yang dilakukan oleh back hoe u setiap

Pemindahan Tanah Mekanis 50


dump truck adalah 6 kali Berapa lama alat muat atau alat angkut harus menunggu? dan
berapa jumlah ideal Dump Truck atau back hoe nya?
2. Apabila diketahui CT back hoe adalah 0,4 menit dan CT Dump Truck adalah 17 menit dengan
jumlah back hoe adalah 1 buah sedangkan jumlah dump truck adalah 8 buah dengan
pengisian back hoe untuk setiap dump truck adalah 7 kali. Berapakah nilai match factor dari
back hoe dan dump truck ? dan analisis lah apakah diperlukan adanya pengurangan atau
penambahan back hoe dan dump truck ? serta waktu tunggu dari back hoe dan dump truck ?

Pemindahan Tanah Mekanis 51


PERHITUNGAN BIAYA OPERASI

1. Nomor Percobaan :6
2. Nama Percobaan : Perhitungan Biaya Operasi
3. Tujuan Percobaan :
Untuk mengetahui cara menghitung ongkos produksi berdasarkan aspek-aspek yang
mempengaruhi.
Untuk mengetahui perbedaan antara ongkos kepemilikan dan ongkos operasi.
Untuk menghitung nilai depresiasi, nilai bunga dan asuransi, dan nilai keuntungan sisa
yang didapatkan perusahaan.
4. Alat & bahan Percobaan : Modul, Kalkulator, Alat Tulis dan Lembar Kerja.
5. Prosedur Percobaan :
Mahasiswa diberikan soal berdasarkan judul yang didapatkan.
Mahasiswa mengerjakan soal tersebut.
Mahasiswa membahas persoalan yang ada dipraktikum dengan bantuan penjelasan dari
asisten dosen yang bersangkutan dengan judul tersebut.
Pemberian tugas yang berhubungan dengan judul percobaan
6. Dasar Teori

Secara keseluruhan biaya alat dapat diperinci sebagai berikut :

Ada beberapa hal yang perlu diperhitungkan dalam menghitung ongkos produksi suatu alat mekanis,
yaitu :

1. Ongkos Pemilikan (ownership cost), yang terdiri dari :


a. Depresiasi (depreciation).

Pemindahan Tanah Mekanis 52


Yaitu dihitung dengan menjumlahkan harga beli alat, ongkos angkut, ongkos muat, ongkos bongkar,
dan ongkos pasang, dibagi dengan umur alat yang bersangkutan.

A+B+C+D+ E
Depresiasi =
n

Keterangan :
A = Harga beli alat (Rp)
B = Ongkos angkut (Rp)
C = ongkos muat (Rp)
D = Ongkos bongkar (Rp)
E = ongkos pasang (Rp)
n = Umur alat (Rp)

b. Bunga, pajak dan asuransi. Diambil 10%(bunga 6%, pajak 2% dan asuransi 2%). Dari
persamaan modal tahunan yang dapat dihitung dengan rumus berikut :
Penanaman Modal Tahunan (PMT)
(1+n)x 100%
PMT =
2n

Dimana, n = Umur Alat (tahun)

Bunga, Pajak, Asuransi & sewa gudang :


10% ()
= /

2. Ongkos Operasi (operation cost), yang terdiri dari :


a. Ongkos penggantian ban, yaitu harga ban baru dibagi dengan umurnya.
b. Ongkos reparasi ban, yaitu untuk perbaikan misalnya menambal.
Faktor utama yang mempengaruhi ausnya ban adalah :
- Cuaca
- Keadaan permukaan lapangan
- Ketrampilan operator
c. Ongkos reparasi umum, termasuk harga suku cadang (spare parts) dan ongkos
pasang serta ongkos perawatan.
d. Ongkos bahan bakar. Cara menghitung pemakaian bahan bakar untuk mesin diesel
rata-rata dibutuhkan 0,04/galon/HP/jam.

Pemindahan Tanah Mekanis 53


e. Ongkos minyak pelumas dan gemuk (grease), termasuk ongkos seluruhnya.
Banyaknya pemakaian minyak pelumas oleh alat muat dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
0,6 0,006 /
Q = x
7,4 / 1

Keterangan :
Q = Jumlah minyak pelumas yang dipakai (gph)
HP = Kekuatan mesin (HP)
C = Kapasitas tangki
T = Jumlah jam penggantian pelumas (jam)
f. Upah pengemudi termasuk asuransi dan tunjangan.
Besarnya sangat tergantung dari tempat/lokasi pelaksanaan pekerjaan, perusahaan
yang bersangkutan dan peraturan-peraturan yang ada, yang berlaku di lokasi
tersebut dan yang berlaku antara operator dan perusahaan yang bersangkutan.

3. Dana non budgeter (overhead cost )


Pembiayaan yang harus dikeluarkan diluar perhitungan secara teknis dan ekonomis.
seperti : Biaya penyambutan (uang sambutan ) pejabat, upeti kepada pejabat, pungutan liar, pelican
dll.Dalam memperoleh alat berat ada tiga cara yang umum digunakan yaitu : membeli, sewa beli
(leasing) dan menyewa. Perbedaan diantara cara-cara tersebut terdapat pada biaya total untuk
memperoleh alat dan bagaimana cara pembayaran biaya tersebut selama periode tertentu.
1. Cara Sewa
Menyewa suatu peralatan dapat dikatakan ekonomis bila jumlah pekerjaan terbatas/sedikit atau
bila alat tersebut dibutuhkan hanya sesekali saja.Perhitungan biaya dilakukan dengan mengalikan
biaya sewa dengan jumlah peralatan dan lama waktu sewa. Untuk cara ini biasanya terdapat minimal
sewa alat, misalnya minimal sewa 200 jam/bln.
2. Cara Leasing
Merupakan biaya yang harus dikeluarkan untuk kepemilikan alat yang dilakukan secara
berkala dan biasanya dilakukan setiap bulan, kuartal dan setiap setengah tahun selama jangka waktu
tertentu. Apabila jangka waktu leasing tersebut telah habis, maka kontraktor (pihak lease) mempunyai
hak pilih untuk memiliki peralatan tersebut atau tidak selama berlangsung perjanjian leasing, pihak
lease tidak diperkenankan mengakhiri perjanjian sebelum waktunya. Jika hal tersebut sampai terjadi,
pihak lease harus mengganti ganti rugi kepada pihak lessor. Pada akhir perjanjian leasing, pihak lease
mempunyai hak pilih untuk membeli barang tersebut seharga nilai sisa atau mengembalikan barang
tersebut pada pihak lessor untuk juga mengadakan perjanjian leasing lagi untuk tahap kedua atau
barang yang sama.

Pemindahan Tanah Mekanis 54


3. Cara Membeli
Pembelian alat berat meliputi pembiayaan awal oleh pembeli untuk memperoleh hak
pemilikan atas alat. Pembiayaan awal meliputi pembayaran tunai untuk :
1. Harga pembelian alat.
2. Pembayaran bea atau pajak impor bila diperlukan.
3. Pembayaran ongkos angkut ke tempat pemesanan.
4. Pembayaran ongkos pemeriksaan awal bila diperlukan.
5. Pembayaran untuk modifikasi, perbaikan awal atau perakitan bila diperlukan.

Soal Latihan.

1. Sebuah bulldozer dengan kemampuan produksi 70 ton/jam dengan tambahan informasi sebagai
berikut :Ongkos kepemilikan Rp. 100.000/jam
Ongkos operasi Rp. 250.000/jam
Berapa ongkos/ton yang harus dikeluarkan ?
2. Suatu perusahaan pertambangan membeli sebuah alat berat yang berumur 5 tahun senilai Rp.
400.000.000, dengan perincian dana masing untuk biaya angkut sebesar Rp. 5.500.000, biaya
muat Rp. 1.750.000, biaya bongkar Rp. 1.000.000, biaya pasang Rp. 1.200.000. berapakah nilai
Penyusutan yang didapatkan perusahaan tersebut ?
3. Perusahaan A membeli sebuah alat berat yang berumur 5 tahun senilai Rp. 650.000.000, dengan
biaya angkut sebesar Rp. 7.250.000, biaya muat Rp. 2.500.000, biaya bongkar Rp. 2.650.000,
biaya pasang Rp. 2.000.000. Produksi 2500 jam/tahun. Berapakah biaya Kepemilikan perusahaan
tsb ?

Pemindahan Tanah Mekanis 55


Perhitungan Rimpul dan CT

Nomor Praktikum :7
Judul Praktikum : Perhitungan Rimpull dan Cycle Time
Tujuan Praktikum :
Mahasiswa dapat memahami tentang analisis tenaga alat mekanis
Mahasiswa dapat memahami tentang rimpull
Mahasiswa dapat memahami tentang rolling resistance dan grade reistance
Mahasiswa dapat memahamibagaimana cara menghitung cycle time alat mekanis

Alat dan Bahan : Kalkulator, alat tulis, modul praktikum

Dasar Teori :
Menganalisis tenaga alat mekanis merupakan langkah penting yang harus dilakukan sebelum
menghitung produksi kerja alat mekanis terutama alat angkut seperti dump truck. Tenaga alat
mekanis akan menentukan sanggup tidaknya sebuah alat bergerak melintasi permukaan lintasan,
tenaga alat juga akan menentukan berapa lama waktu edar (cycle time) alat angkut tersebut. Dalam
perencanaan jalan tambang, harus mempertimbangan kemampuan alat (tenaga alat) agar layout atau
desain dari suatu jalan tambang tersebut sesuai dengan kemampuan alat dan dapat membuat waktu
edar (cycle time) alat angkut baik. Waktu edar (cycle time) yang baik dapat meningkatkan
produktivitas dari alat mekanis. Tenaga alat mekanis dibagi menjadi :
1. Tenaga yang dibutuhkan (power required)
2. Tenaga yang tersedia (power alvailable)

1. Tenaga Yang Tersedia


Tenaga yang tersedia adalah tenaga yang dapat dihasilkan oleh mesin alat mekanis untuk
melakukan pekerjaan, dimana tenaga yang tersedia ini merupakan tenaga yang didesain untuk
sebuah alat mekanis agar mampu melakukan jenis pekerjaan tertentu atau kemampuan maksimum
alat untuk melakukan pekerjaan. Jika dalam pekerjaan tenaga yang tersedia lebih kecil dari tenaga
yang dibutuhkan maka alat tidak akan mampu untuk bergerak. Faktor yang mempengaruhi tenaga
yang tersedia adalah rimpull dan kecepatan tiap gear.

Rimpull
Rimpull adalah tenaga tarik yang disediakan oleh mesin untuk menggerakkan alat. Rumus yang
digunakan adalah :

Dimana : Rimpull = Tenaga tersedia (lb)

Pemindahan Tanah Mekanis 56


HP = Tenaga kuda (HP)
Kecepatan = mph

2. Tenaga Yang Dibutuhkan


Tenaga yang dibutuhkan adalah tenaga yang diperlukan untuk mengerakkan alat mekanis pada
permukaan lintasan. Tenaga yang dibutuhkan dipengaruhi oleh dua faktor :
a. Berat Total Alat / Gross Vehicle Weight (GVW)
GVW Adalah berat kosong alat ditambah dengan berat muatan.Rumus yang digunakan adalah :

b. Daya Penghambat
Daya hambat adalah daya yang terjadi antara roda dan permukaan jalan yang biasanya disebut
total resistance, yang dipengaruhi oleh dua faktor :
Tahanan Gelinding (Rolling Resistance / RR)
Tahanan gelinding adalah daya hambat yang terjadi antara roda dan permukaan jalan.
Besarnya rimpull yang diperlukan untukmenghadapi tahanan gelinding ini dapat dihitung
dengan :

Dimana : RR = Roling Resistance (lb/ton)


GVW = Berat Total Kendaraan (ton)

Tahanan Kemiringan (Grade Resistance / GR)


Tahanan kemiringan adalah besarnya gaya berat yang melawan atau membantugerak
kendaraan karena kemiringan jalur jalan yang dilalui. Jika jalur jalan itu naikdisebut kemiringan
positif, jika jalan itu turun disebut kemiringannegatif. Rimpull yang diperlukan
untukmenghadapi tahanan kemiringan ini dapat dihitung dengan :

Dimana : GR = Grade Resistance (20 lb/%ton)


GVW = Berat Total Kendaraan (ton)
% Kemiringan = Grade / Kemiringan Jalan

Jadi tenaga yang dibutuhkan untuk dapat menggerakkan alat yang dipengaruhi oleh kedua
daya penghambat tersebut dapat dihitung dengan rumus :

3. Contoh Soal

Pemindahan Tanah Mekanis 57


Sebuah dump truck model Komatsu HD 465 memiliki tenaga (HP) sebesar 715 HP dengan berat
kosong 47,14 ton mengangkut material overburden seberat 61 ton ke lokasi disposal seperti pada
gambar dibawah ini. Dengan Jarak A-B = 600m grade 8%, B-C= 400m grade 0%, C-D=200m grade -
5%.
Kecepatan maksimum
Gigi 1 : 3,41 mph
Gigi 2 : 7,25 mph
Gigi 3 : 12,65 mph
Gigi 4 : 22,28 mph
Gigi 5 : 35,03 mph
Efisiensi
Efisiensi mekanis = 85%
Rolling resistance = 70 lb/ton

Maka hitunglah waktu tempuh dari A D ?

Penyelesaian
Tentukan terlebih dahulu tenaga (rimpull) yang tersedia di tiap gear

Maka rimpul yang tersedia di setiap gear adalah sebagai berikut :

Tentukan tenaga (rimpull) yang dibutuhkan untuk setiap segmen jalan


a. Segm en Jalan A-B
Rimpull untuk menghadapi Rolling Resistance (RR)

Rimpull = RR x GVW
Rimpull = 70 lb/ton x 108,14 ton
Rimpull = 7.570 lb

Pemindahan Tanah Mekanis 58


Rimpull untuk menghadapi Grade Resistance (GR)

Rimpull = GR x % kelandaian x GVW


Rimpull = 20 lb/%ton x 8% x 108,14 ton
Rimpull = 17.303 lb

Total tenaga (rimpull) yang dibutuhkan

Total Rimpull = Rimpull untuk menghadapi RR + Rimpull untuk menghadapi GR


Total Rimpull = 7.570 lb + 17.303 lb
Total Rimpull = 24.873 lb

Sehingga, digunakan Gigi 2 dengan Rimpull yang dihasilkan 31.435 lb (> 24.873 lb),
dengan kecepatanmaksimal 7,25 mph atau 11,7 kph.

b. Segm en Jalan B-C


Rimpull untuk menghadapi Rolling Resistance (RR)

Rimpull = RR x GVW
Rimpull = 70 lb/ton x 108,14 ton
Rimpull = 7.570 lb

Rimpull untuk menghadapi Grade Resistance (GR)

Rimpull = GR x % kelandaian x GVW


Rimpull = 20 lb/%ton x 0% x 108,14 ton
Rimpull = 0 lb

Total tenaga (rimpull) yang dibutuhkan

Total Rimpull = Rimpull untuk menghadapi RR + Rimpull untuk menghadapi GR


Total Rimpull = 7.570 lb + 0 lb
Total Rimpull = 7.570 lb

Sehingga, digunakan Gigi 4 dengan Rimpull yang dihasilkan 10.229 lb (> 7.570 lb),
dengan kecepatan 22,28 mph atau 35,9 kph.

c. Segm en Jalan C-D


Rimpull untuk menghadapi Rolling Resistance (RR)

Rimpull = RR x GVW
Rimpull = 70 lb/ton x 108,14 ton
Rimpull = 7.570 lb

Rimpull untuk menghadapi Grade Resistance (GR)

Rimpull = GR x % kelandaian x GVW

Pemindahan Tanah Mekanis 59


Rimpull = 20 lb/%ton x -5% x 108,14 ton
Rimpull = -10.814 lb

Total tenaga (rimpull) yang dibutuhkan

Total Rimpull = Rimpull untuk menghadapi RR + Rimpull untuk menghadapi GR


Total Rimpull = 7.570 lb + (-10.814) lb
Total Rimpull = -3.244 lb

Sehingga, digunakan Gigi 5 dengan Rimpull yang dihasilkan 6.506 lb (> -3.244 lb), dengan
kecepatanmaksimal 24,85 mph atau 40 kph.

Tentukan waktu tempuh setiap segmen


a. Segm en Jalan A-B
600 60
= = = 3,1
11,7 / 1 1000
b. Segm en Jalan B-C
400 60
= = = 0,7
35,9 / 1 1000
c. Segm en Jalan C-D
200 60
= = = 0,3
40 / 1 1000

Sehingga, waktu tempuh dari titik A ke D dapat dilalui oleh dumptruck Komatsu HD 465 dalam:
T total = tab + tbc + tcd
T total = 3,1 + 0,7 + 0,3
T total = 4,1 menit

TUGAS
Sebuah articulated dump truck model Caterpillar 730C memiliki tenaga (HP) sebesar 370 HP
dengan berat kosong 30,2 ton mengangkut batubara sebesar 17 m3 (densitas batubara = 1,3 ton/m3)
ke lokasi temporary. Efisiensi mekanis = 87 % dengan rolling resistance sebesar 82 lb/ton
Jarak
A-B = 1000 m, Grade 0% C-D = 900 m, Grade 6 %
B-C = 800 m, Grade 3,5 % D-E = 400 m, Grade -5%
Kecepatan maksimum
Gigi 1 : 5 mph Gigi 6 : 34 mph
Gigi 2 : 9 mph
Gigi 3 : 14 mph
Gigi 4 : 21 mph
Gigi 5 : 29 mph

Pemindahan Tanah Mekanis 60


Maka hitunglah :
a. Kecepatan dalam km/jam dan rimpull masing masing gear
b. Waktu tempuh saat bermuatan
c. Waktu tempuh saat kosong
d. Berapakah cycle time-nya

Pemindahan Tanah Mekanis 61


Perencanaan Jalan Tambang

Nomor Praktikum :8
Judul Praktikum : Perencanaan Jalan Tambang (Pengambaran Layout Jalan)
Tujuan Praktikum :
Mahasiswa dapat memahami konsep desain jalan tambang
Mahasiswa dapat memahami tentang grade jalan tambang
Mahasiswa dapat menggambarkan layout jalan tambang

Alat dan Bahan : Kalkulator, alat tulis, modul praktikum, milimeter blok A3, penggaris

Dasar Teori :
Setiap operasi penambangan memerlukan jalan tambang sebagai sarana infrastruktur yang vital
di dalam lokasi penambangan dan sekitar-nya. Jalan tambang berfungsi sebagai penghubung lokasi-
lokasi penting, antara lain lokasi tambang dengan area crushing plant, pengolahan bahan galian,
perkantoran, perumahan karyawan dan tempat-tempat lain di wilayah penambangan.Konstruksi jalan
tambang secara garis besar sama dengan jalan angkut di kota. Perbedaan yang khas terletak pada
permukaan jalannya (road surface) yang jarang sekali dilapisi oleh aspal atau beton seperti pada jalan
angkut di kota, karena jalan tambang sering dilalui oleh peralatan mekanis yang memakai crawler
track, misalnya bulldozer, excavator, crawler rock drill (CRD), track loader dan sebagainya. Untuk
membuat jalan angkut tambang diperlukan bermacam-macam alat mekanis, antara lain:
bulldozer yang berfungsi antara lain untuk pembersihan lahan dan pembabatan, perintisan badan
jalan, potong-timbun, perataan dll
alat garu (roater atau ripper) untuk membantu pembabatan dan meng-atasi batuan yang agak
keras
alat muat untuk memuat hasil galian yang volumenya besar
alat angkut untuk mengangkut hasil galian tanah yang tidak diperlukan dan membuangnya di
lokasi penimbunan
motor grader untuk meratakan dan merawat jalan angkut
alat gilas untuk memadatkan dan mempertinggi daya dukung jalan

Kemiringan Jalan Angkut

Kemiringan jalan angkut berhubungan langsung dengan kemampuan alat angkut baik dalam
mengatasi tanjakan maupun dalam pengereman pada saat alat angkut berisi muatan maupun dalam

Pemindahan Tanah Mekanis 62


keadaan kosong. Kemiringan jalan angkut dinyatakan dalam persen (%). Dalam pengertiannya
kemiringan () 1 % berarti jalan tersebut naik atau turun 1 meter atau 1 feet untuk setiap jarak
mendatar sebesar 100 meter atau 100 ft. kemiringan (grade) dapat dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :

Dimana :
h = beda tinggi antara dua titik yang diukur
x = jarak datar antara dua titik yang diukur

Secara umum kemiringan jalan maksimum yang dapat dilalui dengan baik oleh alat angkut
besarnya berkisar antara 18 % - 10 %. Akan tetapi untuk jalan naik maupun turun pada bukit, lebih
aman kemiringan jalan maksimum sebesar 8 % atau 4,5.

Lebar Jalan Angkut


Jalan angkut pada lokasi tambang sangat mempengaruhi kelancaran operasi penambangan
terutama dalam kegiatan pengangkutan. Perhitungan lebar jalan angkut didasarkan pada lebar
kendaraan terbesar yang dioperasikan. Semakin lebar jalan angkut yang digunakan maka operasi
pangangkutan akan semakin aman dan lancar. Lebar jalan angkut minimum yang dipakai pada Jalur
ganda atau lebih. Lebar jalan angkut minimum yang dipakai untuk jalur ganda atau lebih pada jalan
lurus menurut Aasho Manual Rural High-Way Design adalah :

dimana :
Lm = Lebar Jalan Minimum (m)
n = jumlah jalur
WT = Lebar alat angkut (m)

Lebar jalan angkut minimum pada tikungan selalu lebih besar dari pada jalan angkut pada jalan lurus.
Rumus yang digunakan untuk menghitung lebar jalan angkut minimum pada belokan adalah :

dimana :
u = jarak jejak terluar roda depan dengan jejak terluar roda belakang kendaraan (meter)
Fa = lebar tonjolan (overhang) bagian depan (meter)
Fb = lebar tonjolan (overhang) bagian belakang (meter)
z = jarak sisi terluar truck ke tepi jalan (meter)

Pemindahan Tanah Mekanis 63


c = jarak antar truck (meter)

TUGAS
1. Gambarkan Layout jalan tambang dari hasil perhitungan modul 7 di kertas milimeter blok A3
2. Berapakah lebar jalan angkut minimum agar dua alat angkut dumptruk dapat berpapasan
dimana lebar alat angkut tersebut adalah 2,5 meter?
3. Berapakah lebar jalan angkut pada tikungan agar dua alat angkut dumptruk dapat
berpapasan dimana :
Lebar Juntai (over hang) depan = 0,5 meter
Lebar Juntai (over hang) belakang = 0,5 meter
Lebar jejak roda = 2 meter
4. Berapakah sudutnya jika diketahui :
a. Grade jalan 10 %
b. Grade jalan 45%
c. Grade jalan 65%
5. Berapakah jarak kemiringan jalan, jika diketahui :
a. Grade jalan 15 %
b. Grade jalan 30 %
c. Grade jalan 60 %

Pemindahan Tanah Mekanis 64

You might also like