Professional Documents
Culture Documents
1. Nomor Percobaan :1
2. Judul Percobaan : Pengenalan Alat Mekanis Tambang
3. Tujuan Praktikuk : agar mahasiswa dapat lebih mengetahui alat-alat yang di gunakan dalam
pertambang itu sendiri dan dapat membedakan fungsi-fungsi dari setiap alat tersebut, agara
dapat digunakan dengan baik dan benar
5. Prosedur Percobaan
Mahasiswa diberikan soal
Mahasiswa mengajarkan soal
Asisten dosen menjelaskan
Pemberian soal
6. Dasar Teori
ALAT GALI-MUAT: alat yang digunakan untuk menggali bahan galian lunak atau hasil peledakan
dan sekaligus memuatnya ke alat angkut
ALAT ANGKUT: alat yang digunakan untuk mengangkut bahan galian dari lokasi tambang ke
proses berikutnya, misalnya crushing plant, pabrik pengolahan bahan galian, atau langsung ke
konsumen
ALAT BANTU/PENUNJANG: alat untuk membantu kelancaran proses produksi, misalnya alat
pemelihara kondisi jalan, pengupas soil, penyebar bahan galian atau limbah (waste), dll.
A. Alat gali
Yang termasuk dalam kelompok alat gali , yaitu :
- Power shovel
- Dragline
- Excavator Backhoe
Backhoe sering juga disebut pull shovel, adalah alat dari golongan shovel yang khusus dibuat
untuk menggali material di bawah permukaan tanah atau di bawah tempat kedudukan alatnya. Galian
di bawah permukaan ini misalnya parit, lubang untuk pondasi bangunan, lubang galian pipa dan
sebagainya.
Keuntungan beckhoe ini jika dibandingkan dregline dan clamshell ialah karena beckhoe dapat
menggali sambil mengatur dalamnya galian yang lebih baik. Karena jangkauan konstruksinya,
beckhoe ini lebih menguntungkan untuk penggalian dengan jarak dekat dan memuat hasil galian ke
truk. Tipe backhoe dibedakan dalam beberapa hal antara lain dari alat kendali dan under carriage nya.
Menurut alat kendali:
Untuk mulai menggali dengan backhoe bucket dijulurkan ke depan ke tempat galian, bila
bucket sudah pada posisi yang diinginkan lalu bucket diayun ke bawah seperti dicangkulkan,
kemudian lengan bucket diputar ke arah alatnya sehingga lintasannya seperti terlihat pada gambar di
bawah. Setelah bucket terisi penuh lalu diangkat dari tempat penggalian dan dilakukan swing, dan
pembuangan material hasil galian dapat dilakukan ke truk atau tempat yang lain.
2. Power Sovhel
Dengan memberikan shovel attachment pada excavator, maka didapatkan alat yang disebut
dengan power shovel. Alat ini baik untuk pekerjaan menggali tanah tanpa bantuan alat lain, dan
sekaligus memuatkan ke dalam truk atau alat angkut lainnya. Alat ini juga dapat untuk membuat
timbunan bahan persediaan (stock pilling).
Pada umumnya power shovel ini dipasang di atas crawler mounted, karena diperoleh
keuntungan yang besar antara lain stabilitas dan kemampuan floatingnya. Power shovel di lapangan
digunakan terutama untuk menggali tebing yang letaknya lebih tinggi dari tempat kedudukan alat.
Macam shovel dibedakan dalam dua hal, ialah shovel dengan kendali kabel (cable controlled), dan
shovel dengan kendali hidrolis (hydraulic controlled).
Cara Kerja/Power Shovel Pada dasarnya gerakan-gerakan selama bekerja dengan shovel ialah:
Power shovel
3. Dragline
Dragline adalah alat untuk menggali tanah dan memuatkan pada alat-alat angkut. Pada
umumnya power shovel sampai dengan kapasitas 2.5 cu-yd dapat diubah menjadi dragline, dengan
melepas boom shovel diganti boom dan bucket dragline. Untuk beberapa proyek. power shovel atau
dragline digunakan untuk menggali, tetapi dalam beberapa hal, dragline mempunyai keuntungan yang
umumnya disebabkan oleh keadaan medan dan bahan yang perlu digali.
Dragline sangat baik untuk penggalian pada parit-parit, sungai yang tebingnya curam,
sehingga kendaraan angkut tidak periu masuk ke lokasi penggalian. Satu kerugian dalam
menggunakan dragline untuk menggali ialah produksinya yang rendah, antara 70% 80%
dibandingkan dengan power shovel untuk ukuran yang sama.
Macam dragline ada tiga tipe ialah crawler mounted, wheel mounted dan truck mounted.
Crawler mounted digunakan pada tanah-tanah yang mempunyai daya dukung kecil sehingga floating-
nya besar, tetapl kecepatan geraknya rendah dan biasanya diperlukan bantuan alat angkut untuk
membawa alat sampai ke lokasi pekerjaan.
Dregline
4. CLAMSHELL
Clamshell adalah alat gali yang mirip dengan dragline yang hanya tinggal mengganti
bucketnya saja. Clamshell terutama digunakan untuk mengerjakan bahan-bahan lepas, seperti pasir,
kerikil, lumpur dan lain-lainnya. Batu pecah dan batubara dapat juga diangkut secara massa oleh
clamshell. Clamshell bekerja dengan mengisi bucket, mengangkat secara vertikal ke atas, kemudian
gerakan swing dan mengangkutnya ke tempat yang dikehendaki di sekelilingnya untuk kemudian
ditumpahkan ke dalam truk, atau alat-alat angkut lain, atau hanya menimbun saja. Karena cara
mengangkat dan membuang muatan vertikal, maka clamshell cocok untuk pekerjaan pengisian pada
hopper yang lebih tinggi letaknya.
Bucket clamshell yang digunakan terdapat dalam berbagai ukuran, mempunyai dua macam bucket
yakni :
Heavy duty bucket, yang dilengkapi dengan gigi yang dapat dilepas, digunakan untuk
penggalian
Light duty bucket, untuk mengangkat bahan ringan, tanpa dilengkapi oleh gigi-gigi.
Water level capasity adalah kapasitas bucket dimana bucket terendam air (digantungkan
setinggi permukaan air)
Plate line capacity adaleh kepasitas, dimana bucket terisi rata mengikuti! garis sepanjang
puncak clamshell
Heaped capacity adalah kapasitas bucket munjung.
5. EXCAVATOR
Alat-alat gali sering disebut sebagai excavator, yang mempunvai bagian-bagian utama antara
lain:
Attachment yang penting kita ketahui adalah crane, dipper shovel, backhoe, dragline dan
clamshell. Bagian bawah excavator ini ada yang digunakan roda rantai (track/crawler) dan ada yang
dipasang di atas truk (truck mounted). Umumnya excavator mempunyai tiga pasang mesin pengerak
pokok yaitu :
Excavator adalah alat yang bekerjanya berputar bagian atasnya pada sumbu vertikal di antara
sistem roda-rodanya, sehingga excavator yang beroda ban (truck mounted), pada kedudukan arah
kerja attachment tidak searah dengan sumbu memanjang sistem roda-roda, sering terjadi proyeksi
pusat berat alat yang dimuati berada di luar pusat berat dari sistem kendaraan, sehingga dapat
menyebabkan alat berat tergulmg. Untuk mengurangi kemungkinan terguling ini diberikan alat yang
disebut out-triggers.
1. Dump Truck
Alat yang dapat memindahkan material pada jarak menengah sampai jarak jauh (500 meter -
up). Muatannya diisikan oleh alat pemuat, sedangkan untuk membongkar muatannya ia dapat bekerja
sendiri.
Dump Truck
Alat yang dapat memindahkan material pada jarak menengah sampai jarak jauh (500 meter -
up). Muatannya diisikan oleh alat pemuat, sedangkan untuk membongkar muatannya ia dapat bekerja
sendiri. Dump truck ada dua golongan ditinjau dari besar muatannya :
Yang termasuk dalam kategori ini adalah alat yang biasanya tidak digunakan sebagai alat
transportasi tetapi digunakan untuk memindahkan material dari satu alat ke alat yang lain. Loader dan
dozer adalah alat pemindahan material.
1. Whell Loader
Adalah alat berat mirip dozer shovel, tetapi beroda karet (ban), sehingga baik kemampuan
maupun kegunaannya sedikit berbeda yaitu : hanya mampu beroperasi didaerah yanq keras dan rata,
kering tidak licin karena traksi di daerah basah akan rendah, tidak mampu mengambil tanah bank
sendiri atau tanpa dibantu lebih dulu oleh bulldozer.
Metode pemuatan pada alat pemuat/loader baik track shovel maupun wheel loader ada 3 macam :
I Shape/cross loading
V shape loading
Pass loading dan metode lain yang jarang digunakan adalah load and carry.
Kelebihan wheel loader mobilitasnya tinggi dan manuver daerah pemuatan loading point lebih sempit
dibanding dengan track shovel dan kerusakan permukaan loading point lebih kecil karena
menggunakan ban karet. Alat pemuat tersebut di atas dalam menempatkan muatan kedalam dump
truck kurang bisa merata, sehingga kadang-kadang bisa miring, faktor ini sangat dipengaruhi oleh skill
operator.
2. Alat Pemadat
Jika pada suatu lahan dilakukan pembunan maka pada lahan tersebut perlu dilakukan
pemadatan.Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan jalan, baik untuk jalan tanah dan jalan
dengan perkerasan lentur maupun perkerasan kaku.Yang termasuk sebagai alat pemadat adalah
tamping roller, pneumatic-tired roller, compactor, dan lain-lain.
Compactor
Compactor
3. Bulldozer
Bulldozer merupakan alat utama yang digunakan untuk melakukan pekerjaan menggaru
(ripping) dan mendorong material agar memudahkan pekerjaan alat hydraulic excavator untuk
memuat material overburden maupun batubara ke alat angkut.
Pekerjaan yang dapat dilakukan oleh Bulldozer ini antara lain :
1. Pembabatan lahan (land clearing), pembersihan tempat kerja dari tumbuhan-tumbuhan
seperti semak-semak, pohon-pohon kecil, serta sisa potongan dari pohon besar yang
sudah ditebang. Kemudian membersihkan atau meratakan lahan dari tumpukan tanah
yang ada. Pekerjaan ini dapat dilakukan secara sekaligus, artinya bagian yang telah
dibersihkan dapat dilakukan pemindahan tanah. Sementara pekerjaan pembabatan dan
pembersihan lahan dapat dilakukan di tempat lain.
2. Perintisan (Pioneering), merupakan kelanjutan dari pekerjaan pembabatan lahan yang
meliputi pekerjaan meratakan serta membuat jalan sementara untuk lewatnya alat
mekanis, lalu membuat saluran air untuk penirisan tempat kerja.
3. Mendorong tanah ketempat tertentu, misalnya pendorongan material overburden
untuk membantu proses pemuatan material pada alat excavator.
4. Menyebarkan material ke tempat-tempat tertentu dengan ketebalan yang dikehendaki.
Bulldozer
4. Grader
Pada musim hujan, jalan tambang menjadi licin dan akan menghambat aktifitas
penambangan serta beresiko terjadinya kecelakaan, untuk mengurangi dampak atau akibat tersebut
maka digunakan alat Grader untuk merawat dan meratakan jalan di sekitar areal tambang.
Grader
Water Truck
Alat-alat berat dalam pengoperasiannya dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain
atau tidak dapat digerakan atau statis. Jadi klasifikasi alat berdasarkan pergerakannya dapat dibagi
atas berikut ini.
Alat penggerak merupakan bagian dari alat berat yang menerjemahkan hasil dari mesin
menjadi kerja. Bentuk dari alat penggerak adalah crawler atau roda kelabang dan ban karet.
Sedangkan belt merupakan alat penggerak pada conveyor belt.
b. Alat Statis
Yang termasuk dalam kategori ini adalah towercrane, batching plant, baik untuk beton maupun untuk
aspal serta crusher plant.
Berikan atau tulislah nama nama alat di bawah ini beserta fungsi fungsinya?
1. Nomor percobaan : 2
2. Judul Percobaan : perhitungan kapasitas wasah
3. Tujuan Praktikum : mepermudah mahasiswa untuk memahami metode perhitungan kapasitas
wadah
4. Alat & Bahan :
- Kalkuator
- Alat tulis
- Lembar kerja
5. Prosedur :
- Sebelum melakukan praktikum, mahasiswa akan diberikan lembar kerja oleh
asisten
- Asisten akan memberi contoh soal sebagai responsi yang akan ditulis dan
diselesaikan dalam lembar kerja yg diberikan oleh asisten
- Mahasiswa harus menyelesaikan contoh soal yang diberikan
- Setelah selesai, contoh soal tadi akan dibahas dan mahasiwa akan diberi tahu
cara penyelesaian soal dengan benar
6. Dasar Teori
Setiap macam batuan atau tanah pada dasarnya memiliki sifat fisik dan mineralogi yang
berbeda yang akan memepengaruhi perubahan volume baik saat di gali(dug), dikupas (stripped),
ditimbun, dikoyak (ripped), maupun saat di ratakan/padatkan.
Pengembangan material merupakan penambahan atu pengurangan volume material ( tanah )
yang diganggu dari bentuk aslinya. Dari faktor tersebut ada tiga keadaan seperti pada gambar
% = 1 100%
Keterangan
Vl : volume loose (LCM)
Vb : volume bank (BCM)
= 1 100%
Keterangan
Vc : volume compack (CCM)
Vb : volume bank (BCM)
- Kapasitas Wadah
Kapasitas wadah merupakan kemampuan bucket (digunakan untuk Excavator & Dumt Truck )
untuk menampung galian. Kapasitas wadah bisa dikatakan kapasitas bilah/ kapasitas bucket
(digunakan untuk Excavator & Dumt Truck ) / kapasitas Blade ( digunakan untuk bulldozer ) /
kapasitas Dipper (digunakan untuk Power Shovel ), dengan menggunakan perthitungan sebagai
berikut:
=
= ( )
=
Keterangan
Kb : kapasitas bucket (LCM)
Keterangan
- Fill Facktor
Fill factor merupakan faktor koreksi, dimana digunakan untuk mendapatkan hasil perhitungan
kapasitas wadah mendekati kapasitas real. Karena tidak memungkinkan untuk menghitung langsung
dari bucket yang ditimbang maka dapat menggunkan faktor koreksi ini dengan rumus:
= 100%
Keterangan
b) Berapa kapasitas Blade Bulldozer jika tingginya 1,4 meter, lebarnya 1,2 meter, dan panjang 3
meter dengan faktor bilah 0,9??...
c) Berapa kapasitas real jika kapasitas peres 10 m3 dan fill facktor 0,70?...
d) Berapa kapasitas bak Dumt Truck jika diketahui kapasitas bucket backhoe 1,5 m3 (loose) dan
pengisian selama 5 kali?...
e) Berapa kapasitas bak Dumt Truck jika diketahui kapasitas munjung bucket backhoe 1,7 m3fill
factor 0,85 dengan pengisian 7 kali
1. No Percobaan : 3 Tiga
2. Nama Percobaan : Effisiensi Kerja
3. Tujuan : Mahasiswa Dapat Menghitung Waktu Kerja Produktif
: Mahasiswa Dapat Menghitung Waktu Hambatan Kerja
: Mahasiswa Dapat Menghitung effisiensi Kerja
: Mahasiswa dapat Mengisi Tabel Distribusi Waktu Kerja
4. Alat dan Bahan : Lembar Kerja
: Alat Tulis dan Kalkulator
: Pensil Warna
5. Prosedur Praktikum
Pertama Praktikan Mengisi Tabel Distribusi Waktu kerja
Kedua Praktikan Menghitung Waktu Kerja Produktif
Ketiga Praktikan Menghitung Waktu Hambatan Kerja
Keempat Praktikan Menghitung Effisiensi Kerja
Kelima Praktikan Mempresentasikan Hasil Perhitungan Effisiensi Kerja
Keenam Praktikan Memberikan Solusi dan Saran
6. Dasar Teori
Efisiensi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam suatu pekerjaan khususnya dalam
industri pertambangan yang memerlukan distribusi waktu kerja yang tepat sehingga menghasilkan
efisiensi kerja tinggi.
Efisiensi dapat didefinisikan sebagai usaha mencapai prestasi dengan menggunakan
kemungkinan yang tersedia (material, mesin, dan manusia), dalam batas waktu yang ditentukan.
Dalam industri pertambangan batubara efisiensi kerja yang tinggi mutlak diperlukan guna menjaga
stabiltas perusahaan, effisiensi kerja yang tinggi tidak terlepas dari sistem manajemen perusahaan,
semakin tinggi efisiensi kerja dalam suatu perusahaan maka dapat dikatan bahwa perusahaan
tersebut menerapkan sistem manajemen perusahaan yang baik sehingga setiap target yang
ditetapkan oleh perusahaan dapat tercapai dengan lancar. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
efisiensi kerja antara lain :
Waktu kerja produktif
Waktu hambatan kerja
A. Efisiensi kerja
Menghitung nilai efisiensi kerja dapat mengunakan rumus
Nama Praktikan :
NPM :
1. Klasifikasikan jam kerja excavator backhoe (Over Burden) di bawah ini lalu hitung waktu kerja
produktif, waktu hambatan kerja dan effisiensi kerja dengan waktu kerja tersedia 10 jam dengan
rincian kegiatan mengali over burden 60 %, pindah lokasi 6%, istirahat 12%, stand by hujan 18 %
dan isi bensin 4% lalu buatlah diagram distribusi jam kerja alat mekanis tsb.
Nama Praktikan :
NPM :
2. Klasifikasikan jam kerja power shovel (Batubara) di bawah ini lalu hitung waktu kerja produktif,
waktu hambatan kerja dan effisiensi kerja dengan waktu kerja tersedia 10 jam dengan rincian
kegiatan mengali batubara 55%, pindah lokasi 11%, istirahat 3%, rusak 18%, ganti oli 13% lalu
buatlah diagram distribusi jam kerja alat tsb.
1. No Percobaan :4
2. Nama Percobaan : Cycle Time (CT)
3. Tujuan Praktikum :
Untuk mengetahui pengertian CT (waktu edar)
Untuk memahami kegiatan pemindahan tanah mekanis (PTM)
Untuk mengetahui waktu edar (CT) alat gali muat (excavator), alat angkut (Dumpt
truck) dan waktu edar untuk Bulldozer
4. Alat dan Bahan :
Miniatur alat gali muat (Excavator) dan alat angkut (Dump Truck) serta Bulldozer
Miniatur jalan tambang
Material tanah penutup (OB) (kalau bisa terbuat dari plastik)
Stopwacth
Kalkulator dan ATK
5. Prosedur Percobaan :
A. Praktik
Siapkan seluruh perlengkapan alat dan material
Letakkan sesuai pit yang di tentukan
Buatlah front kerja alat gali muat
Buatlah area dumping (disposal)
Buatlah pola pemuatan
Peragakan pergerakan cycle time baik dari alat gali muat dan alat angkut serta
Bulldozer
B. Mengamati video
Amatilah video dari awal Loosening, Hauling, sampai ke loading.
Siapkan stopwacth, lalu lakukan penghitungan waktu edarnya.
Catat seluruh hasil pengamatan dan lalukakan pengolahan data hingga mendapat
waktu edar yang ada di video tersebut.
Dan lakukan sampai berulang kali minimal 20 data Excavator dan 5 data Dump Truck.
6. Dasar teori
Excavator backhoe =-
Dump Truck = waktu pindah gigi+ waktu Manuver belok+ waktu isi+ waktu
Buang
Excavator bckhoe = waktu gali+ waktu swing isi+ waktu buang+ waktu swing
kosong
= waktu digging + waktu swing isi + waktu loading + waktu swing kosong
1. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi waktu edar alat gali muat, yaitu :
a. Penggalian
Apabila excavator menggali terlalu jauh, maka akan dapat menambah waktu edar
untuk pemuatan, sebab untuk menarik bucket yang menjangkau terlalu jauh akan
membutuhkan waktu lebih lama.
b. Pengaturan posisi alat gali muat
Posisi excavator terkadang tidak tepat terhadap alat angkut sehingga diperlukan
waktu untuk mengatur posisi terlebih dahulu sebelum menggali dan memuat material.
c. Sudut swing
Sudut swing yang lebih besar dari 90 akan mengakibatkan waktu pemuatan
material ke dalam wessel dump truck menjadi lebih lama.
3. Pola Pemuatan
Untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan sasaran produksi maka pola pemuatan
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi waktu edar alat. Pola pemuatan yang digunakan
tergantung pada kondisi lapangan operasi pengupasan serta alat mekanis yang digunakan dengan
asumsi bahwa setiap alat angkut yang datang, mangkuk (bucket) alat gali muat sudah terisi penuh
dan siap ditumpahkan. Setelah alat angkut terisi penuh segera keluar dan lanjutkan dengan alat
angkut lainnya sehingga tidak terjadi waktu tunggu pada alat angkut maupun alat gali muatnya.
Cara pemuatan material oleh alat muat ke dalam alat angkut ditentukan oleh kedudukan alat muat
terhadap material dan alat angkut, apakah kedudukan alat muat tersebut berada lebih tinggi atau
kedudukan kedua duanya sama tinggi.
Kedudukan alat muat lebih tinggi dari bak truck jungkit (alat muat berada diatas tumpukkan
material atau berada diatas jenjang). Cara ini hanya dipakai pada alat muat backhoe. Selain itu
operator lebih leluasa untuk melihat bak dan menempatkan material.
b. Bottom Loading
Ketinggian atau letak alat angkut dan truck jungkit adalah sama. Cara ini dipakai pada alat
muat power shovel.
Double Back Up
Yaitu truk memposisikan diri untuk dimuati pada dua tempat, kemudian backhoe mengisi salah
satu truk sampai penuh, setelah itu mengisi truk kedua yang sudah memposisikan diri di sisi lain
sementara truk kedua diisi, truk ketiga memposisikan diri di tempat yang sama dengan truk pertama
dan seterusnya.
Jika ada = waktu m anuver kosong + waktu loading + waktu hauling isi + waktu
waktu m anuver isi + waktu dum ping + hauling kosong
tunggu
maka di tambah waktu tunggu (waktu hambatan)
Waktu pindah
gigi
waktu mundur
= 1 + 3,3 log 15
= 1 + 3,3 (1,176)
= 4,88
= 5 kelas
Lebar Kelas Interval =
888831
=
5
57
=
5
= 11,4
JUMLAH 15 12780,5
Nama :
NPM :
Waktu
Manuver Manuver + Waktu Waktu
no Tunggu / Loading Hauling Dumping
+ Mundur Mundur Kembali Edar
Hambatan
10
10
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Carilah video pemindahan tanah mekanis dan tentukan waktu edarnya minimal 15x
untuk 1 dump truck,25x untuk 1 excavator dan 25x untuk 1 bulldozer dan tentukan
waktu edar rata-ratanya !
Jika terdapat waktu hambatan, apa yang harus kalian lakukan,dan beri alasannya !!!
Buatlah serangkaian Cycle Time alat gali muat (Excavator), alat angkut (Dump Truck)
serta Bulldozer , buat di kertas a4 dan di pinil !
Hitunglah Cycle Time alat berat dengan ketentuan sebagai berikut
a. Bulldozer memiliki waktu untu oper gigi 0,02 menit, jarak tempuh 10 meter
dan kecepatan untuk maju 4 km/jam dan kecepatan u mundur = 6 km/jam
b. Backhoe dengan waktu gali 0,1 menit, swing isi 0,25 menit, swing kosong
0,2 menit dan buang 0,23 menit
c. Dumptruck dengan fix time 4 menit dan jarak tempuh dari loading area ke
dumping area adalah 20 meter dengan kecepatan 15 km/jam
1. Nomor Percobaan : 5
2. Nama Percobaan : Match Factor (Faktor Keserasian)
3. Tujuan Praktikum :
Untuk menghitung nilai keserasian antara alat gali-muat dan alat angkut.
Untuk mempertimbangkan apakah akan ada penambahan atau pengurangan dari alat
gali-muat atau alat angkut.
Untuk menghitung waktu tunggu dari alat gali muat dan alat angkut
Untuk menyelasaikan studi kasus tentang permasalahan keserasian kerja.
4. Alat dan Bahan yang digunakan : Modul Praktikum, Kalkulator, Alat Tulis, Lembar Kerja
5. Prosedur Percobaan :
a. Pertama para praktikan mengumpulkan Laporan Sementara kepada asisten.
b. Kemudian praktikan diberikan soal responsi oleh asisten
c. Setelah dilakukan responsi asisten memberikan penjelasan mengenai materi Match factor.
d. Setelah itu Praktikan diberikan beberapa contoh studi kasus yang telah disiapkan oleh
asisten.
e. Kemudian setelah praktikan menyelesaikan beberapa studi kasus tersebut asisten
memeriksanya dan apabila terdapat contoh studi kasus yang dijawab keliru oleh praktikan
asisten akan membantu memberikan penjelasan terhadap studi kasus tersebut.
f. Sebelum praktikum berakhir praktikan diberikan tugas kelompok yang akan dikumpulkan
pada saat pengumpulan laporan tetap.
6. Dasar Teori
n Ctm merupakan waktu yang dibutuhkan oleh alat gali muat untuk mengisi penuh satu
unit alat angkut (Ctm). Sehingga persamaannya menjadi :
Na x CTm
MF = ..................................................... ( 1 )
Nm x CTa
Keterangan :
Na = jumlah alat angkut, unit
CTm= waktu edar alat muat, menit ( n x ctm )
Nm = jumlah alat muat
Cta = waktu edar alat angkut , Menit
Sedangkan untuk dump truck dengan kapasitas yang berbeda persamaannya menjadi :
Keterangan :
MF : Faktor keselarasan (match factor)
Na : Jumlah dump truck dalam kondisi bekerja (unit)
Nm : Jumlah alat gali muat excavator dalam kondisi bekerja
n : Banyaknya pengisian tiap satu alat angkut
Cta : Waktu edar alat angkut (detik)
Ctm : Waktu edar alat gali muat (detik)
CTm : Lamanya waktu pemuatan ke alat angkut, yaitu jumlah pemuatan
dikalikan dengan waktu edar alat gali muat (n Ctm)
Harga match factor :
1. MF < 1
Artinya alat gali muat bekerja kurang dari 100% dan alat angkut bekerja 100%
sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat galimuat.
2. MF = 1
Artinya alat gali muat dan alat angkut bekerja 100% sehingga tidak terjadi waktu
tunggu bagi kedua alat itu.
3. MF > 1
Artinya alat gali muat bekerja 100% dan alat angkut bekerja kurang dari 100%
sehingga terjadi antrian.
Contoh :
Diketahui terdapat 8 dump truck disuatu pit penambangan dengan CT setiap dump truck
adalah 16 menit lalu terdapat juga alat gali-muat sebanyak 1 unit dengan CT nya adalah 0.4
=1
Jadi, jumlah MF = 1 artinya alat gali muat dan alat angkut bekerja 100% sehingga tidak
terjadi waktu tunggu bagi kedua alat itu.
Na x (CTm+Tm)
Nm x CTa
Nm x CTa = Na x (CTm + Tm )
Nm x CTa
= ( CTm + Tm )
Na
Nm x CTa
Tm = CTm .....................................................( 3 )
Na
Keterangan :
Tm = Waktu tunggu Alat Muat
Na = jumlah alat angkut, unit
CTm= waktu edar alat muat, menit ( n x ctm )
Nm = jumlah alat muat, unit
Dan untuk Waktu Tunggu Alat Angkut rumus turunannya adalah sebagai berikut :
Na x CTm
Nm x ( CTa+Ta)
Nm x ( Cta + Ta ) = Na x CTm
CTa + Ta =
Keterangan :
Ta = Waktu tunggu Alat Angkut, Menit
Na = jumlah alat angkut, unit
CTm= waktu edar alat muat, menit ( n x ctm )
Nm = jumlah alat muat, unit
Cta = waktu edar alat angkut , Menit
Contoh :
Di suatu pit penambangan terdapat 6 unit Dump truck dan 1 unit excavator back hoe dengan
CT setiap alat angkut adalah 18 menit dan CT back hoe adalah 0,4 menit dengan setiap satu
pengisian dump truck adalah sebanyak 5 kali. Hitunglah waktu tunggu alat muat atau alat
angkut nya ?
Dik : Cta = 18 menit
CTm = n x CTm
= 5 x 0,4 menit
= 2 menit
Nm = 1 unit
Na = 6 unit
Dit : Waktu tunggu alat muat atau angkut ?
Jawab :
Na x CTm
MF =
Nm x CTa
6 x 2
=
1 x 18
12
=
18
= 0,6
MF < 1 artinya alat gali muat bekerja kurang dari 100% dan alat angkut bekerja 100%
sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat galimuat.
Nm x CTa
Tm = CTm
Na
=3-2
= 1 menit
Jadi, waktu tunggu untuk alat gali-muat adalah 1 menit.
Keterangan :
+A = Penambahan Alat Angkut, Unit
-A = Pengurangan Alat Angkut, Unit
Na = jumlah alat angkut, unit
CTm= waktu edar alat muat, menit ( n x ctm )
Nm = jumlah alat muat, unit
Cta = waktu edar alat angkut , Menit
Contoh :
Di suatu pit penambangan terdapat 14 unit Dump truck dan 1 unit excavator back hoe
dengan CT setiap alat angkut adalah 18 menit dan CT back hoe adalah 0,2 menit dengan
setiap satu pengisian dump truck adalah sebanyak 5 kali. Hitunglah berapa jumlah
penambahan atau pengurangan untuk alat angkut nya ?
Dik : Cta = 18 menit
CTm = n x CTm
= 5 x 0,2 menit
= 1 menit
= 0,7
MF < 1 artinyaalat gali muat bekerja kurang dari 100% dan alat angkut bekerja 100%
sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat galimuat, berarti harus dilakukan penambahan untuk alat
angkut.
Nm x CTa
+A = Na
CTm
1 x 18
= 14
1
18
= 14
1
= 18 14
= 4
Jadi, perlu dilakukan penambahan sebanyak 4 unit alat angkut. Setelah dilakukan
penambahan lalu dibuktikan dengan Perhitungan MF lagi .
CTm x Na
MF =
CTa x Nm
1 x 18
=
18 x 1
18
=
18
=1
MF = 1 Artinya alat gali muat dan alat angkut bekerja 100% sehingga tidak terjadi
waktu tunggu bagi kedua alat itu.
Keterangan :
+M = Penambahan Alat Muat, Unit
-M = Pengurangan Alat Muat, Unit
Na = jumlah alat angkut, unit
CTm= waktu edar alat muat, menit ( n x ctm )
Nm = jumlah alat muat, unit
Cta = waktu edar alat angkut , Menit
Contoh :
Diketahui terdapat 18 dump truck disuatu pit penambangan dengan CT setiap dump truck
adalah 15 menit lalu terdapat juga alat gali-muat sebanyak 1 unit dengan CT nya adalah 0.3
menit, jumlah pengisian alat gali-muat di setiap satu unit dump truck sebanyak 5 kali.
Hitunglah berapa jumlah penambahan atau pengurangan untuk alat muat nya ?
Dik : Cta = 15 menit
CTm = n x CTm
= 5 x 0,4 menit
= 2 menit
Nm = 1 unit
Na = 18 unit
2 x 18
=
15 1
30
=
15
=2
Na x CTm
+M = Nm
CTa
15 x 2
= 1
15
30
= 1
15
=21
=1
Agar menjadi ideal maka harus ditambahkan 1 unit alat muat lagi.
7. Contoh Soal
a. Diketahui CT Dump Truck 4 menit dan CT back hoe 0,2 menit, jumlah Dump Truck yang
digunakan 4 buah dan pengisian yang dilakukan oleh back hoe u setiap dump truck adalah 4
kali Berapa lama alat muat atau alat angkut harus menunggu? dan berapa jumlah ideal Dump
Truck atau back hoe nya?
CTm = n x CTm
= 4 x 0,2
= 0,8 menit
Na = 4 unit
Nm = 1 unit
Dit : a. Tm ?
Jawab :
CTm x Na
MF =
Cta x Nm
0.8 x 4
=
41
= 0.8
Jadi, nilai match factor nya < 1 berarti alat gali muat bekerja kurang dari 100% dan alat
angkut bekerja 100% sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat galimuat. Setelah mendapat nilai MF
nya kemudian dapat diketahui bahwa yang selanjutnya akan dihitung adalah Waktu tunggu bagi Alat
Gali- Muat
Nm x CTa
Tm = CTm
Na
1x4
= 0.8
4
4
= 0.8
4
= 1- 0.8
= 0.2 menit
Ketika alat gali-muat menunggu berarti yang harus dilakukan adalah penambahan dari alat angkut .
Nm x CTa
+A = Na
CTm
1x4
= 4
0.8
4
= 4
0.8
=54
=1
Jadi, harus dilakukan penambahan alat angkut sebanyak 1 unit.dan untuk membuktikannya
dilakukan perhitungan ulang untuk MF nya dengan jumlah angkut 5 unit setelah dilakukan
penambahan .
CTm x Na
MF =
CTa x Nm
0.8 x 5
=
4x1
4
=
4
=1
Nilai match Factor nya = 1 artinya antara alat gali muat dan alat angkut sudah dalam keadaan
ideal.
8. TUGAS PENDAHULUAN
1. Diketahui CT Dump Truck 18 menit dan CT back hoe 0,5 menit, jumlah Dump Truck yang
digunakan 10 buah dan back hoe 2 buah dan pengisian yang dilakukan oleh back hoe u setiap
1. Nomor Percobaan :6
2. Nama Percobaan : Perhitungan Biaya Operasi
3. Tujuan Percobaan :
Untuk mengetahui cara menghitung ongkos produksi berdasarkan aspek-aspek yang
mempengaruhi.
Untuk mengetahui perbedaan antara ongkos kepemilikan dan ongkos operasi.
Untuk menghitung nilai depresiasi, nilai bunga dan asuransi, dan nilai keuntungan sisa
yang didapatkan perusahaan.
4. Alat & bahan Percobaan : Modul, Kalkulator, Alat Tulis dan Lembar Kerja.
5. Prosedur Percobaan :
Mahasiswa diberikan soal berdasarkan judul yang didapatkan.
Mahasiswa mengerjakan soal tersebut.
Mahasiswa membahas persoalan yang ada dipraktikum dengan bantuan penjelasan dari
asisten dosen yang bersangkutan dengan judul tersebut.
Pemberian tugas yang berhubungan dengan judul percobaan
6. Dasar Teori
Ada beberapa hal yang perlu diperhitungkan dalam menghitung ongkos produksi suatu alat mekanis,
yaitu :
A+B+C+D+ E
Depresiasi =
n
Keterangan :
A = Harga beli alat (Rp)
B = Ongkos angkut (Rp)
C = ongkos muat (Rp)
D = Ongkos bongkar (Rp)
E = ongkos pasang (Rp)
n = Umur alat (Rp)
b. Bunga, pajak dan asuransi. Diambil 10%(bunga 6%, pajak 2% dan asuransi 2%). Dari
persamaan modal tahunan yang dapat dihitung dengan rumus berikut :
Penanaman Modal Tahunan (PMT)
(1+n)x 100%
PMT =
2n
Keterangan :
Q = Jumlah minyak pelumas yang dipakai (gph)
HP = Kekuatan mesin (HP)
C = Kapasitas tangki
T = Jumlah jam penggantian pelumas (jam)
f. Upah pengemudi termasuk asuransi dan tunjangan.
Besarnya sangat tergantung dari tempat/lokasi pelaksanaan pekerjaan, perusahaan
yang bersangkutan dan peraturan-peraturan yang ada, yang berlaku di lokasi
tersebut dan yang berlaku antara operator dan perusahaan yang bersangkutan.
Soal Latihan.
1. Sebuah bulldozer dengan kemampuan produksi 70 ton/jam dengan tambahan informasi sebagai
berikut :Ongkos kepemilikan Rp. 100.000/jam
Ongkos operasi Rp. 250.000/jam
Berapa ongkos/ton yang harus dikeluarkan ?
2. Suatu perusahaan pertambangan membeli sebuah alat berat yang berumur 5 tahun senilai Rp.
400.000.000, dengan perincian dana masing untuk biaya angkut sebesar Rp. 5.500.000, biaya
muat Rp. 1.750.000, biaya bongkar Rp. 1.000.000, biaya pasang Rp. 1.200.000. berapakah nilai
Penyusutan yang didapatkan perusahaan tersebut ?
3. Perusahaan A membeli sebuah alat berat yang berumur 5 tahun senilai Rp. 650.000.000, dengan
biaya angkut sebesar Rp. 7.250.000, biaya muat Rp. 2.500.000, biaya bongkar Rp. 2.650.000,
biaya pasang Rp. 2.000.000. Produksi 2500 jam/tahun. Berapakah biaya Kepemilikan perusahaan
tsb ?
Nomor Praktikum :7
Judul Praktikum : Perhitungan Rimpull dan Cycle Time
Tujuan Praktikum :
Mahasiswa dapat memahami tentang analisis tenaga alat mekanis
Mahasiswa dapat memahami tentang rimpull
Mahasiswa dapat memahami tentang rolling resistance dan grade reistance
Mahasiswa dapat memahamibagaimana cara menghitung cycle time alat mekanis
Dasar Teori :
Menganalisis tenaga alat mekanis merupakan langkah penting yang harus dilakukan sebelum
menghitung produksi kerja alat mekanis terutama alat angkut seperti dump truck. Tenaga alat
mekanis akan menentukan sanggup tidaknya sebuah alat bergerak melintasi permukaan lintasan,
tenaga alat juga akan menentukan berapa lama waktu edar (cycle time) alat angkut tersebut. Dalam
perencanaan jalan tambang, harus mempertimbangan kemampuan alat (tenaga alat) agar layout atau
desain dari suatu jalan tambang tersebut sesuai dengan kemampuan alat dan dapat membuat waktu
edar (cycle time) alat angkut baik. Waktu edar (cycle time) yang baik dapat meningkatkan
produktivitas dari alat mekanis. Tenaga alat mekanis dibagi menjadi :
1. Tenaga yang dibutuhkan (power required)
2. Tenaga yang tersedia (power alvailable)
Rimpull
Rimpull adalah tenaga tarik yang disediakan oleh mesin untuk menggerakkan alat. Rumus yang
digunakan adalah :
b. Daya Penghambat
Daya hambat adalah daya yang terjadi antara roda dan permukaan jalan yang biasanya disebut
total resistance, yang dipengaruhi oleh dua faktor :
Tahanan Gelinding (Rolling Resistance / RR)
Tahanan gelinding adalah daya hambat yang terjadi antara roda dan permukaan jalan.
Besarnya rimpull yang diperlukan untukmenghadapi tahanan gelinding ini dapat dihitung
dengan :
Jadi tenaga yang dibutuhkan untuk dapat menggerakkan alat yang dipengaruhi oleh kedua
daya penghambat tersebut dapat dihitung dengan rumus :
3. Contoh Soal
Penyelesaian
Tentukan terlebih dahulu tenaga (rimpull) yang tersedia di tiap gear
Rimpull = RR x GVW
Rimpull = 70 lb/ton x 108,14 ton
Rimpull = 7.570 lb
Sehingga, digunakan Gigi 2 dengan Rimpull yang dihasilkan 31.435 lb (> 24.873 lb),
dengan kecepatanmaksimal 7,25 mph atau 11,7 kph.
Rimpull = RR x GVW
Rimpull = 70 lb/ton x 108,14 ton
Rimpull = 7.570 lb
Sehingga, digunakan Gigi 4 dengan Rimpull yang dihasilkan 10.229 lb (> 7.570 lb),
dengan kecepatan 22,28 mph atau 35,9 kph.
Rimpull = RR x GVW
Rimpull = 70 lb/ton x 108,14 ton
Rimpull = 7.570 lb
Sehingga, digunakan Gigi 5 dengan Rimpull yang dihasilkan 6.506 lb (> -3.244 lb), dengan
kecepatanmaksimal 24,85 mph atau 40 kph.
Sehingga, waktu tempuh dari titik A ke D dapat dilalui oleh dumptruck Komatsu HD 465 dalam:
T total = tab + tbc + tcd
T total = 3,1 + 0,7 + 0,3
T total = 4,1 menit
TUGAS
Sebuah articulated dump truck model Caterpillar 730C memiliki tenaga (HP) sebesar 370 HP
dengan berat kosong 30,2 ton mengangkut batubara sebesar 17 m3 (densitas batubara = 1,3 ton/m3)
ke lokasi temporary. Efisiensi mekanis = 87 % dengan rolling resistance sebesar 82 lb/ton
Jarak
A-B = 1000 m, Grade 0% C-D = 900 m, Grade 6 %
B-C = 800 m, Grade 3,5 % D-E = 400 m, Grade -5%
Kecepatan maksimum
Gigi 1 : 5 mph Gigi 6 : 34 mph
Gigi 2 : 9 mph
Gigi 3 : 14 mph
Gigi 4 : 21 mph
Gigi 5 : 29 mph
Nomor Praktikum :8
Judul Praktikum : Perencanaan Jalan Tambang (Pengambaran Layout Jalan)
Tujuan Praktikum :
Mahasiswa dapat memahami konsep desain jalan tambang
Mahasiswa dapat memahami tentang grade jalan tambang
Mahasiswa dapat menggambarkan layout jalan tambang
Alat dan Bahan : Kalkulator, alat tulis, modul praktikum, milimeter blok A3, penggaris
Dasar Teori :
Setiap operasi penambangan memerlukan jalan tambang sebagai sarana infrastruktur yang vital
di dalam lokasi penambangan dan sekitar-nya. Jalan tambang berfungsi sebagai penghubung lokasi-
lokasi penting, antara lain lokasi tambang dengan area crushing plant, pengolahan bahan galian,
perkantoran, perumahan karyawan dan tempat-tempat lain di wilayah penambangan.Konstruksi jalan
tambang secara garis besar sama dengan jalan angkut di kota. Perbedaan yang khas terletak pada
permukaan jalannya (road surface) yang jarang sekali dilapisi oleh aspal atau beton seperti pada jalan
angkut di kota, karena jalan tambang sering dilalui oleh peralatan mekanis yang memakai crawler
track, misalnya bulldozer, excavator, crawler rock drill (CRD), track loader dan sebagainya. Untuk
membuat jalan angkut tambang diperlukan bermacam-macam alat mekanis, antara lain:
bulldozer yang berfungsi antara lain untuk pembersihan lahan dan pembabatan, perintisan badan
jalan, potong-timbun, perataan dll
alat garu (roater atau ripper) untuk membantu pembabatan dan meng-atasi batuan yang agak
keras
alat muat untuk memuat hasil galian yang volumenya besar
alat angkut untuk mengangkut hasil galian tanah yang tidak diperlukan dan membuangnya di
lokasi penimbunan
motor grader untuk meratakan dan merawat jalan angkut
alat gilas untuk memadatkan dan mempertinggi daya dukung jalan
Kemiringan jalan angkut berhubungan langsung dengan kemampuan alat angkut baik dalam
mengatasi tanjakan maupun dalam pengereman pada saat alat angkut berisi muatan maupun dalam
Dimana :
h = beda tinggi antara dua titik yang diukur
x = jarak datar antara dua titik yang diukur
Secara umum kemiringan jalan maksimum yang dapat dilalui dengan baik oleh alat angkut
besarnya berkisar antara 18 % - 10 %. Akan tetapi untuk jalan naik maupun turun pada bukit, lebih
aman kemiringan jalan maksimum sebesar 8 % atau 4,5.
dimana :
Lm = Lebar Jalan Minimum (m)
n = jumlah jalur
WT = Lebar alat angkut (m)
Lebar jalan angkut minimum pada tikungan selalu lebih besar dari pada jalan angkut pada jalan lurus.
Rumus yang digunakan untuk menghitung lebar jalan angkut minimum pada belokan adalah :
dimana :
u = jarak jejak terluar roda depan dengan jejak terluar roda belakang kendaraan (meter)
Fa = lebar tonjolan (overhang) bagian depan (meter)
Fb = lebar tonjolan (overhang) bagian belakang (meter)
z = jarak sisi terluar truck ke tepi jalan (meter)
TUGAS
1. Gambarkan Layout jalan tambang dari hasil perhitungan modul 7 di kertas milimeter blok A3
2. Berapakah lebar jalan angkut minimum agar dua alat angkut dumptruk dapat berpapasan
dimana lebar alat angkut tersebut adalah 2,5 meter?
3. Berapakah lebar jalan angkut pada tikungan agar dua alat angkut dumptruk dapat
berpapasan dimana :
Lebar Juntai (over hang) depan = 0,5 meter
Lebar Juntai (over hang) belakang = 0,5 meter
Lebar jejak roda = 2 meter
4. Berapakah sudutnya jika diketahui :
a. Grade jalan 10 %
b. Grade jalan 45%
c. Grade jalan 65%
5. Berapakah jarak kemiringan jalan, jika diketahui :
a. Grade jalan 15 %
b. Grade jalan 30 %
c. Grade jalan 60 %