You are on page 1of 8

Sistem Vestibular

Sistem vestibular berperan penting dalam keseimbangan , gerakan kepala , dan gerak
bola mata. Sistem vestibular meliputi organ-organ di dalam telinga bagian dalam.
Berhubungan dengan sistem visual dan pendengaran untuk merasakan arah dan kecepatan
gerakan kepala. Sebuah cairan yang disebut endolymph mengalir melalui tiga kanal telinga
bagian dalam sebagai reseptor saat kepala bergerak miring dan bergeser. Gangguan fungsi
vestibular dapat menyebabkan vertigo atau gangguan keseimbangan. Alergi makanan,
Dehidrasi, dan trauma kepala / leher dapat menyebabkan disfungsi vestibular. Melalui
refleks vestibulo-occular, mereka mengontrol gerak mata, terutama ketika melihat obyek
yang bergerak. kemudian pesan diteruskan melalui saraf kranialis VIII ke nukleus vestibular
yang berlokasi di batang otak (brain stem). Beberapa stimulus tidak menuju langsung ke
nukleus vestibular tetapi ke serebelum, formatio retikularis, thalamus dan korteks serebri.
Nukleus vestibular menerima masukan (input) dari reseptor labyrinth, formasi (gabungan
reticular), dan cerebelum. Hasil dari nukleus vestibular menuju ke motor neuron melalui
medula spinalis, terutama ke motor neuron yang menginervasi otot-otot proksimal,
kumparan otot pada leher dan otot-otot punggung (otot-otot postural). Sistem vestibular
bereaksi sangat cepat sehingga membantu mempertahankan keseimbangan tubuh dengan
mengontrol otot-otot postural .1

Gambar 1 . Nervus Vestibular .4


Anatomi dan Fisiologi Telinga

Telinga merupakan salah satu pancaindra yang berfungsi sebagai alat pendengaran
dan keseimbangan yang letaknya berada di lateral kepala. Masing- masing telinga terdiri
dari tiga bagian: telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam .2

a. Telinga luar

Telinga luar (auris externa) terdiri dari daun telinga (auricula/pinna), liang telinga
(meatus acusticus externus) sampai gendang telinga (membrana tympanica) bagian luar.
Telinga luar terletak pada pars tympanica ossis temporalis dan pada bagian belakang
berbatasan dengan processus mastoideus .2

Gambar 2. Telinga Luar .3

Telinga luar berfungsi sebagai penyalur suara dan sebagai proteksi telinga tengah. Fungsi
telinga luar sebagai penyalur suara tergantung dari intensitas, frekuensi, arah, dan ada atau
tidaknya hambatan dalam penyalurannya ke gendang telinga. Sedangkan fungsinya
sebagai proteksi telinga tengah yaitu menahan atau mencegah benda asing yang masuk ke
dalam telinga dengan memproduksi serumen, menstabilkan lingkungan dari input yang
masuk ke telinga tengah, dan menjaga telinga tengah dari efek angin dan trauma fisik .4

b. Telinga tengah

Telinga tengah (auris media) berada di sebelah dalam gendang telinga sekitar 3-6 mm.
Atap rongga telinga tengah adalah tegmen tympani dari pars petrosa ossis temporalis yang
berbatasan dengan cavitas cranii. Dinding lateral telinga tengah berbatasan dengan
gendang telinga beserta tulang di sebelah atas dan bawahnya. Dinding depannya
berbatasan dengan canalis caroticus yang di dalamnya terdapat arteri karotis interna.
Dinding medial telinga tengah ini berbatasan dengan tulang pembatas telinga dalam yang
terlihat menonjol karena terdapat prominentia canalis facialis di bagian posterior atas.
Telinga tengah ini juga secara langsung berhubungan dengan nasofaring yaitu melalui tuba
eustachius .2

Gambar 3. Telinga Tengah.3

Telinga tengah berfungsi untuk menyalurkan suara dari udara dan memperkuat energi
suara yang masuk sebelum menuju ke telinga dalam yang berisi cairan. Fungsi telinga
tengah dalam memperkuat energi suara dibantu oleh tulang- tulang kecil seperti maleus,
incus, dan stapes sehingga energi suara tadi dapat menggetarkan cairan di koklea untuk
proses mendengar .5

c. Telinga dalam

Telinga dalam dibatasi oleh tulang temporal (pars petrosa) . Telinga dalam terdiri dari
koklea dan aparatus vestibularis yang memiliki dua fungsi sensorik yang berbeda. Koklea
berfungsi sebagai sistem pendengaran karena mengandung reseptor untuk mengubah suara
yang masuk menjadi impuls saraf sehingga dapat didengar. Aparatus vestibularis berfungsi
sebagai sistem keseimbangan yang terdiri dari tiga buah canalis semisirkularis, dan organ
otolit yaitu sacculus dan utriculus .5
Gambar 4. Telinga Dalam .3

Fungsi Keseimbangan

Fungsi keseimbangan diatur oleh beberapa organ penting di tubuh yang input
sensoriknya akan diolah di susunan saraf pusat (SSP). Fungsi ini diperantarai beberapa
reseptor, yaitu:
- Reseptor vestibular

- Reseptor visual

- Reseptor somatic

Reseptor vestibular sebagai pengatur keseimbangan diatur oleh organ aparatus


vestibularis (labirin) yang berada di telinga dalam. Labirin ini terlindung oleh tulang yang
paling keras. Labirin terbagi menjadi 2 bagian, yaitu labirin tulang dan labirin membran.
Di antara labirin tulang dan labirin membran ini terdapat suatu cairan yang disebut
perilimfa sedangkan di dalam labirin membran terdapat cairan yang disebut endolimfa .6

Labirin berfungsi untuk menjaga keseimbangan, mendeteksi perubahan posisi, dan


gerakan kepala. Di dalam aparatus vestibularis selain mengandung endolimfa dan
perilimfa juga mengandung sel rambut yang dapat mengalami depolarisasi dan
hiperpolarisasi tergantung arah gerakan cairan .5

Labirin terdiri dari :


- Labirin kinetik: Tiga kanalis semisirkularis

- Labirin statis: Organ otolit (sakulus dan utrikulus) yang terdapat sel-sel reseptor
keseimbangan pada tiap pelebarannya.

Gambar 5. Labirin tulang dan membran .3

Kanalis semisirkularis

Kanalis semisirkularis berorientasi pada tiga bidang dalam ruang. Pada tiap
ujungnya melebar dan berhubungan dengan urtikulus, yang disebut ampula. Di dalam
ampula terdapat reseptor krista ampularis yang terdiri dari sel-sel rambut sebagai reseptor
keseimbangan dan sel sustentakularis yang dilapisi oleh suatu substansi gelatin yang
disebut kupula sebagai penutup ampula. Sel-sel rambut terbenam dalam kupula dan
dasarnya membentuk sinap dengan ujung terminal saraf afferen yang aksonnya
membentuk nervus vestibularis. Nervus vestibularis bersatu dengan nervus auditorius
membentuk nervus vestibulocochlear .7
Kanalis semisirkularis berfungsi untuk mendeteksi akselerasi atau deselarasi rotasi
kepala seperti ketika memulai atau berhenti berputar, berjungkir, balik atau memutar
kepala. Akselerasi dan deselarasi menyebabkan sel rambut yang terbenam di dalam cairan
endolimfa bergerak. Pada awal pergerakan, endolimfa tertinggal dan kupula miring ke arah
berlawanan dengan gerakan kepala sehingga sel-sel rambut menekuk. Ketika stereosilia
(rambut dari sel-sel rambut) menekuk ke arah kinosilium (rambut dari sel-sel rambut),
maka terjadi depolarisasi yang memicu pelepasan neurotransmitter dari sel-sel rambut
menuju ke saraf afferent. Dan sebaliknya jika menekuk ke arah berlawanan akan terjadi
hiperpolarisasi. Ketika pergerakan perlahan berhenti, sel-sel rambut akan kembali lurus
dan kanalis semisirkularis mendeteksi perubahan gerakan kepala.5

Gambar 6. Fungsi Keseimbangan.8


Organ otolit

Organ otolit (makula atau otokonia) terdapat dalam labirin membran di lantai
utrikulus dan semivertikal di dinding sakulus. Makula juga mengandung sel
sustentakularis dan sel rambut. Bagian atasnya ditutupi oleh membran otolit dan di
dalamnya terbenam kristal-kristal kalsium karbonat (otolit-batu telinga). Lapisan ini lebih
berat dan insersi lebih besar dari cairan di sekitarnya. Serat-serat saraf dari sel rambut
bergabung dengan serat-serat dari krista di bagian vestibuler dari nervus vestibulokoklearis
.7 Fungsi organ otolit adalah memberikan informasi mengenai posisi kepala relatif
terhadap gravitasi dan juga mendeteksi perubahan dalam kecepatan gerakan linier
(bergerak garis lurus tanpa memandang arah) .5
Utrikulus berfungsi pada pergerakan vertikal dan horizontal. Ketika kepala miring
ke arah selain vertikal, rambut akan menekuk sesuai kemiringan karena gaya gravitasi dan
akan mengalami depolarisasi atau hiperpolarisasi sesuai kemiringannya. Contoh
pergerakan horizontal adalah saat berjalan. Pada posisi ini insersinya menjadi lebih besar
dan menyebabkan membran otolit tertinggal di belakang endolimfa dan sel rambut,
sehingga menyebabkan rambut tertekuk ke belakang. Jika pergerakan ini dilakukan secara
konstan maka lapisan gelatinosa akan kembali ke posisi semula .5
Sakulus fungsinya hamper sama dengan utrikulus namun berespon secara selektif
terhadap kemiringan kepala menjauhi posisi horizontal, misalnya: bangun dari tempat
tidur, lompat atau naik eskalator . 5
Krista dan makula dipersarafi oleh nervus vestibularis yang badan selnya terletak di
ganglion vestibularis. Serat saraf kanalis semisirkularis berada pada bagian superior dan
medial nukleus vestibularis dan sebagian mengatur pergerakan bola mata. Serat dari
utrikulus dan sakulus berakhir di nukleus descendens menuju ke serebelum dan formasio
retikularis. Nervus vestibularis juga menuju ke talamus dan korteks somatosensorik .7
DAFPUS

1. Watson M A, and Black F A, 2008. The Human Balance System A Complex


Coordination Of Central And Peripheral Systems By The Vestibular Disorders
Association.

2. Wibowo, Daniel S. dan Widjaya Paryana, 2009. Anatomi Tubuh


Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

3. Netter, F.H., 2010. Atlas of human anatomy. 5 ed. USA: Saunders


Elsevier.

4. Lubis .WA . Karakteristik Pasien Penderita Benign Paroxysmal Positional Vertigo


(BPPV) di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012 2013 . [Tanggal Publikasi 25
Juni 2015 , diakses pada 22 April 2016] Tersedia di :
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/47672 .

5. Sherwood, Lauralee, 2011. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem.


Edisi ke-6. Jakarta: EGC.

6. Bashiruddin, J., Entjep H., dan Widayat A., 2010. Gangguan


Keseimbangan. Dalam: Soepardi, E.A., et al., ed. Buku Ajar Ilmu
Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher Edisi
Keenam. Jakarta: Balai Penerbit FK UI, 94-98.

7. Ganong, W.F., 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi ke-22.


Jakarta: EGC.

8. Despopoulos, A. and Stefan S., 2003. Color Atlas of Physiology. 5 ed.


New York: Thieme Stuttgart.

You might also like