You are on page 1of 23

No.

Absen : 04

STRATEGI ADAPTASI LINGKUNGAN PADA


PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk

TUGAS MATA KULIAH


TEORI ADMINISTRASI

DOSEN PENGAMPU : 1. Dr. Hardi Warsono, MTP


2. Dr. Hari Sutanta Nugraha, M.Si

DISUSUN OLEH :
NAMA : DWI HASTHO
NIM : 14020115410009
ANGK : XLIII BISNIS

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU ADMINISTRASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Lingkungan organisasi secara umum diartikan sebagai sesuatu yang tidak
berhingga (infinit) dan mencakup seluruh elemen yang terdapat diluar suatu
organisasi. Dalam kenyataannya tidak semua elemen lingkungan yang
berpengaruh secara langsung terhadap organisasi. Untuk keperluan analisis,
lingkungan diartikan sebagai seluruh elemen yang terdapat diluar batas-batas
organisasi yang mempunyai potensi untuk mempengaruhi sebagian ataupun secara
keseluruhan dari organisasi.
Lingkungan bisnis adalah keseluruhan hal-hal atau keadaan ekstern
badan usaha atau industri yang mempengaruhi kegiatan organisasi atau kekuatan
atau institusi diluar organisasi bisnis yang dapat mempengaruhi kinerja bisnis.
Dewasa ini, terminologi lingkungan tidak hanya semata-mata
merefleksikan lingkungan ekologi, tetapi juga konsep umum yang menjelaskan
gambaran keseluruhan konsep terhadap kekuatan lingkungan eksternal. Hal
tersebut dapat berdampak pada aktifitas organisasi dari segala aspek. Begitu juga
halnya juga dengan istilah bisnis yang membentuk tipe organisasi, apakah
berbentuk Perseroan Terbatas (PT), Persekutuan Komanditer, Firma dan lain-lain.
Istilah lingkungan bisnis memiliki arti yang luas karena menunjukkan seluruh
pengaruh eksternal terhadap organisasi bisnis yang dijalankan.
Organisasi adalah sistem terbuka, sehingga organisasi perlu memperhatikan
pengaruh lingkungan dalam memberikan penjelasan mengenai perilaku
organisasi. Untuk dapat melakukan analisis terhadap lingkungan organisasi perlu
mengidentifikasi keseluruhan faktor luar yang berpengaruh terhadap organisasi.
Perilaku elemen-elemen organisasi dan aktivitasnya sangat dipengaruhi oleh
keadaan lingkungan, seperti struktur, sasaran teknologi, dan strategi organisasi.
Kelangsungan hidup organisasi sepenuhnya tergantung pada kemampuan
organisasi tersebut untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan dan tanggapan
pada lingkungan eksternal. Lingkungan itu memberikan sumber energi,

1
penyaluran, dan penerimaan organisasi. Suatu hubungan organisasi pada
lingkungan eksternal tidak dapat dipungkiri serta dipertahankan melalui interaksi
yang konstan dan berkelanjutan. Berbagai tantangan lingkungan dapat mendorong
interaksi dengan macam-macam sektor lingkungan atau meliputi sejumlah
interaksi yang berbeda. Tantangan ini meliputi berbagai pertimbangan ekologis,
tekanan untuk memprakarsai mempertahankan sistem keuangan (upah) dan
kebijaksanaan personalia yang jujur, suatu pertumbuhan gerakan para konsumen
yang menganjurkan kualitas dan keselamatan produk, kelangsungan suatu produk,
barang atau jasa yang bermanfaat dan memuaskan, serta integrasi yang baik antara
tujuan organisasi.

2. Teori Pembagian Segmen-segmen Lingkungan


Berbagai pendapat menyatakan bahwa lingkungan sebuah organisasi
(perusahaan Industri) terdiri dari bermacam-macam segmen, seperti industri,
bahan baku, tenaga kerja, keuangan, pasar, teknologi, kondisi ekonomi,
pemerintah, dan kebudayaan. Setiap segmen ini perlu dianalisis untuk megetahui
elemen-elemennya dan juga kesempatan serta hambatan yang dapat ditimbulkan
bagi organsasi.
Perubahan lingkungan organisasi dapat dianalisis melalui pemahaman
terhadap segmen-segmennya, yaitu bagian-bagian dari lingkungan yang
berpengaruh terhadap perilaku dan kinerja organisasi. Lingkungan organisasi
terdiri dari sembilan segmen. Setiap segmen perlu dianalisis untuk mengetahui
elemen-elemennya dan juga kesempatan serta hambatan yang dapat
ditimbulkannya bagi organisasi. Segmen-segmen lingkungan organisasi meliputi :
a. Industri
Mencakup seluruh organisasi lain yang bergerak disektor kegiatan yang
sama dan merupakan saingan bagi organisasi yang kita pelajari. Corak segmen ini
berpengaruh terhadap ukuran organisasi, intensitas promosi yang perlu dilakukan,
jenis konsumen, serta tingkat keuntungan rata-rata dari seluruh organisasi yang
bergerak di sektor kegiatan tersebut
.

2
b. Bahan Baku
Organisasi mendapatkan bahan baku dari lingkungannya. Kerapkali,
lngkungan tidak menyediakan bahan baku dalam jumlah yang cukup, ataupun
bahan baku tersedia dengan harga yang tinggi, sehingga membahayakan bagi
organisasi. Perubahan keadaan segmen bahan baku berpengaruh terhadap industri.
c. Tenaga Kerja
Organisasi perluendapatkan tenaga kerja dengan tingkat keahlian,
kualifikasi, dan jumlah yang cukup. Jika kebutuhan tenaga kerja ini tidak dapat
dipenuhi oleh lingkungan, organisasi akan mendapatkan kesulitan dalam
menghasilkan out put. Kalangan ini jiga menyebabkantenaga kerja menjadi mahal
dan sulit diperoleh.
d. Keuangan
Segmen ini menggambarkan tingkat kemudahan untuk memperoleh sumber
keuangan bagi organisasi. Bursa saham, pasar modal, bank, dan perusahaan
asuransi merupakan bagian dari segmen keuangan ini. Tingkat bunga yang berlku
juga berpengaruh terhadap kemudahan memperoleh sumber keuangan. Tersedinya
sumber keuangan dengan tingkat bungayang rendah akan merangsang
pertumbuhan organisasi secara cepat. Pertumbuhan yang lambat umumnya terjadi
apabila organisasi tidak mampu mendapatkan sumber keuangan yang murah di
lingkungannya, sehingga terpaksa menggunakan sumber keuangan dari dalam
organisasi sendiri.
e. Pasar
Segmen ini menggambarkan besarnya permnaan konsumen terhadap produk
atau jasa yang dihasilkan oleh organisasi. Segmen pasar bepengaruh terhadap
organisasi melalui besarnya permintan akan out put organisasi. Jika pasar menjadi
kecil,organisasi terpaksa mengurangi kegiatannya. Jka permntaan bertambh,
kegiatan perusahaan perlu dikembangkan agar mampu memenuhi kebutuhan
konsumen dan dapat menjaga posisinya dalm persangan dengan organisasi lainya.
Pentingnya segmen pasar ini juga menyebabkan perlunya dilakukan usaha untuk
menjaga konsumen agar tetap setia terhadap out put yang dihasilkan organisasi.

3
f. Teknologi
Teknologi yang merupakan pengetahuan serta teknik-teknik yang ignakan
untuk membuat produk ataupub jasa, berpengaruh teradap cara pengelolaan
organisasi. Tingkat teknologi yang dugunakan berpengaruh terhadap ukuran dan
tingkat keahlian yang harus dimiliki dalam organisasi. Organisasi yang tidak
mampu mengikuti perkembangan teknologi seringkali terpaksa menghentkan
kegiatannya.
g. Kondisi ekonomi
Segmen ini menggambarkan keadaan umum dari perekonomian daerah
ataupun negara dimana suatu organisasi berada. Kondisi ekonomi ini antara lain
digambarkan oleh besarnya daya beli konsumen, baku dan tenaga kerja, tingkat
permintaan terhadap produk suatu sektor, dan kapasitas produksi total dari sektor.
Pengaruh kondisi ekonomi ini terasa oleh semua jenis organisasi, baik organisasi
pemerintah, perusahaan, maupun organisasi sosial yang tidak mencari
keuntungan.
h. Pemerintah
Segmen ini mencakup peraturan-peraturan dan system pemerintahan, serta
system politik yang melingkupi organisasi. System politik, seperti ideology
kapitalis ataupun sosialis, berpengaruh terhadapkebebasan organisasi dalam
menjalankan usahanya.
i. Kebudayaan
Segmen ini mencakup karakteristik demografis dan sistem nilai yng berlaku
pada masyarakat dimana organisasi berada. Karakteristik demografis mencakup
distribusi penduduk menurut umur, distribusi pendapatan, tingkat pendidikan,
penyebaran penduduk, dan sebagainya. Sistem nilai merupakan komponen
penting dari kebudayaan dan seringkali berpengaruh terhadap cara pengelolaan
organisasi.
Sembilan segmen lingkungan ini terdiri dari berbagai elemen yang
mempunyai potensi untuk mempengaruhi organisasi. Setiap segmen mestinya
diamati dan dianalisis oleh pemimpin organisasi agar dapat ditetapkan cara
pengelolaan organisasi yang sesuai untuk menhadapinya. Perlu diperhatikan

4
bahwa tidak semua segmen sama pentingnya bagi organisasi. Walapun ada kaitan
antara masing-masing segmen, tetapi biasanya ada satu atau beberapa segmen
yang besar pengaruhnyaterhadap organisasi sehingga perl mendapatkan perhatian
yang khusus.
.
3. Ketidakpastian lingkungan
Setiap Industri dimanapun baik penghasil produk maupun jasa akan
menghadapi tingkat ketidakpastian lingkungan dalam aktifitas bisnisnya, hal ini
dikarenakan tidak ada organisasi bisnis yang secara sempurna mampu
mengorganisasikan dan memanajemen secara semua sumber daya (resources)
yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisasi bisnisnya dalam satu
wadah internal saja.
Organisasi bisnis memiliki hubungan dengan lingkungan. Setiap organisasi
menghadapi lingkungan yang berbeda-beda, dan memiliki ketidakpastian
lingkungan yang berbeda-beda.
Ketidakpastian (uncertainty) lingkungan menunjukan keadaan dimana
pimpinan organisasi tidak mempunyai informasi yang cukup mengenai keadaan
lingkungannya, sehingga akan menyebabkan timbulnya kesulitan dalam
memperkirakan perubahan-perubahan lingkungan yang akan terjadi.
Ketidakpastian ini menyebabkan tindakan-tindakan yang akan diambil oleh
organisasi mempunyai resiko kegagalan yang tinggi.
Pengaruh lingkungan terhadap organisasi dapat dianalisis melalui dua
dimensi yaitu melalui kompleksitas dan stabilitas. Kedua dimensi ini menentukan
besarnya ketidakpastian lingkungan yang harus dihadapi oleh organisasi.
Kompleksitas (keragaman) lingkungan menunjukan heterogenitas atau
banyaknya elemen-elemen eksternal yang berpengaruh terhadap berfungsinya
suatu organisasi. Stabilitas lingkungan menggambarkan kecepatan perubahan
yang terjadi pada elemen-elemen lingkungan. Lingkungan terdiri dari jenis
lingkungan yang sangat stabil hingga lingkungan yang sangat tidak stabil.
Lingkungan dianggap stabil apabila elemen-elemennya jarang sekali mengalami

5
perubahan, sehingga keadaan lingkungan boleh dianggap tetap selama bertahun-
tahun.
Kompleksitas dan stabilitas lingkungan dapat menggambarkan kondisi
ketidakpastian lingkungan seperti yang dikemukakan oleh Duncan (1972,313-
327) sebagai berikut :
KETIDAKPASTIAN RENDAH KETIDAKPASTIAN AGAK
1. Jumlah Elemen lingkungan sedikit RENDAH
2. Perubahan elemen lingkungan 1. Jumlah elemen lingkungan
perlahan banyak
2. Perubahan elemen lingkungan
perlahan
KETIDAKPASTIAN AGAK KETIDAKPASTIAN TINGGI
TINGGI 1. Jumlah elemen lingkungan
1. Jumlah elemen lingkungan sedikit banyak
2. Perubahan elemen lingkungan cepat 2. Perubahan elemen lingkungan
cepat
Sumber : Duncan (1972)

Lingkungan yang sederhana dan stabil terdapat ketidakpastian yang rendah.


Hanya sedikit elemen lingkungan yang harus diperhatikan dan elemen tersebut
jarang mengalami perubahan. Lingkungan yang kompleks dan stabil
mengakibatkan ketidakpastian lingkungan yang agak rendah. Terdapat banyak
elemen lingkungan yang harus diperhatikan dan dianalisis agar organisasi dapat
berfungsi dengan baik, akan tetapi jumlah elemen lingkungan tersebut sedikit
mengalami perubahan. Lingkungan yang sederhana dan tidak stabil menunjukkan
tingkat ketidakpastian yang agak tinggi.
Elemen lingkungan lebih berpengaruh terhadap besarnya ketidakpastian
terhadap organisasi. Lingkungan yang kompleks dan tidak stabil merupakan
segmen lingkungan dengan tingkat ketidakpastian yang tinggi. Terdapat sejumlah
besar elemen lingkungan yang selalu berubah secara tidak terduga sehingga
menjadi sulit untuk dianalisis dan menimbulkan ketidakpastian yang tinggi bagi
organisasi. Karakteristik dari elemen-elemen lingkungan berpengaruh terhadap
tingkat ketidakpastian yang harus dihadapi oleh organisasi.
Elemen tersebut merupakan suatu kesatuan yang saling berkaitan yang
merupakan elemen yang menentukan corak atau tekstur lingkungan (causal

6
texture) yang memperlihatkan bagaimana elemen-elemen lingkungan yang saling
berkaitan membentuk kesempatan atau menjadi ancaman bagi organisasi. Menurut
Lubis & Husaini (1987:31) Corak Lingkungan dan Tindakan Organisasi
digambarkan sebagai berikut :
Jenis lingkungan Karakteristik Tindakan organisasi
Tenang Acak (Placid Perubahan jarang dan Konsentrasi pada operasi
Randomized) hanya terjadi untuk rutin sehari-hari, perenca-
elemen tunggal atau naan hanya sedikit.
individual.
Tenang-Mengelompok Perubahan jarang dan Perencanaan serta pera-
(Placid-Clustered) terjadi dalam bentuk malan agar dapat meng-
kelompok elemen yang antisipasi perubahan,
saling berkaitan menghindari perubahan
berkelompok
Diganggu-Bereaksi Lingkungan bereaksi Perencanaan untuk
(Disturbed-Reactive) terhadap perubahan mengantisipasi tindakan
dalam organisasi, juga dan reaksi organisasi lain.
sebaliknya organisasi
berukuran besar dan
tindakannya bisa diamati.
Lingkungan Kacau Lingkungan sering ber- Perlu interpretasi ling-
(Turbulent Field) ubah dan terjadi dalam kungan dan adaptasi agar
bentuk kelompok, kom- tetap hidup
pleksitas yang tinggi dan
perubahan yang cepat.
Sumber : Lubis & Husaini (1987:31)

Lingkungan tenang-acak (placid-randomized) merupakan jenis lingkungan


yang paling sederhana. Keadaannya tenang, yang berarti elemen-elemen berubah
secara perlahan. Kesempatan dan ancaman jarang muncul, tetapi lingkungan ini
bersifat acak yaitu perubahan pada suatu elemen terjadi tanpa bisa diduga
sebelumnya dan tanpa ada kaitannya dengan elemen yang lain.
Lingkungan tenang mengelompok (placid-clustured) merupakan
lingkungan yang cukup stabil tetapi lebih kompleks. Elemen lingkungan berkaitan
satu dengan yang lain dan dapat berubah bersamaan, sehinga bentuk kesempatan
dan ancaman muncul dalam bentuk kelompok yang bisa membahayakan
organisasi. Organisasi perlu mengantisipasi dan berusaha menghindari bahaya
dengan adanya perubahan tersebut.

7
Lingkungan diganggu bereaksi (disturbed-reactive) merupakan lingkungan
dengan perubahan yang tidak lagi bersifat acak. Tindakan organisasi bisa
dianggap mengganggu ketenangan lingkungan sehingga akan mengundang reaksi
dari organisasi lainnya. Lingkungan seperti hanya terbentuk oleh sejumlah
organisasi besar yang cukup kuat untuk mempengaruhi lingkungan.
Lingkungan kacau (turbulent field) merupakan lingkungan yang ditandai
dengan kompleksitas yang tinggi dan perubahan yang drastis dan saling berkaitan.
Lingkungan seperti ini akan memberikan akibat negatif terhadap organisasi,
karena perubahan dramatis bisa menyebabkan hilangnya organisasi, seperti
penemuan teknologi baru yang bisa menghapus teknologi lama atau kebijakan
pemerintah yang membuat otoritas tertentu.

4. Pengaruh lingkungan terhadap organisasi


Karakteristik lingkungan berpengaruh terhadap terhadap organisasi karena
adanya ketergantungan organisasi terhadap sumber-sumber yang terdapat pada
lingkungan. Organisasi mempunyai ketergantungan ganda terhadap
lingkungannya yaitu produk dan jasa yang merupakan output organisasi yang
dikonsumsi oleh pemakai yang terdapat pada lingkungannya. Organisasi juga
mendapatkan berbagai jenis input dari lingkungannya. Organisasi jadi berbahaya
apabila pertukaran input dan output menjadi tidak seimbang.

5. Strategi dalam Mengendalikan lingkungan Industri


Struktur organisasi, bagian pembatas, peredam, diferensiasi dan perencanaan
merupakan cara-cara yang dapat dipilih untuk menyesuaikan kondisi organisasi
terhadap tuntutan lingkungan. Karena itu organisasi yang berada pada lingkungan
dengan tingkat ketidakpastian yang tinggi akan mempunyai struktur dan sistem
manajemen yang berlainan dari organisasi yang beroperasi pada lingkungan
dengan tingkat ketidakpastian yang berbeda.

8
BAB II
GAMBARAN UMUM

1. Sejarah dan Profil Perusahaan Indofood Sukses Makmur Tbk.


PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (dahulu PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk, PT Gizindo Primanusantara, PT Indosentra Pelangi, PT Indobiskuit
Mandiri Makmur, dan PT Ciptakemas Abadi) (IDX: ICBP) merupakan produsen
berbagai jenis makanan dan minuman yang bermarkas di Jakarta, Indonesia.
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1990 oleh Sudono Salim dengan nama
Panganjaya Intikusuma yang pada tahun 1994 menjadi Indofood. Perusahaan ini
mengekspor bahan makanannya hingga Australia, Asia, dan Eropa.
Sejarah dari PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dahulu mencapai
kesepakatan dengan perusahaan asal Swiss, Nestle S.A, untuk mendirikan
perusahaan joint venture yang bergerak di bidang manufaktur, penjualan,
pemasaran, dan distribusi produk kuliner di Indonesia maupun untuk ekspor.
Kedua perusahaan sama-sama memiliki 50% saham di perusahaan yang diberi
nama PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia.
Baik ISM maupun Nestle percaya, mereka dapat bersaing secara lebih
efektif di Indonesia melalui penggabungan kekuatan dalam bentuk perusahaan dan
tim yang berdedikasi untuk itu. Menurut Anthoni Salim, Dirut & CEO ISM,
pendirian usaha patungan ini akan menciptakan peluang untuk memanfaatkan dan
mengembangkan kekuatan yang dimiliki kedua perusahaan yang menjalin usaha
patungan tersebut.
Pada kerjasama ini, ISM akan memberikan lisensi penggunaan merek-
mereknya untuk produk kuliner, seperti Indofood, Piring Lombok, dan lainnya
kepada perusahaan baru ini. Sementara itu, Nestle memberikan lisensi
penggunaan merek Maggi-nya. Perusahaan patungan ini diharapkan akan memulai
operasinya pada 1 April 2005. Pada beberapa dekade ini PT Indofood Sukses
Makmur Tbk (Indofood) telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total
Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan

9
proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga
menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran.
Pada beberapa dekade ini PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood
atau Perseroan) telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food
Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses
produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga
menjadi produk akhir yang tersedia di pasar. Kini, Indofood dikenal sebagai
perusahaan yang mapan dan terkemuka di setiap kategori bisnisnya. Dalam
menjalankan kegiatan operasionalnya, Indofood memperoleh manfaat dari
ketangguhan model bisnisnya yang terdiri dari empat Kelompok Usaha Strategis
(Grup) yang saling melengkapi sebagai berikut:
Produk Konsumen Bermerek (CBP). Kegiatan usahanya
dilaksanakan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), yang
sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tanggal 7
Oktober 2010. ICBP merupakan salah satu produsen makanan dalam
kemasan terkemuka di Indonesia yang memiliki berbagai jenis produk
makanan dalam kemasan. Berbagai merek produk ICBP merupakan
merekmerek yang terkemuka dan dikenal di Indonesia untuk makanan
dalam kemasan.
Bogasari, memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu dan
pasta. Kegiatan usaha Grup ini didukung oleh unit perkapalan dan
kemasan.
Agribisnis. Kegiatan operasional di bidang agribisnis dijalankan oleh PT
Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) dan PT PP London Sumatra
Indonesia Tbk (Lonsum), yang sahamnya tercatat di BEI, serta
merupakan anak perusahaan Indofood Agri Resources Ltd. (IndoAgri),
yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Singapura. Kegiatan usaha utama
Grup ini meliputi penelitian dan pengembangan, pembibitan, pemuliaan
dan pengolahan kelapa sawit hingga produksi dan pemasaran minyak
goreng, margarin dan shortening bermerek. Di samping itu, kegiatan usaha

10
Grup ini juga mencakup pemuliaan dan pengolahan karet dan tebu serta
tanaman lainnya.

2. Tujuan, Visi, Misi Perusahaan


a. Tujuan Pendirian
Tujuan didirikannya PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Bandung
adalah (1) memperluas bidang usaha secara terus menerus melalui bidang
usaha internal maupun pengembangan usaha strategis; (2) mengurangi biaya
transportasi; (3) selalu meningkatkan kesejahteraan karyawan; (4) mensuplai
daerah lain yang selalu kekurangan persediaan barang; dan (5) berperan serta
dalam pelestarian lingkungan hidup dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
b. Visi, Misi Perusahaan
Visi dan misi yang ditunjukan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk. adalah realistik, spesifik, dan meyakinkan yang merupakan
penggambaran citra, nilai, arah dan tujuan untuk masa depan perusahaan.
Visi
Menjadi perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pangan dengan
produk bermutu, berkualitas, aman untuk dikonsumsi dan menjadi pemimpin
di industri makanan.
Misi
Menjadi perusahaan transnasional yang dapat membawa nama Indonesia di
bidang industri makanan.
Nilai-nilai
Dengan disiplin sebagai falsafah hidup; Kami menjalankan usaha kami
dengan menjunjung tinggi integritas; Kami menghargai seluruh pemangku
kepentingan dan secara bersama-sama membangun kesatuan untuk mencapai
keunggulan dan inovasi yang berkelanjutan.

11
3. Struktur organisasi PT. Indofood Sukses Makmur. Tbk
Organisasi merupakan wadah kegiatan dari sekelompok manusia yang
berkerja sama dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan agar kerja sama
tersebut dapat berjalan dengan baik, maka perlu adanya pembagian tugas,
wewenang dan tanggung jawab dari masing masing bagian. Dalam organisasi
perlu adanya struktur organisasi. Struktur organisasi ini menggambarkan bagai
mana hubungan garis wewenang dan tanggung jawab dari seluruh aktifitas
organisasi perusahaan. Struktur organisasi PT Indofood Sukses Makmur Tbk
merupakan suatu garis lurus dari atas kebawah atau sebaliknya.

Gambar 1.
Struktur Organisasi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
Sumber : www. Unikom.ac.id, 2016

12
4. Proses organisasi PT. Indofood Sukses Makmur. Tbk
Joint venture adalah kerjasama diantara dua orang atau lebih juga bisa berupa
badan usaha untuk mengusahakan usaha tertentu. Waktunya terbatas dan masing-
masing pihak dapat menyerahkan barang atau uang sebagai kontribusi terhadap
usaha bersama itu. Salah satu pihak yang bekerja sama itu besarnya ditunjuk
sebagai pemimpin usaha kerjasama atau joint venture disebut sebagai Managing
Patner yang berkewajiban menyelenggarakan pembukuan dan penyajian laporan
keuangan. PT. Indofood dalam meraih keberhasilannya juga tidak terlepas dari
adanya sebuah kerjasama dengan pihak-pihak yang terkait, yang dilakukan
dengan sistem joint venture ini. PT. Indofood melakukan Joint Vventure ini
dengan perusahaan asal Swiss, Nestle S.A. Dua perusahaan besar ini saling
memanfaatkan dan mengembangkan kekuatan yang dimilikinya.
Hingga saat ini, PT. Indofood tidak hanya mrlakukan joint venture dengan
satu perusahaan saja. Kerjasama ini kerja sama (joint venture) dengan perusahaan
asal Jepang, Asahi Group Holdings Southeast Asia Pte. Ltd. Perusahaan gabungan
bernama PT Indofood Asahi Sukses Beverage itu pun kemudian melahirkan
produk baru berupa minuman teh hijau.
Contoh lain produk dari hasil joint venture ini adalah Indofood Bumbu
Racik Kelezatan Bumbu Alami. Bumbu Racik Indofood hadir sebagai solusi
dalam pembuatan menu sehari-hari yang lezat dan nikmat. Tersedia dalam lima
varian yaitu Nasi Goreng, Ayam Goreng, Sayur Lodeh, Sayur Asem dan
Tumis.Bumbu Racik Indofood terbuat dari bumbu dan rempah-rempah asli yang
telah dikeringkan tanpa penambahan bahan pengawet dan pewarna.
Penggunaannya praktis sehingga Anda tak perlu mengulek sendiri, sekaligus
menjaga dapur tetap bersih. Dan masih banyak lagi seperti Maggi, Kecap
Indofood, Kecap Enak Piring Lombok, bumbu Instan Indofood

13
BAB III
ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS
PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR. Tbk.

1. Identifikasi Segmen Lingkungan yang berpengaruh pada PT. Indofood


Sukses Makmur. Tbk.
a. Segemen Industri
Industri, dilihat dari segi sektor kegiatan PT. Indofood yang bergerak di
bidang makanan dan minuman mempunyai banyak pesaing, dimana salah satu
pesaing utamanya adalah PT. Unilever, Wings Food, PT. ABC President,
Olagafood, PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Nissin Mas, dan lain sebagainya.
Pada tahun 1982, penjualan produk Indomie mengalami peningkatan
signifikan karena Indofood terus meluncurkan berbagai varian rasa mie instan
yang rasanya pas dengan selera masyarakat. Selain inovasi penciptaan berbagai
varian rasa, Indomie makin dicintai karena harganya terjangkau.
Tahun 2003, akhirnya kegagahan Indomie terpatahkan. Di tahun ini,
Wings Food meluncurkan produk mie instan dengan nama Mie Sedaap. Oleh
Indomie, kemunculan Mie Sedaap dipandang sebelah mata, karena belum pernah
ada produk mie instan yang sanggup mengalahkan Indomie selama puluhan tahun.
Mengingat Indomie, mie instan produksi PT Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk adalah pionir sekaligus market leader produk mie instan di Indonesia selama
puluhan tahun, namun demikian para pesaingnya juga banyak, maka, hal ini akan
berpengaruh terhadap ketidakpastian dalam persaingan antar organisasi, dalam hal
ini PT. Indofood jika tidak melakukan inovasi rasa dan inovasi teknologi secara
terus menerus serta perluasan jaringan pemasaran dapat mengakibatkan kegagalan
pada tahun 2003 dapat terulang kembali. Hal ini akan beresiko pada pengurangan
market share yang dapat dikuasainya
b. Bahan baku
PT. Indofood akan memasok bahan baku dari vendor yang dilakukan tepat
waktu, jadi ketika bahan baku sampai maka akan langsung diseleksi dan diproses

14
serta setelah jadi maka akan langsung dikirimkan ke divisi produksi. Semua alur
kegiatan produksi PT. Indofood dilakukan sendiri dalam satu kawasan pabrik.
Sumber bahan baku pembuatan produk makanan PT. Indofood salah
satunya didapatkan dari perusahaan yang berada dalam group Indofood yaitu
Bogasari yaitu dalam bentuk tepung bahan baku mie instant. Selain itu.
Perkebunan dan agribisnis lainnya juga dapat menyokong bahan tambahan selain
yang didapatkan dari pihak ketiga.
c. Tenaga Kerja
Tenaga kerja, PT. Indofood mempunyai ribuan karyawan yang tersebar di
berbagai daerah, termasuk di Kota Semarang dan Bandung. Menggunakan
Sumber daya manusia dengan tingkat keahlian, kualifikasi dan jumlah yang cukup
sesuai dengan bidang pekerjaan masing-masing dengan minimal pendidikan
SMK/SMA hingga lulusan program magister untuk di pabrik, yang tersebar dari
divisi produksi hingga peneliti dan Quality Control.
d. Sumber Daya Keuangan
Keuangan, PT. Indofood Sukses Makmur. Tbk sumber keuangannya di
dukung dari perusahaan lain yang bekerjasama seperti Nestle S.A dari Swiss dan
Asahi Group Holdings Southeast Asia Pte. Ltd. Yang berasal dari Jepang. Selain
dari perusahaan yang menjadi partnernya, sumber keuangan juga didapat dari
penjualan saham ke masyarakat umum namun demikian tetap saja Keluarga
Antoni Salim adalah sebagai pemegang saham mayoritasnya.
e. Lingkungan Pasar
PT. Indofood Sukses Makmur. Tbk hingga tahun 2015 kemarin masih
menguasai pangsa pasar di Indonesia untuk produk unggulannya, yaitu mie instan
dengan merek Indomie. Selain di Indonesia, Produk Indofood juga telah
merambah ke lebih dari 80 negara baik yang berupa mie instan maupun produk
lainnya seperti sambal dan saus. Hingga kuarta I tahun 2015 Indofood melalui
Mie Instannya masih menguasai lebih dari 70 % pangsa pasar dengan pendapatan
mencapai Rp 10,93 triliun atau naik 6,17 % disbanding pada periode yang sama
dari tahun sebelumnya. (dunia industri.com).

15
f. Teknologi dan Inovasi Produk
Keunggulan teknologi dan inovasi rasa yang digunakan oleh PT Indofood
dalam mengolah makanan terutama mie instant telah diakui diakui seluruh dunia
dan telah dibuktikan dengan berbagai sertifikat ISO yang diperolehnya seperti :
SNI ISO 9001:2008 tentang Sistem Manajemen Mutu-Persyaratan
SNI ISO 17025:2008 tentang Persyaratan Umum Kompetensi
Laboratorium Pengujian dan Laboratorium Kalibrasi
SNI ISO 14001:2005 tentang Sistem Manajemen Lingkungan-Persyaratan
dan Panduan Penggunaan
SNI ISO 19011:2005 tentang Panduan Audit Sistem Manajemen Mutu
dan/atau Lingkungan
ISO 22000:2005 tentang Sistem Manajemen Keamanan Pangan-
Persyaratan untuk Organisasi dalam Rantai Pangan
Melalui keunggulan teknologi dan inovasinya yang mampu menjawab
kebutuhan pelanggan pantaslah jika Indofood dijadikan pelopor makanan instan di
Indonesia, sehingga produk-produk baru PT. Indofood yang akan diminculkan
oleh perusahaan nantinya diprediksi masih akan ditunggu oleh masyarakat dengan
antusias
g. Kondisi Perekonomian
Produk yang dihasilkan oleh PT. Indofood sampai saat ini tidak begitu
dipengaruhi oleh kondisi perekonomian Indonesia dan global, kondisi ekonomi
tidak akan begitu berpengaruh pada daya beli konsumen dan tingkat permintaan
produk dari PT. Indofood ini karena memang dari dulu harga produknya
senantiasa dapat dijangkau eleh berbagai lapisan masyarakat. Hal ini telah
dibuktikan pula oleh PT. Indofood saat terjadi krisi di Indonesia pada tahun 1998
dan juga krisis global pada 2008.
h. Lingkungan dari Unsur Pemerintah
Elemen lingkungan ini mencakup segala Undang-Undang serta peraturan-
peraturan pelaksnaan lainya serta sistem pemerintahan Indonesia. Lingkungan ini
hendaknya juga ditunjang dengan kondisi politik yang ada di Negara ini.

16
i. Unsur Kebudayaan
Mencakupn karakteristik demografis dan sistem nilai masyarakat Indonesia,
dimana Indonesia merupakan Negara kepulauan dengan suku dan adat istiadat
serta kebudayaan yang berbeda-beda tentunya produk yang dibuat PT. Indofood
ini menyesuaikan dengan selera rasa masakan khas konsumen Indonesia.
2. Deskripsi Kestabilan Segmen Lingkungan dan Kerangka Analisa
Lingkungan pada PT. Astra Honda Motor
No. Segmen Lingkungan Deskripsi ketidakpastian (Stabilitas) Skor
1 Industri Tidak stabil, banyak pesaing yang inovatif 1
Tidak Stabil, banyak perubahan karena
2 Bahan Baku inovasi rasa yang disajikan semakin 1
beragam
Stabil, terjadi penambahan secara wajar
3 Tenaga Kerja dan perlahan lahan seiring dengan 2
ekspansi perusahaan yang dilakukan
Stabil, mengikuti alur pengembangan dan
4 Keuangan 2
inovasi perusahaan yang dilakukan
Tidak Stabil, banyak pesaing, perebutan
5 Pasar 1
pangsa pasar
Tidak Stabil, inovasi teknologi terus-
menerus keunggulan dan persaingan dan
6 Teknologi 1
minimal mempertahankan pangsa pasar
yang telah diraihnya
Relatif Stabil, mengikuti kondisi
7 Kondisi Ekonomi 2
perekonomian Negara dan global
Stabil, penerapan aturan dan kebijakan
8 Pemerintah 2
pemerintah perubahannya jarang
Tidak Stabil, demografi kependudukan
9 Kebudayaan 1
akan mempengaruhi selera konsumen
Rata-rata Skor 1
Tingkat kompleksitas yang tinggi karena elemen yang berhasil
1
diidentifikasi sebanyak 9 buah elemen
Keterangan:
Skor 1 : Ketidakstabilan tinggi
Skor 2 : Ketidakstabilan rendah
Dari data dia atas dapat disimpulkan bahwa PT. Indofood Sukses Makmur
Tbk mempunyai tipe organisasi dengan tingkat stabilitas yang tidak stabil (cepat
berubah), mengingat tingkat persaingan yang tinggi, perkembangan teknologi dan
pemenuhan kebutuhan serta selera konsumen yang selalu berubah-ubah.

17
Untuk tingkat kompleksitas PT. Indofood Sukses Makmur Tbk tergolong
memiliki kompleksitas yang tinggi mengingat faktor lingkungan yang
berpengaruh lebih dari lima elemen yaitu industri, bahan baku, tenaga kerja,
keuangan, pasar, teknologi dan inovasi, kondisi ekonomi, pemerintah dan
kebudayaan. Sehingga skor yang diperoleh adalah 1
Kerangka ketidakpastian lingkungan (Corak Lingkungan) PT. Indofood
Sukses Makmur Tbk tergolong dalam tingkat ketidakpastian tinggi dengan jumlah
elemen lingkungan yang banyak dan perubahan lingkungan yang tidak stabil.

18
BAB IV
STRATEGI ADAPTASI LINGKUNGAN
PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk

Murunut pada pendapat Lubis & Husaini (1987:31) Corak Lingkungan dan
Tindakan Organisasi pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk tergolong dalam
lingkungan kacau (turbulent field) yang ditandai dengan kompleksitas yang tinggi
dan perubahan yang drastis dan saling berkaitan. Lingkungan seperti ini dapat
memberikan akibat negatif terhadap organisasi, karena perubahan dramatis bisa
menyebabkan hilangnya organisasi, seperti penemuan teknologi dan inovasi baru
yang bisa menghapus teknologi lama, perubahan pada selera konsumen atau
kebijakan pemerintah yang membuat otoritas tertentu.
Lingkungan kacau memberikan memang dapat memberikan dampak negatif
terhadap organisasi namun pada kenyataannya pada PT. Indofood Sukses Makmur
Tbk justru dapat terpacu, sehingga PT. Indofood Sukses Makmur Tbk terus
melaju dengan inovasi rasa yang menghasilkan produktifitas tinggi bagi
perusahaan. terbukti hingga sekarang produk Indofood tetap menjadi market
leader di pasar. Untuk saat ini produk yang baru yang telah dan akan diluncurkan
adalah produk-produk yang berorientasi pada citarasa kuliner nusantara, seperti
mie instant rasa rending, rasa baso, rasa sate dan produk lain yang berupa aneka
rasa sambal nusantara. Hal ini mengingat persaingan yang semakin ketat dengan
salah satu pesaing terbesarnya yaitu Mie Sedap dan Mie ABC. Teknologi
baru dalam produksidiharapkan akan dapat mempercepat proses produksi menjadi
lebih efektif dan efisien.
Organisasi mempunyai ketergantungan ganda terhadap lingkungannya, yaitu
produk dan jasa yang merupakan output organisasi yang dikonsumsi oleh pemakai
yang terdapat pada lingkungannya. Pada PT Indofood Sukses Makmur. Tbk.
produk-produk yang dihasilkan menyesuaikan dengan selera dan budaya makan
konsumen dan juga mengikuti trend yang ada di masyarakat. Sebagai contoh
produk mie terbaru yang dipersembahkan khusus untuk kalangan anak PT
Indofood Sukses Makmur. Tbk. mengeluarkan produk mie instan Noodlez

19
Pada level markeing, Strategi yang diterapkan adalah antara lain :
a) Strategi Produk
Produk yang dihasilkan oleh PT. Indofood Sukses Makmur Tbk adalah
beragam, baik dari sisi rasa, ukuran, bentuk dan harganya. Produknya pun juga
didesai agar bisa dijual secara eceran kecil, misalnya saja ie instan dan saus
sachet yang dapat dibeli dalam satuan, tidak harus satu kardus/karton
b) Strategi Merek
Semua varian produk PT. Indofood Sukses Makmur Tbk memiliki merek induk
yang sama, misalnya untuk varian mie instant pasti mereknya diawali dengan
kata Indofood dan juga produk lain seperti sambal dan saus pasti diawali atau
diikuti pula dengan kata Indofood
c) Strategi Harga
Indomie selain dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan paket 5
bungkus atau paket 1 kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga Indomie juga
sangat murah dan terjangkau bagi semua kalangan masyarakat, di Indonesia,
perbungkus indomie dihargai hanya sekitar Rp. 2000.
d) Strategi Distribusi
Group Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di Indonesia,
menembus sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok
(gudang) semakin diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005, sehingga
mampu menyediakan penetrasi yang lebih luas melalui rantai suplai dan
penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet
retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat
melayani masing-masing area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin
(www.indofood.com).
e) Strategi Promotion
Tagline : Indomie Seleraku, sesuai dengan varian rasa yang disajikan, khas
kuliner nusantara
Iklan : billboard, iklan TV, sponsor acara
Pembuatan Shop Sign (Spanduk Nama Burjo dengan tema Indomie
untuk setiap Burjo di berbagai daerah Ditinjau dari aspek product life-cycle,

20
Indomie saat ini berada pada posisi mature, sudah stabil, memiliki brand
equity yang sangat kuat sehingga dapat bertahan sebagai Top of Mind merek
mie instan.
Pada tahap ini Indomie tidak boleh lengah, dalam artian Indomie masih
tetap harus mengadakan promosi untuk me-remind customer bahwa Indomie
masih exsist, dan selalu berinovasi untuk merejuvenasi produk maupun strategi
promosinya. Indomie sempat direbut pangsa pasarnya oleh Mie Sedaap
(muncul tahun 2003) sehingga pangsa pasar Indomie menurun, meskipun
masih tetap menguasai sebagian besar pasar.
Tentang strategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan
strategi Mastering The Present, Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain
fokus kepada organic growth, memanfaatkan competitive advantage melalui
scale, scope, span, dan speed. Selain itu akan menjalankan program cost
efficiency and cost cutting. Di samping itu tetap melanjutkan segmentasi para
konsumennya dengan memperkenalkan produk-produk dengan higher price
and higher margin.
Keberhasilan Indomie terus bercokol di urutan teratas Top Brand adalah
berkat konsistensi Indomie dalam menjalankan strategi kunci 3A:
i. Acceptability, yaitu rasa Indomie yang sudah bisa diterima di lidah
konsumen (Product).
ii. Avalaibility, produk Indomie mudah diperoleh dimana saja (Place)
iii. Affordability, tercermin dari harga eceran Indomie yag terjangkau (Price)

21
DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Duncan, Robert B. 1972. Characteristics Of Perceived Environments and


Perceived Enviromment Uncetainty.Administrative Science Quarterly.hal
313-327

Harjito, Dydiet. 1997. Teori Organisasi dan Teknik Pengorganisasian. PT. Raja
Grafindo Persada : Jakarta

Lubis, Hari S.B. Dr.Ir.1994. Pengantar Teori Organisasi. Bandung: Jurusan


Teknik Indonesia.

Lubis, Hari & Huseini, Martani. 1987. Teori Organisasi; Suatu Pendekatan
Makro. Pusat Antar Ilmu-ilmu Sosial UI: Jakarta

Thompson, kames.1967. Organizations in action. McGraw-Hill Book Company

Journals:

Emery, Fred E.Trist, Eric l.1965.The Causal Texture of Orgnizational


Environment. Human Raltion 18.hal 21-32

Website :

www.indofood.com

http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2007-3-00475 TIAS%20BAB%
201.pdf

https://adhimasyusuf.wordpress.com/2013/11/12/sejarah-misi-dan-visi
perusahaan-kelebihan-dan-kekurangan-perusahaan/ (15 Desember 2014
20:55)
https://dwiyustiyanita.wordpress.com/2013/10/19/perusahaan-dan-lingkungan-
perusahaan/ (15 Desember 2014 21:00)

http://althisaparamarthaa.blogspot.com/2011/10/lingkungan-mikro-indofood-di-
australia.html (16 Desember 09:59)

http://mariatambunan8.blogspot.com/2011/10/analisis-mikro-indofood-di-
indonesia.html (16 Desember 10:00)

You might also like